1 2 3 1. Amankan korban, serta perkenalkan diri 2. Nilai kesadaran korban, dengan memanggil korban (nama jika diketahui), menepuk tubuh, atau mencubit 3. Buka semua pakaian yang ada di anggota gerak 4. Lepaskan semua aksesoris yang dapat menjepit 5. Periksa denyut nadi korban dan sensorisnya (gores telapak tangan atau telapak kaki dengan benda tumpul) dari anggota gerak yang akan dipasang bidai. Hentikan perdarahan jika ada 6. Bila ada luka, tutup dengan balutan steril 7. Pilih jenis bidai yang sesuai dengan panjang anggota gerak yang mengalami cidera. 8. Gunakan alat yang kaku (papan dan sebagainya) 9. Pemasangan bidai harus mencakup sendi di atas dan dibawah anggota gerak yang terluka 10. Jika tidak ada benda yang kaku, bagian tubuh yang cedera bisa diikatkan pada bagian tubuh yang sehat 11. Jika ada tulang yang menonjol, pasang bantalan diatas tulang 12. Pasang bidai pada anggota gerak yang telah lurus, jika belum, luruskan terlebih dahulu 13. Akhiri balutan dengan membuat simpul pada satu sisi 14. Periksa kembali denyut nadi dan sensoris, dari ekstremitas yang di beri balut/bidai 15. Tanyakan pada pasien apakah balut/bidai terlalu ketat. Longgarkan ikatan jika bidai/balut menyebabkan: - Kulit pucat/kebiruan - Sakit bertambah - Kulit diujung tubuh yang cedera menjadi dingin - Ada kesemutan atau mati rasa 16. Pindahkan korban ke rumah sakit untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut