Anda di halaman 1dari 10

ANALISIS PADA 3 JENIS HEAT EXCHANGER

1. Plat Heat Exchanger


2. Tubular Heat Exchanger
3. Scraped Surface Heat Exchanger

PAPER

diajukan guna melengkapi tugas Matakuliah Pengemasan

Kelompok 2 :
1. Vernozy Surya Adiputra 141710301018
2. Ahmad Taufiqul Hakim 141710301019
3. Desi Ratnasari Sinaga 141710301021
4. Angga Rustam Ahmadi 141710301049

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI


UNIVERSITAS JEMBER
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
PROGRAM STUDI TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN
2016
1. Plat Heat Exchanger

Pengertian

Plate Heat Exchanger merupakan suatu alat yang berfungsi sebagai penukar
panas yang menggunakan plat logam untuk mentransfer panas antara dua fuida.
Keuntungan besar menggunakan plate heat exchanger ialah sebagai penukar panas
konvensional yang baik. Kemampuan transfer panas yang baik akan
meningkatkan kecepatan perubahan suhu. Konsep dibalik penukar panas ini
adalah penggunaan plat yang dapat digunakan sebagai penahanan untuk fluida
panas atau dingin, suatu fluida mentransfer panasnya ke fluida lain dengan cara
mengaliri sebuah plat yang sudah terisi dengan fluida yang lain.

Dalam kebanyakan kasus, penukar terdiri dari plat berisi satu fluida yang
melewati ruang berisi cairan lain. Dinding plat biasanya terbuat dari logam, atau
zat lain dengan konduktivitas panas yang tinggi, untuk memfasilitasi pertukaran,
sedangkan casing luar terbuat dari plastik atau dilapisi dengan isolasi termal,
untuk mencegah panas yang melarikan diri dari exchanger. Solusi steam heat
exchanger memungkinkan panas yang lolos dari sumberpanas utama, agar
menjadi cairan sekunder tanpa melalui kontak secara langsung (Stevano Viktor,
2011)
Pelat dari Heat Exchanger ini normalnya memiliki ketebalan berkisar antara
0,5 hingga 3 mm dan jarak antara tiap pelat antara 1,5 hingga 5 mm. Luas
permukaan pelat tersebut berkisar antara 0,03 hingga 1,5 m2, dengan rasio
lebar/panjang antara 2 sampai 3. Luas permukaan Plate and Frame Heat
Exchanger bervariasi dari yang paling kecil sebesar 0,03 m2 sampai dengan yang
paling besar yaitu 1500 m2. Laju alir maksimum fluida yang diizinkan terbatas
hingga 2500 m3/jam.

Kegunaannya

Plate Heat Exchanger digunakan secara luas di industri makanan dan


minuman, karena pada industri tersebut sering melakukan inspeksi dan
pembersihan. Selain itu, memproduksi bahan makanan karena suhu dan tekanan
operasi yang terjadi tidak terlalu besar sehingga tidak merusak bahan makanan.
Penggunaan dari Plate Heat Exchanger ini tergantung dari biaya relatif
dibandingkan dengan Heat Exchanger shell and tube konvensional.

Plate Heat Exchanger mempunyai banyak aplikasi, dan pada setiap


aplikasinya mempunyai persyaratan yang berbeda-beda, misalnya pada industri
permen, PHE Gasket haruslah aman terhadap makanan, tahan terhadap panas
tinggi (130C), tahan terhadap soda api (costic soda). Kami menyediakan PHE
Gasket dengan berbagai jenis karet yang sesuai dengan.pengaplikasiannya.

Prinsip Kerja

Plate Heat Exchanger (PHE) berfungsi sistem pemanas atau pendingin dari
suatu sistem produksi. Meskipun terdapat beberapa sistem lain, tetapi dari
pengalaman di lapangan dapat disimpulkan bahwa PHE mempunyai daya hantar
panas baik dan suli tuntuk ditandingi sistem yang lain, salah satu contoh nyata,
pada industry permen, sistem PHE digunakan sebagai pemanas permen (hard
candy) yang akan dicetak ,dengan digunakannya sistem PHE, maka permen yang
dihasilkan jauh lebih bening dibandingkan dengan sistem pemanas yang lain.
Pembahasan singkat ini berfokuspada PHE Gasket (Seal PHE). Dari semua
komponen yang ada pada sistem PHE, PHE Gasket merupakan komponen yang
paling sering diganti, karena setiap pembongkaran PHE sebagian besar PHE
Gasket sudah tidak dapat digunakan lagi karena mengalami deformasi bentuk
(gepeng).
2. Tubular Heat Exchanger

Pengertian

Tubular Heat Exchanger merupakan heat exchanger dimana dalam desain


konstruksinya terdapat komponen tube sebagai wadah aliran dari salah satu fluida.
Pada umumnya fluida yang dialirkan dalam tube merupakan fluida bertekanan
tinggi. Sehingga material tube haruslah mampu menahan beban tekan yang tinggi
mulai dari low carbon steel, Admiralty, copper, copper-nickel, stainless steel,
Hastelloy, Inconel atau titanium. Dengan dimensi pada umumnya 0,625 hingga
1,5 inchi. Tubular Heat Exchanger terdapat beberapa jenis, yaitu: shell and tube
heat exchanger, double pipe heat exchanger dan Spiral Tube Heat Exchanger.
Heat exchanger tipe ini melibatkan penggunaan tube pada desainnya.
Bentuk penampang tube yang digunakan bisa bundar, elips, kotak, twisted, dan
lain sebagainya. Heat exchanger tipe tubular didesain untuk dapat bekerja pada
tekanan tinggi, baik tekanan yang berasal dari lingkungan kerjanya maupun
perbedaan tekanan tinggi antar fluida kerjanya. Tipe tubular sangat umum
digunakan untuk fluida kerja cair-cair, cair-uap, cair-gas, ataupun juga gas-gas.
Namun untuk penggunaan pada fluida kerja gas-cair atau juga gas-gas, khusus
untuk digunakan pada kondisi fluida kerja bertekanan dan bertemperatur tinggi
sehingga tidak ada jenis heat exchanger lain yang mampu untuk bekerja pada
kondisi tersebut.

