Anda di halaman 1dari 18

RESUME BACAAN

Judul : Kesehatan Reproduksi Lansia


OLEH KELOMPOK 3

1. Budi Setiawati
2. Citra Sari
3. Ida Farida

BAB I

PENDAHULUAN

1. Wanita sehat secara normal akan mengalami suatu proses degenerasi yang dinamakan
menopause. Proses ini sering menimbulkan gejala-gejala yang dirasakan tidak
menyenangkan. Oleh karena itu sangatlah penting bagi setiap wanita untuk benar-
benar memahaminya.
2. Sekitar separuh dari semua wanita berhenti menstruasi antara usia 45 dan 50, sekitar
seperempat berhenti sebelum umur 45 tahun, dan seperempat lainnya terus menstruasi
sampai melewati umur 50 tahun.

BAB II
TINJAUAN TEORI
1. KARAKTERISTIK MASA USIA LANJUT
1.1 Masa usia lanjut merupakan periode penutup dalam rentang hidup seseorang,
yaitu suatu periode dimana seseorang telah beranjak jauh dari periode
terdahulu yang lebih menyenangkan atau beranjak dari waktu yang penuh
dengan manfaat.
1.2 Lanjut usia merupakan istilah tahap akhir dari proses penuaan. Dalam
mendefinisikan batasan penduduk lanjut usia menurut Badan Koordinasi
Keluarga Berencana Nasional ada tiga aspek yang perlu dipertimbangkan
yaitu aspek biologi, aspek ekonomi dan aspek sosial (BKKBN 1998).
1.3 Secara biologis penduduk lanjut usia adalah penduduk yang mengalami
proses penuaan secara terus menerus, yang ditandai dengan menurunnya
daya tahan fisik yaitu semakin rentannya terhadap serangan penyakit yang
dapat menyebabkan kematian. Hal ini disebabkan terjadinya perubahan
dalam struktur dan fungsi sel, jaringan, serta sistem organ.
1.4 Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menggolongkan lanjut usia menjadi 4
yaitu : Usia pertengahan (middle age) 45 -59 tahun, Lanjut usia (elderly) 60 -
74 tahun, lanjut usia tua (old) 75 90 tahun dan usia sangat tua (very
old) diatas 90 tahun.
1.5 Demikian juga batasan lanjut usia yang tercantum dalam Undang-Undang
No.4 tahun 1965 tentang pemberian bantuan penghidupan orang jompo,
bahwa yang berhak mendapatkan bantuan adalah mereka yang berusia 56
tahun ke atas. Dengan demikian dalam undang-undang tersebut menyatakan
bahwa lanjut usia adalah yang berumur 56 tahun ke atas. Namun demikian
masih terdapat perbedaan dalam menetapkan batasan usia seseorang untuk
dapat dikelompokkan ke dalam penduduk lanjut usia.

2. PERUBAHAN-PERUBAHAN FISIK DAN PSIKIS YANG TERJADI PADA


MASA USIA LANJUT
Perubahan-perubahan yang umum terlihat pada masa usia lanjut adalah ditandai
dengan perubahan fisik dan psikologis tertentu. Baik pria maupun wanita, pada usia
lanjut mereka akan melakukan penyesuaian diri agar mereka tampak siap dan sesuai
dengan masa usia lanjut tersebut secara baik atau pun tidak baik.
2.1 Perubahan Fisik Pada Masa Usia Lanjut
Dengan bertambahnya usia, secara umum kekuatan dan kualitas fisik juga fungsinya
mulai terjadi penurunan. Penurunan ini bisa berlangsung secara perlahan bahkan bisa
terjadi secara cepat tergantung dari kebiasaan hidup pada masa usia muda.
Beberapa perubahan gangguan fisik yang timbul adalah sebagai berikut
Perubahan pada kulit : kulit wajah, leher, lengan, dan tangan menjadi lebih
kering dan keriput, kulit di bagian bawah mata membentuk seperti kantung dan
lingkaran hitam dibagian ini menjadi lebih permanen dan jelas, warna merah
kebiruan sering muncul di sekitar lutut dan di tengah tengkuk.
Perubahan otot : pada umumnya otot orang berusia madya menjadi lembek dan
mengendur di sekitar dagu, lengan bagian atas, dan perut
Perubahan pada persendian : masalah pada persendian terutama pada bagian
tungkai dan lengan yang membuat mereka menjadi agak sulit berjalan
Perubahan pada gigi : gigi menjadi kering, patah, dan tanggal sehingga
kadang-kadang memakai gigi palsu
Perubahan pada mata : mata terlihat kurang bersinar dan cenderung
mengeluarkan kotoran yang menumpuk di susdut mata, kebanyakan menderita
presbiop atau kesulitan melihat jarak jauh, menurunnya akomodasi karena
menurunnya elastisitas mata
Perubahan pada telinga : fungsi pendengaran sudah mulai menurun, sehingga
tidak sedikit yang mempergunakan alat bantu pendengaran.
Perubahan pada sistem pernafasan : nafas menjadi lebih pendek dan sering
tersengal-sengal, hal ini akibat terjadinya penurunan kapasitas total paru-paru,
residu volume paru dan konsumsi oksigen basal, ini akan menurunkan
fleksibilitas dan elastisitas dari paru
Perubahan pada sistem syaraf otak : umumnya mengalami penurunan ukuran,
berat, dan fungsi contohnya kortek serebri mangalami atropi.
Perubahan pada sistem cardiovascular : terjadi penurunan elastisitas dari
pembuluh darah jantung dan menurunnya kardiak out pu
Perubahan pada sistem ginjal, kandung kencing, dan ureter mengalami
penurunan efisiensi, jumlah sel dalam ginjal mengalami penurunan
menyebabkan gangguan pengeluaran toksin dan air dari tubuh.

