Anda di halaman 1dari 27

Sistem dan Prosedur

Penyusunan APBN dan APBD


serta Penatausahaan

Richa Resti Utami 155020301111002


Fifi Yuliana 155020301111003
• rencana keuangan tahunan
pemerintahan negara
Indonesia yang disetujui
oleh DPR
• berisi daftar sistematis dan
APBN terperinci yang memuat
rencana penerimaan dan
pengeluaran negara selama
satu tahun anggaran yang
ditetapkan setiap tahun
berdasarkan undang-
undang
• rencana keuangan
tahunan pemerintah
daerah yang
disetujui oleh
APBD DPRD
• Memuat seluruh
penerimaan dan
pengeluaran daerah
Penyusunan dan Penetapan
APBN berdasarkan UU No. 17
Tahun 2003 (Bab III)
Dalam menyusun APBN belanja tidak melampaui
pendapatan

Penyusunan Rancangan APBN berpedoman


kepada rencana kerja Pemerintah

Anggaran diperkirakan defisit

Anggaran diperkirakan surplus

Ketentuan Umum Penyusunan


APBN dan APBD (pasal 12)
DPR dan
Pokok-pokok Kebijakan
Pemerintah Pusat
kebijakan fiskal umum dan
Pemerintah Pusat (pembicaraan
dan kerangka prioritas
pendahuluan
ekonomi makro anggaran
rancanganAPBN)

Mekanisme Penyusunan
APBN (pasal 13)
Rancangan
undang-undang
tentang APBN

Rencana kerja
dan anggaran Pembicaraan
kementerian pendahuluan
negara/lembaga rancangan
APBN

Menteri/
pimpinan
lembaga

Mekanisme penyusunan
APBN (pasal14)
Setuju APBN
Pemerintah Rancangan
DPR
Pusat UU APBN
APBN tahun
Tidak setuju
sebelumnya

Mekanisme Penyusunan dan


Penetapan APBN (pasal 15)
Penyusunan dan Penetapan
APBD berdasarkan UU No. 17
Tahun 2003 (Bab IV)
APBD disusun sesuai kebutuhan dan
kemampuan pendapatan pemerintahan daerah

Penyusunan Rancangan APBN berpedoman


kepada rencana kerja Pemerintah Daerah

Anggaran diperkirakan defisit

Anggaran diperkirakan surplus

Ketentuan umum
penyusunan APBD (pasal 17)
DPRD(pembicaraan
Kebijakan umum
Pemerintah Daerah pendahuluan
APBD
RAPBD)

Kebijakan umum Prioritas dan plafon


Pemerintah Daerah
APBD yang telah anggaran sementara
bersama DPRD
disepakati untuk SKPD

Mekanisme penyusunan
APBD (pasal 18)
Rancangan
Pejabat Peraturan
Kepala pengelola
Daerah
SKPD keuangan
daerah tentang
APBD

DPRD(pembic
araan
Rencana pendahuluan
kerja dan
anggaran RAPBD)

Mekanisme penyusunan
APBD (pasal 19)
Pemerintah Daerah

Rancangan Peraturan
Daerah tentang APBD

DPRD

Setuju Tidak Setuju

Peraturan Daerah APBD tahun anggaran


Tentang APBD sebelumnya

Mekanisme penyusunan dan


penetapan APBD (pasal 20)
Penyusunan
APBN
Landasan:
pasal 23 ayat 1 UUD 1945
”Tiap- tiap tahun APBN di tetapkan undang-undang. Apabila dalam
menyetujui anggaran yang di usulkan pemerintah maka pemerintah memakai
anggaran tahun lalu”.
Prinsip
Prinsip penyusunan APBN Prinsip penyusunan APBN
berdasarkan aspek pendapatan Berdasarkan aspek pengeluaran

1.Intensifikasi penerimaan anggaran dalam 1.Hemat, efesien, dan sesuai dengan


jumlah dan kecepatan penyetoran. kebutuhan.

1.Intensifikasi penagihan dan pemungutan 1.Terarah, terkendali, sesuai dengan rencana


piutang negara. program atau kegiatan.
1.Semaksimah mungkin menggunakan hasil
Penuntutan ganti rugi atas kerugian yang produksi dalam negeri dengan
diderita oleh negara dan penuntutan denda memperhatikan kemampuan atau potensi
nasional.
a. Penerimaan pajak yang terdiri
dari pajak dalam negeri (PPh,

Penerimaan
PPn, PBB, bea atas tanah dan
cukai) dan pajak perdagangan

Negara internasional (bea masuk dan


pajak ekspor).
b. Penerimaan bukan pajak yang
• Penerimaan terdiri dari penerimaan SDA
dalam Negeri

• Hibah
Berasal dari sumbangan swasta,
masyarakat, atau organisasi dalam
negeri maupun luar negeri.
Penerimaan bersifat tidak pasti dan
tidak perlu dikembalikan
1. Pengeluaran rutin. (Belanja pegawai,
Belanja belanja barang dalam negeri dan luar
pemerintah negeri, subsidi daerah otonomi, biaya dan
pusat cicilan utang dalam negeri dan luar negeri)
2. Pengeluaran pembangunan (Pembiayaan
rupiah, bantuan proyek)

Pengeluaran
Negara

1. Dana Perimbangan (Dana bagi hasil,


DAU, DAK)
Belanja
2. Dana Otonomi Khusus dan Penyesuaian
daerah
(Dalam rangka pelaksanaan otonomi
daerah)
Siklus Penyusunan APBN

Pengajuan, pembahasan,
Pendahuluan dan penetapan APBN
Pengawasan

• dilakukan oleh pengawas


fungsional (eksternal maupun
pidato presiden internal)
persiapan sebagai pengantar • Sebelum tahun anggaran
rancangan APBN RUU APBN dan berakhir, Menkeu membuat
oleh pemerintah Nota Keuangan laporan pertanggungjawaban
(meliputi pembahasan (baik pelaksanaan APBN dan
penentuan asumsi antara Menkeu dan melaporkannya dalam bentuk
dasar APBN, Panitia Anggaran Rancangan Perhitungan
perkiraan DPR, maupun antara Anggaran Negara (RUU PAN)
penerimaan dan komisi-komisi yang disusun atas dasar realisasi
pengeluaran, skala dengan yang telah diaudit oleh BPK
prioritas, dan departemen/lembaga • RUU PAN diajukan ke DPR guna
penyusunan budget terkait mendapat pengesahan menjadi
exercise. UU APBN, yang di UU Perhitungan Anggaran
dalamnya memuat Negara (UU PAN) tahun
satuan anggaran anggaran berkenaan.
Penyusunan
APBD
Pemerintah daerah diberi kewenangan untuk mengatur dan
mengurus sendiri urusan pemerintahan menurut asas ekonomi dan
tugas berbantuan

Landasan:

Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan


Daerah

Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan


Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah yang disingkat APBD
Penerimaan Daerah
Pajak daerah, retribusi daerah, hasil pengolahan
kekayaan daerah, keuntungan dari perusahaan-
a.Pendapatan Asli
Daerah (PAD) perusahaan milik daerah.

dana yang dialokasikan dari APBN untuk


a.Dana daerah sebagai pengeluaran pemerintah pusat
Perimbangan untuk belanja daerah
1. Dana bagi hasil
a.Pinjaman 2. Dana alokasi umum
daerah 3. Dana alokasi khusus

i. Penjualan kekayaan daerah yang tidak


Penerimaan lain-lain dipisahkan, jasa giro dan pendapatan bunga.
yang sah
ii. Keuntungan selisih nilai tukar rupiah
terhadap mata uang asing.
iii. Komisi, penjualan, ataupun bentuk lain
sebagai akibat dari penjualan dan pengadaan
barang atau jasa oleh daerah
Pengeluaran Daerah
Merupakan belanja yang dianggarkan
tidak terkait secara langsung dengan
pelaksanaan program dan kegiatan.
Belanja Kelompok belanja tidak langsung ini
tidak terdiri atas belanja pegawai, bunga,
subsidi, hibah, bantuan sosial, belanja
langsung bagi hasil, bantuan keuangan, dan belanja
tidak terduga

Merupakan belanja yang dianggarkan


terkait secara langsung dengan
Belanja pelaksanaan program dan kegiatan.
langsung Belanja langsung dari suatu kegiatan
terdiri atas belanja pegawai (honorarium/
upah), belanja barang dan jasa, dan
belanja modal.
Penyusunan APBD
PP Nomor 58 Tahun 2005
tentang Pengelolaan
Keuangan Daerah

RKPD tersebut memuat rancangan kerangka ekonomi


Penyusunan daerah, prioritas pembangunan dan kewajiban daerah,
rencana kerja rencana kerja yang terukur dan pendanaannya
pemerintah daerah
Kepala daerah dibantu oleh Tim Anggaran Pemerintah Daerah
(TAPD) menyusun target pencapaian kinerja yang terukur dari
Penyusunan program-program yang akan dilaksanakan yang disertai dengan
rancangan proyeksi pendapatan daerah, alokasi belanja daerah, sumber dan
Kebijakan Umum penggunaan pembiayaan yang disertai dengan asumsi yang
Snggaran (KUA) mendasarinya.

Penetapan Prioritas KUA serta PPAS yang telah disepakati, masing-


dan Plafon Anggaran masing dituangkan ke dalam nota kesepakatan
Sementara (PPAS) yang ditandatangani bersama antara kepala daerah
dengan pimpinan DPRD.
TAPD menyiapkan rancangan surat edaran
kepala daerah tentang pedoman penyusunan Penyusunan
RKA SKPD sebagai acuan kepala SKPD. rencana kerja dan
kepala SKPD menyusun RKA-SKPD. anggaran SKPD

Dilakukan pembahasan penyusunan Raperda oleh


TAPD. Bersamaan dengan ini disusun rancangan Penyusunan
peraturan kepala daerah tentang penjabaran APBD. raperda APBD
Rancangan peraturan daerah tentang APBD yang telah
disusun oleh PPKD disampaikan kepada kepala daerah

ditetapkan oleh kepala daerah menjadi peraturan daerah Penetapan APBD.


tentang APBD paling lambat tanggal 31 Desember tahun
anggaran sebelumnya.
Penatausahaan
UU No 1 Tahun 2004
tentang Perbendaharaan Negara
BUN/BUD menyelenggarakan
akuntansi atas transaksi keuangan,
aset, utang, dan ekuitas dana, Pasal 51
termasuk transaksi pembiayaan dan
perhitungannya

menyusun
laporan keuangan
Pemerintah
Pusat/Daerah
Pengguna Anggaran sesuai dengan
menyelenggarakan akuntansi atas
transaksi keuangan, aset, utang, dan standar akuntansi
ekuitas dana, termasuk transaksi pemerintahan.
pendapatan dan belanja, yang
berada dalam tanggung jawabnya.

Anda mungkin juga menyukai