Anda di halaman 1dari 110

FS KONSERVASI DANAU, SITU DAN EMBUNG

DI KEPULAUAN RIAU

BAB XIV

FS KONSERVASI KABUPATEN
NATUNA DESA SABANG
MAWANG
14.1. UMUM

Perencanaan penataan
konservasi dan perencanaan
penyediaan air baku
Kabupaten Natuna yang
terpilih yaitu di lokasi Desa
Sabang Mawang Kecamatan
Pulau Tiga Kabupaten Natuna.
Lokasi tersebut merupakan
lokasi bekas lahan kosong
dengan luas sekitar 0,56 ha. Kolong Sabang Mawang direncanakan
mendapat Suplay Air Inflow tampungan dari :

 Intensitas Hujan yang jatuh ke dalam tampungan


 Aliran Resapan limpasan permukaan yang ditangkap Sumur
Biopori yang direncanakan di tempatkan pada lahan lahan di
sekitar kolong dipermukaan lahan bagian upstream.
 Mata air yang terletak di Desa sabang mawang Kecamatan Pulau
Tiga Kabupaten Natuna dengan nama daerah setebak,

BAB XIV-1
LAPORAN AKHIR
FS KONSERVASI DANAU, SITU DAN EMBUNG

DI KEPULAUAN RIAU

ditransmisikan melalui system jaringan Pipa menuju Kolong


Sabang Mawang.

Desa Sabang Mawang secara geografis berada pada 3.625292° LU dan


108.122767° BT dan secara administratif berada pada Kecamatan Pulau
Tiga Kabupaten Natuna. Pada saat ini masyarakat mengalami krisis air
bersih. Untuk pemenuhan kebutuhan air sebagian besar masyarakat desa
hanya mengandalkan air hujan dan sebagian lagi mengalirkan sumber-
sumber air yang mudah di jangkau.

Pada tahun 2013 pemerintah melalui Dinas PU mengupayakan


pemenuhan kebutuhan air bagi Desa Sabang Mawang, tapi belum sempat
fasilitas tersebut di nikmati masyarakat terlebih dahulu di vonis
bermasalah pada awal tahun 2014. Untuk itu perlu adanya upaya bagi
penyediaan air bersih pada desa Sabang Mawang ini. Karakteristik pada
pulau Lagong, khususnya wilayah hulu desa Sabang Mawang ini hanya di
lewati oleh alur-alur kecil sungai.

Gambar 14.1. Mata Air desa Sabang Mawang Setebak

Setelah melakukan survey pendahuluan di dapatkan sumber air yang


cukup besar untuk pemenuhan kebutuhan air bagi warga desa. Sumber
itu berada pada 3.608033° LU dan 108.102058° BT sejauh ± 3 km dari
ujung timur desa Sabang Mawang dan berada pada elevasi 48 mdpl. Pada

BAB XIV-2
LAPORAN AKHIR
FS KONSERVASI DANAU, SITU DAN EMBUNG

DI KEPULAUAN RIAU

saat musim kemarau panjang sekalipun sumber air ini tidak pernah
kekeringan air. Lokasi ini nantinya akan di buat broncap untuk menangkap
air yang nantinya akan di salurkan melalui pipa menuju bak penampungan
yang ada pada posisi 3.620067° LU dan 108.123261° BT.

Gambar 14.2. Lokasi Usulan Desa Sabang Mawang

BAB XIV-3
LAPORAN AKHIR
FS KONSERVASI DANAU, SITU DAN EMBUNG

DI KEPULAUAN RIAU

14.2. KARAKTERISTIK HIDROLOGI SABANG MAWANG

14.2.1. CURAH HUJAN RANCANGAN

Daerah Kolong Sabang mawang Desa Sabang Mawang Kecamatan


Pulau Tiga Kabupaten Natuna data hujan tercatat pada Stasiun Ranai,
03° 54’43” LU 108° 23’35” BT. Pada pekerjaan ini data yang digunakan
adalah Tahun 2007 sampai dengan Tahun 2016.

CURAH HUJAN STASIUN RANAI


250

200

150

100

50

0
1
127
253
379
505
631
757
883
1009
1135
1261
1387
1513
1639
1765
1891
2017
2143
2269
2395
2521
2647
2773
2899
3025
3151
3277
3403
3529

Gambar 14.3. Curah hujan harian st Ranai Kabupaten Natuna

BAB XIV-4
LAPORAN AKHIR
FS KONSERVASI DANAU, SITU DAN EMBUNG

DI KEPULAUAN RIAU

CH Maksimum Stasiun Ranai


Curah Hujan Maksimum (mm) 250

200

150

100

50

0
2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016
Tahun

Gambar 14.4. Curah hujan maksimum daerah st. Ranai

Berdasarkan hujan maksimum daerah diatas maka peluang kejadian


hujan di sekitar st Ranai Kabupaten Natuna adalah sebagai berikut :

Tabel 14.1. Perhitungan log pearson III curah hujan Natuna

(Log Xi - (Log Xi -
No Tahun Xi Log Xi (Log Xi - Log X)
Log X)2 Log X)3
1 2007 166.4 2.22115 0.08047 0.00648 0.00052
2 2008 199 2.29885 0.15817 0.02502 0.00396
3 2009 102.6 2.01115 -0.12954 0.01678 -0.00217
4 2010 138 2.13988 -0.00081 0.00000 0.00000
5 2011 135 2.13033 -0.01035 0.00011 0.00000
6 2012 182 2.26007 0.11939 0.01425 0.00170
7 2013 141.5 2.15076 0.01007 0.00010 0.00000
8 2014 141.5 2.15076 0.01007 0.00010 0.00000
9 2015 86.1 1.93500 -0.20568 0.04231 -0.00870
10 2016 128.5 2.10890 -0.03178 0.00101 -0.00003
Jumlah 1420.6 21.40686 0.00000 0.10615 -0.00473
Rerata 258.2909 2.14069 0.00000 0.01062 -0.00047
St. Deviasi 33.94316 0.10860 0.10860 0.01421 0.00328
Sumber: Perhitungan

BAB XIV-5
LAPORAN AKHIR
FS KONSERVASI DANAU, SITU DAN EMBUNG

DI KEPULAUAN RIAU

Tabel 14.2. Perhitungan curah hujan rancangan Natuna

X Peluang X Rancangan
Percent Tr Sd Cs K
Rerata (%) Log X X
50 2 2.14069 0.1086 -0.5125 50 -2.69464 1.848 70.476
20 5 2.14069 0.1086 -0.5125 20 0.085004 2.150 141.227
10 10 2.14069 0.1086 -0.5125 10 0.856125 2.234 171.263
4 25 2.14069 0.1086 -0.5125 4 1.213996 2.273 187.296
2 50 2.14069 0.1086 -0.5125 2 1.562116 2.310 204.332
1 100 2.14069 0.1086 -0.5125 1 1.769861 2.333 215.227
0.5 200 2.14069 0.1086 -0.5125 0.5 1.945607 2.352 224.897
0.1 1000 2.14069 0.1086 -0.5125 0.1 2.096478 2.368 233.544
Sumber: Perhitungan

14.2.2. UJI SMIRNOV KOLMOGOROV

Proses dan hasil perhitungan uji kecocokan dengan menggunakan


metode Smirnov-Kolmogorov disajikan berikut :

Tabel 14.3. Uji Smirnov Kolmogorov curah hujan Natuna

|Sn(x)-
Sn (x)
No X Log X G Pr Px (x) Px(x)|
(%)
(%)
1 86.1 1.93500 9.091 -1.8939 95.510 4.490 0.0460
2 102.6 2.01115 18.182 -1.19277 92.454 7.546 0.1064
3 128.5 2.10890 27.273 -0.29265 62.701 37.299 0.1003
4 135.0 2.13033 36.364 -0.09532 56.065 43.935 0.0757
5 138.0 2.13988 45.455 -0.00743 53.109 46.891 0.0144
6 141.5 2.15076 54.545 0.09273 49.699 50.301 0.0424
7 141.5 2.15076 63.636 0.09273 41.332 58.668 0.0497
8 166.4 2.22115 72.727 0.740935 23.219 76.781 0.0405
9 182.0 2.26007 81.818 1.099287 13.205 86.795 0.0498
10 199.0 2.29885 90.909 1.456383 5.822 94.178 0.0327
Max 0.1064
(a = 5%) Δ kritis = 0.409
kesimpulan
Diterima
=
Sumber: Perhitungan