2.2 Perubahan Psikis Pada Masa Usia Lanjut

Gangguan psikologis paling umum yang berpengaruh pada orang tua adalah
timbulnya depresi, dimensia, dan mengigau. Hal ini lebih sering diakibatkan
oleh perasaan sudah tua, sudah pikun, dan secara fisik sudah tidak menarik bagi
pasangan. Perubahan akibat depresi dan dimensia bahkan sering mengganggu
prilaku seksual termasuk gangguan khayal yang dikaitkan dengan kecemburuan
phatologis.

Secara umum beberapa gangguan psikologis yang timbul adalah

Kecemasan (angietas)
Depresi
Rasa bersalah (guilty feeling)
Masalah perkawinan atau juga akibat dari rasa takut akan gagal dalam
berhubungan seksual.

Khusus pada perempuan, ada beberapa gangguan yang sangat berpengaruh


besar terhadap kesehatan reproduksinya seperti :

Penurunan sekresi estrogen setelah menopause


Hilangnya kelenturan/elastisitas jaringan payudara
Cerviks yang menyusut ukurannya
Dinding vagina atropi ukurannya memendek
Berkurangnya pelumas vagina
Matinya steroid seks secara tidak langsung mempengaruhi aktivitas seks
Perubahan ageing meliputi penipisan bulu kemaluan, penyusutan bibir
kemaluan, penipisan selaput lendir vagina dan kelemahan otot perineal

BAB III

MENOPAUSE

1. JENIS-JENIS MENOPAUSE
Menopause dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu menopause alamiah dan menopause
prematur(dini).
1.1 Menopause Alamiah
Menopause ini terjadi secara bertahap, biasanya antara usia 45-55 tahun. Menopause
alamiah terjadi pada wanita yang masih mempunyai indung telur. Durasinya sekitar
5-10 tahun. Meskipun seluruh proses itu kadang-kadang memerlukan waktu tiga
belas tahun. Selama itu menstruasi mungkin akan berhenti beberapa bulan kemudian
akan kembali lagi. Menstruasi datang secara fluktuatif. Lamanya, intensitasnya, dan
alirannya mungkin bertambah atau berkurang. Wanita yang mengalami menopause
alamiah mungkin membutuhkan perawatan atau mungkin tidak membutuhkan
perawatan apapun. Hal ini karena kesehatan mereka secara menyeluruh cukup baik.
Selain itu proses menopause berjalan sangat lambat sehingga tubuhnya dapat
menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan yang terjadi pada saat menopause.
2.2 Menopause Dini
Menurut dr. ali Baziad, Sp.O.G KFFR, staf pada Bagian Obstetri dan Ginekologi,
FKUI/RSUPN Cipto Mangunkusumo, Jakarta menopause dini adalah berhentinya
haid di bawah usia 40 tahun. Kalau wanita itu sudah berusia di atas 40 tahun,
misalnya pada usia di atas 40 tahun, misalnya usia 42 dan 43, ia tidak dikategorikan
sebagai wanita yang mengalami menopause dini. Demikian juga pada wanita usia
produktif yang tidak lagi haid karena pengangkatan rahim, ia tidak dapat disebut
sebagai penderita menopause dini. Ini disebabkan indung telurnya masih ada dan
masih memproduksi sel-sel telur serta mengeluarkan hormon estrogen. Sementara
itu, jika kedua indung telurnya di angkat, otomatis produksi hormon estrogen
terhenti pula. Otomatis tidak akan mengalami haid lagi untuk seterusnya sehingga
dapat disebut telah mengalami menopause dini.

