Anda di halaman 1dari 19

DRAFT LAPORAN PENDAHULUAN

AMDAL Bendungan Pelosika Kabupaten Konawe

BAB IV
STUDI PENDAHULUAN

4.1. Studi Terdahulu


Kegiatan/studi terdahulu yang pernah dilakukan seputar perencanaan Bendungan
Pelosika adalah :
a. Pra FS Bendungan Pelosika
b. Perencanaan Teknis Bendungan Pelosika (Tahap-I)
c. Perencanaan Teknis Bendungan Pelosika (Tahap-II)
d. Model tes dan persiapan sertifikasi Bendungan Pelosika

Berikut data teknis Bendungan Pelosika (sumber : Laporan Akhir Pekerjaan Model
Tes Dan Sertifikasi Bendungan Pelosika Kabupaten Konawe, Tahun 2014) :
No Kriteria Data Teknis Satuan
1 WADUK
Nama Sungai Konawe Pelosika
Luas Daerah Aliran Sungai 2.708,00 km2
Panjang Sungai 145.85 km
Hujan Tahunan 1.808 mm
Luas Genangan MAB PMF 4,884 ha
Luas Genangan MAN 4,634 ha
Volume Tampungan (Mati) 313.46 Juta m
Volume Tampungan (Bruto) 822,56 Juta m3
Volume Tampungan Efektif 500 juta m3
2 BENDUNGAN UTAMA
Zonal Dengan Inti
Type
Tegak
Elevasi Crest Dam + 119.00 m
Elevasi Dasar Sungai As Dam + 65.00 m
Tinggi Bendungan dari atas galian 65.00 m
Slope Hulu 1 : 3,00

IV-1
DRAFT LAPORAN PENDAHULUAN

AMDAL Bendungan Pelosika Kabupaten Konawe

No Kriteria Data Teknis Satuan


Slope Hilir 1 : 2,50
Elevasi Tampungan mati (Dead Storage) + 98,16 m
Lebar Puncak 15,00 m
Elevasi Berm Hulu + 79.00 m
Elevasi Berm Hilir + 79.00 m
Panjang Puncak 555.00 m
3 BANGUNAN PELIMPAH
Tipe Pelimpah Pelimpah Bebas
Bentuk Mercu Ogee
Panjang Mercu Pelimpah 90.00 m
Tinggi Pelimpah dari Apron 4.00 m
Elevasi MAB PMF + 117.933 m
Debit banjir PMF (Q PMF) Inflow 3
7192,591 m /det
Debit banjir PMF (Q PMF) Outflow 1809,535 m3/det
Saluran Samping
Panjang Saluran 90,00 m
Lebar Saluran Hulu 20.0 m
Lebar Saluran Hilir 50,00 m
Elv. Saluran Hulu + 105,50 m
Elv. Saluran Hilir + 103,50 m
Sloop dasar saluran 0,0222
Saluran Transisi-1
Panjang Saluran 100,00 m
Lebar Saluran Hulu 50,00 m
Lebar Saluran Hilir 40,00 m
Elv. Saluran Hulu + 103,50 m
Elv. Saluran Hilir + 102,84 m
Sloop dasar saluran 0,0075
Saluran Transisi-2
Panjang Saluran 200,00 m
Lebar Saluran Hulu 40,00 m
Lebar Saluran Hilir 40,00 m
Elv. Saluran Hulu + 102,84 m
Elv. Saluran Hilir + 102,05 m
Sloop dasar saluran 0,0035
Saluran Peluncur
Panjang Saluran 300,00 m
Lebar Saluran Hulu 40.00 m
Lebar Saluran Hilir 15,00 m

IV-2
DRAFT LAPORAN PENDAHULUAN

AMDAL Bendungan Pelosika Kabupaten Konawe

No Kriteria Data Teknis Satuan


Elv. Saluran Hulu + 102,05
Elv. Saluran Hilir +65,00
Sloop dasar saluran 0,124
PEREDAM ENERGI
Type USBR TYPE III
Panjang Kolam Olak 20.00 m
Lebar Kolam Olak 15.00 m
Tinggi Dinding 8,65 m
4 SISTEM PENGELAKAN
Terowongan Tapal
Bentuk
Kuda
Dimensi 8,00 (1 Bh) m
Panjang Terowongan 540,00 m
Slope Terowongan 0.0037
Elevasi Dasar Inlet Terowongan + 67,00 m
Elevasi Dasar Outlet Terowongan + 65,00 m
Inflow Q25 3
1350,477 m /det
Outflow Q25 384,229 m3/det
Elevasi Muka Air banjir (Q25 + 83.25 m
Elevasi Crest Cover Dam + 79.00 m
Lebar Crest Coffer Dam 8,00 m
5 INTAKE/PENGAMBILAN
Bentuk MENARA
Diameter Terowongan ( Beton) 3,00 m
Panjang Terowongan 440,00 m
Elevasi Dasar Inlet + 99,00 m

Bendungan Pelosika direncakan dengan usia guna 50 tahun, dimana pada usia guna
tersebut volume sedimen sebesar 313,46 juta m3 pada elevasi +98,16.
Dari simulasi tampungan waduk total 822,56 juta m3 diketahui kemampuan
bendungan Pelosika mampu mensupai air irigasi sebesar 16000 Ha, air baku 200
liter/detik dan listrik 10 MW. Sedangkan kemampuan reduksi bajir kala ulang 100
tahun (1583,026 m3/dt) sebesar 84,345 %.

IV-3
DRAFT LAPORAN PENDAHULUAN

AMDAL Bendungan Pelosika Kabupaten Konawe

Lokasi As Bendungan

Gambar 4.1. Peta Genangan Bendungan Pelosika


(Sumber : Laporan Akhir Pekerjaan Model Tes Dan Sertifikasi Bendungan Pelosika Kabupaten Konawe, Tahun 2014)

IV-4
DRAFT LAPORAN PENDAHULUAN

AMDAL Bendungan Pelosika Kabupaten Konawe

As Bendungan Utama

Gambar 4.2. Peta Topografi Lokasi As Bendungan Utama dan Bendungan Pelana
(Sumber : Laporan Akhir Pekerjaan Model Tes Dan Sertifikasi Bendungan Pelosika Kabupaten Konawe, Tahun 2014)

IV-5
DRAFT LAPORAN PENDAHULUAN

AMDAL Bendungan Pelosika Kabupaten Konawe

Gambar 4.3. Penampang geologi teknik bawah permukaan di rencana As Bendungan Pelosika
(Sumber : Laporan Akhir Pekerjaan Model Tes Dan Sertifikasi Bendungan Pelosika Kabupaten Konawe, Tahun 2014)

IV-6
DRAFT LAPORAN PENDAHULUAN

AMDAL Bendungan Pelosika Kabupaten Konawe

Data Hidrologi :
Tabel 4.1 Data iklim rerata bulanan Bendungan Pelosika (Stasiun Unaaha)
(Sumber : Laporan Akhir Pekerjaan Model Tes Dan Sertifikasi Bendungan Pelosika
Kabupaten Konawe, Tahun 2014)
Unsur iklim Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des
Temperatur (C) 27,1 26,7 26,4 26,5 26,5 26,8 26,4 26,1 26,7 26,6 26,4 26,1
Penguapan (mm/hr) 4,4 4,0 3,7 2,9 3,3 3,3 4,1 2,9 4,1 4,2 3,8 3,5
Kelembaban (%) 90 93 94 93 93 93 95 93 92 95 93 93
Kec.angin(km/hr) 37 33 34 35 37 31 29 37 31 34 38 36
Matahari (%) 49 41 44 47 45 41 38 45 67 65 57 44

Tabel 4.2 Pos penakar hujan yang dipakai


(Sumber : Laporan Akhir Pekerjaan Model Tes Dan Sertifikasi Bendungan Pelosika
Kabupaten Konawe, Tahun 2014)

Nama pos Elevasi, m Lintang Selatan Bujur Timur Data tersedia

1. Mowewe 150 035015 1214356 1978 - 2012

2. Abuki 100 034521 121554,5 1978 - 2012

3. Lasusua 950 053034 1224848 1978 - 2012

Tabel 4.3 Rerata Hujan Bulanan DAS Konaweha


(Sumber : Laporan Akhir Pekerjaan Model Tes Dan Sertifikasi Bendungan Pelosika
Kabupaten Konawe, Tahun 2014)

Bulan Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des Thn

Hujan (mm) 186 159 198 190 170 165 136 91 63 87 101 150 1808

Tabel 4.4 Rerata Hari Hujan Bulanan DAS Konaweha


(Sumber : Laporan Akhir Pekerjaan Model Tes Dan Sertifikasi Bendungan Pelosika
Kabupaten Konawe, Tahun 2014)

Bulan Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des Thn

Hari Hujan
10 8 10 10 10 9 7 6 4 4 5 7 222

IV-7
DRAFT LAPORAN PENDAHULUAN

AMDAL Bendungan Pelosika Kabupaten Konawe

Informasi lain yang dapat disampaikan berkaitan dengan data curah hujan di DAS
Konaweha adalah sebagai berikut :
Hujan harian terbesar di pos Asusua adalah 246 mm terjadi pada bulan Juni tahun
1984
Tahun terbasah di pos Asusua terjadi pada tahun 1984 dengan jumlah curah hujan
4419 mm
Tahun terkering terjadi pos Asusua pada tahun 2003 dengan jumlah curah hujan
1334 mm
Dalam satu tahun, di DAS Konaweha turun hujan sebanyak 222 atau sebesar 61%
dari hari hujan selama setahun.

