AUDIT KEUANGAN
SEKTOR KOMERSIAL
INDIKATOR KAP SERTA KODE ETIK
AKUNTAN PUBLIK
DI SUSUN OLEH :
Aufa Yudhistira (11)
Fadilah Inni Arsy (13)
Muhammad Fajri Eriza (25)
Taufik Akbar Nasution (34)
Yayang Cahaya (39)
The Big Four adalah kelompok empat firma jasa profesional terbesar di seluruh
dunia, yang menawarkan jasa terkait akuntansi, seperti audit, penjaminan (assurance),
perpajakan, konsultasi manajemen, advisori, aktuaria, dan keuangan korporasi
(corporate finance). Firma Empat Besar adalah sebagai berikut, dengan data
terakhirnya :
Kelompok ini sempat dikenal sebagai "Delapan Besar", dan berkurang menjadi
"Lima Besar" melalui serangkaian kegiatan merger. Lima Besar menjadi Empat Besar
setelah keruntuhan Arthur Andersen pada 2002, karena keterlibatannya dalam Skandal
Enron.
Anggota The Big Four International Firms
1. Deloitte Touche Tohmatsu
Merupakan salah satu KAP yang memiliki total pendapatan secara global
tertinggi (dicapai pada tahun 2013) diantara Anggota Big Four yang lainnya yakni
dengan total pendapatan $32.4 Billion. Deloitte Touche Tohmatsu berkantor
pusat di Amerika Serikat. Pertumbuhan Delloitte Touche Tohmatsu secara global
mengalami kenaikan yang signifikan dalam beberapa tahun terakhir, dan juga
bersaing keat dengan PricewaterhuseCoper dalam segi pendapatan. Deloitte
Touche Tohmatsu memiliki lebih dari 200.000 tenaga kerja profesional dan
mempunyai cabang lebih dari 150 negara di dunia. Di Indonesia, Deloitte Touche
Tohmatsu bekerja sama dengan Kantor Akuntan Publik Osman Bing Satrio &
Eny dan berlokasi di 2 tempat, yaitu Jakarta dan Surabaya.
Control Assurance
Internal Audit
Security Service
Risk Management
Regulatory Compliance
4) Financial Advisory
Berupa jasa pemberi nasihat yang berfokus pada hal-hal yang berhubungan
dengan laporan keuangan. Jika Consulting mungkin lebih ditekankan kearah
teknikal, tapi financial advisory lebih kearah laporan keuangan yang akan
disajikan. Financial advisory di Deloitte dipecah sebagai berikut :
2. PricewaterhouseCoopers
PricewaterhouseCoopers dibentuk pada tahun 1998 dari penggabungan
usaha antara Price Waterhouse dan Coopers & Lybrand. Penghasilan gabungan
PricewaterhouseCoopers di seluruh dunia mencapai 20.3 billion dolar Amerika
Serikat untuk tahun fiskal 2005, dan mempekerjakan lebih dari 130.000
profesional di 148 negara. PricewaterhouseCoopers berkantor pusat di Britania
Raya. Afiliasi Price Waterhouse Cooper di Indonesia adalah Kantor Akuntan
Publik (KAP) Tanudiredja, Wibisana & Rekan. Jenis-jenis jasa yang disediakan
oleh PWC Indonesia diantaranya :
1) Advisory
Berupa jasa yang berhubungan dengan masukan dan nasihat kepada pemilik
modal atau perusahaan dalam menghadapi suatu permasalahan atau issue-
issue yang krusial.
2) Audit and Assurance
Pekerjaan di bidang jasa astetasi, jasa yang ditawarkan diantaranya jasa
audit, jasa financial accounting, IT, dan lain-lain.
1) Bank Bukopin
2) Indofood Sukses Makmur
3) PT Kalbe Farma
4) Telkom Indonesia
4. KMPG
KMPG terdiri dari beberapa nama pendirinya itu sendiri. yaitu
K dari Klijnveld, P dari Peat, M dari Marwick, dan G dari Goerdeler. KAP yang
berkantor di Netherlands (Belanda) ini mempunyai lebih dari 152.000 karyawan
dan beroperasi di lebih dari 145 negara di dunia.Pendapatan Global KPMG berada
di nomor 4 setelah EY, yaitu sebanyak USD 23.4 Billion. Di Indonesia sendiri,
KPMG berafiliasi dengan KAP lokal yaitu KAP Siddharta & Widjaja.
Berbagai jasa yang ditawarkan KMPG ,diantaranya:
1) Audit Service
Jasa pemeriksaan laporan keuangan terhadap perusahaan ini umumnya adalah
core business dari setiap kantor akuntan publik.
2) Tax Service
Jasa di bidang perpajakan jika perusahaan mengalami kesulitan di bidang
pajak, khususnya untuk masalah juridiksi perpajakan, transfer pricing, pajak
internasional.
