Anda di halaman 1dari 5

METODE ABC DAN VEN MANAJEMEN LOGISTIK

DAN FARMASI
DECEMBER 25, 2012 BY RHYERHIATHY

1. METODE ABC

Definisi
Metode ABC atau Analisis ABC juga dikenal dengan nama analisis Pareto. Analisis
ABC merupakan metode pembuatan grup atau penggolongan berdasarkan peringkat
nilaidari nilai tertinggi hingga terendah, dan dibagi menjadi 3 kelompok besar
yangdisebut kelompok A, B dan C.

1. Kelompok A adalah inventory dengan jumlah sekitar 20% dari item tapi
mempunyai nilai investasi sekitar 80% dari total nilai inventory.
2. Kelompok B adalah inventory dengan jumlah sekitar 30% dari item tapimempunyai
nilai investasi sekitar 15% dari total nilai inventory.
3. Kelompok C adalah inventory dengan jumlah sekitar 50% dari item tapimempunyai
nilai investasi sekitar 5% dari total nilai inventory (Suciati, 200).

Besarnya persentase ini adalah kisaran yang bisa berubah-ubah dan berbedaantara
perusahaan satu dengan yang lainnya (Maimun, 2008).Kelompok A adalah kelompok
yang sangat kritis sehingga perlu pengontrolansecara ketat, dibandingkan kelompok B
yang kurang kritis, sedangkan kelompok Cmempunyai dampak yang kecil terhadap
aktivitas gudang dan keuangan (Maimun,2008).

Dalam keterkaitannya dengan persediaan di IFRS maka yang dimaksud kelompok A


adalah kelompok obat yang harganya mahal, maka harus dikendalikansecara ketat
yaitu dengan membuat laporan penggunaan dan sisanya secara rinci agar dapat
dilakukan monitoring secara terus menerus. Oleh karena itu disimpan secararapat agar
tidak mudah dicuri bila perlu dalam persediaan pengadaannya sedikit atau tidak ada
sama sekali sehingga tidak ada dalam penyimpanan. Sedangkan pengendalian obat
untuk kelompok B tidak seketat kelompok A. Meskipun demikian laporan
penggunaan dan sisa obatnya dilaporkan secara rinci untuk dilakukan monitoring
secara berkala pada setiap 1-3 bulan sekali. Cara penyimpanannya disesuaikan dengan
jenis obat dan perlakuannya. Pengendalian obat untuk kelompok C dapat lebih
longgar pencatatan dan pelaporannya tidak sesering kelompok B dengan sekali-kali
dilakukan monitoring dan persediaan dapat dilakukan untuk 2-6 bulan dengan
penyimpanan biasa sesuai dengan jenis perlakuan obat.Prinsip ABC ini dapat
diterapkan dalam pengelolaan pembelian, inventory, penjualan dan sebagainya.
Dalam organisasi penjualan, analisis ini dapat memberikaninformasi terhadap
produk-produk utama yang memberikan revenue terbesar bagi perusahaan. Pihak
manajemen dapat meneruskan konsentrasi terhadap produk ini,sambil mencari strategi
untuk mendongkrak penjualan kelompok B (Maimun, 2008).
Prosedur analisis ABC

Prinsip utama analisis ABC adalah dengan menempatkan jenis-jenis


perbekalanfarmasi ke dalam suatu urutan, dimulai dengan jenis yang memakan
anggaranterbanyak. Urutan langkah sebagai berikut :

1. Kumpulkan kebutuhan perbekalan farmasi yang diperoleh dari salah


satumetode perencanaan, daftar harga perbekalan farmasi, dan biaya
yangdiperlukan untuk tiap nama dagang. Kelompokkan ke dalam
jenis-jenis/katagori, dan jumlahkan biaya per jenis/ katagori perbekalan
farmasi.
2. Jumlahkan anggaran total, hitung masing-masing prosentase jenis
perbekalanfarmasi terhadap anggaran total.
3. Urutkan kembali perbekalan farmasi di atas mulai dari yang memakan
prosentase biaya paling banyak.
4. Hitung prosentase kumulatif, dimuali dengan urutan 1 dan seterusnya.
5. Identifikasi perbekalan farmasi yang menyerap 70% anggaran perbekalan
total.
6. Perbekalan farmasi katagori A menyerap anggaran 70%
7. Perbekalan farmasi katagori B menyerap anggaran 20%
8. Perbekalan farmasi katagori C menyerap anggaran 10%

(DepKes RI, 2008).

Cara Perhitungan analisis ABC :

