Anda di halaman 1dari 37

SALINAN

KEPALA DESA CIBURIAL


KABUPATEN BANDUNG

PERATURAN DESA CIBURIAL


NOMOR 8 TAHUN 2016

TENTANG
STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAH
DESA CIBURIAL

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA


KEPALA DESA CIBURIAL,

Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 3 dan


Pasal 33 Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor
10 Tahun 2016 tentang Organisasi Pemerintah Desa;
b. bahwa dalam rangka mendukung kelancaran
penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan
pemberdayaan masyarakat desa serta dalam upaya
peningkatan pelayanan kepada masyarakat yang
sesuai dengan kewenangan yang dimiliki oleh desa,
maka perlu dilakukan penyesuaian struktur organisasi
pemerintah desa yang telah ada;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana
dimaksud pada huruf a dan huruf b perlu menetapkan
Struktur Organisasi dan Tata Kerja Pemerintah Desa
Ciburial Kecamatan Cimenyan Kabupaten Bandung
dengan Peraturan Desa.
-2-

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa


(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014
Nomor 7, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5495);
2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 43
Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-
Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 123,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5539) sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 47
Tahun 2015 tentang Perubahan atas Peraturan
Pemerintah Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2014
tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang
Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 157,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5717);
3. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia
Nomor 111 Tahun 2014 tentang Pedoman Teknis
Peraturan di Desa (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2014 Nomor 2091);
4. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 83 Tahun
2015 tentang Pengangkatan dan Pemberhentian
Perangkat Desa (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2016 Nomor 5);
5. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 84 Tahun
2015 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja
Pemerintah Desa (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2016 Nomor 6);
6. Peraturan Menteri dalam Negeri Nomor 44 Tahun 2016
Tentang Kewenangan Desa (Berita Negara Republik
Indonesia tahun 2016 Nomor 1037);
-3-

7. Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 10


Tahun 2016 tentang Organisasi Pemerintah Desa
(Lembaran Daerah Kabupaten Bandung Tahun 2016
Nomor 10);

Dengan Kesepakatan Bersama


BADAN PERMUSYAWARATAN DESA CIBURIAL
dan
KEPALA DESA CIBURIAL

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : PERATURAN DESA TENTANG STRUKTUR


ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAH DESA
CIBURIAL

BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Desa ini yang dimaksud dengan:
1. Desa adalah Desa Ciburial Kecamatan Cimenyan Kabupaten
Bandung;
2. Pemerintahan Desa adalah Pemerintah Desa Ciburial dan BPD
Ciburial;
3. Pemerintah Desa adalah Pemerintah Desa Ciburial;
4. Badan Permusyawaratan Desa selanjutnya disingkat BPD
adalah Badan Permusyawaratan Desa Ciburial Kecamatan
Cimenyan Kabupaten Bandung;
5. Kepala desa adalah Kepala Desa Ciburial;
6. Camat adalah Camat Cimenyan;
7. Perangkat Desa adalah Perangkat Desa Ciburial;
8. Sekretariat Desa adalah Sekretariat Desa Ciburial;
9. Desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas
wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus
pemerintahan, kepentingan masyarakat setempat, berdasarkan
-4-

prakarsa masyarakat setempat, hak asal usul dan/atau hak


tradisional yang diakui dan dihormati dalam sistem
pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia;
10. Pemerintahan Desa adalah penyelenggaraan urusan
pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat dalam
sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia;
11. Pemerintah Desa adalah Kepala desa dibantu perangkat desa
sebagai unsur penyelenggara pemerintahan desa;
12. Badan Permusyawaratan Desa selanjutnya disingkat BPD
adalah lembaga yang melaksanakan fungsi pemerintahan yang
anggotanya merupakan wakil dari penduduk desa berdasarkan
keterwakilan wilayah dan ditetapkan secara demokratis;
13. Kepala Desa adalah pejabat pemerintah desa yang mempunyai
wewenang, tugas, dan kewajiban untuk menyelenggarakan
rumah tangga desa dan melaksanakan tugas dari pemerintah
pusat dan pemerintah daerah;
14. Penjabat Kepala Desa adalah seorang penjabat yang diangkat
oleh Bupati dari PNS Pemerintah Daerah untuk melaksanakan
wewenang dan kewajiban Kepala Desa dalam kurun waktu
tertentu;
15. Perangkat Desa adalah unsur staf yang membantu kepala desa
dalam penyusunan kebijakan dan koordinasi yang diwadahi
dalam sekretariat desa, dan unsur pendukung tugas kepala
desa dalam pelaksanaan kebijakan yang diwadahi dalam bentuk
pelaksana teknis dan unsur kewilayahan;
16. Dusun adalah bagian wilayah dalam desa yang merupakan
lingkungan kerja pemerintah desa;
17. Staf Perangkat Desa adalah unsur pembantu Kepala Urusan,
Kepala Seksi, dan Kepala Kewilayahan atau Kepala Dusun;
18. Diberhentikan Tetap untuk selanjutnya disebut Diberhentikan
adalah suatu keadaan dimana seseorang diberhentikan dari
jabatannya secara tetap;
19. Pegawai Negeri Sipil adalah setiap warga Negara Indonesia yang
telah memenuhi syarat yang ditentukan, diangkat oleh pejabat
yang berwenang dan diserahi tugas dalam suatu jabatan negeri
-5-

atau diserahi tugas negara lainnya dan digaji berdasarkan


peraturan perundang-undangan yang berlaku;
20. Musyawarah Desa adalah Musyawarah Desa Ciburial;
21. Peraturan Desa adalah Peraturan Desa Ciburial;
22. Peraturan Kepala Desa adalah Peraturan Kepala Desa Ciburial;
23. Keputusan Kepala Desa adalah Keputusan Kepala Desa
Ciburial;
24. Peraturan Desa adalah Peraturan Perundang-undangan yang
ditetapkan oleh kepala desa setelah dibahas dan disepakati
bersama BPD.
25. Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa selanjutnya disebut
APBDes adalah Rencana Keuangan Tahunan Pemerintahan
Desa Ciburial yang ditetapkan dengan Peraturan Desa;
26. Calon Perangkat Desa adalah warga masyarakat desa setempat
yang berdasarkan penjaringan oleh Panitia memenuhi
persyaratan dan berhak mengikuti Penyaringan atau Seleksi
Calon Perangkat desa;
27. Penjaringan adalah suatu upaya yang dilakukan oleh panitia
pengisian perangkat desa untuk mendapatkan Bakal Calon
perangkat desa dari warga masyarakat desa setempat;
28. Penyaringan adalah seleksi yang dilakukan baik dari segi
administrasi, pengetahuan maupun kemampuan para Bakal
Calon Perangkat Desa;
29. Diberhentikan sementara adalah suatu keadaan dimana
seseorang diberhentikan sementara waktu dari jabatannya
karena sebab-sebab tertentu dan masih terbuka kemungkinan
bagi yang bersangkutan untuk diangkat kembali;
30. Gender adalah pembagian peran dan tanggung jawab masing-
masing tanpa membedakan jenis kelamin. Kalau jenis kelamin
itu adalah suatu kodrat, gender itu bisa berubah dan
dipengaruhi oleh cara pandang masyarakat.
31. Akuntabel adalah dapat dipertanggungjawabkan sesuai dengan
peraturan dan perundang-undangan yang berlaku, serta tidak
bertentangan dengan kedua hal tersebut, dimana pertanggung-
-6-

jawaban ini menyangkut sumber/inputnya, proses yang

dilakukan dan juga hasil / output yang didapatkan.

