Anda di halaman 1dari 17

Laporan KKP dan PT.

Air

LAPORAN STASE KKP DAN PDAM


Masa Stase : 20 Maret – 24 Maret 2016

Oleh:
Rich Vide Wowor 14014101179
Yunita Batara Paarrang 14014101215
Marchta Sinaga 14014101082
Bimbi Putri Cahya 14014101260
Sari Hutari 14014101182
Dewi Risnawati 14014101211

Masa KKM : 22 Februari – 03 April 2016

BAGIAN ILMU KEDOKTERAN


KOMUNITAS
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SAM RATULANGI
MANADO

2016

LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN STASE KKP DAN PDAM


Masa KKM :

22 Februari – 03 April 2016

Telah disetujui pada tanggal Maret 2016

Mengetahui,

Pembimbing I

dr. Iyone E. T. Siagian, Mkes

Pembimbing II

Dr. dr. Gustaf A. E. Ratag MPH

JADWAL KEGIATAN STASE KKP DAN PDAM

No Hari / Tanggal TopikBimbingan Pembimbing

1. Senin, Melapor dan membawa surat ke Bpk. Riadi Santosa ST


20 Maret 2016
PDAM.

Melapor dan menyepakati waktu


bimbingan dan kunjungan lapangan dr. Pingkan M. Pijoh
di KKP Laut Bitung

Pengelolaan, pengawasan, dan


pendistribusian air bersih di
Selasa,
2. perkotaan Bpk. Riadi Santosa ST
21 Maret 2016
Syarat air bersih
Syarat air minum
Waterborne disease

Pelayanan kesehatan pelabuhan


laut:
Penyakit karantina dr. Pingkan M. Pijoh
Rabu,
3. Buku Kesehatan (Healthbook) Toni Rundengan, SKM
22 Maret 2016
Wabah

Pelayanan kesehatan bandar udara


Karantina Udara drg. Sanil
Tugas dan fungsi KKP
MATERI BIMBINGAN (RINGKASAN)

1. PT. AIR MANADO (PDAM)


Hari / Tanggal : Selasa 21 Maret 2016
Jenis Kegiatan : Bimbingan dan Mengamati Instalasi Pengolahan Air
Instruktur : Bpk Riadi Santosa ST

Ringkasan Materi / Bimbingan :

 PT Air Manado (PDAM) : Menyuplai air ke masyarakat kota Manado

 Memiliki Instalasi yang terdiri dari :

1. Paal 2A  Konvensional (Bagian utara: Tuminting)

2. Paal 2B  Instalasi D’Gremot (Paal 2, Tikala, Wenang)

3. Instalasi Lota (Malalayang, Pineleng, Winangun, Teling)

4. Pancuran 9 (Winangun I, Winangun II, Batu Kota)

5. Malalayang (Malalayang I, Malalayang II)

6. Sea

7. Koka

 PT. Air Manado menggunakan Permenkes 416 tahun 2009, air terbagi menjadi
2, yaitu :
1. Air bersih yaitu air yang diolah

2. Air minum yaitu air yang diolah dan langsung diminum


 Pengawasan dilakukan oleh Departemen Kesehatan kota Manado. Air baku
dipengaruhi iklim baik secara kualitas maupun kuantitas. Air dari Daerah
Aliran Sungai Tondano di tampung dahulu lalu dilakukan screening dan uji
laboratorium, kemudian memasuki proses koagulasi dengan menggunakan
Alumunium Sulfat (penjernih air, 100 gram/Liter air baku, yang dilarutkan
sehingga mengandung Alumunium Sulfat 10%) dan kemudian mengalami
flokulasi yaitu pembentukan endapan segmentasi yang mengendap secara
gravitasi dan disaring dalam fase filter. Air yang telah tersaring di teruskan ke
reservoir dan kemudian diberikankaporitsetelahituke konsumen.Pengontrolan
air dilakukan 1 bulan sekali dengan melihat kualitas air.

 Pengolahan air menggunakan 2 metode yaitu :


1. Full water treatment process (instalasi Paal 2A dan Paal 2B) kimia
(setiap 6 bulan) dan bakteriologi

2. Parsial water treatment process bakteriologi

 Musim panas tidak menggunakan bahan kimia (Parsial treatment water).