1) Hitung jumlah dana yang dibutukan untuk masing-masing obat dengan


caramengalikan jumlah obat dengan harga obat.
2) Tentukan rangkingnya mulai dari yang terbesar sampai yang terkecil.
3) Hitung presentasenya terhadap total dana yang dibutuhkan.
4) Hitung kumulasi persennya.
5) Perbekalan farmasi kategori A termasuk dalam kumulasi 70%.
6) Perbekalan farmasi kategori B termasuk dalam kumulas 71-90%.
7) Perbekalan farmasi kategori C termasuk dalam kumulasi
90-100% (DepKes RI, 2008).
Tahapan-tahapan dalam analisis ABC dengan menggunakan program Microsoftexcel
adalah sebagai berikut :
a. Buat daftar list semua item dan cantumkan harganya
b. Masukkan jumlah kebutuhannya dalam periode tertentu.
c. Kalikan harga dan jumlah kebutuhan.
d. Hitung persentase harga dari masing-masing item.
e. Atur daftar list secara desending dengan nilai harga tertinggi berada di atas.
f. Hitung persentase kumulatif dari masing-masing item terhadap total harga.
g. Tentukan klasifikasinya A, B atau C (Maimun, 2008).
Analisis klasifikasi ABC memiliki beberapa manfaat, diantaranya sebagai berikut:
1. Membantu manajemen dalam menentukan tingkat persediaan yang efisien
2. Memberikan perhatian pada jenis persediaan utama yang dapat
memberikan cost benefit yang besar bagi perusahaan
3. Dapat memanfaatkan modal kerja (workingcapital) sebaik-baiknya
sehingga dapat memacu pertumbuhan perusahaan
4. Sumber-sumber daya produksi dapat dimanfaatkan secara efisien yang pada
akhirnya dapat meningkatkan produktifitas dan efisiensi fungsi-fungsi produksi

2. Metode VEN

Metode VEN merupakan pengelompokan obat berdasarkan kepada dampak tiap jenis
obat terhadap kesehatan. Semua jenis obat yang direncanakan dikelompokan kedalam
tiga kategori yakni (Maimun, 2008) :

1. Vital (V) adalah kelompok jenis obat yang sangat esensial (vital), yang
termasuk dalam kelompok ini antara lain : obat penyelamat (life saving drug),
obat-obatan untuk pelayanan kesehatan pokok dan obat-obatan untuk
mengatasi penyakit penyebab kematian terbesar. Contoh obat yang
termasuk jenis obat Vital adalah adrenalin, antitoksin, insulin, obat jantung,
2. Esensial (E) bila perbekalan farmasi tersebut terbukti efektif untuk
menyembuhkan penyakit, atau mengurangi penderitaan pasien. Contoh
obatyang termasuk jenis obat Essensial adalah antibiotic, obat gastrointestinal,
NSAID dan lain lain.
3. Non-esensial (N) meliputi aneka ragam perbekalan farmasi yang
digunakanuntuk penyakit yang sembuh sendiri (self limiting disease),
perbekalanfarmasi yang diragukan manfaatnya, perbekalan farmasi yang mahal
namuntidak mempunyai kelebihan manfaat disbanding perbekalan farmasi
lainnya.Contoh obat yang termasuk jenis obat Non-essensial adalah vitamin,
suplemen dan lain-lain.

Penggolongan Obat Sistem VEN dapat digunakan :

1. Penyesuaian rencana kebutuhan obat dengan alokasi dana yang tersedia.


2. Dalam penyusunan rencana kebutuhan obat yang masuk kelompok vital agar
diusahakan tidak terjadi kekosongan obat
3. Untuk menyusun daftar VEN perlu ditentukan terlebih dahulu kriteria
penentuan VEN. Dlm penentuan kriteria perlu mempertimbangkan kebutuhan
masing-masing spesialisasi.

Langkah-langkah menentukan VEN.

1. Menyusun kriteria menentukan VEN


2. Menyediakan data pola penyakit
3. Standar pengobatan

3. KOMBINASI ABC DAN VEN

Jenis obat yang termasuk kategori A (dalam analisis ABC) adalah benar-benar
yangdiperlukan untuk menanggulangi penyakit terbanyak dan obat tersebut statusnya
harus Edan sebagain V (dari analisa VEN). Sebaliknya jenis obat dengan status N
harusnyamasuk dalam kategori C (Maimun, 2008).

Digunakan untuk menetapkan prioritas pengadaan obat dimana anggaran yang


adatidak sesuai kebutuhan.

Metode gabungan ini digunakan untuk melakukan pengurangan obat. Mekanismenya


adalah sebagai berikut:

1. Obat yang masuk kategori NC menjadi prioritas pertama untuk dikurangi


ataudihilangkan dari rencana kebutuhan, bila dana masih kurang, maka obat
kategori NB menjadi prioritas selanjutnya dan xobat yang masuk kategori NA
menjadi prioritas berikutnya. Jika setelah dilakukan dengan pendekatan ini
dana yangtersedia masih juga kurang lakukan langkah selanjutnya.
2. Pendekatan sama dengan pada saat pengurangan obat pada kriteria NC, NB,
NAdimulai dengan pengurangan obat kategori EC, EB dan EA (Maimun,
2008).

REFERENSI

Maimun, Ali. 2008. Perencanaan Obat Antibiotik Berdasarkan Kombinasi Metode


Konsumsi dengan Analisis ABC dan Reorder point terhadap Nilai Persediaan dan
Turn Over Ratio di Instalasi Farmasi RS Darul Istiqomah Kaliwungu Kendal (Tesis).
Universitas Diponegoro. Semarang.
Suciati , S. Dan Wiku B.B Adisasmito. 2006. Analisis Perencanaan Obat Berdasarkan
ABC Indeks Kritis di Instalasi Farmasi. Universitas Indonesia. Jakarta.
Yessi.2011.MetodeKombinasi.http://yessykh.blogspot.com/2011/12/spesialite-alat-ke
sehatan.html.Diakses21 Maret 2012

Anda mungkin juga menyukai