BAB II
STRUKTUR ORGANISASI
Pasal 2
(1) Dengan peraturan desa ini, dibentuk Struktur Organisasi
Pemerintah Desa;
(2) Struktur Organisasi Pemerintah Desa sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) terdiri dari Kepala Desa, Perangkat Desa dan Staf
Perangkat Desa;
(3) Struktur Organisasi Pemerintah Desa, terdiri atas :
a. Sekretariat Desa, yang terdiri dari 3 (tiga) bidang urusan
yaitu:
1. Urusan Tata Usaha dan Umum;
2. Urusan Keuangan;
3. Urusan Perencanaan, Evaluasi, dan Pelaporan.
b. Pelaksana Teknis, yang terdiri dari 3 (tiga) seksi yaitu:
1. Seksi Pemerintahan;
2. Seksi Kesejahteraan;
3. Seksi Pelayanan.
c. Pelaksana Kewilayahan, yang terdiri dari 4 (Empat) dusun
yaitu:
1. Kepala Dusun I meliputi RW.01, RW.02 dan RW.03;
2. Kepala Dusun II meliputi RW. 04 RW.05 dan RW.06;
3. Kepala Dusun III meliputi RW.07 RW.08 dan RW.12;
4. Kepala Dusun IV meliputi RW.09 RW.10 dan RW 11.
(4) Perangkat Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (2) bertugas
membantu Kepala Desa dalam melaksanakan tugas dan
wewenangnya;
(5) Dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya, perangkat desa
sebagaimana dimaksud pada ayat (2) bertanggung jawab kepada
Kepala Desa;
-7-

(6) Staf Perangkat Desa sebagaimana dimaksud pada ayat 2 bertugas


membantu Perangkat Desa dalam melaksanakan tugas dan
fungsinya;
(7) Bagan Struktur Organisasi sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
tercantum dalam lampiran yang merupakan bagian tidak
terpisahkan dari Peraturan Desa ini;

BAB III
TATA KERJA
Pasal 3

(1) Pelaksanaan fungsi dan wewenang Kepala Desa, kegiatan


administrasi diselenggarakan oleh Sekretariat, kegiatan
operasional diselenggarakan oleh Pelaksana Teknis, dan tugas
kewilayahan dilaksanakan oleh Pelaksana Kewilayahan;
(2) Sekretaris Desa, Kepala Urusan, Kepala Seksi dan Kepala
Kewilayahan dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab
secara berjenjang kepada atasan langsung masing-masing dan
wajib melaksanakan prinsip koordinasi, integrasi, dan
sinkronisasi;
(3) Kepala Desa dalam melaksanakan tugasnya dapat melakukan
kerjasama antar desa, pihak ketiga dan atau pihak lainnya.

Pasal 4

(1) Dalam hal Kepala Desa berhalangan tidak lebih dari 2 (dua) hari,
Kepala Desa menunjuk Sekretaris Desa untuk melaksanakan
tugas Kepala Desa;
(2) Dalam hal Kepala Desa melaksanakan cuti karena mencalonkan
kembali dalam pemilihan kepala desa, pelaksana tugas
dilaksanakan oleh Penjabat Sementara;
(3) Penjabat sebagai mana dimaksud pada ayat (2) adalah
Sekertaris Desa;
-8-

(4) Dalam hal Sekretaris Desa berhalangan, Kepala Desa dapat


menunjuk perangkat desa lainnya sesuai bidang tugasnya atau
yang dianggap mampu;
(5) Tugas Kepala Desa dan Sekretaris Desa sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) dan ayat (4) diatur lebih lanjut dengan Surat Tugas
dari Kepala Desa.

BAB IV
KEDUDUKAN
Pasal 5

(1) Kepala Desa berkedudukan sebagai Kepala Pemerintah Desa yang


memimpin penyelenggaraan Pemerintahan Desa;
(2) Seketaris Desa berkedudukan di bawah Kepala Desa dan
bertanggung jawab langsung kepada Kepala Desa;
(3) Kepala Urusan berkedudukan di bawah Sekertaris Desa dan
bertanggung jawab langsung kepada Sekertaris Desa;
(4) Bendahara berkedudukan di bawah Kaur Keuangan dan
bertanggung jawab langsung kepada Kaur Keuangan, Sekertaris
Sesa dan Kepala desa;
(5) Kepala Seksi berkedudukan di bawah Kepala Desa dan
bertanggung jawab langsung kepada Sekertaris Desa dan Kepala
Desa;
(6) Kepala Dusun berkedudukan di bawah Kepala Desa dan
bertanggung jawab langsung kepada Kepala Seksi, Sekertaris
Desa dan Kepala Desa;
(7) Staf Perangkat Desa berkedudukan di bawah Perangkat Desa.
-9-

BAB V
TUGAS FUNGSI WEWENANG HAK DAN KEWAJIBAN KEPALA DESA
Bagian kesatu
Tugas,Fungsi dan Wewenang Kepala Desa
Pasal 6

(1) Kepala Desa bertugas menyelenggarakan pemerintahan desa,


melaksanakan pembangunan desa, pembinaan kemasyarakatan
Desa, dan pemberdayaan masyarakat Desa;
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
Kepala desa berfungsi :
a. Menyelenggarakan pemerintahan desa, yang meliputi tata praja
pemerintahan desa, penetapan produk hukum didesa,
pembinaan urusan pertanahan, pembinaan ketentraman dan
ketertiban, melakukan perlindungan masyarakat, administrasi
kependudukan, serta penataan dan pengelolaan wilayah;
b. Melaksanakan pembangunan yang meliputi pembangunan
sarana dan prasarana perdesaan serta pembangunan bidang
pendidikan dan kesehatan;
c. Pembinaan kemasyarakatan, yang meliputi pelaksanaan hak
dan kewajiban masyarakat, partisipasi masyarakat, sosial
budaya masyarakat, keagamaan, dan ketenagakerjaan;
d. Pemberdayaan masyarakat, yang meliputi tugas sosialisasi dan
motivasi masyarakat di bidang budaya, ekonomi, politik,
lingkungan hidup, pemberdayaan keluarga, pemuda, olahraga,
dan karang taruna; dan
e. Menjaga hubungan kemitraan dengan lembaga masyarakat dan
lembaga lainnya.
(3) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
Kepala Desa berwenang:
a. memimpin penyelenggaraan pemerintahan desa;
b. mengangkat dan memberhentikan perangkat desa;
c. memegang kekuasaan pengelolaan keuangan dan aset desa;
- 10 -

