Anda di halaman 1dari 13

18

BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Tahap Persiapan
Penelitian ini dilaksanakan di kelas IV SDN SDN 017 Sungai Segajah
Kecamatan Kubu Kabupaten Rokan Hilir. Penelitian ini dilakukan dalam dua
siklus, dengan enam kali pertemuan. Dua kali untuk pertemuan UH siklus satu,
dua dan empat kali pertemuan tatap muka dengan penerapan model pembelajaran
problem solving. Alokasi waktu pada penelitian ini dalam satu minggu dua kali
pertemuan, yaitu pada hari senin dan kamis dengan alokasi waktu 2 x 35 menit.
Pada tiap pertemuan berpedomankan pada RPP dan silabus yang telah disediakan.

B. Tahap Pelaksanaan
1. Tahap Pelaksanaan Tindakan Pada Siklus I
a. Pertemuan Pertama (Senin 21 April 2014)
Kegiatan Awal ( 10 Menit ) Fase-1. Menemukan fakta atau mengkaitkan
materi pembelajaran dengan dunia nyata siswa. Pada pertemuan ini terlebih
dahulu peneliti menggucapkan salam. Guru melakukan apersepsi dengan bertanya
tentang keadaan siswa dan kesiapan siswa untuk belajar, kemudian guru
memotivasi siswa untuk belajar dengan memberi pertanyaan dimana guru
memberikan beberapa pertanyaan kepada siswa yaitu: Tahukah kamu barang-
barang apa saja yang dapat menghantarkan panas. Setelah appersepsi guru
menyampaikan materi pembelajaran serta menyampaikan tujuan pembelajaran
kepada siswa. Selanjutnya guru menyajikan masalah dengan menayakan: bagai
mana panas itu dapat berpindah?Pembelajaran dilaksanakan sesuai dengan RPP-1.
Kegiatan Inti ( 50 Menit ) Fase-2. Menemukan masalah. Pada fase ini
guru mengorganisasi siswa untuk belajar guru menyuruh siswa untuk duduk pada
kelompok yang telah ditentukan yang telah dibentuk secara heterogen. Guru
memberikan LKS 1 berupa lembar permasalahan yang harus dikerjakan siswa,
19

guru meminta siswa untuk mengerjakan dan mencari alternatif jawaban dari
permasalahan yang ada pada LKS dan siswa menggerjakannya. Fase-3.
Klasifikasi masalah pada fase ini guru membantu siswa dalam mengklasifikasikan
masalah yang akan dibahas atau diselesaikan guru membimbing penyelidikan
individu maupun kelompok guru membimbing siswa dalam memecahkan masalah
yang ada, guru meminta siswa untuk bertanya jika ada yang tidak dimengerti, ada
beberapa siswa yang tidak mengerti dan masih binggung dalam memecahkan
masalah yang ada pada lembar LKS dan guru menjelaskan kepada siswa dan
siswa memahaminnya. Fase-4. Mengungkapkan pendapat. Setelah selesai
berdiskusi lalu guru menyuruh beberapa orang siswa mewakili kelompoknya
mempresentasikan hasil kerja kelompok di depan teman-temannya. Setelah hasil
kelompok dibacakan kemudian guru meminta siswa lain memberikan tanggapan
dan pertanyaan terhadap hasil diskusi kelompok yang dipresentasikan kedepan,
guru membimbing siswa dalam mempresentasikan hasilnya. Siswa hanya diam
saja diam disini bisa diartikan diam tidak mengerti atau diam sudah mengerti,
hanya ada beberapa kelompok yang bertanya dan siswa menjawab pertanyaan dari
kelompok lain. Kemudian guru menjelaskan dan meluruskan jawaban dari hasil
presentase siswa.
Kegiatan Akhir ( 15 Menit ) Fase-5 Menganalisis dan mengevaluasi
pemecahan masalah Setelah siswa mengerti. Kemudian guru memberikan latihan
berupa evaluasi yang harus diselesaikan siswa. Guru terus mengawasi dan
mengamati hasil kerja siswa, rata-rata siswa masih bingung dalam menggerjakan
latihan yang diberikan dan guru menjelaskan, Kemudian guru meminta beberapa
orang siswa untuk menjawab hasil latihan dan siswa lainnya diminta untuk
memberikan tanggapan terhadap jawaban temannya. Fase-6 Pada akhir
pembelajaran guru menyimpulkan kembali materi yang telah dipelajari. Guru
membimbing siswa untuk membuat kesimpulan tentang materi yang telah
dipelajari.
20

b. Pertemuan Kedua (Kamis 24 April 2014)


