Untuk membahas sifat keseimbangan campuran cairan, kita perlu mengetahui kebergantungan potensial
kimia cairan ada komposisinya. Untuk menghitung nilainya, kita menggunakan kenyatakan bahwa
potensial kimia zat dalam bentuk uap encer, yang dari persamaan;
=+RT ln (p/p)
(potensial kimia gas sempurna)
a. Larutan ideal
Memberi notasi kuantitas yang berhubungan dengan zat murni dan superskip *, sehingga potensial kimia
campuran murni A adalah (). Karena tekanan uap cairan murni adalah a* maka potensial kimia dalam
uap adalah; A+RT ln (p/p). Pada kesemtimbangan, kedua potensial kimia ini sama, sehingga kita dapat
menuliskan:
A(l) = A+RT ln (p*a/p)
dan zat lain juga ada dalam cairan, potensial kimia A dalam cairan adalah (l) dan tekanan uapnya adalah
pA. Dalam hal ini,
Selanjutnya, kedua persamaan ini digabung untuk menghilangkan potnsial standart gas, lalu diperoleh;
Tahap terakhir didapat informasi dari eksperimen mengenai hubungan antara perbandingan tekanan
uap dan komposisi cairan. Pada sekumpuan eksperimen mengenai campuran cairan yang dekat
hubungannya (seperti benzana dan toluene), ahli kimia Perancis Francois Raoult menemukan bahwa
perbandingan pA/p*A sebanding dengan fraksi mol A dalam cairan.
Pa = xapa (2)
Beberapa campurann mengikuti/ mentaati hukum Raoult dengan sangat baik, khusunya jika sifat
kimia komponen-komponennya serupa. Campuran yang mengikuti hukum tersebut di seluruh rentang
komposisinya dari A murni sampai B murni disebut larutan ideal. Untuk mempermudah perbedaannya-
larutan ideal dengan yang lain- kita memberinya-larutan ideal- dengan tanda .
Persaman ini dapat dibalik dan digunakan sebagai definisi larutan ideal. Nyatanya, persamaan ini
lebih baik daripada persamaan 2 dikarenakan tidak adanya asumsi bahwa gas tersbut ideal.
Meskipun beberapa larutan menyimpang jauh dari hukum Raoult, dalam hal ini hukum ini dipatuhi
jika komponennya berlebihan (sebagai pelarut) sehingga mendekati kemurniaan. Bisa dikatakan bahwa
hukum ini menerangkan pendekataan yang baik untuk pelarut selama larutan itu encer.
Didalam larutan ideal, zat terlarut seperti juga pelarutnya, memenuhi hukum Raoult. Meskipun
demikian, dalam larutan dengan konsentrasi rendah, walaupun tekanan uap zat terlarut sebanding
dengan fraksi molnya, kemungkinan kurvanya tidak sama dengan tekanan uap zat murni.
Kebergantungan linear tetapi berbeda ini disebut hukum Henry karena ditemukan oleh William Henry-
ahli kimia Inggris-. Dengan dikatakan secara kuantitatif dituliskan dengan cara;
Pb = xbKb
Dengan:
Beberapa data Hukum Henry tercantum pada tabel 1.1. Data ini sewirgn digunakan dalam
perhitungan-perhitungan yang berhubungan dengan kelarutan gas (dimana zat terlarutnya adalah gas).
K/Torr
CO2 1,25 x 106
H2 5,34 x 107
N2 6,51 x 107
O2 3,30 X 107
Tabel 1.1 Konstanta hukum Henry untuk gas dalam air pada temperature 298 K
NIM: 15630081
Kelas: C