d. menetapkan peraturan desa yang telah mendapatkan


kesepakatan bersama dengan BPD;
e. menetapkan anggaran pendapatan dan belanja desa yang
telah mendapatkan kesepakatan bersama dengan BPD;
f. membina kehidupan masyarakat desa;
g. membina ketenteraman dan ketertiban masyarakat desa;
h. membina dan meningkatkan perekonomian desa serta
mengintegrasikannya agar mencapai perekonomian skala
produktif untuk sebesar-besarnya kemakmuran
masyarakat desa;
i. mengembangkan sumber pendapatan desa;
j. mengusulkan dan menerima pelimpahan sebagian
kekayaan negara guna meningkatkan kesejahteraan
masyarakat desa;
k. mengembangkan kehidupan sosial budaya masyarakat
desa;
l. memanfaatkan teknologi tepat guna;
m. mengkoordinasikan pembangunan desa secara partisipatif;
n. mewakili desa didalam dan di luar pengadilan atau
menunjuk kuasa hukum untuk mewakilinya sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan; dan
o. melaksanakan wewenang lain yang sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.

Bagian Kedua
Kewajiban dan Hak Kepala Desa

Pasal 7

(1) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal


3 ayat (1), Kepala Desa berkewajiban:
a. memegang teguh dan mengamalkan Pancasila, melaksanakan
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945, serta mempertahankan dan memelihara keutuhan
- 11 -

Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan Bhinneka Tunggal


Ika;
b. meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa;
c. menjaga dan memelihara keamanan, ketenteraman dan
ketertiban masyarakat desa;
d. menaati dan menegakkan peraturan perundang-undangan;
e. melaksanakan kehidupan demokrasi dan berkeadilan gender;
f. melaksanakan prinsip tata pemerintahan desa yang akuntabel,
transparan, profesional, efektif dan efisien, bersih, serta bebas
dari kolusi, korupsi, dan nepotisme;
g. menjalin koordinasi dengan seluruh pemangku kepentingan di
desa;
h. menyelenggarakan administrasi pemerintahan desa yang baik;
i. mengelola keuangan dan aset desa;
j. melaksanakan urusan pemerintahan yang menjadi
kewenangan desa;
k. menyelesaikan perselisihan masyarakat di desa;
l. mengembangkan perekonomian masyarakat desa;
m. membina dan melestarikan nilai sosial budaya masyarakat
desa;
n. memberdayakan masyarakat dan lembaga kemasyarakatan di
desa;
o. mengembangkan potensi sumber daya alam dan melestarikan
lingkungan hidup; dan
p. memberikan informasi kepada masyarakat desa.
(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
Kepala Desa berhak:
a. mengusulkan struktur organisasi dan tata kerja pemerintah
desa kepada BPD;
b. mengajukan rancangan dan menetapkan peraturan desa
kepada BPD;
c. menerima penghasilan tetap setiap bulan, tunjangan, dan
penerimaan lainnya yang sah, serta mendapat jaminan
kesehatan;
- 12 -

d. mendapatkan pelindungan hukum atas kebijakan yang


dilaksanakan;
e. memberikan mandat pelaksanaan tugas dan kewajiban lainnya
kepada perangkat desa, dan
f. mendapatkan cuti.

Pasal 8

Dalam melaksanakan tugas, fungsi, kewenangan, hak dan


kewajibannya, Kepala Desa wajib:
a. menyampaikan laporan penyelenggaraan Pemerintahan Desa
setiap akhir tahun anggaran kepada Bupati;
b. menyampaikan laporan penyelenggaraan Pemerintahan Desa pada
akhir masa jabatan kepada Bupati;
c. menyampaikan laporan keterangan penyelenggaraan
pemerintahan desa secara tertulis kepada BPD setiap akhir tahun
anggaran.

BAB VI
TUGAS FUNGSI,HAK DAN KAWAJIBANPERANGKAT DESA

Bagian kesatu
Tugas, Fungsi Perangkat desa

Pasal 9

a. Tugas Sekertaris Desa :


1. Membantu Kepala Desa di bidang pembinaan administrasi
dan memberikan pelayanan teknis administrasi kepada
seluruh perangkat Pemerintah Desa dan masyarakat;
2. Mewakili Kepala Desa dalam hal Kepala Desa berhalangan;
3. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala
Desa.
- 13 -

b. Fungsi Sekertaris Desa :


1. menyusun rencana kerja sekretariat;
2. menyusun dan mengkordinasikan rancangan Peraturan
Desa, peraturan Kepala Desa dan keputusan Kepala Desa;
3. melaksanakan administrasi dan mengundangkan
Peraturan Desa dalam Lembaran Desa;
4. melaksanakan administrasi dan mengundangkan
Peraturan Bersama Kepala Desa dan Peraturan Desa dalam
Berita Desa;
5. mengelola administrasi produk hukum desa;
6. mengelola dan mengkoordinasikan penyusunan rencana
anggaran dan pengendalian pelaksanaan anggaran;
7. mengelola administrasi dan penatausahaan keuangan
desa;
8. menyusun dan melaksanakan pengelolaan barang desa
dan administrasi pengadaan barang dan/atau jasa di Desa;
9. mengkoordinasikan penyusunan laporan penyelenggaraan
pemerintahan desa;
10. mengkoordinasikan penyusunan laporan keterangan
penyelenggaraan pemerintahan desa;
11. melaksanakan persiapan, dan mencatat hasil-hasil rapat;
12. melakukan kegiatan inventarisasi (mencatat, mengawasi,
memelihara) kekayaan Desa;
13. melakukan penataan administrasi aparatur desa;
14. mengelola pengadaan dan perlengkapan serta rumah
tangga desa ;
15. melakukan kegiatan administrasi pendapatan yang
dikelola oleh Desa dan menganalisa data sumber
pendapatan desa baru untuk dikembangkan;
16. melakukan, menerima dan mengendalikan surat-surat
masuk dan keluar serta melaksanakan kearsipan;
17. memberikan informasi mengenai keadaan Sekretariat Desa
dan keadaan desa;
18. melaksanakan dan mengusahakan ketertiban dan
kebersihan kantor dan bangunan lain milik desa;
- 14 -

19. menyelenggarakan pengelolaan Buku Administrasi Umum;


