Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN EKOLOGI TERESTRIAL

Analisis Mengenai Dampak Lingkungan


Pasar Desa Depok Baru I STAN Maguwoharjo

Oleh :
Adellinda Helena Tara 151434009
Maria Eva Kristiana 151434037
Maria Anyela S. Kulla 151434060
Fransisca Wahyu Indriastuti 151434081
Yohanes Sarwono 151434

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


JURUSAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2016
A. Acara
Judul : Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Pasar Desa
Depok Baru I STAN Maguwoharjo
Hari, Tanggal : Senin, 24 Oktober 2016
Waktu : 11.00 13.00 WIB
Tempat : Pasar Desa Depok Baru I STAN Maguwoharjo, Depok,
Sleman, Yogyakarta
B. Tujuan Praktikum
Mahasiswa mampu :
1. Mengidentifikasi dampak lingkungan akibat pembangunan / kegiatan manusia
2. Mampu menganalisis SWOT : kekuatan (strength), kelemahan (weakness), peluang
(oportunity), dan tantangan (treath)
3. Mampu mengambil keputusan / memberikan solusi atas hasil analisis yang telah
dilakukan
C. Landasan Teori

AMDAL adalah sistem yang berasal dari Amerika Serikat yang diterapkan sebagai
mekanisme untuk memaksakan (law enforce) implementasi Undang-Undang National
Kebijakan Lingkungan (National Environmental Policy Act - NEPA) tahun 1970. Dalam
UU tersebut ditetapkan bahwa setiap Tindak Federal penting harus disertai Pernyataan
Dampak Lingkungan (Environmental Impact Statement atau EIS). EIS dihasilkan melalui
proses Environmental Impact Assessment (EIA). Sistem ini selanjutnya digunakan oleh
berbagai negara, termasuk Republik Indonesia Pada tahun 1992 diperkuat oleh Deklarasi
Rio Masing-masing negara mengembangkan sistem tersebut sesuai dengan kondisi
setempat Ragam EIA di Berbagai Negara Metoda kajian dapat bersifat universal, namun
posisi EIA disesuaikan dengan sistem pengendalian (development control) di masing-
masing negara (Institut Teknologi Bandung, 2009).

Menurut Mahendra (2015) dalam jurnalnya mengatakan Analisis SWOT adalah


proses analisis faktor-faktor strategis perusahaan (kekuatan, kelemahan, peluang dan
ancaman) dalam kondisi saat ini. Analisis ini didasarkan pada logika yang berkaitan
dengan pengembangan misi, tujuan, strategi dan kebijakan usaha untuk pengambilan
keputusan strategi yang terbaik. Dalam analisis SWOT ini menganalisis adanya dua
faktor lingkungan usaha, dimana lingkungan itu berupa:
a. Lingkungan internal merupakan suatu kekuatan, suatu kondisi, suatu keadaan,
suatu peristiwa yang saling berhubungan dimana organisasi/perusahaan
mempunyai kemampuan untuk mengendalikannya.
b. Lingkungan eksternal merupakan suatu kekuatan, suatu kondisi, suatu keadaan,
suatu peristiwa yang saling berhubungan dimana organisasi/perusahaan tidak
mempunyai kemampuan atau sedikit kemampuan untuk mengendalikan atau
mempengaruhinya.
Adapun cara dalam prses pengumpulan data Metode SWOT yaitu : ada teknik
penelitian ini penelitian mengunakan pengumpulan data melui tiga cara yaitu dengan
pengamatan (observasi), wawancara mendalam (in depth interview) dan dokumentasi dan
triangulasi data (gabungan) (Mahendra, 2015).

Menurut DPPL Banda ACEH (2009). Jenis dampak yang timbul dari operasional
pasar dapat dibagi menjadi tiga yakni tahap pra-konstruksi, konstruksi, dan operasi.
Dalam tahap operasi dampak yang bisa terjadi adalah polusi udara dan kebisingan,
pencemaran air, gangguan kesehatan, pencemaran limbah domestik, penurunan estitika
pasar, kecemburuan dan keresahan masyarakat serta timbulnya kecelakaan lalu lintas.

Tindakan pengelolan yang bisa dilakukan untuk mencegah terjadinya dampak pada
tahap operasi antara lain upaya pengelolaan dan pengolahan air limbah, pengelolaan
limbah padat, pengelolaan dan penyedia air bersih, pengelolaan kebersihan dan
penghijauan lingkunga, pengelolaan perparkiran dan lalu lintas, pengelolan pencemaran
udara (DPPL Banda Aceh, 2009).

