Anda di halaman 1dari 5

IBNU SINA HOSPITAL

TEACHING HOSPITAL
OF UMI FOUNDATION

RUMAH SAKIT
IBNU SINA
RUMAH SAKIT PENDIDIKAN YAYASAN WAKAF UMI

IZIN NOMOR : 10418/Yankes -2 /VII/2010 Tgl 30 Juli 2010 s/d 30 Juli 2015

Jl. Urip Sumoharjo Km. 05 No. 264 Telp. (0411) 452917 452958 FAX. (0411)
425397 Makassar Indonesia

SURAT KEPUTUSAN

DIREKTUR RUMAH SAKIT IBNU SINA YW-UMI MAKASSAR

No. : 045.q/E/RS.IBSI/YW-UMI/VII/2016

TENTANG

KEBIJAKAN PELAYANAN PASIEN DENGAN PENYAKIT MENULAR DAN PASIEN


IMUNOSUPRESSED

RUMAH SAKIT IBNU SINA YW-UMI MAKASSAR

DENGAN RAHMAT ALLAH SWT

DIREKTUR RUMAH SAKIT IBNU SINA YW-UMI

Menimbang : Bahwa pelayanan pasien dengan penyakit menular dan pasien


imunosupressed merupakan salah satu pelayanan pada pasien beresiko
tinggi, maka perlu ditetapkan kebijakan pelayanan pasien dengan
penyakit menular dan pasien imunosupressed dengan Surat Keputusan
Direktur Rumah Sakit IBNU SINA Makassar

Mengingat 1. Undang-undang RI nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit.


2. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor
1691/MENKES/PER/VIII/2011 tentang Keselamatan Pasien
Rumah Sakit.
MEMUTUSKAN

PELAYANAN PASIEN DENGAN PENYAKIT MENULAR DAN PASIEN


IMUNOSUPRESSED

Menetapkan :
Pertama : Keputusan Direktur Rumah Sakit IBNU SINA Makassar tentang Kebijakan
Pelayanan Pasien dengan Penyakit Menular dan Pasien Imunosupressed.

Kedua : Pelayanan pasien dengan penyakit menular dan pasien imunosupressed diberikan
di semua ruang perawatan kecuali pada penyakit tertentu yang membutuhkan
perawatan di ruang isolasi khusus.

Ketiga : Setiap pelayanan pasien dengan penyakit menular dan pasien imunosupressed di
Rumah Sakit IBNU SINA Makassar harus dilaksanakan secara seragam sesuai
dengan standar prosedur operasional yang ditetapkan di Rumah Sakit IBNU SINA
Makassar
Keempat : Dalam memberikan pelayanan kepada pasien, informasi mengenai keadaan
pasien, rencana tindakan dan rencana pengobatan sesuai dengan yang tercatat di
dalam rekam medis, harus diinformasikan kepada pasien dan atau keluarga.

Kelima : Setiap pasien dan atau keluarganya berhak mengambil keputusan mengenai
rencana tindakan dan rencana pengobatan yang akan diberikan.

Keenam : Pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan pelayanan pasien dengan penyakit


menular dan pasien imunosupressed di Rumah Sakit IBNU SINA Makassar
dilaksanakan oleh Wakil Direktur Pelayanan Medik Rumah Sakit Rumah Sakit
IBNU SINA Makassar
Ketujuh : Surat keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan, apabila dikemudian hari
terdapat perubahan, maka akan dilakukan perbaikan sebagaimana mestinya.

Wallahu Waliyyut Taufiq Walhidayah

Ditetapkan di : M a k a s s a r

Pada tanggal : 1 Juli 2061 M

D i r e k t u r,

Dr. dr. H. Dwi Djoko Purnomo, MPH

Tembusan :

1. Ketua Pengurus YBW-UMI


2. Ketua Pembina YBW-UMI
3. Ketua Badan Pembina RS. Ibnu Sina YBW-UMI
4. Para Wadir RS. Ibnu Sina YBW-UMI
5. Ketua Komite Medik RS. Ibnu Sina YBW-UMI
6. Para Ketua SMF RS. Ibnu Sina YBW-UMI
7. Pertinggal
Lampiran I : Surat Keputusan Direktur Rumah Sakit Ibnu Sina YW-UMI.

