Posisinya berdasarkan jarak antara molar kedua rahang bawah dan batas
1. Klas I : jarak antara distal molar dua bawah dengan ramus mandibula
2. Klas II : jarak antara distal molar dua bawah dengan ramus mandibula
3. Klas III : gigi molar tiga bawah terletak di dalam ramus mandibula
berdasarkan hubungan gigi impaksi terhadap panjang aksis gigi molar kedua
menggunakan sudut yang dibentuk antara pertemuan panjang aksis gigi molar
arah mesial.
20
20
c. Horisontal: Axis panjang gigi impaksi horisontal
d. Vertikal: Axis panjang gigi impaksi berada pada arah yang sama dengan axis
gigi juga dapat mengalami impaksi secara bukal atau secara lingual
21
21
g. Signifikansi: Tiap inklinasi memiliki arah pencabutan gigi secara definitif.
impaksi distoangular merupakan posisi gigi yang paling sulit untuk dicabut.
Gigi maksila dengan posisi bukal lebih mudah dicabut karena tulang yang
menutupi gigi lebih tipis, sedangkan gigi pada sisi palatal tertutupi jumlah tulang
sedangkan posisi distoangular paling sering terjadi pada impaksi gigi atas.
mahkota selalu ke lingual. Hubungan melintang juga terjadi pada impaksi gigi
22
22
2.5.5 Klasifikasi Impaksi Molar Ketiga Menurut Killey dan Kay15
Killey dan Kay mengklasifikasikan kondisi erupsi gigi molar ketiga impaksi
1. Erupsi
2. Erupsi sebagian
3. Tidak erupsi
Jumlah akar mungkin berjumlah dua atau multipel. Gigi impaksi juga dapat
terjadi dengan akar yang mengalami fusi. Dengan tujuan untuk memberikan
23
23
Klasifikasi posisis gigi impaksi secara sistematis dan teliti membantu dalam
Pemeriksaan awal harus berupa sebuah riwayat medis dan dental, serta
pemeriksaan klinis ektra oral dan intral oral yang menyeluruh. Hasil penemuan
juga harus diperiksa apakah sedang menjalani terapi tertentu, seperti terapi
1. Status erupsi gigi impaksi. Status erupsi gigi impaksi harus diperiksa karena
dicabut ketika duapertiga akar terbentuk. Jika akar telah terbentuk sempurna,
24
24
maka gigi menjadi sangat kuat, dan gigi terkadang displitting untuk dapat
dicabut.
2. Resorpsi molar kedua. Karena kurangnya ruang molar ketiga yang impaksi
pencabutan gigi molar ketiga yang impaksi, molar kedua harus diperiksa
inflamasi jaringan lunak yang menyelimuti mahkota gigi yang sedang erupsi
ortodonti yang berhasil. Oleh karena itu, disarankan untuk mencabut gigi
atau mesial gigi impaksi yang menyebabkan karies gigi. Untuk mencegah
6. Status periodontal. Adanya poket sekitar gigi molar ketiga yang impaksi
25
25
disarankan harus dilakukan sebelum pencabutan gigi molar ketiga impaksi
7. Orientasi dan hubungan gigi terhadap infeksi saluran akar gigi. hal ini
molar ketiga rahang bawah harus diperiksa. Ketika gigi molar ketiga rahang
bawah yang impaksi berada pada sisi yang sama diindikasikan untuk
9. Nodus limfe regional. Pembengkakan dan rasa nyeri pada nodus limfe
impaksi. Hasilnya dapat merupakan penuntun kerja bagi ahli bedah mulut dalam
menentukan dan penatalaksanaan kausatif lebih lanjut untuk gigi impaksi tersebut.
Saat ini tehnik roentgenografi sangat diperlukan untuk penentuan lokasi gigi
impaksi, dengan kualitas hasil foto yang baik dan interpretasi yang akurat akan
dengan nama sendiri-sendiri, tetapi sangat penting pula dalam pemrosesan film
26
26
yang baik agar didapat kualitas gambar yang baik pula, yang akhirnya kita bisa
roentgenografi untuk lokasi gigi depan. Berikut akan dijelaskan mengenai tehnik
1. Tehnik proyeksi
biasa setelah diketahui gigi impaksi (gigi premolar dan molar) maka dilakukan
proyeksi true oklusal dengan menggunakan film periapikal no.2 atau film
oklusal no.4. Proyeksi sinar X diarahkan tegak lurus pada film sedangkan
2. Interpretasi
gigi impaksi bila dekat dengan kortek tulang rahang bukalis maka gigi
tersebut berada di bukal atau bila gigi impaksi tersebut dekat dengan kortek
tulang rahang di lingualis atau palatalis maka gigi tersebut berada di lingualis
atau palatalis. Untuk rahang bawah tehnik ini lebih mudah dilakukan daripada
rahang atas oleh karena inklinasi rahang bawah lebih vertikal disbanding
rahang atas.