Pengelolaan kebersihan dan penghijauan bertujuan untuk menjaga lingkungan pasar


tetap tertata rapi dan bersih.pengelolaan kebersihan dilakukan dengan mengeluarkan
beberapa peraturan yang ditujukan kepada masyarakat pengguna seperti larangan
membuang sampah sembarangan, larangan merokok dan lain sebagainya (DPPL Banda
Aceh, 2009).

Pengelolaan dan penyediaan air bersih di pasar hendaknya memiliki reservoir tempat
penyimpanan air terutup sebelum didistribusikan untuk fasiltas sanitasi yang ada di pasar
seperti wc,kamar mandi,tempat duduk dan wastafel (DPPL Banda Aceh, 2009).
Dalam DPLL Banda Aceh (2015), Penglolahan limbah padat (sampah domestik)
hendaknya dilakukan dengan mekaisme berikut :

1) pengumpulan limbah padat yang dilakukan oleh masing-masing penyewa dan


pemilik kios.
2) sampah yang telah terkumpul dimasukan kedalam kantong plastik kemudian
dimasukan ke dalam tong sampah.
3) sampah diambil oleh petugas cleaning service,selanjutnya dibawa ke TPS
yang telah disediakan oleh pengelolah pasar.
4) pengangkutan dilakasankan 4 hari sekali secara reguler
Sedangkan untuk pengelolaan air limbah hendaknya Pasar memiliki instalasi
Pengelolahan Air Limbah (IPAL) untuk pegelolahan air limbah dari hasil kegiatan pasar
dengan kapasitas penampungan 400 m3. Penbangunan IPAL dilakuakan dengan peraturan
berikut ini :

1) Peraturan pemerintah Republik Indonesia Nomor 82 Tahun 2001


2) Keputusan Menteri Negara Nomor 111 Tahun 2003
Dampak dari limbah cair pasar bila tidak dikelola dengan baik akan mengakibatkan
hal berikut:

1) menggangu estetika lingkungan


2) mengganggu biota air
3) mencemari air permukaan, air tanah, dan badan air
4) terjadinyapendangkalan pada saluran drainase dan badan air,
5) tempat berkembang biaknya vektor penyebab penyakit pada manusia.

D. Alat dan Bahan


1. Kamera
2. Alat tulis
3. Lingkungan : Pasar Desa Depok Baru I STAN Maguwoharjo
E. Langkah kerja

Dicari literatur berupa


a. Dokumen AMDAL atau UKL-UPL (upaya pengelolaan lingkungan hidup dan upaya
pemantauan lingkungan hidup) pembangunan Pasar STAN Maguwoharjo
b. Peraturan perundang-undangan yang berlaku misalnya trntang pengelolaan tata
ruang lingkungan hidup, ijin usaha, pengelolaan limbah, baku mutu limbah, dll

Dilakukan observasi pada Pasar STAN Maguwoharjo

Dilakukan pengamatan mengenai dampak lingkungan yang terjadi kemngkinan


disebabkan karena pembangunan Pasar STAN Maguwoharjo disertai dengan foto

Dilakukan wawancara dengan warga Pasar STAN Maguwoharjo

Dibandingkan dokumen AMDAL atau UKL-UPL dengan peraturan peraturan


perundang-undangan yang berlaku, data hasil observasi, dan wawancara yang
diperoleh apakah terdapat ketidaksesuaian antara dokumen-dokumen tersebut dan
dampak yang dirasakan masyarakat sekitar akibat pembangunan Pasar STAN
Maguwoharjo