Nomor : 030/E/RS. IBSI/YW-UMI/VI/2011

Tanggal : 16 Mei 2011 M

14 Rajab 1432 H

KEBIJAKAN PELAYANAN PASIEN DI RS Ibnu Sina YW-UMI


Makassar.

I. PEMBERIAN PELAYANAN UNTUK SEMUA PASIEN

1. Kebijakan dan prosedur pelayanan pasien di RS adalah seragam


dan sesuai dengan undang-undang dan peraturan dan peraturan
yang berlaku.

Terdiri dari:

a. pendaftaran pasien rawat jalan


b. pendaftaran pasien rawat inap
c. pendaftaran pasien baru di IGD
d. pendaftaran pasien lama di IGD
e. penerimaan pasien emergensi ke unit rawat inap.
f. menahan pasien untuk observasi
g. penanganan pasien apabila tidak tersedia tempat tidur pada
pelayanan yang dituju.
h. penerimaan, transfer dan pemulangan pasien
2. RS Menetapkan prosedur untuk mengintegrasikan dan
mengkoordinasi pelayanan yang diberikan kepada setiap pasien.
3. Pelayanan kepada pasien direncanakan dan tertulis di rekam medis
pasien.
4. Mereka yang diizinkan memberikan perintah pelayanan menulis
perintah ini dalam rekam medis pasien di lokasi yang
sama/seragam.
5. Prosedur yang dilaksanakan harus dicatat dalam rekam medis
pasien
6. Pasien dan keluarga diberi tahu tentang hasil pelayanan dan
pengobatan termasuk kejadian tidak diharapkan.

II. PELAYANAN PASIEN RISIKO TINGGI DAN


PENYEDIAAN PELAYANAN RISIKO TINGGI

1. Kebijakan dan prosedur harus dibuat secara khusus untuk


kelompok pasien yang berisiko atau pelayanan yang berisiko
tinggi, agar tepat dan efektif dalam mengurangi risiko terkait.
Antara lain :

Kebijakan dan prosedur mengarahkan pelayanan kasus emergensi


Kebijakan dan prosedur mengarahkan penanganan pelayanan
resusitasi di seluruh unit rumah sakit
Kebijakan dan prosedur mengarahkan penanganan, penggunaan,
dan pemberian darah dan komponen darah.
Kebijakan dan prosedur mengarahkan pelayanan pasien yang
menggunakan peralatan bantu hidup dasar dan mereka dalam
koma.
Kebijakan dan prosedur mengarahkan pelayanan pasien dengan
penyakit menular dan mereka yang daya tahannya direndahkan.
Kebijakan dan prosedur mengarahkan pelayanan pasien dialisis
(cuci darah)
Kebijakan dan prosedur mengarahkan penggunaan peralatan
mengurangi kebebasan pasien.
Kebijakan dan prosedur mengarahkan pelayanan pasien usia lanjut,
mereka yang cacat, anak-anak dan mereka yang berisiko disakiti.
Kebijakan dan prosedur mengarahkan pelayanan pada pasien yang
mendapat kemoterapi atau terapi risiko tinggi.

III. MAKANAN DAN TERAPI NUTRISI

1. RS memberika pilihan berbagai variasi makanan sesuai dengan


status gizi pasien dan konsisten dengan pelayanan klinis tersedia
secara rutin.
2. Penyiapan makanan, penanganan, penyimpanan dan distribusinya,
aman dan memenuhi undang-undang, peraturan dan praktek terkini
yang dapat diterima.
3. Pasien yang berisiko nutrisi mendapat terapi gizi.

IV. PENGELOLAAN PELAYANAN RASA NYERI

1. Pasien dibantu dalam pengelolaan rasa nyeri.

V. PELAYANAN PADA TAHAP TERMINAL (AKHIR


HIDUP)

1. Rumah sakit memberi pelayanan akhir kehidupan


2. Pelayanan pasien dalam proses meninggal harus meningkatkan
ketenangan dan kehormatannya.

Wallahu Waliyyut Taufiq Walhidayah

Ditetapkan di : M a k a s s a r

Pada tanggal : 16 Mei 2011 M

14 Rajab 1432 H

D i r e k t u r,

Prof. dr. A. Husni Tanra, Ph.D

Anda mungkin juga menyukai