Anda di halaman 1dari 16

BAB III

IMPLEMENTASI JATIDIRI KOPERASI DAN PEMERINGKATAN

KOPERASI

3.1 Konsepsi jatidiri koperasi

Jatidiri koperasi merupakan identitas koperasi dan dengan identitasnya

tersebut dapat membedakan koperasi dengan badan usaha yang lainnya.

Diharapkan dengan bertumpu pada kepribadian yang dimilikinya, koperasi

memiliki kekuatan untuk tumbuh dan berkembang dimasa yang akan datang

terutama dalam menghadapi perubahan-perubahan dalam era globalisasi dimana

iklim usaha semakin kompetitif.

Pada awalnya jatidiri koperasi di bangun atas landasan pemikiran perlunya

reformasi sosial akibat berlakunya ekonomi liberal kapitalis yang melahirkan

ketidakadilan dalam masyarakat. Kehadiran koperasi sebagai bentuk proses atas

ketidakadilan tersebut. Kemudian berkembang sebagai advokasi dan proteksi

kepada golongan ekonomi lemah. Koperasi akhirnya berkembang sebagai konsep

sistem sosial ekonomi yang manusiawi, adil dan efisien.

3.1.1 Pengertian Koperasi

Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang seorang atau

Badan Hukum Koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip

koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan atas asa

kekeluargaan (UU No. 25 tahun 1992).


Berdasarkan definisi diatas dapat diambil kesimpulan bahwa koperasi

sebagai gerakan ekonomi untuk mensejahterakan masyarakatnya atau

memperbaiki kehidupan masyarakat terutama dalam bidanh perekonomian.

Koperasi mampu meningkatkan kesejahteraan anggotanya atau masyarakat dalam

hal simpan pinjam dari anggotanya dan dapat dilihat juga dalam hal kinerja

pengelola koperasi dalam meningkatkan produktifitas pelayanan koperasi di

KPPCA harus lebih ditingkatkan.

2. Prinsip prinsip Koperasi

a. Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka

b. Pengelolaan dilakukan secara demokratis

c. Pembagian SHU dilakukan secara adil sebanding dengan besarnya

jasa usaha anggota

d. Pemberian balas jasa yang terbatas atas modal

e. Kemandirian

f. Pendidikan perkoperasian

g. Kerjasama antar koperasi

3.1.2 Nilai-Nilai Koperasi

Nilai koperasi merupakan nilai yang dianut oleh organisasi dan nilai-nilai

yang dianut oleh anggota koperasi. Inti dari aturan-aturan dan norma-norma

adalah nilai koperasi, yaitu konsep-konsep atau pengertian- pengertian yang

dipahami, dihayati, dan dianggap bermanfaat bagi anggota koperasi untuk


dijadikan perilaku dalam kelompok koperasi. Terdapat dua macam nilai koperasi

yaitu nilai-nilai yang mendasari kegiatan koperasi dan nilai-nilai yang diyakini

oleh aggota koperasi.

1. Nilai-nilai yang mendasari kegiatan koperasi :

Kekeluargaan

Yang dimaksud kekeluargaan adalah koperasi dalam melaksanakan

usahanya harus mengutamakan kemakmuran anggotanya, bukan untuk

kemakmuran orang seorang ataupun bukan untuk kemakmuran non

anggota.

Menolong diri sendiri

Yang dimaksud dengan menolong diri sendiri adalah semua

anggota koperasi berkemauan menggunakan jasa koperasi untuk

memenuhi kebutuhan anggota dan anggota harus bisa

mempromosikan koperasi agar menjadi, kuat, sehat, mandiri dan juga

besar.

Bertanggung jawab

Yang dimaksudkan dengan bertanggung jawab adalah segala

kegiatan usaha koperasi harus dilaksanakan dengan prinsip

profesionalitas dalam kemampuan dan tanggung jawab, efisiensi dan

efektifitas yang dapat menjamin terwujudnya nilai tambah yang

optimal bagi koperasi.

Demokrasi
Yang dimaksud demokrasi setiap anggota memiliki satu suara dan

berhak ikut dalam pelaksanaan pengambilan keputusan pada saat RAT

(Rapat Anggota Tahunan).

Persamaan

Yang dimaksud persamaan adalah setiap anggota koperasi

memiliki hak dan kewajiban yang sama dalam melakukan transaksi

dan mendapatkan manfaat ekonomi dengan berkoperasi.

