Anda di halaman 1dari 10

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe

Think Pair Share (TPS) Untuk Meningkatkan Hasil


Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Pada Materi
Perkembangan Sistem Administrasi Wilayah
Indonesia Siswa Kelas VI.A SD Negeri 004 Dumai
Tahun Ajaran 2013/2014

OLEH
DESNI YENTI. S.Pd
NIP. 196511221993032003
PENDAHULUAN
Proses pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) akan
lebih baik apabila siswa berperan aktif yaitu siswa
ditempatkan sebagai subjek pembelajaran dan guru
sebagai pengelola proses pembelajaran. Siswa sebagai
subjek pembelajaran dapat menumbuhkan keaktifan
belajar siswa pada proses pembelajaran. Keaktifan siswa
dalam kegiatan belajar bertujuan untuk mengkonstruksi
pengetahuan mereka

Rendahnya hasil belajar siswa yang jauh dibawah KKM. Nilai


KKM yang ditetapkan sekolah > 70
Realita di lapangan menunjukkan bahwa perolehan rata-
rata nilai IPS khususnya kelas VI.A hanya 13 siswa yang
mencapai ketuntasan individu atau 36,11% dan
ketuntasan KKM juga belum mencapai 80%.
Rumusan Masalah :

Berdasarkan latar belakang masalah diatas dapat dirumuskan


permasalahannya sebagai berikut : Bagaimanakah penerapan model
pembelajaran kooperatif tipe think, pair and share terhadap hasil
belajar IPS siswa kelas VI.A SD Negeri 004 Dumai Tahun Ajaran
2013/2014

Tujuan Penelitian :

Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil


belajar siswa pada materi Perkembangan sistem administrasi
wilayah Indonesia melalui penerapan model pembelajaran
kooperatif tipe think, pair and share siswa kelas VI.A SD
Negeri 004 Dumai Tahun Ajaran 2013/2014
KAJIAN TEORI
Hasil Belajar
hasil belajar IPS yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kemampuan yang dicapai atau
diraih siswa kelas dalam bentuk angka-angka atau skor dari hasil tes setelah mengikuti
proses pembelajaran metematika melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe
think pair share (TPS).

Model pembelajaran kooperatif


merupakan strategi belajar dengan sejumlah siswa sebagai anggota kelompok
kecil yang tingkat kemampuannya berbeda.

Pengertian Think Pair Share (TPS)


model pembelajaran kooperatif yang memiliki prosedur ditetapkan
secara eksplinsit memberikan waktu lebih banyak kepada siswa
untuk memikirkan secara mendalam tentang apa yang dijelaskan
atau dialami (berfikir, menjawab, dan saling membantu satu sama
lain).
Langkah-langkah Pembelajaran
Think Pair Share

THINKING PAIRING SHARING

Berpikir (thinking), Berbagi (Sharing),


yaitu guru yakni guru
Berpasangan meminta
mengajukan
(Pairing), yakni pasangan-
pertanyaan atau
guru meminta pasangan tersebut
isu yang terkait
kepada siswa untuk berbagi atau
dengan pelajaran
untuk bekerjasama
kemudian siswa
berpasangan dan dengan kelas
diberikan waktu
mendiskusikan secara
satu menit untuk
mengenai apa keseluruhan
berfikir sendiri
yang dipikirkan mengenai apa
mengenai jawaban
atau isu tersebut. yang telah mereka
bicarakan
METODE PENELITIAN
Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VI.A SD Negeri 004 Dumai Tahun Ajaran
2013/2014 dengan jumlah siswa sebanyak 36 orang terdiri dari 16 orang laki-laki dan
20 orang perempuan

Bentuk penelitian :
Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas yang terdiri dari
dua siklus dan empat kali pertemuan. Penelitian Tindakan Kelas
adalah suatu kegiatan penelitian dengan mencermati sebuah
kegiatan belajar yang diberikan tindakan, yang secara sengaja
dimunculkan dalam sebuah kelas, yang bertujuan memecahkan
masalah atau meningkatkan mutu pembelajaran di kelas tersebut.

