Oleh :
Adellinda Helena Tara 151434009
Maria Eva Kristiana 151434037
Maria Anyela S. Kulla 151434060
Fransisca Wahyu Indriastuti 151434081
Yohanes Sarwono 151434
AMDAL adalah sistem yang berasal dari Amerika Serikat yang diterapkan sebagai
mekanisme untuk memaksakan (law enforce) implementasi Undang-Undang National
Kebijakan Lingkungan (National Environmental Policy Act - NEPA) tahun 1970. Dalam
UU tersebut ditetapkan bahwa setiap Tindak Federal penting harus disertai Pernyataan
Dampak Lingkungan (Environmental Impact Statement atau EIS). EIS dihasilkan melalui
proses Environmental Impact Assessment (EIA). Sistem ini selanjutnya digunakan oleh
berbagai negara, termasuk Republik Indonesia Pada tahun 1992 diperkuat oleh Deklarasi
Rio Masing-masing negara mengembangkan sistem tersebut sesuai dengan kondisi
setempat Ragam EIA di Berbagai Negara Metoda kajian dapat bersifat universal, namun
posisi EIA disesuaikan dengan sistem pengendalian (development control) di masing-
masing negara (Institut Teknologi Bandung, 2009).
Menurut DPPL Banda ACEH (2009). Jenis dampak yang timbul dari operasional
pasar dapat dibagi menjadi tiga yakni tahap pra-konstruksi, konstruksi, dan operasi.
Dalam tahap operasi dampak yang bisa terjadi adalah polusi udara dan kebisingan,
pencemaran air, gangguan kesehatan, pencemaran limbah domestik, penurunan estitika
pasar, kecemburuan dan keresahan masyarakat serta timbulnya kecelakaan lalu lintas.
Tindakan pengelolan yang bisa dilakukan untuk mencegah terjadinya dampak pada
tahap operasi antara lain upaya pengelolaan dan pengolahan air limbah, pengelolaan
limbah padat, pengelolaan dan penyedia air bersih, pengelolaan kebersihan dan
penghijauan lingkunga, pengelolaan perparkiran dan lalu lintas, pengelolan pencemaran
udara (DPPL Banda Aceh, 2009).
Pengelolaan dan penyediaan air bersih di pasar hendaknya memiliki reservoir tempat
penyimpanan air terutup sebelum didistribusikan untuk fasiltas sanitasi yang ada di pasar
seperti wc,kamar mandi,tempat duduk dan wastafel (DPPL Banda Aceh, 2009).
Dalam DPLL Banda Aceh (2015), Penglolahan limbah padat (sampah domestik)
hendaknya dilakukan dengan mekaisme berikut :
Didiskusikan dalam kelompok tentang saran dan solusi yang dapat digunakan untuk
mengatasi dampak lingkungan akibat adanya pembangunan Pasar STAN
Maguwoharjo
F. Hasil Pengamatan
No Biodata Narasumber Hasil Wawancara
1. Nama : Bapak Widodo Mulai berjualan ikan laut tahun 1997-
Umur : 51 tahun sekarang
Asal : Pugeran Pasar STAN dulunya sawah pertanian yang
Peran : Penjual merupakan tanah kas desa
Pasar STAN berdiri pada 1970-an
Pelaksanaan operasional pasar :
Pembagian tempat jualan yang tetap dengen
sistem biaya retribusi 1000 rupiah per hari dan
biaya fasilitas meja 100 rupiah per bulan. Selain
itu ada Ziarah rutin untuk para pedagang setiap
tahunnya dan ada sistem pelaksanaan kebersihan
pasar dengan adanya petugas kebersihan yang
membersihkan area jualan dan mengambil
sampah setiap hari pada jam 4 sore. Pengangkutan
sampah dari TPS pasar ke TPA setiap dua kali
seminggu menggunakan truk.
Dampak Positif adanya pasar : meningkatkan
perekonomian
Dampak negatif adanya pasar : sampah
terkadang menyumbat parit, sehingga aliran
air tidak lancar, tempat parkir yang berada di
pinggir jalan dirasa menghalangi pejalan kaki
2. Nama : Ibu Wulan Di dalam pasar nyaman dan bersih, tetapi
Umur : 39 tahun jalannya terlalu sempit
Asal : Cirebon Di bagian luar pasar ditemukan banyak
Peran : Pembeli sampah di depan pintu masuk sehingga
kurang nyaman.
