Puji syukur kepada Allah SWT yang telah memberi rahmat, hidayat dan
kesempatan serta inspirasi kepada siswa dan guru pembimbing sehingga buku
kumpulan puisi hasil karya Siswa/i SMKN 63 Jakarta dapat diselesaikan.
Terima kasih saya ucapkan kepada guru pembimbing yang telah sepenuh hati
membimbing siswa kebanggaan kita, sampai menghasilkan karya yang mudah-
mudahan dapat mengembangkan minat baca dan menulis Siswa/i khususnya
Siswa/i SMKN 63 Jakarta di masa yang akan datang.
Akhir nya selamat semoga karya-karya lainnya menyusul lebih banyak lagi.
Wassalam
Cobalah buka kembali buku harian Anda setelah sekian lama. Mungkin
Anda akan terkejut karena di sana Anda telah menguntai kata dan kalimat secara
emotif. Hal itu tidak saja karena Anda telah mengekspresikan diri Anda sendiri,
namun kondisi manusia sebagai homo ludens makhluk bermain dan homo
fabulans makhluk bersastra mendorong kita untuk melakukan semua itu.
Kita sering kali mendengar kata-kata, " Orang dapat menulis puisi ketika
sedang jatuh cinta", atau "Kesedihan akan berkurang apabila dituangkan melalui
puisi". Kata-kata tersebut, meskipun belum tentu menghasilkan puisi yang
bermutu dari segi estetik, dapat Anda manfaatkan sebagai bahan berlatih dalam
menulis puisi. Terlebih-lebih, manusia sebagai makhluk hidup tidak akan luput
dari pengalaman, baik yang menyedihkan maupun yang membahagiakan.
Pengalaman itu tidak perlu Anda tunggu sampai datang karena Anda dapat
menghadirkan kembali pengalaman yang telah lampau.
Namun sayangnya, para siswa masih banyak yang menulis puisi dengan
kata kata yang lugas dan kurang bisa mengembangkan imajinasi. Untuk itu perlu
diberikan latihan yang lebih sering agar para siswa menjadi terbiasa dengan
menulis puisi.
Untuk menambah wawasan para siswa agar lebih terampil dalam menulis
puisi, berikut ini akan saya jelaskan bagaimana cara menulis puisi yang baik dan
benar.
"Seonggok Jagung" karya W.S. Rendra adalah contoh yang baik. Judul
yang sesingkat itu mampu menarik perhatian orang-orang. Meski begitu, judul ini
tetap memiliki makna yang tersirat. Sayangnya, amat sulit untuk mengetahuinya.
Puisi yang baik tentunya akan mengisahkan sesuatu. Hampir semua puisi
mengisahkan sesuatu entah itu sedih, bahagia, maupun sakit.
Jangan kamu tulis sebuah cerita, jika antar kalimat di dalamnya tidak
berhubungan satu sama lain. Lebih pilih mana?
Karena satu alasan walau itu buruk
atau
Ini adalah hal yang wajar. Menulis puisi butuh perasaan dari hati. Ketika
hati sedang sakit, maka yang dicurahkan adalah rasa sakit. Ketika rasa bahagia
(cinta diterima, ) maka terciptalah suatu puisi penuh rasa cinta/kebahagian.
Puisi juga di bagi menjadi dua, yaitu puisi lama dan puisi modern. Puisi
lama adalah puisi yang masih terikat aturan seperti sajak, kecap (bukan bahan
masakan lho), bait, dan lain sebagainya. Jika Anda tengok puisi di bawah ini,
maka Anda akan mengerti apa itu puisi modern.
Api
Ku tiup... mati
Singkat ya ? Dan tidak terikat aturan sajak, baris, bait, dan sebagainya,
itulah puisi modern. Puisi di atas memiliki banyak makna sesuai orang yang
memaknainya.
Oh tuhan
Oh tuhan ampunilah kami dari segala dosa dosa yang telah kami perbuat
Sawahnya menghijau
Tapi sekarang
Karena apa?