Berkeadilan

Yang dimaksud dengan berkeadilan adalah kesempatan yang sama

bagi semua warga negara sesuai kemampuannya untuk menjadi

anggota koperasi.

Kemandirian

Yang dimaksud dengan kemandirian adalah dapat berdiri sendiri

suatu koperasi, tanpa bergantung kepada pihak lain yang dilandasi oleh

suatu kepercayaan kepada pertimbangan keputusan, kemampuan dan

usaha sendiri.

Adapun nilai-nilai yang diyakini koperasi antara lain :

Kejujuran

Keterbukaan

Tanggung jawab

Kepedulian terhadap orang lain


3.1.3 Prinsip-Prinsip Koperasi

1. Sifat keanggotaannya sukarela dan terbuka untuk setiap warga negara

Indonesia

2. Rapat angota merupakan kekuasaan tertinggi, sebagai pencerminan

demokrasi dalam koperasi

3. Pembagian sisa hasil usaha diatur menurut jasa masing-masing

anggota

4. Adanya pembatasan bunga atas modal

5. Mengembangkan kesejahteraan anggota khususnya dan masyarakat

pada umumnya

6. Usaha dan ketatalaksanaannya bersifat terbuka

7. Swadaya, swakerta dan swamsembada sebagai pencernaan dari pada

prinsip dasar

3.1.4 Tujuan Koperasi

Secara khusus tujuan koperasi adalah untuk memajukan kesejahteraan

anggotanya. Inio sebagaimana dinyatakan dalam GBHN bahwa koperasi

sebagai badan usaha yang makin mandiri dan andal harus mampu memajukan

kesejahteraan ekonomi anggotanya. Berkaitan dengan masalah tersebut, maka

pembangunan koperasi sebagai wadah kegiatan ekonomi rakyat diarahkan

agar makin memiliki kemampuan menjadi badan usaha yang efisien dan
menjadi gerakan ekonomi rakyat yang tangguh dan berakar dalam masyarakat.

Tujuan secara khusus koperasi sebagai badan usaha dan sebagai ekonomi

rakyat, secara umum bertujuan untuk memajukan kesejahteraan masyarakat.

Lebih luas, tujuan koperasi adalah ikut membangun tatanan perekonomian

nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju, adil, dan makmur

berlandaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.

Tujuan-tujuan tersebut tertuang dalam Undang-Undang Nomor 25

Tahun 1992 Bab II pasal 3, sebagai berikut :

Koperasi bertujuan memajukan kesejahteraan anggota pasa khususnya

dan masyarakat pada umumnya serta ikut membangun tatanan

perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju,

adil, dan makmur berlandaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar

1945.

Koperasi ini berlainan dengan perkumpulan-perkumpulan orang

lainnya oleh karena dalam koperasi tujuan bersama untuk kepentingan bersama

itu diselenggarakan dan dicapai melalui suatu kegiatan ekonomiyang

terorganisir yang pada umumnya disebut dengan badan usaha.

Dengan demikian dalam tujuan koperasi terkandung dua unsur, yaitu

unsur sosial dan unsur ekonomi yang tak dapat dipisahkan satu dengan yang

lainnya. Unsur sosial menyatakan ciri koperasi sebagai perkumpulan orang-

orang yang mengakui, merasakan, dan terus menerus menyadari adanya

kesamaan kebutuhan dan usaha-usaha pemenuhan kebutuhan itu dengan cara


yang lebih rational, efisien, dan lebih efektif. Sedangkan unsur ekonomi

menyatakan ciri koperasi sebagai suatu badan usaha yang bertujuan untuk

memenuhi kebutuhan bersama yang dirasakan dan ingin dicapai bersama.

3.2 Implementasi nilai-nilai koperasi.

1. Nilai-nilai dasar ICA tahun 1995 :

a. Menolong diri sendiri (self help), artinya motif kerjasama dalam

koperasi bertujuan menggalang potensi anggota guna menghimpun

kekuatan untuk memecahkan masalah bersama melalui kerjasama.