Keamanan di daerah ini sudah baik
Masalah yang timbul adalah andanya
kemacetan di perempatan jalan
Dampak positif adanya pasar : mudah
berbelanja karena jaraknya dan ketersediaan
barang yang dibutuhkan sudah lengkap
3. Nama : Bapak Bambang Buah yang didistribusi berasal dari daerah
Umur : 48 tahun Lumajang
Asal : Kaliurang Bapak Bambang telah bekerja selama dua
Peran : Distributor Buah tahun
Sistem distribusi dilakukan dengan cara
menyetor buah kepada penjual dua kali
dalam seminggu dan selalu terjual habis
4. Nama : Bapak Jumardi Kondisi keamanan pasar sudah baik
Umur : 50 tahun dikarenakan tidak pernah terjadi kerusuhan,
Asal : Wonosari kemalingan, kecopetan atau kehilangan
Peran : Petugas Parkir barang
dan Keamanan Pasar Sistem kerjanya dilakukan dengan cara
adanya pembagian kerja / shift penjagaan
yang dilakukan pada sore dan pagi hari
dengan masing-masing petugas berjumlah 5
orang yang bekerja selama 8-9 jam/shift.
Waktu pengawasan biasanya tidak lebih dari
sepuluh menit, sebab pembeli segera kembali
setelah selesai berbelanja.
Kesan yang dirasakan adalah kemacetan pada
pasar terjadi saat bulan puasa sehingga
biasanya ada polisi di perempatan jalan
Kondisi lingkungan saat hujan tidak becek
sehingga air tidak menggenang di pasar. Air
hujan langsung menuju ke peresapan air
berupa parit yang alirannya menuju selokan
mataram.
G. Pembahasan
Analisis SWOT (dilakukan berdasarkan observasi pengamat dan wawancara) dari pasar
STAN Maguwoharjo adalah sebagai berikut.
1. Strength (kekuatan)
Fisik dan Kimia : merubah lingkungan yang kurang bermanfaat lebih
bermanfaat lagi. Letak pasar yang strategis memudahan akses masyarakat.
Biologis dan Sosial :
Letak pasar yang strategis memudahan akses masyarakat memenuhi kebutuhan
sehari-hari terutama kebutuhan pangan. Selain itu adanya proses tawar menawar
menyebabkan terjadinya interaksi antar warga pasar sehingga menimbulkan
adanya rasa persaudaraan, kekeluargaan dan gotong royong. Kekuatan lain yang
ditimbulkan oleh pasar ialah mampu menambah jumlah pemasukan kas desa yang
berasal dari biaya retribusi pedagang dan biaya parkiran.
2. Weakness (kelemahan)
Fisik dan Kimia :
Kelemahan dari adanya pasar ialah menimbulkan kebisingan dan kemacetan pada
hari raya besar yang mengganggu warga sekitarnya. Selain itu sampah yang
dihasilkan namun belum diangkut dapat merusak pemandangan dan menimbulkan
bau yang tidak sedap.
Biologis dan Sosial :
Sampah yang belum diangkut dan menumpuk pada TPS pasar merupakan tempat
berkumpulnya kuman-kuman dan sarang penyakit yang apabila terbawa angin
menuju pemukiman akan mengganggu kesehatan warga sekitar. Selain itu
kelemahan lainnya adalah hilangnya populasi dan ekosistem awal yang
merupakan daerah persawahan.
3. Opportunity (Peluang)
Fisik & Kimia :
Lingkungan yang semula sepi karena marupakan area pertanian berubah menjadi
ramai oleh aktivitas pasar.
Biologis & Sosial :
Pasar merupakan salah satu tempat yang dapat menciptakan peluang pekerjaan
bagi masyarakat sekitarnya seperti menjadi pedagang, tukang parkir, ojek,
distributor, kuli angkat barang, petugas kebersihan dan lain-lain. Peluang lain
dengan adanya pasar adalah dapat meminimalisir persaingan harga antar para
pedagang. Hal ini dikarenakan pasar dapat menjadi tempat berkumpulnya para
pedagang yang akan membuat kesepakatan bersama yang dilandasi oleh aturan
pemerintah mengenai harga yang tepat untuk barang-barang yang dijual.
4. Threath (Tantangan)
Fisik & Kimia :
Pembangunan suatu tempat tentu saja memiliki tantangan yang harus
diselesaikan. Tantangan dari pasar STAN ditinjau dari aspek fisik dan kimia
adalah peningkatan sampah dan kemacetan. Sampah yang dihasilkan oleh para
pedagang maupun dari pembeli awalnya dibuang secara sembarangan pada
lorong-lorong pasar sepanjang hari hingga tiba saat pembersihan di sore hari
menimbulkan ketidaknyamanan bagi semua pihak yang berkunjung ke pasar
tersebut. Tantangan lainnya adalah kemacetan di perempatan jalan dekat pasar
akibat tidak adanya rambu-rambu lalulintas maupun polisi yang bertugas (kecuali
pada hari raya besar).
