Anda di halaman 1dari 10

AHAN PUSTAKA PERPUSTAKAAN

A. Pengertian Bahan Pustaka

Bahan pustaka adalah bagian dari koleksi perpustakaan yang ada di

perpustakaan. Menurut Yulilia (1995: 3) Bahan pustaka adalah kitab, buku.

Sedangkan menurut Bafadal (2001: 24) menyatakan bahwa bahan pustaka

adalah salah satu koleksi perpustakaan yang berupa karya cetak seperti buku

teks (buku pengunjung), buku fisik, dan buku referensi yang dikumpulkan,

diolah dan disimpan untuk di sajikan kepada pengguna untuk memenuhi

kebutuhan informasi.

Untuk setiap bahan pustaka yang ada diperpustakaan perguruan tinggi

harus sesuai dengan kebutuhan setiap program studi yang ada diperguruan

tinggi tempat perpustakaan itu berada, sehingga koleksi tersebut dapat

dipergunakan untuk membantu pengguna dalam proses blajara mengajar.

Perpustakaan perguruan tinggi akan dapat memenuhi fungsinya dengan

baik bila jenis dan mutu bahan yang disediakan baik pula. Kumpulan bahan

pustaka yang terdapat di perpustakaan dikenal dengan istilah koleksi

perpustakaan.

B. Koleksi Bahan Pusta Perpustakaan

Salah satu unsur pokok perpustakaan adalah koleksi, karena pelayanan

tidak dapat dilaksanakan secara maksimal apabila tidak didukung oleh adanya

koleksi yang memadai. Koleksi bahan pustaka haruslah relevan dengan


kebutuhan setiap program studi dari perguruan tinggi tersebut. demi

terwujudnya pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Untuk memberikan

pelayanan informasi dalam rangka mencapai tujuan perpustakaan perguruan

tinggi, Perpustakaan harus berusaha untuk menyediakan berbagai informasi dan

bahan pustaka yang sesuai dengan kebutuhan lingkungan perguruan tinggi

dimana perpustakaan berada.

Menurut Sumardji (1998: 22) Koleksi perpustakaan adalah sekumpulan

atau sekelompok bahan pustaka yang berisi karya-karya mengenai informasi

tertentu yang disusun secara sistematis. Sedangkan menurut Darmono (2001:

60) Koleksi adalah sekumpulan rekaman informasi dalam berbagai bentuk

tercetak (buku, majalah, surat kabar) dan bentuk tidak tercetak (bentuk mikro,

bahan audio visual, peta).

Suatu perguruan tinggi menyediakan informasi dan koleksi-koleksinya

dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan pengguna akan informasi dan

pengetahuan ilmiah lainya, untuk mendukung seluruh kegiatan sivitas akademi

masyarakat perguruan tinggi tersebut. Koleksi yang dimiliki perpustakaan

memiliki fungsi sebagaimana dinyatakan dalam Buku pedoman perpustakaan

perguruan tinggi (2004: 30) bahwa fungsi koleksi adalah :

1. Fungsi Pendidikan

Untuk menunjang program pendidikan dan pengajaran, perpustakaan

mengadakan bahan pustaka yang sesuai atau relevan dengan jenis dan tingkat

program yang ada.


2. Fungsi penelitian

untuk menunjang program penelitian perguruan tinggi, perpustakaan

menyediakan sumber informasi tentang berbagai hasil penelitian dan kemajuan

ilmu pengetahuan mutakhir.

3. Fungsi referensi

Fungsi ini melengkapi fungsi yang di atas dengan menyediakan bahan bahan

referensi diberbagai bidang dan alat-alat bibliografis yang diperlukan untuk

menelusur informasi.

4. Fungsi umum

Perpustakaan perguruan tinggi juga merupakan pusat informasi bagi masyarakat

di sekitarnya, fungsi ini berhubungan dengan program pengabdian masyarakat

dan pelestarian bahan pustaka serta hasil budaya manusia yang lain.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa koleksi perpustakaan

mempunyai fungsi pendidikan, penelitian, referensi dan umum. Maka jelaslah

bahwa koleksi perpustakaan adalah unsur pokok perpustakaan yang harus

dibina secara teratur dan terencana.

C. Jenis Koleksi Bahan Pusta Perpustakaan

Untuk dapat memberikan informasi semaksimal mungkin kepada

pengguna, maka perpustakaan harus berusaha menyediakan koleksi yang

beraneka ragam, jenis dan bentuk, serta kandungan informasinya sesuai dengan

kebutuhan pengguna. Koleksi perpustakaan tidak terbatas hanya pada buku

saja, tetapi meliputi segala macam bentuk cetak dan rekaman.


