Anda di halaman 1dari 2

Seperti yang telah disebutkan bahwa konservasi memiliki 3 pilar yakni perlindungan,

pelestarian, dan pemanfaatan. Dalam hal ini, perlindungan dan pelestarian adalah menjaga
kelestarian dan keasrian dari lingkungan tempat konservasi ekowisata dimana dalam kasus
ini adalah Taman Nasional. Menurut UU No 5 tahun 1990 tentang Konservasi Sumber
Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya, Taman Nasional adalah kawasan pelestarian alam
yang mempunyai ekosistem asli, dikelola dengan sistem zonasi yang dimanfaatkan untuk
tujuan penelitian, ilmu pengetahuan, pendidikan, menunjang budidaya, pariwisata, dan
rekreasi. Perlu di garis bawahi pada kata ekosistem asli, perlindungan dan pelestarian pada
pilar konservasi adalah menjaga kelestarian dan keasrian dari ekosistem asli Taman
Nasional tersebut. Sedangkan pemanfaatan adalah memanfaat semaksimal mungkin
potensi sumber daya alam yang ada sebagai tempat ekowisata yang baik. Perlindungan dan
pelestarian harus dilakukan oleh baik pengelola maupun wisatawan yang datang ataupun
masyarakat yang berada di kawasan Taman Naisonal tersebut. Semua pihak memiliki
tanggung jawab yang sama dalam melindungi dan melestarikan kondisi Taman Nasional.
Sedangkan pemanfaatan sendiri dilakukan oleh pihak pengelola baik itu yang berasal dari
pemangku wilayah konservasi ataupun masyarakat di kawasan konservasi. Pemanfaatan
wilayah konservasi harus dilakukan sebaik mungkin dengan mempertimbangkan aspek
kelestarian wilayah konservasi, jangan malah merusak wilayah konservasi dalam
pemanfaatannya.

Pengembangan ekowisata di kawasan Taman Nasional akan memberikan dampak


positif dalam menciptakan kesempatan bagi masyarakat memperoleh pekerjaan dan
kesempatan berusaha, serta peningkatan kesejahteraan masyarakat. Namun, agar objek
wisata dapat dimanfaatkan secara maksimal, diperlukan arahan dan pedoman dalam
perkembangannya. Untuk mewujudkan pengembangan pemanfaatan ekowisata tersebut,
diperlukan upaya yang terprogram dan terstruktur. Maka dari itu diperlukan rencana
pengembangan daerah ekowisata yang menjadi dasar dalam pengembanganekowisata
yang terdapat di Taman Nasional.

Dalam hal ini, dilakukan analisis SWOT yang dilakukan untuk menemukan hal-hal
apa saja yang menjadi potensi dari daerah ekowisata, kelemahan yang ada, peluang dari
ekowisata tersebut, serta tantangan yang dihadapi dalam pengembangangan kawasan
ekowisata.

1. Strenght

a. Memiliki daya tarik wisata alam yang berbeda. Di setiap Taman Nasional memiliki
daya tarik alam yang berbeda-beda, hal ini yang membuat para wisatawan akan
menjadi lebih tertarik dengan berbagai Taman Nasional yang ada. Sehingga potensi
ekowisata menjadi menigkat karena wisatawan akan lebih tertarik dengan sesuatu
yang berbeda di setiap Taman Nasional yang ada.

b. Memiliki daya tarik wisata budaya lokal, kerajinan dan makanan lokal. Banyaknya
Taman Nasional yang terdapat di Indonesia di berbagai wilayah membuat setiap
Taman Nasional memiliki budaya khasnya sendiri-sendiri. Hal ini pula yang membuat
para wisatawan menjadi tertarik dengan budaya budaya yang berbeda.

c. Ketersediaan Sumber Daya Manusia yang banyak. Dalam pengelolaannya bukan


hanya pihak dari pemangku wilayah konservasi saja yang mengelola tetapi masyarakat
sekitar yang tinggal di wilayah tersebut juga ikut mengelola sehingga SDM yang ada
sudah sangat mendukung konservasi.

d. Status lahan dimiliki oleh pemerintah sehingga mudah dalam pengelolaannya.


Walaupun masyarakat juga ikut mengelola, tetapi pada dasarnya pemerintah lah yang
mengelola daerah tersebut. Pemerintah dapat mendukung dengan mengalirkan dana
bantuan kepada lahan konservasi tersebut.

2. Weakness
a. Lemahnya peran masyarakat setempat dalam pengelolaan daerah ekowisata.
Walaupun masyarakat juga ikut mengelola tetapi masih ada beberapa yang tidak ikut
mengelola dan merawat Taman Nasional sebagai daerah konservasi.
b.
3.

Anda mungkin juga menyukai