LIA AMELIA
Skripsi
Lia Amelia
C24104048
RINGKASAN
Kata kunci : Kawasan wisata Pantai Ancol, analisis kesesuaian lahan, analisis
daya dukung, analisis dampak kegiatan wisata, analisis strategi pengelolaan,
dampak kegiatan wisata.
DAMPAK PENGUNJUNG KAWASAN WISATA TERHADAP
KELESTARIAN SUMBERDAYA PANTAI ANCOL,
JAKARTA UTARA
LIA AMELIA
C24104048
Skripsi
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Perikanan pada Departemen Manajemen Sumberdaya Perairan
Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan
Menyetujui :
I. Komisi Pembimbing
Mengetahui :
II. Dekan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat ALLAH SWT yang
telah memberikan kemampuan dan kesempatan kepada penulis untuk
menyelesaikan skripsi ini. Adapun skripsi yang disusun berjudul Dampak
Pengunjung Kawasan Wisata Terhadap Kelestarian Sumberdaya Pantai
Ancol, Jakarta Utara . Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk
memperoleh gelar sarjana di Departemen Manajemen Sumberdaya Perairan,
Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor. Penelititan yang
penulis laksanakan di Taman Impian Jaya Ancol, Jakarta Utara diharapkan dapat
memberikan masukan bagi pihak pengelola untuk memanfaatkan sumberdaya
Pantai Ancol agar terjaga kelestariannya
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih terdapat kekurangan, karena itu
kritik dan saran untuk perbaikan skripsi ini sangat penulis harapkan. Semoga
skripsi ini bermanfaat dan memberikan informasi bagi penulis khususnya dan bagi
pembaca pada umumnya.
Penulis
UCAPAN TERIMA KASIH
Halaman
DAFTAR ISI ................................................................................... iv
I. PENDAHULUAN ....................................................................... 1
2. Saran ............................................................................................. 83
Tabel Halaman
1. Berbagai kegiatan pembangunan
di wilayah pesisir dan lautan .................................................. 5
2. Luas pantai dan sarana pendukungnya .................................. 7
3. Fasilitas parkir di kawasan wisata Pantai Ancol .................... 7
4. Komposisi, jenis, sumber dan metode pengambilan data ...... 15
5. Kriteria kesesuaian lahan wisata pantai ................................. 19
6. Kriteria kesesuaian lahan Pantai Marina ................................ 20
7. Kriteria kesesuaian lahan Pantai Festival ............................... 21
8. Kategori objek yang terkena dampak
dengan besar dampak ............................................................. 24
9. Contoh penilaian bobot faktor strategis internal/eksternal .... 27
10. Matriks SWOT ...................................................................... 28
11. Rangking alternatif rencana strategi ...................................... 28
12. Luas pantai di kawasan Pantai Ancol ................................... 31
13. Kapasitas parkir yang tersedia ............................................... 33
14. Arah dan kecepatan angin (Tanjung Priok) ........................... 37
15. Rata-rata tinggi gelombang, dan periode gelombang ............ 40
16. Volume kapasitas sampah ..................................................... 55
17. Hasil pemeriksaan kualitas air laut ........................................ 57
18. Hasil kualitas air laut Pantai Carnaval Ancol ........................ 58
19. Hasil kualitas air laut Pantai Marina Ancol ........................... 59
20. Kriteria kesesuaian lahan wisata pantai ................................. 59
21. Kriteria kesesuaian lahan Pantai Marina ............................... 60
22. Kriteria kesesuaian lahan Pantai Festival .............................. 60
23. Daya dukung kawasan ekowisata Pantai Ancol .................... 63
24. Daya dukung kawasan wisata Pantai Ancol .......................... 63
25. Dampak kegiatan wisata ........................................................ 65
26. Tingkat kepentingan faktor strategis internal
dalam pengelolaan dampak pengunjung
kawasan wisata Pantai Ancol ................................................ 74
27. Tingkat kepentingan faktor strategis eksternal
dalam pengelolaan dampak pengunjung
kawasan wisata Pantai Ancol ............................................... 74
28. Penilaian bobot faktor strategis internal dalam
pengelolaan dampak pengunjung
kawasan wisata Pantai Ancol ............................................... 75
29. Penilaian bobot faktor strategis eksternal dalam
pengelolaan sampak pengunjung
kawasan wisata Pantai Ancol ............................................... 75
30. Matriks IFE (Internal Factor Evaluation) ............................ 76
31. Matriks EFE (External Factor Evaluation) .......................... 76
32. Matriks SWOT ...................................................................... 77
33. Rangking alternatif strategi ................................................... 78
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
1. Kerangka pendekatan studi ................................................ 3
2. Peta lokasi penelitan ........................................................... 14
3. Peta batimetri kawasan wisata Pantai Ancol ..................... 32
4. Fluktuasi suhu udara tertinggi, terendah dan rata-rata ....... 34
5. Grafik kualitas udara periode II 2007 ................................ 34
6. Grafik kualitas udara periode II 2007 ................................ 35
7. Grafik kualitas udara periode I 2008 .................................. 35
8. Grafik kualitas udara periode I 2008 .................................. 36
9. Grafik suhu air kawasan Pantai Ancol ............................... 36
10. Grafik pasang surut Teluk Jakarta Januari 2005 ................ 37
11. Stik plot arus di Pantai Ancol 2008 ................................... 38
12. Stik plot arus di Pantai Ancol
saat neap tide 2001 (Beach Pool) ..................................... 39
13. Stik plot arus di Pantai Ancol
saat spring tide 2001 (Beach Pool) ................................... 39
14. Karakteristik pengunjung wisata Pantai Ancol .................. 41
15. Karakteristik usia pengunjung wisata Pantai Ancol .......... 41
16. Karakteristik pekerjaan pengunjung
wisata Pantai Ancol ............................................................ 42
17. Karakteristik asal daerah wisata Pantai Ancol ................... 42
18. Karakteristik pendapatan per bulan pengunjung
wisata Pantai Ancol ............................................................ 43
19. Frekuensi berkunjung ke Pantai Ancol .............................. 43
