Anda di halaman 1dari 11

Artikel Skripsi

GAMBARAN STIMULASI TUMBUH KEMBANG PADA ANAK


PRASEKOLAH DI PAUD PERMATA HATI RW 4 KRAJAN
NYATNYONO UNGARAN BARAT

Disusun oleh :

HASBI ARYANTO
NIM. 010215A027

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN


FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS NGUDI WALUYO
UNGARAN
2017

Gambaran Stimulasi Tumbuh Kembang Pada Anak Prasekolah Di PAUD Permata Hati
RW 4 Krajan Nyatnyono Ungaran Barat 1
HALAMAN PERSETUJUAN

Artikel berjudul :
GAMBARAN STIMULASI TUMBUH KEMBANG PADA ANAK
PRASEKOLAH DI PAUD PERMATA HATI RW 4 KRAJAN
NYATNYONO UNGARAN BARAT

Disusun oleh:

HASBI ARYANTO
NIM.010215A027

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS NGUDI WALUYO
UNGARAN
2017

Telah diperiksa oleh pembimbing, dan telah diperkenankan untuk dipublikasikan

Ungaran, Februari 2017


Pembimbing Utama

(Ns. Yunita Galih Yudanari, S.Kep., M.Kep)


NIDN.0612067802

Gambaran Stimulasi Tumbuh Kembang Pada Anak Prasekolah Di PAUD Permata Hati
RW 4 Krajan Nyatnyono Ungaran Barat 2
GAMBARAN STIMULASI TUMBUH KEMBANG PADA ANAK
PRASEKOLAH DI PAUD PERMATA HATI RW 4 KRAJAN
NYATNYONO UNGARAN BARAT
Hasbi Aryanto*) Yunita Galih Yudanari**) Zumrotul Choiriyah **)
Universitas Ngudi Waluyo
2017
affectionary@gmail.com
*) Mahasiswa Program Studi S1 Keperawatan Universitas Ngudi Waluyo
**) Dosen Program Studi S1 Keperawatan Universitas Ngudi Waluyo

Abstrak
Latar belakang : Kemampuan dan tumbuh kembang anak perlu dirangsang oleh
orang tua agar anak dapat tumbuh dan berkembang secara optimal dan sesuai
umurnya. Stimulasi adalah rangsangan (penglihatan, bicara, pendengaran,
perabaan) yang datang dari lingkungan sekitar. Anak-anak yang mendapat
stimulasi yang terarah akan lebih cepat berkembang dibandingkan anak yang
kurang bahkan tidak mendapat stimulasi. Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui gambaran stimulasi tumbuh kembang pada anak prasekolah di PAUD
Permata Hati RW 4 Krajan Nyatnyono Ungaran Barat.
Metode : Desain penelitian deskriptif dengan pendekatan cross sectional.
Populasi pada penelitian ini adalah seluruh ibu dengan anak prasekolah di PAUD
Permata Hati RW 4 Krajan Nyatnyono Ungaran Barat pada bulan Januari 2017
sebanyak 36 anak. Sampel sebanyak 36 anak dengan teknik sampling total
sampling. Instrumen penelitian kuesioner. Uji analisis univariat dalam bentuk
distribusi frekuensi dan persentase.
Hasil : Hasil penelitian didapatkan bahwa sebagian besar stimulasi tumbuh
kembang gerak kasar pada anak adalah baik sebanyak 20 responden (55,6%).
Sebagian besar stimulasi tumbuh kembang gerak halus pada anak adalah baik
sebanyak 19 responden (52,8%). Sebagian besar stimulasi tumbuh kembang
bicara dan bahasa pada anak adalah baik sebanyak 22 responden (61,1%).
Sebagian besar stimulasi tumbuh kembang sosialisasi dan kemandirian pada anak
adalah baik sebanyak 33 responden (91,7%). Sebagian besar stimulasi tumbuh
kembang pada anak adalah baik sebanyak 27 responden (75,0%).
Simpulan : kesimpulan pada penelitian ini adalah bahwa sebagian besar stimulasi
tumbuh kembang pada anak prasekolah di PAUD Permata Hati adalah baik yaitu
sebanyak 27 responden (75,0 %).

