Anda di halaman 1dari 16

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 OSI Layer 7

Model referensi Open System Interconnection (OSI) menggambarkan


bagaimana informasi dari suatu software aplikasi di sebuah komputer berpindah
melewati sebuah media jaringan ke suatu software aplikasi di komputer lain.
Model referensi OSI secara konseptual terbagi ke dalam 7 lapisan, dimana
masing-masing lapisan memiliki fungsi jaringan yang spesifik. Model referensi
OSI diciptakan oleh International Organization for Standardization (ISO) yang
menyediakan kerangka logika terstruktur bagaimana proses komunikasi data
berinteraksi melalui jaringan. Standard ini dikembangkan untuk industri komputer
agar komputer dapat berkomunikasi pada jaringan yang berbeda secara efisien.

Terdapat 7 layer pada model OSI. Setiap layer bertanggungjawab secara


khusus pada proses komunikasi data. Misalnya, satu layer bertanggungjawab
untuk membentuk koneksi antar perangkat, sementara layer lainnya
bertanggungjawab untuk mengoreksi terjadinya error selama proses transfer
data berlangsung.
Model Layer OSI dibagi dalam dua group: upper layer dan lower layer.
Upper layer fokus pada applikasi pengguna dan bagaimana file direpresentasikan
di komputer. Untuk Network Engineer, bagian utama yang menjadi perhatiannya
adalah pada lower layer. Lower layer adalah intisari komunikasi data melalui
jaringan aktual.

Tujuan utama penggunaan model OSI adalah untuk membantu desainer


jaringan memahami fungsi dari tiap-tiap layer yang berhubungan dengan aliran
komunikasi data. Termasuk jenis-jenis protokol jaringan dan metode transmisi.
Berikut ini adalah Penjelasan Model 7 Lapis (Seven Layer Model) Komunikasi
Jaringan :

1. Aplication Layer : Lapisan ke-7 ini menjelaskan spesifikasi untuk lingkup


dimana aplikasi jaringan berkomunikasi dg layanan jaringan. Menyediakan
jasa untuk aplikasi pengguna. Layer ini bertanggungjawab atas pertukaran
informasi antara program komputer, seperti program e-mail, dan service
lain yang jalan di jaringan, seperti server printer atau aplikasi komputer
lainnya. Berfungsi sebagai antarmuka dengan aplikasi dengan
fungsionalitas jaringan, mengatur bagaimana aplikasi dapat mengakses
jaringan, dan kemudian membuat pesan-pesan kesalahan. Protokol yang
berada dalam lapisan ini adalah HTTP, FTP, SMTP, DNS, TELNET, NFS
dan POP3.

2. Presentation Layer : Lapisan ke-6 ini berfungsi untuk mentranslasikan


data yang hendak ditransmisikan oleh aplikasi ke dalam format yang dapat
ditransmisikan melalui jaringan. Protokol yang berada dalam level ini
adalah perangkat lunak redirektor (redirector software), seperti layanan
Workstation (dalam Windows NT) dan juga Network shell (semacam
Virtual Network Computing (VNC) atau Remote Desktop Protocol (RDP)).

3. Session layer: Lapisan ke-5 ini berfungsi untuk mendefinisikan bagaimana


koneksi dapat dibuat, dipelihara, atau dihancurkan. Selain itu, di level ini
juga dilakukan resolusi nama. Protokol yang berada dalam lapisan ini
adalah RPC (Remote Procedure Call), dan DSP (AppleTalk Data Stream
Protocol).

4. Transport layer : Lapisan ke-4 ini berfungsi untuk memecah data ke dalam
paket-paket data serta memberikan nomor urut ke paket-paket tersebut
sehingga dapat disusun kembali pada sisi tujuan setelah diterima. Selain
itu, pada level ini juga membuat sebuah tanda bahwa paket diterima
dengan sukses (acknowledgement), dan mentransmisikan ulang terhadp
paket-paket yang hilang di tengah jalan. Protokol yang berada dalam
lapisan ini adalah UDP, TCP, dan SPX ( Sequence Packet Exchange).