20. Jenis kegiatan yang dilakukan pengunjung ....................... 44
21. Jenis pendamping saat berkunjung .................................... 44
22. Kepuasan pengunjung Pantai Ancol .................................. 45
23. Pengetahuan pengunjung terhadap ekowisata ................... 45
24. Kenyamanan apabila Pantai Ancol dipenuhi pengunjung . 46
25. Pembatasan pengunjung di Pantai Ancol ........................... 47
26. Persepsi pengunjung terhadap
lingkungan dan sarana prasarana ......................................... 48
27. Karakteristik usia pengelola
kawasan wisata Pantai Ancol ............................................. 48
28. Karakteristik tingkat pendidikan pengelola
kawasan wisata Pantai Ancol .............................................. 49
29. Karakteristik asal pengelola
kawasan wisata Pantai Ancol .............................................. 49
30. Karakteristik bidang pekerjaan pengelola
kawasan wisata Pantai Ancol .............................................. 50
31. Karakteristik penghasilan per bulan pengelola
kawasan wisata Pantai Ancol .............................................. 50
32. Karakteristik waktu mulai, selesai, libur kerja
pengelola kawasan wisata Pantai Ancol ............................. 51
33. Karakteristik lama dan tingkat kepuasan bekerja
pengelola kawasan wisata Pantai Ancol ............................. 51
34. Persepsi pengelola terhadap wilayah kelolanya ................. 52
35. Diagram alir sistem pengolahan
air limbah restoran di Pantai Timur .................................... 54
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1. Peta gangguan lingkungan
pada lokasi wisata Pantai Ancol ...................................... 87
2. Bagan latar belakang dan sejarah proyek Ancol .............. 88
3. Kualitas Air Sungai Ancol (Air Sungai
Gunung Sahari sebelum Masuk Ancol) .......................... 89
4. Kualitas Air Kali Bintang Mas ......................................... 90
5. Struktur organisasi PT. Pembangunan
Jaya Ancol Tbk. Tahun 2005 ........................................... 91
6. Struktur organisasi Taman Impian Jaya
PT. Taman Impian Jaya Ancol 2005 ............................... 92
7. Perhitungan daya dukung kawasan dan
indeks kesesuaian lahan ................................................... 93
8. Suhu Teluk Jakarta Tahun 2001 ....................................... 98
9. Suhu air kawasan Pantai Ancol ........................................ 98
10. Tinggi dan periode gelombang ......................................... 99
11. Gambar-gambar kawasan wisata Pantai Ancol ................ 100
12. Kuisioner pengunjung ....................................................... 103
I. PENDAHULUAN
1. Latar belakang
Taman Impian Jaya Ancol (TIJA) merupakan sebuah kawasan wisata
dengan produk dan jasa pariwisata yang berkaitan dengan potensi dan kondisi
sumberdaya pantai. Potensi wisata yang ditawarkan Ancol berupa alam, budaya
dan buatan dimana ketiga potensi tersebut memberikan nilai daya tarik bagi
wisatawan. Jenis produk dan jasa yang terdapat di Ancol adalah rekreasi, resort
dan real estate.
Taman Impian Jaya Ancol terletak di Jakarta Utara, di pinggir Teluk
Jakarta. Teluk Jakarta sudah mengalami pencemaran akibat aktivitas manusia,
seperti pembuangan limbah domestik dan industri yang mengancam lingkungan
yang dapat menyebabkan kematian ikan dan penurunan nilai kualitas air. Wilayah
pesisir Teluk Jakarta perlu lebih diperhatikan dan dijaga, sehingga potensi dari
wilayah pesisir Teluk Jakarta bisa dioptimalkan. Pemanfaatan sumberdaya
wilayah pesisir secara berkelanjutan adalah bagaimana mengelola segenap
kegiatan pembangunan yang terdapat di suatu wilayah yang berhubungan dengan
wilayah pesisir agar total dampaknya tidak melebihi kapasitas fungsionalnya.
Setiap ekosistem alamiah, termasuk wilayah pesisir, memiliki empat fungsi pokok
bagi kehidupan manusia : (1) jasa-jasa pendukung kehidupan, (2) jasa-jasa
kenyamanan, (3) penyedia sumberdaya alam, (4) penerima limbah (Ortolano,
2004 dalam Dahuri, 2004).
Jasa-jasa pendukung kehidupan (life support services) mencakup berbagai
hal yang diperlukan bagi eksistensi kehidupan manusia, seperti udara dan air
bersih serta ruang bagi berkiprahnya segenap kegiatan manusia. Jasa-jasa
kenyamanan (amenity services) yang disediakan ekosistem alamiah adalah berupa
suatu lokasi beserta atributnya yang indah dan menyejukkan yang dapat dijadikan
tempat berekreasi serta pemulihan kedamaian jiwa. Ekosistem alamiah juga
menyediakan sumberdaya alam yang dapat dikonsumsi langsung atau sebagai
masukan dalam proses produksi. Sedangkan fungsi penerima limbah dari suatu
ekosistem adalah kemampuan dalam menyerap limbah dari kegiatan manusia,
hingga menjadi suatu kondisi yang aman.
Kegiatan kepariwisataan bahari pada hakekatnya merupakan kegiatan yang
memanfaatkan objek dan daya tarik wisata bahari, yang terdiri dari bentuk
kekayaan alam yang indah, keragaman flora dan fauna. Kehangatan pasir pantai,
air laut yang menyejukkan hati, suasana yang tropis merupakan sumberdaya yang
ditawarkan di kawasan wisata Pantai Ancol. Berbagai aktivitas yang
memanfaatkan kawasan pantai akan dapat menyebabkan keseimbangan ekologi
pantai terganggu apabila tidak ada pengelolaan yang berkelanjutan.
Perlu penanganan terhadap gangguan-gangguan agar terjaga kelestarian
sumberdaya Pantai Ancol, gangguan-gangguan yang terjadi seperti : kawasan
berenang yang masih banyak ditemukan sampah, air kali Ancol yang telah sangat
tercemar dan menimbulkan aroma kurang sedap, perembesan air laut ke daratan
yang berakibat sumber air bersih berasa asin, pencemaran terhadap pantai dan
sungai, perubahan tekstur dan kedalaman pantai. Pantai Ancol merupakan salah
satu tujuan utama masyarakat Jakarta ketika hari libur tiba, jumlah pengunjung
akan meningkat pesat dan merupakan kendala atau tantangan bagi pengelola
untuk tetap menjaga kelestarian sumberdaya Pantai Ancol, agar masyarakat
sekitar tidak terlalu merasakan dampak dari kegiatan wisata di Pantai Ancol.
2. Perumusan masalah
Kawasan wisata Pantai Ancol memiliki potensi sumberdaya alam dan
sumberdaya manusia dimana kedua potensi tersebut saling bersinergis. Potensi
sumberdaya alam berupa pantai, air laut, dan pemandangan. Potensi sumberdaya
manusia berupa pengunjung, masyarakat, dan pengelola. Kedua potensi
sumberdaya tersebut akan menciptakan terjadinya aktivitas utama dan aktivitas
penunjang dan bertemu dalam suatu kegiatan wisata Pantai Ancol. Aktivitas
utama merupakan aktivitas yang berhubungan langsung dengan potensi alam
Pantai Ancol.
