Usia Produktif
Seekor Lovebird pejantan sudah siap untuk membuahi pada usia 8 bulan. Sedangkan untuk
betina idealnya berusia 1 tahun.
Sangkar Lovebird
Sepasang Lovebird biasanya akan lebih mudah dikembangbiakkan dibandingkan dengan
apabila dikumpulkan dalam jumlah yang banyak di dalam satu kandang. Dengan demikian,
anda bisa merancang sebuah sangkar yang kira-kira ukurannya antara 40 x 40 x 40 / 50 x 50 x
50 cm. Kemudian, jangan lupa untuk memberikan tempat bertelur (sarang) anda bisa
membuatnya dari kotak yang berukuran 20 x 25 x 25 cm.
Anda bisa mengisinya dengan daun kering, ranting-ranting, rumput kering atau sobekan kain,
anda juga bisa menambahkan serbuk gergaji yang tidak terlalu berbau. Serbuk gergaji akan
berfungsi untuk menyerap setiap kotoran atau sesuatu yang lembab.
Jenis burung ini sangat suka bertengger sehingga usahakan untuk tidak lupa memberikannya
tempat bertengger, bisa terbuat dari kayu atau ranting
Mengawinkan Lovebird
Setelah anda menentukan usia Lovebird pejantan maupun betina, biasanya mereka sudah siap
untuk kawin. Untuk Lovebird jantan, usia ideal adalah 8 bulan, dan untuk yang betina
biasanya saat mencapai usia 1 tahun. Tempatkan mereka didalam satu kandang, biasanya
mereka akan kawin, dan kemudian hasilnya bisa kita lihat antara 3 hingga 10 hari setelah
perkawinan terjadi.
Sedangkan waktu inkubasi (mengeram) berlangsung antara 22 hingga 25 hari. Proses
mengeram tersebut sebaiknya jangan diganggu, kecuali apabila anak burung diabaikan oleh
induknya
Makanan Anak Lovebird
Ada banyak jenis makanan untuk anak Lovebird yang bisa ditemukan di toko-toko pakan.
Namun, apabila anda kesulitan untuk menemukan makanan khusus untuk anak-anak
Lovebird, ada baiknya anda menggantinya dengan Bubur instan untuk bayi seperti Bubur
SUN. Berikan pula multivitamin untuk menjaga kesehatan burung. OrBird bisa menjadi
pilihan yang tepat sebagai vitamin untuk burung kicau.
Cara pemanfaatannya cukup sederhana, pertama siapkan Bubur SUN, kemudian tambahkan
air hangat secukupnya, aduk hingga encer dan merata, kemudian, anda bisa menggunakan
bantuan suntikan tanpa jarum untuk meloloh anak-anak burung tersebut
TUGAS PRAKARYA
OLEH ;
IHWAN NURFITRAH
KELAS IX 7
Indukan Jantan
Memiliki gonopodium atau seperti tonjolan dibelakang sirip perut yang merupakan
modifikasi sirip anal yang menjadi sirip yang panjang.
Tubuhnya terlihat rampaing.
Warnanya terliaht lebih cerah.
Sirip punggungnya terlihat lebih panjang.
Kepalanya terlihat lebih besar.
Indukan Betina
Dibelakang sirip perutnya tidak ada gonopodium seperti yang jantan, namun terdapat
sirip halus.
Tubuhnya terlihat lebih gemuk
Warnanya terlihat kurang cerah dari yang jantan.
Sirip punggung terlihat biasa saja.
Kepalanya terlihat agak runcing.
Perbandingan untuk pemijahan jantan dan betina 1:3
Berikut ini adalah langkah pemijahannya.
Hal pertama yang harus dilakukan adalah menyediakan kolam atau bak akuarium
dengan ukuran bebas, tergantung dari jumlah ikan yang akan diternak.
Setelah itu mengatur kedalaman air sekitar 40 50 cm aja, Sediakan juga jaring
dengan ukuran lubang yang kira-kira anakan bisa masuk, tapi indukan tidak bisa
menerobos keluar nantinya.
Setelah langkah diatas sudah siap sekarang saatnya memilih indukannya, pilihlah
indukan yang baik atau tidak cacat dan benar-benar siap kawin, dengan perbandingan
pejantan 1 ekor, dan betina 5 ekor.
Setelah indukan juga sudah siap maka selanjutnya memasukkannya ke kolam, namun
sebelum Indukan dimasukan ke kolam, persiapkan dulu airnya, cari daun ketapang
kering lalu cuci dan masukkan ke air kolam. Setelah kira-kira 2 sampai 3 hari air akan
berubah coklat, masukkan indukkan ke dalam jaring yang terendam air.
Tujuan untuk penggunaan jaring ini sendiri adalah untuk menghindari anakan
dimakan oleh induknya, atau bisa juga menggunakan tanaman air untuk
menyembunyikan anak yang sudah lahir.
Untuk pemberian pakannya sendiri bisa mengasihnya pakan untuk indukan sehari 2
kali secukupnya saja.
Bila proses perkawinan sudah terjadi maka akan terlihat perut indukan betina
membesar. Pada saat itulah ambil pejantannya, karena pejantan lebih agresif dalam
memangsa anakannya nanti.
Bila indukan betina sudah melahirkan anaknya maka sesegera mungkin indukan
tersebut di ambil untuk persiapan perkawinan berikutnya. Indukan dapat memiliki
anakan setiap 4 sampai 6 minggu.
Memelihara larva
Setelah dua hari kemudian, larva tersebut sudah bisa berenang dan dapat diberi pakan
infusoria selama 2 sampai 3 hari. Selanjutnya larva ikan tersebut dapat diberi kutu air.
Perlu diketahui juga bahwa ikan yang sudah pernah bertelur dan pernah kawin dapat
bertelur kembali walaupun tanpa jantan. Telur yang keluar tanpa jantan tersebut masih
bisa menetas, hal ini kemungkinan disebabkan karena sperma jantan dapat bertahan
lama dalam saluran telur betina.
Untuk pembesaran ikan ini sendiri dapat dilakukan di dalam kolam maupun akuarium,
jadi itu tergantung pilihan kalian sendiri. Pakan untuk pembesaran bisa diberikan kutu
air besar, cacing sutera, dan cacing darah. Setelah ukurannya sudah mencapai sekitar
2,5 cm atau sekitar berumur tiga bulan maka ikan ini sudah siap jual dan kalian bisa
mendapatkan keuntungan dari hasil budidaya ikan ini.