5. Network layer : Lapisan ke-3 ini berfungsi untuk mendefinisikan alamat-


alamat IP, membuat header untuk paket-paket, dan kemudian melakukan
routing melalui internetworking dengan menggunakan router dan switch
layer-3. Protokol yang berada dalam lapisan ini adalah DDP (Delivery
Datagram Protocol), Net BEUI, ARP, dan RARP (Reverse ARP).

6. Data-link layer : Lapisan ke-2 ini berfungsi untuk menentukan bagaimana


bit-bit data dikelompokkan menjadi format yang disebut sebagai frame.
Selain itu, pada level ini terjadi koreksi kesalahan, flow control,
pengalamatan perangkat keras (seperti halnya Media Access Control
Address (MAC Address)), dan menetukan bagaimana perangkat-perangkat
jaringan seperti hub, bridge, repeater, dan switch layer 2 beroperasi.
Spesifikasi IEEE 802, membagi level ini menjadi dua level anak, yaitu
lapisan Logical Link Control (LLC) dan lapisan Media Access Control
(MAC).

7. Physical layer : Lapisan ke-1 ini berfungsi untuk mendefinisikan media


transmisi jaringan, metode pensinyalan, sinkronisasi bit, arsitektur jaringan
(seperti halnya Ethernet atau Token Ring), topologi jaringan dan
pengabelan. Selain itu, level ini juga mendefinisikan bagaimana Network
Interface Card (NIC) dapat berinteraksi dengan media kabel atau radio.
Protokol yang berada dalam lapisan ini adalah Ethernet, FDDI (Fiber
Distributed Data Interface), ISDI, dan ATM.

2.2 TCP / IP

Transmission Control Protocol (TCP) adalah suatu protokol yang berada


dilapisan transport (lapisan ke empat dari model OSI) yang berorientasi
sambungan (connection oriented) dan dapat diandalkan (reliable). Komputer-
komputer yang terhubung dengan atau ke internet, berkomunikasi menggunakan
protokol ini. Karena menggunakan bahasa yang sama, yaitu protokol TCP/IP,
perbedaan jenis komputer ataupun perbedaan Sistem Operasi tidak menjadikan
masalah.

TCP mempunyai prinsip kerja yang lebih mementingkan tata-cara dan


keandalan dalam pengiriman data. Dalam hal ini, TCP mengatur bagaimana cara
membuka hubungan komunikasi, jenis aplikasi apa yang akan dilakukan dalam
komunikasi tersebut, misalnya mengirim e-mail, transfer file dan lain sebagainya.
Di samping itu, juga mendeteksi dan mengoreksi jika ada kesalahan data (intinya
memberikan pelayanan).

Internet Protocol (IP) adalah protokol lapisan jaringan (network layer dalam
OSI Reference Model) atau protokol lapisan internetwork (internetwork layer
dalam DARPA Reference Model) yang digunakan oleh protokol TCP/IP untuk
melakukan pengalamatan dan routing paket data antar host di jaringan komputer
berbasis TCP/IP.

Protokol IP merupakan salah satu protokol kunsi di dalam kumpulan protokol


TCP/IP. Sebuah paket IP akan membawa data aktual yang dikirimkan melalui
jaringan dari satu titik ke titik lainnya. Metode yang digunakan adalah
connectionless yang berarti ia tidak perlu membuat dan memelihara sebuah sesi
koneksi. Selain itu, protokol ini juga tidak menjamin penyampaian data, tapi hal
ini diserahkan kepada protokol pada lapisa yang lebih tinggi (lapisan transport
dalam OSI Reference Model atau lapisan antar host dalam DARPA Refernece
Model yakni protokol Transmission Control Protocol (TCP).

2.2.1 TCP / IP v4

IPv4 adalah sebuah jenis pengalamatan jaringan yang digunakan di dalam


protokol jaringan TCP/IP yang menggunakan protokol IP versi 4. IP versi ini
memiliki keterbatasan yakni hanya mampu mengalamati sebanyak 232 atau setara
dengan 4 miliar host komputer di seluruh dunia. Contoh alamat IPv4 adalah
192.168.0.3.