Menopause ini dapat disebabkan oleh beberapa faktor. Pertama, bisa karena indung
telurnya diangkat, misalnya karena menderita kanker indung telur. Kedua, diduga
karena gaya hidup, seperti merokok, kebiasaan minum minuman beralkohol,
makanan yang tidak sehat, dan kurang berolah raga. Ketiga bisa karena pengaruh
obat-obatan seperti obat pelangsing dan jamu-jamu yang tidak jelas zat kimianya.
Pada umumnya, obat-obatan pelangsing memang mengandung zat kimia yang dapat
menghambat produksi hormon.
Gejala menopause dini dengan menopause biasa tidak ada bedanya, walaupun setiap
orang mengalami gejala dalam waktu yang sama. Tetapi dari segi perubahan fisik
penderita menopause biasanya tampak lebih parah. Ini terlihat dari keluhan keluhan
yang mereka alami, yaitu osteoporosis dan penyakit jantung koroner yang datang
lebih cepat. Oleh karena itu datangnya menopause dini perlu diwaspadai.

2. TAHAP- TAHAP MENOPAUSE


Pada dasarnya menopause dibagi menjadi tiga tahap yaitu masa pramenopause,
menopause dan pasca menopause.
A. Pramenopause
Pramenopause yaitu masa transisi antara masa ketika wanita mulai merasakan gejala
menopause (biasanya pada pertengahan atau akhir usia 40 tahun) dan pada masa
siklus haid benar-benar terhenti (rata-rata 51 tahun). Pada masa pramenopause akan
terjadi perubahan fisik yang berarti.
B. Menopause
Masa menopause menandakan haid terakhir. Penentuan masa menopause hanya bisa
dilakukan setelah seorang wanita tidak haid lagi selama 1 tahun penuh.
C. Pascamenopause
Masa ini adalah masa setelah haid terakhir seorang wanita. Dengan kata lain,
pascamenopause terjadi setelah masa menopause. Biasanya, keadaan fisik dan
psikologisnya sudah dapat menyesuaikan dii dengan perubahan-perubahan
hormonalnya.

3. GEJALA GEJALA MENOPAUSE


1) Gejala-gejala dari menopause disebabkan oleh perubahan kadar estrogen dan
progesteron. Karena fungsi ovarium berkurang, maka ovarium menghasilkan
lebih sedikit estrogen/progesteron dan tubuh memberikan reaksi.

2) Beberapa wanita hanya mengalami sedikit gejala, sedangkan wanita yang lain
mengalami berbagai gejala yang sifatnya ringan sampai berat. Hal ini adalah
normal. Berkurangnya kadar estrogen secara bertahap menyebabkan tubuh
secara perlahan menyesuaikan diri terhadap perubahan hormon, tetapi pada
beberapa wanita penurunan kadar estrogen ini terjadi secara tiba-tiba dan
menyebabkan gejala-gejala yang hebat. Hal ini sering terjadi jika menopause
disebabkan oleh pengangkatan ovarium.

3) Perubahan hormonal pada tubuh tersebut berakibat munculnya gejala-gejala


seperti nyeri sendi & sakit pada punggung, pengeringan pada vagina (sehingga
sakit saat melakukan hubungan seksual), sulit menahan kencing, gangguan
mood & emosi tinggi sehingga menimbulkan stres, selain itu penurunan kadar
estrogen juga mengakibatkan kecenderungan peningkatan tekanan darah,
pertambahan berat badan & peningkatan kadar kolesterol. Pada jangka panjang
keluhan akibat menurunnya kadar estrogen ini dapat menyebabkan osteoporosis,
penyakit jantung koroner, dementia tipe Alzheimer, stroke, kanker usus besar,
gigi rontok & katarak.

4) Adapun gejala lain yang terjadi selama menopause yaitu :


b. Ketidakteraturan siklus haid
a. Gejolak rasa panas
b. Perubahan kulit
c. Keringat dimalam hari
d. Sulit tidur
e. Perubahan pada mulut
f. Kerapuhan tulang
g. Penyakit

5) Bagi kebanyakan wanita keluhan-keluhan tersebut terutama yang bersinggungan


dengan kehidupan sehari-hari dapat menimbulkan dampak negatif pada kualitas hidup
& rasa percaya diri. Untuk itu perlu penanganan menopause yang tepat dalam
menghadapinya.