Kegiatan Awal ( 10 Menit ) Fase-1. Menemukan fakta atau mengkaitkan
materi pembelajaran dengan dunia nyata siswa. Materi pada pertemuan ini adalah
tentang energi bunyi dan perpindahanya, pelaksanaan tindakan kelas berpedoman
pada RPP-2 dan LKS-2. Pembelajaran diawali dari apersepsi, dimana guru
memberikan beberapa pertanyaan kepada siswa yaitu: Pernahkah kalian
mendengar suara musik dan petir, apa yang membedakan kedua bunyi tersebut?.
Setelah appersepsi guru menyampaikan materi pembelajaran serta menyampaikan
tujuan pembelajaran kepada siswa. Selanjutnya guru menyajikan masalah dengan
menayakan: bagai mana suara petir yang berada diatas lagit dapat terdengar
sampai kebumi?. Setelah penyajian masalah guru memastikan siswa sudah duduk
dikelompoknya masing-masing. Teryata masih ada beberapa orang siswa yang
tidak duduk pada kelompoknya.
Kegiatan Inti ( 50 Menit ) Fase-2. Menemukan masalah. Pada fase ini
guru mengorganisasi siswa untuk belajar guru menyuruh siswa untuk duduk pada
kelompok yang telah ditentukan yang telah dibentuk secara heterogen. Guru
memberikan LKS 2 berupa lembar permasalahan yang harus dikerjakan siswa,
guru meminta siswa untuk mengerjakan dan mencari alternatif jawaban dari
permasalahan yang ada pada LKS dan siswa menggerjakannya. Fase-3.
Klasifikasi masalah pada fase ini guru membantu siswa dalam mengklasifikasikan
masalah yang akan dibahas atau diselesaikan, guru membimbing penyelidikan
individu maupun kelompok dan guru membimbing siswa dalam memecahkan
masalah yang ada, guru meminta siswa untuk bertanya jika ada yang tidak
dimengerti, pada pertemuan ini siswa udah sedikit paham mengenai model
pembelajaran yang diterapkan. Fase-4 Mengungkapkan pendapat. Setelah selesai
berdiskusi lalu guru menyuruh beberapa orang siswa mewakili kelompoknya
mempresentasikan hasil kerja kelompok di depan teman-temannya. Setelah hasil
kelompok dibacakan kemudian guru meminta siswa lain memberikan tanggapan
dan pertanyaan terhadap hasil diskusi kelompok yang dipresentasikan kedepan,
guru membimbing siswa dalam mempresentasikan hasilnya. Disini siswa
21

melakukan tanya jawab kepada kelompok penyaji, setelah semuanya selesai guru
menjelaskan dan meluruskan jawaban dari hasil presentase siswa.
Kegiatan Akhir ( 15 Menit ) Fase-5 Menganalisis dan mengevaluasi
pemecahan masalah Setelah siswa mengerti. Kemudian guru memberikan latihan
berupa evaluasi yang harus diselesaikan siswa. Guru terus mengawasi dan
mengamati hasil kerja siswa. Fase-6 Pada akhir pembelajaran guru menyimpulkan
kembali materi yang telah dipelajari. Guru membimbing siswa untuk membuat
kesimpulan tentang materi yang telah dipelajari,
Dalam pertemuan yang ini guru berusaha untuk lebih aktif lagi
membimbing siswa. Guru kembali menjelaskan sintak model pembelajaran
problem solving ini agar siswa tidak mengalami keraguan. Sewaktu siswa
berdiskusi guru mulai mengontrol masing-masing kelompok untuk memastikan
supaya siswa tidak lari dari pembahasan yang diberikan, sewaktu diskusi guru
membimbing siswa dalam melaksanakan diskusi dan tanya jawab, setelah itu guru
dan siswa sama-sama merangkum dan menyimpulkan apa yang telah
didiskusikan, setelah itu guru memberi evaluasi untuk menguji kemampuan siswa
dalam belajar pada hari itu. Namun pada kegiatan ini guru masih saja belum bisa
memenej waktu, sehingga siswa diburu waktu dalam mengerjakan kuis yang
dilakukan.
Pada kegiatan belajar mengajar hari ini aktivitas siswa sedikit meningkat,
ditandai dengan siswa sudah dapat melakukan diskusi dengan mengajukan
pertanyaan dan menjawab pertanyaannya berdasarkan hasil diskusi yang
dilakukan. Siswa yang aktif belum seluruhnya, dan siswa yang aktif hanya siswa
yang pintar.

