Anda di halaman 1dari 19

ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK

A. KARAKTERISTIK DEMOGRAFI
1. Identitas diri klien
- Nama lengkap : Ny. H.P
- Tempat tanggal lahir : Gorontalo, 9 Mei 1952
- Jenis kelamin : Perempuan
- Status perkawinan : Janda
- Agama : Islam
- Suku bangsa : Indonesia
- Pendidikan terakhir : SPG
- Diagnosa medis : Osteoartritis
- Alamat : Jl. HB Jassin ex Agus Salim No. 432 Kel.
Dulalowo Kec. Kota Tengah Kota Gorontalo
2. Keluarga atau orang lain yang penting/dekat yang dapat
dihubungi
- Nama :Ny. F.Il
- Alamat : Jl. HB Jassin ex Agus Salim No. 432 Kel.
Dulalowo Kec. Kota Tengah Kota Gorontalo
- No. Telepon : 082344280879
- Hubungan dengan klien: Anak kandung
3. Riwayat Pekerjaan
- Pekerjaan saat ini : Pensiunan PNS
- Pekerjaan sebelumnya : PNS
- Sumber pendapatan : Klien mengatakan sumber pendapatan dari
gaji pensiunannya
- Kecukupan pendapatan: Klien mengatakan pendapatan untuk
sehari-hari sudah cukup

1
4. Aktivitas rekreasi
- Hobi : Klien setiap harinya menonton berita saat
sedang santai dan saat mulai bosan klien akan bermain tabletnya
- Bepergian/wisata : Klien jarang bepergian/wisata karena
kesulitan untuk berjalan jauh dan duduk terlalu lama akibat
penyakitnya
- Keanggotaan organisasi: Klien tidak mengikuti organisasi apapun
dilingkungannya
- Lain-lain :-
5. Riwayat keluarga
a. Saudara kandungan
Nama Umur Keadaan saat ini
Ny. M 74 Tahun Hidup
Ny. L 72 Tahun Hidup
Ny. R 55 Tahun Hidup
Ny. S 53 Tahun Hidup

b. Riwayat kematian dalam keluarga (1 tahun terakhir)


- Nama : Tidak ada
- Umur :-
- Penyebab kematian :-
B. POLA KEBIASAAN SETIAP HARI
1. Nutrisi
Pada saat di lakukan pengkajian klien mengatakan makan 3 kali
sehari yaitu pada pagi hari pukul 08.00, pada siang hari setelah shalat
dzuhur dan malam hari setelah shalat magrib. Dengan porsi makan
dihabiskan, nafsu makan klien baik. Jenis makanan yang di makan
oleh klien yaitu makanan yang mudah untuk dicerna seperti roti, buah
pepaya, pisang, nasi, sayuran dan lauk pauk. Kebiasaan klien sebelum
makan yaitu minum air putih. Klien tidak mempunyai alergi terhadap

2
makanan. Klien mengatakan memiliki pantangan terhadap makanan
seperti makanan yang bersantan, terong, udang dan gorengan. Pada
saat klien makan makanan yang bersantan ataupun yang menjadi
pantangan untuk di makan, klien akan merasakan nyeri pada lututnya.
2. Eliminasi
a. BAK
Pada saat di lakukan pengkajian klien mengatakan BAK 3-5 kali
sehari. Klien mengatakan BAK pada malam hari 2-3 kali. Klien
tidak mempunyai keluhan terhadap buang air kecilnya.
b. BAB
Pada saat di lakukan pengkajian klien mengatakan BAB 2 kali
sehari, dengan konsistensi padat dan berwarna kuning. Klien tidak
mempunyai keluhan terhadap BAB. Klien mengatakan pernah
menggunakan obat pencahar karena susah untuk BAB.
3. Personal hygiene
a. Mandi
Klien mengatakan mandi 2 kali sehari yaitu pada pagi dan sore hari
dengan memakai sabun setiap kali mandi
b. Oral hygiene
Klien mengatakan menggosok gigi setiap kali mandi yaitu 2 kali
sehari dengan memakai pasta gigi setiap kali menggosok gigi.
Klien juga mengatakan jarang memeriksakan giginya ke klinik
c. Cuci rambut
Klien mengatakan mencuci rambutnya kali sehari. Klien
menggunakan shampo setiap kali mencuci rambut.
d. Kuku tangan
Klien mengatakan 1 kali dalam seminggu klien menggunting kuku
dan klien memiliki kebiasaan mencuci tangan sebelum dan sesudah
makan.

