PENGKAJIAN
A. IDENTITAS KLIEN
Initial : Tn. T
Umur : 26 Th
Alamat : JL. Cipete, No: 17, RT: 21, RW: 13, Jakarta Selatan
Agama : Islam
Informan : Keluarga dan klien
B. ALASAN MASUK RS
Tn. T masuk Rumah Sakit Umum Pusat Fatmawati pada tanggal 13 Desember 2011 karena
kecelakaan sepeda motor.
C. PEMERIKSAAN FISIK
1. Tanda vital : TD : 130/80 mmHg,
N : 82x/mnt,
S : 36,6 C,
RR : 19x/mnt
2. Ukur : TB : 165 cm, BB : 50 kg
3. Keluhan fisik : ( ) ya
Jelaskan
DS: Klien mengatakan : nyeri di sekitar luka bekas operasi amputasi di kaki kiri, dengan skala
nyeri 8, dengan karakteristik seperti tertusuk-tusuk, dengan intensitas terus-menerus selama
5 menit, nyerinya timbul saat merubah posisi dan berkurang jika relaksasi napas dalam dan
distraksi.
DO : Klien terlihat meringis dan memegangi daerah dekat luka post op.
D. PSIKOSOSIAL
1. Konsep Diri
a. Gambaran diri
DS: Klien mengatakan kaki kirinya sudah tidak ada, badannya kurus, rambutnya lurus hitam, dan
kulitnya hitam.
DO: Klien terlihat melamun, kaki kirinya diamputasi, kurus dan klien tampak malu dengan
kondisinya saat ini.
b. Identitas Diri
DS: Klien mengatakan dirinya seorang laki-laki dan klien mengatakan namanya Tn. T, umur 26
th, dan beragama islam.
DO: Klien tampak mampu menyebutkan nama, jenis kelamin, umur dan agama dengan benar dan
Klien adalah seorang laki-laki.
c. Peran
DS: Klien mengatakan: Cemas karena klien tidak mampu melaksanakan perannya sebagai ayah
dari tujuh orang anak yang masih kecil-kecil dalam mencari nafkah.
DO: Klien terlihat sering termenung melihat kakinya saat ini dan saat keluarga datang berkunjung,
klien tampak lebih banyak diam.
d. Ideal diri
DS: Klien mengatakan sangat berharap dapat melakukan aktivitas seperti dulu lagi.
DO: Klien terlihat lebih banyak diam dan raut wajahnya tampak muram.
e. Harga diri
DS : Klien mengatakan : Malu, memikirkan kakinya yang sudah tidak ada dan merasa dirinya
sudah tidak berarti lagi, takut ditinggalkan oleh istri dan anak-anaknya, khawatir bagaimana
dengan pekerjaannya nanti karena klien adalah tukang ojek yang harus menghidupi
keluarganya.
DO : Klien terlihat malu, sering menunduk dan terlihat lebih banyak diam saat keluarganya
datang dan ketika perawat akan melakukan perawatan luka.
Masalah keperawatan : Harga Diri Rendah.
2. Hubungan Sosial :
a. Orang yang Berarti
DS : Klien mengatakan istri dan anaknya adalah orang yang berarti baginya juga keluarga adalah
hal yang terpenting dalam kehidupannya.
DO : Klien terlihat sedih saat mengatakan hal mengenai keluarganya, saat berbicara nada suara
klien bergetar dan mata klien terlihat mengeluarkan air mata.
b. Peran serta dalam kegiatan kelompok / masyarakat :
DS : Keluarga klien mengatakan sebelum sakit klien bekerja sebagai tukang ojek dan aktif dalam
kegiatan masyarakat.
DO : Klien terlihat sering dikunjungi oleh rekan-rekan organisasinya.
c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain :
DS : Klien mengatakan malu bertemu dengan orang lain.
DO : Klien terlihat diam jika ada orang lain menjenguk dan tampak jarang berbincang-bincang
dengan pasien lain.
Masalah keperawatan : Isolasi Sosial.
3. Spiritual
a. Nilai dan keyakinan :
DS : Klien mengatakan seorang muslim dan mengatakan sejak dirawat di rumah sakit jarang
melakukan ibadah sholat.
DO : Klien terlihat tidak melakukan shalat 5 waktu.
b. Kegiatan Ibadah :
DS : Klien mengatakan malas untuk beribadah pada waktu sakit karena merasa frustasi.
DO : Klien terlihat tidak melaksanakan sholat sebagai seorang muslim dan terlihat tidak pernah
berdoa.
Masalah keperawatan : Distress spiritual.
4. Sistem pendukung :
YA TIDAK YA TIDAK
Keluarga () ( ) Teman sejawat () ( )
Profesional ( ) ( ) Kelompok sosial () ( )
DS : Klien mengatakan keluarga, perawat, teman dan tetangganya selalu memberi
motivasi untuknya.