6) Saat ini pengobatan yang paling efektif untuk mengobati gejala menopause &
sekaligus sebagai pencegahan terhadap osteoporosis adalah dengan terapi berbasis
hormon estrogen yang bertujuan untuk menggantikan penurunan estrogen yang terjadi
saat menopause. Dan untuk wanita menopause yang masih memiliki uterus (rahim)
maka terapi tersebut dikombinasikan dengan progestogen

4. TANDA AWAL MENOPAUSE


1) Perubahan kejiwaan
Perubahan yang dialami oleh wanita menjelang menopause adalah : merasa tua,
mudah tersinggunga, mudah kaget sehingga jantung berdebar, takut tidak bisa
memenuhi kebutuhan seksual suami, rasa takut bahwa suami akan menyeleweng.
Keinginan seksual menurun dan sulit mencapai kepuasan (orgasme), dan juga
merasa tidak berguna dan merasa memberatkan keluarga dan orang lain.
2) Perubahan fisik
Pada perubahan fisik seorang wanita mengalami perubahan kulit. Lemak bawah
kulit menghilang sehingga kulit mengendor, sehingga jatuh dan lembek. Kulit
mudah terbakar sinar matahari dan menimbulkan pigmentasi dan menjadi
hitam.pada kulit tumbuh bintik hitam, kelenjar kulit kurang berfungsi sehingga
kulit menjadi kering dan keriput.
Perubahan yang terjadi pada alat genetalia meliputi liang senggama terasa kering,
lapisan sel liang senggama menipis yang menyebabkan mudah terjadi (infeksi
kandung kemih dan liang senggama). Daerah sensitive makin sulit untuk
dirangsang. Saat berhubungan seksual dapat menjadi nyeri.
Tulang mengalami pengapuran, artinya kalium menurun sehingga tulang keropos
dan mudah terjadi patah tulang terutama terjadi pada persendian paha.

5. GANGGUAN MENOPAUSE
1. Menopause premature
Terhentinya haid pada umur 40 tahun
Terdapat gejala premenopause hot flushes, kenaikan gonadotropin
2. Menopause terlambat
Berhentinya haid setelah umur 55 tahun
Terdapat gejala menopause

6. KELAINAN ORGANIC PADA MASA MENOPAUSE


Dengan rangsangan estrogen terus-menerus tanpa selingan progesterone memberikan
peluang terjadinya keadaan patologis organ tujuan estrogen dalam bentuk :
1) Perdarahan disfungsional semakin meningkat
2) Terjadi perubahan alat genetalia menjadi tumor jinak ; mioma uteri, polip
endometrial, polip servikal
3) Karsinoma korpus uteri
4) Keganasan payudara

7. PENGOBATAN
Tidak semua wanita pasca menopause perlu menjalani Terapi Sulih Hormon (TSH).
Setiap wanita sebaiknya mendiskusikan resiko dan keuntungan yang diperoleh dari TSH
dengan dokter pribadinya.
Banyak ahli yang menganjurkan TSH dengan tujuan untuk :
Mengurangi gejala menopause yang tidak diinginkan.
Membantu mengurangi kekeringan pada vagina.
Mencegah terjadinya osteoporosis.
Beberapa efek samping dari TSH :
Perdarahan vagina
Nyeri payudara
Mual
Muntah
Perut kembung
Kram rahim.

Untuk mengurangi resiko dari TSH dan tetap mendapatkan keuntungan dari TSH, para
ahli menganjurkan:
Menambahkan progesteron terhadap estrogen.
Menambahkan testosteron terhadap estrogen.
Menggunakan dosis estrogen yang paling rendah.
Melakukan pemeriksaan secara teratur, termasuk pemeriksan panggul, dan Pap smear
sehingga kelainan bisa ditemukan sedini mungkin.
Krim estrogen bisa dioleskan pada vagina untuk mencegah penipisan lapisan vagina
(sehingga mengurangi resiko terjadinya infeksi saluran kemih dan beser) dan untuk
mencegah timbulnya nyeri ketika melakukan hubungan seksual.
Biasanya terapi sulih hormon estrogen tidak dilakukan pada wanita yang menderita :
Kanker payudara atau kanker endometrium stadium lanjut
Perdarahan kelamin dengan penyebab yang tidak pasti
Penyakit hati akut
Penyakit pembekuan darah Porfiria intermiten akut.
Kepada wanita tersebut biasanya diberikan obat anti-cemas, progesteron atau klonidin
untuk mengurangi hot flashes. Untuk mengurangi depersi, kecemasan, mudah
tersinggung dan susah tidur bisa diberikan anti-depresi.