BAB XIV-6
LAPORAN AKHIR
FS KONSERVASI DANAU, SITU DAN EMBUNG

DI KEPULAUAN RIAU

14.2.3. UJI CHI SQUARE

Tabel 14.4. Penentuan interval kelas CH Natuna


Pr G Sd Log X¯ Log X X
25 0.72760 0.10860 2.140686 2.219705679 165.8463
50 0.08500 0.10860 2.140686 2.149917369 141.2269
75 -0.65833 0.10860 2.140686 2.069189092 117.2706
Sumber: Perhitungan

Tabel 14.5. Uji chi square CH Natuna

Interval Kelas Ej Oj (Oj - Ej)2/Ej


0 - 117.27 2.5 2 0.1
117.27 - 141.226 2.5 3 0.1
141.226 - 165.84 2.5 2 0.1
165.84 - ..... 2.5 3 0.1
Jumlah 10.0 10.0 0.4

Derajat bebas (ѵ) = k-1 = 3


(a = 5%) x2 tabel = 7.815
kesimpulan = Diterima
Sumber: Perhitungan

14.3. ANALISA LIMPASAN LAHAN SABANG MAWANG

Analisa limpasan permukaan lahan pada kawasan Daerah Tangkapan


Kolong Sabang Mawang menggunakan alat bantu pemodelan HMS
4.2.1, dengan building pemodelan input yaitu :

 Peta Dem Wilayah Sabang Mawang


 Peta Land Use Wilayah Sabang Mawang
 Batas Daerah Tangkapan Kolong Sabang Mawang

Wilayah Sabang mawang adalah berada pada lereng dari perbukitan


yang memiliki ketinggian wilayah : 16,59 m - 423.16 m dengan sebaran
area lahan sebagai berikut :

BAB XIV-7
LAPORAN AKHIR
FS KONSERVASI DANAU, SITU DAN EMBUNG

DI KEPULAUAN RIAU

Gambar 14.5. Peta ketinggian wilayah Kabupaten Natuna

BAB XIV-8
LAPORAN AKHIR
FS KONSERVASI DANAU, SITU DAN EMBUNG

DI KEPULAUAN RIAU

Gambar 14.6. Peta kemiringan wilayah Kabupaten Natuna

BAB XIV-9
LAPORAN AKHIR
FS KONSERVASI DANAU, SITU DAN EMBUNG

DI KEPULAUAN RIAU

Kajian pemodelan limpasan permukaan lahan yang menjadi inflow debit


limpasan lahan menuju Kolong Sabang Mawang dan di tangkap oleh
sumur sumur resapan dan saluran drainase sekita beserta menjadi inflow
Kolong Sabang Mawang, di analisa pada kondisi :

 Hujan harian mulai Tahun 2007 sampai dengan Tahun 2016


 Kala ulang kemungkinan terjadi dengan Kala ulang 2 th, 5
th,10 th.

Debit inflow total limpasan lahan Daerah Tangkapan Kolong Sabang


Mawang adalah dari total besar limpasan lahan dari pembagian lahan
lahan sub tangkapan sebagai berikut :

Das sabang Mawang terbagi atas 7 sub das yaitu sebagai berikut:

Tabel 14.6. Pembagian daerah tangkapan Sabang Mawang

Sub basin 1 0.024 ha

Sub basin 2 0.042 ha

Sub basin 3 0,023 ha

Sub basin 4 0,026 ha

Sub basin 5 0,023 ha

Sub basin 6 0,021 ha

Sub basin 7 0,053 ha

Sumber: HEC HMS

BAB XIV-10
LAPORAN AKHIR
FS KONSERVASI DANAU, SITU DAN EMBUNG

DI KEPULAUAN RIAU

PERHITUNGAN DEBIT LIMPASAN HUJAN SABANG MAWANG

Sub bassin 1

Limpasan maksimum yang terjadi pada sub bassin 1 sebesar 0,031


m³/det dan terjadi pada tanggal 22 Desember 2013.

Gambar 14.7. Grafik limpasan subbassin 1 Sabang Mawang

Sub bassin 2

Limpasan maksimum yang terjadi pada sub bassin 2 sebesar 0,055


m³/det dan terjadi pada tanggal 22 Desember 2013.

