1. Budi Setiawati
2. Citra Sari
3. Ida Farida
BAB I
PENDAHULUAN
1. Wanita sehat secara normal akan mengalami suatu proses degenerasi yang dinamakan
menopause. Proses ini sering menimbulkan gejala-gejala yang dirasakan tidak
menyenangkan. Oleh karena itu sangatlah penting bagi setiap wanita untuk benar-
benar memahaminya.
2. Sekitar separuh dari semua wanita berhenti menstruasi antara usia 45 dan 50, sekitar
seperempat berhenti sebelum umur 45 tahun, dan seperempat lainnya terus menstruasi
sampai melewati umur 50 tahun.
BAB II
TINJAUAN TEORI
1. KARAKTERISTIK MASA USIA LANJUT
1.1 Masa usia lanjut merupakan periode penutup dalam rentang hidup seseorang,
yaitu suatu periode dimana seseorang telah beranjak jauh dari periode
terdahulu yang lebih menyenangkan atau beranjak dari waktu yang penuh
dengan manfaat.
1.2 Lanjut usia merupakan istilah tahap akhir dari proses penuaan. Dalam
mendefinisikan batasan penduduk lanjut usia menurut Badan Koordinasi
Keluarga Berencana Nasional ada tiga aspek yang perlu dipertimbangkan
yaitu aspek biologi, aspek ekonomi dan aspek sosial (BKKBN 1998).
1.3 Secara biologis penduduk lanjut usia adalah penduduk yang mengalami
proses penuaan secara terus menerus, yang ditandai dengan menurunnya
daya tahan fisik yaitu semakin rentannya terhadap serangan penyakit yang
dapat menyebabkan kematian. Hal ini disebabkan terjadinya perubahan
dalam struktur dan fungsi sel, jaringan, serta sistem organ.
1.4 Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menggolongkan lanjut usia menjadi 4
yaitu : Usia pertengahan (middle age) 45 -59 tahun, Lanjut usia (elderly) 60 -
74 tahun, lanjut usia tua (old) 75 90 tahun dan usia sangat tua (very
old) diatas 90 tahun.
1.5 Demikian juga batasan lanjut usia yang tercantum dalam Undang-Undang
No.4 tahun 1965 tentang pemberian bantuan penghidupan orang jompo,
bahwa yang berhak mendapatkan bantuan adalah mereka yang berusia 56
tahun ke atas. Dengan demikian dalam undang-undang tersebut menyatakan
bahwa lanjut usia adalah yang berumur 56 tahun ke atas. Namun demikian
masih terdapat perbedaan dalam menetapkan batasan usia seseorang untuk
dapat dikelompokkan ke dalam penduduk lanjut usia.
Gangguan psikologis paling umum yang berpengaruh pada orang tua adalah
timbulnya depresi, dimensia, dan mengigau. Hal ini lebih sering diakibatkan
oleh perasaan sudah tua, sudah pikun, dan secara fisik sudah tidak menarik bagi
pasangan. Perubahan akibat depresi dan dimensia bahkan sering mengganggu
prilaku seksual termasuk gangguan khayal yang dikaitkan dengan kecemburuan
phatologis.
Kecemasan (angietas)
Depresi
Rasa bersalah (guilty feeling)
Masalah perkawinan atau juga akibat dari rasa takut akan gagal dalam
berhubungan seksual.
BAB III
MENOPAUSE
1. JENIS-JENIS MENOPAUSE
Menopause dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu menopause alamiah dan menopause
prematur(dini).
1.1 Menopause Alamiah
Menopause ini terjadi secara bertahap, biasanya antara usia 45-55 tahun. Menopause
alamiah terjadi pada wanita yang masih mempunyai indung telur. Durasinya sekitar
5-10 tahun. Meskipun seluruh proses itu kadang-kadang memerlukan waktu tiga
belas tahun. Selama itu menstruasi mungkin akan berhenti beberapa bulan kemudian
akan kembali lagi. Menstruasi datang secara fluktuatif. Lamanya, intensitasnya, dan
alirannya mungkin bertambah atau berkurang. Wanita yang mengalami menopause
alamiah mungkin membutuhkan perawatan atau mungkin tidak membutuhkan
perawatan apapun. Hal ini karena kesehatan mereka secara menyeluruh cukup baik.
Selain itu proses menopause berjalan sangat lambat sehingga tubuhnya dapat
menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan yang terjadi pada saat menopause.
2.2 Menopause Dini
Menurut dr. ali Baziad, Sp.O.G KFFR, staf pada Bagian Obstetri dan Ginekologi,
FKUI/RSUPN Cipto Mangunkusumo, Jakarta menopause dini adalah berhentinya
haid di bawah usia 40 tahun. Kalau wanita itu sudah berusia di atas 40 tahun,
misalnya pada usia di atas 40 tahun, misalnya usia 42 dan 43, ia tidak dikategorikan
sebagai wanita yang mengalami menopause dini. Demikian juga pada wanita usia
produktif yang tidak lagi haid karena pengangkatan rahim, ia tidak dapat disebut
sebagai penderita menopause dini. Ini disebabkan indung telurnya masih ada dan
masih memproduksi sel-sel telur serta mengeluarkan hormon estrogen. Sementara
itu, jika kedua indung telurnya di angkat, otomatis produksi hormon estrogen
terhenti pula. Otomatis tidak akan mengalami haid lagi untuk seterusnya sehingga
dapat disebut telah mengalami menopause dini.
Menopause ini dapat disebabkan oleh beberapa faktor. Pertama, bisa karena indung
telurnya diangkat, misalnya karena menderita kanker indung telur. Kedua, diduga
karena gaya hidup, seperti merokok, kebiasaan minum minuman beralkohol,
makanan yang tidak sehat, dan kurang berolah raga. Ketiga bisa karena pengaruh
obat-obatan seperti obat pelangsing dan jamu-jamu yang tidak jelas zat kimianya.
Pada umumnya, obat-obatan pelangsing memang mengandung zat kimia yang dapat
menghambat produksi hormon.
Gejala menopause dini dengan menopause biasa tidak ada bedanya, walaupun setiap
orang mengalami gejala dalam waktu yang sama. Tetapi dari segi perubahan fisik
penderita menopause biasanya tampak lebih parah. Ini terlihat dari keluhan keluhan
yang mereka alami, yaitu osteoporosis dan penyakit jantung koroner yang datang
lebih cepat. Oleh karena itu datangnya menopause dini perlu diwaspadai.
2) Beberapa wanita hanya mengalami sedikit gejala, sedangkan wanita yang lain
mengalami berbagai gejala yang sifatnya ringan sampai berat. Hal ini adalah
normal. Berkurangnya kadar estrogen secara bertahap menyebabkan tubuh
secara perlahan menyesuaikan diri terhadap perubahan hormon, tetapi pada
beberapa wanita penurunan kadar estrogen ini terjadi secara tiba-tiba dan
menyebabkan gejala-gejala yang hebat. Hal ini sering terjadi jika menopause
disebabkan oleh pengangkatan ovarium.
6) Saat ini pengobatan yang paling efektif untuk mengobati gejala menopause &
sekaligus sebagai pencegahan terhadap osteoporosis adalah dengan terapi berbasis
hormon estrogen yang bertujuan untuk menggantikan penurunan estrogen yang terjadi
saat menopause. Dan untuk wanita menopause yang masih memiliki uterus (rahim)
maka terapi tersebut dikombinasikan dengan progestogen
5. GANGGUAN MENOPAUSE
1. Menopause premature
Terhentinya haid pada umur 40 tahun
Terdapat gejala premenopause hot flushes, kenaikan gonadotropin
2. Menopause terlambat
Berhentinya haid setelah umur 55 tahun
Terdapat gejala menopause
7. PENGOBATAN
Tidak semua wanita pasca menopause perlu menjalani Terapi Sulih Hormon (TSH).