Pada IPv4 ada 3 jenis Kelas, tergantung dari besarnya bagian host, yaitu kelas
A (bagian host sepanjang 24 bit , IP address dapat diberikan pada 16,7 juta host),
kelas B (bagian host sepanjang 16 bit = 65534 host) dan kelas C (bagian host
sepanjang 8 bit = 254 host ). Administrator jaringan mengajukan permohonan
jenis kelas berdasarkan skala jaringan yang dikelolanya. Konsep kelas ini
memiliki keuntungan yaitu : pengelolaan rute informasi tidak memerlukan seluruh
32 bit tersebut, melainkan cukup hanya bagian jaringannya saja, sehingga besar
informasi rute yang disimpan di router, menjadi kecil. Setelah address jaringan
diperoleh, maka organisasi tersebut dapat secara bebas memberikan address
bagian host pada masing-masing hostnya.

Pemberian alamat dalam internet mengikuti format IP address (RFC 1166).


Alamat ini dinyatakan dengan 32 bit (bilangan 1 dan 0) yang dibagi atas 4
kelompok (setiap kelompok terdiri dari 8 bit atau oktet) dan tiap kelompok
dipisahkan oleh sebuah tanda titik. Untuk memudahkan pembacaan, penulisan
alamat dilakukan dengan angka desimal, misalnya 100.3.1.100 yang jika
dinyatakan dalam binary menjadi 01100100.00000011.00000001.01100100. Dari
32 bit ini berarti banyaknya jumlah maksimum alamat yang dapat dituliskan
adalah 2 pangkat 32, atau 4.294.967.296 alamat. Format alamat ini terdiri dari 2
bagian, netid dan hostid. Netid sendiri menyatakan alamat jaringan sedangkan
host id menyatakan alamat lokal (host/router). Dari 32 bit ini, tidak boleh
semuanya angka 0 atau 1 (0.0.0.0 digunakan untuk jaringan yang tidak dikenal
dan 255.255.255.255 digunakan untuk broadcast). Dalam penerapannya, alamat
internet ini diklasifikasikan ke dalam kelas (A-E).

Alasan klasifikasi ini antara lain :

1. Memudahkan sistem pengelolaan dan pengaturan alamat-alamat.


2. Memanfaatkan jumlah alamat yang ada secara optimum (tidak ada alamat
yang terlewat).
3. Memudahkan pengorganisasian jaringan di seluruh dunia dengan
membedakan jaringan tersebut termasuk kategori besar, menengah, atau
kecil.
4. Membedakan antara alamat untuk jaringan dan alamat untuk host/router.

Pada tabel dibawah dijelaskan mengenai ketersediaan IPv4 berdasarkan data


dari APNIC sampai akhir tahun 1999 yang lalu dan total IP yang sudah
dialokasikan ke tiap tiap negara di Asia Pasifik.

2.2.2 TCP / IP v6

Transisi IPv4 ke IPv6 merupakan fenomena yang tidak dapat dielakan oleh
semua kalangan. Walaupun IPv4 tetap dapat digunakan, IPv6 memiliki versi
desain berbeda dan memiliki kegunaan lebih dibanding IPv4. Disertai dengan
tumbuhnya inovasi-inovasi perangkat berteknologi, maka Negara-negara di dunia
dituntut mampu bersaing atau setidaknya secara bertahap mulai untuk
mengimplementasikan IPv6. Menurut jurnal Internet Protocol, diperkirakan tak
sampai tahun 2011, jatah alamat IP yang masih belum digunakan saat ini akan
habis. Maka muncullah suatu metode peangalamatan baru yang dikenal dengan
sebutan IPv6. Di Indonesia, salah satu penyedia jasa Internet, Indosat Mega Media
(Indosat M2), sejak 2004 telah siap menyewakan jaringan IPv6 ini. IPv6
merupakan metode pengalamatan IP yang perlahan-lahan mulai menggantikan
IPv4. IPv6 digunakan sebagai pengalamatan karena keterbatasan jumlah IP yang
dimiliki oleh IPv4, mengingat semakin bertambahnya perangkat berbasis IP saat
ini. IPv6 atau Internet Protocol version 6 adalah protokol Internet terbaru yang
merupakan pengembangan lebih lanjut dari protokol yang dipakai saat ini, IPv4
(Internet Protocol version 4). Pengalamatan IPv6 menggunakan 128-bit alamat
yang jauh lebih banyak dibandingkan dengan pengalamatan 32-bit milik IPv4.
Dengan kapasitas alamat IP yang sangat besar pada IPv6, setiap perangkat yang
dapat terhubung ke Internet (komputer desktop, laptop, personal digital assistant,
atau telepon seluler GPRS/3G) bisa memiliki alamat IP yang tetap. Sehingga,
cepat atau lambat setiap perangkat elektronik yang ada dapat terhubung dengan
Internet melalui alamat IP yang unik.