Kata kunci: Stimulasi tumbuh kembang, anak prasekolah

Gambaran Stimulasi Tumbuh Kembang Pada Anak Prasekolah Di PAUD Permata Hati
RW 4 Krajan Nyatnyono Ungaran Barat 3
ABSTRACT
Background: The ability and childrens growth needed to be stimulated by their
parents so that they could grow and evolve optimally considering their suitable
age. Stimulation is a stimulus ( vision, talk, hearing, and palpability) that comes
from the neighborhood. The children who get a directional stimulus would grow
faster than other children who get less or do not get a stimulation at all. Purpose:
The purpose of this research is to find out the description of preschool children
growth stimulation at PAUD Permata Hati RW 4 Krajan Nyatnyono West
Ungaran.
Method: The design of this research was descriptive with a cross-sectional
approach.The population of this research were all mothers and preschool children
at PAUD Permata Hati RW 4 Krajan Nyatnyono West Ungaran in January 2017
as many as 36 children. The researcher took the sample from 36 children by using
total sampling technique. The instrument of this research was questionnaire. The
univariate analysis was tested by frequency and percentage distribution.
Results: The result of this research most of the children gross growth stimulation
with 20 respondents are good (55,6%). Most of the children fine growth
stimulation with 19 respondents are good (52,8%). Most of the children speech
and language growth with 22 respondents are good (61,1%). Most of the children
socialization and autonomy with 33 respondents are good (91,7%). Most of the
children growth stimulation with 27 respondents are good (75,0%). Conclusion:
The conclusion from this research that most of the preschool children growth
stimulation at PAUD Permata Hati with 27 respondents are good (75,0%).

Keywords: Growth stimulation, preschool children

PENDAHULUAN
Perkembangan merupakan bertambahnya kemampuan (skill) dalam
struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang teratur dan dapat
diramalkan, sebagai hasil dari proses pematangan. Disini menyangkut adanya
proses difrensiasi dari sel-sel tubuh, jaringan tubuh, organ-organ dan sistem organ
yang berkembang sedemikian rupa sehingga masing-masing dapat memenuhi
fungsinya, termasuk juga perkembangan emosi, intelektual dan tingkah laku
sebagai hasil interaksi dengan lingkungan nya. Pertumbuhan mempunyai dampak
terhadap aspek fisik, sedangkan perkembangan berkaitan dengan pematangan
fungsi organ/individu. Walaupun demikian, kedua peristiwa itu terjadi secara
sinkron pada setiap individu (Hurlock, 2010
Kemampuan dan tumbuh kembang anak perlu dirangsang oleh orang tua agar
anak dapat tumbuh dan berkembang secara optimal dan sesuai umurnya. Stimulasi
adalah rangsangan (penglihatan, bicara, pendengaran, perabaan) yang datang
dari lingkungan anak-anak yang mendapat stimulasi yang terarah akan lebih cepat
berkembang dibandingkan anak yang kurang bahkan bahkan tidak mendapat
stimulasi (Kemenkes, 2011).

Gambaran Stimulasi Tumbuh Kembang Pada Anak Prasekolah Di PAUD Permata Hati
RW 4 Krajan Nyatnyono Ungaran Barat 4
Upaya pemerintah dalam mengatasi masalah ini yaitu melalui program
Bina Kelurga dan Balita (BKB). Program Bina Keluarga dan Balita adalah
program pembinaan kesehatan usia dini pada keluarga dan balita. Keluarga yang
mempunyai anak berusia bawah lima tahun diberi pengetahuan mengenai tumbuh
kembang anak, cara mendeteksinya dan bagaimana caranya agar tumbuh kembang
anak normal. Sehingga program Bina Keluarga dan Balita (BKB) ini ditujukan
untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan kesadaran ibu serta anggota
keluarga lain dalam membina tumbuh kembang balitanya (BKKBN, 2013).