Setiap wanita sebaiknya mendiskusikan resiko dan keuntungan yang diperoleh dari TSH
dengan dokter pribadinya.
Banyak ahli yang menganjurkan TSH dengan tujuan untuk :
Mengurangi gejala menopause yang tidak diinginkan.
Membantu mengurangi kekeringan pada vagina.
Mencegah terjadinya osteoporosis.
Beberapa efek samping dari TSH :
Perdarahan vagina
Nyeri payudara
Mual
Muntah
Perut kembung
Kram rahim.
Untuk mengurangi resiko dari TSH dan tetap mendapatkan keuntungan dari TSH, para
ahli menganjurkan:
Menambahkan progesteron terhadap estrogen.
Menambahkan testosteron terhadap estrogen.
Menggunakan dosis estrogen yang paling rendah.
Melakukan pemeriksaan secara teratur, termasuk pemeriksan panggul, dan Pap smear
sehingga kelainan bisa ditemukan sedini mungkin.
Krim estrogen bisa dioleskan pada vagina untuk mencegah penipisan lapisan vagina
(sehingga mengurangi resiko terjadinya infeksi saluran kemih dan beser) dan untuk
mencegah timbulnya nyeri ketika melakukan hubungan seksual.
Biasanya terapi sulih hormon estrogen tidak dilakukan pada wanita yang menderita :
Kanker payudara atau kanker endometrium stadium lanjut
Perdarahan kelamin dengan penyebab yang tidak pasti
Penyakit hati akut
Penyakit pembekuan darah Porfiria intermiten akut.
Kepada wanita tersebut biasanya diberikan obat anti-cemas, progesteron atau klonidin
untuk mengurangi hot flashes. Untuk mengurangi depersi, kecemasan, mudah
tersinggung dan susah tidur bisa diberikan anti-depresi.
PREMENOPAUSE
1. Premenopause adalah rentang waktu dimana tubuh mulai bertransisi memasuki masa
menopause. Lamanya biasanya 2 sampai 8 tahun ditambah satu tahun di akhir periode
menuju menopause. Premenopause adalah hal yang alami terjadi pada wanita dan
merupakan tanda akan berakhirnya masa reproduksi. Tingkat produksi hormon
estrogen dan progesteron berfluktuasi, naik dan turun tak beraturan. Siklus menstruasi
pun bisa tiba-tiba memanjang atau memendek. Biasanya, masa perimenopause ini
terjadi di usia 40-an, tapi banyak juga yang mengalami perubahan ini saat usianya
masih di pertengahan 30-an. Penurunan fungsi indung telur selama masa
perimenopause berkaitan dengan penurunan hormon estradiol dan produksi hormon
androgen. Apabila seorang wanita masih mengalami periode menstruasi pada masa
perimenopause, meskipun tidak teratur, dia dapat tetap hamil.
Selain faktor gaya hidup dan genetik yang menentukan cepat atau lambatnya
menopause, faktor lainnya adalah:
1) Sejarah keluarga.
Masa menopause seorang wanita cenderung di usia yang sama, saat ibu atau
saudara perempuan lainnya mengalami menopause. Tapi pernyataan ini masih
dapat diperdebatkan.
2) Tidak pernah melahirkan.
Beberapa penelitian menunjukkan, wanita yang belum atau tidak pernah
melahirkan, akan mengalami menopause lebih awal.
3) Kondisi jantung.
Sakit jantung sering dikaitkan dengan menopause dini, diperkirakan berkaitan
dengan meningkatnya kadar kolesterol dan tekanan darah tinggi.
4) Terapi kanker masa kecil.
Terapi kanker di usia anak-anak, seperti kemoterapi dan radiasi pelvic juga
dikaitkan dengan menopuse dini.
5) Histerektomi.
