Johanes Mayolus, Prahasta Listiyaning, Andi Akhmad, Florence Clarissa Benyamin, Alexander Felix,
Nur Latifah Kurnia, Elena Silvia Tara, Rizty Rizki Oktaviana
Email :elena.2014fk177@civitas.ukrida.ac.id
Abstrak
Selama manusia hidup, manusia akan mengalami pertumbuhan dan perkembangan dari
segi fisik dan mentalnya. Pertumbuhan adalah suatu proses perubahan yang bersifat kuantitatif.
Perkembangan adalah proses perubahan yang bersifat kualitas yang dperoleh melalui proses
pembelajaran, pertumbuhan dan pematangan. Ada beberapa teori yang mengemukakan mengenai
perkembangan seseorang.Setiap tahapan perkembangan ini harus dilalui oleh anak sampai
mereka dewasa ketika mereka sudah matang dalam segi fisik dan mentalnya.Jika ada tahapan
yang tidak terlewati, anak bisa mengalami gangguan tingkah laku dan keperibdian.
Perkembangan seorang anak dipengaruhi banyak faktor, antara lain peran orang tua, kelompok
teman sebaya, dan lingkungan masyarakat
Abstact
For human life, human growth and development in terms of physical and mental. Growth
is a process of quantitative change. Development is a process of change that is quality is
obtained through a process of learning, growth and maturation. There are several theories put
forward regarding the development of a person. Every stage of this development must be passed
by children until they are adults when they are already mature in terms of physical and mental. If
there is a stage that is not passed, the child may experience behavioral and personality
disorders. A childs development is influenced by many factors, among others, the role of
parents, peer groups and communities.
1
Keywords : psychosexual development, psychososial development, cognitive development, moral
Pendahuluan
Setiap manusian pasti akan mengalami siklus kehidupannya, dimulai dari saat
terbentuknya janin dalam rahim, menjadi bayi, anak, remaja, dewasa, dan akhirnya menjadi tua.
Dalam siklusnya, manusia akan mengalami pertumbuhan dan perkembangan, baik yang dapat
dilihat secara kuantitatif, maupun secara kualitatif. Pertumbuhan perubahan tubuh yang bersifat
kuantitatif dan perkembangan adalah proses yang bersifat kualitatif. Dalam proses
pertumbuhan dan perkembangan ini, banyak hal yangmempengaruhinya, seperti faktor herediter,
lingkungan, dan internal.Faktor ini yang nantinya akan menentukan akan
menjadi seperti apa seseorang. Tahap perkembangan dan pertumbuhan anak juga akan berubah
sesuai dengan tahapan usianya. Namun, tidak setiap manusia mengalami perkembangan yang
sempurna.Ada juga beberapa manusia yang mengalami gangguan dan perkembangannya, baik
perkembangan fisik, maupun mental dan emosinya.Gangguan yang terjadi bisa terjadi karena
berbagai macam faktor baik eksternal, maupun internal.
Pembahasan
Perkembangan anak merupakan hasil dari interaksi dinamik antara nature dan
murture, atau antara biologik dan linkungan. Kedua aspek ini selalu saling berinteraksi dan
tumpang tindih.Faktor lingkungan dapat mencetuskan atau merangsang berkembangnya fungsi-
fungsi tertentu, atau sebaliknya.Sifat-sifat organisme juga dapat merangsang respon lingkungan
yang mendukung atau menghambat.Teori-teori perkembangan yang ada pokoknya mencoba
menerangkan bagaimana manusia itu berkembang dari seorang makhluk yang tadinya mutlak
bergantung pada lingkungannya, menjadi relatif mandiri dan berguna.Perkembangan yang
dialami manusia tidak lepas dari suatu siklus kehidupannya. Siklus kehidupan adalah proses
perubahan yang terjadi selama bertahun-tahun kehidupan manusia, dari lahir hingga akhir hayat,
mecakup perbagai perubahan kebutuhan yang dapat dikelompokan dalam aspek fisik,
psikososial, psikoseksual, kognitif, dan moral. 1
Perkembangan fisik adalah pertumbuhan sistem dan jaringan tubuh serta penyempurnaan
fungsi tubuh.Perkembangan psikoseksual adalah perkembangan emosional kearah
maturasiseksual. Perkembangan psikososial adalah proses perkembangan mental emosional
2
seseorang dengan usaha penyesuaian dirinya dengan lingkungan dan pengalamannya.
