Kelas : XI-IA5
Nomor : 29
Perbaikan
UTS
Judul Artikel : efek suka menahan pipis untuk perempuan
Majalah/Koran : JawaPos.com
Spesialis Urologi dr Satria Husada SpU mengungkapkan, kebiasaan menahan kemih pada
perempuan bisa mengakibatkan Infeksi Saluran Kencing (ISK). Bila sering menahan pipis,
akan terjadi inflamasi dinding saluran kemih. Kemudian, terjadi penumpukan urine yang berisi
bakteri atau kuman, paparnya.
Apalagi, uretra (saluran yang mengalirkan urin dari kandung kemih) pada perempuan lebih
pendek daripada laki-laki. Sehingga bakteri lebih mudah menjangkaunya.
Kebanyakan perempuan yang didiagnosis penyakit ini berusia 20-40 tahun. Selain itu, ISK juga
bisa diakibatkan karena kurangnya minum air putih. Kebiasaan yang ini sebisa mungkin harus
dihindari, imbuhnya, juga karena kurangnya kebersihan pada organ vital perempuan.
terutama mereka yang menstruasi atau keputihan. Intensitas dalam mengganti pembalut atau
pantyliner itu jangan diremehkan, tuturnya.
Satria menegaskan, perempuan usia produktif memang harus menjaga organ vitalnya dengan
lebih telaten. Bila sudah merasa anyang-anyangen, nyeri di daerah perut bawah, rasa panas atau
terbakar saat berkemih, maka harus segera ditindaklanjuti dengan banyak minum air putih dan
pergi ke dokter.
Namun, lanjut Satria, para perempuan juga harus lebih kritis ketika pergi ke dokter. Apalagi
ketika sudah mendapatkan obat antibiotik untuk pengobatan ISK-nya. Sebab, bila ISKnya
masih tergolong ringan, sejatinya belum memerlukan antibiotik.
Analisis
1. Dasar Teori
Pengertian infeksi saluran kemih adalah suatu infeksi yang melibatkan ginjal, ureter, buli-
buli, ataupun uretra. Infeksi saluran kemih (ISK) adalah istilah umum yang menunjukkan
keberadaan mikroorganisme (MO) dalam urin (Sukandar, E., 2004).
Sebaliknya bakteriuria bermakna disertai persentasi klinis infeksi sauran kemih (ISK)
dinamakan bakteriuria bermakna asimtomatik. Pada beberapa keadaan pasien dengan
persentasi klinis tanpa bekteriuria bermakna. Piuria bermakna (significant pyuria), bila
ditemukan netrofil >10 per lapangan pandang. (Sukandar, E., 2004).
Infeksi saluran kemih adalah masalah kesihatan yang serius mengenai jutaan populasi
manusia setiap tahunnya. Infeksi saluran kemih (ISK) adalah jenis infeksi yang kedua
paling banyak ditemukan setelah infeksi saluran pernafasan. Menurut National Kidney and
Urologic Diseases Information Clearinghouse (NKUDIC, 2005) sebanyak 8,3 juta kasus
ISK dilaporkan setiap tahun. Sistem urinari manusia terdiri dari organ seperti ginjal, ureter,
kandung kemih, dan uretra.
Organ yang memainkan peran penting dalam sistem ini adalah ginjal, sepasang organ
berwarna coklat keunguan terletak di bagian inferior posterior tubuh manusia normal.
Ginjal mensekresikan lebihan cairan dan sisa bahan buangan tubuh melalui urin, menjaga
keseimbangan garam dan substansi lain dalam darah, dan mensekresi hormon eritropoitin
yang berperan dalam pembentukan sel darah merah. Ureter yaitu tuba sempit berfungsi
membawa urin dari ginjal ke kandung kemih. Urin disimpan di sini dan dikeluarkan dari
tubuh melalui uretra. Jumlah urin yang diproduksi adalah tergantung cairan dan makanan
yang dikonsumsi oleh individu setiap hari
Infeksi saluran kemih adalah keadaan yang ditandai dengan adanya bakteri dalam urin dan
pada pemeriksaan biakan mikroorganisme didapatkan jumlah bakteri sebanyak 100,000
koloni per milliliter urin atau lebih yang dapat disertai dengan gejala-gejala (simtomatik)
atau tidak (asimtomatik). Menurut Widayati (2004), pada pasien dengan simtom ISK,
jumlah bakteri dikatakan signifikan jika lebih besar dari 100,000 per milliliter
urin. Penderita wanita adalah yang paling banyak terinfeksi dan setiap wanita diperkirakan
akan mengalami gejala-gejala ISK sebanyak 5 kali dalam siklus hidupnya. Manakala pada
penderita pria, jarang dilaporkan tetapi jika berlaku bisa menyebabkan komplikasi yang
serius. Pada umumnya infeksi saluran kemih pada wanita terbatas pada saluran kemih
bagian bawah yaitu uretra dan kandung kemih, akan tetapi dapat pula menyebar ke saluran
kemih bagian atas sampai ke ginjal. Sebaliknya infeksi yang terjadi pada saluran kemih
bagian atas hampir selalu disertai dengan infeksi saluran kemih bagian bawah
1. Skematis Penjelasan
Infeksi saluran kemih (ISK) adalah kondisi ketika organ yang termasuk ke dalam
sistem kemih, yaitu ginjal, ureter, kandung kemih, dan uretra, mengalami infeksi.
Infeksi saluran kemih dapat terjadi pada siapa saja. Akan tetapi, karena tubuh wanita
memiliki saluran uretra yang lebih pendek, maka wanita lebih rentan mengalami
infeksi saluran kemih.
Berawal dari ginjal, kotoran di dalam darah disaring dan dikeluarkan dalam bentuk
air urine. Kemudian urine tersebut dialirkan dari ginjal melalui ureter menuju tempat
penampungan yang disebut kandung kemih. Setelah ditampung, urine kemudian
dibuang dari tubuh melalui saluran pelepasan yang disebut uretra.
Berdasarkan gejalanya, ISK dapat dibagi menjadi dua, yaitu ISK bagian bawah dan
ISK bagian atas. ISK bagian bawah merupakan infeksi yang terjadi pada uretra dan
kandung kemih (sistitis). Gejala dari kondisi ini meliputi rasa ingin selalu buang air
kecil, nyeri atau perih saat buang air kecil, warna urine yang keruh, dan bau urine
yang tidak sedap. Sedangkan ISK bagian atas merupakan infeksi yang terjadi pada
ureter dan ginjal. Gejala dari kondisi ini meliputi nyeri pada bagian selangkangan,
mual, dan demam.
ISK juga bisa disebabkan oleh iritasi setelah berhubungan seksual dan akibat
terganggunya kinerja pengosongan urin oleh kondisi tertentu (misal, pada sumbatan
saluran kemih akibat batu ginjal).
ISK yang tergolong ringan biasanya sembuh setelah beberapa hari dilakukan
pengobatan. Namun jika tergolong parah, penderita akan membutuhkan rawat inap
beberapa hari di rumah sakit.