Mereka merusaknya
Tapi kini ..
Alam ..
Alam...
Bersender di bebatuan
Di sana Banjir
Di sana Kekeringan
Mata air
Penjahat Rakus
Alam
Alam
Alam
Alam
Upayaku untukmu
Alam
Alam
Alam
Alam
Terima kasih
Indahnya Indonesiaku
Akan keindahan alam yang dulu bisa ku nikmati kini sangat ku sayangkan
Tak punya belas kasihan akan dirimu yang semakin lama rusak olehnya
Alam
Alam
Alam
Alam.
Alam
Alam
Alam
Alam
( Karya : M.fadil )
Oh alam...
Alam
Alam
Itulah kekayaanmu
Tapi kenapa
Aku mohon
Keindahan dunia..
Alam Nusatara
Lihatlah ke sana !
Alam Nusantara
Alam Nusantara
Alam Nusantara
Alamku ...
Oh alamku ...
Kau harus kami jaga dari tangan tangan yang tidak bertanggung jawab.
Oh alamku
Kupandangi pohon-pohon
Terima kasih
Alam ......
Alam....
Sungguh indah warnamu
Sungguh beragam bentukmu
Semua orang memandangmu
Dengan penuh kekaguman
Alam....
Tuhan menciptakanmu
Untuk dilestarikan
Bukan untuk dirusak
Tapi mengapa...
Orang - orang di luaran sana
Malah semakin merusakmu
Sehingga kami tak bisa lagi
Merasakan segarnya udaramu
Wahai manusia...
Janganlah kau merusak alam ini
Alam ini diciptakan tuhan
Untuk dirawat
Bukan untuk dirusak seperti itu
Oh alamku ..
Ombak bergemuruh
Bermandikan harta
Berkawankan kemewahan
Ku buka jendela
Terimakasih tuhan
Gundul hutannya
Longsor tanahnya
Banjir desanya
Alam...
Wahai alam...
Oh alam...
Sejuknya udara mu
Indahnya pemandangan mu
Hembusan angin
Ku buka jendela
Ditangan manusia
Ku pandang jauh
Alam ...
Alam ...
Dan dimana sinar mentari yang menyinari pagi dan siang hariku?
Dan hidup,
Hidup terasa sunyi tanpa riuhnya suara angin yang perlahan menyentuhmu
Kupandang jauh
Izinkanlah kutemui
Alam..
Alam..
Alam..
Alam..
Alam..
Bermandikan kemewahan
Gerojogan sewu
Melihat keindahanmu
Tertampak dihadapanku
Oh, Rinjani...
HAH?!?!
Dibalik keindahanmu
Hutan...
Engkau kaya akan tumbuhan....
Kaya akan hewan disekelilingmu....
Dan kaya akan buah buahan yang berkhasiat....
Yang membantu menghiasi sepi di malammu....
Tapi kenapa??...
Di balik keindahanmu ada penggangumu
Ada perusak di hidupmu,
Ada yang menghancurkanmu,
Bahkan ada yang sengaja membakarmu....
Tanpa rasa bersalah dan tanpa rasa berdosa....
Hutan....
Aku rindu padamu
Aku prihatin melihat mu di rusak
Aku bersedih melihatmu seperti ini
Karna ulah ulah tangan jahil manusia
Lihat apa yang mereka perbuat ???.....
Mereka merusaknya, mereka menebang pohon pohon,
Mereka memburu hewan hewan, dan mereka merusaknya....
Karna apa??..
Karena mereka hanya memikirkan kepentingan diri sendiri....
Oh indahnya pegunungan
Desiranmu
Hembusanmu
Pantai
Itulah sebutanmu
Oh ......... Indonesia
Pagi ini,
Kini,
Hay alam
Setiap hari, setiap jam, setiap detik dan setiap waktu aku selalu mengingatmu
Alam oh alam