Perkembangan kognitif meliputi perkembangan proses beripikir atau nalar dan kemampuan
intelligent lainnya. Perkembangan moral meliputi proses belajar dalam mengembangkan norma
perilaku dan menyesusaikan dengan norma perilaku yang diterima lingkungan masyarakat dan
budaya ditempat dia hidup.2
3
4. Tahap laten (6-12 tahun)
Selama periode laten anak-anak melakukan sifat dan keterampilan yang telah
diperoleh. Energi fisik dan psikis diarahkan pada mendapatkan pengetahuan dan
bermain.
5. Tahap genital (12 tahun keatas)
Tahap signifikan yang terakhir dimulai pada saat pubertas dengan maturasi sistem
reproduksi dan produksi hormon-hormon seks.Organ genital menjadi sumber utama
ketegangan dan kesenangan seksual, tetapi energi juga digunakan untuk membentuk
persahabatan dan persiapan pernikahan.
4
atas kehendak sendiri. Bila tahap sebelumnya yang dikembangkan adalah sikap ragu-
ragu, maka iaakan selalu merasa bersalah dan tidak berani mengambil tindakan atas
kehendak sendiri.
5
Memasuki masa ini, individu akan menengok masa lalu. Kepuasan akan prestasi, dan
tindakan-tindakan dimasa lalu akan menimbulkan perasaan puas. Bila ia merasa
semuanya belum siap atau gagal akan timbul kekecewaan yang mendalam.
Perkembangan kognitif berpusat pada perkembangan cara penerimaan dan mental anak.
Menurut Piaget, anak-anak mencoba berusaha memahami hal-hal baru untuk mengembangkan
pola pikir anak dan jika pemahaman anak tidak tercapai, maka anak akan berusaha untuk
menyesuaikannya dengan cara membatasinya. Piaget mengidentifikasi 4 (empat) tahapan utama
perkembangan kognitif yaitu sensorimotor, pra-operasional, operasional konkrit dan operasional
formal.3
6
Pada tahap konkrit operasional, penambahan dan pengurangan dalam hitung-hitungan
bukan merupakan aktivitas yang mudah.Konkrit operasional anak mengenal bahwa ada
hubungan antara angka-angka dan bahwa operasi dapat dilaksanakan menurut aturan
tertentu.Pada tahap ini anak menunjukkan permulaan dari kapasitas logika orang-orang
dewasa.Mereka mengerti aturan dasar dari logika. Bagaimanapun juga, proses berfikir,
atau operasi, pada umumnya melibatkan objek yang kelihatan (konkrit) daripada ide yang
abstrak. Egosentrisme pada tahap ini sudah mulai berkurang. Kemampuan mereka untuk
menggunakan peran dari orang lain dan melihat dunia, dan mereka sendiri, dari perspektif
orang-orang lain sudah berkembang dengan pesat. Mereka mengenal bahwa orang
melihat sesuatu dengan cara yang berbeda, karena perbedaan situasi dan perbedaan nilai.
Mereka dapat fokus pada lebih dari satu dimensi pada beberapa waktu. Pada tahap ini
juga sudah menunjukkan pemahaman akan hukum kekekalan (konservasi).
Tahap Formal Operational ( 12 tahun ke atas)
Tingkat operasi formal merupakan tahapan terakhir dari skema Piaget, yang merupakan
tingkatan dari kedewasaan kognitif. Formal operational biasanyadimulai pada masa
pubertas, sekitar umur 11 atau 12 tahun.Akan tetapi tidak semua anak memasuki
tingkatan ini pada saat pubertas, dan beberapa orang tidak pernah mencapainya.Tugas
utama pada tahap ini meliputi kemampuan klasifikasi, berpikir logis, dan kemampuan
hipotetis.
Ada beberapa feature yang memberi remaja kapasitas lebih besar untuk memanipulasi
dan menghargai lingkungan luar dan dunia imajinasi yang mencakup pemikiran hipotetis,
penyelesaian masalah yang sistematis, kemampuan untuk menggunakan simbol dan
pemikiran deduksi. Remaja dapat memproyeksikan dirinya pada situasi yang melebihi
pengalaman mereka saat itu, dan untuk alasan itu, mereka terbungkus dalam fantasi yang
panjang.