27
27
2.7 DAMPAK DAN KELUHAN YANG DITIMBULKAN
Gigi molar ketiga merupakan salah satu gigi yang paling banyak dibahas dalam
literatur kedokteran gigi, dan pertanyaan besar yang mengemuka adalah apakah perlu
untuk melakukan ekstraksi atau tidak perlu mendapatkan perhatian khusus bagi
merencanakan dan mempelajari subjek ini. Walaupun tidak semua gigi molar ketiga
menyebabkan masalah klinis dan patologis, tiap gigi molar ketiga memiliki sebuah
dengan perikoronitis, karies molar, reabrsorbsi gigi molar kedua, dan juga
Hampir satu abad lalu, gigi impaksi kadang-kadang menimbulkan keluhan baik
akut atau kronis maupun akut eksaserbasi, gejala simptomatik tersebut mula-mula
terjadi di daerah retromolar rahang bawah maupun rahang atas bahkan bila menjalar
dapat menyebabkan timbulnya keluhan umum yang bisa pula mengganggu aktivitas
penderita.17
28
28
Dampak dari adanya gigi impaksi molar ketiga rahang bawah adalah gangguan
rasa sakit, yang dimaksud dengan gangguan rasa sakit yang berasal dari reaksi
radang pada jaringan operkulum yang tampak hiperemi, bengkak dan rasa sakit bila
perikoronitis. Keluhan sakit juga dapat timbul oleh karena adanya karies pada gigi
1. Inflamasi
Biasanya gejala-gejala ini timbul bila sudah ada hubungan soket gigi atau
29
29
2. Resorpsi gigi tetangga
Setiap gigi yang sedang erupsi mempunyai daya tumbuh ke arah oklusal gigi
tersebut. Jika pada stadium erupsi, gigi mendapat rintangan dari gigi tetangga
maka gigi mempunyai daya untuk melawan rintangan tersebut. Misalnya gigi
terpendam molar ketiga dapat menekan molar kedua, kaninus dapat menekan
insisivus dua dan premolar. Premolar dua dapat menekan premolar satu.
atau posisi.
3. Kista
kista atau bentuk patologi terutama pada masa pembentukan gigi. Benih gigi
tidak sempurna dan dapat menimbulkan primordial kista dan folikular kista.
4. Rasa sakit
Rasa sakit dapat timbul bila gigi terpendam menekan syaraf atau menekan
gigi tetangga dan tekanan tersebut dilanjutkan ke gigi tetangga lain di dalam
mandibularis.
30
30
Gigi molar ketiga rahang bawah impaksi dapat mengganggu fungsi pengunyah
dan sering menyebabkan berbagai komplikasi. Komplikasi yang terjadi dapat berupa
resorbsi patologis gigi yang berdekatan, terbentuknya kista folikuler, rasa sakit
berdesakan gigi anterior akibat tekanan gigi impaksi ke anterior. Dapat pula terjadi
Gambar II.9 Karies pada permukaan distal molar kedua karena impaksi
molar ketiga rahang bawah
Sumber : Fragiskos D. Oral surgery. Berlyn: Springer; 2007,p.123
31
31
Gambar II.10 Karies pada bagian distal dari mahkota impaksi molar
ketiga rahang bawah, karena terselip makanan dan oral hygiene buruk.
Sumber : Fragiskos D. Oral surgery. Editor: Schroder GM, Heidelberg.
Alih Bahasa: Tsitsogianis H. Berlin: Springer; 2007, p.123
Gambar II.11 Resopsi tulang pada permukaan distal akar molar kedua,
dihasilkan di pocket periodontal.
Sumber : Fragiskos D. Oral surgery. Editor: Schroder GM, Heidelberg.
Alih Bahasa: Tsitsogianis H. Berlin: Springer; 2007, p.123
32
32
Gambar II.12 Obstruksi dari erupsi molar kedua rahang bawah dari
impaksi molar ketiga
Sumber : Fragiskos D. Oral surgery. Editor: Schroder GM, Heidelberg.
Alih Bahasa: Tsitsogianis H. Berlin: Springer; 2007,p.123
33
33
Gambar II.14 Radiolusen yang luas lesi pada mandibula. Gigi impaksi
telah berpindah ke bagian puncak ramus mandibula.
Sumber : Fragiskos D. Oral surgery. Editor: Schroder GM, Heidelberg.
Alih Bahasa: Tsitsogianis H. Berlin: Springer; 2007,p.124
Mengingat banyaknya masalah dan keluhan yang ditimbulkan oleh impaksi gigi
molar tiga mandibula ini, maka dirasakan perlu untuk meneliti prevalensi impaksi
gigi molar tiga mandibula serta masalah dan keluhan yang sering ditimbulkan oleh
impaksi tersebut.1
34
34
35