Oleh
Namun, pada saat Orde Baru terbentuk, sang ayah terpaksa harus menutup perusahaan
pers nya hanya dikarenakan tulisan-tulisanya banyak yang tidak sesuai dengan penguasa
politik pada masa itu. Tentu hal ini membuat sang ayah terpaksa menjual rumahnya dan
memaksa Ia dan keluarga untuk pindah ke sebuah kamar losmen yang cukup sempit.
Chairul Tanjung memiliki Orang tua yang sangat tegas dalam mendidik anak.
Pendidikan sangat penting bagi mereka. Menurutnya, dengan pendidikan Ia berharap Anak-
anaknya bisa keluar dari jurang kemiskina.
Singkat cerita Chairul tanjung telah beranjak dewasa. Setelah lulus SMA, yaitu di
sekolah SMA Boedi Oetomo pada tahun 1981, Chairul Tanjung kemudian melanjutkan
pendidikannya ke Fakultas Kedokteran Gigi, di Universitas Indonesia. Selama masa
kuliahnya, Chairul Tanjung dikenal sebagai mahasiswa yang teladan. Mendapatkan
penghargaan sebagai mahasiswa teladan tingkat nasional pada tahun 1984-1985
memberikan bukti bahwa Chairul memang pantas di berikan gelar mahasiswa teladan.
Setelah lulus dan di wisuda, Chairul Tanjung mencoba memulai membuka usaha,
usaha pertama yang ia geluti adalah toko perlatan medis dan laboratorium. Tapi sayang,
tidak lama kemudian bisnisnya ini mengalami kebangkrutan.
Setelah itu, Menyerah bukan pilihan Chairul Tanjung muda, Ia pun memulai membuka
usaha di bidang kontrkator. Ia berhasil mengerjakan berbagai proyek industri, terutama
barang yang berbahan baku rotan pada waktu itu.
Dalam bidang properti, Para group mendirikan Bandung Super Mall yang pada waktu
itu sukses menghabiskan dana hingga 99 milyar. Kemudian dalam bidang investasi, Para
Group, melalui perusahaannya, Trans Corp, berhasil membeli 40% saham Carrefour, MOU
pembelian saham Carrefour ini ditandatangani oleh nya di Perancis, pada tanggal 12 Maret
2010.
Karena kegeniusannya dalam membidik sasaran bisnis yang tepat, Pada tahun 2010 itu,
Majalah Forbes memasukkan Chairul Tanjung ke dalam daftar salah satu orang terkaya di
dunia, asal Indonesia.
Chairul Tanjung pun akhirnya meresmikan perubahan nama Para Group menjadi CT
Corp Pada tanggal, 1 Desember 2011. CT Corp tersebut terdiri dari tiga perusahaan sub
holding, diantaranya adalah Mega Corp, Trans Corp, dan CT Global Resources yang
meliputi layanan financial, media, hiburan, gaya hidup dan sumber daya alam.