8. POLA MAKAN SEHAT MENUJU MENOPAUSE


1) Menopause merupakan peristiwa alami dalam siklus kehidupan wanita. Untuk
mencegah berbagai keluhan yang mungkin terjadi di masa menopause yang
disebabkan oleh kekurangan hormon estrogen, pengaturan menu makanan yang tepat
sedini mungkin adalah salah satu jawaban yang tepat untuk mengatasi kekurangan
hormon estrogen pada tubuh. Hal ini merupakan alternatif alamiah, yaitu dengan
mengkonsumsi ekstra estrogen yang banyak terkandung pada sejumlah bahan pangan.
2) Waktu diet menopause adalah waktu yang baik untuk membatasi makanan yang tidak
begitu baik untuk seorang wanita menuju masa menopause. Tidak mengkonsumsi
lemak berlebih dan tidak mengkonsumsi minuman beralkohol juga minuman
berkafein, akan memelihara hati dan sistem kardiovaskular yang sehat dan membantu
untuk mengurangi risiko kondisi seperti kanker dan diabetes.
3) Ganti pilihan dengan pilihan yang lebih sehat seperti air mineral dan teh hijau tanpa
kafein. Sayuran dan buah-buahan segar selalu penting untuk disertakan dalam setiap
diet.
4) Ada senyawa alamiah dalam tumbuh-tumbuhan dan kacang-kacangan yang struktur
kimianya mirip dengan hormon estrogen dan disinyalir akan menghasilkan efek seperti
kerja estrogen. Senyawa tersebut disebut fitoestrogen. Bahan pangan yang kaya akan
fitoestrogen adalah jenis kacang-kacangan terutama kacang kedelai, serta dapat
ditemukan pada hampir semua jenis sereal, sayuran, pepaya, dan tanaman lain yang
kaya akan kalsium. Dianjurkan pula mengkomsumsikan bengkuang dan agar-agar
rumput laut.

9. OLAHRAGA TERATUR MENJELANG MENOPAUSE


Berolahraga secara teratur banyak manfaatnya. Berolahraga memungkinkan untuk
membakar lemak yang berlebih dengan lebih efisien. Dengan demikian, olahraga
mambantu mengandalikan berat badan. Selain itu olahraga mempunyai manfaat sebagai
berikut :
1) Meningkatkan fungsi kekebalan tubuh, serta kemampuan tubuh untuk menjaga kadar
gula darah.
2) Menjaga kepadatan tulang.
3) Menjaga massa otot.
4) Membakar kalori lemak.
5) Mengurangi stress
6) Mengurangi gejala menopause misalnya meriang.
7) Membantu menjaga fleksibilitas dan kelenturan sendi sejalan dengan bertambahnya
usia.
BAB IV

PREMENOPAUSE

1. Premenopause adalah rentang waktu dimana tubuh mulai bertransisi memasuki masa
menopause. Lamanya biasanya 2 sampai 8 tahun ditambah satu tahun di akhir periode
menuju menopause. Premenopause adalah hal yang alami terjadi pada wanita dan
merupakan tanda akan berakhirnya masa reproduksi. Tingkat produksi hormon
estrogen dan progesteron berfluktuasi, naik dan turun tak beraturan. Siklus menstruasi
pun bisa tiba-tiba memanjang atau memendek. Biasanya, masa perimenopause ini
terjadi di usia 40-an, tapi banyak juga yang mengalami perubahan ini saat usianya
masih di pertengahan 30-an. Penurunan fungsi indung telur selama masa
perimenopause berkaitan dengan penurunan hormon estradiol dan produksi hormon
androgen. Apabila seorang wanita masih mengalami periode menstruasi pada masa
perimenopause, meskipun tidak teratur, dia dapat tetap hamil.