Didiskusikan dalam kelompok tentang saran dan solusi yang dapat digunakan untuk
mengatasi dampak lingkungan akibat adanya pembangunan Pasar STAN
Maguwoharjo
F. Hasil Pengamatan
No Biodata Narasumber Hasil Wawancara
1. Nama : Bapak Widodo Mulai berjualan ikan laut tahun 1997-
Umur : 51 tahun sekarang
Asal : Pugeran Pasar STAN dulunya sawah pertanian yang
Peran : Penjual merupakan tanah kas desa
Pasar STAN berdiri pada 1970-an
Pelaksanaan operasional pasar :
Pembagian tempat jualan yang tetap dengen
sistem biaya retribusi 1000 rupiah per hari dan
biaya fasilitas meja 100 rupiah per bulan. Selain
itu ada Ziarah rutin untuk para pedagang setiap
tahunnya dan ada sistem pelaksanaan kebersihan
pasar dengan adanya petugas kebersihan yang
membersihkan area jualan dan mengambil
sampah setiap hari pada jam 4 sore. Pengangkutan
sampah dari TPS pasar ke TPA setiap dua kali
seminggu menggunakan truk.
Dampak Positif adanya pasar : meningkatkan
perekonomian
Dampak negatif adanya pasar : sampah
terkadang menyumbat parit, sehingga aliran
air tidak lancar, tempat parkir yang berada di
pinggir jalan dirasa menghalangi pejalan kaki
2. Nama : Ibu Wulan Di dalam pasar nyaman dan bersih, tetapi
Umur : 39 tahun jalannya terlalu sempit
Asal : Cirebon Di bagian luar pasar ditemukan banyak
Peran : Pembeli sampah di depan pintu masuk sehingga
kurang nyaman.
Keamanan di daerah ini sudah baik
Masalah yang timbul adalah andanya
kemacetan di perempatan jalan
Dampak positif adanya pasar : mudah
berbelanja karena jaraknya dan ketersediaan
barang yang dibutuhkan sudah lengkap
3. Nama : Bapak Bambang Buah yang didistribusi berasal dari daerah
Umur : 48 tahun Lumajang
Asal : Kaliurang Bapak Bambang telah bekerja selama dua
Peran : Distributor Buah tahun
Sistem distribusi dilakukan dengan cara
menyetor buah kepada penjual dua kali
dalam seminggu dan selalu terjual habis
4. Nama : Bapak Jumardi Kondisi keamanan pasar sudah baik
Umur : 50 tahun dikarenakan tidak pernah terjadi kerusuhan,
Asal : Wonosari kemalingan, kecopetan atau kehilangan
Peran : Petugas Parkir barang
dan Keamanan Pasar Sistem kerjanya dilakukan dengan cara
adanya pembagian kerja / shift penjagaan
yang dilakukan pada sore dan pagi hari
dengan masing-masing petugas berjumlah 5
orang yang bekerja selama 8-9 jam/shift.
Waktu pengawasan biasanya tidak lebih dari
sepuluh menit, sebab pembeli segera kembali
setelah selesai berbelanja.
Kesan yang dirasakan adalah kemacetan pada
pasar terjadi saat bulan puasa sehingga
biasanya ada polisi di perempatan jalan
Kondisi lingkungan saat hujan tidak becek
sehingga air tidak menggenang di pasar. Air
hujan langsung menuju ke peresapan air
berupa parit yang alirannya menuju selokan
mataram.
G. Pembahasan

Analisis SWOT (dilakukan berdasarkan observasi pengamat dan wawancara) dari pasar
STAN Maguwoharjo adalah sebagai berikut.

1. Strength (kekuatan)
Fisik dan Kimia : merubah lingkungan yang kurang bermanfaat lebih
bermanfaat lagi. Letak pasar yang strategis memudahan akses masyarakat.
Biologis dan Sosial :
Letak pasar yang strategis memudahan akses masyarakat memenuhi kebutuhan
sehari-hari terutama kebutuhan pangan. Selain itu adanya proses tawar menawar
menyebabkan terjadinya interaksi antar warga pasar sehingga menimbulkan
adanya rasa persaudaraan, kekeluargaan dan gotong royong. Kekuatan lain yang
ditimbulkan oleh pasar ialah mampu menambah jumlah pemasukan kas desa yang
berasal dari biaya retribusi pedagang dan biaya parkiran.

2. Weakness (kelemahan)
Fisik dan Kimia :
Kelemahan dari adanya pasar ialah menimbulkan kebisingan dan kemacetan pada
hari raya besar yang mengganggu warga sekitarnya. Selain itu sampah yang
dihasilkan namun belum diangkut dapat merusak pemandangan dan menimbulkan
bau yang tidak sedap.
Biologis dan Sosial :
Sampah yang belum diangkut dan menumpuk pada TPS pasar merupakan tempat
berkumpulnya kuman-kuman dan sarang penyakit yang apabila terbawa angin
menuju pemukiman akan mengganggu kesehatan warga sekitar. Selain itu
kelemahan lainnya adalah hilangnya populasi dan ekosistem awal yang
merupakan daerah persawahan.