Protokol IPv6 ini memiliki beberapa fitur baru yang merupakan perbaikan
dari IPv4,diantaranya :

1. Memiliki format header baru


Header pada IPv6 memiliki format baru yang didesain untuk menjaga agar
overhead header minimum, dengan menghilangkan field-field yang tidak
diperlukan serta beberapa field opsional yang ditempatkan setelah header
IPv6. Header IPv6 sendiri besarnya adalah dua kali dari besar header dari
IPv4.
2. Range alamat yang sangat besar
IPv6 memiliki 128-bit atau 16-byte untuk masing-masing alamat IP source
dan destination. Sehingga secara logika IPv6 dapat menampung sekitar 3.4
x 1038 kemungkinan kombinasi alamat.
3. Pengalamatan secara efisien dan hierarkis serta infrastruktur routing
Alamat global dari IPv6 yang digunakan pada porsi IPv6 di Internet,
didesain untuk menciptakan infrastruktur routing yang efisien, hierarkis,
dan mudah dipahami oleh pengembang.
4. Konfigurasi pengalamatan secara stateless dan statefull
IPv6 mendukung konfigurasi pengalamatan secara statefull, seperti
konfigurasi alamat menggunakan server DHCP, atau secara stateless yang
tanpa menggunakan server DHCP. Pada konfigurasi kedua, host secara
otomatis mengkonfigurasi dirinya sendiri dengan alamat IPv6 untuk link
yang disebut dengan alamat link-lokal dan alamat yang diturunkan dari
prefik yang ditransmisikan oleh router local.
5. Built-in security
Dukungan terhadap IPsec memberikan dukungan terhadap keamanan
jaringan dan menawarkan interoperabilitas antara implementasi IPv6 yang
berbeda.
6. Dukungan yang lebih baik dalam hal QoS
Pada header IPv6 terdapat trafik yang di identifikasi menggunakan field
Flow Label, sehingga dukungan QoS dapat tetap diimplementasikan
meskipun payload paket terenkripsi melalui IPsec.
7. Protokol baru untuk interaksi node
Pada IPv6 terdapat Protokol Neighbor Discovery yang menggantikan
Address Resolution Protokol.
8. Ekstensibilitas
IPv6 dapat dengan mudah ditambahkan fitur baru dengan menambahkan
header ekstensi setelah header IPv6. Ukuran dari header ekstensi IPv6 ini
hanya terbatasi oleh ukuran dari paket IPv6 itu sendiri.