2. Tanda Dan Gejala


Menstruasi tidak teratur.
Intervalnya dapat memanjang atau memendek, sedikit dan berlimpah, bahkan
Anda mungkin akan melewatkan beberapa periode menstruasi. Ovulasi menjadi
tidak teratur, rendahnya kadar progesteron dapat membuat Anda mengalami
periode menstruasi yang lebih panjang.
Gangguan tidur dan hot flashes.
Sekitar 75-85 persen wanita mengalami hot flashes selama perimenopause. Hot
flashes adalah gelombang panas tubuh yang datang tiba-tiba, akibat perubahan
kadar estrogen yang menyerang tubuh bagian atas dan muka. Serangan ini
ditandai dengan munculnya kulit yang memerah di sekitar muka, leher dan dada
bagian atas, detak jantung yang kencang, badan bagian atas berkeringat, termasuk
gangguan tidur.
Perubahan Psikologis.
Gangguan Psikologi/kognitif
Gejala-gejala psikologi dan kognitif seperti depresi, iritabilitas, perubahanmood,
kurangnya konsentrasi dan pelupa juga ditemukan pada banyak wanita
perimenopause.
Organ intim mengering.
Vagina mulai mengalami kekurangan cairan dan elastisitas, sehingga hubungan
intim dapat menyakitkan.
Kesuburan berkurang.
Ovulasi atau pelepasan sel telur menjadi tidak teratur, sehingga kemungkinan
bertemunya sel telur dengan sperma menjadi lebih rendah walau masih mungkin
untuk hamil.
Perubahan fungsi seksual.
Selama perimenopause, keinginan untuk berhubungan intim dapat berubah, tetapi
pada banyak wanita akan mengalami masa-masa menyenangkan sebelum masa
menopause tiba dan biasanya berlanjut sampai melewati masa perimenopause.
Osteoporosis.
Pengeroposan tulang ini terjadi sebagai akibat berkurangnya hormon estrogen.
Perubahan kadar kolesterol. Berkurangnya estrogen akan merubah kadar
kolesterol dalam darah dan meningkatkan kadar kolesterol jahat (LDL) yang
mengakibatkan risiko terkena penyakit jantung. Sedangkan HDL atau kolesterol
baik, menurun sesuai pertambahan usia.
Keringat malam
Infeksi saluran kemih
Inkontinensia urin (tidak mampu menahan keluarnya air seni)
Peningkatan lemak tubuh di sekitar pinggang

3. Penentu kecepatan atau keterlambatan wanita mengalami menopause

Selain faktor gaya hidup dan genetik yang menentukan cepat atau lambatnya
menopause, faktor lainnya adalah:

1) Sejarah keluarga.
Masa menopause seorang wanita cenderung di usia yang sama, saat ibu atau
saudara perempuan lainnya mengalami menopause. Tapi pernyataan ini masih
dapat diperdebatkan.
2) Tidak pernah melahirkan.
Beberapa penelitian menunjukkan, wanita yang belum atau tidak pernah
melahirkan, akan mengalami menopause lebih awal.
3) Kondisi jantung.
Sakit jantung sering dikaitkan dengan menopause dini, diperkirakan berkaitan
dengan meningkatnya kadar kolesterol dan tekanan darah tinggi.
4) Terapi kanker masa kecil.
Terapi kanker di usia anak-anak, seperti kemoterapi dan radiasi pelvic juga
dikaitkan dengan menopuse dini.
5) Histerektomi.
Pengangkatan rahim biasanya tidak berakibat menopause dini, meski ovarium tetap
akan melepas sel telur. Hanya saja, operasi ini biasanya akan mempercepat
datangnya menopause.

4. Diagnosa
1) Perimenopause umumnya berlangsung secara bertahap, meski tidak ada alat atau tes
yang bisa mendeteksi perimenopause. Dokter hanya akan memberi beberapa
pertanyaan, sebelum menyimpulkan apa yang tengah Anda alami. Tes yang mungkin
dilakukan, salah satunya pemeriksaan kadar hormon.
2) Dengan memonitor siklus menstruasi dan mengamati gejala perubahan tubuh selama
beberapa waktu, Anda akan dapat memahami dan berkonsultasi dengan dokter.
3) Prof. Dr. Wimpie Pangkahila, Sp.And mengatakan Salah satu faktor yang
berpengaruh pada proses penuaan ialah gaya hidup. Orang yang menerapkan gaya
hidup sehat cenderung mengalami keadaan fungsi tubuh yang lebih baik dibandingkan
orang yang gaya hidupnya tidak sehat, termasuk juga fungsi seksual.

Usia lanjut atau lebih muda tidak selalu menentukan bagi fungsi seksual. Artinya,
mungkin saja orang yang berusia lebih muda fungsi organnya lebih buruk
dibandingkan yang berusia lebih tua, bila gaya hidupnya tidak sehat.