Gambar 14.8. Grafik limpasan subbassin 2 Sabang Mawang

BAB XIV-11
LAPORAN AKHIR
FS KONSERVASI DANAU, SITU DAN EMBUNG

DI KEPULAUAN RIAU

Sub bassin 3

Limpasan maksimum yang terjadi pada sub bassin 3 sebesar 0,030


m³/det dan terjadi pada tanggal 22 Desember 2013.

Gambar 14.9. Grafik limpasan subbassin 3 Sabang Mawang

Sub bassin 4

Limpasan maksimum yang terjadi pada sub bassin 4 sebesar 0,034


m³/det dan terjadi pada tanggal 22 Desember 2013.

Gambar 14.10. Grafik limpasan subbassin 4 Sabang Mawang

BAB XIV-12
LAPORAN AKHIR
FS KONSERVASI DANAU, SITU DAN EMBUNG

DI KEPULAUAN RIAU

Sub bassin 5

Limpasan maksimum yang terjadi pada sub bassin 5 sebesar 0,030


m³/det dan terjadi pada tanggal 22 Desember 2013.

Gambar 14.11. Grafik limpasan subbassin 5 Sabang Mawang

Sub bassin 6

Limpasan maksimum yang terjadi pada sub bassin 6 sebesar 0,027


m³/det dan terjadi pada tanggal 22 Desember 2013.

Gambar 14.12. Grafik limpasan subbassin 6 Sabang Mawang

BAB XIV-13
LAPORAN AKHIR
FS KONSERVASI DANAU, SITU DAN EMBUNG

DI KEPULAUAN RIAU

Sub bassin 7

Limpasan maksimum yang terjadi pada sub bassin 7 sebesar 0,069


m³/det dan terjadi pada tanggal 22 Desember 2013.

Gambar 14.13. Grafik limpasan subbassin 7 Sabang Mawang

BAB XIV-14
LAPORAN AKHIR
FS KONSERVASI DANAU, SITU DAN EMBUNG

DI KEPULAUAN RIAU

Gambar 14.14. Peta Limpasan Permukaan Lahan DAS Rencana Kolong Sabang Mawang

BAB XIV-15
LAPORAN AKHIR
FS KONSERVASI DANAU, SITU DAN EMBUNG

DI KEPULAUAN RIAU

14.4. DEBIT INFLOW AREA KOLONG SABANG MAWANG

Limpasan lahan menjadi aliran inflow Daerah Area Kolong Sabang


Mawang maksimum yang terjadi pada outlet sebesar 0,296 m³/det dan
terjadi pada tanggal 22 Desember 2013.

Gambar 14.15. Grafik limpasan outlet Sabang Mawang

Pencatatan hasil model bangkitan Hujan menjadi Limpasan permukaan


lahan dan kemudian berakhir menuju Sabang Mawang sebagai inflow
debit pada Kolong Bukit Tumang adalah sebagai berikut :

Debit Inflow Rerata : 0.02 m3/det

Debit Inflow Maksimum : 0.29 m3/det

Debit Inflow Tahunan : 0.455 x 106 m3

Q 50% Inflow :

Q 80% :

BAB XIV-16
LAPORAN AKHIR
FS KONSERVASI DANAU, SITU DAN EMBUNG

DI KEPULAUAN RIAU

14.5. PERHITUNGAN DEBIT HUJAN RANCANGAN SABANG MAWANG

Limpasan permukaan lahan di Daerah Tangkapan Kolong Sabang


Mawang dengan peluang kejadian 2 th, 5 th, 10 th yang menjadi inflow
debit limpasan di Kolong Sabang Mawang adalah Sebagai berikut :

Debit puncak yang terjadi untuk kala ulang Q2 tahun adalah sebesar
0,617 m³/det.

Gambar 14.16. Grafik debit pada outlet kala ulang Q2 tahun

Debit puncak yang terjadi untuk kala ulang Q5 tahun adalah sebesar
0,797 m³/det.

Gambar 14.17. Grafik debit pada outlet kala ulang Q5 tahun

BAB XIV-17
LAPORAN AKHIR
FS KONSERVASI DANAU, SITU DAN EMBUNG

DI KEPULAUAN RIAU

Debit puncak yang terjadi untuk kala ulang Q10 tahun adalah sebesar
0,875 m³/det.