3) Advisory Service
Jika perusahaan mengalami kesulitan dalam mengembangkan bisnis takut
akan resiko yang muncul. Maka jasa inilah yang bisa menjadi solusi
ketidakpastian tersebut.
4) Japanese Business Desk
Jasa ini mengarah terhadap perusahaan-perusahaan jepang yang ada di
Indonesia, Jasa yang ditawarkan hampir sama seperti diatas (Audit, Tax,
Advisory), namun segmentasi nya lebih kepada perusahaan-perusahaan
jepang.
Kelompok jasa audit yang lebih kecil skalanya dari Big Four tapi ada di kota-
kota besar. Merupakan afiliasi dengan beberapa perusahaan audit bersertifikasi yang
ada di beberapa negara lainnya. Sehingga bisa bersaing dengan big four, dalam hal ini
ia melayani perusahaan tertutup ataupun terbuka.
Kantor nasional memberikan jasa yang sama seperti empat besar dan bersaing
secara langsung dengannya untuk mendapat klien. Setiap kantor nasional berafiliasi
dengan kantor-kantor di Negara lain dan karenanya mempunyai kemampuan bertaraf
internasional.
4. PT Telekomunikasi Indonesia
Telkom berada pada peringkat 654 dengan mencatat laba sebesar 1,5 miliar
dollar AS, aset mencapai 13,3 miliar dollar AS, dan nilai pasar 30,4 miliar dollar
AS. Kantor Akuntan Publik yang bermitra dengan Telkom adalah Purwantono,
Sungkono & Surja.
III. Indikator dan KAP dari Regional dan Large Local Firms
Jasa Audit yang tersebar di beberapa regional yang lebih kecil dari national firm.
Terdapat kurang dari 200 KAP yang memiliki staf profesional lebih dari 50 orang.
Sebagian hanya memiliki satu kantor dan terutama melayani klien-klien dalam jarak
yang tidak begitu jauh, KAP yang lainnya memiliki beberapa cabang di satu negara
bagian atau wilayah dan melayani klien dalam radius yang lebih jauh. Kantor regional
Kantor dengan satu cabang. Memliki klien berupa Usaha kecil dan nirlaba.
Biasa melakukan jasa perpajakan dan jasa akuntansi dibandingkan dengan jasa audit.
Lebih dari 95% dari semua KAP mempunyai kurang dari 25 tenaga profesional
pada kantor yang hanya memiliki satu cabang, KAP ini melakukan audit dan jasa-jasa
terkait terutama untuk usaha kecil dan entitas nirlaba, meskipun beberapa memiliki satu
atau dua klien dengan kepemilikan publik. Banyak kantor lokal kecil tidak melakukan
audit dan terutama memberikan jasa akuntansi serta perpajakan bagi klien-kliennya.
Kode etik untuk sebuah profesi adalah sumpah jabatan yang juga diucapkan
oleh para pejabat Negara. Kode etik dan sumpah adalah janji yang harus dipegang
teguh. Artinya, tidak ada toleransi terhadap siapa pun yang melanggarnya.
Di dalam KAP sendiri memuat setidaknya ada tiga aturan yang memuat
aturan atau standard standart dalam aturan auditing yaitu: prinsip etika, aturan
etika dan interpretasi aturan etika.
2. Kepentingan Publik
Profesi akuntan publik memegang peran yang penting di masyarakat, dimana
publik dari profesi akuntan yang terdiri dari klien, pemberi kredit, pemerintah,
10 | I n d i k a t o r K A P s e r t a K o d e E t i k A k u n t a n P u b l i k
pemberi kerja, pegawai, investor, dunia bisnis dan keuangan, dan pihak lainnya
bergantung kepada obyektivitas dan integritas akuntan dalam memelihara
berjalannya fungsi bisnis secara tertib. Karena tanggung jawab yang dimiliki
oleh auditor adalah menjaga kredibilitas organisasi atau perusahaan.
3. Integritas
Auditor harus memiliki integritas yang tinggi, sama seperti hal dalam
kepentingan publik, auditor adalah peran yang penting dalam organisasi, dalam
menjalankan tanggung jawabnya auditor harus memiliki integritas yang tinggi,
tidak mementingkan kepentingan sendiri tetapi kepentingan bersama atas dasar
nilai kejujuran. Sehingga kepercayaan masyarakat dan pihak pihak lain
memeliki kepercayaan yang tetap.
4. Objektivitas
Setiap auditor harus menjaga obyektivitasnya dan bebas dari benturan
kepentingan dalam pemenuhan kewajiban profesionalnya. Obyektivitasnya
adalah suatu kualitas yang memberikan nilai atas jasa yang diberikan anggota.
Prinsip obyektivitas mengharuskan auditor bersikap adil, tidak memihak, jujur
secara intelektual, tidak berprasangka atau bias, serta bebas dari benturan
kepentingan atau dibawah pengaruh pihak lain. Akan tetapi, setiap auditor
tidak diperbolehkan memberikan jasa non-assurance kepada kliennya sendiri,
karena dapat menimbulkan tindakan yang dapat melanggar peraturan atau
kecurangan.
