Anda di halaman 1dari 3

ANALISA ABC

Analisis kombinasi ABC dan VEN bertujuan memberikan manfaat dan efisiensi dalam
menyesuaikan anggaran pengadaan obat di rumah sakit. Dasar pengolongan obat menjadi
VEN (Vital, Esensial dan Non esensial) ditentukan oleh Faktor makro (antara lain peraturan
pemerintah, data epidemiologi wilayah) dan faktor mikro (antara lain jenis pelayanan
kesehatan yang tersedia di rumah sakit tempat dilakukan penelitian)

1. A ( Always)

Obat harus ada karena berhubungan dengan pengendalian dalam pengadaannya. Persentase
kumulatfnya antara 75%-80%. Kelas A tersebut menunjukkan 10%-20% macam persediaan
memiliki 70%-80% dari total biaya persediaan. (Quick, 1997).

2. B ( Better )

Kelas B, 20%-40% item obat di rumah sakit dengan alokasi dana 10%-15% dari keseluruhan
anggaran obat. Persentase kumulatifnya antara 80%-95% (Quick, 1997)

3. C ( Control )

Obat mempunyai nilai yang rendah, yaitu sekitar 5% namun jumlah obat sangat banyak, yaitu
mencapai 60%. 8arena obat selalu tersedia maka pengendalian pada tingkat ini tidak begitu
berat. Persentase kumulatifnya antara 95%-100% (Quick, 1997)

ANALISA VEN

digunakan untuk menetapkan prioritas pembelian obat serta menentukan tingkat stok yang
aman dan harga penjualan obat.

a) V (Vital)

Merupakan obat-obat yang harus ada, yang diperlukan untuk menyelamatkan kehidupan,
masuk dalam kategori potensial life saving drug, mempunyai efek samping withdrawl secara
signifikan (pemberian harus secara teratur dan penghentiannya tidak tiba-tiba) atau sangat
penting dalam penyediaan pelayanan kesehatan. (Quick,1997).

b) E (Essensial)

Merupakan obat-obat yang efektif untuk mengurangi rasa kesakitan, namun sangat signifikan
untuk bermacam-macam penyakit tetapi tidak vital secara absolut, hanya untuk penyediaan
sistem dasar. (Quick, 1997).
c) N (Non Essensial)

Merupakan obat-obat yang digunakan untuk penyakit yang dapat sembuh sendiri dan obat
yang diragukan manfaatnya dibanding obat lain yang sejenis. (Quick, 1997)

1. Perbedaan Metode Konsumsi dan Metode Epideiologi

A. Metode Konsumsi

Metode Konsumsi ini didasarkan atas analisis data konsumsi obat tahun sebelumnya dengan
berbagai penyesuaian dan koreksi. Langkah-langkah metode konsumsi yaitu :

1. Langkah Evaluasi

a. Evaluasi rasionalitas pola pengobatan periode lalu

b. Evaluasi suplai obat periode lalu

c. Evaluasi data stock, distribusi, dan penggunaan obat periode lalu

d. Pengamatan kecelakaan dan kehilangan obat

2. Estimasi jumlah kebutuhan obat periode mendatang dengan memperhatikan :

a. Perubahan populasi cakupan pelayanan

b. Perubahan pada morbiditas

c. Perubahan fasilitas pelayanan

3. Penerapan perhitungan

a. Penetapan periode konsumsi

b. Perhitungan penggunaan tiap jenis obat periode lalu

c. Lakukan koreksi terhadap kecelakaan dan kehilangan

d. Lakukan koreksi terhadap stock out

e. Hitung lead time untuk menentukan safety stock


Daftar Pustaka :

Deby, (2013). Pengaruh Pengendalian Obat dengan Analisis ABC, EOQ dan ROP Terhadap
Efisiensi Pengelolaan Obat Askes Klasifikasi A di Instalasi Farmasi Rumah Sakit Undata Palu,
Tesis, Program Studi S2 Ilmu Farmasi Universitas Setia Budi Surakarta.

Anda mungkin juga menyukai