TINJAUAN PUSTAKA
(BKKBN, 2014)
Kehamilan adalah hasil dari pertemuan sperma dan sel telur. Dalam
Pertumbuhan dan perkembangan janin intra uteri mulai sejak konsepsi dan
Lamanya hamil normal 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung
dari hari pertama haid terakhir. Kehamilan dibagi dalam 3 triwulan, yaitu
triwulan pertama dimulai dari konsepsi sampai 3 bulan, triwulan kedua dari
diketahuinya tanggal hari pertama haid terakhir agar dapat ditaksir umur
6
kehamilan dan taksiran tanggal persalinan akan terjadi, dengan memakai
sering terjadi pada bulan bulan pertama tetapi menghilang dengan makin
tuanya kehamilan.
1.2.1.5. Anoreksia (tidak ada nafsu makan), terjadi pada bulan bulan pertama,
tetapi setelah itu nafsu makan akan timbul lagi, hendaknya pola makan
16 minggu.
1.2.2. Menurut Manuaba (2012), tanda tanda dugaan atau kemungkinan hamil
adalah :
1.2.2.1. Rahim membesar, sasuai dengan tuanya kehamilan
1.2.2.2. Pada pemeriksaan dalam, dijumpai :
a. Tanda Chadwicks (hipervaskularisasi pada vulva vagina, tampak lebih
minggu),
1.2.2.6. Palpasi atau perabaan
Terlihat atau teraba gerakan janin dan bagian - bagian janin (20 minggu),
1.2.2.7. Rontgen (adanya gambaran kerangka janin),
7
1.2.2.8. Dengan memakai alat sistem Doppler dan Stetoskop Laennec terdengar
pembesaran perut.
1.3.2. Uterus membesar
Terjadi perubahan dalam bentuk, besar, dan konsistensi dari rahim.
Pada pemeriksaan dalam diraba uterus membesar dan bentunya makin lama
makin bundar
1.3.3. Tanda Hegar
Konsistensi rahim dalam kehamilan berubah menjadi lunak,
hormone estrogen.
1.3.5. Tanda Piscasek
Uterus mengalami pembesaran, kadang-kadang pembesaran tidak
rata tetapi di daerah telur bernidasi lebih cepat tumbuhnya. Hal ini
ke jurusan pembesaran.
1.3.6. Tanda Braxtonhicks
Bila uterus dirangsang mudah berkontrasi. Tanda khas untuk uterus
dalam masa hamil. Pada keadaan uterus yang membesar tetapi tidak ada
8
kehamilan misalnya pada mioma uteri, tanda Braxtonhicks tidak
ditemukan.
1.3.7. Teraba Ballotemen
Merupakan fenomena bandul atau pantulan balik. Ini adalah tanda
gonatropin pada kehamilan muda adalah air kencing pertama pada pagi
sedini mungkin.
1.4. Tanda Pasti Kehamilan
1.4.1. Gerakan janin yang dapat dilihat, dirasa atau diraba, juga bagian-bagian
janin.
1.4.2. Denyut Jantung Janin
1.4.2.1. Didengar dengan stetoskop-monoral Laennec
1.4.2.2. Dicatat dan didengar dengan alat Doppler
1.4.2.3. Dicatat dengan feto-elektro kardiogram
1.4.2.4. Dilihat pada ultrasonograf
1.4.2.5. Terlihat tulang-tulang janin dalam foto-rontgen
sakit setiap bulan, terjadi tumpukan darah dalam rahim, tanda dan
persalinan, agar ibu dan janin terjada keselamatannya dan sehat (Lamadhah,
2011).
Perawatan ibu hamil berdasarkan BKKBN (2012), meliputi :
1.6.1. Merawat diri selama hamil
1.6.2. Cuku istrirahat, tidur siang selama 1 jam dan 8 jam pada malam hari. Posisi
tidur yang baik bagi ibu hamil yaitu tidur dengan posisi miring ke kanan
terakhir kehamilan.
1.6.6. Ibu hamil hendaknya menggunaka pakaian yang longgar dan memakai
2010).
10
Risiko kehamilan adalah keadaan menyimpang dari normal, yang
(Meilani, 2012).
Ibu hamil yang berisiko adalah ibu hamil yang mempunyai faktor
meliputi :
2.1.1. Ibu hamil risiko rendah
Ibu hamil dengan kondisi kesehatan dalam keadaan baik dan tidak
risiko tinggi, baik dirinya maupun janin yang diakndungnya. Misalnya, ibu
sedang, misalnya ibu yang usia kurang dari 20 tahun atau lbih dari 35
tahun, tinggi badan kurang dari 145 cm dan lain-lain. Faktor ini dianggap
tinggi, antara lain adanya anemia pada ibu hamil. Faktor risiko ini dianggap
baik dan relative masih kecil, biologis sudah siap tetapi psikologis
matang.
Sebaiknya tidak hamil pada usia di bawah 20 tahun. Apabila
2010)
b. Umur ibu terlalu tua (> 35 tahun)
Pada usia kemungkinan terjadi problem kesehatan seperti
perdarahan.
d. Jumlah anak terlalu banyak (<4 anak)
Ibu yang memiliki anak lebih dari 4, apabila terjadi hamil lagi,
ibu pada saat proses persalinan (BKKBN, 2011). Kondisi ibu hamil
dan < 10,5 gr% pada trimester 2. Anemia dapat menimbulkan dampak
keguguran.
lainnya.
Penanganan :
13
Dengan pemberian obat kemoprofiksis jenis klorokuin dengan dosis
300 mg/minggu.
c. TBC paru
Tuberkolosis adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh
pernafasan.
Gejala dan tanda :
Batuk menahun, batuk darah dan kurus kering
Penanganan :
Ibu hamil dengan proses aktif, hendaknya jangan dicampurkan dengan
d. Penyakit Jantung
Bila ibu hamil mempunyai penyakit jantung harus ekstra hati-
hati. Jangan sampai terlalu kecapaian dan jaga kenaikan berat badan
bakar tubuh.
Gejala dan tanda :
Pada masa awal kehamilan, dapat mengakibatkan bayi mengalami
(Prawiroharjo, 2010).
B. Tinjauan Umum Tentang Pre Eklampsia
1. Pengertian
terjadi setelah minggu ke- 20 gestasi. Pre Eklampsia adalah kumpulan gejala
yang timbul pada ibu hamil, bersalin, dan dalam masa nifas yang terdiri dari:
15
Protein urin adalah adanya dalam urin 0,3 gram atau lebih dengan
jaringan tubuh dan dapat diketahui dari kenaikan berat badan serta
2. Etiologi
dan molahidatidosa.
2.3. Terjadi perbaikan keadaan penyakit, bila terjadi kematian janin dalam
kandungan.
2.5. Penyebab terjadinya hipertensi, oedema, protein urin dan kejang sampai
koma.
3. Patofisilogi
16
Pada Pre Eklampsia terdapat penurunan plasma dalam sirkulasi dan
Eklampsia yang berat dapat mengakibatkan kerusakan organ tubuh yang lain.
4.1.1. Pengertian
4.1.1.1. Hipertensi dengan tekanan darah sistolik/ diastolik lebih dari 140/90
mmHg.
4.1.1.3. Protein urin 0,3 gram/ lebih dengan tingkat kualitatif + satu sampai dua
4.1.2.1. Dimulai dengan kenaikan berat badan di ikuti oedema kaki/ tangan,
2010).
4.1.2.2. Pada Pre Eklampsia ringan belum dijumpai gejala subjektifnya. Pada
4.1.3. Pencegahan
Istirahat yang cukup pada hamil tua sangat penting lebih banyak
duduk atau berbaring ke arah kiri sehingga aliran darah menuju plasenta
18
Bila terjadi perubahan pada pergerakan janin segera datang ke
tempat pemeriksaan.
4.1.4. Penatalaksanaan
d. Tidak perlu diuretik/ rujuk kecuali jika terdapat oedema paru/ gagal
ginjal.
oxytosin/ prostaglandin.
eklampsia).
4.1.4.6. Nasehat
4.1.5.1. Pengertian
protein urin lebih 5 gram atau (++++) dan oedema (Wiknjosastro, 2010).
a. Tekanan darah sistol lebih dari 160 mmHg / diastol 110 mmHg
keputusan tindakan klien yang dilakukan dengan tepat, efektif dan efisien
(Varney, 2010).