3
4. Istirahat dan tidur
Klien mengatakan tidur malam dari pukul 23.00 04.30 WITA dan
tidur pada siang hari kurang lebih 1 jam setelah shalat dzuhur dan
makan siang. Klien mengatakan kadang tidurnya terganggu akibat
nyeri yang timbul mendadak
5. Kebiasaan mengisi waktu luang
Klien mengatakan kebiasaannya saat mengisi waktu luang yaitu
mengaji, mengajar kepada cucunya dan bermain game
6. Kebiasaan yang mempengaruhi kesehatan (jenis/frekuensi/jumlah/lama
pakai)
Klien mengatakan klien tidak memiliki kebiasaan merokok dan
mengkonsumsi minuman keras serta klien tidak memiliki
ketergantungan terhadap obat-obatan
7. Uraian kronologis kegiatan sehari-hari
No Jenis kegiatan Lama waktu untuk setiap
kegiatan (WITA)
1. Bangun pagi 04.30
2. Sholat subuh 04.45 - 05.00
3. Minum teh 05.30 06.00
4. Mendengarkan radio 06.00 -06.30
5. Duduk santai 06.30 - 07.00
6. Sarapan pagi 07.00 08.00
7. Mandi 08.00 08.30
8. Bermain game 09.00 11.00
9. Sholat dzuhur 12.00 12.30
10. Makan siang 12.50 13.00
11. Tidur siang 13.30 14.00
12. Sholat ashar 15.20 15.30
13. Memberi makan hewan 15.30 16.00
peliharaan

4
14. Mandi 16.00 17.30
15. Duduk santai 17.30 18.00
16. Sholat maghrib 18.00 18.20
17. Makan malam 18.20 19.00
18. Sholat isya 19.00 19.20
19. Membaca Alquran 19.20 20.00
20. Menonton 20.00 23.00
21. Tidur Malam 23.00 04.30

C. STATUS KESEHATAN
1. Status kesehatan saat ini
Klien mengeluh nyeri lutut dengan gejala yang dirasakan seperti kaku
dan adanya hambatan pergerakan pada sendi. Nyeri dirasakan pada
saat beraktivitas lama seperti duduk dalam waktu yang lama dan
berjalan jauh. Nyeri akan hilang bila beristirahat. Nyeri lutut dirasakan
sejak 3 tahun yang lalu. Jika nyeri timbul klien akan mengkonsumsi
obat yang sudah diresepkan oleh dokter
2. Riwayat kesehatan masa lalu
Klien mengatakan tidak memiliki riwayat penyakit sebelumnya dan
belum pernah di rawat di rumah sakit sebelumnya.
3. Pengkajian/pemeriksaan fisik
a. Keadaan umum
- Tingkat Kesadaran : Compos mentis
- TTV
TD : 130/80
Nadi : 93
Respirasi : 22/menit
Suhu Badan : 370C
b. Berat badan/tinggi badan : 53 kg/153 cm
c. Rambut (inspeksi dan palpasi)

5
Pada saat di lakukan pengkajian rambut klien pendek dengan
bentuk ikal dan bersih. Warna rambut klien hitam dan sebagian
sudah beruban. Tidak ada lesi, tidak berketombe, kulit kepala
bersih dan tidak ada kutu dikepala. Saat di palpasi tidak ada edema
dan tidak ada nyeri tekan di kepala klien. Rambut klien tebal dan
tidak mudah rontok
d. Mata
Pada saat di lakukan pengkajian, penglihatan klien kabur saat
melihat benda terlalu dekat atau rabun dekat dan klien
menggunakan kaca mata dengan lensa cembung, dilakukan hitung
jari klien masih dapat melihat dengan jelas dengan jarak paling
dekat yaitu 50 cm, Ukuran pupil isokor 3 mm. Konjungtiva tidak
anemis. Tidak ada edema palpebra. Refleks pupil terhadap cahaya
positif yaitu saat di beri refleks cahaya pupil klien mengecil
e. Telinga
Pada saat di lakukan pengkajian, klien masih mampu mendengar
dengan baik. Pada saat dilakukan tes berbisik, klien masih mampu
mendengar. Klien sudah tidak memiliki keseimbangan yang baik
karena tidak mampu lagi untuk berdiri lama dengan dua kaki akibat
nyeri lutut. Daun telinga klien simetris kiri dan kanan. Tidak ada
pembengkakan mastoid dan tidak ada secret.
f. Mulut, gigi dan bibir
Pada saat di lakukan pengkajian, membrane mukosa klien tampak
lembab, mulut klien bersih. Gigi klien sudah tidak lengkap. Gigi
klien tampak bersih tidak ada tanda radang dan klien tidak
mengalami kesulitan menelan.
g. Dada
Saat di lakukan pengkajian dada klien tampak simetris kiri dan
kanan. Saat di palpasi pergerakan sama atau simetris. Saat di
perkusi terdengan sonor di lapang paru dan redup di bagian