Perkembangan MoralKohlberg
7
mempunyai kesadaran dan pengertian mengenai kebutuhan atau perasaan orang lain, memiliki
kepedulian dan mampu merasakan (affection, empathy) perasaan orang lain, dan mampu
mengungkapkan pengertian dan empati itu dalam perilakunya terhadap orang lain. Menurut
Kohlberg, perkembangan moral itu terjadi secara gradual melalui 6 fase, menurut orientasi
moralitas yang dominan digunakan :4
8
Moralitas benar-benar diinternalisasikan dan tidak didasarkan pada standar-standar orang
lain. Seseorang mengenal tindakan-tindakan moral alternatif, menjajaki pilihan-pilihan
dan kemudian memutuskan berdasarkan suatu kode
Fase 5 : Orientasi Hak-hak Masyarakat versus hak-hak individual (Social
Contract Orientation)
Nilai-nilai dan aturan-aturan adalah bersifat relative dan bahwa standar dapat
berbeda dari satu orang ke orang lain
Fase 6 : Orientasi Prinsip-prinsip etis universal (Universal Good Orientation)
Seseorang telah mengembangkan suatu standar moral yang didasarkan pada hak-
hak manusia universal. Bila seseorang menghadapi konflik antara hukum dan
suara hati, seseorang akan mengikuti suara hati.
Faktor psikososial
Seperti hubungan antara anak dan orang-tuanya juga turut mempengaruhi.Anak hiperaktif
lebih banyak ditemukan pada keluarga tanpa ayah, keadaan finansial keluarga yang kurang
memadai, jumlah keluarga yang terlalu besar, masalah keluarga seperti keluarga yang terjerat
9
kasus kriminal, orang-tua dengan gangguan jiwa, dan anak yang dititipkan di tempat penitipan
anak.Ternyata memberi dampak pula seperti adanya timah atau nitrat dalam air keran, buangan
uap atau gas, pestisida, dan zat-zat toksik lain dapat menyebabkan anak menjadi hiperaktif. 5
10
Penyebab ADHD
Penyebab pasti ADHD masih belum diketahui secara pasti, namun para peneliti
memusatkan objek penelitiannya pada kinerja dan perkembangan otak.terdapat tiga faktor yang
dianggap mempengaruhi kondisi ADHD. Faktor pertama adalah faktor genetik.Sebagian besar
penderita ADHD mendapatkan kondisi ini dari orang-tuanya.Faktor kedua adalah
ketidakseimbangan kimia.Para ahli meyakini bahwa ketidakseimbangan kimiawi
(neurotransmitter) pada otak merupakan faktor yang mempengaruhi perkembangan gejala
ADHD.Faktor ketiga adalah kinerja otak. Pada anak yang menderita ADHD, didapati area otak
yang mengontrol perhatian tampak tidak terlalu aktif dibandingkan dengan anak-anak lainnya
yang tidak menderita ADHD.6
Pengobatan dan Penanganan ADHD
Terdapat beberapa tindakan bagi penderita ADHD.Pengobatan bertujuan untuk
membantu mengontrol gejala-gejala ADHD sehingga penderita dapat meningkatkan kemampuan
sosial, meningkatkan kemampuan dalam bidang akademis, meningkatkan rasa percaya diri anak,
dan menjaga penderita dari tingkah laku yang dapat membahayakan diri sendiri.Pengobatan bagi
penderita ADHD bisa berupa obat-obatan ataupun terapi. Obat-obatan yang sering diberikan oleh
dokter biasanya berupa stimulan (lihat tabel 1).6
Obat Dosis (mg/hari) Pertimbangan Keperawatan
Metilfenidat 10-60 mg dalam 3/4 dosis Pantau supresi nafsu makan
yang terbagi yang turun, atau kelambatan
pertumbuhan; berikan setelah
makan; efek obat lengkap
dalam 2 hari
Dekstroamfetamin, 5-40 mg dalam 2/3 dosis Pantau adanya insomnia;
Amfetamin yang terbagi berikan setelah makan untuk
mengurangi efek supresi
nafsu makan; efek obat
lengkap dalam 2 hari
Pemolin (Cylert) 37,5-112,5 mg dalam 1 dosis Pantau peningkatan tes
harian fungsi hati dan supresi nafsu
11
makan; dapat berlangsung 2