Menurut Yulia (1995: 3) jenis bahan pustaka yang tercakup dalam koleksi

perpustakaan adalah:

1. Karya cetak

Karya cetak adalah hasil pikiran manusia yang dituangkan dalam bentuk cetak

seperti :

a. Buku

Bahan pustaka yang merupakan satu kesatuan yang utuh dan yang paling umum

terdapat dalam koleksi perpustakaan. Berdasarkan standar dari unesco tebal

buku paling 49 halaman tidak termasuk kulit maupun jaket buku. Diantaranya

buku fisik, buku teks dan buku rujukan.

b. Terbitan berseri

Bahan pustaka yang direncanakan untuk diterbitkan terus dalam jaka waktu

terbit tertentu. Yang termasuk dalam bahan pustaka ini adalah harian (surat

kabar), majalah (mingguan, bulanan, dan lainya), laporan yang terbit dengan

jangka waktu tertentu, seperti laporan tahunan, triwulan dan sebagainya.

2. Karya noncetak

Karya noncetak adalah hasil pikiran manusia yang dituangkan tidak dalam

bentuk cetak seperti buku atau majalah, melainkan dalam bentuk lain seperti

rekaman suara, rekaman video, rekaman gambar, dan sebagainya. Istilah lain

yang dipakai untuk bahan pustaka ini adalah bahan non buku, atau pun bahan

pandang dengar, yang termasuk dalam jenis bahan pustaka ini adalah:

a. Rekaman suara, yaitu bahan pustaka dalam bentuk pita kaset dan piringan

hitam. Sebagai contoh untuk koleksi perpustakaan adalah buku pelajaran

bahasa Inggris yang dikombinasikan dengan pita kaset.


b. Gambar hidup dan rekaman video, yang termasuk dalam bentuk ini adalah film

dan kaset video. Kegunaannya selain yang bersifat rekreasi juga dipakai untuk

pendidikan. Misalnya untuk pendidikan pemakai, dalam hal ini bagaimana

mencari menggunakan perpustakaan.

c. Bahan grafika. Ada dua tipe bahan grafika yaitu bahan pustaka yang dapat

dilihat langsung (misalnya lukisan, bagan, foto, gambar teknik dan sebagainya)

dan yang harus dilihat dengan bantuan alat (misalnya selid, transparasi, dan

filmstrip).

d. Bahan kartografi, yang termasuk ke dalam jenis ini adalah peta, atlas, bola dunia,

foto udara dan sebagainya.

3. Bentuk mikro

Bentuk mikro adalah suatu istilah yang digunakan untuk menunjukan semua

bahan pustaka yang menggunakan media film dan tidak dapat dibaca dengan

mata biasa melainkan harus memakai alat yang dinamakan micro-reader. bahan

pustaka ini digolongkan tersendiri. Tidak dimasukan ke dalam bahan non cetak

hal ini disebabkan informasi yang tercakup di dalamnya meliputi bahan tercetak

seperti majalah, surat kabar dan sebagainya. Ada tiga macam bentuk mikro yang

sering menjadi koleksi perpustakaan yaitu:

a) Mikrofilm, bentuk mikro dalam gulungan film, ada beberapa ukuran film yaitu16

mm, dan 35 mm.

b) Mikrofis, bentuk mikro dalam lembaran film dengan ukuran 105 mm dan 148 mm

(standar) dan 75 mm x 125 mm.


c) Micropaque, bentuk mikro dimana informasinya dicetak ke dalam kertas yang

mengkilat tidak tembus cahaya. Ukurannya sebesar mikrofis.

d) Karya dalam bentuk elektronik dengan adanya teknologi informasi, maka

informasi dapat dituangkan kedalam media elektronik seperti pita magnetis dan

cakram atau disc. Untuk membacanya diperlukan perangkat keras seperti

komputer, CD-ROM, player dan sebaginya.

Sedangkan menurut Buku Pedoman Perpustakaan Perguruan Tinggi

(2004: 38) menyatakan bahwa yang termasuk ke dalam koleksi perpustakaan

perguruan tinggi adalah sebagai berikut :

1) Buku teks, baik untuk mahasiswa maupun dosen, baik yang diwajibkan maupun

yang dianjurkan untuk mata kuliah tertentu.

2) Buku referensi, termasuk buku referensi umum, referensi bidang studi kasus,

alat-alat bibliografi seperti indeks, abstrak, laporan tahunan, kamus,

ensiklopedia, katalog, dan lain-lain.

3) Pengembangan ilmu, yang melengkapi dan memperkaya pengetahuan pemakai

selain dari bidang studi dasar.

4) Penerbitan berkala seperti majalah, surat kabar dan lain-lain.

5) Penerbitan perguruan tinggi, baik perguruan tinggi dimana perpustakaan

bernaung, maupun penerbitan perguruan tinggi lainya.

6) Penerbitan pemerintah, terutama penerbitan resmi, baik yang bersifat umum

maupun yang menyangkut kebutuhan khusus perguruan tinggi yang

bersangkutan.

7) Koleksi khusus, yang berhubungan dengan minat khusus perpustakaan, seperti

koleksi tentang kebudayaan tertentu, subjek tertentu, dan sebagainya.


8) Koleksi bukan buku yang berupa koleksi audio visual (film, tape, kaset, video

tape, piringan hitam, dan sebagainya).