Tabel 4.5 Debit bulanan AWLR Wowolemo


(Sumber : Laporan Akhir Pekerjaan Model Tes Dan Sertifikasi Bendungan Pelosika
Kabupaten Konawe, Tahun 2014)

Tabel 4.6 Debit rerata bulanan Bendungan Pelosika


(Sumber : Laporan Akhir Pekerjaan Model Tes Dan Sertifikasi Bendungan Pelosika
Kabupaten Konawe, Tahun 2014)

Debit, m/dt Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des

Rerata 37 48 52 69 83 89 99 99 68 45 35 29
Rerata maks.
73 118 101 224 247 232 310 374 314 193 98 76
Rerata min.
15 19 20 14 14 14 19 13 5 7 8 11

IV-8
DRAFT LAPORAN PENDAHULUAN

AMDAL Bendungan Pelosika Kabupaten Konawe

Data Kualitas Air :


Untuk mendapatkan data dan informasi mengenai kualitas air sungai di rencana
Bendungan Pelosika, dilakukan pengambilan sampel air sebanyak 3 (tiga) kali pada
tanggal yang berbeda. Sampel air selanjutnya dianalisis di laboratorium untuk
mengetahui kualitas fisik dan kimia air sungai tersebut. Analisis fisik meliputi bau,
rasa, suhu, warna, kekeruhan dan zat padat terlarut, sedangkan kualitas kimia meliputi
besi dan pH.
Tabel 4.7 Kualitas air Bendungan Pelosika
(Sumber : Laporan Akhir Pekerjaan Model Tes Dan Sertifikasi Bendungan Pelosika
Kabupaten Konawe, Tahun 2014)

Hasil pemeriksaan Batas Batas


No. Parameter Satuan maks. maks.
5/09/13 11/09/13 17/09/13 Klas I Klas II
A. Fisik
1. Bau - Normal Normal Normal (-) (-)
2. Rasa - Normal Normal Normal - -
o
3. Suhu C 27,9 27,8 28,1 Deviasi3 Deviasi3
4. Warna TCU 2,25 2,25 2,25 (-) (-)
5. Kekeruhan NTU 2,5 0,79 0,026 (-) (-)
6. Zat padat mg/lt 302 201 230 800 1000
terlarut
B. Kimia
1. Besi mg/lt 0,09 0,06 0,11 0,3 (-)
2. pH - 7,86 7,67 7,77 6 8,50 6 8,50
Keterangan,
Klas I : Air yang peruntukannya dapat digunakan air baku minum dan atau
peruntukan lain yang persyaratan mutu air yang sama dengan kegunaan
tersebut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 82 tahun 2001.
Klas II : Air yang peruntukannya dapat dimanfaatkan untuk prasarana/sarana
rekreasi air, pembudidayaan ikan air tawar, peternakan, mengairi
pertanaman dan atau peruntukan lain yang mempersyaratkan mutu air
yang sama denagn kegunaan tersebut.

Pengukuran Sedimen Secara Langsung


Berdasarkan cara pengangkutannya, muatan sedimen diklasifikasikan menjadi 2
bagian, yakni :
Muatan sedimen suspensi (suspended load)
Muatan sedimen dasar (bed load)

IV-9
DRAFT LAPORAN PENDAHULUAN

AMDAL Bendungan Pelosika Kabupaten Konawe

Tabel 4.8 Perhitungan debit muatan sedimen melayang


(Sumber : Laporan Akhir Pekerjaan Model Tes Dan Sertifikasi Bendungan Pelosika
Kabupaten Konawe, Tahun 2014)
Tanggal Debit sungai Konsentrasi sedimen Debit sedimen
No
pengukuran (m/dt) (mg/lt) (ton/hari)
1 5 Sept. 2013 520,3 734 32.996,177
2 5 Sept. 2013 91,2 302 2.379,663
3 11 Sept. 2013 88,4 201 1.535,190
4 17 Sept. 2013 87,3 230 1.734,826