c. Pertemuan Ketiga UH Siklus I (Kamis 28 April 2014)


Pertemuan ke tiga dilaksanakan pada hari kamis tanggal 28 April 2014
dengan jumlah siswa yang hadir 20 orang. Sebelum ulangan harian dilakukan
guru memberikan petunjuk dalam menyelesaikan soal objektif. Tes hasil belajar
Siklus -1, ini dikerjakan secara individual dengan jumlah 20 soal yang. Ulangan
harian dilakukan untuk melihat seberapa besar pemahaman siswa tentang materi
22

yang telah di pelajari pada siklus I. Guru memberikan soal kepada setiap siswa
dan siswa menerimanya, selama ulangan berlangsung siswa dengan tenang
menggerjakannya, ada beberapa siswa yang kurang faham terhadap soal dan guru
menjelaskannya.
Setelah data pada ulangan harian siklus I diperoleh, maka diadakan refleksi
untuk memperbaiki cara belajar siswa agar hasil belajar yang diperoleh lebih baik
lagi sehingga dapat mencapai ketuntasan klasikal. Proses pembelajaran tidak
terlepas dari tahap-tahap model pembelajaran berdasarkan masalah.

d. Refleksi Siklus I
Berdasarkan pengamatan selama melakukan tindakan sebanyak tiga kali
pertemuan perencanaan yang tidak sesuai adalah :
1) Guru kurang memonitor dan kurang melakukan pendekatan kepada siswa
selama belajar berlangsung, sehingga masih ada beberapa siswa yang tidak
peduli terhadap kegiatan didalam kelas, sehingga kegiatan siswa dalam
kelompok menjadi pasif, sedikit bertanya dan lebih banyak diam.
2) Guru kurang bisa memenej waktu dalam kegiatan pembelajaran problem
Solving sehingga didalam proses belajar mengajar berlangsung waktu yang
digunakan kurang maksimal

2. Tahap Pelaksanaan Tindakan Kelas Siklus II


a. Pertemuan Keempat (Kamis 01 Mei 2014)
Kegiatan Awal ( 10 Menit ) Fase-1. Orientasi siswa pada masalah
Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 01 Mei 2014 dengan
jumlah siswa yang hadir 20. Guru menjelaskan kembali sintak model
pembelajaran problem posing ini agar siswa tidak mengalami keraguan. Guru
menyuruh masing-masing siswa untuk memahami materi yang akan disampaikan
melalui bahan bacaan. dan guru menyuruh siswa duduk dikelompoknya masing-
masing. Kemudian guru menjelaskan materi yang akan disampaikan pada hari itu.
Pelaksanaan tindakan kelas berpedoman pada RPP-3 dan LKS-3.
Pembelajaran diawali dari apersepsi, dimana guru memberikan beberapa
23