Stimulasi Deteksi Intervensi Dini Tumbuh Kembang (SDIDTK) adalah


pembinaan tumbuh kembang pada anak secara komprehensif dan berkualitas yang
diselanggarakan melalui kegiatan stimulasi, deteksi dan intervensi dini
penyimpangan tumbuh kembang balita. Melakukan stimulasi yang artinya
merangsang otak balita sehingga perkembangan kemampuan gerak, bicara,
bahasa, sosialisasi dan kemandirian balita berlangsung secara optimal sesuai
dengan umur anak. Melakukan deteksi dini penyimpangan tumbuh kembang
artinya melakukan skrining atau mendeteksi secara dini adanya penyimpangan
tumbuh kembang balita termasuk menindaklanjuti setiap keluhan orang tua
terhadap masalah tumbuh kembang anaknya. Melakukan intervensi dini
penyimpangan tumbuh kembang artinya melakukan suatu tindakan koreksi
dengan memanfaatkan plastisitas otak anak untuk memperbaiki penyimpangan
tumbuh kembang pada seorang anak supaya tumbuh kembang anak menjadi
normal atau penyimpangan tidak semakin berat (Kemenkes RI, 2011).

Hasil studi pendahuluan yang peneliti lakukan di PAUD Permata Hati RW


4 Krajan Nyatyono Ungaran Barat jumlah anak sebanyak 46 anak. Di PAUD
tersebut ditemukan beberapa anak yang mengalami keterlambatan pada motorik
kasar dan motorik halus. Wawancara kepada 10 ibu menyatakan, 4 ibu
mengatakan melakukan stimulasi, dua ibu yang anaknya berumur 36 bulan sampai
48 bulan jumlah nilai skor 7 dengan perkembangan anak yang meragukan, dimana
stimulasi gerak kasar yang dilakukan adalah mengajak anak menangkap bola,
menggambar, menulis, berhitung, bercerita tentang dirinya dan dengan cuci
tangan dan makan bersama. Dua ibu yang anaknya berumur 48 bulan sampai 60
bulan jumlah nilai skor 9 dimana perkembangan anak sesuai tahap perkembangan,
dimana stimulasi gerak kasar yang dilakukan adalah mengajak anak bermain
lompat tali, gerak halus dengan mengajak anak menggunting, stimulasi bicara
dengan mengenalkan angka pada anak dan stimulasi sosialisasi dengan mengajak
anak menggambar orang dan bermain dengan teman. Sedangkan 6 ibu
membiarkan saja dan masih membantu anak. Ibu merasa pendidikan di PAUD
sudah cukup diajarkan hal tersebut. Dari pernyataan diatas dapat dikatakan bahwa
tidak semua orang tua melakukan stimulasi tumbuh kembang pada anaknya. maka
dari itu peneliti tertarik mengambil judul gambaran stimulasi tumbuh kembang
pada anak prasekolah di PAUD Permata Hati RW 4 Krajan Nyatnyono Ungaran
Barat

Gambaran Stimulasi Tumbuh Kembang Pada Anak Prasekolah Di PAUD Permata Hati
RW 4 Krajan Nyatnyono Ungaran Barat 5
METODE PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan rancangan cross


sectional yaitu peneliti melakukan pengamatan sesaat atau dalam periode tertentu
dan segenap obyektif studi hanya dilakukan satu kali pengamatan selama
penelitian. Penelitian dilakukan di PAUD Permata Hati RW 4 Krajan Nyatnyono
Ungaran Barat. Penelitian dilaksanakan pada tanggal 14 15 Januari 2017.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu dengan anak prasekolah.
Pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan cara total sampling.
Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 36 orang.

Penelitian ini peneliti menggunakan pengumpulan data dengan kuesioner


stimulasi perkembangan anak pra sekolah menggunakan pertanyaan dengan
pilihan jawaban Ya nilai 1 dan Tidak nilai 0 yang telah di uji expert judgment
oleh dosen pembimbing. Teknik analisis yang menggunakan analisis univariat
untuk menghitung frekuensi dengan menggunakan tabel distribusi frekuensi.

HASIL PENELITIAN

Analisa Univariat

1. Stimulasi tumbuh kembang gerak kasar pada anak prasekolah di PAUD


Permata Hati RW 4 Krajan Nyatnyono Ungaran Barat.

Gerak Kasar Frekuensi Persentase (%)


Kurang Baik 16 44,4
Baik 20 55,6
Total 36 100,0

Tabel 1
Stimulasi tumbuh kembang gerak kasar

Berdasarkan Tabel 1 dapat diketahui bahwa sebagian besar stimulasi tumbuh


kembang gerak kasar pada anak adalah baik sebanyak 20 responden (55,6%).

Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar stimulasi tumbuh


kembang gerak kasar pada anak adalah baik sebanyak 20 responden (55,6%).
Hasil penelitian sejalan dengan penelitian Sunarsih (2010) yang hasilnya
didapatkan sebagian besar responden yang diteliti didapatkan kategori
pemberian stimulasi baik yaitu 24 responden (77,4%) dan ada hubungan
antara tingkat pemberian stimulasi ibu dengan perkembangan balita di Taman
Balita Muthia Sido Arum Sleman Yogyakarta. Pemberian stimulasi
merupakan domain yang sangat penting dalam membentuk perkembangan
seseorang, terbukti bahwa perkembangan yang didasari oleh stimulasi akan

Gambaran Stimulasi Tumbuh Kembang Pada Anak Prasekolah Di PAUD Permata Hati
RW 4 Krajan Nyatnyono Ungaran Barat 6
lebih cepat terlatih dari pada perkembangan yang tidak didasari oleh stimulasi
(Soedjatmiko, 2008).

2. Stimulasi tumbuh kembang gerak halus pada anak prasekolah di PAUD


Permata Hati RW 4 Krajan Nyatnyono Ungaran Barat.

Gerak Halus Frekuensi Persentase (%)


Kurang Baik 17 47,2
Baik 19 52,8
Total 36 100,0

Tabel 2
Stimulasi tumbuh kembang gerak halus

Berdasarkan Tabel 2 dapat diketahui bahwa sebagian besar stimulasi tumbuh


kembang gerak halus pada anak adalah baik sebanyak 19 responden (52,8%).

Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar stimulasi tumbuh


kembang gerak halus pada anak adalah baik sebanyak 19 responden (52,8%).
Hasil penelitian didukung penelitian oleh Ambarwati (2012) dimana
mayoritas responden memiliki pengetahuan yang baik tentang stimulasi
tumbuh kembang balita yaitu sebanyak 37 (72.5%) responden dan terdapat
hubungan antara tingkat pengetahuan ibu tentang stimulasi tumbuh kembang
dengan perkembangan anak usia 12-36 bulan.

3. Stimulasi tumbuh kembang bicara dan bahasa pada anak prasekolah di PAUD
Permata Hati RW 4 Krajan Nyatnyono Ungaran Barat.

Bicara dan Bahasa Frekuensi Persentase (%)


Kurang Baik 14 38,9
Baik 22 61,1
Total 36 100,0

Tabel 3
Stimulasi tumbuh kembang bicara dan bahasa

Berdasarkan Tabel 3 dapat diketahui bahwa sebagian besar stimulasi tumbuh


kembang bicara dan bahasa pada anak adalah baik sebanyak 22 responden
(61,1%).

Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar stimulasi tumbuh


kembang bicara dan bahasa pada anak adalah baik sebanyak 22 responden
(61,1%). Hasil dari penelitian diatas didukung dengan penelitian Nunung
(2004) bahwa ada hubungan antara tingkat pengetahuan ibu tentang tumbuh
kembang dengan perilaku stimulasi perkembangan pada anak usia 0-3 tahun.

Gambaran Stimulasi Tumbuh Kembang Pada Anak Prasekolah Di PAUD Permata Hati
RW 4 Krajan Nyatnyono Ungaran Barat 7
Penelitian lain yang mendukung penelitian ini adalah Yuliana (2004)
bahwa ada hubungan antara tingkat pengetahuan ibu tentang perkembangan
dengan perkembangan anak usia 3-5 tahun. Serta penelitian Amin (2004)
bahwa ada hubungan antara sikap orang tua tentang stimulasi dengan
perkembangan anak usia 4-12 bulan. Stimulasi adalah kegiatan merangsang
kemampuan dasar anak umur 0-6 tahun agar anak tumbuh dan berkembang
secara optimal. Setiap anak perlu mendapat stimulasi rutin sedini mungkin
dan terus-menerus pada setiap kesempatan. Kurangnya stimulasi dapat
menyebabkan penyimpangan tumbuh kembang anak bahkan gangguan yang
menetap. Kebutuhan stimulasi ini sangat membantu dalam proses
pembelajaran dan pencapaian dalam pertumbuhan dan perkembangan secara
optimal. Stimulasi ini dapat berupa latihan atau bermain. Jadi stimulasi
sebagai perangsangan dan dorongan yang berasal dari luar individu anak yang
dapat berupa latihan-latihan untuk meningkatkan kepandaian anak.
Kehidupan seorang anak sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik faktor
lingkungan maupun genetik.