DO : Klien terlihat sangat semangat setelah mendapat dukungan oleh semua pihak
Masalah keperawatan : Tidak ada
5. Mekanisme Koping
Adaptif Maladaptif
( ) Bicara dengan orang lain ( - ) Minum alcohol
( - ) Mampu menyelesaikan masalah ( - ) Reaksi lambat/berlebih
( ) Teknik relaksasi ( - ) Bekerja berlebihan
( - ) Aktifitas konstruksi ( ) Menghindar
( - ) Lain-lain ( - ) Mencederai diri
Masalah keperawatan : Tidak ada
E. ASPEK MEDIK
Diagnosa medik : Post operasi amputasi kaki kiri
Terapi Medik : Analgetik
DATA FOKUS
ANALISA DATA
DO:
Klien terlihat meringis dan memegangi
daerah dekat luka post op.
Tanda vital: TD : 130/80 mmHg, N :
82x/mnt, S : 36,6 C, RR : 19x/mnt
Diagnosa medik : Post operasi
amputasi kaki kiri
Terapi medik : analgetik.
2 DS: Nyeri di sekitar Gangguan Kelompok
kaki kiri kebutuhan I
Klien mengatakan :
istirahat & tidur
- Badannya terasa lemas
- Sudah 2 hari tidak dapat tidur karena
memikirkan luka post operasi pada
kakiu kirinya
DO:
Klien terlihat:
- wajahnya pucat
- Mata klien terlihat cekung dan
terdapat lingkaran hitam pada kelopak
mata bagian bawah.
- Klien kadang terlihat menguap.
- Klien tampak lemas.
3 DS: Intake yang Resiko Kelompok
Klien mengatakan : tidak adekuat : gangguan I
- Tidak nafsu makan anoreksia pemenuhan
- Badannya terasa lemas kebutuhan
nutrisi : kurang
DO: dari kebutuhan
- Klien terlihat hanya makan dari tubuh
porsi yang disediakan di rumah sakit.
- Klien tampak lemas.
- Tanda-tanda vital : TD = 130/80
MmHg, Nadi = 82x/mnt, RR =
19x/mnt, S = 36,6C
- TB : 165 cm, BB : 50 kg
- Konjungtiva tampak anemis.
DO:
- Klien tampak malu dengan kondisinya
saat ini.
- Klien terlihat melamun.
- Klien terlihat sedih karena tidak bisa
beraktifitas seperti dulu.
- Klien terlihat raut wajahnya tampak
muram.
- Klien terlihat tidak bersemangat
- Klien terlihat malu bertemu dengan
orang lain.
- Klien terlihat diam.
- Klien terlihat sedih saat mengatakan
hal mengenai keluarganya.
- Saat berbicara nada suara klien
bergetar dan mata klien terlihat
mengeluarkan air mata.
- Terdapat benjolan pada kaki sebelah
kiri.
- Postur tubuh klien tinggi, kurus.
DIAGNOSA
INTERVENSI
NO
Tanggal Data Rencana tindakan Rasional Paraf
Dx
13 Des 1 Tujuan : 1. Kaji keluhan nyeri 1. Membantu dalam Kelompok I
2011 Nyeri klien klien perhatikan mengidentifikasi rasa
berkurang setelah intensitas skala ketidak nyamanan :
dilakukan tindakan nyeri (1-10). nyeri.
intervensi dalam 2. Berikan tindakan
waktu 3 x 24 jam. kenyamanan dasar 2. Meningkatkan
KH : dan aktivitas relaksasi dan
- Nyeri klien hiburan. meningkatkan rasa
berkurang 3. Anjurkan klien nyaman klien.
- Klien merasa lebih untuk relaksasi tarik
nyaman nafas dalam dan
3. Mengalihkan perhatian
- Klien tidak terlihat hembuskan perlahan
klien dan mengurangi
kesakitan serta distraksi rasa nyeri.
- Klien menjadi lebih terhadap nyeri.
rileks 4. Atur posisi yang 4. Meningkatkan
- TTV : TD = nyaman yang dapat kenyamanan klien dan
130/80mmHg, Nadi mengurangi nyeri. mengurangi
= 82x/mnt, RR = 5. Kaji TTV meliputi peningkatan rasa nyeri.
18x/mnt, S = 36,6 TD, Nadi, RR dan 5. Peningkatan frekuensi
C suhu. nadi indikasi adanya
6. Kolaborasi dengan nyeri.
dokter : pemberian 6. Mengurangi rasa nyeri.
obat analgetik
sesuai program.