pertanyaan kepada siswa yaitu: motivasi dan apersepsi. Menarik perhatian siswa
dengan memberikan beberapa pertanyaan Pernahkah kalian mendengar berita
tentang kenaikan BBM, mengapa pemerintah menganjurkan kepada kita untuk
berhemat dalam mengunakan BBM. Guru menyampaikan kompetensi dasar,
indikator, tujuan pembelajaran dan pokok bahasan mengenai energi alternatif.
Selanjutnya guru menyajikan masalah dengan menayakan: bagai mana seandainya
minyak bumi ini habis apa yang dapat kalian lakukan sebagai pengantinya. Seperti
pada pertemuan sebelumnya setelah penyajian masalah guru memastikan siswa
sudah duduk dikelompoknya masing-masing. Pada pertemuan ini siswa sudah
mulai tertip dan sudah duduk dikelompoknya masing-masing.
Kegiatan Inti ( 50 Menit ) Fase-2. Menemukan masalah. Pada fase ini
guru mengorganisasi siswa untuk belajar guru menyuruh siswa untuk duduk pada
kelompok yang telah ditentukan yang telah dibentuk secara heterogen. Guru
memberikan LKS 3 berupa lembar permasalahan yang harus dikerjakan siswa,
guru meminta siswa untuk mengerjakan dan mencari alternatif jawaban dari
permasalahan yang ada pada LKS dan siswa menggerjakannya. Fase-3.
Klasifikasi masalah pada fase ini guru membantu siswa dalam mengklasifikasikan
masalah yang akan dibahas atau diselesaikan, guru membimbing penyelidikan
individu maupun kelompok dan guru membimbing siswa dalam memecahkan
masalah yang ada, guru meminta siswa untuk bertanya jika ada yang tidak
dimengerti, pada pertemuan ini siswa udah sedikit paham mengenai model
pembelajaran yang diterapkan. Fase-4 Mengungkapkan pendapat. Setelah selesai
berdiskusi lalu guru menyuruh beberapa orang siswa mewakili kelompoknya
mempresentasikan hasil kerja kelompok di depan teman-temannya. Setelah hasil
kelompok dibacakan kemudian guru meminta siswa lain memberikan tanggapan
dan pertanyaan terhadap hasil diskusi kelompok yang dipresentasikan kedepan,
guru membimbing siswa dalam mempresentasikan hasilnya. Disini siswa
melakukan tanya jawab kepada kelompok penyaji, setelah semuanya selesai guru
menjelaskan dan meluruskan jawaban dari hasil presentase siswa.
Kegiatan Akhir ( 15 Menit ) Fase-5 Menganalisis dan mengevaluasi
pemecahan masalah Setelah siswa mengerti. Kemudian guru memberikan latihan
24

berupa evaluasi yang harus diselesaikan siswa. Guru terus mengawasi dan
mengamati hasil kerja siswa. Fase-6 Pada akhir pembelajaran guru menyimpulkan
kembali materi yang telah dipelajari. Guru membimbing siswa untuk membuat
kesimpulan tentang materi yang telah dipelajari,
b. Pertemuan Lima (Senin 05 Mei 2014)
Kegiatan Awal ( 10 Menit ) Fase-1. Orientasi siswa pada masalah
Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Senin tanggal 05 Mei 2014 dengan
jumlah siswa yang hadir 20. Menyapa siswa dan memeriksa kehadiran siswa.
Pelaksanaan tindakan kelas berpedoman pada RPP-4 dan LKS-4. Pembelajaran
diawali dari apersepsi, dimana guru memberikan beberapa pertanyaan kepada
siswa yaitu: motivasi dan apersepsi. Menarik perhatian siswa dengan memberikan
beberapa pertanyaan Pernahkah kalian melihat pesawat terbang tinggi diatas
langit, apa yang menyebabkan pesawat itu bisa terbang diudara? Dan pernahkah
kalian meniup trompet apa yang menyebabkan trompet itu dapat berbunyi?. Guru
menyampaikan kompetensi dasar, indikator, tujuan pembelajaran dan pokok
bahasan mengenai model perubahan energi. Selanjutnya guru menyajikan masalah
dengan menayakan: apakah yang menyebabkan pesawat itu bisa terbang diudara?
Seperti pada pertemuan sebelumnya setelah penyajian masalah guru memastikan
siswa sudah duduk dikelompoknya masing-masing. Pada pertemuan ini siswa
sudah mulai tertip dan sudah duduk dikelompoknya masing-masing,
Kegiatan Inti ( 50 Menit ) Fase-2. Menemukan masalah. Pada fase ini
guru mengorganisasi siswa untuk belajar guru menyuruh siswa untuk duduk pada
kelompok yang telah ditentukan yang telah dibentuk secara heterogen. Guru
memberikan LKS 4 berupa lembar permasalahan yang harus dikerjakan siswa,
guru meminta siswa untuk mengerjakan dan mencari alternatif jawaban dari
permasalahan yang ada pada LKS dan siswa menggerjakannya. Fase-3.
Klasifikasi masalah pada fase ini guru membantu siswa dalam mengklasifikasikan
masalah yang akan dibahas atau diselesaikan, guru membimbing penyelidikan
individu maupun kelompok dan guru membimbing siswa dalam memecahkan
masalah yang ada, guru meminta siswa untuk bertanya jika ada yang tidak
dimengerti, pada pertemuan ini siswa udah sedikit paham mengenai model
25

