(BIZNET)
SKRIPSI
NIM : 136710652159
(Networking)
JAKARTA
2017
i
PENYUSUNAN PROPOSAL SKRIPSI
PROSES PENYAMBUNGAN KABEL SERAT OPTIK
PADA PT. SUPRA PRIMATAMA NUSANTARA
i
KATA PENGANTAR
Dengan mengucap puji syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat dan
karunia-Nya yang telah memberikan kekuatan lahir dan batin, sehingga penulis
dapat menyelesaikan laporan Proposal Skripsi ini. Laporan ini disusun guna
melengkapi persyaratan menyelesaikan program Strata Satu (S1) pada jurusan
Teknik Informatika di Sekolah Tinggi Teknik Indonesia (STTI). Adapun judul
penulisan Skripsi ini sebagai berikut : PROSES PENYAMBUNGAN KABEL
SERAT OPTIK PADA PT. SUPRA PRIMATAMA NUSANTARA
(BIZNET).
Tujuan penulisan laporani ini dibuat sebagai salah satu syarat kelulusan
Strata Satu (S1) pada jurusan Teknik Informatika di Sekolah Tinggi Teknik
Indonesia (STTI). Sebagai bahan penulisan diambil berdasarkan hasil penelitian
(eksperimen), observasi dan beberapa sumber literatur yang mendukung penulisan
ini. Penulis menyadari bahwa tanpa bimbingan dan dorongan dari semua pihak,
maka penulisan laporan ini tidak akan dapat berjalan lancar. Oleh karena itu
penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas bantuan yang
diberikan kepada penulis baik secara moril maupun materil kepada :
2. Bapak Wakil Ketua Kampus STTI STIENI Bapak Ir. Priya Utama
4. Para Staff pengajar / karyawan / dosen dilingkungan STTI dan STIENI, yang
secara langsung maupun tidak langsung telah memberikan dukungan moril.
5. Orang tua tercinta dan Kakak dan Adik, Saudara yang lain yang telah
memberikan dorongan moril dan material maupun spiritual yang tidak sedikit
nilainya, sehingga tersusunya Skripsi ini.
ii
7. Teman-teman Mahasiswa/i Jurusan Teknik Informatika seperjuangan yang
tidak bisa penulis sebutkan satu persatu yang turut membantu penulis dalam
penyusunan laporan Proposal Skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa penulisan laporanan ini masih jauh dari sempurna,
untuk itu penulis mohon kritik dan saran yang bersifat membangun demi
kesempurnaan penulisan di masa yang akan datang. Akhir kata laporan Proposal
Skripsi ini dapat berguna bagi penulis khususnya dan bagi para pembaca yang
berminat pada umumnya.
Penulis
Dedi Riyanto
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Dengan demikian saya sebagai calon tenaga kerja yang siap pakai dan
profesional. Pembelajaran langsung melalui praktek sangat penting di
lakukan untuk memberi keahlian kepada para peserta didik.
1
Melatih bekerja sampai kompetensi keterampilan yang diperoleh
perkuliahan kepada lapangan tempat Praktik sebagai Network
Engineer
Melatih mahasiswa bekerja sesuai dengan standar kerja secara nyata
dengan Standar lapangan sebagai realisasi konsep PBT (Production
Based Training).
Melatih mahasiswa magang kerja di perusahaan dalam rangka
pendekatan dengan perusahaan agar dapat mengisi peluang kerja.
Meningkatkan mutu dan relaevansi pendidikan melalui peran dunia
lapangan/usaha.
Menghasilkan lulusan yang memiliki pengetahuan, keterampilan dan
etos kerja yang sesuai dengan tuntutan lapangan kerja.
Menghasilkan lulusan yang memiliki pengetahuan, keterampilan dan
sikap yang menjadi bakat dasar pengembangan dirinya secara
berkelanjutan.
Memberi pengakuan dan penghargaan terhadap pengalaman kerja
sebagai bagian dari proses pendidikan.
Meningkatkan efisiensi penyelenggaraan pendidikan sekolah tinggi
melalui pendayagunaan sumber daya pendidikan yang ada di dunian
kerja.
2
1.4 Dasar Pelaksanaan Proposal Skripsi
a. Mahasiswa
b. Dosen Pebimbing
2. Evaluasi Penelitian.
3. Pembimbing lapangan
3
jaringan yang ada di PT. SUPRA PRIMATAMA NUSANTARA
(BIZNET).
4
BAB II
LANDASAN TEORI
a. Sekilas Perusahaan
Biznet berdiri pada tahun 2000 sebagai Internet Service Provider yang
menyediakan kebutuhan Internet untuk pelanggan bisnis. Pada tahun 2000,
Biznet menggunakan teknologi Wireless dan In-Building Ethernet sebagai
jalur distribusi layanan Internet kami. Pada tahun 2005, kami mulai beralih
menggunakan jaringan Fiber Optic kami sendiri untuk mendistribusikan
seluruh layanan Internet dan Network kami. Berkat dukungan dari tim
Engineering terbaik dan penuh komitmen, Biznet mulai merintis jalan untuk
menjadi salah satu perusahaan telekomunikasi dan multimedia terdepan di
Indonesia.
b. Kebijakan Mutu
Biznet menjamin kepuasan setiap pelanggan, baik itu institusi maupun
pelanggan akhir serta kepuasan stakeholder melalui komitmen seluruh
jajaran Biznet dalam menerapkan Sistem Manajemen Mutu ISO9001:2008.
