BAB I
PENDAHULUAN
Ukuran 2,5 SD dibawah rata-rata, pada bayi laki-laki yang lahir cukup bulan
didefinisikan sebagai mikropenis dan memerlukan evaluasi. Pertumbuhan penis
terutama sepanjang pertengahan hingga akhir masa gestasi. Tuladhar et al
melaporkan hubungan antara panjang penis dan usia gestasi bayi lahir pada usia
gestasi 24-36 minggu. Panjang penis dalam centimeter = 2.27 + 0.16 X (usia
gestasi dalam minggu).1
Adanya skrotum normal dan testis yang teraba mengindikasikan probabilitas
tinggi karyotype yang normal. Bila testis tidak teraba, uretra penis tidak ada, atau
keduanya, pemeriksaan sebaiknya dianggap sebagai ambigu dan dievaluasi untuk
gangguan perkembangan seksual. Setelah beberapa tahun kehidupan awal,
pertumbuhan penis sangat sedikit hingga pubertas ketika kadar testosteron mulai
meningkat.
Secara garis besar, penyebab terjadi mikropenis dapat digolongkan menjadi 3
kelompok yaitu, gangguan pada produksi Gonadotropin Releasing Hormon
(GnRH) oleh hipotalamus sehingga menyebabkan penurunan produksi LH dan
FSH oleh hipofisis. Hal ini pada akhirnya menyebabkan berkurangnya produksi
testosterone oleh testis. Keadaan ini dapat dijumpai pada kasus-kasus dengan
disfungsi hipotalamus, seperti sindrom Kallman atau sindrom Prader-Willi.1
Berikutnya gangguan pada fungsi testis sehingga tidak dapat memberi
respon baik terhadap stimulasi dari hipotalamus-hipofisis. Dapat ditemukan pada
kasus disgenesisgonad.
Yang terakhir adalah Idiopatik. Pada keadaan ini, analisis hormonal
menunjukan adanya aksis hipotalamus-hipofisis-testis yang normal.
Mikropenis dapat terjadi akibat adanya gangguan hormonal yang muncul
setelah usia kehamilan 14 minggu. Diferensiasi genitalia eksterna pada janin laki-
laki selesai pada usia kehamilan 12 minggu. Keadaan ini membutuhkan produksi
testosteron secara normal oleh testis janin yang distimulasi oleh human chorionic
gonadotropin (hCG) maternal. Pada tahap akhir, pertumbuhan penis di atur oleh
androgen janin. Produksi hormon ini di atur oleh Luteinizing Hormone (LH)
janin, yang merupakan hormon gonadotropin. Adanya abnormalitas dalam
produksi dan fungsi testosteron, serta adanya defisiensi hormon gonadotropin
3
1.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan Umum
Karya tulis ilmiah ini semoga bisa memberikan manfaat bagi penulis dalam
meningkatkan pemahaman dan wawasan mengenai mikropenis dan dampak
negatif fungsi seksual.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Penis adalah alat kelamin laki-laki dan berisi saluran keluar untuk bersama
urin dan cairan mani. Penis terdiri dari tiga badan jaringan erektil kavernosa
silindris yang diliputi oleh capsula fibrosa, yakni tunika albuginea. Di sebelah luar
tunika albuginea terdapat fascia penis profunda yang membentuk pembungkus
bersama untuk corpus spongiosum penis dan corpus cavernosum penis. Di dalam
corpus cavernosum penis melintas pars spongiosa urethra. Kedua korpus
cavernosum penis saling bersentuhan dibidang median, kecuali di sebelah dorsal
karena bercerai untuk membentuk crus masing-masing melekat ramus bersama os
pubis dan os ischii di sebelah kanan dan di sebelah kiri.2
Radix penis dibentuk oleh tiga massa jaringan erektil yang dinamakan
bulbus penis, crus penis dextra dan crus penis sinistra. Corpus penis adalah bagian
bebas yang tergantung sewaktu penis berada dalam keadaan lemas. Kecuali
6
serabut musculus bulbus spongiosum yang menutupi bulbus penis, dan serabut
musculus ischiocavernosus pada kedua crus penis, penis tidak memiliki otot.