pembelajaran yang diterapkan. Fase-4 Mengungkapkan pendapat. Setelah selesai


berdiskusi lalu guru menyuruh beberapa orang siswa mewakili kelompoknya
mempresentasikan hasil kerja kelompok di depan teman-temannya. Setelah hasil
kelompok dibacakan kemudian guru meminta siswa lain memberikan tanggapan
dan pertanyaan terhadap hasil diskusi kelompok yang dipresentasikan kedepan,
guru membimbing siswa dalam mempresentasikan hasilnya. Disini siswa
melakukan tanya jawab kepada kelompok penyaji, setelah semuanya selesai guru
menjelaskan dan meluruskan jawaban dari hasil presentase siswa.
Kegiatan Akhir ( 15 Menit ) Fase-5 Menganalisis dan mengevaluasi
pemecahan masalah Setelah siswa mengerti. Kemudian guru memberikan latihan
berupa evaluasi yang harus diselesaikan siswa. Guru terus mengawasi dan
mengamati hasil kerja siswa. Fase-6 Pada akhir pembelajaran guru menyimpulkan
kembali materi yang telah dipelajari. Guru membimbing siswa untuk membuat
kesimpulan tentang materi yang telah dipelajari,
Pada kegiatan ini guru membimbing siswa dengan sebaik-baiknya supaya
waktu yang dibutuhkan untuk peroses belajar pada hari itu berjalan sempurna
sesuai rencana, dengan adanya semangat dan motivasi siswa dalam belajar disini
sangat membantu guru dalam peroses mengajar. Untuk lebih menunjang peroses
pembelajaran guru menyimpulkan materi secara garis besar pada akhir kegiatan
belajar dan memberi umpan balik berupa kuis untuk mengetahui sejauh mana
siswa menguasai materi tersebut. Guru mengunakan waktu dengan sebaik-baik
nya sehingga semua kegiatan bisa berjalan sesuai rencana.
Pada kegiatan pertemuan ini disini siswa lebih aktif lagi karena menurut
mereka kegiatan belajar secara diskusi ini sudah biasa mereka lakukan, sehinga
didalam belajar mereka tidak merasa canggung lagi, disini tanpa sewaktu guru
masuk kedalam kelas mereka sudah tertip duduk dikelompoknya masing-masing
dan siap untuk menerima pelajaran yang akan diberikan oleh guru, sehingga disini
juga tanpa diwaktu diskusi siswa beerlomba-lomba untuk menjawab pertanyaan
dari temanteman nya yang bertanya, mereka bertujuan untuk mendapat kan
penghargaan dan hadiah diakhir pelajaran berlansung.
26

c. Pertemuan Keenam UH Siklus II (Kamis 08 Mei 2014)


Pertemuan ketiga dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 08 Mei 2014
dengan jumlah siswa yang hadir 20 orang. Sebelum ulangan harian dilakukan
guru memberikan petunjuk dalam menyelesaikan soal objektif. Tes hasil belajar
Siklus II, ini dikerjakan secara individual dengan jumlah 20 soal yang. Ulangan
harian dilakukan untuk melihat seberapa besar pemahaman siswa tentang materi
yang telah di pelajari pada siklus II. Guru memberikan soal kepada setiap siswa
dan siswa menerimanya, selama ulangan berlangsung siswa dengan tenang
menggerjakannya, ada beberapa siswa yang kurang faham terhadap soal dan guru
menjelaskannya.

d. Refleksi siklus II
Selama penelitian berlangsung, untuk siklus II ini sudah berjalan dengan
baik dari siklus I. Siswa telah aktif dalam berbagai hal seperti dalam menjawab
pertanyaan, memberikan argumen, seling membantu, saling mendukung,
mengerjakan tugas dalam memecahkan masalah serta tanggung jawab individu
dalam mempersentasekan hasil diskusi merekapun makin baik. Karena hasil
belajar dan ketuntasan belajar siswa telah mengalami peningkatan, maka peneliti
tidak melanjutkan ke siklus berikutnya.

