Anda di halaman 1dari 11

PANDUAN

MANAJEMEN RESIKO KLINIS


UPT PUSKESMAS MOJOGEDANG II
TAHUN 2017

Mengetahui
Kepala Puskesmas Mojogedang II Ketua Tim PMKP

dr Sulistyo Wibowo, MPh dr Dwi Rahayu Putri K


NIP 19760103 200601 4 014 NIP 19731008 200604 2 029
KERANGKA ACUAN KEGAWAT DARURATAN
PUSKESMAS MOJOGEDANG II
No Dokumen :KA/........../C/03/2017
Tanggal Terbit : 01 Maret 2017
No Revisi : 00

DINAS KESEHATAN
PEMERINTAH KABUPATEN KARANGANYAR
TAHUN 2017
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat-Nya,
Sehingga kami dapat menyusun dan menyelesaikan Pedoman Manajemen Resiko Klinis Di
Puskesmas Mojogedang II tahun 2017
Pedoman ini diharapkan dapat menjadi acuan TIM PMKP dan Pelaksana lainnya di
Puskesmas Mojogedang II dalam melakukan kegiatan peningkatan mutu dan keselamatan
pasien di wilayah kerja Puskesmas Mojogedang II. Ucapan terima kasih kami sampaikan atas
bantuan, kerja sama, dan saran yang diberikan selama penyusunan pedoman ini Kepada:
1. dr Sulistyo Wibowo, MPH selaku kepala Puskesmas Mojogedang II
2. Semua staf Puskesmas Mojogedang II
Kami menyadari bahwa penyusunan pedoman ini masih banyak kekurangan. Oleh
karena itu saran yang dapat membantu perbaikan sangat kami harapkan. Semoga laporan ini
dapat bermanfaat bagi kami dan yang membacanya.
PANDUAN MANAJEMEN RESIKO KLINIS

A. Pendahuluan
Manajemen resiko klinis merupakan suatu upaya sistemastis yang dilakukan di Puskesmas
dalam rangka mengurangi resiko akibat pelaksanaan pelayanan medis. Resiko klinis dapat
berupa bahaya, kesalahan, musibah atau potensi terjadinya hal-hal yang merugikan pasien
terkait dengan atau sebagai dampak asuhan klinis yang diberikan kepadanya.
B. Tujuan
1. Meminimalkan terjadinya medical error, adverse effect dan harms pada pasien (membuat
pasien lebih aman)
2. Meminimalkan kemungkinan terjadinya klaim dan mengendalikan biaya klaim yang harus
menjadi tanggungan puskesmas dan dokter
C. Sasaran
1. Puskesmas
2. Puskesmas Pembatu (Pustu)
3. Poskesdes
4. Posyandu
D. Tahapan Manjemen Resiko Klinis
1. Identifikasi Resiko : Keluhan pasien, klaim, laporan insiden, audit medik
2. Pembahasan : Tim Manajemen Mutu Klinis, Koordinator Pemegang Program
3. Kesimpulan : RCA (Root Cause Analysis); Tipe Medical Error, Sumber Medical Error;
FMEA (Failure Mood and effect analusis): Perbaikan prosedur, kebijakan, peraturan, dll
4. Tindak Lanjut
E. Incident Report
1. Pelaporan setiap masalah atau kejadian yang menyimpangdari yang direncanakan atau
secara normal seharusnya tidak terjadi dan berdampak pada keselamatan pasien.
2. Pelaporan atas masalah atau kejadian yang menghadapkan pasien pada keadaan
beresiko.
3. Pelaporan atas masalah atau kejadian yang bertendensi/berpotensi menghadapkan
puskesmas pada tuntutan hukum
4. Masalah/kejadian tidak harus selalu sudah menyebabkan cedera, tetapi termasuk juga
kejadian yang potensi menyebabkan cedera.
5. Pelaporan masalah/kejadian yang dapat dijadikan pelajaran untuk mengeliminasi atau
menurunkan resiko.
6. Pelaporan masalah/kejadian yang mempunyai dampak terhadap anggaran dan resiko
ketersediaan keuangan, peralatan maupun supplies.
F. Sumber Medical Error
1. Manusia
a. Kelelahan
b. Kurang terlatih
c. Komunikasi yang buruk
d. Kekuasaan/Pegendalian
e. Keterbatasan waktu
f. Poor Judgement
g. Keragu-raguan
h. Logic Error
i. Over Convidence
2. Organisasi
a. Rancang bangun kerja
b. Perencanaan Kebijakan
c. Kepemimpinan
d. Manajemen Supplay
e. Supervisi/Umpan balik
f. Ketidakjelasan Tugas
g. Salah menempati personil
3. Teknikal
a. Peralatan yang buruk
b. Keterbatasan peratan
c. Tidak memiliki decision report
d. Kompleksitas
e. Kurang Integrasi
f. Terlalu banyak informasi
g. Tidak menggunakan checklist
G. Tipe Medical Error
1. Kekeliruan Konsep
a. Wrong concept of diseases
b. Wrong concept of treatment
2. Kekeliruan Diagnostik
a. Misdiagnosis
b. Late Diagnosis
c. Gagal melakukan prosedur diagnostik
d. Menggunakan prosedur yang usang
e. Gagal melakukan pemantauan dan follow up
f. Hasil pemeriksaan penunjang

3. Kekeliruan Terapi
a. Error melakukan tindakan medis
b. Error memberikan terapi
c. Error menetapkan dosis
d. Error menetapkan jenis obat
e. Terlambat memberikan terapi padahal indikasi berdasarkan diagnosis yang jelas
f. Melakukan tindakan medis yang tidak adekuat dan tidak ada indikasi
g. Teknis yang keliru
4. Kekeliruan Pencegahan
a. Gagal melakukan terapi pencegahan sesuai dengan yang diperlukan
b. Tidak adekuat melakukan pemantauan hasil terapi
5. Lainnya
a. Gagal dalam berkomunikasi dengan pasien dan tenaga kesehatan lainnya
b. Equipment failure
c. Kegagalan sistem lainnya
H. Penutup
Demikian program ini disusun untuk memberikan gambaran mengenai penerapan
manajemen resiko klinis Puskesmas Mojogedang II.
BAB III
MANAJEMEN RESIKO PELAKSANAAN PROGRAM

A. DEFINISI
Manajeman resiko pada pelaksanaan program puskesmas merupakan upaya untuk
mengidentifikasi, menganalisa, dan meminimalkan dampak atau resiko atas pelaksaaan
program puskesmas.

B. RUANG LINGKUP
Manajemen resiko pelakanaan program puskesmas meliputi resiko :
1. Resiko pelaksanaan program terhadap masyarakat sasaran
2. Resiko pelaksanaan program terhadap lingkungan
3. Resiko pelaksanaan program terhadap petugas pelaksana program
Tempat pelaksanaan program dan sasaran program termasuk pada pelaksanaan kegiatan
Posyandu Balita dan Posyandu lansia.

C. PENERAPAN
Penerapan manajemen resiko pelaksanaan program meliputi kegiatan
1. Identifikasi Resiko
Program Resiko
Posyandu Balita - Kesalahan menentukan kebutuhan imunisasi
- Kesalahan cara pemberian imunisasi
- Kesalahan Jenis imunisasi
- Kesalahan dosis vaksin
- Insiden kegagalan pemberian imunisasi
- Insiden efek samping imunisasi
- Ceceran limbah medis
- Insiden petugas tertusuk jarum
- Insiden balita terluka pada proses penimbangan
menggunakan dacin
- Kesalahan cara penimbangan
- Kesalahan pencatatan hasil pengukuran dan pemeriksaan
Posyandu Lansia - Kesalahan identifikasi
- Kesalahan pemeriksaan dan diagnosis
- Insiden perlukaan karena penggunaan alat periksa
- Kesalahan hasil pemeriksaan laboratorium
- Insiden perlukaan karena pemeriksaan laboratorium
- Insiden tertusuk jarum
- Insiden kontak dengan cairan tubuh penderita
- Tidak menggunakan APD
- Kesalahan pemberian obat
- Kesalahan dosis obat

2. Analisis Resiko
3. Evaluasi Resiko
Resiko yang teridentifikasi dianalisi menggunakan formulir FMEA dan analisi penyebab
dengan menggunakan metode RCA (Root Caused Analysis).Tingkat resiko yang memiliki
nilai yang tinggi merupakan prioritas untuk dilakukan pemecahan masalah. Identifikasi
resiko dilaporkan kepada Tim Mutu Puskesmas.
4. Tindakan Perbaikan
Jika diperlukan tindakan perbaikan Tim Mutu merekomendasikan rencana tindakan
perbaikan dan monitoring terhadap tindakan perbaikan dikonsultasikan kepada Kepala
Puskesmas dan dikomunikasikan kepada petugas puskesmas lainnya.