Biologis & Sosial :
Pada aspek ini, tantangannya adalah maraknya pembangunan mini market di
sebelah pasar yang bukan bagian dari lahan pasar. Hal ini dapat melemahkan
potensi pasar tradisional karena para pembeli lebih tertarik untuk berbelanja di
mini market yang lebih bersih dan mewah sehingga dapat mengurangi
penghasilan para pedagang pasar tradisional.
Kaitan antara dokumen AMDAL yang telah kami temukan dengan kondisi nyata dari
pasar STAN adalah sebagai berikut.
Menurut DPPL Banda ACEH (2009). Jenis dampak yang timbul dari operasional
pasar dapat dibagi menjadi tiga yakni tahap pra-konstruksi, konstruksi, dan operasi.
Dalam tahap operasi dampak yang bisa terjadi adalah polusi udara dan kebisingan,
pencemaran air, gangguan kesehatan, pencemaran limbah domestik, penurunan estitika
pasar, kecemburuan dan keresahan masyarakat serta timbulnya kecelakaan lalu linta
Kenyataan yang kami temukan : beberapa dampak yang sesuai dengan DDPL
tersebut pada pasar STAN Maguwoharjo
- polusi udara dan kebisingan : polusi dan kebisingan dihasilkan oleh kendaraan
bermotor di sekitar pasar. Selain itu polusi udara juga dihasilkan dari sampah
yang dibuang di lorong-lorong pasar secara sembarangan.
- gangguan kesehatan : berhubungan dengan sampah yang dihasilkan dan
diletakkan begitu saja pada tempat pembuangan sementara pasar. Kuman-kuman
yang ada di sampah tersebut kemungkinan besar terbawa oleh angin menuju
kepemukiman sekitar yang mempengaruhi kesehatan masyarakat.
- Pencemaran limbah domestik : limbah domestik/padat dihasilkan oleh aktivitas
pasar seperti adanya kresek hingga sisa sayuran mencemari pasar ini.
- penurunan estetika pasar akibat sampah yang dibuang sembarangan.
- timbulnya kecelakaan lalu lintas merupakan kemungkinan yang akan terjadi pada
perempatan jalan karena belum adanya rambu-rambu lalu lintas.
Berdasarkan DPPL Banda Aceh tahun 2009 disebutkan bahwa tindakan pengelolan
yang bisa dilakukan untuk mencegah terjadinya dampak pada tahap operasi antara lain
upaya pengelolaan dan pengolahan air limbah, pengelolaan limbah padat, pengelolaan
dan penyedia air bersih, pengelolaan kebersihan dan penghijauan lingkungan,
pengelolaan perparkiran dan lalu lintas, pengelolan pencemaran udara.
Kenyataan yang kami temukan pada pasar STAN Maguwoharjo sudah ada :
Pengelolaan dan penyediaan air bersih di pasar hendaknya memiliki reservoir tempat
penyimpanan air terutup sebelum didistribusikan untuk fasiltas sanitasi yang ada di pasar
seperti wc, kamar mandi, tempat duduk dan wastafel (DPPL Banda Aceh, 2009).
Kenyataan yang kami temukan : telah ada penyediaan air bersih tetapi pengelolaannya
masih keliru karena sumber air (sumur) belum memiliki reservoir tempat penyimpanan
air tertutup dengan kata lain sumurnya dibiarkan terbuka. Pasar STAN telah memiliki
fasilitas sanitasi yang memadahi seperti adanya toilet, kamar mandi dan tempat duduk
namun belum ditemukan wastafel.
Dalam DPLL Banda Aceh (2015), Penglolahan limbah padat (sampah domestik)
hendaknya dilakukan dengan mekanisme berikut :
1. pengumpulan limbah padat yang dilakukan oleh masing-masing penyewa dan
pemilik kios.
2. sampah yang telah terkumpul dimasukan kedalam kantong plastik kemudian
dimasukan ke dalam tong sampah.
3. sampah diambil oleh petugas cleaning service,selanjutnya dibawa ke TPS yang
telah disediakan oleh pengelolah pasar.
4. pengangkutan dilakasankan 4 hari sekali secara reguler
Telah adanya mekanisme pengelolaan limbah padat (sampah domestik) yang telah
dilakukan seperti mekanisme tersebut meskipun tidak sepenuhnya mengikuti aturan
tersebut. Limbah padat yang telah dikumpulkan oleh pedagang dibiarkan terkumpul
begitu saja tanpa ditaruh pada sampah plastik. Selanjutnya petugas kbersihan akan
membantu membersihkan kembali areal pasar dan membuang sampah-sampah tersebut
pada tempat pembuangan sementara di pasar STAN yang telah disediakan. Pengangkutan
sampah dilakukan dua kali seminggu yang berarti tiga hingga empat hari sekali.
Dampak dari limbah cair pasar bila tidak dikelola dengan baik akan mengakibatkan
hal berikut:
I. Daftar Pustaka