20. membina dan memotivasi perangkat desa lainnya dalam
pelaksanaan tugas;
21. mendistribusikan dan memberi petunjuk pelaksanaan
tugas pada perangkat desa;
22. memberikan saran dan pendapat kepada Kepala Desa; dan
23. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Desa.
(1) Kepala Urusan Umum sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat
(2) huruf a mempunyai uraian tugas dan fungsi antara lain:
a. Tugas Kepala Urusan Umum membantu Sekretaris Desa
dalam melaksanakan administrasi umum, tata usaha dan
kearsipan, pengelolaan inventaris kekayaan desa, serta
mempersiapkan bahan rapat dan laporan;
b. Fungsi Kepala Urusan umum :
1. melaksanakan tata kelola surat masuk dan keluar, serta
melaksanakan tata kearsipan;
2. melaksanakan penyimpanan alat- alat tulis kantor, serta
pemeliharaan peralatan kantor;
3. menyusun rencana dan program kerja urusan Umum
sebagai pedoman pelaksanaan tugas;
4. mengonsep dan memaraf naskah dinas yang akan
ditandatagani oleh pimpinan;
5. melaksanakan kegiatan hubungan masyarakat dan
keprotokolan;
6. melaksanakan kegiatan kerumahtanggaan dan
administrasi perjalanan dinas sesuai dengan ketentuan
yang berlaku;
7. melaksanakan ketertiban dan kebersihan kantor serta
bangunan lain milik desa;
8. melaksanakan tata kelola administrasi aparatur
pemerintah desa;
9. menyusun, menyimpan, dan memelihara data-data
kepegawaian perangkat desa di lingkup desa;
10. mengelola buku administrasi umum;
- 15 -

11. mengelola penyusunan dan pencatatan inventarisasi data


aset barang dan kekayaan desa;
12. menyusun dan melaksanakan kebijakan pengelolaan
barang desa dan administrasi pengadaan barang dan/atau
jasa di Desa;
13. melaksanakan persiapan penyelenggaraan rapat dan
penerimaan tamu dinas, serta kegiatan kerumahtanggaan
pada umumnya; dan
14. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris
Desa dan Kepala Desa.
(2) Kepala Urusan Keuangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3
ayat (2) huruf b mempunyai uraian tugas dan Fungsi antara lain:
a. Tugas Kepala Urusan Keuangan Membantu Sekretaris Desa
dalam melaksanakan pengelolaan sumber pendapatan Desa,
pengelolaan administrasi keuangan Desa dan mempersiapkan
bahan penyusunan APB Desa;
b. Fungsi Kepala Urusan Keuangan :
1. membantu sekretaris desa dalam menyusun dan
melaksanakan kebijakan pengelolaan APBDesa;
2. membantu sekretaris desa dalam melakukan pengendalian
terhadap pelaksanaan kegiatan yang telah ditetapkan
dalam APBDesa;
3. menyusun laporan keuangan semester I, semester II, dan
pertanggung jawaban pelaksanaan APBDesa;
4. melakukan verifikasi terhadap bukti-bukti penerimaan
dan pengeluaran APBDesa;
5. menghimpun dokumen perencanaan, pelaksanaan dan
pertanggung jawaban keuangan desa;
6. membina dan mengawasi pelaksanaan tugas bendahara
desa;
7. mengoordinasikan pelaksanaan penyelesaian tuntutan
perbendaharaan dan tuntutan ganti rugi (TPTGR);
8. membuat berita acara barang rusak/hilang untuk
keperluan proses administrasi TPTGR;
- 16 -

9. melaksanakan pembinaan/bimbingan/pengarahan
kegiatan pekerjaan bendahara;
10. melakukan verifikasi Surat Permintaan Pembayaran (SPP)
dan Surat Pertanggung Jawaban (SPJ); dan
11. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris
Desa dan Kepala Desa.
(3) Kepala Urusan Perencanaan, Evaluasi, dan Pelaporan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (2) huruf c
mempunyai uraian tugas antara lain:
a. Tugas Kepala Urusan Perencanaan, Evaluasi, dan Pelaporan
Membantu sekertaris desa dalam tugas pelayanan,
Perencanaan Dan Penyelenggaraan Program Desa;
b. Fungsi Kepala Urusan Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan:
1. Menghimpun usulan program kerja dari pelaksana teknis
dan pelaksana kewilayahan sebagai bahan pengkajian
dalam penyusunan program dan penyelenggaraan
pembangunan di desa;
2. Menyusun dan merumuskan Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Desa (RPJMDesa);
3. Menyusun rancangan Rencana Kerja Pemerintah Desa
(RKPD) dalam skala tahunan sebagai penjabaran dari
RPJMDesa ;
4. menyiapkan bahan dalam penyusunan rancangan
Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa,
perubahan APBDesa, dan pertanggungjawaban
pelaksanaan APBDesa;
5. menyiapkan bahan penyusunan dan evaluasi realisasi
pelaksanaan Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Desa dan Rencana Kerja Pemerintah Desa (RKPD);
6. menyajikan data pelaksanaan kegiatan Desa;
7. penyusunan laporan pelaksanaan kegiatan/Program
Pemerintah dan Pemerintah Daerah yang masuk ke desa;
8. menyiapkan bahan dalam penyusunan laporan keterangan
penyelenggaraan pemerintahan kepada BPD;
- 17 -

9. menyiapkan bahan dalam penyusunan Laporan


Penyelenggaraan Pemerintahan Desa;
10. menyusun dan mengentri data profil desa online;
11. mengelola data website desa dan sistem aplikasi keuangan
desa;
12. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris
Desa dan Kepala Desa.

(4) Kepala Seksi Pemerintahan mempunyai tugas melaksanakan


manajemen tata praja Pemerintahan, menyusun rancangan
regulasi desa, pembinaan masalah pertanahan, pembinaan
ketentraman dan ketertiban, pelaksanaan upaya perlindungan
masyarakat, kependudukan, penataan dan pengelolaan wilayah,
serta pendataan dan pengelolaan Profil Desa;
a. Fungsi Kepala Seksi Pemerintahan :
1. melaksanakan penataan administrasi pemerintahan desa;
2. mengadakan kegiatan pencatatan alih tugas tanah dan
pencatatan administrasi pertanahan;
3. membantu konsep pengembangan tata ruang dan peta
sosial Desa;
4. melaksanakan administrasi penetapan dan penegasan batas
Desa;
5. membantu mengembangkan sistem administrasi dan
informasi Desa;
6. melaksanakan dan memberikan pelayanan bidang
kependudukan;
7. melaksanakan kegiatan pendataan papan dan buku
monografi desa;
8. menyusun rancangan produk hukum desa baik berupa
peraturan desa, peraturan Kepala Desa, peraturan bersama
kepala desa atau keputusan Kepala Desa ;
9. melaksanakan administrasi dan peningkatan penerimaan
keuangan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) dan
Pendapatan Asli Desa (PAD);
10. melaksanakan fasilitasi penyelenggaraan demokrasi di desa;
- 18 -