3. Opportunity (Peluang)
Fisik & Kimia :
Lingkungan yang semula sepi karena marupakan area pertanian berubah menjadi
ramai oleh aktivitas pasar.
Biologis & Sosial :
Pasar merupakan salah satu tempat yang dapat menciptakan peluang pekerjaan
bagi masyarakat sekitarnya seperti menjadi pedagang, tukang parkir, ojek,
distributor, kuli angkat barang, petugas kebersihan dan lain-lain. Peluang lain
dengan adanya pasar adalah dapat meminimalisir persaingan harga antar para
pedagang. Hal ini dikarenakan pasar dapat menjadi tempat berkumpulnya para
pedagang yang akan membuat kesepakatan bersama yang dilandasi oleh aturan
pemerintah mengenai harga yang tepat untuk barang-barang yang dijual.

4. Threath (Tantangan)
Fisik & Kimia :
Pembangunan suatu tempat tentu saja memiliki tantangan yang harus
diselesaikan. Tantangan dari pasar STAN ditinjau dari aspek fisik dan kimia
adalah peningkatan sampah dan kemacetan. Sampah yang dihasilkan oleh para
pedagang maupun dari pembeli awalnya dibuang secara sembarangan pada
lorong-lorong pasar sepanjang hari hingga tiba saat pembersihan di sore hari
menimbulkan ketidaknyamanan bagi semua pihak yang berkunjung ke pasar
tersebut. Tantangan lainnya adalah kemacetan di perempatan jalan dekat pasar
akibat tidak adanya rambu-rambu lalulintas maupun polisi yang bertugas (kecuali
pada hari raya besar).
Biologis & Sosial :
Pada aspek ini, tantangannya adalah maraknya pembangunan mini market di
sebelah pasar yang bukan bagian dari lahan pasar. Hal ini dapat melemahkan
potensi pasar tradisional karena para pembeli lebih tertarik untuk berbelanja di
mini market yang lebih bersih dan mewah sehingga dapat mengurangi
penghasilan para pedagang pasar tradisional.
Kaitan antara dokumen AMDAL yang telah kami temukan dengan kondisi nyata dari
pasar STAN adalah sebagai berikut.

Menurut DPPL Banda ACEH (2009). Jenis dampak yang timbul dari operasional
pasar dapat dibagi menjadi tiga yakni tahap pra-konstruksi, konstruksi, dan operasi.
Dalam tahap operasi dampak yang bisa terjadi adalah polusi udara dan kebisingan,
pencemaran air, gangguan kesehatan, pencemaran limbah domestik, penurunan estitika
pasar, kecemburuan dan keresahan masyarakat serta timbulnya kecelakaan lalu linta

Kenyataan yang kami temukan : beberapa dampak yang sesuai dengan DDPL
tersebut pada pasar STAN Maguwoharjo

- polusi udara dan kebisingan : polusi dan kebisingan dihasilkan oleh kendaraan
bermotor di sekitar pasar. Selain itu polusi udara juga dihasilkan dari sampah
yang dibuang di lorong-lorong pasar secara sembarangan.
- gangguan kesehatan : berhubungan dengan sampah yang dihasilkan dan
diletakkan begitu saja pada tempat pembuangan sementara pasar. Kuman-kuman
yang ada di sampah tersebut kemungkinan besar terbawa oleh angin menuju
kepemukiman sekitar yang mempengaruhi kesehatan masyarakat.
- Pencemaran limbah domestik : limbah domestik/padat dihasilkan oleh aktivitas
pasar seperti adanya kresek hingga sisa sayuran mencemari pasar ini.
- penurunan estetika pasar akibat sampah yang dibuang sembarangan.
- timbulnya kecelakaan lalu lintas merupakan kemungkinan yang akan terjadi pada
perempatan jalan karena belum adanya rambu-rambu lalu lintas.

Berdasarkan DPPL Banda Aceh tahun 2009 disebutkan bahwa tindakan pengelolan
yang bisa dilakukan untuk mencegah terjadinya dampak pada tahap operasi antara lain
upaya pengelolaan dan pengolahan air limbah, pengelolaan limbah padat, pengelolaan
dan penyedia air bersih, pengelolaan kebersihan dan penghijauan lingkungan,
pengelolaan perparkiran dan lalu lintas, pengelolan pencemaran udara.