11 | I n d i k a t o r K A P s e r t a K o d e E t i k A k u n t a n P u b l i k
6. Kerahasiaan
Setiap auditor harus menghormati kerahasiaan informasi yang diperoleh
selama melakukan jasanya dan tidak boleh memakai atau mengungkapkan
informasi tersebut tanpa persetujuan klien atau pihak pihak yang terkait,
kecuali bila ada hak atau kewajiban profesional atau hukum untuk
mengungkapkannya.
7. Perilaku Profesional
Setiap auditor harus berperilaku yang konsisten dengan karakter yang dimiliki
yang harus dapat menyesuaikan perilakunya dengan setiap situasi atau keadaan
dalam setiap tanggung jawabnya terhadap klien.
8. Standar Teknis
Setiap auditor harus melaksanakan jasa profesionalnya sesuai dengan standar
teknis dan standar profesional yang relevan. Sesuai dengan keahliannya dan
dengan berhati-hati, auditor mempunyai kewajiban untuk melaksanakan
penugasan dari penerima jasa selama penugasan tersebut sejalan dengan
prinsip integritas dan obyektivitas. Standar teknis dan standar professional
yang harus ditaati auditor adalah standar yang dikeluarkan oleh Ikatan Akuntan
Indonesia. Internasional Federation of Accountants, badan pengatur, dan
pengaturan perundang-undangan yang relevan.
12 | I n d i k a t o r K A P s e r t a K o d e E t i k A k u n t a n P u b l i k
melakukan tindakan yang sama, KAP tersebut akan digolongkan melakukan
pelanggaran cukup berat.
b. Pencabutan Izin
Jika KAP melakukan pelanggaran sangat berat yaitu melanggar pasal 30
ayat 1 huruf d,j UU akuntan publik dan melakukan pelanggaran SPAP serta
kode etik yang berpengaruh sangat signifikan terhadap laporan yang
diterbitkan.
2. Hukuman bagi Akuntan Publik apabila melanggar kode etik (sisi Auditor)
a. Mendapat Peringatan
Pada tahap ini, si pelaku akan mendapatkan peringatan halus, misal jika
seseorang menyebutkan suatu instansi terkait (namun belum parah
tingkatannya) bisa saja ia akan menerima email yang berisi peringatan, jika
tidak diklarifikasi kemungkinan untuk berlanjut ke tingkat selanjutnya,
seperti peringatan keras ataupun lainnya.
b. Pemotongan Tunjangan
Demi memberikan efek jera, pada umumnya pihka instansi akan
memberikan sanksi dengan cara mengurangi atau memotong tunjangan
sesuai kebikalan masing-masing.
13 | I n d i k a t o r K A P s e r t a K o d e E t i k A k u n t a n P u b l i k
c. Pembatasan Pemberian Jasa Tertentu
Jenis sanksi keempat, pembatasan pemberian jasa tertentu. AP atau KAP
tersebut tidak diperbolehkan memberikan jasa tertentu, seperti jasa audit
umum atas laporan keuangan selama 24 bulan. Bila dalam kurun waktu 3
tahun melakukan tindakan yang sama, AP dan KAP tsb akan digolongkan
melakukan pelanggaran cukup berat.
e. Pencabutan Izin
Jenis sanksi ke enam berupa pencabutan izin jika AP atau KAP melakukan
pelanggaran sangat berat yaitu melanggar Pasal 30 ayat (1) huruf d, j UU
Akuntan Publik dan melakukan pelanggaran SPAP serta kode etik yang
berpengaruh sangat signifikan terhadap laporan yang di terbitkan. Adapun
sanksi denda telah berlaku lebih dahulu dengan di keluarkannya PP no 1
tahun 2013 tentan PNBP (pendapatan Negara bukan pajak) di lingkungan
Kementerian Keuangan.
14 | I n d i k a t o r K A P s e r t a K o d e E t i k A k u n t a n P u b l i k
DAFTAR PUSTAKA
Sumber : https://id.wikipedia.org/wiki/Empat_Besar_(firma_audit)
SUMBER : http://id.wikipedia.org/wiki/Empat_Besar_%28firma_audit%29
www.auditormu.com
http://www.academia.edu/6699329/BIG_EIGHT_BIG_FIVE_BIG_FOUR
www.wikipedia.org
Sumber : https://tarymagetan.wordpress.com/2013/11/01/sanksi-terhadap-
pelanggaran-kode-etik-akuntan-publik/
Sumber : http://www.kompasiana.com/larasaties/the-audit-standar-setting-
process_5630591ab69373320759d54e
Sumber : https://fannarabelajar.blogspot.co.id/2017/02/standar-audit.html
15 | I n d i k a t o r K A P s e r t a K o d e E t i k A k u n t a n P u b l i k