D. DOKUMENTASI
Seluruh kegiatan manajeman resiko layanan klinis didokumentasikan dan dilaporkan
kepada Kepala Puskesmas.
REFERENSI
Menteri Kesehatan Republik Indonesia 2004, Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
no 1204 Tahun 2004 tentang Persyaratan Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit.
PEMERINTAH KABUPATEN KARANGANYAR
DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS MOJOGEDANG II
Jambangan, Pereng, Mojogedang, Karanganyar, Kodepos 57752,
Telp 085100834173 Email : op_puskesmas2mjgd@yahoo.com

BUKTI ANALISIS DAN UPAYA MEMINIMALKAN RESIKO

UPAYA
UNIT IDENTIFIKASI ANALISIS
NO MEMINIMALKAN
PELAYANAN MASALAH MASALAH
RESIKO
1 Pendaftaran Antrian tidak tertib Belum ada nomor Membuat nomor
antrian antrian
Keluhan pasien Kurangnya tenaga di Penambahan tenaga
antrian terlalu lama pendaftaran
Usulan penyediaan Banyak pasien Penyediaan masker
masker dengan infeksi
saluran nafas
Komunikasi pasien Akses petugas ke Memperluas akses
dan petugas tidak masih ada barier petugas pasien
efektif
2 Pemerikasaan Informasi tentang Belum ada papan Pengadaan papan
Umum puskesmas kurang informasi pasien informasi pasien (hak
dan kewajiban) jadwal
pelayanan, alur,dll
Pelayanan kurang Petugas kadang tidak Membuat jadwal jaga
maksimal ada
Kerahasiaan pasien Tidak ada gorden Memasang
kurang terjaga antara tempat tidur korden/sekat
pasien dengan meja
periksa
Petugas belum Belum ada pelatihan Mengusulkan
mendapat pelatihan di puskesmas pelatihan petugas
Kegawat daruratan APAR dan PPGD
3 R KIA/KB Resiko kurangnya Belum ada area Membuat area
pengawasan anak bermain untuk anak- bermain anak
anak
4 Imunisasi Petugas kadang Petugas kadang ada Membuat jadwal
tidak ada kegiatan luar gedung pelaksanaan imunisasi
5 Ruang Wastafel belum ada Pengusulan
farmasi pemasangan wastafel
Penyimpanan resep Belum dipisahkan Memisahkan resep
masih berantakan antara resep umum umum dan BPJS
dan BPJS

Resiko resep Belum ada tempat Memisahkan tempat


terselip khusus penerimaan resep dan
penerimaan obat
Komunikasi pasien Akses petugas ke Memperluas akses
dan petugas tidak pasien sempit/masih petugas pasien
efektif ada barier
6 Lingkungan Petunjuk/papan Belum ada jalur Memasang papan
Puskesmas informasi masih evakuasi, titik petunjuk jalur
kurang kumpul, peringatan evakuasi, titik kumpul,
halaman licin, peringatan halaman
dilarang parkir licin, dilarang parkir
Resiko pasien ada turunan lantai Memberi tanda tanda
terjatuh pada ruang tunggu pada turunan pada
lantai.
Resiko pasien jatuh Akses masuk Memasang besi
untuk difabel dan puskesmas untuk pegangan, turunan di
lansia difabel susah jalur masuk dan kamar
mandi
Parkir tidak teratur Parkir pengunjung Memisahkan parkir
dan karyawan masih pengunjung dan
jadi satu karyawan
Dinding kusam dan Sudah lama tidak Membersihkan dan
kotor dicat mengecat dinding

Mengetahui
Kepala UPT Puskesmas Mojogedang II

SULISTYO WIBOWO
Penata Tk I
NIP 19760103 200601 4 014
*

Anda mungkin juga menyukai