Kenyataan yang kami temukan pada pasar STAN Maguwoharjo sudah ada :

- Pengelolaan limbah padat : dibuktikan dengan adanya tempat khusus untuk


menampung limbah padat seperti sisa sayuran, sisik ikan dan sampah lainnya
yang dihasilkan oleh aktivitas pasar. Tempat penampungan ini berada di bagian
belakang pasar. Selanjutnya sampah tersebut diangkut oleh truk menuju tempat
pembuangan akhir.
- Penyediaan air bersih : dibuktikan dengan adanya sumur di salah satu sudut pasar.
Sumur ini digunakan untuk keperluan para pedagang untuk mencuci jualannya.
Selain itu air ini juga digunakan untuk fasilitas toilet pasar.
- Pengelolaan kebersihan : dibuktikan oleh adanya kegiatan pembersihan
lingkungan dan pedagang pasar oleh petugas kebersihan pada jam 4 sore setiap
harinya.
- Pengelolaan perparkiran : dibuktikan dengan adanya 2 tempat parkiran besar
dengan petugas parkir sekaligus keamanan.

Pengelolaan kebersihan dan penghijauan bertujuan untuk menjaga lingkungan pasar


tetap tertata rapi dan bersih. Pengelolaan kebersihan dilakukan dengan mengeluarkan
beberapa peraturan yang ditujukan kepada masyarakat pengguna seperti larangan
membuang sampah sembarangan, larangan merokok dan lain sebagainya (DPPL Banda
Aceh, 2009).

Kenyataan yang kami temukan : memang sudah ada pengelolaan kebersihan


terhadap sampah, tetapi perilaku masyarakat pasar yang masih membuang sampah
sembarangan di lorong-lorong pasar manunjukkan bahwa mereka belum sepenuhnya
peduli pada peraturan pemerintah yang berlaku.

Pengelolaan dan penyediaan air bersih di pasar hendaknya memiliki reservoir tempat
penyimpanan air terutup sebelum didistribusikan untuk fasiltas sanitasi yang ada di pasar
seperti wc, kamar mandi, tempat duduk dan wastafel (DPPL Banda Aceh, 2009).
Kenyataan yang kami temukan : telah ada penyediaan air bersih tetapi pengelolaannya
masih keliru karena sumber air (sumur) belum memiliki reservoir tempat penyimpanan
air tertutup dengan kata lain sumurnya dibiarkan terbuka. Pasar STAN telah memiliki
fasilitas sanitasi yang memadahi seperti adanya toilet, kamar mandi dan tempat duduk
namun belum ditemukan wastafel.

Dalam DPLL Banda Aceh (2015), Penglolahan limbah padat (sampah domestik)
hendaknya dilakukan dengan mekanisme berikut :
1. pengumpulan limbah padat yang dilakukan oleh masing-masing penyewa dan
pemilik kios.
2. sampah yang telah terkumpul dimasukan kedalam kantong plastik kemudian
dimasukan ke dalam tong sampah.
3. sampah diambil oleh petugas cleaning service,selanjutnya dibawa ke TPS yang
telah disediakan oleh pengelolah pasar.
4. pengangkutan dilakasankan 4 hari sekali secara reguler

Kenyataan yang kami temukan :

Telah adanya mekanisme pengelolaan limbah padat (sampah domestik) yang telah
dilakukan seperti mekanisme tersebut meskipun tidak sepenuhnya mengikuti aturan
tersebut. Limbah padat yang telah dikumpulkan oleh pedagang dibiarkan terkumpul
begitu saja tanpa ditaruh pada sampah plastik. Selanjutnya petugas kbersihan akan
membantu membersihkan kembali areal pasar dan membuang sampah-sampah tersebut
pada tempat pembuangan sementara di pasar STAN yang telah disediakan. Pengangkutan
sampah dilakukan dua kali seminggu yang berarti tiga hingga empat hari sekali.

Sedangkan untuk pengelolaan air limbah hendaknya Pasar memiliki instalasi


Pengelolahan Air Limbah (IPAL) untuk pegelolahan air limbah dari hasil kegiatan pasar
dengan kapasitas penampungan 400 m3. Pembangunan IPAL dilakuakan dengan
peraturan berikut ini :

1. Peraturan pemerintah Republik Indonesia Nomor 82 Tahun 2001


2. Keputusan Menteri Negara Nomor 111 Tahun 2003

Dampak dari limbah cair pasar bila tidak dikelola dengan baik akan mengakibatkan
hal berikut:

1. menggangu estetika lingkungan


2. mengganggu biota air
3. mencemari air permukaan, air tanah, dan badan air
4. terjadinya pendangkalan pada saluran drainase dan badan air,
5. tempat berkembang biaknya vektor penyebab penyakit pada manusia.
Kenyataan yang kami temukan :

Pasar STAN Maguwoharjo belum memiliki Instalasi Pengelolahan Air Limbah


sebagaimana telah disebutkan di atas. Air limbah yang dihasilkan oleh aktivitas pasar
langsung dibuang di parit luar pasar dengan ukuran yang belum memenuhi standar
sehingga masih bisa menimbulkan hal-hal tersebut. Sedangkan limbah cair yang berasal
dari wc maupun kamar madi telah ditampung dalam septiktank.