11. melaksanakan pembinaan kerukunan antar umat


beragama;
12. melaksanakan pembinaan keamanan dan ketertiban,
memelihara perdamaian, menangani konflik dan melakukan
mediasi di Desa;
13. menyusun dan merumuskan laporan keterangan
penyelenggaraan pemerintahan desa dan laporan
penyelenggaraan pemerintahan desa bidang pemerintah
desa;
14. memfasilitasi dan mengembangkan kerjasama antar desa;
15. memfasilitasi penetapan Desa dalam keadaan darurat
seperti kejadian bencana, konflik, rawan pangan, wabah
penyakit, gangguan keamanan, dan kejadian luar biasa
lainnya dalam skala desa;
16. mengevaluasi dan mengendalikan pembangunan pos
keamanan dan pos kesiap siagaan lainnya sesuai dengan
kebutuhan dan kondisi sosial masyarakat desa;
17. menginventarisasi kegiatan dan personil keamanan
lingkungan;
18. melestarikan dan mengembangkan gotong royong
masyarakat desa;
19. melakukan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Desa.
(5) Kepala Seksi Kesejahteraan (Kasi Kesra) mempunyai tugas untuk
membantu Kepala Desa dalam menyiapkan bahan perumusan
kebijakan, koordinasi pembinaan dan pengendalian kegiatan di
bidang kesejahteraan sosial.
a. Fungsi Kepala Seksi Kesejahteraan:
1. melaksanakan pembangunan dan pemeliharaan jalan desa,
jalan usaha tani, jalan lingkungan dan embung desa;
2. melaksanakan pembangunan dan pemeliharaan bangunan
kantor Desa;
3. mengembangkan sarana dan prasarana produksi di desa;
4. melaksanakan pembangunan dan pemeliharaan sarana dan
prasarana perekonomian milik desa;
- 19 -

5. melaksanakan pembangunan sarana dan prasarana


pendidikan yang menjadi kewenangan desa;
6. membangun dan pengembangan sanggar belajar, sanggar
seni budaya, dan perpustakaan Desa;
7. memfasilitasi dan memotivasi terhadap kelompok-kelompok
belajar di Desa;
8. memfasilitasi pendataan dan penanganan rumah tidak
layak huni;
9. mengembangkan dan membangun sarana dan prasarana
kesehatan desa, seperti pos kesehatan Desa, Posyandu dan
Polindes;
10. melaksanakan pembangunan dan pemeliharaan sanitasi
lingkungan (persampahan, drainase dan air limbah rumah
tangga);
11. merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi dan
mengendalikan pembangunan air bersih berskala Desa,
lapangan Desa, sarana olah raga Desa, taman Desa, saluran
untuk sumber daya air didesa;
12. mengelola petilasan dan pemakaman umum desa;
13. mengembangkan usaha mikro dan keuangan mikro
berbasis desa;
14. melaksanakan pembangunan dan mengelola lumbung
pangan dan penetapan cadangan pangan Desa;
15. kordinasi pendirian, pengelolaan dan pengembangan Badan
Usaha Milik Desa;
16. memfasilitasi kegiatan sosialisasi serta motivasi masyarakat
di bidang budaya, ekonomi, politik, lingkungan hidup,
pemberdayaan keluarga, pemuda, olah raga, dan karang
taruna.
17. mengembangkan teknologi tepat guna berbasis sumber
daya, kelembagaan dan budaya lokal;
18. menyusun dan merumuskan laporan keterangan
penyelenggaraan pemerintahan desa dan laporan
penyelenggaraan pemerintahan desa bidang kesra;
19. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Desa.
- 20 -

(6) Kepala Seksi Pelayanan mempunyai tugas pokok mempersiapkan


bahan-bahan perumusan kebijakan teknis, program dan
kegiatan serta fasilitas pelaksanaan pembinaan teknis dan
pelayanan umum menyangkut pelayanan dasar;
a. Fungsi Kepala Seksi Pelayanan:
1. menyusun program dan melakukan pelayanan kepada
masyarakat di bidang pemberdayaan masyarakat dan
kesejahteraan sosial;
2. menyusun program dan membantu kegiatan zakat, infaq
dan shodaqoh dan raskin;
3. mengembangkan seni budaya lokal;
4. memfasilitasi pembentukan lembaga kemasyarakatan dan
lembaga adat;
5. memfasilitasi pembentukan dan pemberdayaan kelompok-
kelompok masyarakat di desa melalui:
a) kelompok tani;
b) kelompok seni budaya; dan
c) kelompok masyarakat lain di Desa.
6. memfasilitasi pemberian santunan sosial kepada keluarga
fakir miskin;
7. memfasilitasi dan memberdayakan kelompok-kelompok
rentan, kelompok masyarakat miskin, perempuan,
masyarakat adat, dan difabel;
8. memfasilitasi pembentukan dan paralegal untuk
memberikan bantuan hukum kepada warga masyarakat
Desa;
9. memfasilitasi penyelenggaraan promosi kesehatan dan
gerakan hidup bersih dan sehat;
10. memfasilitasi pembentukan kader pembangunan dan
pemberdayaan masyarakat;
11. meningkatkan kapasitas masyarakat miskin melalui
pelatihan usaha ekonomi Desa;
12. mengembangkan dan mendayagunakan teknologi tepat
guna;
13. meningkatkan kapasitas masyarakat desa melalui:
- 21 -

a) kader pemberdayaan masyarakat Desa;


b) kelompok usaha ekonomi produktif;
c) kelompok perempuan;
d) kelompok tani;
e) kelompok masyarakat miskin;
f) kelompok pengrajin;
g) kelompok pemerhati dan perlindungan anak;
h) kelompok pemuda; dan
i) kelompok lain sesuai kondisi Desa.
14. menyusun program dan pengumpulan bahan serta
menyelenggarakan pengadministrasian dibidang
kesejahteraan sosial;
15. mengumpulkan dan mengolah data kesejahteraan rakyat
termasuk data kesejahteraan sosial masyarakat yang
meliputi data pendidikan, agama, kemiskinan, kesehatan,
dan data kesejahteraan sosial lainnya;
16. melakukan pendataan dan pencatatan kelahiran dan
kematian, nikah, talak, rujuk, cerai di desa;
17. menampilkan data peta situasi/kondisi kesejahteraan sosial
di desa, sesuai ketentuan yang berlaku;
18. melaksanakan pembinaan terhadap pemberdayaan
kesejahteraan keluarga di tingkat desa;
19. melaksanakan pembinaan dan fasilitasi penyiapan bahan
koordinasi penyelenggaraan tugas-tugas pemeliharaan
kesehatan masyarakat, penyuluhan kesehatan, lingkungan,
pengawasan pangan, gizi keluarga dan masyarakat,
keluarga berencana, pendidikan, olah raga, pemuda dan
pemberdayaan perempuan;
20. memfasilitasi dan melakukan koordinasi pengelolaan dan
pembinaan Posyandu melalui:
a) layanan gizi untuk balita;
b) pemeriksaan ibu hamil;
c) pemberian makanan tambahan;
d) penyuluhan kesehatan;
e) gerakan hidup bersih dan sehat;
- 22 -