Aktivitas utama seperti berenang, berperahu, jetski, jogging, menikmati
pemandangan, piknik. Aktivitas penunjang merupakan aktivitas yang mendukung
aktivitas utama, seperti restoran, toko penjual suvenir dan hotel. Dampak dan
manfaat muncul akibat kedua aktivitas tersebut, maka perlu dikaji dampak dan
manfaat yang berkaitan dengan kegiatan ekologi dan sosial sehingga dapat
merancang rencana strategi meminimalkan dampak kegiatan wisata (Gambar 1).
Wisata pantai
Aktivitas Aktivitas
utama penunjang
Dampak Dampak
SWOT
negatif positif
4. Manfaat penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan masukan sebagai
pengelolaan kawasan pantai yang lestari.
II. TINJAUAN PUSTAKA
1. Definisi pariwisata
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 1990 mengenai
kepariwisataan bahwa wisata adalah kegiatan perjalanan atau sebagian dari
kegiatan tersebut yang dilakukan secara sukarela serta besifat sementara untuk
menikmati objek dan daya tarik wisata; pariwisata adalah segala sesuatu yang
berhubungan dengan wisata, termasuk pengusaaan objek dan daya tarik wisata
serta usaha-usaha terkait di bidang tersebut; objek dan daya tarik wisata adalah
segala yang menjadi sasaran wisata; kawasan pariwisata adalah kawasan dengan
luas tertentu yang dibangun atau disediakan untuk memenuhi kebutuhan
pariwisata.
4.1.2. Sosial-budaya
Demografi. Lokasi kegiatan Taman Impian Jaya Ancol secara administratif
masuk dalam wilayah kelurahan Ancol berpenduduk tetap sebanyak 4.955 Kepala
Keluarga dengan 17.854 jiwa, terdiri dari 8 RW dan 65 RT. Berdasarkan jenis
kelamin, penduduk laki-laki 9.847 jiwa dan perempuan 8.007 jiwa. Luas
Kelurahan Ancol ±577,28 Ha dengan jumlah penduduk 17.854 jiwa (monografi
Kelurahan Ancol tahun 2004) (Ramly, 2007).
4.1.3. Ekonomi
Dari sisi ekonomi, pariwisata muncul dari empat unsur pokok yang saling
terkait erat atau menjalin hubungan dalam suatu sistem, yakni a) permintaan atau
kebutuhan; b) penawaran atau pemenuhan kebutuhan berwisata itu sendiri; c)
pasar dan kelembagaan yang berperan untuk memfasilitasi keduanya; dan d)
pelaku atau aktor yang menggerakkan ketiga elemen tadi (Damanik and Weber,
2006).
1. Tempat penelitian
Penelitian dilaksanakan di kawasan wisata Pantai Ancol, Jakarta Utara.
Kawasan wisata ini merupakan ini merupakan bagian dari pesisir Teluk Jakarta.
Survei lapangan dilaksanakan pada bulan Nopember 2008. Pengumpulan data
primer dan sekunder dilaksanakan pada bulan Nopember 2008.
Penelitian terdiri dari tiga tahap. Tahap pertama diawali dengan membuat
perencanaan dan menentukan metode pengumpulan analisa data. Tahap kedua
yaitu pengumpulan data dan informasi-informasi mengenai kawasan berupa studi
literatur dan studi lapang. Tahap ketiga yaitu melakukan pengolahan data dan
analisis sesuai dengan metode analisis yang telah ditentukan.
Komponen data yang akan diambil berupa keadaan umum Ancol, kualitas
air laut, SDM, kebijakan, dan keadaan ekologi kawasan. Keadaan umum Ancol
terdiri dari tata ruang, sarana dan prasarana, serta transportasi dan komunikasi.
Kondisi umum lokasi, sistem hidrologi dan limbah, data-data yang diambil berupa
data sekunder. Data fasilitas, sarana, dan prasarana diambil dalam bentuk data
primer dan sekunder. Transportasi dan komunikasi berupa data primer.
Data kualitas air laut berasal dari data RKL dan RPL Taman Impian Jaya
Ancol. Data sumberdaya manusia berupa data dari pengunjung, dan pengelola.
Untuk data pengunjung berupa data primer, sedangkan data pengelola merupakan
data sekunder. Keadaan ekologi yang diambil berupa data primer dan sekunder,
berupa pengolahan limbah, kondisi tanah dan pantai.
4. Teknik pengambilan dan pengumpulan data
Penelitian ini diawali dengan mengevaluasi kondisi perairan kawasan wisata
Pantai Ancol. Evaluasi yang dilakukan berdasarkan konsep pengembangan wisata
alam dengan melihat potensi sumberdaya alam dan sumberdaya manusianya.
Potensi sumber daya alam dilihat dari data kualitas air di daerah pesisir kawasan
wisata Pantai Ancol baik primer maupun sekunder sebagai perbandingan dengan
kualitas perairan yang baik untuk pengelolaan kawasan wisata yang
berkelanjutan. Kemudian dilakukan peninjauan dari segi sumberdaya manusia,
berupa observasi dan wawancara kepada pihak pengunjung.
Pengumpulan data mengenai keadaan umun kawasan wisata Pantai Ancol,
isu-isu yang berkembang dan kebijakan, dilakukan dengan studi literatur melalui
internet, perpustakaan maupun dari pihak terkait seperti Pemda dan pengelola
Ancol.
4.1. Data primer
Data primer terdiri dari observasi dan wawancara. Pengumpulan data primer
dilakukan dengan cara observasi, yaitu meninjau langsung kondisi lokasi di
lapangan dengan melakukan sampling pada beberapa parameter, seperti
pengamatan pada kualitas air, kesesuaian pantai.
4.1.1. Lokasi sampling
Lokasi pengambilan contoh dilakukan di 5 lokasi, yaitu Pantai Marina,
Pantai Festival, Pantai Indah, Pantai Timur, dan Pantai Carnaval.
4.1.2. Alat dan bahan
Alat yang diperlukan untuk mengambil data kesesuaian lahan pantai
diantaranya meteran, secchi disk, floating drodge, termometer, water pass, besi
holo. Bahan penunjang lain berupa peta kawasan wisata Ancol yang diperoleh
dari Balai Samudra Taman Impian Jaya Ancol, dan beberapa dokumen lain dari
pengelola Taman Impian Jaya Ancol seperti jumlah pengunjung dan pendapatan,
jumlah pengelola kawasan Pantai Ancol, serta studi pustaka penunjang yang
berkaitan dengan penelitian ini.
4.1.3. Frekuensi pengukuran
Di setiap lokasi pengambilan contoh, terdapat 3 titik untuk mengumpulkan
data kesesuaian pantai. Di setiap titik pengambilan contoh dilakukan 3 kali
ulangan, sehingga data yang diperoleh dapat mewakili keadaan yang sebenarnya.
Untuk pengukuran kualitas air, pengambilan sampel air terdapat di dua titik, yaitu
Pantai Marina dan Pantai Carnaval.
