NIM: 155020301111003
Shallow Ecology atau Ekologi Dangkal dibentuk oleh pemikiran yang antroposentrik yang
menganggap manusia adalah yang menguasai alam. Sedangkan Deep Ecology atau Ekologi
Dalam, karena basisnya filsafat dan agama, maka kesatuan ekologis menjadi pandangan yang
paling utama namun tetap dengan menempatkan hak asasi manusia dan alam. Manusia diakui
hak asasinya atas alam, karena potensi dan kedudukannya sebagai pengelola alam.
Ekologi Dalam seolah memberikan kritik terhadap gaya hidup kebanyakan manusia saat ini.
Mereka yang menganut teori ini bercita-cita untuk menciptakan sebuah kesadaran. Ini
dikarenakan keyakinan bahwa setiap individu itu 'egois' yang dipandang dapat merusak
lingkungan karena gaya hidupnya yang mengejar kepentingan pribadi tanpa memperdulikan
alam.
Referensi:
- Subair. Agama dan Etika Lingkungan Hidup. Tasamuh, Volume 4 Nomor 1, Juni 2012 : 31-
43
-David Watson. The Distinction between Deep and Shallow Ecology; Does Deep Ecology
Have Anything to Offer?. Essex Graduate Journal of Sociology, Volume 10