RMK Bab 11 SPM
RMK Bab 11 SPM
UKURAN KINERJA
Disusun Oleh:
Ridah Alawiah Rahman (A31114315)
Nur Rahma (A31114034)
Cita-cita dari sistem ukuran kinerja adalah untuk mengimplementasikan strategi. Manajer senior
kemudian memilih ukuran-ukuran yang paling mewakili strategi perusahaan. Ukuran-ukuran ini
dapat dilihat sebagai critical success factors masa kini dan masa depan perusahaan. Strategi
mendefinisikan faktor-faktor kunci keberhasilan, jika faktor-faktor tersebut diukur dan dihargai,
maka orang akan termotivasi untuk mencapainya.
Sistem pengendalian dengan hanya mengandalkan pada ukuran-ukuran keuangan saja tidaklah
cukup, dan faktanya dapat menjadi disfungsional karena beberapa alasan.
Pertama, dapat mendorong tindakan jangka pendek yang tidak sesuai dengan kepentingan
jangka panjang perusahaan. Semakin besar tekanan yang diberikan untuk mencapai tingkat laba
saat ini, semakin besar kemungkinan bahwa manajer unit bisnis akan mengambil tindakan jangka
pendek yang mungkin salah dalam jangka panjang.
Kedua, manajer unit bisnis mungkin tidak mengambil tindakan yang berguna untuk jangka
panjang, guna memperoleh laba jangka pendek. Manajer tidak melakukan investasi yang
menjanjikan manfaat jangka panjang karena akan menurunkan hasil keuangan jangka pendek.
Ketiga, menggunakan laba jangka pendek sebagai satu-satunya tujuan dapat mendistorsi
komunikasi antara manajer unit bisnis dengan manajemen senior.
Keempat, pengendalian keuangan yang ketat akan memotivasi manajer untuk memanipulasi
data. Manajer bisa saja memilih metode akuntansi yang meminjam dari laba masa depan untuk
memenuhi target periode sekarang.
Singkatnya, mengandalkan pada ukuran keuangan saja adalah tidak mencukupi untuk
memastikan bahwa strategi akan dilaksanakan dengan sukses. Ukuran-ukuran nonkeuangan yang
mendukung implementasi strategi disebut sebagai faktor kunci keberhasilan atau indikator kunci
kinerja.
Pertimbangan Umum
Membandingkan system ukuran kineja dengan panel instrument pada dashboard
memberikan wawasan penting mengenai bauran dari ukuran keuangan dan nonkeuangan yang
diperlukan dalam suatu system penendalian manajemen.
Suatu system penilaian kerja seperti dashboard memiliki serangkaian ukuran yang
memberikan informasi mengenai operasi dari banyak proses yang berbeda. Biasanya, ada
berbagai cara untuk mengubah satu ukuran, katakanlah RPM, yang dapat memperbaiki atau tidak
memperbaiki ukuran yang lalu, dalam kasus ini adalah jumlah milyang dapat ditempuh pergalon
bensin.
Balanced Scorecard
Balanced scorecard adalah suatu contoh dari sistem ukuran kinerja. Empat perspektif yang
diukur:
Keuangan (cth: margin laba, tingkat pengembalian atas aktiva, arus kas)
Pelanggan (cth: pangsa pasar, indeks kepuasan pelanggan)
Bisnis internal (cth: retensi karyawan, pengurangan waktu siklus)
Inovasi dan pembelajaran (cth: persentase penjualan dari proyek baru)
3
Dalam menciptakan balanced scorecard, eksekutif harus memilih bauran dari ukuran yang (1)
secara akurat mencerminkan faktor kunci yang akan menentukan keberhasilan strategi
perusahaan; (2) menunjukkan hubungan antara ukuran-ukuran individual dalam hubungan sebab-
akibat, mengindikasikan bagaimana ukuran-ukuran nonkeuangan mempengaruhi hasil keuangan
jangka panjang; dan (3) memberikan pandangan luas mengenai kondisi perusahaan saat ini.
Ukuran hasil mengindisikan hasil dari suatu strategi. Ukuran ini biasanya merupakan indikator
yang terlambat (lagging indicators) yang memberitahu manajemen mengenai apa yang telah
terjadi. Sebaliknya, ukuran pemicu merupakan indikator yang mendahului (leading indicators)
yang menunjukkan kemajuan dari bidang-bidang kunci dalam mengimplementasikan strategi.
Waktu siklus merupakan contoh dari ukuran pemicu.
Untuk setiap ukuran keuangan selama tahun 1970-an, Pan Am Airlines, US Steel, Xerox, dan
IBM mendominasi pasar mereka. Namun, pada pertengahan tahun 1980-an, posisi mereka
terancam serius oleh para pesaing yang mencapai kualitas, kepuasan pelanggan, inovasi, serta
model bisnis yang lebih baik. Hal ini tidak dapat diukur dengan alat keuangan sampai sudah
terlambant.