Pengangkatan rahim biasanya tidak berakibat menopause dini, meski ovarium tetap
akan melepas sel telur. Hanya saja, operasi ini biasanya akan mempercepat
datangnya menopause.
4. Diagnosa
1) Perimenopause umumnya berlangsung secara bertahap, meski tidak ada alat atau tes
yang bisa mendeteksi perimenopause. Dokter hanya akan memberi beberapa
pertanyaan, sebelum menyimpulkan apa yang tengah Anda alami. Tes yang mungkin
dilakukan, salah satunya pemeriksaan kadar hormon.
2) Dengan memonitor siklus menstruasi dan mengamati gejala perubahan tubuh selama
beberapa waktu, Anda akan dapat memahami dan berkonsultasi dengan dokter.
3) Prof. Dr. Wimpie Pangkahila, Sp.And mengatakan Salah satu faktor yang
berpengaruh pada proses penuaan ialah gaya hidup. Orang yang menerapkan gaya
hidup sehat cenderung mengalami keadaan fungsi tubuh yang lebih baik dibandingkan
orang yang gaya hidupnya tidak sehat, termasuk juga fungsi seksual.
Usia lanjut atau lebih muda tidak selalu menentukan bagi fungsi seksual. Artinya,
mungkin saja orang yang berusia lebih muda fungsi organnya lebih buruk
dibandingkan yang berusia lebih tua, bila gaya hidupnya tidak sehat.
BAB V
2. Tujuan Seksualitas
Tujuan seksualitas secara umum adalah meningkatkan kesejahteraan kehidupan
manusia. Sedangkan secara khusus ada dua, yaitu:
Stress
Depresi dalam bentuk kekecewaan karena merasa kurang lengkap dan
kurang sempurna disebabkan oleh berhentinya fungsi reproduksi dan haid.
Penyakit
Pola makan yang tidak sehat dan kelebihan makan didalam keadaan tubuh
kekurangan hormon dan adanya gangguan metabolisme dapat
menimbulkan penyakit kencing manis, hipertensi, kolesterol tinggi.
Penyakit jantung koroner yang diikuti gagal jantung.
Masalah psikologis
Hal ini mungkin merupakan keluhan seksual tersering pada wanita. Seorang
wanita mungkin melakukan hubungan intim, tetapi gagal merasakan kenikmatan
dan kesenangan yang biasanya dia rasakan. Apabila tidak terjadi rangsangan
maka pelumasan normal vagina dan pembengkakan vulva tidak terjadi dan
hubungan intim dapat menimbulkan rasa tidak nyaman.
c. Keengganan seksual
d. Disfungsi orgasme
e. Vaginismus
Vaginismus biasanya adalah kesulitan primer yang dialami wanita saat mereka
memulai kehidupan seksual, dan sering menyebabkan hubungan seksual yang
tidak sempurna. Kelainan ini jarang timbul kemudian setelah wanita menjalani
fase hubungan seksual normal, tetutama apabila ia sudah pernah melahirkan.
Apabila memang demikian, perlu mencari penyebab nyeri atau rasa tidak nyaman
lokal yang dapat menyebabkan spasme otot.
Sumber Terkait
Perjalanan Hidup dan Karya Comte serta Pandangannyadalam "FISIP/HUKUM"
Perubahan Sosial dan Perspektif Sosiologidalam "FISIP/HUKUM"
Kekuatan Intelektual Lahirnya Teori Sosiologidalam "FISIP/HUKUM"
Kuliahkebidanan.wordpress.com/2008/07/19/perimenopause-masa-transisi-menuju-
menopause/
http://www.duniawanita.org/t3518-wanita-lanjut-usia-gairah-masih-menyala
http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/113/jtptunimus-gdl-mujahidaha-5647-3-babii.pdf
http://osteoporosis.klikdokter.com/subpage.php?id=i&sub=56
http://www.scribd.com/doc/50352574/GEJALA-WANITA-PERIMENOPAUSE
Risma F Lasari Blogspot