4.1.4. Responden
Wawancara dilakukan dengan tujuan untuk memperoleh informasi lebih
lanjut mengenai kawasan penelitian, dengan memberi kuisioner kepada
pengunjung, sehingga data yang diperoleh dapat mendukung pengamatan di
lokasi. Teknik yang digunakan dalam pengambilan data menggunakan accident
sampling, yaitu responden yang kebetulan berada di dalam kawasan wisata Ancol.
Jumlah sampel yang diambil tidak dibatasi, tergantung dari terpenuhinya
jawaban tersebut. Kedua komponen, pengunjung kawasan wisata Pantai Ancol
diharapkan mampu memenuhi kriteria kuisioner karena dekat dan mengetahui
secara langsung kondisi kawasan wisata Ancol. Sedangkan untuk pengelola
dipergunakan data Widiasari, 2007.
4.1.4.1. Pengunjung
Pengunjung yang dijadikan responden berjumlah 59 orang, adalah
pengunjung yang berwisata di kawasan wisata Pantai Ancol. Penyebaran
kuisioner untuk mengetahui :
• Kondisi sosial ekonomi pengunjung
• Respon dan persepsi pengujung terhadap kawasan wisata
5. Analisis data
5.1. Analisis kesesuaian lahan wisata pantai
Kriteria kesesuaian lahan wisata pantai merupakan analisis untuk
menentukan kesesuaian lahan pantai untuk berbagai aktivitas yang terdapat di
kawasan pantai. Analisis kesesuaian peruntukkan wisata pantai dilakukan dengan
menentukan kategori dan skor sesuai parameter-parameter dalam tabel. Analisis
ini diperlukan untuk melihat apakah data parameter kesesuaian kawasan wisata
Pantai Ancol masih memenuhi standar untuk wisata pantai. Nilai diperoleh antara
bobot dikalikan skor, kemudian dijumlahkan. Hasil penjumlahan dibagi dengan
84 (hasil kali antara bobot dengan skor tertinggi) kemudian dikalikan 100%.
Kisaran atau interval nilai kelas kesesuaian lahan wisata pantai adalah sebagai berikut :
• Sangat sesuai (S1) : 83% - 100 %
• Sesuai (S2) : 50% - < 83%
• Sesuai bersyarat (S3) : 17% - <50%
• Tidak sesuai (N) : < 17%
Kx
Keterangan :
DDK = daya dukung kawasan
K = potensi ekologis pengunjung atau kapal per satuan unit area
Lp = luas area atau panjang area yang dapat dimanfaatkan
Lt = luas unit area untuk kategori tertentu
Wt = waktu yang disediakan oleh kawasan untuk kegiatan wisata dalam satu
hari
Wp = waktu yang dihabiskan pengunjung atau kapal untuk tiap
kegiatan tertentu
i=
Keterangan : i= Bobot faktor ke-i i= 1,2,3,...,n
Xi= Nilai faktor ke-i n= Jumlah faktor
1. Kondisi kawasan
1.1. Kondisi sumberdaya alam
Pantai Ancol memiliki total panjang pantai sebesar 5.900 m, dengan
panjang Pantai Marina 390 m, Pantai Festival, Pantai Indah, dan Pantai Mercure
990 m, Pantai Timur 1810 m, dan Pantai Carnaval 890 m. Setiap pantai memiliki
daya tarik tersendiri. Pantai Ancol terbagi-bagi berdasarkan kelandaian atau
kemiringan pantai. Jenis kegiatan yang terdapat di Pantai Ancol beragam, dimana
setiap jenis kegiatannya sesuai dengan zonasi Pantai Ancol itu sendiri.
Pantai Marina yang dipergunakan sebagai pelabuhan kapal, memiliki luas 2
ha. Luas Pantai yang paling kecil adalah Pantai Indah yaitu 1,7 ha. Pantai Timur
memiliki luas pantai yang paling besar, karena pantai ini merupakan kesatuan dari
pantai yang dulu dikenal dengan nama Pantai Molek, Pantai Danau, Pantai Elok,
dan Pantai Ria.
Di kawasan Pantai Timur terdapat salah satu kawasan khusus untuk
kegiatan berenang, yang dikenal dengan nama Beach Pool. Pantai Carnaval
memiliki luasan 5,5 ha, di kawasan ini terdapat panggung yang cukup besar untuk
kegiatan seni dan musik.
Pantai Marina memiliki luas area 2,8 ha, dimana lahan seluas 2 ha
digunakan untuk menampung kapal atau disebut juga Pelabuhan Kapal Marina.
Pantai Marina merupakan salah satu tempat kapal berlabuh atau disebut juga
dermaga. Pelabuhan Kapal Marina merupakan suatu area untuk perorangan
maupun persero yang ingin menyimpan kapal mereka untuk kemudahan
akomodasi ke suatu area. Pelabuhan Kapal marina memiliki lokasi yang strategis
untuk melakukan perjalanan menuju Kepulauan Seribu, tempat wisata lainnya.
Pelabuhan Kapal Marina memiliki daya tampung kapasitas maksimal 150
kapal. Beragam jenis kapal yang berada di Pelabuhan Kapal Marina. Saat ini
jumlah kapal yang berada di Pelabuhan Kapal Marina sekitar 80 kapal, dimana 30
diantaranya adalah milik pribadi. Jenis kapal yang berada di Pelabuhan Kapal
Marina adalah jenis kapal yang memilki kapasitas penumpang 10 80 orang.
Pantai Festival merupakan nama sebuah pantai yang berada tidak jauh dari
lokasi Pantai Marina. Perlindungan beton di bibir Pantai Festival dibangun karena
kecuraman pantai tersebut, adapun aktivitas atau kegiatan yang terdapat di Pantai
Festival adalah berperahu, fotografi, maupun duduk santai. Terdapat sejumlah
pemberitahuan mengenai kecuraman pantai, dan aktivitas yang dilarang di Pantai
Festival.
Aktivitas berenang sudah dapat terlihat di Pantai Indah, meskipun tidak
sebanyak di Pantai Timur, dalam hal ini Beach Pool. Aktivitas lainnya adalah
duduk santai, dimana terdapat sejumlah penawaran jasa penyewaan tikar. Selain
penyewaan tikar, adapula penyewaan ban berenang, sehingga air laut Ancol dapat
dinikmati oleh semua kalangan.
Pantai Timur merupakan kawasan yang kelak akan menjadi kawasan
kuliner, salah satu wisata yang ditawarkan oleh Pantai Timur adalah wisata
kuliner. Bandar Jakarta, Pizza Hut, A&W, Mc Donald merupakan sejumlah nama
besar yang telah berada di Pantai Timur. Keberadaan restoran maupun kafe di
Pantai Ancol telah dikelola oleh departemen Food and Beverage.