Proses parsial apabila < 5 NTU. Parsial ini merupakan proses desinfeksi
biasanya di daerah lota. Full biasanya > 5 NTU dan menggunakan proses
penuh ini biasanya di lakukan di daerah paal 2. Bahan desinfektan digunakan
Kaporit dengan dosis 2 mg/L air baku. Batasan bakteriologi untuk air bersih
yaitu jumlah bakteri E. Coli < 10/100 ml air, dan untuk air minum yaitu <
1/100 ml air. Daerah Paal 2 memiliki tingkat kekeruhan air > 5 NTU
mengakibatkan pH turun sehingga digunakan Kapur untuk menaikan pH.
Menurut WHO pH normal adalah 6,5-9,2.

 PT. Air Manado (PDAM) mengalirkan air di kota Manado melalui 4 jalur:

1. Sonning 1 : Daerah utara, seperti wonasa, singkil, tuminting


2. Daerah denganremon : daerah tengah, seperti tikala dan wenang
3. Instalasi malalayang dari sumber mata air : daerah sario dan malalayang
4. Sonning 4 : Daerah selatan, seperti lotta.

 Syarat air untuk dapat digunakan terdiri dari fisik, kimia dan bakteriologi. Fisik
yaitu tidak berbau, berasa dan berwarna, Kimia memiliki pH 6,5-9,2,
sedangkan bakteriologi untuk setiap 100ml sampel air tidak ada bakteri patogen
+10.

2. KKP ( KantorKesehatanPelabuhan) Udara Kelas II Manado


Hari / Tanggal : Rabu, 22 Maret 2016
JenisKegiatan : Bimbingan
Pembicara : drg. Sanil
Ringkasan Materi / Bimbingan :
KKP = Kantor Kesehatan Pelabuhan merupakan unit pelaksanaan (vertikal)
teknis pusat yang bertanggung jawab langsung dan di kelolah oleh oleh menteri
kesehatan yang di tempatkan di daerah melalui direktorat jendral P2PL
(Pengendalian Penyakit dan Penyehatan lingkungan).
KKP udara kelas II Manado ini wilayah kerjanya meliputi Bandara Sam
ratulangi, bandara Naha, Bandara Talaud dan beberapa pelabuhan.
Visi KKP udara Bitung: Mewujudkan masyarakat yang sehat, mandiri dan
berkeadilan.
Misi KKP udara Bitung:

1. Menciptakan komunitas dan lingkungan bandara/pelabuhan yang sehat

2. Meningkatkan kinerja dan mutu program yang berhasil guna.


3. Memenuhi dan meningkatkan profesionalisme pelayanan publik.
4. Memberdayakan masyarakat sadar dan peduli cegah tangkal penyakit.
5. Memperkuat dan memperluas jejaring kerja.
Prinsip :Cegah tangkal penyakit menular yang berpotensi menjadi KLB/Wabah
Fungsi :
1. Melakukan cegah tangkal penyakit karantina dan PHEIC (Public Health
Emergency of International Concern) di lingkungan bandara, pelabuhan,
dan PLBD (Pos Lintas Batas Darat).
2. Melakukan perawatan kesehatan terbatas.
3. Melakukan perawatan kesehatan Matra.
4. Melakukan surveilens epidemiologi nasional.
5. Melakukan Sistem Kewaspadaan Dini

Penyakit karantina : PES, Colera, Yellow Fever, Cacar, Typhoid


Penyakit potensi wabah : flu burung, flu babi, antrax, SARS, lepra, disentri.
Pos Lintas Batas Darat (PLBD) :

1. Kalimantan

2. Irian – Papua

3. Timor – timor
3. KKP ( Kantor Kesehatan Pelabuhan) Laut Kelas III Bitung
Hari / tanggal : Rabu, 22 Maret 2016
JenisKegiatan : Bimbingan
Pembicara : dr. Pingkan M. Pijoh/Bpk. Toni Rundengan, SKM

Ringkasan Materi / Bimbingan :

 KKP (Kantor Kesehatan Pelabuhan) merupakan unit pelaksanaan (vertikal)


teknis pusat yang bertanggung jawab langsung dan di kelola oleh Menteri
Kesehatan yang di tempatkan di daerah melalui direktorat jendral P2PL
(Pengendalian Penyakit dan Penyehatan lingkungan). KKP terdiri dari 2
bagian:

1. KKP Laut (Bitung)

2. KKP Udara (Manado)

 Wilayah kerja KKP Laut Bitung meliputi:


1. Pelabuhan Laut Belang

2. Pelabuhan Laut Labuan Uki

3. Pelabuhan Laut Amurang

4. Pelabuhan Laut Kotabunan

5. Pelabuhan Laut Kema

6. Pelabuhan Laut Molibagu

7. Pelabuhan Laut Samudra Bitung


8. Pelabuhan Laut Bintauna

 KKP Laut Bitung merupakan kantor kesehatan Pelabuhan kelas 3 yang


memiliki 2 seksi :
1. Upaya Kesehatan Lintas Wilayah (UKLW) dan Pengendalian risiko
lingkungan (PRL)

2. Pengendalian Karantina dan Surveilans Epidemiologi (PKSE)

 Pengendalian resiko lingkungan (PRL)terdiri dari:


1. Pengendalian vektor (nyamuk, lalat, tikus, kecoa, dll) di wilayah
pelabuhan

2. Pengawasan higiene dan sanitasi (di kapal, kantin, daerah industri sekitar
pelabuhan)

3. Pengawasan air bersih di wilayah pelabuhan

4. Pengaturan tingkat kebisingan

 Upaya Kesehatan Lintas Wilayah (UKLW), yang terdiri dari:


1. Pelayanan kesehatan (poliklinik)
2. Imunisasi internasional
3. Kesehatan matra, haji dan K3
4. Ijin angkut orang sakit dan jenazah
5. Pengendalian penyakit menular dan tidak menular
a. Penyakit menular berdasarkan KepMenKes :

i. Penyakit yang bersumber dari hewan, seperti Malaria


ii. TBC

iii. HIV AIDS

b. Penyakit tidak menular berdasarkan KepMenKes :

i. Kanker

ii. Diabeter Mellitus dan Penyakit Metabolik lainnya

iii. Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah

iv. Penyakit Kronik dan Degeneratif Lainnya

v. Gangguan Kecelakaan dan Tindakan Kekerasan

 Tugas pokok :

Melaksanakan pencegahan masuk dan keluarnya penyakit, penyakit potensial


wabah, surveilans epidemilogi, kekarantinaan, pengendalian dampak kesehatan
lingkungan, pelayanan kesehatan, pengawasan OMKABA serta pengamanan
terhadap penyakit baru dan penyakit yang muncul kembali, Bioterorisme, unsure
biologi, kimia dan penanganan radiasi di wilayah kerja bandara, pelabuhan dan
lintas batas darat negara.

Prinsip : Cegah tangkal penyakit menular yang berpotensi menjadi KLB/Wabah

Fungsi:

1. Melaksanakan cegah tangkal melalui karantina kapal / dokumen


kesehatan kapal yang diatur dalam (International health regulation
(IHR 2005)

a. Healthbook
b. Sertifikat sanitasi kapal PHIEC

i. New emergine disease

ii. Ril emergine disease

c. Sertifikat vaksinasi, pengujian air, P3K dan alat kesehatan

2. Karantina KapalKapal luar negeri / tersangka harus berada dalam


zona karantina yaitu 2 mil dari dermaga, kapal di pasang bendera
karantina dan bisa berlabu apabila sudah mendapat sertifikat bebas
berlabuh (Free Pratique).

3. Melaksanakan pelayanan kesehatan terbatas

4. Melaksanakan pengendalian resiko lingkungan

5. Melaksanakan omkaba (Obat, Makanan, Kosmetik, dan Bahan


berbahaya)

6. Surveilans epidemiologi tujuannya untuk pengendalian penyakit

 Kesehatan haji

 International certification of vaksination

Undang-undang Karantina diatur dalam 3 bagian, yaitu :


 UU No.1 tahun 1960 tentang Karantina Pelabuhan Laut

 UU No.2 tahun 1960 tentang Karantina Pelabuhan Udara


 International Health Regulation (IHR 2005)

DOKUMENTASI

PT. AIR MANADO

Gambar 2. Alat memompa


air dari DAS Tondano

Gambar 1. Pintu masuk air


dari DAS Tondano

Gambar 3. Tempat
penampungan air dari DAS
Tondano

Gambar 4. Proses
pencampuran Aluminium
Gambar 5. Air dialirkan ke
bak sedimentasi

Gambar 6. Proses pengendapan, terlihat


partikel-partikel endapan

Gambar 7. Air disaring kembali untuk Gambar 8. Air ditampung ke penampungan


menyaring partikel yang tidak mengendap akhir dan dicampur dengan kaporit
DOKUMENTASI

KKP ( KantorKesehatanPelabuhan) Udara Kelas II Manado


DOKUMENTASI

KKP ( Kantor Kesehatan Pelabuhan) Laut Kelas III Bitung

Anda mungkin juga menyukai