2.3 Perangkat Dalam Local Area Network (LAN)

2.3.1 Perangkat (Handphone)

Handphone atau telepon selular (ponsel, telepon genggam, HP) merupakan


piranti atau alat telekomunikasi seperti halnya telepon. Tetapi handphone bersifat
portable dan nirkabel. Bentuknya yang lebih kecil dari telepon pada umumnya,
yaitu segenggaman tangan. Didalam HP terdapat beberapa perangkat, yaitu CPU
atau Central Processing Unit. Seperti halnya komputer, handpone juga
mempunyai perangkat CPU yang berfungsi sebagai pusat pengolahan data.
Contohnya, memerintahkan IC power supply untuk mensupply tegangan atau arus
keseluruh pesawat handphone, memerintahkan LCD untuk menampilkan aktifitas
pada pesawat handphone. IC atau Integrated Circuit merupakan komponen yang
digunakan sebagai otak peralatan elektronika. Perangkat handphone banyak yang
menggunakan IC sesuai dengan kebutuhannya, diantaranya IC RF Processor, IC
Power Amplifier, IC Flash, IC Regulator, IC Charge, IC Audio, dan IC Interface.
RAM atau Random Acceess Memory pada perangkat handphone berfungsi
menyimpan data sementara dan membantu kinerja CPU dalam proses pengolahan
data. Semakin besar kapasitas RAM semakin baik kinerja CPU. Antena ini
berfungsi untuk menangkap signal dan memancarkan gelombang signal yang di
terima oleh perangkat handphone. Antena ini menangkap dan memnacarkan
signal ke segala arah. Bluetooth berfungsi untuk mengirim dan menerima data
dengan gelombang radio atau gelombang frekuensi yang mirip dengan fungsi
infra merah. Microphone berfungsi untuk menangkap suara pada handphone, dan
mengubah getaran suara menjadi gelombang listrik yang kemudian di proses oleh
pesawat handphone. Speaker digunakan untuk mengeluarkan suara yang
sebelumnya berupa getaran listrik yang sudah di proses oleh IC audio dan diolah
oleh CPU pada pesawat handphone. LCD (Liquid Cell Display) merupakan
komponen antarmuka yang digunakan untuk menampilkan segala aktifitas
pesawat handphone. Batterai sebagai sumber penyimpanan arus/tegangan listrik
yang diperlukan untuk segala aktifitas pada pesawat Handphone. Key pad
berfungsi sebagai alat input atau masukan pada handphone yang kemudian akan
diolah oleh CPU dan dikirimkan ke perangkat-perangkat lain yang ada dalam
pesawat handphone. Sim card sebagai identitas diri pada pesawat handphone yang
sedang aktif, dan tergantung dari provider mana yang digunakan.

2.3.2 Tower Sinyal (BTS)

BTS adalah singkatan dari Base Transceiver Station. BTS merupakan suatu
elemen dalam jaringan seluler (Cell Network) yang berperan penting sebagai
pemancar dan penerima sinyal dari handphone pengguna (MS / Mobile Station).
Tanpa adanya BTS, atau ketika BTS terdekat di sekitar lokasi bermasalah, bisa
dipastikan sinyal yang diterima oleh MS ikut bermasalah seperti sinyal hilang,
blank spot, telepon putus dan sebagainya. BTS secara umum berbentuk menara
pemancar dengan ketinggian bervariasi antara 40 - 75 meter, menyesuaikan
kondisi geografis dan luas jangkauan jaringan yang dituju. Selain berbentuk
menara pemancar, ada juga "BTS Roof Top", yaitu antena pemancar yang
umumnya diletakkan di atap gedung bertingkat dengan ketinggian tertentu. Selain
itu, ada lagi BTS yang biasa terlihat ketika terjadi bencana alam di suatu daerah ,
yaitu perangkat Mobile BTS yang digunakan untuk melayani kebutuhan
telekomunikasi di daerah yang tidak tercover BTS konvensional secara
temporary.

Dalam suatu area BTS, secara umum terdiri atas: menara pemancar segi
empat (ada pula yang berbentuk segitiga / triangle), antena pemancar, kabel -
kabel, dan sebuah shelter (berbentuk seperti rumah-rumahan di bawah tower). Di
dalam shelter ini terdapat berbagai perangkat utama BTS itu sendiri, yang
berbentuk seperti lemari dengan rak-rak mesin di dalamnya. Biasanya terdapat
juga lemari rectifier (supply power), berbagai perangkat elektronik dan mekanikal
lainnya. Suatu area cakupan pemancar dari BTS biasa disebut Cell, secara umum
satu BTS mampu mencakup hingga 8 - 10 Km jarak udara jangkauan sinyal dalam
radius 360 derajat. Sementara, Mobile BTS terdiri dari komponen seperti BTS
konvensional hanya saja dalam skala yang lebih kecil dan dapat dipindahkan. BTS
merupakan suatu elemen dari topologi core network GSM dan CDMA. BTS
termasuk dalam subkomponen dari BSS (Base Station Subsystem), yang terdiri
juga dari BSC (Base Station Controller). Secara umum beberapa BTS dikontrol
oleh satu BSC, yang kemudian seluruh alur telekomunikasi disalurkan ke MSC
(Mobile Switching Center).

