1. Fakta yang ditemukan sebagai pengalaman belajar mempersiapkan diri menjadi pendidik, antara lain: Budaya pagi hari yaitu bel masuk jam 06.55 sedangkan gerbang tempat parkir tutup pada jam 06.50. Pagi hari, saat peserta didik berangkat sekolah, wakil kepala sekolah bidang kesiswaan bersama dengan perwakilan OSIS berdiri di depan gerbang untuk menyalami peserta didik yang berangkat. Setelah bel masuk, terdapat budaya seluruh warga sekolah diminta berdoa bersama lalu menghadap ke Bendera Merah Putih dan menyanyikan lagu Indonesia Raya. Kemudian, peserta didik diberi waktu 15 menit untuk membaca buku sebelum pelajaran dimulai. Sanksi yang ditetapkan untuk peserta didik yang datang terlambat juga baik yaitu menyapu halaman sekolah dan lapangan, mencabuti rumput, memunguti sampah- sampah di tempat sampah setiap kelas, serta membawa tanaman hias untuk dibawa ke sekolah. Namun, masih sering ditemukan peserta didik yang terlambat dan menggunakan atribut seragam sekolah yang tidak sesuai. Hal ini, Saat pulang sekolah, dilakukan berdoa bersama lalu menyanyikan lagu nasional/ lagu daerah. Adanya Jum’at bersih yaitu kegiatan yang dilakukan setiap Hari Jum’at membersihkan seluruh sudut sekolah. Hal yang dilakukan, awalnya guru yang menjadi ketua-ketua kelompok bersih-bersih kemudian memilih beberapa siswa untuk membersihkan salah satu tempat. Hal ini, dapat dijadikan contoh, jika kelak menjadi sesorang maupun kepala sekolah. 2. Perasaan-perasaan yang muncul selama magang yaitu pada awalnya berat dan berpikir akan sulit ternyata lama-lama terbiasa dengan budaya di sekolah. 3. Nilai-nilai yang diperoleh berkaitan: a. Pengalaman-pengalaman bersama pendidik yang bernilai bagi pengenalan jati diri pendidik adalah etos kerja pendidik karena sebagai ada pendidik yang harus bekerja di bidang lain juga seperti menjadi wakil kepala sekolah bidang kurikulum, kesiswaan, dll. Selain itu, administrasi sebagai pendidik yang harus diselesaikan. b. Pengalaman bersama peserta didik yang bernilai bagi pengenalan jati diri pendidik saat mengamati cara pendidik yang akrab dengan peserta didik namun tetap dapat menerapkan tata krama. c. Pengalaman yang berkaitan dengan kultur sekolah yang bernilai bagi pengenalan jati diri pendidik adalah budaya disiplin, melestarikan budaya, dan melestarikan lingkungan yang diterapkan di SMA Negeri 1 Cangkringan. d. Pengalaman bersama pendidik yang bernilai bagi pengenalan karakteristik siswa yaitu awalnya wawancara dengan guru BK, lalu membandingkan benar atau tidaknya dengan kenyataan yang ada lewat tugas piket, kemudian wawancara dengan guru yang bertugas piket juga, serta bertanya dengan siswa sendiri. Sehingga ditemukan bahwa, seluruh warga sekolah terbuka dengan kami yang bertanya selain itu, karakter peserta didik yang ramah dan sopan santun serta mayoritas memiliki permasalahan akademik. e. Pengalaman bersama peserta didik yang bernilai bagi pengenalan karakteristik peserta didik yaitu melalui wawancara dengan peserta didik maupun berbincang-bncang dengan peserta didik untuk sekedar bertanya mengenai sekolah, cita-cita, atau pun basa-basi saja. Tanggapan dari peserta didik menyenangkan dan bahkan bercerita dengan jujur bersama kami serta lama- kelamaan saling menyapa satu sama lain. f. Pengalaman yang berkaitan dengan kultur sekolah yang berkaitan dengan pengenalan karakteristik peserta didik yaitu melalui kegiatan sekolah yang kami ikuti selama magang, seperti menyalami peserta didik yang datang ke sekolah untuk mengamati peserta didik yang melakukan pelanggaran maupun interaksi antar peserta didik maupun peserta didik dengan pendidik. g. Pengalaman bersama pendidik yang bernilai bagi pengenalan kultur sekolah yaitu melalui wawancara dengan pendidik mengenai kultur sekolah maupun berbincang-bincang dengan pendidik saat sedang tugas piket. Melalui perbincangan tersebut, jadi mengerti sedikit seluk-beluk sekolah dan terutama hal-hal yang harus dilakukan oleh guru sebagai pendidik. h. Pengalaman bersama peserta didik yang bernilai bagi pengenalan kultur sekolah yaitu melalui pengamatan saat datang ke sekolah maupun berbincang-bincang dengan peserta didik untuk sekedar bertanya mengenai sekolah, cita-cita, atau pun basa-basi saja. 4. Niat-niat yang disiapkan untuk mengembangkan diri dan menjadi pendidik profesional yaitu jika kelak menjadi seorang pendidik, maka saya: Harus dapat datang tepat waktu ke sekolah karena sebelum membuat suatu aturan dan meminta orang lain menaatinya, maka kita sendiri harus menaati aturan yang dibuat tersebut Harus dapat menjaga hubungan harmonis dengan rekan kerja, peserta didik, dan seluruh warga sekolah. Menciptakan sekolah yang ikut melestarikan alam dan berwawasan budaya. Mengusahakan prestasi akademik maupun non akademik.