f) penimbangan bayi; dan


g) gerakan sehat untuk lanjut usia.
21. menyusun dan merumuskan laporan keterangan
penyelenggaraan pemerintahan desa dan laporan
penyelenggaraan pemerintahan desa bidang pelayanan;
22. melakukan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Desa.
(7) Tugas Kepala Kewilayahan membantu kepala desa dalam
menyelenggarakan pemerintahan, pembangunan dan
kemasyarakatan di wilayah kerjanya sesuai dengan
perturanPerundang-undangan yang berlaku.
a. Fungsi Kepala Kewilayahan :
1. membantu Kepala Desa di wilayah dusunnya dalam
bidang pemerintahan, pemberdayaan masyarakat,
pembangunan dan pembinaan kemasyarakatan;
2. memfasilitasi program dan kegiatan desa yang ada di
dusun;
3. memfasilitasi pembinaan lembaga RT dan RW;
4. menumbuh kembangkan swadaya dan gotong royong
masyarakat;
5. memfasilitasi musyawarah di tingkat dusun dan
membawa aspirasi usulan program pembangunan dari
tingkat dusun;
6. membantu pencapaian target penerimaan PBB di tingkat
dusun;
7. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh
Kepala Desa.
(8) Kepala dusun dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab
langsung kepada kepala desa.
- 23 -

Bagian kedua
Kewajiban dan hak Perangkat desa

Pasal 10

(1) Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, Perangkat Desa


berkewajiban:
a. memegang teguh dan mengamalkan Pancasila, melaksanakan
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945,
serta mempertahankan dan memelihara keutuhan Negara
Kesatuan Repulik Indonesia, dan Bhinneka Tunggal Ika;
b. mentaati dan menegakkan peraturan perundang-undangan;
c. melaksanakan prinsip tata Pemerintahan Desa yang akuntabel,
transparan, professional, efektif dan efisien;
d. menjalankan kebijakan dan program pemerintah desa;
e. menjalin kerja sama dan koordinasi dengan sesama Perangkat
Desa dan seluruh pemangku kepentingan di Desa;
f. menyelenggarakan administrasi pemerintahan Desa yang baik;
dan.
g. memberikan informasi kepada masyarakat Desa.

(2) Dalam melaksanakantugas dan fungsinya, Perangkat Desa berhak:


a. menerima penghasilan tetap setiap bulan, tunjangan, dan
penerimaan lainnya yang sah serta mendapat jaminan
kesehatan;
b. mendapatkan perlindungan hukum atas pelaksanaan tugas dan
tanggung jawab yang dilaksanakan;
c. mendapatakan bimbingan dan pembinaan dari Kepala Desa;
d. mendapatkan tunjangan purna tugas; dan.
e. mendapatkan cuti.
- 24 -

BAB VII
LARANGAN

Pasal 11

Perangkat Desa dilarang :


a. merugikan kepentingan umum;
b. membuat keputusan yang menguntungkan diri sendiri, anggota
keluarga, pihak lain, dan/atau golongan tertentu;
c. menyalahgunakan wewenang, tugas, kewajiban, dan/atau
haknya;
d. melakukan tindakan diskriminatif terhadap warga dan/atau
golongan masyarakat tertentu;
e. melakukan tindakan meresahkan sekelompok masyarakat desa;
f. tindakan makar dan/atau tindak pidana terhadap keamanan
negara;
g. melakukan kolusi, korupsi, dan nepotisme, menerima uang,
barang, dan/atau jasa dari pihak lain yang dapat memengaruhi
keputusan atau tindakan yang akan dilakukannya;
h. menjadi pengurus partai politik;
i. menjadi anggota dan/atau pengurus organisasi terlarang;
j. merangkap jabatan sebagai Ketua Lembaga Kemasyarakatan
Desa, anggota BPD, dan jabatan lain yang ditentukan dalam
peraturan perundangan-undangan;
k. ikut serta dan/atau terlibat dalam kampanye pemilihan umum,
pemilihan Kepala Daerah, dan/atau pemilihan Kepala Desa;
l. melanggar sumpah/janji jabatan;
m. meninggalkan tugas selama 60 (enam puluh) hari kerja berturut-
turut tanpa alasan yang jelas dan tidak dapat
dipertanggungjawabkan; dan
n. melakukan perbuatan yang bertentangan dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan, bertentangan dengan norma
yang hidup dan berkembang dalam masyarakat atau melakukan
perbuatan lain yang dapat menghilangkan kepercayaan
masyarakat;
- 25 -

o. Memiliki ikatan kerja baik dengan instansi swasta maupun


instansi pemerintah.

Pasal 12

(1) Dalam hal Perangkat Desa melakukan pelanggaran sebagaimana


dimaksud dalam Pasal 11 huruf a, huruf b, huruf c, huruf d, huruf
e, huruf h, huruf i, huruf j, huruf k, huruf l, huruf m, huruf n dan
o, dikenai sanksi berupa teguran tertulis oleh Kepala Desa;
(2) Teguran sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dilakukan paling
banyak 3 (tiga) kali pada pelanggaran yang sama;
(3) Teguran sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diberikan tenggang
waktu :
a. teguran pertama keteguran kedua selama 30 (tiga puluh) hari;
b. teguran kedua keteguran ketiga selama 20 (dua puluh) hari.

BAB VIII
PEMBERHENTIAN PERANGKAT DESA

Bagian Kesatu
Pemberhentian

Pasal 13

(1) Kepala Desa memberhentikan Perangkat Desa setelah


berkonsultasi dengan Camat;
(2) Perangkat Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berhenti
karena:
a. meninggal dunia;
b. permintaan sendiri; dan
c. diberhentikan.
- 26 -

(3) Perangkat Desa diberhentikan sebagaimana dimaksud pada ayat


(2) huruf c karena :
a. usia telah genap 60 (enam puluh) tahun;
b. dinyatakan sebagai terpidana berdasarkan keputusan
pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap;
c. berhalangan tetap;
d. tidak lagi memenuhi persyaratan sebagai Perangkat Desa; dan
e. melanggar larangan sebagai Perangkat Desa setelah 10
(sepuluh) hari mendapat teguran tertulis.
(4) Pemberhentian Perangkat Desa sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) huruf a, dan huruf b, ditetapkan dengan Keputusan Kepala
Desa dan disampaikan kepada Camat paling lambat 14 (empat
belas) Hari setelah ditetapkan;
(5) Pemberhentian Perangkat Desa sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) huruf c wajib dikonsultasikan terlebih dahulu kepada Camat;
(6) Rekomendasi tertulis camat sebagaimana dimaksud ayat (5)
dijadikan dasar keputusan kepala desa untuk pemberhentian
Perangkat Desa;

Bagian Kedua
Pemberhentian Sementara

Pasal 14

(1) Perangkat Desa diberhentikan sementara oleh Kepala Desa


setelah berkonsultasi dengan Camat.
(2) Pemberhentian sementara Perangkat Desa sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) karena:
a. ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan;
b. ditetapkan sebagai terdakwa;
c. tertangkap tangan dan ditahan;dan
d. melanggar larangan sebagai perangkat desa yang diatur
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
- 27 -

(3) Dalam hal Perangkat Desa yang diberhentikan sementara


sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf a, huruf b, dan
huruf c diputus bebas atau tidak terbukti bersalah oleh
pengadilan dan telah berkekuatan hukum tetap, yang
bersangkutan dikembalikan kepada jabatan semula.