Tabel 4.9 Debit sedimen melayang bulanan Bendungan Pelosika


(Sumber : Laporan Akhir Pekerjaan Model Tes Dan Sertifikasi Bendungan Pelosika
Kabupaten Konawe, Tahun 2014)
Debit sungai Debit sedimen Debit sedimen
Bulan
(m3/dt) melayang (ton/hr) melayang(ton/bln)
Januari 36,8 436,820 13.541,420
Februari 47,8 669,719 19.421,851
Mart 52,1 770,939 23.899,109
April 72,6 1.325,799 39.773,970
Mei 87,6 1.802,017 55.862,527
Juni 93,0 1.987,048 59.611,440
Juli 100,9 2.270,207 70.376,417

Agustus 100,0 2.237,213 69.353,593

September 67,6 1.179,886 35.396,590


Oktober 44,8 602,415 18.674,855
November 35,5 411,889 12.356,676

Desember 29,3 301,002 9.331,053

Tahunan 427.599,501

IV-10
DRAFT LAPORAN PENDAHULUAN

AMDAL Bendungan Pelosika Kabupaten Konawe

Tabel 4.10 Estimasi muatan sedimen dasar terhadap muatan sedimen melayang
(Sumber : Laporan Akhir Pekerjaan Model Tes Dan Sertifikasi Bendungan Pelosika
Kabupaten Konawe, Tahun 2014)
Konsentrasi muatan Prosentasi muatan
Jenis material Tekstur muatan
sedimen melayang dasar terhadap muatan
pembentuk saluran sedimen melayang
(ppm) melayang
Sama dengan
1000 pasir 25 - 150
material dasar
kerikil, batuan atau
1000 pasir lempung sedikit pasir 5 - 12
terkonsolidasi
sama dengan material
1000 - 7500 pasir 10 - 35
dasar
kerikil, batuan atau
25 % pasir atau
1000 - 7500 pasir lempung 5 - 12
kurang
terkonsolidasi
Sama dengan
7500 pasir 5 - 12
material dasar
kerikil, batuan atau
25 % pasir atau
7500 pasir lempung 2-8
kurang
terkonsolidasi

Rencana layanan daerah irigasi dari bendungan Pelosika disajikan pada skema
jaringan irigasi di berikut ini.

IV-11
DRAFT LAPORAN PENDAHULUAN

AMDAL Bendungan Pelosika Kabupaten Konawe

Gambar Desain Bangunan Pengelak :

IV-12
DRAFT LAPORAN PENDAHULUAN

AMDAL Bendungan Pelosika Kabupaten Konawe

IV-13
DRAFT LAPORAN PENDAHULUAN

AMDAL Bendungan Pelosika Kabupaten Konawe

Gambar Desain Bangunan Pelimpah :

IV-14
DRAFT LAPORAN PENDAHULUAN

AMDAL Bendungan Pelosika Kabupaten Konawe

Gambar Desain Bangunan Utama :

IV-15
DRAFT LAPORAN PENDAHULUAN

AMDAL Bendungan Pelosika Kabupaten Konawe

IV-16
DRAFT LAPORAN PENDAHULUAN

AMDAL Bendungan Pelosika Kabupaten Konawe

IV-17
DRAFT LAPORAN PENDAHULUAN

AMDAL Bendungan Pelosika Kabupaten Konawe

4.2. Orientasi Pendahuluan


Tim Konsultan dan Direksi/Pengawas Pekerjaan telah melakukan kegiatan Orientasi
Pendahuluan guna mendapatkan gambaran awal tentang daerah studi. Berikut dokumentasi
kegiatan Orientasi Pendahuluan :

Kondisi jembatan menuju Kondisi jalan menuju


As Bendungan Pelosika As Bendungan Pelosika

Kondisi jembatan di Desa Asinua Jaya Kondisi Rencana As Bendungan Pelosika

Kondisi Rencana As Bendungan Pelosika Titik Pengeboran Pekerjaan Terdahulu

IV-18
DRAFT LAPORAN PENDAHULUAN

AMDAL Bendungan Pelosika Kabupaten Konawe

Kondisi Desa Asinua Jaya

Kondisi tebing di As Bendungan Pelosika

Kondisi Jalan di Desa Asinua Jaya Kondisi Desa Asinua Jaya


Gambar 4.4. Dokumentasi Kegiatan Orientasi Pendahuluan

IV-19

Anda mungkin juga menyukai