Teknik pengumpulan data


1. Observasi
2. Tes
3. Catatan Lapangan
TEKNIK ANALISA DATA
1.Ketuntasan Belajar Siswa n
n = Skor yang diperoleh tiap siswa Nilai x 100%
N = Jumlah skor maksimal N
2. Aktivitas Belajar Guru dan Siswa
Ket : P = Persentase ketuntasan belajar F
F = Jumlah siswa yang tuntas belajar p x 100%
N= Jumlah seluruh siswa
N

3. PENGUKURAN
AKTIVITAS SISWA
DAN GURU
HASIL DAN PEMBAHASAN
1.Hasil Belajar 12 11 11

10 9 9
8
N Siswa yang
Siklus % 8 7
o tuntas 6 66 6
Sebelum 6 5
1. 13 orang 36,11% 4 4 4
tindakan
4 3
2. I 23 orang 63,89% 22 2 2
2 1
3. II 32 orang 88,89%
0
49.5 54.5 60.5 66.5 72.5 79.5 85.5 91.5 97.5

skor awal siklus I Siklus II

Adapun data yang diperoleh adalah jumlah siswa yang mencapai nilai
tuntas sebelum tindakan atau sebelum di terapkan model pembelajaran
kooperatif tipe think pairs share adalah sebanyak 13 orang atau 36,11%
meningkat pada siklus I sebanyak 23 orang atau 63,89%. Pada siklus II
juga terjadi peningkatan yaitu sebanyak 32 orang atau 88,89%.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Aktivitas guru
Aktivitas siswa
120%

100%

80%

60%

40%

20%

0%
1 2 3 4 5 6 7 8 9

Dari grafik dapat dilihat bahwa dengan penerapan model


pembelajaran TPS dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa dan
mengajar guru
Kelas VI.A SD Negeri 004 Dumai Tahun Ajaran 2013/2014
KESIMPULAN
Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe
think pair share dapat meningkatkan hasil
belajar siswa kelas VI.A SD Negeri 004 Dumai
Tahun Ajaran 2013/ 2014. SARAN
Bagi guru yang mengajar dikelas VI,
Jumlah siswa yang tuntas pada sebelum tindakan atau khususnya untuk pelajaran IPS, penerapan
sebelum di terapkan model pembelajaran kooperatif model pembelajaran kooperatif tipe think pair
tipe think pairs share adalah sebanyak 13 orang atau share merupakan alternatif pembelajaran
36,11% meningkat pada siklus I sebanyak 23 orang yang efektif digunakan guru untuk
atau 63,89%. Pada siklus II juga terjadi peningkatan meningkatkan hasil belajar siswa
yaitu sebanyak 32 orang atau 88,89%. Bagi peneliti yang ingin menerapkan metode
ini hendaknya dapat mengatur waktu dengan
baik, sehingga tidak banyak waktu yang
Aktivitas siswa selama proses pembelajaran juga terbuang untuk mengkondisikan siswa di kelas
semakin meningkat. Rata-rata aktivitas siswa untuk
siklus I 64,66% meningkat pada siklus II menjadi Selama proses pembelajaran, guru
97,5% dengan kategori baik sekali.
hendaknya menggunakan cara-cara mengajar
yang bervariatif dan menarik perhatian siswa
Aktivitas guru selama proses pembelajaran juga sehingga siswa tidak merasa bosan.
semakin meningkat. Pada pertemuan pertama siklus I
jumlah skor aktivitas guru adalah 47 (62,66%) Untuk penelitian lanjutan, agar dapat
meningkat menjadi 53 (70,66%) pada pertemuan dilakukan penelitian seperti ini tetapi
kedua. Kemudian meningkat lagi menjadi 63 (84%) memperluas cakupan materi dan aspek yang
pada siklus II pertemuan pertama dan terakhir 74 terdapat dalam penelitian ini.
(98,66%) pada pertemuan kedua.
.

Anda mungkin juga menyukai