minggu untuk mencapai efek
obat yang lengkap
Tabel 1. Obat Stimulan untuk Anak Penderita ADHD
Penanganan berupa terapi juga umum diberikan pada penderita ADHD.Terapi yang diberikan
bisa berupa pelatihan kemampuan sosial, modifikasi tingkah laku dan juga terapi kognitif. Orang
tua dan keluarga juga biasanya akan diberikan pelatihan berupa pengenalan terhadap ADHD,
cara menghadapi gejala ADHD pada anak, support bagi orang tua yang memiliki anak penderita
ADHD.6
Autisme
Autisme adalah kumpulan gejala dimana terjadi penyimpangan perkembangan sosial,
kemampuan berbahasa, dan kepedulian terhadap sekitarnya sehingga anak autisme seperti hidup
dalam dunianya sendiri. Autisme terjadi sejak usia masih muda, biasanya sekitar usia dua sampai
tiga tahun. Autisme bisa mengenai siapa saja, baik yang sosio-ekonomi mapan maupun kurang,
anak atau dewasa, dan semua etnis.Autisme ditandai oleh ciri-ciri utama, antara lain tidak peduli
dengan lingkungan sosialnya, tidak bisa bereaksi normal dalam pergaulan sosialnya,
perkembangan bicara dan bahasa tidak normal (penyakit kelainan mental pada anak autis), dan
reaksi terhadap lingkungan terbatas atau berulang-ulang. Gejala-gejala ini bervariasi beratnya
pada setiap kasus tergantung pada umur, inteligensia, pengaruh pengobatan, dan beberapa
kebiasaan pribadi lainnya.Pada pemeriksaan status mental, ditemukan kurangnya orientasi
lingkungan, rendahnya ingatan, meskipun terhadap kejadian yang baru, rendahnya kepedulian
terhadap lingkungan sekitar.Cara berbicara anak autis cepat namun tanpa arti, kadang diselingi
suara yang tidak jelas maksudnya seperti suara gemeretak gigi bila si anak menggigil karena
demam.Kebanyakan inteligensia anak autisme rendah.Namun, 20 persen dari anak autisme
masih mempunyai IQ di atas 70.Kemampuan khusus, seperti membaca, berhitung, menggambar,
melihat penanggalan, atau mengingat jalanan yang banyak liku-likunya kurang.Anak autis
kurang bisa bergaul atau kurang isa mengimbangi anak sebayanya.Tetapi tidak sampai seperti
anak Down Syndrome yang idiot atau anak yang gerakan ototnya kaku pada anak dengan
kelainan jaringan otak.Autisme menimpa seluruh bangsa, ras, serta seluruh tingkat sosial.Hanya
12
saja, lebih sering terdapat pada anak lelaki, bisa sampai tiga hingga empat kali dibanding anak
perempuan, mungkin karena ada hubungan genetik.Sebagian besar penderita autism biasanya
mengalami gangguan berbahasa. Kejadian autisme di negara maju sekitar 4-15/10.000
penduduk.7
Penyebab Autisme
Penelitian tentang penyebab yang tepat masih dalam taraf perdebatan di antara para ahli,
meskipun di era 50-an sampai 60-an, dikatakan penyebabnya adalah akibat dari pengaruh
perlakuan orang tua di masa kanak-kanak. Pendapat para ahli belakangan ini mengakui bahwa
autisme diakibatkan karena terjadi kelainan fungsi luhur di daerah otak.Kelainan fungsi ini bisa
disebabkan berbagai macam trauma seperti sewaktu bayi dalam kandungan, misalnya karena
keadaan keracunan kehamilan (toxemia gravidarum), infeksi virus rubella, cytomegalovirus, dan
lain-lain.Trauma juga bisa disebabkan oleh trauma karena kejadian segera setelah lahir
(perinatal) seperti kekurangan oksigen (anoksia).Keadaan selama kehamilan seperti
pembentukan otak yang kecil juga dapat menyebabkan autisme. Pada pemeriksaan CT scanning
dan pneumo encephalogram pada anak autisme, tampak ventrikel lateral otak tidak normal,
terutama daerah temporal. Selain itu, juga terlihat pelebaran ventrikel lateral otak. Pada