6
jantung. Saat di auskultasi terdengar bunyi jantung normal dan
untuk suara napas vesikuler, tidak ada bunyi napas tambahan
h. Abdomen
Pada saat di lakukan pengkajian perut simetris kiri dan kanan.
Tidak ada lesi pada perut klien. Saat di auskultasi terdengar bising
usus. Peristaltik usus 20x/menit. Saat di lakukan perkusi terdengan
suara timpani di empat kuadran bagian perut. Saat di palpasi tidak
terdapat nyeri tekan dan edema
i. Kulit
Pada saat di lakukan pengkajian warna kulit klien sawo matang,
kulit klien tidak pucat dan tidak sianosis. Kulit klien tampak
lembab. Turgor kulit klien baik tidak ada edema.
j. Ekstremitas atas dan bawah
Pada saat di lakukan pengkajian, ekstremitas atas klien simestris
kiri dan kanan. Tidak terdapat lesi dan edema serta tidak ada nyeri
tekan pada ekstremitas atas
Pada saat di lakukan pengkajian, ekstremitas bawah klien terdapat
nyeri tekan pada lutut, bengkak dan kemerahan pada ektremitas
bawah dextra

D. HASIL PENGKAJIAN KHUSUS (Format Terlampir)


1. Masalah kesehatan kronis
Dari hasil pengkajian analisis keluhan kesehatan yang di rasakan
dalam waktu 3 bulan terakhir dengan skor 29 dan klien ada masalah
kesehatan kronis sedang
2. Fungsi kognitif
Dari hasil pengkajian status kognitif tidak terdapat disorientasi
terhadap waktu, orang, tempat serta daya ingat yang baik dan hasil
analisa skor benar yaitu 10 (tidak ada gangguan)

7
3. Status psikologis (skala depresi)
Dari hasil pengkajian status psikologis hasil analisa nilai yang di
dapatkan yaitu 14 klien mengalami depresi ringan.
4. Status Fungsional
Dari hasil pengkajian status fungsional pada kemandirian dan
menjalankan aktivitas kehidupan sehari-hari di dapatkan 13 poin di
lakukan secara mandiri.
5. Dukungan keluarga
Dalam kesehariannya klien mendapat dukungan dari anak-anak dan
saudaranya

E. LINGKUNGAN TEMPAT TINGGAL


1. Kebersihan dan kerapian ruangan
Rumah klien tampak bersih dan ruangan klien tertata rapi
2. Penerangan
Penerangan di rumah terang di siang hari penerangan berasal dari
matahari yang masuk lewat pintu jendela dan ventilasi. Untuk malam
hari penerangan berasal dari lampu listrik
3. Sirkulasi udara
Sirkulasi udara di rumah klien baik terdapat ventilasi dan jendela yang
di buka setiap pagi
4. Keadaan kamar mandi dan WC
Saat di lakukan pengkajian, kamar mandi dan WC klien cukup bersih
5. Pembuangan air kotor
Terdapat pembuangan air kotor melalui saluran di setiap kamar mandi
dan tempat cuci piring
6. Sumber Air minum
Sumber air minum berasal dari air sumur yang di masak dan air galon
isi ulang
7. Pembuangan sampah
Tempat pembuangan sampah di belakang rumah

8
8. Sumber pencemaran
Terdapat sumber pencemaran karena rumah klien di terdapat kandang
ayam di samping rumah
9. Penataan halaman
Terdapat tanaman di sekitar halaman rumah dengan penataan yang rapi
10. Privasi
Klien mengatakan privasi klien yaitu di kamar tidur
11. Resiko injury
Saat di lakukan pengkajian tidak terdapat resiko injuri seperti anak
tangga didalam rumah klien ataupun lantai licin.

Resume

Ny. H umur 64 tahun, mengeluh nyeri lutut. Nyeri dirasakan sejak 3


tahun yang lalu setelah pensiun dari pekerjaannya. Biasanya nyeri
bertambah dikarenakan gerakan dan sedikit berkurang bila istirahat.
Klien juga mengeluh adanya kekakuan sendi. kaku sendi dapat timbul
setelah duduk lama di kursi, di mobil, bahkan setelah bangun tidur.
Klien berjalan menggunakan bantuan tongkat.

F. DIAGNOSA MEDIK : Osteoartritis


G. ANALISA DATA
- Nama : Hj. Hauria Panigoro
- Alamat : Jl. HB Jassin ex Agus Salim
No. 432 Kel. Dulalowo Kec. Kota Tengah Kota Gorontalo
- Diagnosa medis : Osteoartritis

9
Masalah
No Data Etiologi
Keperawatan
1 DS : Umur Nyeri Kronis
- Klien mengeluh nyeri
lutut yang dirasakan sejak Penurunan fungsi tulang rawan
3 tahun yang lalu. sendi
DO :
- Perubahan kemampuan
Penurunan kadar proteoglikan
untuk meneruskan
aktivitas sebelumnya.
Osteoartritis

Erosi tulang rawan

Penyempitan rongga sendi

Nyeri ketika bergerak

Inflamasi

Memicu pengeluaran mediator


kimia

Dipersepsikan menjadi nyeri

Nyeri Kronis
2 DS : Umur Hambatan Mobilitas
- Klien mengeluh adanya Fisik
kekakuan sendi. Penurunan fungsi tulang rawan

10
DO : sendi
- Klien berjalan
menggunakan bantuan Penurunan kadar proteoglikan
tongkat.
-
Osteoartritis

Kerusakan tulang dan kartilago

Tendon dan ligamen melemah

Mudah luksasi dan sublukasi

Kekakuan sendi

Hambatan Mobilitas Fisik

H. Diagnosa Keperawatan
1) Nyeri Kronis (00133)
Domain 12 : Kenyamanan
Kelas 1 : Kenyamanan Fisik
2) Hambatan Mobilitas Fisik (00085)
Domain 4 : Aktivitas/Istirahat
Kelas 2 : Aktivitas/Latihan

11
3) Intervensi

No Diagnosa Keperawatan NOC NIC Rasional


1 Nyeri Kronis (00133) NOC Observasi: Observasi:
Domain 12 : Kenyamanan 1. Kepuasan Klien: Manajemen 1. Kaji keluhan nyeri, catat 1. Membantu dalam menentukan
Kelas 1 : Kenyamanan Fisik Nyeri: Tingkat persepsi positif lokasi dan intensitas (skala 0 kebutuhan managemen nyeri
Definisi: Pengalaman sensori dan mengenai asuhan keperawatan 10). Catat faktor-faktor dan keefektifan program.
emosi yang tidak menyenangkan untuk meredakan nyeri yang mempercepat dan
akibat adanya kerusakan jaringan yang 2. Nyeri: Respons Simpang tanda-tanda rasa sakit non
aktual atau potensial atau digambarkan Psikologis: Keparahan respons verbal.
dengan istilah kerusakan (International simpang kognitif dan emosi 2. Kaji dan dokumentasikan 2. Penggunaan obat dalam jangka
Association for The Study of Pain); yang dapat diamati atau efek jangka panjang waktu yang panjang diduga
awitan yang tiba-tiba atau perlahan dilaporkan terhadap nyeri fisik penggunaan obat dapat menjadi faktor nyeri
dengan intensitas ringan sampai berat 3. Pengendalian Nyeri: Tindakan 3. Tentukan dampak 3. Hal ini untuk membantu
dengan akhir yang dapat diatasi atau personal untuk meredakan nyeri pengalaman nyeri pada perawat dalam melaksanakan
dapat diramalkan durasinya lebih dari 4. Nyeri: Efek merusak: kualitas hidup intervensi kepada klien
enam bulan. Keparahan dampak negatif nyeri
kronis yang dapat diobservasi Mandiri: Mandiri:
atau dilaporkan pada fungsi 4. Tawarkan tindakan 4. Meningkatkan

