PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
B. RUMUSAN MASALAH
1. Mengetahui definisi Korupsi?
2. Mengetahui peranan pendidikan dini Anti Korupsi di kalangan
mahasiswa dalam mencegah terjadinya tindak korupsi?
3. Mengetahui peran mahasiswa dalam mencegah tindak korupsi?
4. Mengetahui upaya mahasiswa dalam gerakan Anti Korupsi?
C. TUJUAN MASALAH
1. Untuk mengetahui definisi Korupsi
2. Untuk mengetahui peranan pendidikan dini Anti Korupsi di kalangan
mahasiswa dalam mencegah terjadinya tindak korupsi?
3. Untuk mengetahui peran mahasiswa dalam mencegah tindak korupsi
4. Untuk mengetahui upaya mahasiswa dalam gerakan Anti Korupsi
5. Untuk mengetahui hambatan mahasiswa dalam penerapan pendidikan
Anti Korupsi di lingkungan kampus
6. Untuk mengetahui peran penting mahasiswa dalam gerakan Anti
korupsi
PEMBAHASAN
A. DEFINISI KORUPSI
Korupsi berdasarkan pemahaman pasal 2 Undang-Undang Nomor
31 Tahun 1999 yang diubah menjadi Undang-Undang Nomor 20 Tahun
2001. Korupsi merupakan tindakan melawan hukum untuk memperkaya
diri sendiri/orang lain (perseorangan atau sebuah korporasi) , yang secara
langusng maupun tidak langsung merugikan keuangan atau prekonomian
negara, yang dari segi materiil perbuatan itu dipandang sebagai perbuatan
yang bertentangan dengan nilai-nilai keadilan masyarakat.
Resuah berasal dari bahasa Arab risywah menurut kamus umum Arab-
Indonesia artinya sama dengan korupsi (Andi Hamzah: 2002). Risywah
(suap) berarti pemberian yang diberikan seseorang kepada hakim atau
lainnya untuk memenangkan perkaranya dengan cara yang tidak
dibenarkan atau untuk memperoleh kedudukan.
D. UPAYA MAHASISWA
Faktanya fenomena korupsi selalu tidak berhenti menggrogoti
negeri kita, korupsi merupakan kejahatan yang bukan hanya merugikan
negara tetapi juga masyarakat. Artinya keadilan dan kesejahteraan
masyarakat sudah mulai terancam. Maka saatnya mahasiswa sadar dan
bertindak. Adapun upaya-upaya yang bisa dilakukan oleh mahasiswa
adalah:
1. Menciptakan lingkungan bebas dari korupsi di kampus
Hal ini terutama dimulai dari kesadaran masing-masing mahasiswa
yaitu menanamkan kepada diri mereka sendiri bahwa mereka tidak
boleh melakukan tindakan korupsi walaupun itu hanya tindakan
sederhana, misalnya terlambat datang ke kampus, menitipkan absen
kepada teman jika tidak masuk atau memberikan uang suap kepada
para pihak pengurus beasiswa dan macam-macam tindakan lainnya.
Memang hal tersebut kelihatan sepele tetapi berdampak fatal pada pola
pikir dan dikhawatirkan akan menjadi kebiasaan bahkan yang lebih
parah adalah menjadisebuahkarakter. Selain kesadaran pada masing-
masing mahasiswa maka mereka juga harus memperhatikan kebijakan
internal kampus agar dikritisi sehingga tidak memberikan peluang
kepada pihak-pihak yang ingin mendapatkan keuntungan melalui
korupsi. Misalnya ketika penerimaan mahasiswa baru mengenai biaya
yang diestimasikan dari pihak kampus kepada calon mahasiswa maka
perlu bagi mahasiswa untuk mempertanyakan dan menuntut sebuah
transparasi dan jaminan yang jelas dan hal lainnya. Jadi posisi
mahasiswa di sini adalah sebagai pengontrol kebijakan internal
universitas.
PENUTUP
A. SIMPULAN
Korupsi berdasarkan pemahaman pasal 2 Undang-Undang Nomor 31
Tahun 1999 yang diubah menjadi Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001.
Korupsi merupakan tindakan melawan hukum untuk memperkaya diri
sendiri/orang lain (perseorangan atau sebuah korporasi) , yang secara
langusng maupun tidak langsung merugikan keuangan atau prekonomian
negara, yang dari segi materiil perbuatan itu dipandang sebagai perbuatan
yang bertentangan dengan nilai-nilai keadilan masyarakat.
B. SARAN
Berdasarkan uraian-uraian diatas,penulis menyarankan agar pembaca dan
seluruh masyarakat luas hendaknya memiliki kesadaran untuk tidak
melakukan korupsi,karena selain melanggar hokum korupsi juga dapat
merugikan banyak orang. Selain itu,masyarakat,pemerintah serta instansi
terkait perlu melakukan kerja sama secara sinergis untuk dapat
mengimplementasikan dan menerapkan pendidikan anti korupsi dini di
segala aspek kehidupan.