4. Stimulasi tumbuh kembang sosialisasi dan kemandirian pada anak prasekolah


di PAUD Permata Hati RW 4 Krajan Nyatnyono Ungaran Barat.
Sosialisasi dan
Kemandirian Frekuensi Persentase (%)
Kurang Baik 3 8,3
Baik 33 91,7
Total 36 100,0

Tabel 4
Stimulasi tumbuh kembang sosialisasi dan kemandirian

Berdasarkan Tabel 4 dapat diketahui bahwa sebagian besar stimulasi tumbuh


kembang sosialisasi dan kemandirian pada anak adalah baik sebanyak 33
responden (91,7%).

Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar stimulasi tumbuh


kembang sosialisasi dan kemandirian pada anak adalah baik sebanyak 33
responden (91,7%). Stimulasi yang harusnya dilakukan adalah berikan tugas
rutin pada anak dalam kegiatan di rumah, ajak anak membantu anda di dapur
dan makan bersama keluarga. Buat agar anak bermain dengan teman
sebayanya. Ajak anak berbicara tentang apa yang dirasakan anak. Bersama-
sama anak buatlah rencana jalan-jalan sesering mungkin. Beri kesempatan
pada anak untuk mengunjungi tetangga dekat, teman atau saudara tanpa
ditemani anda. Selanjutnya minta anak bercerita tentang kunjungannya itu
(Kemenkes, 2011).

Gambaran Stimulasi Tumbuh Kembang Pada Anak Prasekolah Di PAUD Permata Hati
RW 4 Krajan Nyatnyono Ungaran Barat 8
5. Gambaran stimulasi tumbuh kembang pada anak prasekolah di PAUD
Permata Hati RW 4 Krajan Nyatnyono Ungaran Barat

Stimulasi Frekuensi Persentase (%)


Kurang Baik 9 25,0
Baik 27 75,0
Total 36 100,0

Tabel 5
Gambaran stimulasi tumbuh kembang pada anak

Berdasarkan Tabel 5 dapat diketahui bahwa sebagian besar stimulasi tumbuh


kembang pada anak adalah baik sebanyak 27 responden (75,0%).

Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar stimulasi tumbuh


kembang pada anak adalah baik sebanyak 27 responden (75,0%) dan kurang
baik sebanyak 9 responden (25,0%). Menurut SDITIK, stimulasi adalah
kegiatan merangsang kemampuan dasar anak umur 0-6 tahun agar anak
tumbuh dan berkembang secara optimal. Setiap anak perlu mendapat
stimulasi rutin sedini mungkin dan terus menerus pada setiap kesempatan.
Stimulasi tumbuh kembang anak dilakukan oleh ibu dan ayah yang
merupakan orang terdekat dengan anak, pengganti ibu/pengasuh anak,
anggota keluarga lain dan kelompok masyarakat di lingkungan rumah tangga
masing-masing dan dalam kehidupan sehari-hari (Kemenkes, 2011).

Perkembangan adalah proses perubahan kualitatif yang mengacu pada


kualitas fungsi organ-organ jasmani, sehingga penekanan arti perkembangan
terletak pada penyempurnaan fungsi psikologis yang termanifestasi pada
kemampuan organ fisiologis (Herawati, 2009). Ada berbagai faktor mengapa
perkembangan fisik anak sedikit lebih cepat atau lebih lama. Pembawaan
keluarga memiliki pengaruh sangat kuat terhadap berat, tinggi, dan tingkat
perkembangan anak . Cara orangtua mengasuh anak juga terbukti
mempengaruhi seberapa baik anak tumbuh. Sering-sering ajak anak berbicara
atau bernyanyi, berikan dia pelukan, ditimang, rasa tenang, cinta, dan
perhatian sebanyak mungkin (Shahnaz, 2007).