Pantai Carnaval adalah pantai yang terletak di paling timur Pantai Ancol. Di
pantai ini terdapat panggung hiburan yang cukup besar, biasa digunakan untuk
acara-acara musik yang disiarkan di televisi. Duduk santai juga merupakan salah
satu aktivitas yang terdapat di Pantai Carnaval, karena merupakan lahan terbuka.
Pada peta batimetri kawasan wisata Pantai Ancol terlihat bahwa kedalaman
di sepanjang kawasan Pantai Ancol adalah 0-1 meter (gambar 3). Kedalaman ini
dapat dipergunakan sebagai kawasan untuk kegiatan berenang. Tetapi tidak hanya
parameter kedalaman saja yang menjadi penentu sebuah kawasan pantai
diperuntukkan untuk kegiatan berenang. Faktor penentu di kawasan Pantai Ancol
adalah kecuraman pantai. Pantai Marina dan Pantai Festival tidak diperuntukkan
untuk kegiatan berenang karena kecuraman pantainya.
Kedalaman yang tidak melebihi dua meter di sekitar Pantai Indah dan Pantai
Timur memberikan kenyamanan bagi pengunjung untuk melakukan kegiatan
berenang. Selain kedalaman pantai dapat dilihat dari peta batimetri, penulis telah
melakukan ground check, yaitu pengecekan secara langsung ke lapang untuk
melihat seberapa jauh para pengunjung dapat menikmati kegiatan berenang di
kawasan pantai ini. Sepanjang 50 meter ditarik garis tegak lurus dari garis pantai
dapat dinikmati para pengunjung untuk kegiatan berenang.
Jan Peb Mar April Mei Juni Juli Agst Sep Okt Nop Des
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
1991 W/01 N/01 SW/01 NW/01 -/01 W/01 E/01 E/02 E/01 - W/0 NE/01
1992 W/01 W/01 N/01 NE/01 N/01 -/03 E/04 E/03 E/02 NW/03 - -
1993 NW/02 S/03 NW/03 W/03 N/03 E/02 NE/04 E/03 NE/03 N/03 N/03 SW/04
1994 W/03 W/03 W/03 W/03 NE/02 E/04 E/03 NE/02 S/04 S/03 E/03 SW/02
1995 NW/04 NW/04 W/04 NE/03 Va E/04 E/04 E/04 - E/04 S/03 SE/04
1996 NW/03 W/04 W/04 E/03 E/03 E/04 NE/04 NE/04 NW/04 N/01 - -
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
1997 W/03 W/03 W/04 SW/03 N/03 -/03 E/04 NE/04 N/04 N/01 W/04 -/03
1998 W/02 N/02 NE/02 NW/02 E/02 E/02 NE/02 NE/02 NE/02 NE/02 N/02 W/02
2000 W/03 W/03 NE/02 N/03 - N/03 NE/02 N/04 N/03 N/03 N/03 -
1.4.4. Arus
Stik plot arus Pantai Ancol di setiap stasiun pengamatan secara keseluruhan
memperlihatkan arah arus cenderung ke arah barat. Garis vertikal menunjukkan
bahwa terdapat 3 kali ulangan dalam setiap pengamatan kecepatan dan arah arus.
Garis horizontal merupakan garis yang menunjukkan letak atau posisi penelitian
kecepatan dan arah arus. Angka pada garis horisontal berturut-turut menyatakan
nama pantai : 1. Pantai Marina, 2. Pantai Festival 1, 3. Pantai Festival 2, 4. Pantai
Indah 5. Beach Pool, 6. Pantai Timur, 7. Pantai Carnaval (Gambar 11).
Pada Pantai Marina kecepatan arusnya 0,016 m/s dengan kecenderungan
arah arus dari barat laut, sedangkan di Pantai Festival memiki kecepatan arus 0,06
m/s dengan arah arus dari barat daya. Hal yang serupa juga dijumpai di kelima
pantai lainnya dimana arah arus yang terjadi dari barat daya. Pantai Indah
memiliki kecepatan arus 0,105 m/s.
0.1 m/s
3
0.09 m/s
0.08 m/s
2
0.07 m/s
0.06 m/s
1 0.05 m/s
1 2 3 4 5 6 7
Reference Vectors
0.03 m/s
0.016 m/s 0.06 m/s 0.105 m/s
0.02 m/s
0.15 m/s
0.14 m/s
0.13 m/s
0.12 m/s
0.11 m/s
3
0.1 m/s
2 0.09 m/s
0.08 m/s
1
0.07 m/s
2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
0.06 m/s
Pantai Ancol 0.05 m/s
Reference Vectors
0.04 m/s
0.02 m/s 0.09 m/s 0.16 m/s
0.03 m/s
0.02 m/s
Gambar 12. Stik plot arus di Pantai Ancol saat neap tide 2001 (Beach Pool)
Sumber : Survei Hidro-Oseanografi dan Studi Model Matematik Kolam
Pemandian Ancol, 2004
Pada saat pasang arus memilki kecepatan antara 0,03-0,13 m/s dengan arah
arus cenderung dari barat daya. Dijumpai kecepatan arus yang lebih besar pada
pukul 15.00 wib, yaitu sebesar 0,13 m/s.
0.12 m/s
0.11 m/s
0.1 m/s
3
0.09 m/s
2
0.08 m/s
1
2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 0.07 m/s
0.06 m/s
Pantai Ancol Reference Vectors
0.05 m/s
0.03 m/s 0.08 m/s 0.13 m/s
0.04 m/s
0.03 m/s
Gambar 13. Stik plot arus di Pantai Ancol saat spring tide 2001 (Beach Pool)
Sumber : Survei Hidro-Oseanografi dan Studi Model Matematik Kolam
Pemandian Ancol, 2004
1.4.5. Gelombang
Tinggi gelombang maksimal di daerah Beach Pool pada ketinggian 35 cm
pada pukul 15.00 wib. Pada pukul 8.00-13.00, gelombang masih tenang, dengan
ketinggian antara 20-25 cm. Periode atau waktu antara gelombang satu dengan
lainnya adalah 4-7 detik. Ketinggian gelombang semakin bertambah pada pukul
14.00 wib, dengan periode 5-7 detik.
Dibawah pukul 11.00 tinggi gelombang mencapai 20 cm, sedangkan diatas
pukul 11.00 tinggi gelombang bertambah sampai mencapai 35 cm sampai dengan
pukul 30 cm, dengan tinggi gelombang terendah 25 cm.
Pengunjung Pantai Ancol berasal dari berbagai daerah baik dari Jakarta,
Pulau Jawa, luar Pulau Jawa maupun luar Indonesia. Persentase antara
pengunjung yang berasal dari Jawa Barat dan warga lokal Jakarta hampir sama,
yakni 49% dan 37%. Dominansi daerah asal pengunjung terjadi dari dalam Pulau
Jawa, yakni sebesar 91%. Pengunjung dari luar Pulau Jawa sebesar 7%,
sedangkan dari luar Negara Indonesia sebesar 2%.
