Jenis tanah di wilayah Kota Malang ada 4 macam, antara lain :
1. Alluvial kelabu kehitaman dengan luas 6,930,267 Ha. Tanah aluvial ialah tanah yang berasal dari endapan lumpur yang dibawa oleh aliran air sungai. Kemampuan meresap air lambat dan mudah tererosi. Jenis tanah ini terdapat di semua kepulauan Indonesia, yaitu di daratan rendah, lembah- lembah, cekungan, dan di sepanjang aliran besar. Ciri-ciri tanah alluvial adalah berwarna kelabu dan bersifat subur. Tanah ini dimanfaatkan untuk persawahan, perladangan, perkebunan, dan perikanan. Wilayah ini merupakan daerah pertanian yang subur dan pusat persebaran penduduk.
Gambar 1. Tanah Aluvial Kelabu Kehitaman
2. Tanah Mediteran coklat dengan luas 1.225.160 Ha. Tanah mediteran atau tanah kapur adalah tanah yang terbentuk dari elapukan batuan kapur dan bersifat tidak subur. Misalnya, bisa kita temukan pada tanah- tanah di Nusa Tenggara, Maluku, dan Jawa Tengah. Jenis tanah ini berasal dari batuan kapur keras (limestone), yang pada umumnya tersebar terdapat di daerah beriklim subhumid, topografi karst, dan lereng vulkan dengan ketinggian di bawah 400 m. Tanah ini berwarna cokelat, merah, atau kunig. Sementara itu, warna merah kuning pada tanah mediteran berada di daerah topografi karst yang dikenal dengan sebutan Terra Rossa. Tanah mediteran yang berbahan induk batu kapur mempunyai nilai Ph yang lebih tinggi dibanding dari yang berbahan induk batu pasir. Ph tanah dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu bahan induk tanah, pengendapan, vegetasi alam, pertumbuhan tanaman, kedalaman tanah dan pupuk nitrogen. Yang menjadi masalah utama dari jenis tanah meditern adalah ketersediaan air dan tingginya Ph tanah yang seringkali di atas 7. Tanah yang bersifat alkalis mengikat fosfat sehingga akan enjadi kendala bagi tanaman untuk tumbuh. Oleh karena itu, jenis tanah ini cocok untuk dijadikan lahan pertanian. Untuk mengembangkan komoditi pertanian, perlu dilihat jenis tanah sebelum mulai menanam. Ini penting untuk menentukan tingkat kesesuaian tanah dengan jenis tanaman yang akan ditanam. Di samping itu, zat hara yang dikandung jenis tanah ini hampir tidak ada. Bagi Indonesia yang cukup banyak mengandalkan produk pertanian sebagai penunjang kehidupannya sehari-hari, keberadaan jenis tanah ini tidak banyak untungnya. Meskipun begitu, ada beberapa cara untuk mendapatkan manfaat ekonomi dari tanah jenis ini. Misalnya, menjadikannya sebagai bahan bangunan. Bahan kapur yang kokoh, berguna untuk membuat pondasi bangunan. Meskipun tidak memiliki unsur hara, namun tanah ini bisa dipergunakan sebagai media penurun tingkat keasaman pada tanah menjadi netral dengan pemakaian yang sesuai. Tanah ini mengandung banyak unsur kalsium dan magnesium tanah yang berhubungan dengan tingkat perkembangan tanah tersebut. Semakin tua usia tanah tersebut, maka akan semakin kecil kandungan zat yang disebutkan di atas. Kalsium dalam tanah kapur ini memiliki fungsi sebagai penyusun dinding sel tumbuhan serta menetralkan bahan racun dalam jaringan tumbuhan. Sementara itu, magnesium yang terdapat di dalamnya merupakan komponen dan klorofil yang berperan dalam pembentukan lemak dan minyak pada tumbuhan.
Gambar 2. Tanah Mediteran Cokelat
3. Tanah Asosiasi latosol coklat kemerahan grey coklat dengan luas 1.942.160 Ha. Tanah yang belum begitu lanjut perkembangannya, terbentuk dari tufa vulkan andesit-basaltis, tingkat kesuburannya rendah-cukup, mudah meresapkan air, tahan terhadap erosi, tekstur halus.
Gambar 3. Tanah Latosol Cokelat Kemerahan
4. Asosiasi andosol coklat dan grey humus dengan luas 1.765,160 Ha Tanah andosol terbentuk dari endapan abu vulkanik yang telah mengalami pelapukan sehingga menghasilkan tanah yang subur. Jenis tanah ini berwarna cokelat kehitaman, tersebar di pulau-pulau yang memiliki gunung api aktif, seperti di Sumatra bagian Barat,Jawa, Bali, dan sebagian Nusa Tenggara. Tanah ini cocok digunakan untukpertanian tanaman palawija (seperti jagung), tembakau, dan buah-buahan.Tanah jenis ini banyak ditemukan di dataran tinggi bersuhu sedang hingga dingin. Oleh karena itu, jenis tanah ini banyak dikembangkan untuk tanaman perkebunan dan hortikultura.
Gambar 4. Tanah Andosol Cokelat
Struktur tanah pada umumnya relatif baik, akan tetapi yang perlu mendapatkan perhatian adalah penggunaan jenis tanah andosol yang memiliki sifat peka erosi. Jenis tanah andosol ini terdapat di Kecamatan lowokwaru dengan relatif kemiringan sekitar 15 %.
Tanah Merupakan Suatu Sistem Kehidupan Yang Kompleks Yang Mengandung Berbagai Jenis Organisme Dengan Beragam Fungsi Untuk Menjalankan Berbagai Proses Vital Bagi Kehidupan Terestrial