Gambar 14.18. Grafik debit pada outlet kala ulang Q10 tahun

Tabel 14.7. Rekapitulasi debit limpasan kala ulang kejadian hujan 2


th, 5th, 10 th

Jam Q 2th Q 5th Q 10 th

0:00 0 0 0

0:30 0.002 0.003 0.003

1:00 0.009 0.011 0.012

1:30 0.018 0.022 0.024

2:00 0.038 0.051 0.059

2:30 0.259 0.332 0.371

3:00 0.632 0.797 0.875

3:30 0.549 0.699 0.774

4:00 0.342 0.451 0.523

4:30 0.241 0.319 0.387

BAB XIV-18
LAPORAN AKHIR
FS KONSERVASI DANAU, SITU DAN EMBUNG

DI KEPULAUAN RIAU

Jam Q 2th Q 5th Q 10 th

5:00 0.206 0.268 0.319

5:30 0.191 0.247 0.278

6:00 0.168 0.216 0.226

6:30 0.124 0.16 0.168

7:00 0.087 0.113 0.123

7:30 0.064 0.083 0.092

8:00 0.048 0.062 0.068

8:30 0.035 0.046 0.05

9:00 0.025 0.033 0.035

Sumber: Hasil running HEC HMS

1
Debit Limpasan Permukaan Lahan m3/det

0.9
0.8
0.7
0.6
0.5
0.4
0.3
0.2
0.1
0
5:30

9:30
0:00
0:30
1:00
1:30
2:00
2:30
3:00
3:30
4:00
4:30
5:00

6:00
6:30
7:00
7:30
8:00
8:30
9:00

10:00

Waktu Jam

2 th 5 th 10 th

Gambar 14.19. Grafik rekapitulasi debit limpasan kala ulang kejadian hujan
2 th, 5th, 10 th

BAB XIV-19
LAPORAN AKHIR
FS KONSERVASI DANAU, SITU DAN EMBUNG

DI KEPULAUAN RIAU

14.6. ANALISA EROS DAS RENCANA KOLONG SABANG MAWANG

Pada pemodelan Avswat2000 ini Sabang Mawang di bagi ke dalam 15


Subbassin dengan luas wilayah tangkapan 24,129 ha, seperti pada
gambar di bawah ini:

Gambar 14.20. Pembagian daerah tangkapan Sabang Mawang


Rerata erosi lahan yang terjadi di daerah tangkapan Sabang Mawang
adalah sebesar 386,359 ton/ha/tahun dengan sebaran kekeritisan lahan
sebesar 5795,39 ton/ha/tahun.Pembagian kelas kekeritisan lahan
tangkapan Sabang Mawang adalah sebagai berikut:

 Kelas I : 5,577 ha
 Kelas II : 2,038 ha
 Kelas III : 0,214 ha
 Kelas IV : 0,107 ha
 Kelas V : 11,689 ha

BAB XIV-20
LAPORAN AKHIR
FS KONSERVASI DANAU, SITU DAN EMBUNG

DI KEPULAUAN RIAU

Kelas Kekeritisan Lahan Sabang Mawang

Kelas I Kelas II Kelas III Kelas IV Kelas V

Gambar 14.21. Kelas Kekeritisan lahan Sabang mawang


90
80
70
TON/Ha/BULAN

60
50
40
30
20
10
0
JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGT SEP OKT NOV DES
RERATA EROSI (TON/HA/BULAN) 25.55718.7517.706217.72821.56527.92827.14523.69236.62440.19361.31878.152
BULAN

RERATA EROSI (TON/HA/BULAN)

Gambar 14.22. Grafik Rerata Erosi Sabang Mawang

BAB XIV-21
LAPORAN AKHIR
FS KONSERVASI DANAU, SITU DAN EMBUNG

DI KEPULAUAN RIAU

Gambar 14.23. Peta Sebaran Erosi Lahan DAS Rencana Kolong Sabang Mawang (Ton/Ha/Bulan)

BAB XIV-22
LAPORAN AKHIR
FS KONSERVASI DANAU, SITU DAN EMBUNG

DI KEPULAUAN RIAU

Gambar 14.24. Peta Sebaran Kelas Kekritisan Lahan DAS Rencana Kolong Sabang Mawang