Gambar 18. Karakteristik pendapatan per bulan pengunjung wisata Pantai Ancol
Gambar 28. Karakteristik tingkat pendidikan pengelola kawasan wisata Pantai Ancol
Sumber : Widiasari, 2007
Gambar 30. Karakteristik bidang pekerjaan pengelola kawasan wisata Pantai Ancol
Sumber : Widiasari, 2007
Gambar 31. Karakteristik penghasilan per bulan pengelola kawasan wisata Pantai Ancol
Sumber : Widiasari, 2007
Gambar 32. Karakteristik waktu mulai, selesai, libur kerja pengelola kawasan wisata
Pantai Ancol
Sumber : Widiasari, 2007
Saringan Kasar
Saringan Halus
Bak Pengendap I
Grease /
Oil Trap
Bak Pengendap II atau Bak
Penampung (Effluent Tank)
Saluran umum
Gambar 35. Diagram alir sistem pengolahan air limbah restoran di Pantai Timur
Sumber : updating RKL dan RPL, 2004
3.2. Sistem Pengolahan Sampah
Sampah yang dihasilkan dari kegiatan PT. TIJA dikelola dengan
menyediakan bak tempat penampungan di setiap unit kegiatan, kemudian
diangkut oleh petugas kebersihan menuju ke tempat pembuangan sementara
(TPS) sampah dan selanjutnya diangkut ke lokasi pembuangan akhir (LPA)
sampah. Volume sampah yang dihasilkan dalam kondisi kunjungan puncak pada
tahun baru atau liburan sekolah dapat dilihat pada Tabel 16.
Terjadi peningkatan volume sampah ketika tahun baru dan masa liburan
sekolah, peningkatan yang terjadi adalah sebesar 2-3 kali lipat dari jumlah sampah
pada hari biasa. Ketika peningkatan sampah terjadi, maka pihak pengelola akan
meningkatkan armada pengangkutan sampah, seperti truk pengangkut sampah,
agar tidak terjadi penumpukan sampah.
Hasil kualitas air laut Pantai Carnaval Ancol yang melebihi baku mutu
adalah zat padat tersuspensi (TSS). TSS yang melebihi baku mutu ini diakibatkan
karena gelombang yang relatif tinggi akibat musim barat yang terjadi, sehingga
mengakibatkan terjadinya percampuran massa air. Untuk hasil parameter pH
Pantai Carnaval ini tidak melebihi baku mutu yang ada sesuai dengan
peruntukkan wisata bahari yaitu 7,9. Minyak dan lemak juga tidak melebihi baku
mutu yaitu kurang dari 2 (tabel 18).
O1 0 2 4 2 2 3 3 4 13 0,1066
O2 2 0 4 2 2 3 3 4 7 0,0574
O3 1 1 0 1 1 1 1 2 20 0,1639
T1 2 2 4 0 2 3 3 4 8 0,0656
T2 2 2 4 2 0 3 3 4 20 0,1639
T3 1 1 3 1 2 0 2 3 20 0,1639
T4 1 1 3 1 2 2 0 3 13 0,1066
T5 1 1 2 1 1 1 1 0 13 0,1066
Total 122 1
EFE
Oppurtunities (O) Strategi S-O Strategi W-O
O1 Landasan hukum yang SO1 Membuat kebijakan untuk WO1 Membuat kegiatan yang dapat
terstuktural dari awal tidak memperbolehkan limbah menambah minat pengunjung
pembangunan yang tidak sesuai dengan baku untuk mencintai lingkungan
O2 Kepmen- mutu masuk ke dalam aliran WO2 Dibuatnya suatu pengolahan
51/MENLH/2004, Kali Ancol, dari berbagai limbah untuk kegiatan restoran
tentang baku mutu air restoran. dan kafe-kafe
laut untuk wisata bahari SO2 Pemantauan rutin secara W03 Adanya peningkatan motivasi
khusus di kawasan Pantai bekerja untuk petugas
O3 Keinginan pengunjung Ancol kebersihan Taman dan Pantai
untuk kembali SO3 Pengelola menginformasikan Ancol.
berkunjung ke Pantai pengunjung mengenai
Ancol pentingnya menjaga Pantai
Ancol
Strategi S-T
1. Melakukan forum khusus S1, S2, T1, T2, T3 2,8203 II
mengenai pembuangan limbah
yang melibatkan setiap pemangku
kepentingan yang terkait dengan
Kali Ancol
2. Melakukan pemantauan rutin S1, S2, S3, T1, T3, 2,7478 III
terhadap kualitas air limbah yang T4
dikeluarkan dari kegiatan
kawasan wisata Pantai Ancol agar
sesuai dengan baku mutu.
3. Membuat sebuah promosi yang S4, S5, S6, T4, T5 1,0859 IX
menarik untuk pengunjung agar
lebih menyukai kegiatan yang
bernuansa alami
Strategi W-T
1. Pembuatan lahan hijau untuk W1, W3, T2, T5 1,6449 IV
meningkatkan daya dukung
kawasan Pantai Ancol
2. Membuat aturan mengenai T4, W3 0,5832 XI
pembatasan pengunjung pada
beberapa waktu tertentu agar
terjaga kelestarian Pantai Ancol
Berdasarkan perangkingan jumlah dari nilai setiap alternatif strategi pada
tabel 33, maka urutan yang dapat dijadikan sebagai rencana strategis dalam
pengelolaan dampak pengunjung kawasan wisata terhadap kelestarian Pantai
Ancol adalah sebagai berikut :
1. Membuat kebijakan untuk tidak memperbolehkan limbah yang tidak sesuai
dengan baku mutu masuk ke dalam aliran Kali Ancol, dari berbagai
restoran.
2. Melakukan forum khusus mengenai pembuangan limbah yang melibatkan
setiap pemangku kepentingan yang terkait dengan Kali Ancol.
3. Melakukan pemantauan rutin terhadap kualitas air limbah yang dikeluarkan
dari kegiatan kawasan wisata Pantai Ancol agar sesuai dengan baku mutu.
4. Pembuatan lahan hijau untuk meningkatkan daya dukung kawasan Pantai
Ancol.
5. Pemantauan rutin secara khusus di kawasan Pantai Ancol
6. Dibuatnya suatu pengolahan limbah untuk kegiatan restoran dan kafe-kafe
7. Membuat kegiatan yang dapat menambah minat pengunjung untuk
mencintai lingkungan
8. Adanya peningkatan motivasi bekerja untuk petugas kebersihan Taman dan
Pantai Ancol
9. Membuat sebuah promosi yang menarik untuk pengunjung agar lebih
menyukai kegiatan yang bernuansa alami
10. Pengelola menginformasikan pengunjung mengenai pentingnya menjaga
Pantai Ancol
11. Membuat aturan mengenai pembatasan pengunjung pada beberapa waktu
tertentu agar terjaga kelestarian Pantai Ancol
Dari alternatif strategi yang dihasilkan, yang mendapat prioritas utama
untuk dipilih sebagai rencana strategi utama dalam pengelolaan dampak
pengunjung kawasan wisata terhadap kelestarian Pantai Ancol adalah membuat
kebijakan untuk tidak memperbolehkan limbah yang tidak sesuai dengan baku
mutu masuk ke dalam aliran Kali Ancol dari berbagai restoran, melakukan forum
khusus mengenai pembuangan limbah yang melibatkan setiap pemangku
kepentingan yang terkait dengan Kali Ancol, melakukan pemantauan rutin
terhadap kualitas air limbah yang dikeluarkan dari kegiatan kawasan wisata Pantai
Ancol agar sesuai dengan baku mutu. Ketiga strategi tersebut merupakan satu
kesatuan yang saling mendukung dan melengkapi satu dengan yang lain.
Strategi pertama, membuat kebijakan untuk tidak memperbolehkan limbah
yang tidak sesuai dengan baku mutu masuk ke dalam aliran Kali Ancol, dari
berbagai restoran. Alternatif strategi ini merupakan strategi strenghts-
oppurtunities (S-O). Adanya kebijakan untuk pengolahan limbah dapat
meminimalisir buangan limbah yang bermuara ke Kali Ancol akibat adanya
kawasan wisata.
Instalasi pengolahan limbah yang ada saat ini di kawasan wisata Pantai
Ancol sudah cukup baik, namun sayangnya instalasi ini hanya diperuntukkan
untuk restoran-restoran yang terkenal, seperti Bandar Djakarta, Mc Donald,
A&W, Pizza Hut. Sedangkan keberadaan kafe maupun restoran-restoran yang
relatif kecil tidak memiliki pengolahan air limbah.
Diharapkan dari pihak pengelola kedepannya dapat membangun suatu
pengolahan khusus untuk cafe dan restoran-restoran kecil, sehingga buangan air
limbah dari restoran tersebut dapat sesuai dengan baku mutu ketika memasuki
saluran umum. Pihak pengelola dapat meminta bayaran berupa retribusi ataupun
pajak kepada para pedagang makanan karena telah ada pengolahan limbah untuk
usaha kecil sesuai dengan kemampuan mereka dalam membayar hasil limbah
yang dihasilkan.
Strategi kedua, melakukan forum khusus mengenai pembuangan limbah
yang melibatkan setiap pemangku kepentingan yang terkait dengan Kali Ancol.
Kali Ancol merupakan tempat pembuangan limbah dari berbagai industri yang
berada di sekitar utara Jakarta, sehingga kualitas air di Kali Ancol telah
mengalami titik jenuh. Perlu adanya forum khusus dari berbagai pemangku
kepentingan untuk mengatasi atau setidaknya meminimalisir dampak negatif dari
adanya limbah suatu industri maupun kegiatan wisata. Sehingga kualitas air Kali
Ancol akan mengalami perubahan ke arah yang positif, dan kelestarian
lingkungan dapat terjaga.
Strategi ketiga, melakukan pemantauan rutin terhadap kualitas air limbah
yang dikeluarkan dari kegiatan kawasan wisata Pantai Ancol agar sesuai dengan
baku mutu. Terdapatnya pengolahan air limbah di lokasi Pantai Timur sudah
cukup bagus, maka perlu di lakukan pemantauan secara rutin, apakah buangan
limbah tersebut sudah sesuai dengan baku mutu yang diterapkan, sehingga limbah
dari kegiatan kawasan wisata Pantai Ancol dapat dipertanggungjawabkan sebelum
diteruskan ke Kali Ancol.
V. KESIMPULAN DAN SARAN
1. Kesimpulan
Dari hasil penelitian dan analisa yang telah dilakukan, dapat disimpulkan :
1. Luas dari Pantai Ancol adalah 2 ha, Pantai Festival adadalah 4,3 ha, Pantai
Indah adalah 1,7 ha, Pantai Timur adalah 7,4 ha, dan Pantai Carnaval adalah
5,5 ha.
2. Sistem pengolahan limbah di Pantai Ancol telah diterapkan di Pantai Timur
dengan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) yang mengolah air limbah
restoran kegiatan Pantai Timur terdapat di lokasi dekat Pantai Timur dengan
menggunakan sistem rotor disk.
3. Sistem pembuangan sampah adalah dengan membuang sampah yang
dikumpulkan oleh petugas kebersihan, kemudian dibawa oleh truk pengangkut
sampah menuju Lokasi Pembuangan Akhir.
4. Terdapat empat kegiatan yang terkait dengan dampak yang ditimbulkan
pengunjung, yaitu Pelabuhan Kapal Marina, berenang, duduk santai, dan
kegiatan-kegiatan temporer pada waktu libur.
5. Di dalam Pelabuhan Kapal Marina terdapat limbah b3, kegiatan berenang
menimbulkan abrasi pantai, serta nitrit yang melebihi baku mutu, kegiatan
duduk santai memiliki dampak terhadap adanya penumpukan sampah, serta
kegiatan-kegiatan pada waktu libur juga menyebabkan adanya penumpukan
sampah.
6. Dari pendekatan analisa SWOT dihasilkan 9 strategi dalam pengelolaan
dampak pengunjung kawasan wisata terhadap kelestarian Pantai Ancol, dengan
tiga alternatif strategi utama yang dapat dilakukan :
a. Membuat kebijakan untuk tidak memperbolehkan limbah yang tidak
sesuai dengan baku mutu masuk ke dalam aliran Kali Ancol, dari berbagai
restoran.
b. Melakukan forum khusus mengenai pembuangan limbah yang melibatkan
setiap pemangku kepentingan yang terkait dengan Kali Ancol.
c. Melakukan pemantauan rutin terhadap kualitas air limbah yang
dikeluarkan dari kegiatan kawasan wisata Pantai Ancol agar sesuai dengan
baku mutu.
d. Pembuatan lahan hijau untuk meningkatkan daya dukung kawasan Pantai
Ancol.
e. Pemantauan rutin secara khusus di kawasan Pantai Ancol
f. Dibuatnya suatu pengolahan limbah untuk kegiatan restoran dan kafe-kafe
g. Membuat kegiatan yang dapat menambah minat pengunjung untuk
mencintai lingkungan
h. Adanya peningkatan motivasi bekerja untuk petugas kebersihan Taman
dan Pantai Ancol
i. Membuat sebuah promosi yang menarik untuk pengunjung agar lebih
menyukai kegiatan yang bernuansa alami
j. Pengelola menginformasikan pengunjung mengenai pentingnya menjaga
Pantai Ancol
k. Membuat aturan mengenai pembatasan pengunjung pada beberapa waktu
tertentu agar terjaga kelestarian Pantai Ancol.