Oleh sebab itu, koperasi diartikan juga sebagai upaya menolong

diri sendiri melalui kerjasama atau memperbaiki nasib secara

bersama-sama.

b. Tanggungjawab sendiri (self responbility), berarti di satu sisi

terkandung cita-cita kemandirian dalam memecahkan masalah

bersama dan disisi lain terkandung cita-cita menegakkan

kebebasan (otonomi) dalam menentukan haluan koperasi.

c. Demokrasi (democracy) adalah cita-cita yang berkaitan dengan

pengelolaan koperasi sebagai organisasi ekonomi yang memiliki

dan dikendalikan oleh anggota. Ini berarti anggota koperasi

dilibatkan secara efektif untuk menentukan haluan dan sekaligus

mengendalikan jalannya koperasi. Menentukan haluan dan

mengendalikan jalannya koperasi merupakan tanggungjawab


anggota sebagai pemilik dan pengguna koperasi. Nilai ini oleh

Mohammad Hatta disebut sebagai dasar Dasar Demokrasi

Koperasi.

d. Persamaan (equality) adalah nilai yang berkaitan dengan perlakuan

yang sama bagi setiap anggota tanpa memandang besar kecilnya

simpanan yang dimiliki oleh setiap anggota. Semua anggota

mempunyai kedudukan yang sama dan hak suara yang sama yaitu

satu orang, satu suara (one man one vote).

e. Keadilan (equity) merupakan cita-cita yang diilhami oleh

kenyataan timbulnya ketidakadilan dalam kehidupan masyarakat

akibat berlakunya sistem liberalismeyang mengedepankan kuasa

modal dan tidak berwatak sosial. Nilai keadilan dala koperasi

ditegakkan melalui mekanisme kelembagaan, antara lain :

pembagian SHU kepada anggota berdasarkan pertimbangan jasa

masing-masing anggota bukan berdasar pada pemilikan modal,

keuntungan yang diperoleh dari transaksi dengan selain anggota

dialokasikan untuk meningkatkan pemupukan modal atau

cadangan bukan untuk dibagikan kepada anggota.

f. Solidaritas (solidarity), kesadaran kerjasama dalam koperasi akan

terwujud dan langgeng apabila dibangun dengan semangat

kesetiakawanan dengan pamrih untuk memperbaiki nasib bersama.

Dalam kesetiakawanan akan tumbuh semangat kebersamaan

berupa saling tolong menolong antar sesama anggota.


2. Nilai-nilai etis ICA tahun 1995, sebagai berikut :

a. Kejujuran (honesty). Dengan perilaku jujur koperasi kepada

anggotanya, maka akan menumbuhkan kepercayaan anggota

kepada koperasi. Kepercayaan anggota kepada koperasi akan

meningkatkan rasa ikut memiliki, sehingga partisipasi anggota

dalam mengembangkan koperasi juga akan meningkat.

b. Keterbukaan (openness). Bagi anggota sebagai pemilik koperasi,

keadaan koperasi tidak ada yang rahasia. Anggota mempunyai hak

untuk mengetahui keadaan koperasi sebenarnya setiap saat, di sisi

lain pengurus juga mempunyai kewajiban untuk membeberkan

secara transparan keadaan koperasi kepada anggota. Keterbukaan

merupakan pintu masuk untuk melaksanakan demokrasi koperasi.

c. Tanggung jawab sosial (social responbility). Nilai ini berkaitan

dengan watak sosial koperasi yaitu merasa memiliki tanggung

jawab dalam memecahkan masalah-masalah aktual yang dihadapi

masyarakat secara seutuhnya, antara lain pemeliharaan kelestarian

lingkungan, pemberantasan kemiskinan, penanggulangan

pengangguran, narkoba, dan sebagainya.

d. Kepedulian terhadap orang lain (caring for others). Koperasi tidak

hanya mementingkan dirinya sendiri, tetapi koperasi juga memiliki

kepedulian atas nasib orang-orang yang ada di sekitarnya.


3.3. Implementasi Prinsip Koperasi

Prinsip koperasi merupakan suatu kesatuan dan tidak dapat dipisahkan

dalam kehidupan berkoperasi. Prinsip koperasi merupakan pedoman bagi

kegiatan koperasi dan gagasan bagi pengembangan koperasi. Dengan

melaksanakan keseluruhan prinsip tersebut, koperasi mewujudkan dirinya

sebagai badan usaha sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berwatak

sosial. Berikut ini adalah prinsip koperasi menurut Undang-Undang Nomor 25

Tahun 1992 :

1. Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka.

