Anda di halaman 1dari 2

Anastesi infiltrasi

Anastesi infiltrasi adalah anastesi yang dilakukan dengan cara mendepositkan

larutan anastesi di serabut terminal dari saraf dan akan terinfiltrasi disepanjang

jaringan untuk mencapai serabut syaraf dan menimbulkan efek anasstesi dari daerah

terlokalisir yang disuplai oleh syaraf tersebut. Teknik anastesi infiltrasi dapat dibagi

menjadi:

A. Submucous infiltrasi

Istilah ini digunakan bila larutan anstesi di depositkan tepat dibawah

membran mukosa. Cara ini tidak bisa digunakan untuk ekstraksi gigi, hanya

sering digunakan untuk incisi submucous abses pada infra oral

B. Subperiosteal infiltrasi

Pada teknik ini, larutan anastesi di depositkan antara priosteum dan bidang

cortikal. Karna struktur ini terkait erat suntukan tertentu terasa sangat sakit.

Karena suntukan ini hanya digunakan bila tidak ada alternatif lain atau bila

anastesisupersifial dapat diperoleh dari suntikan supraperiosteal. Teknik ini bisa

digunakan pada palatumdan bermanfaat bila suntikan periosteal gagal untuk

memberikan efek anastesi, walaupun biasanya pada situasi ini lebih sering

digunakan intraligamen infiltrasi.

C. Supraperiosteal infiltrasi

Merupakan anastesi infiltrasi yang paling umum/sering dilakukan pada

praktek kedokteran gigi, dan disebut suntikan infiltrasi. Larutan anastetikum

didepositkan diatas perios pada daerah apex gigi.


Jarum diinsersikan pada muccobukal fold dan mukosa palatal/lingual.

Suntikan jarum pada muccobuccal fold kearah apex gigi yang akan dicabut

kira-kira sedalam 1/2-1cm. Lakukan aspirasi (handle jarum suntik di tarik) untuk

melihat apakah jarum suntik mengenai pembuluh darah/ tidak. Bila tidak ada

darah dalam spuit, depositkan anastetikum 0,5cc setelah melakukan aspirasi.

Anda mungkin juga menyukai