13 Des 2 Tujuan : 1. Lakukan kajian 1. Memberikan informasi Kelompok I
2011 Kebutuhan istirahat gangguan masalah dasar dalam
dan tidur klien tidur, karakteristik, menentukan rencana
kembali terpenuhi dan penyebab keperawatan.
setelah dilakukan kurang tidur klien.
intervensi dalam 2. Lakukan mandi air 2. Meningkatkan
waktu 3 x 24 jam. hangat sebelum relaksasi otot untuk
KH : tidur. beristirahat.
- Badan klien 3. Anjurkan makan 3. Pemenuhan kebutuhan
menjadi segar yang cukup satu jam nutrisi yang cukup
- Klien dapat tidur 6 sebelum tidur. untuk meningkatkan
8 jam setiap kualitas istirahat.
malam 4. Berikan susu hangat4. Meningkatkan
- Klien menjadi sebelum tidur. kelelapan tidur.
rileks dan lebih 5. Jaga ketenangan
nyaman lingkungan klien. 5. Lingkungan yang tidak
- Mata klien tidak tenang dapat
terdapat lingkaran mengganggu
hitam bawah di 6. Kolaborasi dengan kebutuhan istirahat.
bawah mata dokter : pemberian 6. Meningkatkan
- Wajah klien telihat obat tidur, seperti kebutuhan istirahat dan
tidak pucat diazepam. tidur.
- Klien tidak
menguap.
- Klien tidak tampak
lemas.
13 Des 3 Tujuan : 1. Pantau intake 1. Mengidentifikasi Kelompok I
2011 Nutrisi klien makanan setiap hari. defisiensi nutrisi.
kembali terpenuhi 2. Dorong pasien
dalam waktu 3 x 24 untuk makan diet 2. Membantu dalam
jam. tinggi kalori kaya identifikasi malnutrisi
KH : nutrient, dengan protein-kalori.
- Nafsu makan klien masukan cairan
bertambah adekuat.
- Klien 3. Anjurkan untuk 3. Mempercepat
menghabiskan 1 banyak perbaikan jaringan
porsi makanan yang mengonsumsi yang rusak dan
diberikan rumah makanan yang memperlancar
sakit tinggi protein dan pencernaan.
- Badan klien tidak kaya serat.
lemas 4. Ciptakan suasana 4. Membuat waktu
- Konjungtiva emis makan yang makan lebih
- TTV : TD = menyenangkan. menyenangkan, yang
130/80mmHg, Nadi dapat meningkatkan
= 60 80x/mnt, RR intake yang adekuat.
= 18x/mnt, S = 36,6 5. Mengidentifikasi yang
C 5. Dorong komunikasi menyebabkan tidak
- TB: 165 cm, BB: 55 terbuka mengenai nafsu makan.
kg masalah anoreksia.
6. Timbang berat
badan klien setiap 6. Mengetahui status gizi
hari. dan kebutuhan nutrisi
7. Tawarkan makanan klien.
yang disukai klien 7. Meningkatkan nafsu
selama tidak makan klien.
bertentangan
dengan diet klien.
8. Hidangkan
makanan selagi
hangat. 8. Meningkatkan nafsu
9. Kaji TTV meliputi: makan klien.
TD, Nadi, suhu, RR.
10. Kolaborasi dengan 9. Membantu mengkaji
tim gizi keadaan klien.
10. Mengidentifikasi
kebutuhan diet klien.
13 Des 4 Tujuan : 1. Bina hubungan 1. Dasar Kelompok I
2011 Harga diri klien saling percaya dan mengembangkan
meningkat setelah menjelaskan semua tindakan keperawatan.
dilakukan tindakan prosedur dan tujuan
intervensi selama 3 dengan singkat dan
x 24 jam. jelas.
KH : 2. Kaji penyebab 2. Merencanakan
- Klien tidak merasa gangguan harga diri intervensi lebih lanjut.
malu lagi jika rendah, body image,
bertemu dengan peran. 3. Motivasi dapat
orang lain 3. Berikan motivasi meningkatkan
- Klien mau kepada klien dengan kepercayaan diri.
menerima keadaan melibatkan orang
dirinya sekarang terdekat.
- Klien dapat 4. Sampaikan hal-hal 4. Penerimaan oleh orang
berinteraksi dengan positif sesuai realita lain meningkatkan
baik pada perawat perasaan makna diri
- Klien dapat 5. Gunakan sentuhan 5. Jalan untuk
melaksanakan tangan jika perlu mendekatkan diri
hubungan sosial 6. Libatkan keluarga
secara bertahap dan orang terdekat 6. Support sistem dapat
- Kepercayaan diri untuk memberikan memotivasi dalam
klien meningkat support. peningkatan harga diri
- Klien dapat 7. Berikan klien
melakukan reinforcement yang
perannya sebagai positif
ibu rumah tangga 7. Meningkatkan
- Percaya diri klien kepercayaan diri.
meningkat
IMPLEMENTASI
Hari /
NO NAMA
Tanggal CATATAN
Dx JELAS
Pukul
Selasa / 1 dan 3 - Mengkaji TTV
13 R = TTV Klien K
Desember TD : 130/80mmHg E
2011 RR : 18x/mnt L
08.00 N : 82x/mnt O
S : 36,6 C M
1 - Mengkaji keluhan nyeri klien dengan intensitas nyeri P
(1-10). O
08.15 R = Klien mengatakan nyerinya dengan skala 8. K
1 - Memberikan analgetik sesuai dengan anjuran dokter.