4
Aspek yang paling penting penting dari system pengukuran kinerja adalah kemampuannya untuk
menukur hasil dan pemicu sedemikian rupa sehingga menyebabkan organisasi bertindak sesuai
dengan strateginya.
Pemesanan
Pesanan tertunda
Pangsa pasar
Pesanan dari pelanggan kunci
Kepuasan pelanggan
Retensi pelanggan
Loyalitas pelanggan
Utilisasi kapasitas
Pengiriman tepat waktu
Perputaran persediaan
Kualitas
Waktu siklus
1. Mendefinisikan Strategi
Dalam tahap ini adalah penting bahwa cita-cita organisasi dinyatakan secara eksplisit dan target
telah dikembangkan. Untuk perusahaan dalam satu industri, scorecard sebaiknya dikembangkan
di tingkat korporasi dan kemudian diturunkan ke tingkat fungsional dan tingkatan di bawahnya.
Untuk perusahaan multibisnis, scorecard sebaiknya dikembangkan di tingkat unit bisnis.
5
2. Mendefinisikan Ukuran dari Strategi
Organisasi harus fokus pada sedikit ukuran penting atau manajemen akan dibanjiri dengan
banyak ukuran. Penting bahwa masing-masing individual dapat dikaitkan satu sama lain dalam
hubungan sebab-akibat.
Scorecard haruslah diintegrasikan baik dengan struktur formal maupun informal dari organisasi,
budaya, serta praktik sumber daya manusia. Misalnya saja, efektifitas scorecard akan
dikompromikan jika kompensasi manajer didasarkan hanya pada kinerja keuangan.
Ketika scorecard dijalankan, scorecard tersebut harus ditinjau secara konsisten dan terus-
menerus oleh manajemen senior. Hal-hal yang bisa diperhatikan:
Aspek yang paling penting dari tinjauan ini adalah sebagai berikut:
6
Kesulitan dalam Mengimplementasikan Sistem Pengukuran Kinerja
Praktik-praktik Pengukuran
Berdasar atas hasil studi Lingle dan Schiemann, praktik pengukuran dilakukan atas tiga aspek,
yaitu:
a. Jenis ukuran
Contoh jenis ukuran yang digunakan: ukuran keuangan, kepuasan pelanggan, dan inovasi.
b. Kualitas dari ukuran
Untuk menilai kualitas dari suatu ukuran, ukuran tersebut harus dikaitkan dengan kompensasi,
sehingga dapat dinilai apakah berkualitas tinggi, terkini, sedang, ataukah buruk.
c. Hubungan ukuran dengan kompensasi
Masing-masing jenis ukuran menghasilkan perubahan keputusan kompensasi yang berbeda-beda.
7
PENGENDALIAN INTERAKTIF
Peran utama dari pengendalian manajemen adalah untuk membantu pelaksanaan strategi.
Strategi yang terpilih mendefinisikan faktor kunci keberhasilan yang menjadi titik pusat dari
desain dan operasi sistem pengendalian. Hasil akhirnya adalah implementasi strategi yang
berhasil. Dalam industri yang mengalami perubahan lingkungan yang pesat, informasi
pengendalian manajemen juga memberikan dasar untuk memikirkan strategi baru.
Dalam lingkungan yang cepat berubah dan dinamis, menciptakan suatu organisasi pembelajaran
adalah penting bagi kelangsungan hidup perusahaan. Organisasi pembelajaran mengacu pada
kemampuan karyawan untuk belajar menyesuaikan diri terhadap perubahan lingkungan secara
berkelanjutan. Tujuan utama dari pengendalian interaktif adalah untuk memfasilitasi terciptanya
organisasi pembelajaran.
Ada perbedaan mendasar antara faktor kunci keberhasilan dan ketidakpastian strategis. Faktor
kunci keberhasilan diturunkan dari strategi yang dipilih, karena faktor tersebut mendukung
implementasi strategi untuk produk dan pasar saat ini. Ketidakpastian strategis, di lain pihak,
adalah dasar bagi perusahaan untuk mencari strategi baru, karena ketidakpastian tersebut
membantu dalam mengembangkan bisnis baru. Ketidakpastian strategis menghasilkan
pertanyaan, bukan jawaban: Apa yang berubah? Mengapa hal itu berubah? Model bisnis baru
manakah yang dapat dikembangkan untuk mengeksploitasi diskontinuitas?
8
Pengendalian interaktif bukanlah suatu sistem yang terpisah, melainkan merupakan bagian yang
integral dari sistem pengendalian manajemen. Beberapa informasi pengendalian manajemen
membantu manajer untuk memikirkan strategi baru. Informasi pengendalian interaktif biasanya
cenderung bersifat nonkeuangan.