BTS berhubungan dengan MS melalui air-interface dan berhubungan dengan


BSC dengan menggunakan A-bis interface. BTS berfungsi sebagai pengirim dan
penerima (transceiver - receiver) sinyal komunikasi dari/ke MS serta
menghubungkan MS dengan network element lain dalam jaringan GSM (BSC,
MSC, SMS, IN) dengan menggunakan radio interface. Secara hirarki, BTS akan
terhubung ke BSC, dalam hal ini sebuah BSC akan mengontrol kerja beberapa
BTS yang berada di bawahnya. Karena fungsinya sebagai transceiver, maka
bentuk fisik sebuah BTS pada umumnya berupa tower dengan dilengkapi antena
sebagai transceiver, dan perangkatnya. Fungsi dasar BTS adalah sebagai Radio
Resource Management, yaitu melakukan fungsi-fungsi yang terkait dengan :

1. Assigning channel ke MS pada saat MS akan melakukan panggilan


telepon.

2. Menerima dan mengirimkan sinyal dari dan ke MS serta


mengirimkan/menerima sinyal dengan frekuensi yang berbeda-beda
dengan hanya menggunakan satu antena yang sama.

3. Mengontrol power yang ditransmisikan ke MS.

4. Ikut mengontrol proces handover, yaitu proses perpindahan panggilan (MS


sedang mobile) dari satu sectoral ke sectoral lainnya.

BTS mempunyai peranan yang sangat besar dalam topologi jaringan provider
telekomunikasi. Oleh karena itu, tidak heran jika provider menggelontorkan dana
yang tidak sedikit untuk membuat, mengelola dan memperbaiki satu BTS.
Indosat, sebagai salah satu provider telekomunikasi terbaik di Indonesia
mendedikasikan kualitas layanan jaringan dengan memperluas cakupan BTS,
serta perawatan dan perbaikan BTS oleh teknisi enginer yang handal.

2.3.3 Internet Service Provider (ISP)


Internet Service Provider (ISP) adalah sebuah perusahaan penyedia layanan
pada jasa sambungan internet dengan jasa lainnya yang saling berhubungan. ISP
ini memiliki infrastruktur sebagai sarana telekomunikasi yang terkoneksi pada
internet. ISP akan membagi kapasitas koneksi pada internet yang dimilikinya
untuk para pelanggannya yang membutuhkan jasa internet. Biasanya sistem
langganan telah ditetapkan dahulu ketentuannya. Sistem langganan ini
pembayarnnya tiap bulan. Ada juga provider telekomunikasi lainnya yang
menerapkan sistem langganan dengan menggunakan sistem yang berbasis quota.

ISP sebagai perusahaan yang menawarkan jasa pelayanan untuk berhubungan


dengan internet. Untuk mengakses internet, cukup menghubungi ISP melalui
komputer, modem dan atau HP. Lalu, ISP akan mengurus semua yang diperlukan
untuk berhubungan dengan internet.

Keberadaan sebuah internet service provider saat ini sudah sangat


dibutuhkan. Kehandalan sistem ini nantinya akan berpengaruh pada kecepatan
koneksi yang dimiliki. Sebelum memilih berlangganan dengan ISP tertentu,
beberapa hal yang harus diperhatikan yaitu :

Peran ISP dalam pengaksesan internet antara lain :

1. Sebagai media yang memberikan jasa untuk berhubungan dengan


internet.
2. Menghubungkan pelanggan ke gateway internet terdekat.
3. Menyediakan modem untuk dial-up.
4. Menghubungkan seorang pengguna ke layanan informasi World Wide
Web (www).
5. Memungkinkan seorang pengguna menggunakan layanan surat
elektronik (e-mail)
6. Memungkinkan seorang user melakukan percakapan suara via internet.
7. Memberi tempat untuk homepage.
8. ISP melakukan proteksi dari penyebaran virus dengan menerapkan
sistem antivirus untuk pelanggannya.
BAB III

SKEMA JARINGAN

Perangkat yang digunakan dalam jaringan handphone, anatara lain:

1. Pengguna (User)
2. Perangkat (HandPhone)
3. LAN (Local Area Network)
4. Modem ISP (Internet Service Provider)
5. Server
BAB IV

PEMBAHASAN

Sebelum pengguna (User) dapat menggunakan jasa internet dari perangkat


(Handphone). Pengguna harus mengatur pengaturan jaringan pada perangkat.
Misalnya, pengguna harus mendaftar ke ISP yang digunakan, mengatur data
GPRS, MMS, WAP dan lain sebagainya. GPRS (General Packet Radio Service)
adalah suatu teknologi yang memungkinkan pengiriman dan penerimaan data
lebih cepat dibandingkan dengan penggunaan teknologi Circuit Switch Data
(CSD). Penggabungan layanan telepon seluler dengan GPRS menghasilkan
generasi baru yang disebut 2.5G. Sistem GPRS dapat digunakan untuk transfer
data (dalam bentuk paket data) yang berkaitan dengan e-mail, Multimedia
Messages Service (MMS), Wireless Application Protocol (WAP), dan World
Wide Web (WWW).

Skema jaringan internet pada HP dimulai dari pengguna (User), Perangkat


(HandPhone), LAN (Local Area Network), Modem ISP (Internet Service
Provider), dan Server. Setelah sampai server, server akan mengolah data yang
diminta oleh pengguna internet dan kemudian ditransfer atau dikembalikan secara
berurutan terbalik dari Server, ISP (Internet Service Provider) , LAN (Local Area
Network), Perangkat (Handphone), sampai ke Pengguna (User) kembali.

Pengguna (User) meminta data dari internet melalui perangkat. Kemudian


permintaan tersebut diterima oleh LAN dari ISP yang digunakan oleh pengguna
dan dikirimkan ke server dari ISP. Selanjutnya ISP mengirimkan permintaan
pengguna ke server internet yang diminta oleh pengguna. Setelah dikirim ke
server, server akan mengolah permintaan pengguna. Lalu ditransfer atau kirimkan
kembali permintaan yang diminta oleh pengguna secara berurtan terbalik dari
Server, ISP (Internet Service Provider) , LAN (Local Area Network), Perangkat
(Handphone), sampai ke Pengguna (User) kembali.
BAB V

KESIMPULAN

Sebelum pengguna (User) dapat menggunakan jasa internet dari perangkat


(Handphone). Pengguna harus mengatur pengaturan jaringan pada perangkat.
Misalnya, pengguna harus mendaftar ke ISP yang digunakan, mengatur data
GPRS, MMS, WAP dan lain sebagainya. Jaringan internet pada HP dimulai dari
pengguna (User), Perangkat (HandPhone), LAN (Local Area Network), Modem
ISP (Internet Service Provider), dan Server. Setelah sampai server, server akan
mengolah data yang diminta oleh pengguna internet dan kemudian ditransfer atau
dikembalikan secara berurutan terbalik dari Server, ISP (Internet Service
Provider) , LAN (Local Area Network), Perangkat (Handphone), sampai ke
Pengguna (User) kembali.
DAFTAR PUSTAKA

Astriani, Dwiarum. 2013. DNS, IP, TCP dan UDP. Dikutip dari :
http://ilmukomputer.org/2013/01/28/dns-ip-tcp-dan-udp/. Pada tanggal 9
Nopember 2015

Lutfi, Moh. Andrian. 2014. Model OSI Layer 7. Dikutip dari :


http://ilmukomputer.org/2014/09/22/model-osi-layer/. Pada tanggal 9
Nopember 2015

Wahan Ponsel. 2010. Seputar Fungsi Komponen Perangkat Handphone. Dikutip


dari: http://www.wahanaponsel.com/articles/basic_repairing/seputar-fungsi-
komponen-perangkat-handphone.html. Pada tanggal 10 Nopember 2015

Cell2line Indosat. 2015. Mengenal Singkat Apa Itu BTS.


http://mycell2line.com/index.php/serba-serbi/43-mengenal-singkat-apa-itu-
bts. Pada tanggal 10 Nopember 2015

Anda mungkin juga menyukai