M6
M6
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
1.3 Manfaat
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
tan 1 = d / R
tan 2 = h / L
Dimana tan 1 = tan 2
1 = 2
d/R=h/L
d = (R x kepekaan satu skala.
h)/L
3. Kalibrasi Pendatar
Setiap pendatar dengan kepekaan lebih tinggi dari 20 s
mempunyai baut pengatur kedudukan tabung terhadap dasar dari
pendatar. Umumnya kalibrasi yang dilakukan oleh pabrik pembuat
selain dari pada memeriksa kebenaran harga yang ditunjukan skala
juga menyetel posisi tabung gelas sedemikian rupa sehingga alas dari
pendatar adalah tepat horizontal sewaktu posisi gelembung tepat di
tengah. Meja rata dapat digunakan untuk membantu pengkalibrasian.
Permukaan meja rata tak perlu harus tepat horizontal, sebab
salah satu arah pada permukaan tersebut pasti horizontal. Cetakan
pendatar pada meja rata sedikit ketengah, kemudian contoh posisi
pendatar sampai gelembung tepat ditengah. Kemudian pada tempat
yang sama balikan posisi mendatar. Dalam hal ini dapat dipakai
bantuan batang lurus ( straight edge ) yang ditempatkan pada meja rata
sehingga sisi pendatar berimpit dengannya.
Apabila posisi gelembung tidak berubah ( masih juga nol )
berarti dasar pendatar telah horizontal. Jika posisi gelembung pindah,
misalnya sebesar 2 skala, maka putarlah baut pengatur kearah tertentu
sampai posisi gelembung menjadi setengah dari harga semula, yaitu 1
skala.
Alat Ukur Kedataran :
1)Waterpas
Yaitu alat ukur kedataran dengan menggunakan gelembung yang
memakai cairan berupa H2O.
Skala
2)Square level
Yaitu alat ukur yang menggunakan cairan berupa spritus.
Skala
3)Spirit level
Yaitu alat ukur yang sama dengan square level dengan zat cair
berupa eter.
Skala
U = u - 2(u)
U = u - A1 - (u 1) A2
A 2 (U) = (u - 1 ) A2
U = u - 1 + x (u I) j - 1 + x - y
j-i
Suatu bidang teoritis dapat dihasilkan dengan menggesekkan
suatu garis lurus di atas dua buah garis yang sejajar (disebut juga garis
tepi) garis lurus tersebut dinamakan garis generator. Jadi pada suatu
bidang rata dapat diletakkan garis-garis generator yang sejajar yang
tak terhingga banyaknya. Apabila kedua garis tepi di atas di mana
garis geser generator tersebut digesekkan ternyata tidak sejajar. Maka
yang terbentuk bukanlah bidang datar/rata bidang yang terpuntir
Kerataan bidang sangat berpengaruh proses pemesinan yang
dilakukan bias jadi terjadinya gelombang pada permukaan benda kerja
karena disebabkan ketelitian dalam memasang alat sebelum digunakan
dalam kondisi tidak normal.
BAB III
METODOLOGI
a. Wash Bensin
b. Square Level
c. Meja Rata
d. Vaseline
BAB IV
DATA DAN PEMBAHASAN
2 4 0 0
3 4 -2 -4
4 - -4 -4
5 - - -4
5. h = -0,000015
Sumbu Y
1. h = 0
2. h = 0
3. h = 0,00006
4. h = -0,00006
5. h = 0,000045
a. Bidang AB (3 titik)
1. AB =4
2. AB =4
3. AB =4
b. Bidang BC (4 titik)
1. BC =1
2. BC =0
h = 0 x 0,0004 x 400 = 0 mm
3. BC = -2
4. BC = -4
c. Bidang CA (5 titik)
1. CA =4
2. CA =0
h = 0 x 0,0004 x 500 = 0 mm
3. CA = -4
4. CA = -4
5. CA = -4
4.3 Grafik
4.4 Analisa
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran