Anda di halaman 1dari 24

KATA PENGANTAR

Puji syukur peneliti haturkan kehadirat Allah SWT, karena dengan


pertolonganNya, peneliti dapat menyelesaikan karya ilmiah yang berjudul Pengaruh Bullying
Terhadap Keperibadian siswa. Meskipun banyak rintangan dan hambatan yang peneliti alami
dalam proses pengerjaan karya ilmiah ini, tetapi peneliti berhasil menyelesaikan karya ilmiah ini
dengan baik.
Tak lupa peneliti mengucapkan terima kasih kepada guru pembimbing yang telah
membantu peneliti dalam mengerjakan karya ilmiah ini. Peneliti juga mengucapkan terima kasih
kepada pihak-pihak yang sudah memberi konstribusi, baik secara langsung maupun secara tidak
langsung dalam pembuatan karya ilmiah ini. Tentunya ada hal-hal yang ingin peneliti berikan
kepada masyarakat dari hasil karya ilmiah ini. Oleh sebab itu, peneliti berharap semoga karya
ilmiah ini dapat menjadi sesuatu yang berguna bagi kita bersama.
Pada bagian akhir peneliti akan mengulas tentang berbagai masukan dan pendapat dari
orang-orang yang ahli dibidangnya, karena itu peneliti berharap hal ini dapat berguna bagi kita
bersama.

Cilegon, 13 April 2016

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.....................................................................................................1
DAFTAR ISI...................................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................................3
1.1 Latar Belakang Masalah...............................................................................3
1.2 Rumusan Masalah.........................................................................................4
1.3 Tujuan Penelitian..........................................................................................4
1.4 Manfaat Penelitian........................................................................................5
BAB II LANDASAN TEORI.........................................................................................6
2.1 Bullying dan Faktor Penyebabnya...................................................................6
2.2 Review Hasil Penelitian Sebelumnya..........................................................11
2.3 Kerangka Berfikir........................................................................................12
2.4 Hipotesis......................................................................................................12
BAB III METODE PENELITIAN................................................................................13
3.1 Tempat dan Waktu Penelitian.....................................................................13
3.2 Populasi dan Sampel Penelitian..................................................................13
3.3 Teknik Pengambilan Sampel......................................................................13
3.4 Pengumpulan Data......................................................................................14
3.5 Teknik Analisis Data..................................................................................14
3.6 Pengujian Hipotesis....................................................................................14
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN......................................................................15
4.1 Deskripsi Data............................................................................................15
4.2 Uji Prasyarat Analisis.................................................................................15
4.2 Pengujian Hipotesis....................................................................................16
4.3 Pembahasan Analisis Data..........................................................................17
4.3 Hasil Penelitian.................................................................................25
BAB V PENUTUP........................................................................................................26
5.1 Kesimpulan..................................................................................................26
5.2 Kritik dan Saran...........................................................................................26
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................27
LAMPIRAN..................................................................................................................28
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Bullying berasal dari kata Bully, yaitu suatu kata yang mengacu pada pengertian adanya ancaman
yang dilakukan seseorang terhadap orang lain (yang umumnya lebih lemah atau rendah dari pelaku),
yang menimbulkan gangguan psikis bagi korbannya (korban disebut bully boy atau bully girl) berupa
stress (yang muncul dalam bentuk gangguan fisik atau psikis, atau keduanya; misalnya susah makan,
sakit fisik, ketakutan, rendah diri, depresi, cemas, dan lainnya). Apalagi Bully biasanya berlangsung
dalam waktu yang lama (tahunan) sehingga sangat mungkin mempengaruhi korban secara psikis.
Sebenarnya selain perasaan-perasaan di atas, seorang korban Bully juga merasa marah dan kesal
dengan kejadian yang menimpa mereka. Ada juga perasaan marah, malu dan kecewa pada diri sendiri
karena membiarkan kejadian tersebut mereka alami. Namun mereka tak kuasa menyelesaikan hal
tersebut, termasuk tidak berani untuk melaporkan pelaku pada orang dewasa karena takut dicap
penakut, tukang ngadu, atau bahkan disalahkan. Dengan penekanan bahwa bully dilakukan oleh anak
usia sekolah, perlu dicatat bahwa salah satu karakteristik anak usia sekolah adalah adanya egosentrisme
(segala sesuatu terpusat pada dirinya) yang masih dominan. Sehingga ketika suatu kejadian menimpa
dirinya, anak masih menganggap bahwa semua itu adalah karena dirinya.

Siswa yang tidak pernah mengalami bullying pasti tidak akan pernah merasa ketakutan bila datang ke
sekolah.
Sebaliknya siswa yang pernah mengalami bullying pasti akan ketakutan dan merasa terancam
baik fisik ataupun mentalnya.
Siswa yang mengalami bullying pasti akan merasakan ketakutan yang sangat mengancam
baik fisik maupun mentalnya, dampak yang di terima siswa yang mengalami bullying adalah
sebagai berikut ;

. Siswa pasti akan merasa Depresi,


. Siswa akan kehilangan kepercayaan diri / minder,
. Siswa berubah sifatnya yang dulunya selalu ceria menjadi Pemalu.,
. Merosotnya prestasi akademik siswa,
. Siswa akan merasa terisolasi dalam pergaulan,
........................................................................................................ Siswa akan Terpikir atau bahkan
mencoba untuk bunuh diri.

Berdasarkan permasalaham diatas, kami akan melakukan penelitian mengenai judul penelitian :
Pengaruh Bullying terhadap Keperibadian Siswa

B. Rumusan Masalah
Adapun yang menjadi rumusan masalah pada penulisan karya tulis ilmiah ini adalah sebagai berikut
:

1) Apakah perilaku bullying dapat mempengaruhi kepribadian siswa ?


2) Seberapa besarkah perilaku bullying dapat mempengaruhi kepribadian siswa?

C. Tujuan Penelitian
1) Untuk membuktikan apakah siswa yang menjadi korban bullying kepribadiannya berubah .
2) Untuk membuktikan seberapa besarkah pengaruhnya.

D. Manfaat Penelitian
1) Bagisiswa
a. Agar siswa bisa mengetahui perilaku yang benar dan perilaku yang salah
b. Untuk membantu siswa yang menjadi dan belum menjadi korban bulliyng.

2) Bagi guru
a. Sebagai contoh materi untuk membertahu siswa tentang keburukan perilaku bulliying.

3) Bagi Sekolah
a. Meningkatkan sikap profesional pendidik dan tenaga kependidikan.
b. Menjadi alat evaluator dari program dan kebijakan pengelolaan sekolah yang sudah berjalan.

4) Bagi peneliti lain


a. Sebagai reverensi dalam melakukan penelitian yang sama
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan/ Kajian Teori


a. Pengertian Bullying
Ken Rigby (2002:15) : Penekanan atau penindasan yang berulang-ulang secara psikologis atau
fisik terhadap seseorang yang memiliki kekuatan atau kekuasaan yang kurang, oleh seseorang atau
kelompok orang yang lebih kuat.
Andrew Mellor (1997), seorang psikolog dari University of Edinburgh, Inggris,
mendefinisikan Bullying terjadi ketika seseorang merasa teraniaya oleh tindakan orang lain dan dia takut
bila perilaku buruk tersebut akan terjadi lagi, dan merasa tak berdaya untuk mencegahnya.
Barbara ColorosSo (2003:44) : Bullying adalah tindakan bermusuhan yang dilakukan secara sadar
dan disengaja yang bertujuan untuk menyakiti, seperti menakuti melalui ancaman agresi dan
menimbulkan terror. Termasuk juga tindakan yang direncanakan maupun yang spontan bersifat nyata
atau hampir tidak terlihat, dihadapan seseorang atau di belakang seseorang, mudah untuk diidentifikasi
atau terselubung dibalik persahabatan, dilakukan oleh seorang anak atau kelompok anak.
Bullying berasal dari kata asal bully, yaitu suatu kata yang mengacu pada pengertian adany
a ancaman yang dilakukan seseorang terhadap orang lain (yang umumnya lebih lemah atau re
ndah dari pelaku), yang menimbulkan gangguan psikis bagi korbannya, berupa stres yang munc
ul dalam bentuk gangguan fisik atau psikis, atau keduanya.
Bully biasanya berlangsung dalam waktu yang lama (tahunan), sehingga sangat mungkin mempen
garuhi korban secra psikis.
Mereka sebagai korban bullying sering mengalami ketakutan untuk sekolah dan menjadi tidak
percaya diri, merasa tidak nyaman, dan tidak bahagia.
Aksi bullying menyebabkan seseorang menjadi terisolasi dari kelompok sebayanya
karena teman sebaya korban bullying tidak mau akhirnya mereka menjadi
target bullying karena mereka berteman dengan korban.
Cara mengatasi bullying yang terjadi di kalangan remaja adalah menghimbau para orang tua untuk
mengembangkan kecerdasan emosional anak sejak dini.Ajarkan anak untuk memliki rasa empati,
menghargai orang lain, dan menyadarkan sang anak bahwa dirinya adalah mahluk sosial yang
membutuhkan orang lain dalam kehidupannya. Masyarakat mendesak pemerintah agar memiliki program
yang tegas, jelas dan terarah, kalau kita diam saja, maka itu sama saja dengan melegalkan tradisi
dendam di sekolah tersebut. Dan merupakan bahaya yang akan kerap menghantui para siswa sekolah,
baik pada generasi ini, dan pada generasi mendatang.Untuk mengatasi dan mencegah masalah bullying
diperlukan kebijakan yang bersifat menyeluruh di sekolah, sebuah kebijakan yang melibatkan komponen
dari guru sampai siswa, dari kepala sekolah sampai orang tua murid ,kerja sama antara guru,orang tua
dan masyarakat atau pihak lain yang terkait seperti kepolisian, aparat hukum dan sebagainya sangat
diperlukan dalammenangani masalah ini.
b. Pengertian Keperibadian siswa
Menurut teori konvergensi yang dikemukan oleh William Stern, dikemukakan bahwa
perkembangan individu tidak hanya dipengaruhi oleh faktor bawaan saja, tetapi faktor lingkungan juga
ikut berpengaruh. Sehingga manusia perlu berinteraksi dengan lingkungan sekitar.
Menurut Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak, yang dimaksud
dengan anak adalah:
Anak adalah seseorang yang belum berusia 18 (delapan belas) tahun, termasuk anak yang masih dalam
kandungan.
Menurut Ganter & Yeakel adalah lembaga yang terakreditasi bagi anak pengaruhnya terhadap
sikap mereka mengembangkan adalah signifikan. Sikap dikembangkan sesuai dengan kebutuhan bagi
seorang anak untuk mendapatkan proses yang tepat. Salah satu fungsi utama dari sekolah adalah
mencari pengetahuan. Sikap anak terhadap belajar terutama ditandai oleh pengetahuan mencari, dan
sikap ini sering berubah dalam kondisi sekolah formal. Di banyak sekolah anak masih diharapkan
menjadi tidak aktif, anak terkadang bersikap malas dan kurang ada rasa ingin tahu.
School Bulying menurut Riauksina, Djuwita dan Soesinto didefinisikan sebagai perilaku agresif
yang dilakukan berulang-ulang oleh seorang/sekelompok pelajar yang memiliki kekuasaan, terhadap
pelajar/siswi lain yang lebih lemah, dengan tujuan menyakiti orang tersebut.
Cohen dengan teori subkebudayaan delinkuennya menjelaskan bahwa perilaku kenakalan
dilakukan oleh anak-anak yang berkelompok dengan teman-temannya. Kenakalan ini salah satunya
adalah bullying, yang menurut Cohen sebuah tindakan yang tidak memiliki asas atau tujuan yang jelas.
Shawn dan Mc Kay mengemukakan sebuah teori yang berpendapat bahwa kenakalan perlu di
transmisi karena pengaruh gaya hidup dan mendapatkan status merupakan hal yang penting. Teori ini
dinamakan sebagai Cultural Transmission Theory.

