Gadar
DISUSUN OLEH:
Puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat serta
karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah ini dengan
baik. Makalah ini berjudul evakuasi dan transportasi pasien . Dan teimakasih
kami ucapkan kepada Ibu Ns. Cut Husna, MNS selaku pembimbing yang telah
membimbing sehingga penulis mampu menyelesaikan makalah ini.
Dalam kesempatan ini pula, penulis juga mengharapkan kritik dan saran
dari para pembaca demi kelancaran makalah ini. Akhir kata, penulis berharap
makalah ini dapat memberikan manfaat dan wawasan yang lebih luas bagi
pembaca maupun bagi penulis. Semoga Allah SWT meridhai segala usaha kita.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Transportasi pasien antar ruangan maupun transportasi pasien dari
kendaraan atau sebaliknya merupakan salah satu keterampilan yang wajib
dimiliki setiap perawat terutama dalam kasus kegawatdaruratan, karena itu
perawat memiliki peranan penting dalam transportasi pasien (Krisanty, et al.,
2009). Transportasi pasien baik kasus trauma maupun kasus non trauma
memilki resiko tersendiri, namun yang terpenting dalam transportasi adalah
dengan mencegah cedera maupun memperparah cedera dimana kualitas dan
keamanan pasien menjadi prioritas utama (Potter & Perry, 2010).
Nagarhalli & Desle (2015) mengemukakan bahwa kecelakaan ataupun
masalah yang terjadi saat transportasi pasien dapat diatasi dengan memantau
atau membatasi pergerakan pasien yang mempunyai kemungkinan besar
untuk terjatuh.
Salah satu komplikasi yang lazim pada transportasi pasien cidera kepala
di mungkinkan terjadi kerusakan jaringan otak. Bantuan konsumsi oksigen
yang diberikan di indikasikan untuk mencegah hipoksia jaringan tersembunyi
yang akan menyebabkan kerusakan organ. Tidak semua orang dapat
melakukan transportasi kecuali petugas kesehatan maupun orang yang telah
mendapat pelatihan tentang transportasi pasien (Stratis Health, 2014)
Standar prosedur operasional (SPO) transportasi pasien merupakan hal
yang wajib dipatuhi dan dilakukan agar memperlancar tugas perawat sebagai
dasar hukum bila terjadi penyimpangan serta mengetahui dengan jelas
hambatan-hambatannya dan mudah dilacak (Tambunan, 2011). Insiden yang
terjadi ketika transportasi pasien cukup tinggi, tercatat sebanyak 40 insiden
terjatuh terjadi saat transportasi pasien ke tempat tidur, yang menjadi deretan
paling atas di Rumah Sakit-Rumah Sakit Australia (Johnson, George, & Tran,
2011).
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Agar mahasiswa mampu menerapkan tekhnik evakuasi dan
transportasi pasien dalam keadaan gawat darurat dengan baik dan benar
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui tentang definisi evakuasi dan transportasi
b. Mengetahui tentang mekanika subuh saat mengangkat
c. Mengetahui tentang hal-hal yang perlu diperhatikan dalam
mengangkat korban gawat darurat
d. Mengetahui tentang hal-hal yang perlu diperhatikan dalam
mengangkat korban gawat darurat
e. Mengetahui tentang perlengkapan untuk memindahkan korban gawat
darurat
f. Mengetahui tentang permasalahan dalam evakuasi
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Pemindahan Emergensi
a. Tarikan baju
Kedua tangan korban gawat darurat harus diikat untuk mencegah
naik kearah kepala waktu baju ditarik. Bila tidak sempat, masukkan
kedua tangan dalam celananya sendiri.
b. Tarikan Selimut
Korban gawat darurat ditaruh dalam selimut , yang kemudian
ditarik.
c. Tarikan lengan
Dari belakang korban gawat darurat, kedua lengan paramedic
masuk dibawah ketiak korban gawat darurat memegang kedua lengan
bawah korban gawat darurat.
d. Ekstrikasi
Dilakukan pada korban gawat darurat dalam keadaan harus di
keluarkan secepat.
DAFTAR PUSTAKA
Johnson, M., George, A., & Tran, D. T. (2011). Analysis of Falls Incidents: Nurse
and Patient Preventive Behaviours. International Journal of Nursing
Practice.
Krisanty, P., Manurung, S., Suratun, Wartonah, Sumartini, M., Ermawati, et al.
(2009). Asuhan Keperawatan Gawat Darurat. Jakarta: CV. Trans Info
Media.
Panacea, Tim Bantuan Medis. (2013). Basic Life Support: Buku Panduan Edisi
13. Jakarta:EGC.
Sartono, Masudik & Suhaeni, A., E. (2016). Basic trauma cardiac life support
(btcls). Jawa Barat: GADAR Medik Indonesia.