12
Batasan Karakteristik: sehari-hari meredakan nyeri untuk elaksasi/mengurangi tegangan
DS : 5. Tingkat nyeri: Keparahan nyeri membantu pengobatan nyeri ( otot.
- Klien mengeluh nyeri lutut yang yang tampak atau dilaporkan mis, umpan balik psikologis,
dirasakan sejak 3 tahun yang lalu. tekhnik relaksasi, dan masase
DO : Tujuan: punggung)
- Perubahan kemampuan untuk Setelah dilakukan tindakan 5. Berikan matras atau kasur 5. Matras yang lembut/empuk,
meneruskan aktivitas keperawatan x24 jam diharapkan keras, bantal kecil. Tinggikan bantal yang besar akan
sebelumnya. terjadi penurunan tingkat nyeri linen tempat tidur sesuai mencegah pemeliharaan
kebutuhan. kesejajaran tubuh yang tepat,
Kriteria Hasil: menempatkan setres pada
1. Pasien akan menyatakan secara sendi yang sakit. Peninggian
verbal pengetahuan tentang cara linen tempat tidur menurunkan
alternatif untuk meredakan nyeri tekanan pada sendi yang
2. Pasien akan melaporkan bahwa terinflamasi / nyeri.
tingkat nyeri pasien 6. Biarkan pasien mengambil 6. Pada penyakit berat, tirah
dipertahankan pada ____ atau posisi yang nyaman pada baring mungkin diperlukan
kurang (pada skala nyeri 0-10) waktu tidur atau duduk di untuk membatasi nyeri atau
3. Pasien akan melaporkan kursi. Tingkatkan istirahat di cedera sendi.
menikmati aktivitas sengggang tempat tidur sesuai indikasi

13
4. Pasien akan melaporkan 7. Dorong untuk sering 7. Mencegah terjadinya
kesejahteraan fisik dan mengubah posisi. Bantu kelelahan umum dan kekakuan
psikologis pasien untuk bergerak di sendi. Menstabilkan sendi,
5. Pasien mampu mengenali tempat tidur, sokong sendi mengurangi gerakan/rasa sakit
faktor-faktor yang yang sakit di atas dan di pada sendi.
meningkatkan nyeri dan bawah, hindari gerakan yang
melakukan tindakan pencegahan menyentak.
8. Panas meningkatkan relaksasi
nyeri 8. Anjurkan pasien untuk mandi
otot dan mobilitas,
6. Pasien mampu menggunakan air hangat atau mandi
menurunkan rasa sakit dan
pereda nyeri analgesik dan non- pancuran pada waktu bangun.
melepaskan kekakuan di pagi
analgesik secara tepat Sediakan waslap hangat
hari. Sensitifitas pada panas
untuk mengompres sendi-
dapat dihilangkan dan luka
sendi yang sakit beberapa
dermal dapat disembuhkan.
kali sehari. Pantau suhu air
kompres, air mandi.
9. Membantu meminimalisir
9. Dorong penggunaan teknik
nyeri
manajemen stress misalnya
relaksasi progresif sentuhan
terapeutik bio feedback,

14
visualisasi, pedoman
imajinasi hipnotis diri dan
pengendalian nafas.

Health Education: Health Education


10. Beritahu pasien bahwa 10. Agar klien dan keluarga tidak
peredaan nyeri secara total merasa depresi apabila nyeri
tidak akan dapat dicapai muncul kembali
11. Mengajarkan cara alternatif 11. Agar klien maupun keluarga
untuk meredakan nyeri dapat melakukan cara untuk
meredakan nyeri secara
mandiri di rumah

Kolaborasi: Kolaborasi
12. Beri obat sebelum aktivitas 12. Hal ini untuk mencegah
atau latihan yang terjadinya nyeri yang
direncanakan sesuai petunjuk berlebihan ketika beraktivitas
seperti asetil salisilat
13. Adakan pertemuan 13. Kolaborasi dengan dokter

15
multidisipliner untuk dalam pemberian obat
merencanakan asuhan analgesik
keperawatan pasien
14. Pertimbangkan rujukan untuk 14. Hal ini untuk memudahkan
pasien, keluarga, dan orang klien atau keluarga untuk
terdekat pasien ke kelompok mendapatkan perawatan yang
pendukung atau sumber lain, lebih baik
bila perlu.
2 Hambatan Mobilitas Fisik (00085) NOC Observasi Observasi
Domain 4 : Aktivitas/Istirahat 1. Ambulasi: Kemampuan untuk 1. Pantau tingkat inflamasi/rasa 1. Nyeri atau rasa sakit
Kelas 2 : Aktivitas/Latihan berjalan dari suatu tempat ke sakit pada sendi berpengaruh terhadap
tempat lain secara mandiri hambatan mobilitas yang
Definisi: Keterbatasan dalam dengan atau tanpa alat bantu terjadi pada klien. Pemantauan
pergerakan fisik mandiri dan terarah 2. Keseimbangan: Kemampuan ini dilakukan untuk
pada tubuh atau satu ekstremitas atau untuk mempertahankan menentukan jenis tindakan
lebih keseimbangan tubuh yang tepat dilakukan sesuai
Batasan Karakteristik: 3. Performa mekanika tubuh: kondisi pasien
DS : Tindakan personal untuk 2. Kaji kebutuhan terhadap 2. Agar perawat dapat
- Klien mengeluh adanya kekakuan mempertahankan dan untuk bantuan pelayanan kesehatan menentukan lama dari

16
sendi. mencegah ketegangan otot di rumah dan kebutuhan perawatan yang akan diberikan
DO : skeletal terhadap peralatan
- Klien berjalan menggunakan 4. Pergerakan terkoordinasi: pengobatan yang lama
bantuan tongkat. Kemampuan otot untuk bekerja 3. Tentukan tingkat motivasi 3. Hal ini dilakukan untuk
bersama secara volunter dalam pasien untuk meningkatkan kemauan pasien
menghasilkan gerakan yang mempertahankan atau dalam mempertahankan dan
bertujuan. mengembalikan mobilitas mengembalikan mobilitas fisik
5. Pergerakan sendi: Pasif: Gerakan sendi dan otot
sendi dengan bantuan
6. Mobilitas: Kemampuan untuk Mandiri Mandiri
bergerak secara bertujuan dalam 4. Bantu klien dengan rentang 4. Agar pasien dapat dengan
lingkungan sendiri secara gerak aktif/pasif dan latihan mudah melakukan latihan
mandiri dengan atau tanpa alat resistif dan isometric jika ROM aktif maupun pasif
bantu memungkinkan.
7. Status neurologis: Pengendalian 5. Bantu bergerak dengan 5. Meningkatkan fungsi sendi,
pusat motorik: Kemampuan bantuan seminimal mungkin kekuatan otot dan stamina
sistem saraf pusat untuk umum.
mengkoordinasikan aktivitas 6. Dorong klien 6. Memaksimalkan fungsi sendi
otot skeletal untuk gerakan mempertahankan postur dan mempertahankan

17
tubuh tegak, duduk tinggi, berdiri mobilitas.
8. Fungsi skeletal: Kemampuan dan berjalan
tulang untuk menyokong tubuh 7. Berikan lingkungan yang 7. Menghindari cedera akibat
dan memfasilitasi gerakan aman dan menganjurkan kecelakaan seperti jatuh
untuk menggunakan alat
Tujuan 8. Awasi seluruh upaya 8. Menghindari cedera akibat
Setelah dilakukan tindakan mobilitas, dan bantu jika jatuh atau terpeleset
keperawatan x24 jam diharapkan diperlukan
hambatan mobilitas fisik dapat
berkurang Health Education Health Education
9. Ajarkan pasien bagaimana 9. Agar tidak terjadi cidera yang
Kriteria Hasil: menggunakan postur dan tidak diinginkan ketika
1. Pasien dapat meminta bantuan mekanika tubuh yang benar melakukan aktivitas
untuk aktivitas mobilisasi, jika saat melakukan aktivitaas
diperlukan 10. Ajarkan dan bantu pasien 10. Agar klien maupun keluarga
2. Pasien dapat melakukan dalam proses berpindah (mis, dapat melakukan tindakan
aktivitas sehari-hari dengan atau dari tempat tidur ke kursi) tersebut secara mandiri ketika
tanpa alat bantu jauh dari jangkauan perawat
3. Pasien dapat menyangga badan

18
4. Pasien dapat berjalan dengan Kolaborasi Kolaborasi
menggunakan langkah-langkah 11. Rujuk ke ahli terapi fisik 11. Perlu dilakukan latihan ROM
yang benar sejauh ___ (sebutkan untuk program latihan untuk mempertahankan atau
jarak) mengembalikan kembali
5. Pasien dapat berpindah dari dan fungsi dan kekuatan otot
ke kursi atau kursi roda maupun sendi
12. Berikan analgesik sebelum 12. Agar klien tidak merasakan
memulai latihan fisik nyeri yang hebat ketika
melakukan aktivitas yang
dapat berpengaruh pada proses
latihan

19

Anda mungkin juga menyukai