Kegunaannya

Kegunaan dari alat Tubular Heat Exchanger yang berfungsi untuk


memindahkan energi panas antara dua atau lebih fluida dan terjadi pada
temperatur yang berbeda antara fluida, dimana fluida tersebut ada yang bertindak
sebagai fluida panas (hot fluid) dan yang lain bertindak sebagai fluida dingin (cold
fluid). Selain itu, mjenis yang paling banyak digunakan dalam industri
perminyakan. ube atau pipa merupakan bidang pemisah antara kedua jenis fluida
yang mengalir didalamnya dan sekaligus sebagai bidang perpindahan panas.
Ketebalan dan bahan pipa harus dipilih pada tekanan operasi fluida kerjanya.
Selain itu bahan pipa tidak mudah. terkorosi oleh fluida kerja. Alat ini terdiri dari
sebuah shell (tabung2slinder besar) dimanadidalamnya terdapat suatu bandle
(berkas) pipa dengan diameter yang relatifekecil. Satu jenis fluida mengalir
didalam pipa-pipa sedangkan fluida lainnya mengalir dibagian luar pipa tetapi
masih didalam shell.

Prinsip Kerja

Prinsip keja dari Tubular Heat Exchanger adalah alat penukar panas
cangkang dan buluh terdiri atas suatu bundel pipa yang dihubungkan secara
parallel dan ditempatkan dalam sebuah pipa mantel (cangkang ). Fluida yang satu
mengalir di dalam bundel pipa, sedangkan fluida yang lain mengalir di luar pipa
pada arah yang sama, berlawanan, atau bersilangan. Kedua ujung pipa tersebut
dilas pada penunjang pipa yang menempel pada mantel. Untuk meningkatkan
effisiensi pertukaran panas, biasanya pada alat penukar panas cangkang dan buluh
dipasang sekat ( buffle ). Ini bertujuan untuk membuat turbulensi aliran fluida dan
menambah waktu tinggal ( residence time ), namun pemasangan sekat akan
memperbesar pressure drop operasi dan menambah beban kerja pompa, sehingga
laju alir fluida yang dipertukarkan panasnya harus diatur.

Cangkang dan pipa penukar panas terdiri dari serangkaian tabung. Satu
setengah dari tabung berisi cairan yang harus baik dipanaskan atau didinginkan.
Cairan kedua berjalan lebih dari tabung yang sedang dipanaskan atau didinginkan
sehingga dapatmenyediakan panas atau menyerap panas yang dibutuhkan. Satu
setengah tabung disebut berkas tabung dan dapat terdiri dari beberapa jenis tabung
dan polos, bersirip.
3. Scraped Surface Heat Exchanger

Pengertian
Scraped Surface Heat Exchanger merupakan suatu alat yang berfungsi
sebagai penukar panas yang menggunakan viskositas tinggi dalam proses
kristalisasi secara dinamis.

Kegunaan
Scraped Surface Heat Exchanger untuk pemanasan atau pendinginan
dengantinggi viskositas produk, proses kristalisasi, penguapan tinggi dan
foulingaplikasi. Kali berjalan panjang yang dicapai karena terus menerus
menggores permukaan, sehingga menghindari pengotoran dan mencapai
kecepatan transfer panas yang berkelanjutan selama proses tersebut.

Prinsip Kerja

Produk dipompa ke pertukaran panas Contherm silinder. Seperti mengalir


melalui silinder, itu terus campuran dan dihapus dari dinding tepatnya selesai
silinder oleh pisau menggores. Tindakan menggores ini menyebabkan tipisnya
Film pemanasan produk atau pendinginan, permukaan bebas dari fouling dan laju
perpindahan panas yang tingginya sesuai. Drive tersebut dapat disesuaikan dengan
kecepatan rotasi yang bervariasi dan kepentingan fitur ketika sejumlah produk
yang berbeda yang diproses. Pemanasan atau media pendingin mengalir di
annular sebagai ruang antara silinder pertukaran panas Contherm dan pelindung
yang terisolasi.
SUMBER REFERENSI

Artono Koestoer, Raldi .Perpindahan Kalor. Salemba Teknika. Jakarta 2002


Holman, JP. Alih bahasa E.Jasifi. Perpindahan Kalor. Penerbit
Erlangga.Jakarta.1995
MC. Cabe, W.L, Smith, JC, Harriot, P, Unit Operation of Chemical
Enginering, 4th ed, Mc.Graw-Hill, New York, 1985, Chapter 11, 12,
15
Kays,W.M. and London, A.L, 1964 Compact Heat Exchanger, 2 nd Edition
McGraw Hill, New York.
Kern,D.Q. 1952. Process Heat Transfer.
Kern, DQ, 1965 Process Heat Transfer, Mc.Graw-Hill, New York,

Anda mungkin juga menyukai