2. Pengelolaan dilakukan secara demokratis.

3. Pembagian sisa hasil usaha (SHU) dilakukan secara adil dan sebanding

dengan besarnya jasa usaha masing-masing anggota.

4. Pemberian balas jasa yang terbatas terhadap modal.

5. Kemandirian.

6. Pendidikan perkoperasian.

7. Kerjasama antar koperasi.

Keanggotaan Bersifat Sukarela dan Terbuka

Sifat kesukarelaan dalam keanggotaan koperasi mengandung makna

bahwa menjadi anggota koperasi tidak boleh dipaksakan oleh siapapun. Sifat

kesukarelaan juga mengandung makna bahwa seorang anggota dapat

mengundurkan diri dari koperasinya sesuai dengan syaratyang ditentukan dalam

anggaran dasar koperasi. Sedangkan sifat terbuka memiliki arti bahwa


keanggotaan tidak dilakukan pembatasan atau diskriminasi dalam bentuk apapun.

Prinsip keanggotaan sukarela telah menempatkan anggota untuk tetap memiliki

ekonomi di dalam melakukan tindakan-tindakan ekonominya, apakah

menggunakan koperasi sebagai alat bagi kepentingan ekonominya atau

berinteraksi sendiri dengan pasar secara langsung.

Pengelolaan Dilakukan Secara Demokratis

Prinsip demokratis dalam koperasi merupakan 'ruh'-nya koperasi, karena

koperasi merupakan perwujudan dari demokrasi ekonomi, yaitu"dari, oleh, dan

untuk rakyat", artinya koperasi direncanakan, diusahakan, dan dikembangkan atas

dasar kehendak, gagasan, dan kebutuhan anggota, diimplementasikan secara

bersama-sama oleh para anggota, dan hasilnya dinikmati oleh anggota. Prinsip

demokrasi menunjukkan bahwa pengelolaan koperasi atas kehendak dan

keputusan para anggota. Paraanggota itulah yang memegang dan melaksanakan

kekuasaan tertinggi dalam koperasi.

Prinsip ini berkaitan erat dengan prinsip one man one vote yang menjadi

salahsatu ciri koperasi selain dari ciridual identity(sebagai pemilik dan juga

pengguna jasa).One man one votediartikan sebagai hak suara yang diberikan tidak

memandang besarnya modal yang diinvestasikan pada koperasi. Dengan begitu

setiap anggota koperasi berhak menyampaikan apa keinginan dan kebutuhannya

dalam berkoperasi. Hal ini terwujud karena koperasi merupakan kumpulan orang-

orang bukan kumpulan modal.Prinsip demokratis ini selayaknya


diimplementasikan mulai dari kegiatan perencanaan (planning), agar rencana

usaha koperasi tersebut bersifat partisipatif dan dimiliki oleh para anggota. Oleh

karena itu,anggota harus diberi kesempatan yang memadai untuk menyampaikan

gagasan dan kebutuhan-kebutuhannya.

Pada dasarnya keberhasilan suatu koperasi dalam bidang usaha akan sangat

dipengaruhi oleh kualitas partisipasi anggota. Sedangkan kualitas partisipasi

anggota akan sangat bergantung pada interaksi tiga variabel, yaitu :

1. Kemampuan anggota dalam menyampaikan aspirasi dan keinginannya.

2. Kemampuan manajemen koperasi untuk menangkap keinginan anggota.

3. Kualitas program pelayanan koperasi yang sesuai dengan kebutuhan dan

keinginan anggota.

Pembagian Sisa Hasil Usaha (SHU) Dilakukan Secara Adil dan Sebanding

dengan Besarnya Jasa Usaha Masing-masing Anggota

Pembagian SHU kepada anggota dilakukan tidak semata-mata berdasarkan

modal yang dimiliki seseorang dalam koperasi, tetapi juga berdasarkan

pertimbangan jasa usaha anggota terhadap koperasi. Ketentuan yang demikian ini

merupakan perwujudan nilai kekeluargaan dan keadilan.

Pemberian Batas Jasa yang Terbatas Terhadap Modal


Modal dalam koperasi pada dasarnya dipergunakan untuk kemanfaatan

anggota dan bukan untuk sekedar mencari keuntungan. Oleh karena itu, balas jasa

terhadap modal yang diberikan kepada para anggota juga terbatas, dan tidak

didasarkan semata-mata atas besarnya modal yang diberikan. Yang dimaksud

dengan terbatas adalah wajar.