BAB V

SEKS DAN SEKSUALITAS

1. Definisi Seks dan Seksualitas


Seks menurut Ingrid dalam Rizkina (2009, pp. 13-15) mempunyai arti jenis kelamin,
sesuatau yang dapat dilihat dan dapat ditunjuk. Jenis kelamin ini memberi kita
pengertian tentang suatu sifat atau ciri yang membedakan laki-laki dan perempuan
secara biologis. Seksualitas merupakan suatu proses yang terjadi sepanjang kehidupan
manusia ,dimulai dari saat manusia lahir sebagai bayi hingga secara fisik menjadi
mandiri, lepas dari ibunya dan akan berakhir ketika seseorang meninggal dunia.

2. Tujuan Seksualitas
Tujuan seksualitas secara umum adalah meningkatkan kesejahteraan kehidupan
manusia. Sedangkan secara khusus ada dua, yaitu:

1. Prokreasi, yaitu menciptakan atau meneruskan keturunan

2. Rekreasi, yaitu memperoleh kenikmatan biologis atau seksual

Menurut Ingrid dalam Rizkiana (2009,pp. 13-15) Seksualitas menyangkut dimensi


biologis, psikologis, social dan cultural.

Dilihat dari dimensi biologis, seksualitas berkaitan dengan reproduksi, termasuk


bagaimana menjaga kesehaatn organ reproduksi, menggunakan secara optimal alat
reproduksi dan berkreasi dalam mengekspresikan dorongan seksual.
Dari demensi psikologis, seksualitas berhubungan erat dengan identitas, peran,
jenis, perasaan terhadap seksualitas sendiri dan bagaimana menjalankan
fungsinya.
Dan dari dimensi social berkaian dengan bagaimana lingkungan berpengaruh
dalam pembetukan mengenai seksualitas dan pilihan perilaku seks.
Sedangkan dari dimensi cultural menunjukan bagaimana perilaku seks menjadi
bagian dari budaya yang ada di masyarakat.

3. Hubuhan seksual pada saat menopause


Perubahan fisiologis akibat pre menopause kadang-kadang mengganggu aktivitas
dan gairah seksual pada sejumlah wanita. Perubahan dapat terjadi pada lubrikasi,
dinding vagina gairah seksual, dorongan seksual dan orgasme yang
mengakibatkan kegiatan seksual menjadi kurang mengenakkan dan kurang
menyenangkan (Kasdu, 2005).
Menurut Pangkahila (2006) beberapa masalah yang dialami wanita menopause
ketika berhubungan seksual, yakni :
a. Kekeringan vagina dan nyeri saat hubungan seksual.
Masalah yang paling sering terjadi adalah vagina yang kering, meskipun
sebenarnya hanya 20% wanita yang merasakannya. Dinding vagina menjadi
tipis dan kurang lentur. Terdapat rasa pedih, panas dan kadang nyeri atau
berdarah saat melakukan sanggama. Lubrikasi dengan bahan dasar air dapat
mengatasi kekeringan vagina yang terjadi. Jangan gunakan lubrikan dengan
bahan dasar petroleum (vaselin). Vitamin E atau krim pelembab juga dapat
digunakan sebagai lubrikan. Bila lubrikan atau pelembab masih kurang
menolong maka dapat diberikan krim estrogen vagina untuk mengatasi
masalah kekeringan vagina.
b. Stimulasi dan orgasme
Beberapa orang wanita mengalami orgasme yang lebih jarang dan kurang kuat
saat menopause. Pada mereka diperlukan waktu yang lama untuk
meningkatkan gairah seksual. Hampir pada semua wanita, hubungan seksual
yang teratur atau masturbasi dapat membantu meningkatkan respon dan
kenikmatan seksual. Aktivitas tersebut dapat mempertahankan fungsi atau
peranan rahim, vagina serta kandung kemih serta meningkatkan lubrikasi
vagina. Kegel Exercise, latihan ini meningkatkan kontraksi otot panggul
sekitar vagina yang memembantu penguatan otot-otot vagina.
c. Hasrat seksual
Hilangnya gairah seksual secara temporer atau jangka panjang terjadi pada
sejumlah wanita selama dan sesudah menopause. Penyebab dari keadaan ini
antara lain:
Lelah

Akibat dari insomnia menimbulkan perasaan capai atau lelah yang


berkepanjangan. Pekerjaan sebagai ibu yang mengurus anak dan suami
membuat ibu mempunyai beban ganda, sehingga membuat dirinya
mencapai titik kelelahan yang berat.