Faktor Penyebab terjadinya perilaku Bullying

a. Hubungan keluarga

Oliver et al.,(Sanders, 2004: 123) mengemukakan enam karakteristik faktor latar belakang dari
keluarga yang memengaruhi perilaku bullying pada individu, yaitu sebagai berikut.

1. lingkungan emosional yang beku dan kaku dengan tidak adanya saling memperhatikan dan
memberikan kasih sayang yang hangat;
2. poa asuh yang permissive dengan pola asuh serba membolehkan, sedikit sekali memberikan
aturan, membatasi untuk berperilaku, struktur keluarga yang kecil;
3. Pengasingan keluarga dari masyarakat, kurangnya kepedulian terhadap hidup bermasyarakat,
serta kurangnya keterlibatan keluarga dalam aktivitas bermasyarakat;
4. konflik yang terjadi antara orangtua, dan ketidakharmonisan dalam keluarga;
5. penggunaan disiplin, orangtua gagal untuk menghukum atau malah memperkuat perilaku agresi
dan gagal untuk memberikan penghargaan;
6. pola asuh orang tua yang otoriter dengan menggunakan kontrol dan hukuman sebagai bentuk
disiplin yang tinggi, orang tua mencoba untuk membuat rumah tangga dengan aturan yang
standar dan kaku.
Hal ini sejalan dengan beberapa penelitian yang telah dilakukan oleh McCord and McCord
(Berkowitz, 1993) menunjukkan bahwa penolakan, pelecehan (abusive), kesalahan mendidik
(mistreatment), dan sikap keras orangtua terhadap anak cenderung menyebabkan anak bertindak
agresif termasuk bullying (Retno Astuti, 2008:38).
b. Teman Sebaya

Pada usia remaja, anak lebih banyak menghabiskan waktunya diluar rumah. Pada masanya
remaja memiliki keinginan untuk tidak lagi terlalu bergantung pada keluarganya dan mulai
mencari dukungan dan rasa aman dari kelompok sebayanya, oleh karena itu salah satu faktor
yang sangat besar dari perilaku bullying pada remaja disebabkan oleh teman sebaya yang
memberikan pengaruh negatif dengan cara memberikan ide baik secara aktif maupun pasif
bahwa bullying tidak akan berdampak apa-apa dan merupakan suatu hal yang wajar dilakukan.

Pencarian identitas diri remaja dapat melalui penggabungan diri dalam kelompok teman sebaya
atau kelompok yang diidolakannya. Bagi remaja, penerimaan kelompok penting karena mereka
bisa berbagi rasa dan pengalaman dengan teman sebaya dan kelompoknya. Untuk dapat diterima
dan merasa aman sepanjang saat-saat menjelang remaja dan sepanjang masa remaja mereka,
anak- anak tidak hanya bergabung dengan kelompok-kelompok, mereka juga membentuk
kelompok yang disebut klik. Klik memiliki kesamaan minat, nilai, kecakapan, dan selera. Hal ini
memang baik namun ada pengecualian budaya sekolah yang menyuburkan dan menaikan
sejumlah kelompok diatas kelompok lainnya, hal itu menyuburkan diskriminasi dan penindasan
atau perilaku bullying (Coloroso, 2007: 65).

c. Pengaruh Media

Program televisi yang tidak mendidik akan meninggalkan jejak pada benak pemirsanya. Akan
lebih berbahaya lagi jika tayangan yang mengandung unsur kekerasan ditonton anak-anak pra
sekolah perilaku agresi yang dilakukan anak usia remaja sangat berhubungan dengan
kebiasaannya dalam menonton tayangan di televisi (Khairunnisa, 2008).

Hasil penelitian Saripah(2006: 3) mengatakan bahwa pengaru media dalam perilaku bullying
sangat menentukan, survey yang dilakukan kompas memperlihatkan bahwa 56, 9% anak meniru
adegan-adegan film yang ditontonnya mereka meniru gerakan (64%) dan kata-kata
sebanyak(43%). Berdasarkan data tersebut dapat diketahui bahwa televisi memiliki peranan
penting dalam pembentukan cara berfikir dan berperilaku. Hal ini tidak hanya terbatas pada
media televisi saja, namun juga dalam semua bentuk media yang lain. Remaja yang terbiasa
menonton kekerasan di media cenderung akan berperilaku agresif dan menggunakan agresi
untuk menyelesaikan masalah.

Alasan bullying disekolah saat ini semakin meluas salah satunya adalah karena sebagian besar
korban enggan menceritakan pengalaman mereka kepada pihak yang mempunyai kekuatan untuk
mengubah cara berfikir mereka dan menghentikan siklus bullying, yaitu pihak sekolah dan
orangtua. Korban merahasiakan bullying yang mereka derita karena takut pelaku akan semakin
mengintensifkan bullying mereka. Akibatnya korban bisa semakin menyerap falsafah bullying
yang didapat dari seniornya dalam penelitian yang dilakukan oleh Riauskina dkk(Sugiharto,
2009: 24) korban mempunyai persepsi bahwa pelaku melakukan bullying karena.
1. Tradisi;
2. balas dendam karena dia dulu pernah diperlakukan sama;
3. ingin menunjukkan kekuasaan;
4. marah karena korban tidak berperilaku sesuai yang diharapkan;
5. mendapat kepuasan;
6. irihati.
Adapun korban mempersepsikan dirinya sendiri menjadi korban bullying karena.
1. penampilan mencolok;
2. berperilaku dengan tidak sesuai;
3. perilaku dianggap tidak sopan;
4. tradisi.

Bullying dilembaga pendidikan dapat terjadi karena adanya superioritas dalam diri siswa hal
ini sesuai dengan apa yang dikemukakan oleh Coloroso (2007: 57) bullying adalah arogansi yang
terwujud dalam tindakan. Remaja yang melakukan bullying memiliki hawa superioritas yang
sering dijadikan topeng untuk menutupi ketidakmampuan dirinya. Pelaku bullying berdalih
bahwa superioritas dianggap memperbolehkan remaja melukai seseorang yang mereka anggap
lebih lemah padahal semuanya adalah dalih untuk merendahkan seseorang sehinngga mereka
merasa lebih unggul.

B. Hasil Penelitian Yang Relavan


1) Berdasarkan data yang didapat dalam sebuah penemuan internasional dikatakan 59 persen siswa di
Indonesia yang disurvey melaporkan bahwa siswa tersebut mendengar ejekan yang menyakitkan hati
dan perasaannya setiap harinya di sekolah sehingga merasa enggan atau malas untuk datang ke
sekolah lantaran trauma dan 10% sampai 16% siswa di Indonesia yang disurvey melaporkan bahwa
siswa tersebut telah diejek, diolok-olok, dikucilkan, dipukul, ditendang, atau didorong setidaknya sekali
dalam setiap minggunya di sekolah. (Huneck, 2006).
2) Berdasarkan hasil penelitian yang dipaparkan oleh seorang psikolog bernama A. Kasandra Putranto
pada seminar yang diadakan di Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Yogyakarta pada tanggal 21
November 2012 lalu, menunjukkan bahwa dari 353 siswa yang dijadikan sampel penelitian, tindak
bullying yang pernah dialami oleh mereka merupakan tindak bullying dalam klasifikasi fisik dan psikis.
Bullying tersebut 33% disebabkan karena siswa kesulitan dalam bergaul dan 26% disebabkan karena
fisik yang kecil/ lemah dan cacat. Hasil penelitian tersebut juga menunjukkan dampak yang ditimbulkan
oleh aksi bullying membuat 55% siswa merasa tertekan dan gugup, sedangkan 37% siswa mengalami
kekurangan dalam berkonsentrasi. Dalam penelitian tersebut, ditunjukkan pula bahwa 36% korban
bullying membalas tindak bullying yang mereka terima ( Koebler, Jason. 2011 ).

C. Kerangka Berpikir

Kerangka berfikir peneiliti adalah sebagai berikut;


Bab I mengenai Pendahuluan yang memuat latar beakang masalah,rumsan masalah, tujuan
penelitian dan manfaat peneitian.
Sedangkan pada Bab II terdiri dari kajian teori, penelitian relavan, kerangka berfikir, dan hipotesis.
Bab III mengenai metode penelitian terdiri dari tempat dan waktu penelitian, jenis penelitian,
populasi dan sampel, teknik pengambilan sampel, teknik pengumpulan data, teknik analisis data, dan
pengujian hipotesis.
Bab IV memuat Deskripsi Data, Uji Prasyarat Analisis, Pengujian Hipotesis, Pembahasan Analisis
Data.
Lalu Bab V atau PENUTUP memuat Kesimpulan dan Saran.

D. Hipotesis
1. Ha (Hipotesis Kerja): Terdapat pengaruh bullying yang sangat signifikan terhadap keperibadian siswa
2. Ho (Hipotesis Nol): Tidak terdapat pengaruh bullying terhadap keperibadian siswa.
BAB III
METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian


Penelitian ini dibuat dan dilakukan di Cilegon, 30 maret 30 April 2016. Bertempat di SMA Negeri 3
Cilegon, karena peneliti sangat tertarik dengan topik yang dibuat dan dikaji secara sistematis, topik
tersebut berjudul Pengaruh Bullying terhadap keperibadian siswa.

B. Jenis penelitian
Dalam penelitian ini, teknik yang digunakan adalah teknik kuantitatif, Penelitian Kuantitatif
adalah Penelitian ilmiah yang sistematis terhadap bagian -bagian dan fenomena serta hubungan-
hubungannya.

C. Populasi dan Sampel


Dalam suatu penelitian perlu menentukan subjek dan objek penelitian, yang menjadi subjek
penelitian adalah orang atau responden sebagai sumber data, sedangkan yang menjadi objek
penelitian adalah yang menjadi pusat penelitian. Untuk lebih lanjut dapat diuraikan sebagai
berikut :
1. Populasi
Populasi dalam penelitian adalah sekumpulan individu, benda atau organisme yang jumlahnya cukup
besar atau banyak ( keseluruhan subjek). Dalam penelitian ini populasinya adalah seluruh siswa/siswi
dan wali murid SMA Negeri 3 Cilegon.

2. Sampel
Sampel dalam penelitian adalah wakil dari 1 populasi yang jumlahnya cukup besar. Jumlah sampel
dalam penelitian ini adalah 10 siswa/siswi SMAN 3 Cilegon.

D. Teknik Pengambilan Sampel


Dalam penelitian ini peneliti menggunakan sampel acak (random) untuk dapat mengumpulkan data
dimana sampel diambil sedemikian rupa sehingga semua individu memiliki kesempatan yang sama untuk
dipilih sebagai sampel penelitian. Dalam pengambilan sampel peneliti hanya mengambil 10 sampel.

E. Teknik Pengumpulan Data


Cara memperoleh data dikenal dengan berbagai macam metode yaitu anatara lain: observasi,
wawancara, dan metode kuesioner. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode pengumpulan
data berupa kuesioner/ Angket yang disebar ke 10 siswa/siswi.

F. Teknik Analisis Data.


Pada penelitian kuantitatif pengolahan data berlangsung melalui 3 tahap. ;
1. Editing atau pemeriksaan data- data yang telah di kumpulkan,
2. Pembuatan kode/koding bertujuan menyederhanakan data melalui simbol-simbol tertentu,
3. Tabulasi atau proses memasukan data yang telah di kelompokan.

G. Pengujian Hipotesis
Berdasarkan paparan diatas maka dapat disimpulkan hipotesis sebagai berikut ;
1. Hipotesis kerja (Ha) : Terdapat pengaruh bullying yang signifikan terhadap keperibadian siswa.
2. Hipotesis Nol (Ho) : Tidak terdapat pengaruh bullying yang signifikan terhadap keperibadian siswa.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data
Data ini didapat dari siswa-siswi SMA Negeri 3 Cilegon yang dilaksanakan dan dilakukan di
Cilegon, 20 Maret sampai 30 April 2016 yang dibuat dan dikaji secara sistematis, topik tersebut berjudul
Pengaruh Bullying terhadap Keperibadian siswa .Melalui teknik kuantitatif dan cara memperoleh data
menggunakan metode kuesioner yang berjumlah 10 pernyataan dan disebarkan kepada 10 siswa-siswi
menggunakan sampel random

B. Pengujian Hipotesis

Rumus korelasi product moment

Keterangan :
r : koefisien korelasi
n : jumlah responden
x : jumlah skor variabel X (variabel bebas)
y : jumlah skor variabel Y (variabel terikat)
xy : koefisien korelasi X dan Y

C. Pembahasan Analisis Data

Setelah peneliti menerima jawaban kuesioner dari responden, maka selanjutnya melakkan
pengolah data. Pada penelitian ini, diperoleh data yang telah diikhtisarkan dalam tabel 4.1 dan
tabel 4.2 berikut.

Tabel 4.1
Kenakalan Remaja (Variabel X)

N0 Butir 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 Total
Pernyataan
Nama
Responden
1 Anggia
4 3 3 2 2 2 3 4 2 2 2 2 2 3 1 37
Nada
2 Muslm Al
4 3 3 4 3 3 4 4 2 2 2 2 2 4 1 43
Gifari
3 M.
4 3 2 3 3 3 4 4 3 1 2 3 1 3 2 44
Alifuddin
4 Septiani
4 4 1 3 3 2 4 4 1 2 2 2 2 1 1 36
Indah
5 Aulia
4 3 3 3 3 2 4 4 2 1 1 1 2 3 4 40
Afifah
6 Viola
4 4 3 4 4 2 4 4 2 2 2 2 2 3 2 44
Jessica
7 Asep
4 3 3 3 3 2 4 4 2 2 2 2 3 3 2 40
Jubaedi
8 Camka Ayu
4 3 4 2 1 3 3 4 1 1 1 1 1 3 1 33
P
9 Dati Husnul
4 3 4 4 3 2 3 3 2 2 2 2 1 4 1 40
.K
10 Asri Ainun
3 4 3 2 2 3 3 4 1 1 2 2 1 4 1 36
.A

Tabel 4.2
Prestasi Belajar Siswa (Variabel Y)

N0 Butir 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 Total
Pernyataan
Nama
Responden
1 Anggia
3 3 2 3 2 3 2 3 3 2 2 2 3 2 1 36
Nada
2 Muslm Al
3 3 2 3 2 3 2 2 2 3 3 3 2 2 1 36
Gifari
3 M.
3 4 3 3 1 3 2 3 2 4 1 2 3 3 1 38
Alifuddin
4 Septiani
3 3 3 3 3 1 1 3 1 3 1 1 2 1 1 30
Indah
5 Aulia
3 3 3 3 2 2 2 2 3 2 3 2 3 2 2 37
Afifah
6 Viola
3 3 3 2 2 3 2 3 3 3 2 2 2 2 1 36
Jessica
7 Asep
4 3 3 2 2 3 2 3 3 2 2 2 3 2 2 38
Jubaedi
8 Camka Ayu 3 4 2 4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 4 1 26
P
9 Dati Husnul
3 4 2 3 2 4 2 2 1 2 4 4 3 3 2 41
.K
10 Asri Ainun
4 3 3 3 2 1 1 3 3 4 2 2 2 1 1 35
.A

Angket atau kuesioner tentang Pengaruh Bullying terhadap Keperibadian siswa dibuat
berupa tabel X dan Y. Kemudian setiap jawaban pernyataan tersebut dengan skor tertinggi yang
diperoleh adalah 44 untuk kuesioner Variabel X dan skor terendah yang diperoleh adalah 33
Sedangkan, untuk Variabel Y skor tertinggi yang di peroleh adalah 41 dan yang terendah 26 .
Setiap skor yang diperoleh untuk variabel X dihubungkan dengan variabel Y.
Data yang diperoleh dari hasil pengolahan data responden untuk indikator variabel X di
distribusikan pada variabel bebas. Angket yang disebar kepada 10 siswa-siswi sebagai alat ukur
untuk menilai sejauh mana Pengaruh Bullying terhadap Keperibadian siswa.

1. PENGORGANISASIAN DATA
Data yang diperoleh dari hasil pengolahan data responden untuk indikator perubahan
kurikulum 2013 akan didistribusikan pada variabel bebas. Angket yang disebar kepada 10 orang
guru sebagai alat ukur untuk menilai sejauh mana perubahan kurikulum 2013 siswa dapat dilihat
pada tabel 5.3 berikut.

Tabel 5.3
Data Jawaban Kuesioner Indikator Pengaruh Bullying

No Nama Skor (X)


1 A.N 37
2 M.A.G 43
3 M.A 44
4 S.I 36
5 A.A 40
6 V.J 44
7 A.J 40
8 C.A.P 33
9 D.H.K 40
10 A.A.A 36
Data yang diperoleh dari hasil pengolahan data responden untuk indikator keefektifan
belajar siswa akan didistribusikan pada tabel terikat. Angket yang disebar kepada 10 orang siswa
sebagai alat ukur untuk menilai sejauh mana keefektifan belajar siswa dapat dilihat pada tabel
5.4 berikut.