BAB IX
KEKOSONGAN JABATAN PERANGKAT DESA

Pasal 15

(1) Dalam hal terjadi kekosongan jabatan Perangkat Desa, tugas


Perangkat Desa yang kosong dilaksanakan oleh pelaksana tugas
yang memiliki posisi jabatan dari unsur yang sama;
(2) Pelaksana tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan
oleh Kepala Desa dengan surat perintah tugas yang tembusannya
disampaikan kepada BPD dan Bupati melalui Camat paling lambat
7 (tujuh) hari terhitung sejak tanggal surat penugasan;
(3) Pengisian jabatan Perangkat Desa yang kosong sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan paling lambat 2 (dua) bulan
terhitung sejak Perangkat Desa yang bersangkutan berhenti;
(4) Pengisian jabatan Perangkat Desa yang kosong sebagaimana
tercantum pada ayat (1) berhak mendapatkan penghasilan
tambahan sesuai dengan kemampuan keuangan desa.

BAB X
PENGAMBILAN SUMPAH DAN PELANTIKAN PERANGKAT DESA

Pasal 16

Pelantikan Perangkat Desa dilakukan paling lambat 30 (tiga puluh) hari


kerja sejak ditetapkannya Keputusan Kepala Desa tentang
Pengangkatan Perangkat Desa.
- 28 -

Pasal 17

(1) Sebelum memangku jabatannya, perangkat desa mengucapkan


sumpah/ janji;
(2) Susunan kata-kata sumpah/janji Perangkat Desa adalah sebagai
berikut :
Demi Allah (Tuhan), saya bersumpah/berjanji bahwa saya akan
memenuhi kewajiban saya selaku perangkat desa dengan sebaik-
baiknya, sejujur-jujurnya dan seadil-adilnya, bahwa saya akan
selalu taat dalam mengamalkan dan mempertahankan Pancasila
sebagai Dasar Negara, dan bahwa saya akan melaksanakan
segala peraturan perundang-undangan yang berlaku dengan
selurus-lurusnya yang berlaku bagi desa, daerah dan Negara
Kesatuan Republik Indonesia.

Pasal 18

Pengucapan sumpah/janji dilaksanakan oleh Kepala Desa dihadiri oleh


Camat atau yang mewakili, Ketua BPD dan undangan lainnya.

BAB XI
PAKAIAN DINAS DAN ATRIBUT PERANGKAT DESA

Pasal 19

(1) Dalam melaksanakan tugasnya Kepala Desa, Perangkat Desa dan


Staf perangkat desa menggunakan Pakaian dinas dan atribut;
(2) Pakaian dinas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disesuaikan
dengan Peraturan Bupati yang berpedoman pada ketentuan
peraturan perundang-undangan.
- 29 -

BAB XII
PENINGKATAN KAPASITAS APARATUR DESA

Pasal 20

(1) Perangkat Desa dan Staf Perangkat Desa yang telah diangkat
dengan Keputusan Kepala Desa wajib mengikuti pelatihan awal
masa tugas dan program-program pelatihan yang dilaksanakan
oleh Pemerintah, Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kabupaten,
dan Pemerintah Desa.
(2) Biaya pelatihan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dibebankan
pada APBN, APBD Provinsi, APBD Kabupaten, dan APBDesa, dan
sumber lain yang sah.

BAB XIII
KESEJAHTERAAN PERANGKAT DESA DAN STAF PERANGKAT DESA

Pasal 21

(1) Selain penghasilan tetap perangkat Desa dan Staf perangkat


desa, berhak menerima jaminan kesehatan dan dapat menerima
tunjangan tambahan penghasilan dan penerimaan lainnya yang
sah dengan memperhatikan masa kerja dan jabatan perangkat
desa;
(2) Jaminan kesehatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
bersumber dari APBDes dan sumber lain yang sah;

BAB XIV
HUBUNGAN KERJA

Pasal 22

(1) Hubungan kerja Kepala Desa dengan Bupati dan/atau Camat


adalah hierarki dan pengawasan;
(2) Hubungan kerja Kepala Desa dengan Sekretaris Desa adalah
hierarki, pembinaan dan pengawasan;
- 30 -

(3) Hubungan kerja Kepala Desa dengan BPD adalah fungsional,


koordinatif dan konsultatif.
(4) Hubungan kerja kepala desa dengan lembaga kemasyarakatan
merupakan kemitraan, konsultatif, administratif, pembinaan, dan
evaluasi.

Pasal 23

(1) Hubungan kerja Sekretaris Desa dengan Kepala Urusan adalah


hierarki pembinaan dan pengawasan;
(2) Hubungan kerja Sekretaris Desa dengan Kepala Seksi adalah
koordinasi administrasi;
(3) Hubungan kerja Sekretaris Desa dengan Kepala
Kewilayahan/Kepala Dusun adalah koordinasi administrasi dan
pembinaan;
(4) Hubungan kerja Kepala Urusan, Kepala Seksi dan Kepala
Kewilayahan adalah koordinasi;
(5) Hubungan kerja Perangkat Desa dan Staf perangkat desa adalah
kordinasi dan administrasi.

BAB XV
PEMBINAAN PERANGKAT DESA

Pasal 24

Dalam rangka pembinaan, Kepala Desa dapat melakukan alih


tugas/jabatan terhadap Perangkat Desa dengan terlebih dahulu
dikonsultasikan kepada Camat.
- 31 -

BAB XVI
PERSYARATAN, PENGANGKATAN DAN ALIH TUGAS PERANGKAT
DESA

Bagian Kesatu
Persyaratan Perangkat Desa

Pasal 25

(1) Persyaratan Perangkat Desa tetap berpedoman pada Peraturan


Bupati yang mengatur mengenai Persyaratan Perangkat Desa;
(2) Jika Peraturan Bupati Sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
belum ada atau tidak ada,maka yang menjadi Pedoman
persyaratan Perangkat Desa adalah Peraturan Daerah atau
Peraturan perundangan lainnya yang mengatur mengenai
persyaratan Perangkat Desa.
(3) Khusus untuk unsur calon perangkat desa yang akan
ditempatkan sebagai Kepala Dusun selain harus memenuhi
persyaratan sebagaimana dimaksud ayat (1) juga harus
berdomisili di wilayah kerja yang bersangkutan akan ditempatkan.
(4) Persyaratan khusus sebagaimana dimaksud pada ayat (3) adalah
persyaratan yang bersifat khusus dengan memperhatikan hak
asal usul dan nilai budaya masyarakat setempat, diantaranya :
a. memahami kondisi desa;
b. mampu berkomunikasi dan memahami budaya masyarakat
setempat;
c. bertempat tinggal di wilayah Desa selama menjabat.
- 32 -

Bagian Kedua
Pengangkatan Perangkat Desa

Pasal 26

(1) Apabila terjadi kekosongan perangkat desa, kepala Desa


konsultasi dengan Badan Permusyawaratan Desa (BPD) dan
Camat;
(2) Kepala Desa membentuk tim atau panitia penjaringan,
penyaringan dan pengangkatan Perangkat Desa yang terdiri dari
seorang Ketua, seorang Sekretaris, dan paling sedikit seorang
Anggota;
(3) Panitia atau Tim sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dapat
berasal dari unsur BPD, Perangkat Desa, Lembaga
Kemasyarakatan dan Unsur Masyarkat.
Pasal 27

Tata cara Penjaringan, Penyaringan, Pengangkatandanpemberhentian


Perangkat Desa diatur lebih lanjut dengan Peraturan Kepala Desa.

