Kalau semua biomasa sisa tanaman digunakan sebagai pakan ternak atau diambil untuk
keperluan lainnya, manfaat seperti tersebut di atas akan hilang. Akibatnya , mempertahankan
produktivitas tanah menjadi lebih sulit. Namun demikian, dimungkinkan untuk mempertahankan
produksi tanaman dengan menggunakan praktek-praktek alternatif yang lebih sesuai, seperti
mempertahankan sebagian biomasa residu tanaman, menggantikan hara yang dipanen dalam
biomasa residu tanaman , menanam tanaman pupuk hijauan untuk pengganti biomasa sisa
tanaman, pengolahan tanah konservasi, menggunakan teknik pembentuk muka-lahan yang
sesuai untuk melengkapi pengolahan tanah , dan menerapkan materi yang menstabilkan
permukaan tanah (bahan amandement tanah).
Setiap aplikasi dari kotoran hewan (pupuk kandang), lumpur atau limbah kaya karbon
lainnya, seperti limbah kulit buah kopi, dapat meningkatkan kandungan bahan organik tanah.
Dalam beberapa kasus, lebih baik untuk di-dekomposisi sebelum aplikasi ke lahan. Setiap
penambahan senyawa kaya karbon akan mengikat N-tersedia dalam tanah untuk sementara
waktu, karena mikro-organisme membutuhkan C dan N untuk pertumbuhan dan
perkembangannya. Kotoran hewan biasanya kaya N, sehingga imobilisasi N dapat diminimalkan.
Kalau jerami merupakan bagian dari pupuk-kandang, maka dekomposisi biomasa dalam pupuk
kandang ini dapat menghindari imobilisasi N-tanah..
Slide 3
Keseimbangan karbon dalam tanah (kotak coklat) dikendalikan oleh input karbon dari hasil
fotosintesis dan kehilangan karbon oleh respirasi. Dekomposisi akar dan produk akar oleh
fauna tanah dan mikroba tanah menghasilkan humus yang tahan dalam tanah
Slide 5
Pengaruh penambahan kompos diulang pada tingkat bahan organik tanah (kedalaman 0-
15cm).
Slide 6
Mulsa sisa tanaman memiliki banyak efek positif pada produksi tanaman. Namun,
mungkin memerlukan perubahan dalam praktik tanam yang ada. Sebagai contoh, petani mungkin
konvensional membakar sisa tanaman bukannya mengembalikan mereka ke tanah. In situ mulsa
tergantung pada desain sistem tanam yang tepat dan rotasi tanaman, yang harus diintegrasikan
dengan sistem pertanian. Tuntutan buruh yang lebih besar dari sistem cut-and-carry merupakan
kendala utama. Mulsa mungkin lebih relevan di kebun rumah atau untuk tanaman hortikultura
berharga daripada dalam sistem pertanian yang kurang intensif.
Slide 7
Jumlah cacing tanah hidup dan mati dalam satu meter persegi tanah lapisan olah (0-15 cm),
sampel diambil segera setelah perlakuan