Kurangnya stimulasi dapat menyebabkan penyimpangan tumbuh


kembang anak bahkan gangguan yang menetap. Kemampuan dasar anak
yang dirangsang dengan stimulasi terarah adalah kemampuan gerak kasar,
kemampuan gerak halus, kemampuan bicara dan bahasa serta kemampuan
sosialisasi dan kemandirian. Dalam melakukan stimulasi tumbuh kembang
anak, ada beberapa prinsip dasar yang perlu diperhatikan, yaitu stimulasi
dilakukan dengan dilandasi rasa cinta dan kasih sayang, selalu tunjukkan
sikap dan perilaku yang baik karena anak akan meniru tingkah laku orang-
orang yang terdekat dengannya.

Gambaran Stimulasi Tumbuh Kembang Pada Anak Prasekolah Di PAUD Permata Hati
RW 4 Krajan Nyatnyono Ungaran Barat 9
Berikan stimulasi sesuai dengan kelompok umur anak. Lakukan
stmulasi dengan cara mengajak anak bermain, bernyanyi, bervariasi,
menyenangkan, tanpa paksaan, dan tidak ada hukuman. Lakukan stimulasi
secara bertahap dan berkelanjutan sesuai umur anak, terhadap 4 aspek
kemampuan dasar anak. Gunakan alat bantu/permainan yang sederhana, aman
dan ada di sekitar anak. Berikan kesempatan yang sama pada anak laki-laki
dan perempuan. Anak selalu diberi pujian, bila perlu diberi hadiah atas
keberhasilannya (Kemenkes, 2011).

KESIMPULAN

1. Sebagian besar stimulasi tumbuh kembang gerak kasar pada anak adalah baik
sebanyak 20 responden (55,6%).
2. Sebagian besar stimulasi tumbuh kembang gerak halus pada anak adalah baik
sebanyak 19 responden (52,8%).
3. Sebagian besar stimulasi tumbuh kembang bicara dan bahasa pada anak adalah
baik sebanyak 22 responden (61,1%).
4. Sebagian besar stimulasi tumbuh kembang sosialisasi dan kemandirian pada
anak adalah baik sebanyak 33 responden (91,7%).
5. Sebagian besar stimulasi tumbuh kembang pada anak adalah baik sebanyak 27
responden (75,0%).

SARAN

1. Orang tua anak prasekolah


Orang tua disarankan untuk memberikan stimulasi sebanyak mungkin dan
meliputi semua aspek supaya perkembangan anak normal dan berkembang
pesat.
2. Bagi PAUD
PAUD diharapkan ikut membantu orang tua dalam melakukan stimulasi
perkembangan anak prasekolah sehingga di rumah maupun di sekolah anak
terstimulasi.
3. Bagi Perawat
Perawat dapat memberikan pengetahuan pada orang tua lewat penyuluhan dan
pemberian leaflet stimulasi perkembangan untuk dipraktekkan ibu.
4. Bagi Peneliti Selanjutnya
Peneliti selanjutnya dapat meneliti faktor lain yang berhubungan dengan
perkembangan anak prasekolah.

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto. 2010. Prosedur penelitian Suatu Pendekatan. Jakarta : Rhineka Cipta.


BKKBN. 2013. Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi. Jakarta:
BKKBN.
Herawati. 2009. Psikologi perkembangan III. Bandung : PGTK Universitas
Pendidikan Indonesia

Gambaran Stimulasi Tumbuh Kembang Pada Anak Prasekolah Di PAUD Permata Hati
RW 4 Krajan Nyatnyono Ungaran Barat 10
Hurlock. 2010. Psikologi Perkembangan. Jakarta : Erlangga.
Kemenkes RI. 2011. Stimulasi Tumbuh Kembang Balita dan Anak Prasekolah.
Pedoman Penatalaksanaan Stimulasi, Deteksi, dan Intervensi Dini Tumbuh
Kembang Anak Di Tingkat Pelayanan Kesehatan Dasar. Jakarta.
Notoatmodjo . 2012. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rhineka Cipta
Shahnaz, A. 2007. Quantum Baby. Magelang : Pustaka Horisona.
Soedjatmiko. 2008. Pentingnya Stimulasi Dini Untuk Merangsang Perkembangan
Bayi dan Balita Terutama Pada Bayi Resiko Tinggi . Sari Pediatri Vol. 8,
No. 3, Desember 2006: 164

Gambaran Stimulasi Tumbuh Kembang Pada Anak Prasekolah Di PAUD Permata Hati
RW 4 Krajan Nyatnyono Ungaran Barat 11

Anda mungkin juga menyukai