Bagian Ketiga
Alih Tugas Perangkat Desa

Pasal 28

(1) Perangkat Desa dapat dialihtugaskan dalam jabatan berbeda


dengan mempertimbangkan kinerja;
(2) Alih tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan
dengan Keputusan Kepala Desa;
(3) Pengisian kekosongan jabatan Sekretaris Desa diprioritaskan diisi
dari perangkat desa yang dianggap mampu serta memahami
bidang pemerintahan, pembangunan, keuangan desa dan
pemberdayaan masyarakat.
- 33 -

BAB XVII
PEMBIAYAAN

Pasal 29

Biaya Pengangkatan sampai dengan pelantikan Perangkat Desa


bersumber dari anggaran Pendapatan dan Belanja Desa serta sumber-
sumber lain yang tidak mengikat.

Pasal 30

(1) Pembiayaan dalam rangka pelaksanaan tugas perangkat desa


berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa yang
sumbernya dapat berasal dari kelompok transfer, kelompok
pendapatan asli desa maupun pendapatan lain-lain;
(2) Perangkat desa berhak menerima penghasilan tetap setiap bulan,
tambahan penghasilan, tunjangan, tambahan tunjangan dan
penerimaan lainnya yang sah yang besarannya ditetapkan setiap
tahun dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa.

BAB XVIII
UNSUR STAF PERANGKAT DESA

Pasal 31

(1) Kepala Desa dapat mengangkat unsur Staf perangkat desa;


(2) Unsur Staf perangkat desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
berdasarkan usulan perangkat desa;
(3) Unsur Staf sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah untuk
membantu Perangakat Desa sesuai dengan kebutuhan dan
kemampuan keuangan desa;
- 34 -

(4) Masa jabatan unsur Staf Perangkat Desa Paling sedikit1 (satu)
tahun dan dapat diangkat kembali berdasarkan evaluasi kinerja
oleh Kepala Desa;
(5) Persyaratan pengangkatan unsur Staf perangkat desa diatur lebih
lanjut oleh peraturan kepala desa;
(6) Unsur Staf perangkat desa berhak mendapat penghasilan dan
tambahan penghasilan lainnya yang dibebankan pada APBDesa.

Pasal 32

(1) Bendahara adalah unsur Staf perangkat desa yang berkedudukan


di bawah Kaur Keuangan.
(2) Uraian tugas Bendahara Desa adalah sebagai berikut menerima,
menyimpan, menyetorkan / membayar, menatausahakan, dan
mempertanggung jawabkan penerimaan pendapatan desa dan
pengeluaran pendapatan desa dalam rangka pelaksanaan
APBDesa.

BAB XIX
KETENTUAN PERALIHAN

Pasal 33

(1) Perangkat Desa yang diangkat sebelum ditetapkannya Peraturan


Desa ini:
a. yang tidak berstatus pegawai negeri sipil tetap melaksanakan
tugas sampai berakhir masa tugasnya sesuai dengan
keputusan pengangkatannya; dan
b. yang berstatus pegawai negeri sipil tetap melaksanakan tugas
sampai ditetapkan penempatannya sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
(2) Perangkat desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a
dapat diangkat kembali dengan tetap melalui seleksi sesuai
dengan ketentuan dalam Peraturan Desa ini.
- 35 -

Pasal 34

Perangkat Desa yang masih melaksanakan tugas, dapat mengikuti


seleksi Pengangkatan Perangkat Desa dengan batas usia kurang dari 60
(enam puluh) tahun.

Pasal 35

Pada saat Peraturan Desa ini berlaku, maka:


(1) Perangkat Desa yang ada tetap melaksanakan tugas sampai
dengan berakhir masa tugasnya;
(2) Bendahara Desa yang ada saat ini tetap melaksanakan tugasnya
sepanjang memenuhi persyaratan berdasarkan ketentuan
Peraturan Desa ini.

BAB XX
KETENTUAN PENUTUP

Pasal 36

Dengan berlakunya Peraturan Desa ini, maka Peraturan Desa Ciburial


Nomor 8 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Pemerintahan
Desa Ciburial Kecamatan Cimenyan Kabupaten Bandung, dicabut dan
dinyatakan tidak berlaku.
- 36 -

Pasal 37

Peraturan Desa ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.


Agar setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan pengundangan
Peraturan Desa ini dengan penempatannya dalam Lembaran Desa
Ciburial.

Ditetapkan di : Ciburial
Pada tanggal : 27 Desember 2016
KEPALA DESA CIBURIAL

IMAM SOETANTO

Diundangkan di Ciburial
Pada tanggal 27 Desember 2016
SEKRETARIS DESA CIBURIAL

ASEP RAHMAT

LEMBARAN DESA CIBURIAL TAHUN 2016 NOMOR 08


- 37 -
LAMPIRAN PERATURAN DESA CIBURIAL
NOMOR : 08 TAHUN 2016
TANGGAL : 27 Desember 2016 BAGAN STRUKTUR ORGANISASI PEMERINTAH DESACIBURIAL
KECAMATANCIMERNYAN KABUPATEN BANDUNG

KEPALA DESA

SEKRETARIS
DESA

URUSAN TATA URUSAN URUSANPERENCA


USAHA DAN KEUANGAN NAAN, EVALUASI
SEKSI SEKSI SEKSI PELAYANAN UMUM DAN PELAPORAN
PEMERINTAHAN KESEJAHTERAAN

STAF BENDAHARA STAF


STAF STAF STAF

KEPALA DUSUN I KEPALA DUSUN II KEPALA DUSUN III KEPALA DUSUN IV

STAF
STAF STAF
STAF STAF
STAF STAF
STAF
STAF STAF STAF STAF

Garis Komando
Garis Koodinasi

Diundangkan di Ciburial KepalaDesaCiburial,


Pada tanggal 27 Desember 2016
SEKRETARIS DESA CIBURIAL

IMAM SOETANTO
ASEP RAHMAT
LEMBARAN DESA CIBURIAL TAHUN 2016 NOMOR 08

Anda mungkin juga menyukai