D. Pemilihan Bahan Pustaka Perpustakaan

Kegunaan pemilihan bahan pustaka adalah untuk menyesuaikan koleksi

dengan kebutuhan pengguna baik kuantitas maupun kualitasnya. Selain itu

pemilihan bahan pustaka dilakukan berdasarkan kemampuan dana yang tersedia.

Adapun tujuan pemilihan bahan pustaka menurut Sulistyo-Basuki (2001:427)

adalah: Mengembangkan koleksi perpustakaan yang baik dan seimbang,

sehingga mampu melayani kebutuhan pengguna yang berubah dan tuntunan

pengguna masa kini serta masa mendatang.

Dengan adanya tujuan tersebut, diharapkan perpustakaan dapat

mengembangkan koleksinya secara baik dan seimbang. Agar tujuan dari

pemilihan bahan pustaka tersebut dapat tercapai diperlukan langkah-langkah

dalam pemilihan bahan pustaka.

Langkah-langkah yang diambil dalam pemilihan bahan pustaka menurut

Buku Pedoman Pembinaan Koleksi Perpustakaan Perguruan Tinggi (1999: 12)

adalah:

1) Inisiatif pemilihan dimulai oleh pemakai, baik atas kemapuan sendiri atau atas

permitaan pustakawan.

2) Pengusul menyusun daftar usulan dengan mengisi formulir dengan data

bibliografi yang lengkap.


a) Data untuk buku terdiri dari pengarang, judul, edisi, tahun, penerbit, ISBN,

jumlah yang dipesan, harga, dalam formulir di cantumkan pula keterangan untuk

apa buku diusulkan.

b) Data untuk majalah terdiri dari judul, alamat penerbit, ISSN, harga bilaman

mulai berlangganan dan disertai pula persetujuan atasan si pengusul.

c) Daftar usulan dapat diserahkan langsung kepada pimpinan perpustakaan atau

atasan pengusul.

3) Petugas pengadaan mengadakan verifikasi dengan cara :

Memeriksa dan melengkapi data bibliografi dari setiap bahan yang diusulkan

dengan memakai alat bantu pemilihan.

Mencocokkan daftar usulan dengan koleksi yang ada melalui katalog

perpustakaan, katalog majalah dan sebagainya.

Diteliti pula apakah ada yang sedang dalam pemesanan.

Apabila oleh karena anggaran, sehingga tidak semua usul dapat diterima maka

dibuatkan kartu desiderata yang akan dipertimbangkan, kemudian apabila

tersedia dana, atau diusahakan dari sumber lain.

Apabila ada bahan yang diusulkan yang sudah ada atau yang sedang dalam

pemesanan, perlu diputuskan apakah perlu ditambah atau tidak. Usul diterima

bila yang dipesan merupakan edisi yang lebih baru dari yanbg dimiliki

perpustakaan.

Keputusan yang diambil harus dikomunikasikan kepada yang mengusulkan,

melalui pimpinan perpustakaan.

Selain menentukan langkah-langkah dalam pemilihan bahan pustaka,

perpustakaan juga harus mempertimbangkan beberapa hal dalam pemilihan


bahan pustaka, agar bahan pustaka yang diperoleh memiliki mutu yang baik

sesuai dengan kebutuhan pengguna.

Menurut Buku Pedoman Perpustakaan Perguruan Tinggi (2004: 25) ada

beberapa azas yang perlu dipertimbangkan dalam pemilihan bahan pustaka, yaitu

sebagai berikut :

1. Wibawa penulis buku dan pentingnya buku tersebut untuk bidang studi

tertentu.

2. Isi bahan perpustakaan cukup bermakna bagi pengembangan bidang studi.

3. Bahasan bahan perpustakaan memuat pandangan yang seimbang, khususnya

buku yang memuat masalah controversial.

4. Kualitas isi bahan perpustakaan.

5. Kepantasan harga.

6. Bahasa.

7. Terbitan terbaru memperoleh prioritas diatas terbitan lama. Bahan

perpustakaan lama dapat diadakan sejauh tersedianya dana. Dan dapat mengisi

kekurangan koleksi bidang studi tertentu.

8. Bahan perpustakaan renik, misalnya mikrofis, jangan dirangkapi dengan bentuk

buku kecuali ada alasan tertentu yang dapat diterima.

9. Setiap bahan perpustakaan rujukan, misalnya ensiklopedi, cukup diadakan satu

perangkat kecuali jika ada alasan tertentu.

10. Buku ajar diadakan dalam jumlah eksemplar terbatas. Mahasiswa hendaknya

melengkapi diri dengan buku ajar yang diperlukan.

11. Media bahan perpustakaan dipilih sesuai dengan kebutuhan pengguna. Jika

lembaga induk juga menyelenggarakan pembelajaran jarak jauh (Distance

Learning) maka jumlah bahan perpustakaan dalam media elektronik atau digital
perlu diperhatikan.

Anda mungkin juga menyukai