BAB XIV-23
LAPORAN AKHIR
FS KONSERVASI DANAU, SITU DAN EMBUNG

DI KEPULAUAN RIAU

14.7. ANALISA POTENSI PENCEMARAN KUALITAS AIR

Tabel 14.8. Tabel rerata bulanan inflow pollutant Sabang


Mawang

Inflow
Pollutan Besaran Satuan Besaran (mg/l)
Organik N 208.77 kg N/bulan 0.383
Organik P 30.28 Kg P/bulan 0.056
NO3 12.40 Kg N/bulan 0.023
Mineral P 35.45 Kg P/bulan 0.065
NO2 10.11 Kg N/bulan 0.019
NH4 81.81 Kg N/bulan 0.150
CBOD 164.21 Kg O2/bulan 0.301
DO 6308.48 Kg O2/bulan 11.578
Sumber: Hasil running Avswat2000

Tabel di atas merupakan besaran potensi pullutan yang masuk ke inflow


alur Sabang Mawang. Berdasarkan hasil dari berbagai parameter di atas
nilai pollutan masih aman bila di bandingkan dengan hasil uji laboratorium
(Pembahasan BAB Sampel dan Laboratorium Sampel Air).

Kandungan Organik N pada outlet Sabang Mawang adalah sebesar


2505,29 KgN/ha/tahun dengan rata-rata 208,77 KgN/ha/bulan.

400
350
300
250
200
KgN/BULAN

150
100
50
0
Ma Me No
Jan Feb Apr Jun Jul Ags Sep Okt Des
r i v
RERATA ORGANIK N ALUR
201.1
118.475.47133.8151.9186.7235.8214247.1268.6364308.3
(KgN/BULAN)

Gambar 14.25. Grafik rerata Organik N Sabang Mawang kg N/Bulan

BAB XIV-24
LAPORAN AKHIR
FS KONSERVASI DANAU, SITU DAN EMBUNG

DI KEPULAUAN RIAU

Kandungan Organik P pada outlet Sabang Mawang adalah sebesar


363,30 KgP/ha/tahun dengan rata-rata 30,27 KgP/ha/bulan.

60

50

40
KgP/BULAN

30

20

10

0
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des
RERATA ORGANIK P ALUR
27.5348
17.0131
10.8031
19.4539
21.7921
27.1706
34.176
31.1411
35.7485
39.8974
54.1247
44.4475
(KgP/BULAN)

Gambar 14.26. Grafik rerata Organik P pada outlet Sabang Mawang kg


P/Bulan
Kandungan NO3 pada outlet Sabang Mawang adalah sebesar 148,83
KgN/ha/tahun dengan rata-rata 12,40 KgN/ha/bulan.

60

50

40
KgN/BULAN

30

20

10

0
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des
RERATA NO3 ALUR
5.07253.19255.22737.90214.2525.444611.08512.03210.6157.695611.30755.01
(KgN/BULAN)

Gambar 14.27. Grafik rerata NO3 pada outlet Sabang Mawang kg N/Bulan

Kandungan NO2 pada outlet Sabang Mawang adalah sebesar 121,28


KgN/ha/tahun dengan rata-rata 10,11 KgN/ha/bulan.

BAB XIV-25
LAPORAN AKHIR
FS KONSERVASI DANAU, SITU DAN EMBUNG

DI KEPULAUAN RIAU

30

25

20
KgN/BULAN

15

10

0
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des
RERATA NO2 ALUR
8.49365.98222.43545.55426.74368.46898.55467.4065 11.67 12.40119.41324.159
(KgN/BULAN)

Gambar 14.28. Grafik rerata NO2 pada outlet Sabang Mawang kg N/Bulan

Kandungan NH4 pada outlet Sabang Mawang adalah sebesar 981,71


KgN/ha/tahun dengan rata-rata 81,81 KgN/ha/bulan.

160

140

120

100
KgN/BULAN

80

60

40

20

0
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des
RERATA NH4 ALUR
91.60650.83730.80352.26761.30372.71694.05479.78797.83598.242136.26 116
(KgN/BULAN)

Gambar 14.29. Grafik rerata NH4 pada outlet Sabang Mawang kg N/Bulan

Kandungan Mineral P pada outlet Sabang Mawang adalah sebesar 425,37


KgP/ha/tahun dengan rata-rata 35,45 KgP/ha/bulan.