Tabel 5.4
Data Jawaban Kuesioner Indikator Keperibadian Siswa

No Nama Skor (Y)


1 A.N 36
2 M.A.G 36
3 M.A 38
4 S.I 30
5 A.A 37
6 V.J 36
7 A.J 38
8 C.A.P 26
9 D.H.K 41
10 A.A.A 35

2. HIPOTESIS STATISTIK
Hipotesis yang dapat disusun, yaitu pengeruh Bullying akan membuat keperibadian siswa
berubah. Dengan demikian, akan sangat berhubungan dengan Keperibadian siswa, karena pada
dasarnya Bullying sangat mempengaruhi Keperibadian pada siswa.

3. TEKNIK ANALISIS DATA


Teknik analisis data yang digunakan dalam pengujian hipotesis diatas adalah teknik korelasi
product moment dari Pearson.

Rumus korelasi product moment


Keterangan :
r : koefisien korelasi
n : jumlah responden
x : jumlah skor variabel X (variabel bebas)
y : jumlah skor variabel Y (variabel terikat)
xy : koefisien korelasi X dan Y

langkah langkah menggunakan rumus sebagai berikut :


menguadratkan nilai x pada seluruh subjek
menguadratkan nilai y pada seluruh subjek
mengalihkan nilai x dan y pada seluruh subjek
menjumlahkan semua skor hasil perhitungan pada x,y, , , dan xy
memasukan semua skor yang diperoleh yang diperoleh kedalam rumus diatas

TABEL KORELASI ANTARA X dan Y

No. X Y Xy
1 37 36 1369 1296 1332
2 43 36 1849 1296 1548
3 44 38 1936 1444 1672
4 36 30 1296 900 1080
5 40 37 1600 1369 1480
6 44 36 1936 1296 1584
7 40 38 1600 1444 1520
8 33 26 1089 676 858
9 40 41 1600 1681 1640
10 36 35 1296 1225 1260
JUMLAH 393 353 15571 12627 12714

Setelah perhitungan kita selesaikan , seanjutnya kita melakukan intepretasi hasil korelasi, sebagai
berikut :
1. Rumuskan hipotesis
2. Tentukan nilay xy
3. Konsultasikan xy dengan r pada tabel
4. Membuat kesimpulan dari data yang diolah
5. Membuat saran- saran

4. PENGELOLA DATA STATISTIK

Pengelola data statistik mempunyai dua fungsi. Pertama, membantu peneliti melukiskan
dan merangkum hasil pengumpulan datanya. Kedua, membantu meramalkan kesimpulan untuk
suatu populasi yang lebih besar dari sekumpulan data yang diselidiki, yaitu antara lain:
1. Mean
2. Modus.
3. Median.
Mean: Merupakan hasil bagi dari jumlah seluruh nilai dengan jumlah unit yang diamati.

Rumus :
Ket:
= Mean
Banyaknya subjek
= Jumlah data

Nilai Xi fi fi Xi = 37,45
25-30 27,5 2 55
31-35 33 2 66
36-40 38 12 456
41-45 43 4 172
Jumlah 20 749

Modus dari Pengaruh Bullying terhadap Keperibadian Siswa adalah 36 , karena memiliki
frekuensi yang paling tinggi yaitu 5.
Rumus :

Ket:
Mo= Modus
L = batas bawah nyata interval kelas yang mengandung Mo
U= batas atas nyata interval kelas yang mengandung Mo
fa = selisih frekuensi kelas Mo dengan kelas sebelumnya
fb = selisih frekuensi kelas Mo dengan kelas sesudahnya
i = besarnya interval kelas.

Nilai 26 30 33 35 36 37 38 40 43 44
Frekuensi 1 1 1 1 5 2 2 2 1 2

Median: Nilai tengah yang membagi seluruh nilai data sekelompok data berurutan menjadi dua bagian
yang sama besar.

Rumus :
Ket:
Me = Median
n = Jumlah data

Nilai 26 30 33 35 36 37 38 40 43 44

Xs
Median = X = 5
= Xs= 36,5

D. HASIL PENELITIAN
Menentukan koefesien korelasi
Dalam menentukan koefesien kolerasi antara x dan y,rumus yang akan digunakan adalah :

Dilihat dari hasil perhitungan diatas tampak bahwa koefesien korelasi dari sampel
adalah 5,797908558036613 yang menunjukkan hubungan sangat kuat antara variable x
(pengaruh Bullying) dengan variable y (terhadap kepribadian Siswa), maka kesimpulan
sementara yang dapat dibuat adalah bahwa hipotesis yang telah kami buat dalam jurnal ilmiah
ini terbukti benar, karena Perilaku Bullying adalah perilaku yang sangat mempengaruhi
pembentukan pribadi Siswa. Perilaku Bullying dengan sendirinya memiliki pengaruh yang
sangat besar terhadap pemikiran dan perilaku Siswa. Karena kepribadian Siswa akan muncul
pada berbagai ragam situasi dan kondisi dalam lingkungan apapun.
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan

Dilihat dari penelitian di atas terdapat pengaruh Bullying yang sangat kuat terhadap Keperibadian
Siswa dan dari pembahasan diatas dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut.
Hasil pengujian analisi korelasi menyatakan bahwa Dilihat dari hasil perhitungan diatas
tampak bahwa koefesien korelasi dari sampel adalah 5,797908558036613 yang menunjukkan
hubungan sangat kuat antara variable x (pengaruh Bullying) dengan variable y (terhadap
kepribadian Siswa), maka kesimpulan sementara yang dapat dibuat adalah bahwa hipotesis yang
telah kami buat dalam jurnal ilmiah ini terbukti benar, karena Perilaku Bullying adalah perilaku
yang sangat mempengaruhi pembentukan pribadi Siswa. Perilaku Bullying dengan sendirinya
memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap pemikiran dan perilaku Siswa. Karena
kepribadian Siswa akan muncul pada berbagai ragam situasi dan kondisi dalam lingkungan
apapun.

B. Saran
1. Janganlah perilaku Bullying di jadikan sebagai perilaku sehari- hari, karena dampaknya sangat
mengkhawatirkan orang banyak terutam para remaja atau siswa. Siswa juga harus bisa memilih
pergaulan yang baik dan benar agar dia tidak di buly temannya.
2. Dalam penulisan karya ilmiah ini Penulis menyadari masih banyak kesalahan dan kekurangan nya. Demi
kebaikan atau kesempurnaan penulisan ini, kami mohon kritik dan saran yang membangun dari berbagai
pihak.
KEPUSTAKAAN

Daftar pustaka

Tugas penelitian Camka Ayu Pratiwi dan Khoirina Zulfa kelas X IIS 1
Tugas penelitian Risa Adam
www.http: ewintribengkulu.blogspot.com
www.pengertianku.net
www.google.com
Tugas rangkuman Sosiologi
LAMPIRAN

LAMPIRAN KUESIONER
Pengaruh Bullying Terhadap Keperibadian Siswa

Nama
Kelas

Dalam menjawab pernyataan-pernyataan ini, tidak ada jawaban yang benar dan salah
oleh karena itu, usahakan untuk tidak mengosongkan jawaban. Jawablah pernyataan dibawah ini
dengan tanda () pada kolom yang tersedia.
Keterangan :
SS : Sangat Setuju
S : Setuju
TS : Tidak Setuju
STS : Sangat Tidak Setuju

Variabel X : Bullying

Pernyataan SS S TS STS
NO
1. Saya merasa kalau perilaku bullying adalah perilaku yang
sangat buruk
2. Siswa yang pernah mengalami pembully-an pasti merasa
terancam
3. Saya pernah mengalami Pembully-an
4. Siswa yang mengalami pembully-an pasti sangat tidak percaya
diri saat datang ke sekolah
5. Siswa yang megalami pembully-an pasti sangat ketakutan bila
datang ke sekolah
6. Saya sering membully teman saya
7. Pembully-an merupakan perilaku yang menyimpang
8. Bullying adalah perilaku yang harus di hindari
9. Bullying adalah perilaku yang sering saya lakukan
10. Membully teman sangat menyenangkan menurut saya
11 Saya merasa bangga ketika mengetahui sebutan jelek teman
12 Saya senang membully teman dengan julukan jelek
13 Saya senang membully teman dengan nama orang tuanya
14 Ketika saya di bully saya selalu menghindar
15 Saya selalu memberikan luka fisik dan mental kepada teman
saya

Variabel Y : Keperibadian Siswa

No Pernyataan SS S TS STS
1. Saya selalu semangat belajar dalam kondisi apapun
2. Saya merasa tidak nyaman belajar saat ada teman yang
mengganggu
3. Saya selalu serius dalam belajar walaupun ada teman yang
menggangu
4. Saya suka menolong orang yang sedang di bully
5. Saya tidak menyukai teman yang di bully
6. Saya merasa tidak percaya diri setelah di bully
7. Saya selalu merasa bahagia bila melihat teman di bully

8. Saya rajin belajar karena tidak ingin di bully oleh teman

9. Saya mudah merasa kecewa dan putus asa jika di bully oleh
teman

10. Saya tidak mempedulikan teman yang membully saya

11 Saya merasa terancam bila teman saya membully saya

12 Saya merasa trauma sesudah di bully teman

13 Saya sangat emosional ketika teman membully saya

14 Saya sering membantu teman saya mem-bully


15 Saya sering tidak sekolah karena takut di bully

Anda mungkin juga menyukai