H. Kesimpulan dan Saran


Kesimpulan
Dampak pembangunan pasar STAN bagi lingkungan sekitar menimbulkan dampak
positif maupun negatif. Dampak positifnya seperti : mampu meningkatkankan
perekonomian masyarakat, merubah lingkungan yang kurang bermanfaat lebih
bermanfaat lagi, letak pasar yang strategis memudahkan akses masyarakat untuk
memenuhi kebutuhan sehari-hari, mampu meningkatkan rasa persaudaraan dan
gotong royong dari interaksi yang terjadi. Dampak negatifnya seperti : menimbulkan
kebisingan dan kemacetan, sampah yang dihasilkan dapat merusak pemandangan dan
menimbulkan bau yang tidak sedap (mengurangi nilai estetika pasar), sampah yang
dihasilkan dapat menimbulkan sarang penyakit, serta menghilangkan ekosistem awal.
Analisis Swot dari pasar STAN Maguwoharjo adalah sebagai berikut.
- Strength (Kekuatan) : merubah lingkungan yang kurang bermanfaat, letak pasar
yang strategis memudahan akses masyarakat, Adanya proses tawar menawar
sehingga terjadi interaksi, tersedianya lapangan pekerjaan, serta menambah
jumlah pemasukan kas desa.
- Weakness (Kelemahan) : menimbulkan kebisingan dan kemacetan pada hari raya
besar, sampah yang belum diangkut merusak pemandangan dan menimbulkan
bau yang tidak sedap, hilangnya populasi dan ekosistem awal yang merupakan
daerah persawahan, serta tumpukan sampah membawa sarang penyakit.
- Opportunity (Peluang) : lingkungan yang semula sepi menjadi ramai, menambah
lapangan pekerjaan, meminimalisir persaingan harga, warga lebih dekat dan
mudah memenuhi kebutuhan sehari-hari.
- Threath (Tantangan) : Peningkatan sampah, kemacetan, serta pembangunan mini
market di sebelah pasar yang bukan bagian dari lahan pasar melemahkan potensi
pasar tradisional.
Solusi bagi pasar STAN Maguwoharjo sebaiknya dilakukan pembangunan rambu-
rambu lalu lintas pada perempatan jalan utama di depan pasar STAN, pembuatan
tempat-tempat sampah di sudut-sudut pasar agar lingkungan tetap bersih, pembuatan
tandon air sebagai tempat penampungan air tertutup, pemanfaatan ruang kosong
bagian belakang pasar, sebaiknya dilakukan pembangunan Instalasi Pengelolahan Air
Limbah (IPAL) berukuran 400 m3 sesuai standar.

I. Daftar Pustaka

Mahendra, Martha Angga. 2015. Swot Analisis Sebagai Perencanaan Strategi


Pemasaran Dalam Upaya Membangkitkan Usaha Sepatu Di Pusat Perkulakan
Sepatu Trowulan Kab.Mojokerto (PPST Kabupaten Mojokerto). http://
ejournal.unesa.ac.id/index.php/jptn/ article/view/12038. Diakses pada
tanggal 30 Oktober 2016 pukul 17.02 WIB

DPPL.2009.DPPL-Pembangun Pusat Perbelanjaan Pasar Aceh-Kota Banda


Aceh.http:// ciptakarya.pu.go.id/usdrp/sites/default/files/download/DPPL.pdf.
Diakses pada tanggal 30 Oktober 2016 pukul 16.50 WIB

NN.2009.Amdal-TL 4002 Rekayasa Lingkungan 2009 Program Studi Teknik


Lingkungan ITB. http://kuliah.ftsl.itb.ac.id/wpcontent/uploads/2010/03/
8amdal.pdf. Diakses pada tanggal 30 Oktober 2016 pukul 16.32 WIB

Anda mungkin juga menyukai