2. Saran
Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai tekanan ekologis yang
ditimbulkan pengunjung dengan pengembangan konsep ekowisata dan wisata
terhadap kelestarian sumberdaya kawasan wisata Pantai Ancol. Saat ini Pantai
Ancol adalah sebuah kawasan wisata yang memiliki konsep pengembangan mass
tourism.
DAFTAR PUSTAKA
Dahuri, R, Jacub R, Sapta P.G, M.J. Sitepu. 2004. Pengelolaan Sumber Daya
Wilayah Pesisir Dan Lautan secara Terpadu. Pradnya Paramita : Jakarta.
Damanik, J and Helmut F.W. 2006. Perencanaan Ekowisata. UGM : Yogyakarta
Dinas Hidro-Oseanografi. 2005. Daftar Pasang Surut Tide Tables: Kepulauan
Indonesia Archipelago. TNI AL. 7 hal.
Dokumen Implementasi. 2008. Rencana Pengelolaan Lingkungan dan Rencana
Pemantauan Lingkungan. Pt. Pembangunan Jaya Ancol. Jakarta Utara. 64
hal.
Effendi, H. 2003. Telaah Kualitas Air. Kanisius : Yogyakarta.
Odum, E. 1971. Dasar-Dasar Ekologi (Edisi ke-3). Yogyakarta: UGM Press
Ramly, N. 2007. Pariwisata Berwawasan Lingkungan. Grafindo : Jakarta.
Rangkuti, F. 2005. Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis. Gramedia :
Jakarta.
Keputusan Presiden No. 338 tahun 1960 tentang Pantitia Perencana
Pembangunan Proyek Ancol. Jakarta
Surat Keputusan Gubernur KDKI Jakarta No. 1B.3/26. 1966. Penunjukkan PT.
Pembangunan Jaya sebagai BPP Proyek Ancol. Jakarta
Surat Keputusan Gubernur KDKI Jakarta No. DC.7/1/6. 1967. Kegiatan Utama
BPP Proyek Ancol adalah Rekreasi dan Real Estate. Jakarta
Surat Keputusan Menteri Lingkungan Hidup No. 2. 1988. Baku Mutu Air Laut
Untuk Golongan Biota Laut. Jakarta.
Surat Keputusan Menteri Lingkungan Hidup No. 582. 1995. Baku Mutu Golongan
D : Pertanian dan Usaha. Jakarta.
Surat Keputusan Menteri Lingkungan Hidup No. 51. 2004. Baku Mutu Air Laut
Untuk Wisata Bahari. Jakarta.
Surat Keputusan Menteri Lingkungan Hidup No. 51. 2004. Baku Mutu Air Laut
Untuk Perairan Pelabuhan. Jakarta.
Peraturan Pemerintah No. 51. 1960. Peruntukkan dan Penggunaan Tanah Ancol.
Jakarta.
Undang-undang No. 9. 1990. Kepariwisataan. Jakarta.
P. Marina
P. Festival P. Timur
P. Indah
Keterangan :
Pencemaran air
Abrasi pantai
87
Lampiran 2. Bagan latar belakang dan sejarah proyek Ancol
Luas tanah
Luas tanah 552 Luas tanah 552 ha, Luas tanah 552
ha, 80% rawa 80% rawa ha, 80% rawa 552 ha, 80%
rawa
1 September 1966
Komisaris
Direktur Utama
Corporate
Secretary
GM Taman dan
Pantai
Keterangan :
General Manager Taman dan Pantai, yaitu Manager yang
menangani kelestarian taman dan pantai di Taman Impian Jaya
Ancol secara keseluruhan
General Manager
Taman Impian
Manager
Manager Manager Manager
Operasi
Pasar Seni Tiket Pemeliharaan
Seksi Permainan
Seksi Penyewaan
Rest & Kios
Seksi Penyewaan
Lahan & Sarana
Seksi Pelayanan
P3K & Renang
Keterangan :
Kawasan Wisata Pantai Ancol ditangani oleh dua orang Manager, yaitu Manager Pemeliharaan
dan Manager Operasi. Manager Pemeliharaan membawahi Bagian Quality Control Produk yang
mengontrol kualitas produk-produk yang berkaitan dengan rekreasi pantai, seperti kualitas dan
variasi jenis makanan yang dijual di kios-kios makanan. Bagian kebersihan yang dibawahi oleh
Manager Pemeliharaan mengawasi kebersihan pantai dan menangani sampah. Sedangkan Manager
Operasi membawahi Bagian Operasi Pantai yang mengawasi kinerja seksi permainan, penyewaan
kios dan tempat peristirahatan, penyewaan lahan dan sarana penunjang kegiatan rekreasi dan
pelayanan P3K dan keperluan berenang.
IKW =
Total 81
Nilai Maksimal dari IKW Pantai ini adalah 84
Total 30
Nilai Maksimal dari IKW Pantai ini adalah 33
Total 30
Nilai Maksimal dari IKW Pantai ini adalah 33
DDK = 1 x = 50 kapal/hari
Lampiran 11 (lanjutan)
Toilet Umum
Lampiran 11 (lanjutan)
1. Nama :
2. Umur :
3. Jenis kelamin :
4. Tempat tinggal :
5. Pendidikan terkahir :
6. Pekerjaan :
a. Teman
b. Radio
c. Leaflet/brosur
d. Lainnya .....
Lampiran 12 (lanjutan)
a. Belum pernah
b. Diajak teman
c. Mudah dijangkau
d. Pemandangan indah
e. Lainnya ....
e. Lainnya .......
C. Persepsi wisatawan
e. Lainnya ...........
b. Toilet
Lampiran 12 (lanjutan)
a. Terlalu mahal
b. Standar
c. Murah
e. Lainnya ...............
D. Aktivitas wisatawan
b. Berdua
c. Keluarga
d. Kelompok
Lampiran 12 (lanjutan)
b. Sewa/carter
c. Jalan kaki
e. Lainnya
a. Kamera
b. Handycam
c. Tape recorder
d. Lainnya .............
a. Naik perahu
b. Memancing
c. Fotografi
e. Lainnya ..........
a. Tempat sampah
d. Lainnya ...........
Lampiran 12 (lanjutan)
b. tidak ada
10. Fasilitas tempat makan yang anda pilih di tempat wisata Pantai Ancol
b. Kafe
a. Ya
b. Tidak
12. Apakah anda merasa nyaman apabila kawasan wisata Pantai Ancol dipenuhi
pengunjung ?
a. Nyaman
b. Biasa saja
c. Kurang nyaman
d. Tidak nyaman
RIWAYAT HIDUP