Anda di halaman 1dari 6

A.

PERENCANAAN UMUM
Gaya Penggilingan
5 kg
Kekerasan kedelai = luasan 1 biji kedelai

5 kg
= π 152
5 kg
= 3,14 . 225

= 0,007 kg/mm
Luasan batu gilas
Diketahui : A1 = 70
A2 = 135
A = (π . A2 ) – (π . A1 )
= (3,14 . 135) – (3,14 . 70)
= 204,1 mm2
Gaya tekan penggilingan = gaya kedelai x luasan batu gilas
= 0,007 kg/mm x 204,1 mm2
= 1,4287 kg.mm
r2 − r1
Mencari jari-jari (r) = r1 + 2
135−70
= 70 + 2

= 102,5 mm
Torsi batu gilas (T) = F . r
= 1,4287 . 102,5
= 146,44 N.mm
B. Perencanaan Bagian
1) Bagian Transmisi
a) Diketahui : Dp1 = 100 mm
Dp2 = 151 mm
n1 = 1450 rpm
n2 = 700 rpm

b) Daya yang diperlukan (P)


T n
(2π 2 )
P = 1000102 60
146,44 700
(2π )
1000 60
= = 0,1050 kW
102

c) Daya rencana (Pd )


Factor koreksi (Fc ) = 1,3
Pd = P . Fc
= 0,1050 . 1,3 = 0,1365 kW
Dari hasil tersebut diketahui dapat menggunakan motor listrik dengan daya 1 kW

d) Pemilihan tipe belt


Diketahui : Pd = 1 k W
n1 = 1450 rpm
n2 = 700 rpm
Pemilihan tipe belt dapat dilihat pada table atau diagram pada lampiran.
Didapatkan belt type A
α = 34
W = 11,95
L0 = 9,5
K = 4,5
K0 = 8
e = 15
f = 10
 Kecepatan belt (v)
π . dp . n
V= 60 . 100
3,14 . 100 . 1450
= = 7,6 m/s
60 . 100

 Jarak sumbu poros (C) diketahui = 280 mm


 Panjang sabuk (L)
1 1
L = [2.C] + [ . 2 . π (Dp1 + Dp2 )] + [4C (Dp1 − Dp2 )2 ]
1 1
= [2. 280] + [ 2 . 3,14 (151 + 100)] + [4 . (151 − 100)2 ]
280

= 560 + 394,07 + 2,322 = 956,392 mm


 Nomor nominal sabuk-V : No.39 L= 965 mm
 Kapasitas daya transmisi (P0) = 0,3
57(Dp1 − Dp2 )
 Sudut kontak (⍬) = 180° - C
57 (151−100)
= 180° - 280

= 169,618°

 Factor koreksi (K ⍬ ) = 0,99


 Jumlah sabuk (N)
Pd
N=P
0 K⍬

0,1365
= 0,3 . 0,99

= 0,45
Dari hasil tersebut diperoleh N = 0,45 maka V-Belt yang digunakan adalah 1 buah
 Gaya Tarik Belt
P0 . 102
F1 = V
0,3 . 102
= 7,6
= 4,02 kg
 Perbandingan reaksi Pulley
n
i = n1
2
1450
= = 2,07
700
 Lebar sisi luar Pulley
B = 2.f
= 2 . 10
= 20 mm
2) Bagian Poros
 Daya yang ditransmisikan pada poros
Diketahui :P = 1kw
n = 700 rpm
 Faktor koreksi (fc) diambil dari tabel pada lampiran sebesar 2.0
 Daya rencana pada poros
Pd = fc . P
= 2,0 . 1 kw
= 2,0 kw
 Momen puntir (T)
Pd
T = 9,74 x Pd 5 x n
2
= 9,74 x 25 x 700

= 9,74 x 32 x 0,2
= 60,6 kg.mm » 61 kg.mm
 Memilih bahan Poros
Dari hasil diatas dapat dilihat pada tabel bahan poros dan diperoleh baja karbon
difints dingin S35C-D, σb = 63, sf1 = 3.0, sf2 = 2.0

 Tegangan geser yang diijinkan


σb
τa =s
f1 . s f2

63
=
3,0 x 2,0

= 10,5 kg.mm
 Faktor koreksi momen puntir dan lenturan
K t = 1,5 (factor momen puntir)
Cb = 2,0 (Faktor lenturan)
1
5,1 3
ds = [ τ Cb x K t x T]
a
1
5,1 3
= [ τ 2,0 x 1,5 x 61] = 29,2 mm
a
 Diameter poros (ds ) ≈ 30 mm
 Tegangan Geser
5,1 T
τ=
ds 3

5,1 (61)
= = 0.01 kg.mm
303

 Jadi diketahui diametr poros adalah sebesar ds = 30mm dan digunakan bahan baja
karbon definisi dingin S35C-D.
3) Bagian Pasak
 Menghitung gaya tangensial (Fa) dimana diketahui :
Momen Puntir (T) = 60,6 kg.mm
Diameter poros (ds ) = 30 mm
T
ds
Fa = 2
60,6
30
= 2
60,6
= 15

=11, 04 kg

 Tegangan geser yang diijinkan (τ ka)


Direncanakan bahan pasak adalah S30C dengan diketahui :
σb = 63
sf1 = 6,0
sf2 =2,0

Sehingga
σb
τka = s
f1 . s f2

63
= 6x2

= 5,25 kg/mm
 Panjang Pasak
Pemilihan dimensi pasak dengan diameter poros 30 mm diketahui :
Ukuran nominal pasak : Lebar (b) = 10
Tinggi (h) = 8
Kedalaman alur
t1 = 5,0 mm
t 2 = 3,3 mm
Data diambil pada tabel yang ada pada lampiran
 Panjang pasak dari tegangan geser diijinkan
Fa
τk = ≤ 5,25
b x L1

Fa
L1 = b x σ
k

4,04
= 10 x 5,25

= 0,07 mm
 Panjang pasak dari tekanan permukaan
Pa = 8 kg.mm
F
Pa = L
1 . t1

F
L1 = P
a . t1

4,04
= 8. = 0,101
50

 Dapat disimpulkan pasak sebagai berikut


Ukuran pasak : Lebar = 10
Tinggi = 8
Panjang = 22 mm
Bahan = S30C

Anda mungkin juga menyukai