pemeriksaan histopatologi, pembentukan sel-sel di daerah hippocampus terlihat tidak normal dan
amygdala di kedua sisi otak.7
Retardasi mental
Retardasi Mental adalah suatu keadaan yang ditandai dengan fungsi kecerdasan umum
yang berada di bawah rata-rata disertai dengan berkurangnya kemampuan untuk menyesuaikan
diri yang mulai timbul sebelum usia 18 tahun.7
Penyebab
Retardasi mental primer mungkin disebabkan karena faktor keturunan (genetik). Retardasi
mental sekunder disebabkan oleh faktor luar yang mempengaruhi otak (prenatal, perinatal, dan
postnatal), misalnya infeksi, rudapaksa, gangguan metabolisme, penyakit otak, dan
prematuritas.8
Gejala
Gejala retardasi mental yang paling sering ditemukan seperti keterlambatan anak untuk bisa
berguling, duduk, atau merangkak, keterlambatan atau kesulitan dalam berbicara, lambat untuk
13
belajar buang air, berpakaian, atau makan sendiri, sulit untuk mengingat sesuatu, tidak mampu
untuk menghubungkan tindakan dan akibatnya, emosi labil, sulit berpikir logis.8
Diagnosa
Seorang anak retardasi mental menunjukkan perkembangan yang secara signifikan lebih lambat
dibandingkan dengan anak lain yang sebaya. Selain itu, tingkat kecerdasannya jika diukur
dengan tes IQ menunjukkan hasil di bawah rata-rata (kurang dari 70).8
Pengobatan
Pengobatan dilakukan sedini mungkin dengan cara memberikan pendidikan dan pelatihan khusus
untuk membantu anak berfungsi senormal mungkin. Orang tua yang suportif juga sangat
berpengaruh dalam proses pemulihan anak.8
Pencegahan
Vaksinasi MMR (Measles Mump Rubella) karena rubella merupakan salah satu penyebab
retardasi mental.Penyaringan prenatal untuk kelainan genetik dan konsultasi genetik untuk
keluarga-keluarga yang memiliki faktor resiko dapat mengurangi angka kejadian retardasi mental
yang penyebabnya adalah faktor genetik. Program lingkungan untuk mengurangi timah hitam
dan merkuri serta racun lainnya akan mengurangi retardasi mental akibat keracunan. Selain itu,
dengan meningkatkan kesadaran masyarakat untuk tidak mengkonsumsi alkohol sewaktu hamil
juga dapat mengurangi angka kejadian retardasi mental.8
Kesimpulan
Pertumbuhan adalah suatu proses perubahan yang bersifat kuantitatif. Perkembangan dalah
proses perubahan yang bersifat kualitas yang diproleh melalui proses pembelajaran,
pertumbuhan, dan pematangan. Ada beberapa teori yang mengemukakan mengenai
perkembangan seseorang, yaitu teori perkembangan psikoseksual Freud, perkembangan
psikososial Erikson, perkembangan kognitif piaget, dan perkembangan moral Kohlberg. Setiap
tahapan perkembangan ini harus dilalui oleh anak sampai mereka dewasa ketika mereka sudah
matang dalam segi fisik dan mentalnya.Jika ada tahapan yang tidak terlewati, anak bisa
mengalami gangguan tingkah laku dan kepribadiannya
Daftar pustaka
14
1. Hadisukanto G, Elvira SD. Buku ajar psikiatri. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas
Indonesia; 2010.h.220-25.
2. Nelson WE. Ilmu kesehatan anak. Edisi ke-18. Jakarta: EGC; 2007.
3. Suparno P. Teori perkembangan kognitif. Yogyakarta: Kanisius; 2008.h.26-8.
4. Santrock JW. Perkembangan remaja. Edisi ke-6. Jakarta: Erlangga; 2008.
5. Videback, Sheila L. Buku ajar keperawatan jiwa. Jakarta: EGC; 2008.
6. Behrman, Kliegman, Arvin. Ilmu kesehatan anak Nelson. Edisi ke-15. Jakarta: EGC;
2009.
7. Puri BK, Laking PJ, Treasaden IH. Buku ajar psikiatri. Edisi ke-2. Jakarta: EGC; 2011
8. Betz CL, Sowden LA. Buku saku keperwatan pediatri. Edisi ke-5. Jakarta: EGC; 2009
15