Kemandirian

Kemandirian mengandung pengertian dapat berdiri sendiri tanpa tergantung

pada pihak lain yang dilandasi oleh kepercayaan kepada pertimbangan, keputusan,

kemampuan, dan usaha sendiri. Dalam kemandirian tergantung pula pengertian

kebebasan yang bertanggung jawab, berani mempertanggungjawabkan perbuatan

sendiri, dan kehendak untuk mengelola diri sendiri. Prinsip kemandirian

mengandung dua makna, yaitu :

1. Mandiri dalam manajemen yang mencakup otonomi dalam menetapkan

tujuan-tujuannya dan dalam merumuskan kebijakan-kebijakan usahanya.

2. Mandiri dari segi keuangan, yaitu tidak bergantung kepada bantuan atau

fasilitas pihak lain.

Pendidikan Perkoperasian

Pendidikan perkoperasian merupakan salah satu faktor penting dalam

gerakan koperasi. Pendidikan perkoperasian dimaksudkan untuk meningkatkan


kompetensi seluruh warga koperasi yang mencakup pengurus, karyawan, dan

anggota koperasi. Kompetensi yang dimaksud mencakup sikap yang positif

terhadap koperasi, pengetahuan, dan keterampilan yang memadai untuk

mengelola dan berpartisipasi di koperasi.Pendidikan bagi anggota ini sangat

menentukan bagi kelancaran organisasi dan usaha koperasi, mengingat agar

anggota dapat memahami serta melaksanakan hak dan kewajibannya di koperasi.

Pemahaman dan keyakinan anggota terhadap manfaat koperasi juga merupakan

salah satu output dari pendidikan anggota.

Kerjasama Antar Koperasi

Koperasi dapat bekerjasama dengan koperasi-koperasi lain di tingkat

lokal, nasional ataupun internasional. Di Indonesia, koperasi-koperasi primer bisa

membentuk pusat dan induk di tingkat regional dan nasional.

Asas Koperasi

Koperasi mempunyai asas-asas yang berasal dari negara Indonesia, karena

badan usaha ini bersumber dari masyarakat Indonesia itu sendiri. Asas-asas

tersebut antara lain :

1. Asas kekeluargaan, asas ini mengandung makna adanya kesadaran dari

hati nurani setiap anggota koperasi untuk mengerjakan segala sesuatu

dalam koperasi yang berguna untuk semua anggota dan dari semua
anggota koperasi itu. Jadi, bukan untuk diri sendiri maupun beberapa

anggota saja dan juga bukan dari satu anggota, melainkan mencakup

semuanya. Dengan asas yang bersifat seperti ini maka semua anggota akan

mempunyai hak dan kewajiban yang sama.

2. Asas kegotongroyongan, asas ini mengandung arti bahwa dalam

berkoperasi harus memiliki toleransi, sifat mau bekerjasama, dan sifat-sifat

lainnya yang mengandung unsur kerjasama, bukan orang perorangan.

3.4 Tujuan, Landasan, dan Indikator Penilaian KoperasiBerprestasi

3.4.1 Tujuan Penilaian Koperasi Berprestasi

Tujuan dilaksanakannya penilaian koperasi berprestasi adalah

untuk memberikan penghargaan atas kinerja yang dicapai sebuah koperasi

dalam suatu periode, sekaligus guna memberikan motivasi bagi gerakan

koperasi agar dapat berfungsi sebagai lembaga ekonomi yang mampu

meningkatkan kesejahteraan anggota dan masyarakat sekitar.

3.4.2 Landasan Penilaian Koperasi Berprestasi

Penilaian Koperasi Berprestasi ini berlandaskan pada Peraturan

Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik

Indonesia Nomor : 06/Per/M.KUKM/V/2006, Tentang Pedoman

Penilaian Koperasi Berprestasi/Koperasi Award.


3.4.3 Indikator Penilaian Koperasi Berprestasi

Dalam penilaian koperasi berprestasi ini ada beberapa indikator

yang terkait, diantaranya :

1. Aspek Organisasi

2. Aspek Tata Laksana dan Manajemen

3. Aspek Produktivitas

4. Aspek Manfaat dan Dampak

5. Aspek Pengembangan dan Daya Saing

Anda mungkin juga menyukai