R = Klien mengatakan nyeri sudah agak berkurang I
09.00 setelah diberi obat analgetik.
- Mendorong pasien untuk makan diet tinggi kalori
3 kaya nutrient, dengan masukan cairan adekuat.
R = Klien mengatakan menghabiskan satu porsi
09.30 makanan dari rumah sakit.
- Membina hubungan saling percaya dan menjelaskan
4 semua prosedur dan tujuan dengan singkat dan jelas.
R = Klien mengerti dan percaya pada perawat serta
10.15 meminta perawat untuk memberikan dukungan
mental.
- Memberikan susu hangat sebelum tidur.
R = Klien mengatakan mengantuk setelah minum
2 susu.
- Mendorong pasien untuk makan diet tinggi kalori
13.00 kaya nutrient, dengan masukan cairan adekuat.
3 R = Klien mengatakan menghabiskan satu porsi
makanan dari rumah sakit.
15.30 - Memberikan tindakan kenyamanan dasar
dan aktivitas hiburan.
1 R = Klien mengatakan sedikit agak rileks.
- Mengatur posisi klien yang nyaman yang dapat
18.20 mengurangi nyeri.
1 R = Klien mengatakan nyerinya agak berkurang.
- Mendorong pasien untuk makan diet tinggi kalori
19.00 kaya nutrient, dengan masukan cairan adekuat.
3 R = Klien mengatakan selera makannya membaik.
- Membina hubungan saling percaya dan menjelaskan
19.25 semua prosedur dan tujuan dengan singkat dan jelas.
4 R = Klien mengatakan kekhawatirannya dengan
kondisinya sekarang.
21.00 - Memberikan susu hangat sebelum tidur.
R = Klien mengatakan ingin tidur setelah minum
susu.
2
- Mengkaji TTV
22.05 R = TTV klien
TD : 125/80mmHg
1 dan 3 RR : 18x/mnt K
N : 82x/mnt E
Rabu / 14 S : 37,1 C L
Desember - Menganjurkan klien untuk relaksasi tarik nafas O
2011 dalam dan hembuskan perlahan. M
07.00 R = Klien lebih rileks dan lebih lega. P
1 - Mendorong pasien untuk makan diet tinggi kalori O
kaya nutrient, dengan masukan cairan adekuat. K
07.30 R = Klien mengatakan lahap mengonsumsi makanan
3 yang disediakan. I
- Memberikan motivasi kepada klien dengan
08.40 melibatkan orang terdekat.
R = Klien mengatakan terima kasih dan lebih
4 bersemangat.
- Mengatur posisi klien yang nyaman yang dapat
09.30 mengurangi nyeri.
R = Klien mengatakan nyerinya semakin berkurang.
1 - Memandikan klien dengan air hangat sebelum tidur.
R = Klien mengatakan lebih segar.
10.30 - Menganjurkan klien untuk relaksasi tarik nafas
dalam dan hembuskan perlahan.
2 R = Klien mengatakan lebih rileks setelah
menghembuskan nafas perlahan-lahan.
13.10 - Memberikan reinforcement yang positif.
1 R = Klien mengatakan lebih percaya diri.
- Menciptakan suasana makan yang menyenangkan.
15.30 R = Klien mengatakan merasa sangat nyaman dan
senang untuk makan.
1 - Mengkaji keluhan nyeri klien dengan intensitas nyeri
(1-10).
15.45 3 R = Klien mengatakan nyerinya berkurang
dengan skala 5.
16.00 - Menganjurkan klien untuk relaksasi tarik nafas
1 dalam dan hembuskan perlahan.
R = Klien mengatakan lebih rileks dan lebih nyaman.
18.30 - Menciptakan suasana makan yang menyenangkan.
R = Klien mengatakan merasa sangat nyaman dan
1 senang untuk makan.
- Memberikan motivasi kepada klien dengan
18.45 melibatkan orang terdekat.
R = Klien mengatakan terima kasih dan keluarga
3 klien mengatakan akan mengikuti saran perawat.
- Memberikan susu hangat sebelum tidur.
19.30 R = Klien mengatakan mengantuk setelah minum
4 susu.
19.00
4
20.00
2
22.00
EVALUASI
Rabu / 14
Desember 2011
20.00
EVALUASI