5
Biznet memiliki komitmen memberikan layanan terbaik melalui
pengelolaan infrastruktur jaringan sesuai persyaratan Sistem Manajemen
Mutu ISO 9001:2008 yang ditetapkan yang berorientasi kepada tepat mutu,
tepat waktu dan tepat volume.
c. Keunggulan
1. Berperan aktif dalam mempercepat proses pembangunan jaringan
akses broadband.
2. Biznet menggunakan teknologi Laser dan Wireless untuk
menghubungkan 7 gedung-gedung tinggi di kawasan pusat bisnis
Jakarta.
3. Memiliki tenaga ahli yang terampil dan kompeten di bidang
teknologi
4. Biznet memperluas jaringan Fiber Optic ke Pulau Sumatera dan
membuka kantor cabang baru di Palembang, Jambi dan Padan
5. Biznet meluncurkan layanan Internet Broadband untuk Usaha Kecil
dan Menengah (UKM) dan perumahan dengan menggunakan
teknologi ADSL.
6. Memiliki kemampuan manage service end to end jaringan
akses broadband baik untuk retail maupun corporate customer.
6
2. Misi
Menjadi perusahaan solusi jaringan dan multimedia melalui
komitmen kami untuk inovasi kelas dunia, infrastruktur dan jasa.
Salah satu yang sering terjadi masalah pada fiber optik adalah karena
keadaan kotor pada bagian fibernya. Itu terjadi karena ada zat yang masuk
kedalam fiber, mungkin karena pembungkusnya sudah rusak ataupun pada
saat pemasangan ada kotoran yang masuk.
b. Dasar Teori
1. Pengertian Sistem Komunikasi Serat Optik
Sistem komunikasi serat optik adalah suatu sistem komunikasi yang
menggunakan kabel serat optik sebagai saluran transmisinya yang
dapat menyalurkan informasi dengan kapasitas besar dan tingkat
7
keandalan yang tinggi, berbeda dengan media transmisi lainnya
serat optik tidak menggunakan gelombang elektromagnetik/listrik
sebagai gelombang pembawanya melainkan menggunakan
sinar/cahaya laser.
8
Gambar 1.1. Alexander Graham Bell
9
menyatakan telah berhasil menampilkan gambar pada kertas dengan
menggunakan cahaya dari sebuah kawat pijar yang melewati
sekumpulan serat optic pendek. Namun gambar hasil dari percobaan
tersebut tidak begitu bagus. Sayang Lamm harus pindah ke Amerika
karena ia seorang Jahudi.
10
Gambar 1.3. Heinrich Lamm
11
Gambar 1.5. Abraham van Heel, Harold H. Hopkins dan Narinder Kapany
Hasil ini dari percobaan Van Heel semakin baik setelah melalui hasil
diskusinya dengan seorang Fisikawan di bidang optik dari Amerika
bernama Brien OBrien. Van Heel kemudian menutup serat optiknya
dengan bahan yang memiliki indeks bias cahaya yang lebih rendah
yang bisa mengurangi dampak refleksi pada permukaan sehingga
mengurangi kontaminasi dan juga efek Crosstalk antar serat.
12
berselubung kaca tetapi Hicks kalah dalam mendapatkan hak paten
atas temuanya karena temuan tersebut dianggap memiliki atenuasi
atau pelemahan sinyal yang besar (1 dB per meter) sehingga tidak
efisien untuk dipakai pada system komunikasi.
13
Gambar 1.8. Dr Charles K. Kao
14
3. Pengertian Serat Optik
Serat Optik adalah saluran transmisi yang terbuat dari kaca atau
plastik yang digunakan untuk mentransmisikan sinyal cahaya dari
suatu tempat ke tempat lain. Cahaya yang ada di dalam Serat Optik
sulit keluar karena indeks bias dari kaca lebih besar daripada indeks
bias dari udara. Sumber cahaya yang digunakan adalah laser karena
laser mempunyai spektrum yang sangat sempit. Kecepatan transmisi
Serat Optik sangat tinggi sehingga sangat bagus digunakan sebagai
saluran komunikasi. Serat Optik umumnya digunakan dalam
sistem telekomunikasi serta dalam pencahayaan, sensor dan Optik
pencitraan.
15
Terbuat dari kaca (glass) yang berdiameter yang bervariasi
antara 8 62,5 mikron tergantung jenis serat optiknya.
16
Menambah kekuatan mekanis.
Jika sudut datang berkas cahaya lebih besar dari NA atau sudut kritis
maka berkas tidak akan dipantulkan kembali ke dalam Serat
melainkan akan menembus cladding dan akan keluar dari Serat.