2. Standar Asuhan Kebidanan dengan Tujuh Langkah Varney
2.1 Pengkajian
Pada langkah ini bidan mengumpulkan semua informasi yang akurat dan
lengkap dari semua sumber yang berkaitan dengan kondisi klien. Untuk
sedang dialami wanita yang diidentifikasi oleh bidan sesuai dengan hal
22
potensial tidak hanya merumuskan masalah potensial yang akan terjadi tetapi
selama asuhan primer periodik atau kunjungan prenatal saja tetapi juga
rumusan ini termasuk tindakan segera yang mampu dilakukan secara mandiri,
teridentifikasi atau diantisipasi. Pada langkah ini informasi data yang tidak
meliputi apa-apa yang sudah teridentifikasi dari kondisi klien atau dari
23
masalah yang berkaitan tetapi juga dari kerangka pedoman antisipasi terhadap
wanita tersebut seperti apa yang diperkirakan akan terjadi berikutnya, apakah
dibutuhkan penyuluhan konseling dan apakah perlu merujuk klien bila ada
oleh bidan dan klien agar dapat dilaksanakan dengan efektif karena klien juga
dalam asuhan yang menyeluruh ini harus rasional dan benar-benar valid
2.6 Implementasi
Pada langkah keenam ini rencana asuhan menyeluruh seperti yang telah
Perencanaan ini dibuat dan dilaksanakan seluruhnya oleh bidan atau sebagian
oleh klien atau anggota tim kesehatan lainnya. Walaupun bidan tidak
perencanaan yang lebih baik dengan seleksi yang seksama untuk kegiatan
2010).
Proses ini paling sedikit mencakup langkah-langkah memformulasikan
definisi ini adalah kriteria dan menentukan serta menjelaskan besarnya sukses
(Varney, 2010).
Pada langkah ini dilakukan evaluasi keefektifan dari asuhan yang sudah
25
dalam diagnosa dan masalah. Rencana tersebut dianggap efektif jika memang
menurut Helen Varney langkah pertama adalah pengkajian data, terutama data
dan keluhannya yang dicatat sebagai kutipan langsung atau ringkasan yang
menurut Helen Varney pertama adalah pengkajian data, terutama data yang
diperoleh melalui hasil observasi yang jujur dari pemeriksaan fisik pasien,
medik dan informasi dari keluarga atau orang lain dapat dimasukan dalam
data obyektif ini. Data ini akan memberikan bukti gejala klinis pasien dan
analysis dan interpretasi (kesimpulan) dari data subyektif dan obyektif dalam
subyektif maupun data obyektif, maka proses pengkajian data akan menjadi
sangat dinamis.
Analisis atau assessment merupakan pendokumentasian manajemen
yang akan datang. Rencana asuhan disusun berdasarkan hasil analisis dan
interpretasi data.
Meskipun secara istilah, P adalah planning atau perencanaan saja,
SOAP ini, adalah pelaksanaan asuhan sesuai rencana yang telah disusun
mungkin pasien harus dilibatkan dalam proses impementasi ini. Bila kondisi
27
implementasinya pun kemungkinan besar akan ikut berubah atau harus
disesuaikan.
Dalam planning ini juga harus mencantumkan evaluation/ evaluasi, yaitu
taksiran dari efek tindakan yang telah diambil untuk menilai efektifitas
asuhan/ hasil pelaksanaan tindakan. Evaluasi berisi analisis hasil yang telah
dicapai dan merupakan fokus ketepatan nilai tindakan/ asuhan. Jika kriteria
tujuan tidak tercapai, proses evaluasi ini dapat menjadi dasar untuk
dkk, 2010).
D. Kerangka Konseptual
a. Kerangka Pikir
Pelaksanaan asuhan kebidanan pada ibu yang mengalami pre eklamsia
sangat perlu dilakukan agar ibu yang sedang hamil dalam melahirkan bayinya
dengan selamat. Ibu dengan pre-eklamsia akan diberikan asuhan kebidanan sesuai
ibu dapat teratasi dan melanjutkan kehamilan dengan selamat sampai proses
persalinan .
Berdasarkan hal tersebit, maka ditetapkan alur piker penelitian (kerangka
28
b. Kerangka Konsep
Berdasarkan uraian diatas, dalam penelitian akan menggunakan konsep
Asuhan Kebidanan lengkap Verney. hal ini akan sangat membantu dalam
Rencana asuhan
Implementasi
evaluasi
29
Keterangan :
30