Korpus kavernosa penis dan uretra terdiri atas jaringan erektil ruang- ruang
venosa yang dilapisi oleh sel- sel endotel utuh dan dipisahkan oleh trabekula yang
terdiri atas serat serta jaringan ikat dan sel-sel otot polos.2
Penis terdiri dari 3 bagian yaitu 2 corpus cavernosum uretra, dan pada
ujung penis membentuk preputium. Corpus penis terdiri dari 2 corpus
cavernosus lateral, 1 corpus spongiosum medial dan mengelilingi uretra.
Korpus kavernosum uretra melebar pada ujungnya, membentuk glans penis.
Korpus kavernosa dibungkus oleh lapisan jaringan ikat padat kuat, yaitu
tunika albuginea. Di dalam setiap korpus yang terbungkus oleh tunika
albuginea terdapat jaringan erektil yang berupa jaringan kavernus (berongga)
seperti spon. Jaringan ini terdiri atas sinusoid atau rongga lakuna yang dilapisi
oleh endotelium dan otot polos kavernosus. Rongga lakuna ini dapat
menampung darah yang cukup banyak sehingga menyebabkan ketegangan
batang penis.2
Penis terdiri atas 3 massa silindris dari jaringan erektil, uretra dan
diluarnya diliputi dengan kulit (terdiri dari epidermis dan dermis). Jaringan
erektil meliputi sepasang korpuskavernosum dan korpus spongiosum yang di
dalamnya terdapat uretra. Di bagian luar korpusdikelilingi oleh jaringan ikat
padat yaitu tunika albuginea. Di luar tunika albuginea terdapat jaringan ikat
longgar dan Di dalam korpus terdapat banyak trabekula (gabungan
jaringanikat kolagen, elastin dan otot polos). Di tengah korpus kavernosum
terdapat arteri.
Jaringan erektil penis merupakan rongga vaskular iregular yang sangat
banyak dengan sistem menyerupai spons yang mendapatkan pasokan darah
dari arteriole eferen dan kemudian dialirkan ke venule eferen.
Masing-masing corpus cavernosum di bungkus oleh tunica albuginea suatu
membrana fibrosa yang tebal. Vena yang mengalirkan darah dari corpus
cavernosum berada sedikit dibawah tunica albuginea. Bagian dalam corpus
cavernosum mengandung banyak trabekulae. Trabekula tersusun atas serat
elastis dan otot polos yang terbenam dalam gelondong kolagen yang tebal dan
terbungus oleh sel-sel endotel. 4
2.5 Mikropenis
2.5.1 Definisi Mikropenis
Definisi mikropenis adalah organ penis yang ukuran panjangnya
kurang dari rata-rata 2.5 SD untuk usia dan perkembangan pubertasnya, tanpa
disertai kelainan struktur penis. secara klasik, Biasanya bentuk anatomis serta
perbandingan batang penis dengan diameternya dalam batas normal.
Pengukuran penis sebaiknya dilakukan saat penis dalam keadaan teregang
dan harus pula dibedakan dengan keadaan lain yang dapat menyebabkan
penis terlihat lebih kecil, seperti pada buried penis ataupun pada penis yang
terselubungi oleh perlekatan kulit yang abnormal (webbed penis).6
mulai dari basis penis(pubis) hingga glans penis, preputium tidak ikut
diukur13.
Hasil pengukuran tersebut akan dibandingkan dengan ukuran
panjang penis secara statistik menurut usia anak. Bila hasil pengukuran
penis anak dibawah 2,5 SD maka panjang penis anak tersebut termasuk
dalam mikropenis. Bila panjang penis anak tersebut berada diantara 2,5 SD
dan ukuran normal sesuai usianya maka termasuk dalam penis kecil (small
penis).
D. Laboratorium
Analisis kromosom direkomendasikan untuk konfirmasi kromosom
seks dan untuk mengevaluasi adanya keterkaitan sindrom genetik. Bila
dicurigaiadanyaPrader-Willi syndrome, pada analisis kromosom
ditemukan delesi pita15q11-13 secara paternal (70%), disomy unipaternal
maternal (25%), atau defek methylation-specific paternal (5%)4.
Peneriksaan serum hormon gonadotropin, testosterone, DHT, dan
prekursor testosteron juga dapat dilakukan. Pemeriksaan kadar hormon
pituitari lainnya juga perlu untuk diperiksa. Pemeriksaan ini dapat
membantu mengetahui sudah berada pada level mana penyebab
mikropenis pada aksis hypothalamic-pituitary. Pemeriksaan fungsi testis
15
1) Terapi hormonal
Testosterone mengatur perkembangan dan pemeliharaan organ
seks pria dan karakteristik sekunder seks pria. Testosteron juga
menghasilkan efek sistem anabolik untuk meningkatkan
erythropoietin, produksi protein, dan retensi kalsium. Tidak ada
konsensus mengenai dosis, cara pemberian, waktu pemberian, dan
lama pengobatan androgen pada pasien dengan mikropenis. Namun,
beberapa penulis seperti Conte dkk, Bin Abbas, dkk, dan
Sutherland,dkk merekomendasikan pemberian testosteron enanthate
25-50 mg intramuskular setiap bulan, selama 3 bulan. Diharapkan
rerata penambahan panjang penis sekitar 2 cm.
Pada tahun 1999, Bin-Abbas et al menunjukan bahwa 1 atau 2
dari 3 injeksi testosterone (25-50 mg) di berikan dalam interval 4
minggu pada masa infant atau masa kanak cukup meningkatkan
ukuran penis dalam mencapai ukuran sesuai usia. Regimen yang
digunakan testosterone cypionate atau enanthate (Andro-LA,
Delatest, Depo-Testosterone) dengan dosis :
5) Follow-up
Monitor bayi dengan micropenis dan masalah pertumbuhan dan
perkembangan berikutnya. Bila terdapat masalah muncul, evaluasi,
dan pengobatan secara tepat. Banyak anak dengan micropenis,
terutama mereka dengan defisiensi gonadotropin, tidak memiliki
pubertas spontan atau tidak sempurna. Pada kasus tersebut,
testosterone digunakan untuk menginisiasi pubertas, dengan dosis
secara bertahap meningkat hingga mencapai dosis pengganti dewasa
(adult replacement dose) yang menirukan pubertas alami.
Pada mereka dengan hypogonadotropic hypogonadism yang
menginginkan fertilitas, hCG dan rekombinan FSH dapat diberikan
untuk memicu sekresi testosterone dan spermatogenesis pada waktu
yang tepat oleh dokter spesialis dalam pengobotan reproduktif. 8,9
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian Tinjauan Kepustakaan.
3. 2 Alat dan Bahan
3.2.1 Alat
Dalam penelitian ini menggunakan seperangkat leptop.
3.2.2 Bahan
1. Buku
2. Jurnal
3. Internet
4. Artikel
3.3 Defenisi Operasional
1. Buku
Buku adalah kumpulan kertas atau bahan lainnya yang dijilid menjadi
satu pada salah satu ujungnya dan berisi tulisan atau gambar. Setiap sisi dari
sebuah lembaran kertas pada buku disebut sebuah halaman.
2. Jurnal
Jurnal ilmiah adalah majalah publikasi yang memuat KTI (Karya
Tulis Ilmiah) yang secara nyata mengandung data dan informasi yang
mengajukan iptek dan ditulis sesuai dengan kaidah-kaidah penulisan ilmiah
serta diterbitkan secara berkala.