Stress
Depresi dalam bentuk kekecewaan karena merasa kurang lengkap dan
kurang sempurna disebabkan oleh berhentinya fungsi reproduksi dan haid.

Penyakit

Pola makan yang tidak sehat dan kelebihan makan didalam keadaan tubuh
kekurangan hormon dan adanya gangguan metabolisme dapat
menimbulkan penyakit kencing manis, hipertensi, kolesterol tinggi.
Penyakit jantung koroner yang diikuti gagal jantung.

Masalah hubungan pribadi

Komunikasi dengan pasangan sangat dianjurkan agar terjadi keharmonisan


dalam keluarga. Seorang wanita perlu mendiskusikan perubahan yang
sedang dialami dengan pasangan. Dengan komunikasi diharapkan
mendapatkan solusi yang tepat dari pasangan sehingga pasangan dapat
menyesuaikan diri selama berhubungan intim.

Masalah psikologis

Menurunnya kemampuan berpikir dan ingatan sehingga menimbulkan


penyakit pikun atau Alzhaimer. Gangguan emosi berupa rasa takut
menjadi tua dan tidak menarik, sukar tidur atau cepat bangun, mudah
tersinggung dan mudah marah, sangat emosional dan spontan, merasa
tertekan dan sedih tanpa diketahui sebabnya. Rasa takut kehilangan suami,
anak dan ditinggalkan sendiri.

4. Bentuk bentuk kesulitan seksual pada lansia


a. Hilangnya kenikmatan

Hal ini mungkin merupakan keluhan seksual tersering pada wanita. Seorang
wanita mungkin melakukan hubungan intim, tetapi gagal merasakan kenikmatan
dan kesenangan yang biasanya dia rasakan. Apabila tidak terjadi rangsangan
maka pelumasan normal vagina dan pembengkakan vulva tidak terjadi dan
hubungan intim dapat menimbulkan rasa tidak nyaman.

b. Hilangnya minat seksual


Banyak wanita menyadari bahwa mereka mengalami peningkatan minat terhadap
seks dan lebih mudah terangsang pada tahap tahap siklus menstruasi tertentu,
walaupun waktunya berbeda setiap wanita. 24 Tetapi mereka merasa murung
sebelum menstruasi biasanya kehilangan minat seksual pada saat tersebut, dan
mendapati bahwa fase pasca menstruasi secara seksual merupakan saat yang
terbaik bagi mereka.

c. Keengganan seksual

Pada beberapa kasus, sekedar pikiran tentang aktivitas seksual sudah


menyebabkan ketakutan atau ansietas yang besar sehingga terbentuk suatu pola
menghindari kontak seksual. Pada kasus-kasus seperti ini, penyebabnya sering
dapat diidentifikasi dari pengalaman traumatik sebelumnya, tetapi kadang- kadang
pangkal masalahnya tetap tidak jelas.

d. Disfungsi orgasme

Sebagian wanita secara spesifik mengalami kesulitan mencapai orgasme, baik


dengan kehadiran pasangannya atau pada semua situasi. Walaupun obat tertentu
dapat menghambat orgasme pada wanita, namun sebagian besar kasus faktor
psikologis tampaknya menjadi penyebab.

e. Vaginismus

Vaginismus biasanya adalah kesulitan primer yang dialami wanita saat mereka
memulai kehidupan seksual, dan sering menyebabkan hubungan seksual yang
tidak sempurna. Kelainan ini jarang timbul kemudian setelah wanita menjalani
fase hubungan seksual normal, tetutama apabila ia sudah pernah melahirkan.
Apabila memang demikian, perlu mencari penyebab nyeri atau rasa tidak nyaman
lokal yang dapat menyebabkan spasme otot.
Sumber Terkait
Perjalanan Hidup dan Karya Comte serta Pandangannyadalam "FISIP/HUKUM"
Perubahan Sosial dan Perspektif Sosiologidalam "FISIP/HUKUM"
Kekuatan Intelektual Lahirnya Teori Sosiologidalam "FISIP/HUKUM"

Kuliahkebidanan.wordpress.com/2008/07/19/perimenopause-masa-transisi-menuju-
menopause/
http://www.duniawanita.org/t3518-wanita-lanjut-usia-gairah-masih-menyala
http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/113/jtptunimus-gdl-mujahidaha-5647-3-babii.pdf
http://osteoporosis.klikdokter.com/subpage.php?id=i&sub=56
http://www.scribd.com/doc/50352574/GEJALA-WANITA-PERIMENOPAUSE
Risma F Lasari Blogspot

Anda mungkin juga menyukai