C. Deskripsi Hasil Penelitian


Hasil belajar pada siklus II penggunaan metode pembelajaran problem
solving di kelas IV SDN 017 Sungai Segajah Kecamatan Kubu Kabupaten Rokan
Hilir dapat dilihat dari hasil belajar dan pelaksanaan teskripsi data aktivitas guru
dan siswa.
1. Deskripsi Data Aktivitas Guru dan siswa Siklus I dan II
a. Data Aktivitas Guru
Hasil pengamatan guru di kelas IV SDN 017 Sungai Segajah
berdasarkan nilai aktivitas guru yang masuk mengajar yang dilakukan selama
27

pembelajaran problem solving berdasarkan data lampiran pada siklus I dan II


dapat dilihat pada Tabel 4.1 di bawah ini :
Tabel 4.1
Rata-Rata Persentase Aktivitas Guru Siklus I dan II
SIKLUS I SIKLUS II
Pertemuan Pertemuan Pertemuan Pertemuan
1 2 1 2
4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1






Jumlah 14 Jumlah 17 Jumlah 20 Jumlah 21
Kategori Kategori Kategori Kategori
Cukup Baik Amat Baik Amat Baik

Aktivitas yang dilakukan guru pertemuan pertama siklus ke I yaitu dengan


jumlah poin sebesar 14 poin dengan rata-rata 58,33 dengan kategori cukup.
Sedang kan aktivitas guru pada pertemuan kedua siklus ke I yaitu dengan jumlah
poin 17 dengan rata-rata 70,83 dengan kategori baik. Jadi aktivitas guru pada
siklus ke I antara pertemuan satu dan dua terjadi peningkatan sebesar 12,5%.
Sedangkan pada pertemuan pertama siklus ke II yaitu sebesar dengan jumlah poin
sebesar 20 poin dengan rata-rata 80,83 dengan kategori baik. Sedang kan aktivitas
guru pada pertemuan kedua siklus ke II yaitu dengan jumlah poin 21 dengan rata-
rata 87,5 dengan kategori amat baik. Jadi aktivitas guru pada siklus ke II antara
pertemuan satu dan dua terjadi peningkatan sebesar 6,67%.

b. Data Aktivitas Siswa


Hasil pengamatan siswa kelas IV SDN 017 Sungai Segajah berdasarkan
nilai aktivitas siswa dari pembelajaran problem solving berdasarkan data lampiran
pada siklus I dan II dapat dilihat pada Tabel 4.2 di bawah ini :
28

SIKLUS I SIKLUS II
Pertemuan Pertemuan Pertemuan Pertemuan
1 2 1 2
4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1
3 3 3 4
2 3 3 3
2 3 3 3
2 3 3 3
2 2 3 3
2 2 3 3
Jumlah 13 Jumlah 16 Jumlah 18 Jumlah 19
Kategori Kategori Kategori Kategori
Cukup Baik Baik Baik

Aktivitas yang dilakukan siswa pertemuan pertama siklus ke I yaitu


dengan jumlah poin sebesar 13 poin dengan rata-rata 54,16 dengan kategori
cukup. Sedang kan aktivitas siswa pada pertemuan kedua siklus ke I yaitu dengan
jumlah poin 16 dengan rata-rata 66,66 dengan kategori baik. Jadi aktivitas siswa
pada siklus ke I antara pertemuan satu dan dua terjadi peningkatan sebesar 12,5%.
Sedangkan pada pertemuan pertama siklus ke II yaitu dengan jumlah poin sebesar
18 poin dengan rata-rata 75 dengan kategori baik. Sedang kan aktivitas siswa pada
pertemuan kedua siklus ke II yaitu dengan jumlah poin 19 dengan rata-rata 79,16.
Jadi aktivitas siswa pada siklus ke II antara pertemuan satu dan dua terjadi
peningkatan sebesar 4,16%.