3. Internet
Internet merupakan singkatan dari interconnected networking yang
berarti jaringan komputer yang saling terhubung antara satu komputer dengan
komputer yang lain yang membentuk sebuah jaringan komputer di seluruh
dunia, sehingga dapat saling berinteraksi, berkomunikasi, saling bertukar
informasi atau tukar menukar data.
Secara fisik, internet dapat digambarkan seperti jaring-jaring yang menyerupai
jaring laba-laba yang menyelimuti bumi yang terhubung melalui titik-titik (node).
Node dapat berupa komputer maupun peralatan (peripheral) lainnya.
21
Istilah internet berasal dari bahasa Latin inter, yang berarti antara. Secara kata
per kata internet berarti jaringan antara atau penghubung. Memang itulah
fungsinya, internet menghubungkan berbagai jaringan yang tidak saling
bergantung pada satu sama lain sedemikian rupa, sehingga mereka dapat
berkomunikasi. Sistem apa yang digunakan pada masing-masing jaringan tidak
menjadi masalah, apakah sistem DOS atau UNIX.
Sementara jaringan lokal biasanya terdiri atas komputer sejenis (misalnya DOS
atau UNIX), internet mengatasi perbedaan berbagai sistem operasi dengan
menggunakan bahasa yang sama oleh semua jaringan dalam pengiriman data.
Pada dasarnya inilah yang menyebabkan besarnya dimensi internet.
Dengan demikian, definisi internet ialah jaringannya jaringan, dengan
menciptakan kemungkinan komunikasi antar jaringan di seluruh dunia tanpa
bergantung kepada jenis komputernya.
4. Artikel
Artikel merupakan karya tulis ilmiah yang paling sederhana. Dari
pemilihan judul, sistematika penulisan sampai isi sebuah artikel lebih
sederhana dari karya tulis ilmiah lainnya. Begitupula pemilihan kata dan
ragam bahasa yang santai. Walaupun demikian, dalam artikel tetap
diperlukan penyelesaian yang memadai.
Artikel adalah tulisan lepas berisi opini seseorang yang mengupas
tuntas suatu masalah tertentu yang sifatnya aktual dan terkadang
kontroversial dengan tujuan untuk memberitahu, memengaruhi, meyakinkan,
dan menghibur pembaca.
22
BAB IV
PEMBAHASAN
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan
Mikropenis adalah organ penis yang ukuran panjangnya kurang dari rata-
rata 2.5 SD untuk usia dan perkembangan pubertasnya, tanpa disertai kelainan
struktur penis. Mikropenis terjadi akibat gangguan atau defek hormonal pada
trimester ke dua. Jika defek terjadi pada kehamilan di bawah 14 minggu, yang
mungkin terjadi adalah pembentukan penis yang tidak sempurna dan terjadi
ambigus. Sekresi testosteron juga berpengaruh pada perkembangan penis pada
masa ekstra uterin. Mikropenis disebabkan oleh defisiensi sekresi testosterone
diantaranya hipogonadotropik hipogonadisme dan hipergonadotropik
hipogonadisme, defek pada aksis testosterone, anomali pertumbuhan dan
Idiopatik. Terapi mikropenis ini dapat dilakukan dengan dua cara yaitu terapi
hormonal dengan pemberian injeksi testosterone dan terapi pembedahan.
4.2 Saran
1. Peran orang tua sangat diperlukan dalam tata laksana secara keseluruhan,
karena akan diperlukan biaya yang cukup mahal serta kesiapan si orang
tua untuk membantu si anak menghadapi masa depannya, termasuk
problem psikologis si anak. Proses stimulasi berkelanjutan ini bertanggung
jawab atas perkembangan penis.
2. Monitor bayi dengan mikropenis dan masalah pertumbuhan dan
perkembangan berikutnya. Bila terdapat masalah muncul, evaluasi, dan
pengobatan secara tepat.