Semakin besar NA maka semakin banyak jumlah cahaya yang
diterima oleh Serat. Akan tetapi sebanding dengan kenaikan NA
menyebabkan lebar pita berkurang, dan rugi penyebaran serta
penyerapan akan bertambah. Oleh karena itu, nilai NA besar hanya
baik untuk aplikasi jarak-pendek dengan kecepatan rendah.
2. Redaman
Redaman/atenuasi Serat Optik merupakan karakteristik penting yang
harus diperhatikan mengingat kaitannya dalam menentukan jarak
pengulang (repeater), jenis pemancar dan penerima optik yang harus
digunakan.
3. Dispersi
Dispersi adalah pelebaran pulsa yang terjadi ketika sinyal merambat
melalui sepanjang serat optik. Dispersi akan membatasi lebar pita
17
(bandwidth) dari Serat. Dispersi yang terjadi pada Serat secara garis
besar ada dua yaitu dispersi intermodal dan dispersi intramodal
dikenal dengan nama lain dispersi kromatik disebabkan oleh dispersi
material dan dispersi wavegiude.
18
Gambar 2. 2 Perambatan cahaya dalam single mode fiber
Single mode fiber dapat juga dibuat dengan index bias yang
berubah secara perlahan-lahan (graded index).
19
Gambar 2. 3 Perambatan gelombang pada multimode step index fiber
20
gelombang 1,18 um dan lebar band frekwensi 150 MHz
sampai dengan 2 GHz. Oleh karenanya jenis serat optik ini
sangat ideal untuk menyalurkan informasi pada jarak
menengah dengan menggunakan sumber cahaya LED
maupun LASER, di samping juga penyambungannya yang
relatif mudah.
21
mendekat ke arah cladding semakin kecil. Jadi
pada graded indeks, pusat core memiliki nilai
indeks bias yang paling besar. Seratgraded
indeks memungkinkan untuk membawa
bandwidth yang lebih besar, karena pelebaran
pulsa yang terjadi dapat diminimalkan.
22
dengan terminal perangkat aktif.
23
Gambar 2. 5 Konektor ST dan FC
24
Gambar 2. 6 Cara kerja fiber optic
25
c) Redaman sangat rendah dibandingkan dengan kabel yang
terbuat dari tembaga, terutama pada frekuensi yang
mempunyai panjang gelombang sekitar 1300 nm yaitu
0,2 dB/km.
d) Kebal terhadap gangguan gelombang elektromagnet.
Fiber optik terbuat dari kaca atau plastik yang
merupakan isolator, berarti bebas dari interferensi medan
magnet, frekuensi radio dan gangguan listrik.
e) Dapat menyalurkan informasi digital dengan kecepatan
tinggi. Kemampuan fiber optik dalam menyalurkan
sinyal frekuensi tinggi, sangat cocok untuk pengiriman
sinyal digital pada sistem multipleks digital dengan
kecepatan beberapa Mbit/s hingga Gbit/s.
f) Ukuran dan berat fiber optik kecil dan ringan. Diameter
inti fiber optik berukuruan micro sehingga pemakaian
ruangan lebih ekonomis. Dan juga tidak mengalirkan
arus listrik Terbuat dari kaca atau plastik sehingga tidak
dapat dialiri arus listrik (terhindar dari terjadinya
hubungan pendek).
26
BAB III
PEMBAHASAN PRAKTEK
Handheld
Light Source
Optical
Power Meter
Splice On
Connector
Cleaver
27
Drop Cable
Stripper
Stripper
Optical Fiber
Identifier /
Laser
Cutter Plier /
Tang Potong
Drop Cable /
Drop Core
Tissue
28
Lihat SOC yang pecah, ganti dengan
Redaman diatas -10,50
yang baru
Lihat SOC yang pecah/rusak, ganti
Redaman -50.00
dengan yang baru
Lihat SOC yang pecah/rusak, ganti
Saat dilaser, cahaya tidak tembus
dengan yang baru
Saat ARC terdapat gelembung inti SOC Ganti dengan yang baru
29
BAB IV
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
Fiber optik adalah salah satu transmiter yang memiliki sedikit sekali
kendala, itu dapat dibuktikan dengan sangat pesatnya perkembangan
penggunaan fiber optik di dalam bidang telekomunikasi. Kabel fiber optik
dibedakan menjadi 3 jenis, yaitu single mode step index, multi mode step
index dan multi mode gradde index, dimana pada umum nya tipe multi mode
biasanya dipakai untuk jarnk yang dekat, smemntara single mode untuk
jarang yang cukup jauh. Fiber optik sendiri sangan besar seklai kapasitas
untuk transper datanya. Fiber optik sanagt cocom sekali dengan keadaan
geografis di indonesia khususnya di jawa, karena daerahnya tidak terlalu
banyak yang curam.
Membuat laporan hasil PROPOSAL SKRIPSI ternyata tidak serumit
yang saya bayangkan, jika kita benar-benar berniat untuk
menyelesaikannya.
30
professional. Professional dalam arti tidak main-main.
DAFTAR PUSTAKA
31
LAMPIRAN
32