DIAGNOSIS DAN TATALAKSANA DEMAM TIFOID PADA ANAK

DI RSUP PAMBALAH BATUNG AMUNTAI

No. Dokumen No. Revisi Halaman
O 1/1

Standar Prosedur TanggalTerbit Disusunoleh : Diperiksaoleh :

Operasional KSM Kesehatan Anak Direktur Medik dan
Keperawatan
DitetapkanOleh
DirekturUtama

dr. H. Agus Fidliansyah

NIP. 19720801 200212 1 006

Tujuan Memberikan panduan mengenai penegakan diagnosis,penatalaksanaan demam

tifoid pada anak

Membantu para dokter, perawat penanggung jawab, dan bagian administrasi

rumah sakit dalam melakukan audit klinik
Populasi Target Pada anak (usia 0-18 tahun) yang terinfeksi demam tifoid
Isi standar

a. Uraian standar Standar diagnosis dan tatalaksana demam tifoid pada anak mencakup
bagaimana penegakan diagnosis dan tatalaksanana demam tifoid pada anak.
Diagnosis meliputi anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang.
b. Pengertian Demam tifoid merupakan penyakit endemis di Indonesia yang disebabkan oleh
infeksi sistemik Salmonella typhi
c. Gejala dan tanda 1.Demam naik secara bertahap tiap hari, mencapai suhu tertinggu pada akhir
minggu pertama, minggu kedua demam terus menerus tinggi, lisis pada minggu
ketiga.
2.Anak sering mengigau (delirium), malaise, letargi, anoreksia, nyeri kepala,
nyeri perut, diare atau konstipasi, muntah, dan perut kembung.
 3.Pada demam tifoid berat dijumpai penurunan kesadaran, kejang, dan ikterik.
d. Pemeriksaan Pada pemeriksaan fisik didapatkan tanda bervariasi dari yang ringan sampai
Klinis berat dengan komplikasi
1. Lidah tifoid
2. Meteorismus
3. Hepatomegali
4. Kesadaran dapat menurun atau delirium
5. Kadang-kadang terdengar ronki pada pemeriksaan paru
e. Pemeriksaan 1.Darah tepi perifer; anemia, leukopenia (jarang kurang dari 3000/mikroliter),
Penunjang limfositosis relatif, trombositopenia (terutama pada demam tifoid berat)
2.Pemeriksaan serologi; Antibodi anti-Salmonella 09 (Tubex TF)
3.Pemeriksaan biakan darah (minggu 1-2 perjalanan penyakit), biakan sumsum
tulang (sampai minggu ke-4)
4.Foto rontgen dada* (apabila diduga terjadi komplikasi pneumonia)
5.Foto abdomen *(apabila diduga terjadi komplikasi intraintestinal seperti
perforasi usus atau perdarahan saluran cerna)
f. Diagnosis Demam Tifoid (ICD 10: A01.00)
g. Diagnosis 1.Influenza
Banding 2.Gastroenteritis
3.Bronkitis
4.Bronkopneumonia
5.Tuberkulosis
6.Infeksi jamur sistemik
7.Sigelosis
8.Malaria
9.Sepsis
10.Leukemia
11.Limfoma dan Penyakit Hodgkin
1.Antipiretik bila suhu tubuh >38,5o C. Kortikosteroid dianjurkan pada demam
tifoid berat.

2.Dexametason, digunakan pada demam tifoid berat dengan perubahan status

mental atau syok. Dexametason 3 mg/kgBB/kali (1x) IV, dilanjutkan
 1mg/kg/kali, setiap 6 jam (penggunaan lebih dari 48 jam akan meningkatkan
relaps)

3.Antibiotik (berturut-turut sesuai lini pengobatan)

Lini pertama
Kloramfenikol (drug of choice) 100 mg/kg/hati oral atau IV , dibagi
dalam 4 dosis selama 10-14 hari hari, kontraindikasi pada leukosit
<2000/mikroliter, dosis maksimal 2g/hari atau
Amoksisilin 150-200 mg/kg/hari, oral atau IV selama 14 hari
Kotrimoksazol TMP 4 mg/kg/kali, selama 10 hari

Lini Kedua/ Multidrug resisten Salmonella typhi

Seftriakson 80 mg/kg/hari IV selama 5 hari
Sefixime 10-15 mg/kgBB/kali diberikan 2 kali sehari per oral

Karier S.typhi (S.typhi tetap ada dalam urin atau feses selama lebih dari 6-12)
Ampisillin 100 mg/kg/hari, 4x/hari atau
Trimetoprim-sulfametoksazol 4-20 mg/kg/hari selama 6-12 minggu
Tindakan bedah diperlukan pada penyulit perforasi usus
h. Pemantauan Pemantauan:
terapi - Keadaan umum dan tanda utama
- Asupan makanan dan cairan
- Kemungkinan komplikasi

Penderita dinyatakan sembuh bila:

1. Bebas demam 24 jam tanpa antipiretik
2. Nafsu makan membaik
3. Perbaikan klinis
Tidak dijumpai komplikasi
i. Komplikasi 1.Renjatan
2.Perforasi dan perdarahan usus
3.Miokarditis
4.Hepatitis tifosa
 5.Kolesistisis
6.Sistitis
7.Pyelonefritis
8.Glomerulonefritis
9.Pnemonia
10.DIC
11.Haemolytic Uremic Syndrome (HUS)
Relaps
j. Prognosis Ad vitam : baik
Ad sanationam : baik
Ad fungsionam : baik
k. Daftar Pustaka 1. American Academy of Pediatrics. Salmonella infections. Dalam: Pickering
LK, Baker CJ, Long SS, McMillan JA, penyunting, Red Book: 2006 report of
the committee in infectious diseases. Edisi ke-27.Elk Grove Village,IL.
American Academy of Pediatrucs; 2006, h.579-84
2. Cleary TG. Salmonella species. Dalam: Long SS, Pickering LK, Prober CG,
penyunting. Principle and Practice of Pediatrics Infectious Disease. Edisi ke-2.
Philadelphia,PA: Elsevier Science; 2003.h.830-5
3. Cleary TG. Salmonella. Dalam: Behrman RE, Kliegman RM, Jenson HB,
penyunting. Nelson textbook of pediatrics. Edisi ke-17. Philadelphia;
Saunders;2004,h. 912-9
4. Pickering LK DAN Cleary TG. Infections of the gastrointestinal tract.
Dalam:
Anne AG, Peter JH, Samuel LK, penyunting. Krugmans infectious diseases of
children. Edisi ke-11. Philadelphia, 2004, h.212-3
4. 5. Safitri I, Indrawati R, Argun E. Diagnosis dan Tatalaksana Demam Tifoid
pada Anak. Dalam: Standa Pelayanan Media (SPM) kelompok StAF Medik
(KSM) Kesehatan Anak RSUP dr. Sardjito. Yogyakarta: 2004; p.1-11