4. Analisis Hasil Belajar dan Ketuntasan Belajar Siswa


Dari data hasil UH dapat dihitung jumlah dan persentasi siswa yang tuntas.
Rekapitulasi jumlah siswa pada UH siklus I dan siklus II dapat dilihat dari tabel
dibawah ini:
29

Tabel 4.3
Peningkatan Rata-rata hasil belajar siswa Siklus I dan II
Jumlah Jumlah Rata- Peningkatan
Ulangan Harian Siswa Siswa rata
yang SD-UH.I SD-UH.II
tuntas
Skor Dasar 20 8 63,7
UH Siklus I 20 13 70,5 6,8 20,05
UH Siklus II 20 17 83,75

Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa ada peningkatan jumlah siswa
dan peresentase siswa yang tuntas setelah penerapan model pembelajaran problem
solving. Pada skor dasar dengan rata-rata ketuntasan 63,7, setelah melakukan PTK
pada siklus pertama meningkat sebesar dengan rata-rata ketuntasan 70,5 dan pada
siklus kedua meningkat dengan rata-rata ketuntasan 83,75. Terjadi peningkatan
antara skor dasar kesiklus satu 6,8 dan antara skor dasar kesiklus dua 20,05.

D. Pembahasan Hasil Penelitian


Dari data yang diperoleh dan analisis yang dilakukan terlihat bahwa
penggunaan model pembelajaran problem solving dapat meningkatkan hasil
belajar IPA siswa kelas IV SDN 017 Sungai Segajah Tahun Pelajaran 2013/2014.
Hal ini dapat dilihat dari rata-rata hasil belajar siswa sebelum penelitian tindakan
kelas pada skor dasar tercatat dengan rata-rata ketuntasan 63,7, setelah melakukan
PTK pada siklus pertama dengan rata-rata ketuntasan 70,5 dan pada siklus kedua
meningkat dengan rata-rata ketuntasan 83,75. Terjadi peningkatan antara skor
dasar kesiklus satu 6,8 dan antara skor dasar kesiklus dua 20,05.
Aktivitas yang dilakukan guru pertemuan pertama siklus ke I yaitu
dengan jumlah poin sebesar 14 poin dengan rata-rata 58,33 dengan kategori
cukup. Sedang kan aktivitas guru pada pertemuan kedua siklus ke I yaitu dengan
jumlah poin 17 dengan rata-rata 70,83 dengan kategori baik. Jadi aktivitas guru
pada siklus ke I antara pertemuan satu dan dua terjadi peningkatan sebesar 12,5%.
Sedangkan pada pertemuan pertama siklus ke II yaitu sebesar dengan jumlah poin
30

sebesar 20 poin dengan rata-rata 80,83 dengan kategori baik. Sedang kan aktivitas
guru pada pertemuan kedua siklus ke II yaitu dengan jumlah poin 21 dengan rata-
rata 87,5 dengan kategori amat baik. Jadi aktivitas guru pada siklus ke II antara
pertemuan satu dan dua terjadi peningkatan sebesar 6,67%.
Aktivitas yang dilakukan siswa pertemuan pertama siklus ke I yaitu
dengan jumlah poin sebesar 13 poin dengan rata-rata 54,16 dengan kategori
cukup. Sedang kan aktivitas siswa pada pertemuan kedua siklus ke I yaitu dengan
jumlah poin 16 dengan rata-rata 66,66 dengan kategori baik. Jadi aktivitas siswa
pada siklus ke I antara pertemuan satu dan dua terjadi peningkatan sebesar 12,5%.
Sedangkan pada pertemuan pertama siklus ke II yaitu dengan jumlah poin sebesar
18 poin dengan rata-rata 75 dengan kategori baik. Sedang kan aktivitas siswa pada
pertemuan kedua siklus ke II yaitu dengan jumlah poin 19 dengan rata-rata 79,16.
Jadi aktivitas siswa pada siklus ke II antara pertemuan satu dan dua terjadi
peningkatan sebesar 4,16%.

Anda mungkin juga menyukai