BAB XIV-26
LAPORAN AKHIR
FS KONSERVASI DANAU, SITU DAN EMBUNG

DI KEPULAUAN RIAU

70

60

50

40
KgP/BULAN

30

20

10

0
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des
RERATA MINERAL P ALUR
37.52721.35513.28222.29226.7830.01140.19233.65841.62140.18157.24761.222
(KgP/BULAN)

Gambar 14.30. Grafik rerata Mineral P pada outlet Sabang Mawang kg


P/Bulan
Kandungan CBOD pada outlet Sabang Mawang adalah sebesar 1970,54
KgO2/ha/tahun dengan rata-rata 164,21 KgO2/ha/bulan.

450
400
350
300
250
KgO/BULAN

200
150
100
50
0
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des
RERATA CBOD ALUR
124.1 92.48840.79490.848108.24 132.8 143.23 124.1 188.75 200.4 319.94404.86
(KgO/BULAN)

Gambar 14.31. Grafik rerata CBOD pada outlet Sabang Mawang kg


O/Bulan

Kandungan DO pada outlet Sabang Mawang adalah sebesar 75701,7


KgO2/ha/tahun dengan rata-rata 6308,48 KgO2/ha/bulan.

BAB XIV-27
LAPORAN AKHIR
FS KONSERVASI DANAU, SITU DAN EMBUNG

DI KEPULAUAN RIAU

16000

14000

12000

10000
KgO/BULAN

8000

6000

4000

2000

0
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des
RERATA DO ALUR (KgO/BULAN) 39263556.5
1844.9
3494.7
3878.8
4447.2
6318.1
4284.5
7392.479021383514822

Gambar 14.32. Grafik rerata DO pada outlet Sabang Mawang kg O/Bulan

14.8. DATA UJI LABORATORIUM MEKANIKA TANAH HASIL BOR


RENCANA KOLONG SABANG MAWANG
Pada lokasi Sabang Mawang pengambilan sampel tanah di lakukan pada
empat lokasi. Lokasi-lokasi pengambilan sampel tanah bisa di lihat pada
tabel di bawah ini:

Tabel 14.9. Lokasi pengambilan sampel tanah Sabang Mawang

Titik X Y Kedalaman (m)

1 108.12320 BT 3.62035 LU 2,5

2 108.12286 BT 3.61930 LU 1

3 108.12336 BT 3.62011 LU 1,5

4 108.12345 BT 3.62045 LU 1,7

Hasil Pengujian Laboratorium mekanika tanah dapat dilihat pada tabel di


bawah ini:

BAB XIV-28
LAPORAN AKHIR
FS KONSERVASI DANAU, SITU DAN EMBUNG

DI KEPULAUAN RIAU

Tabel 14.10. Hasil uji Laboratorium mekanika tanah Sabang


Mawang

Sumber: Laboratorium Mekanika Tanah Politeknik Negeri Malang

14.9. DATA UJI LABORATORIUM KUALITAS AIR MATAAIR SUMBER

INFLOW RENCANA KOLONG SABANG MAWANG

Pada lokasi Sabang Mawang sampel air di dapat dari sumber air setebak
pada 108.102058° BT dan 3.608033° LU atau berjarak 3,7 km dari
rencana tampungan Sabang Mawang. Hasil pengujian sumber air setabak
di sajikan dalam bentuk tabel di bawah ini:

Tabel 14.11. Hasil Uji Laboratorium Kualitas Air sumber air


Setebak (PerMenkes 1990)

Baku Mutu
(PerMenKes
No Parameter Satuan HASIL 416 th 1990) Keterangan
A. FISIKA

BAB XIV-29
LAPORAN AKHIR
FS KONSERVASI DANAU, SITU DAN EMBUNG

DI KEPULAUAN RIAU

Baku Mutu
(PerMenKes
No Parameter Satuan HASIL 416 th 1990) Keterangan
Bebas dari Bau Bebas dari Bau
1 Bau - mengganggu Mengganggu Memenuhi Syarat
Total Zat
Padat Terlarut
2 (TDS) mg/l 46 1500 Memenuhi Syarat
Daya Hantar
3 Listrik (DHL) µ mho 58 - Memenuhi Syarat
4 Kekeruhan NTU 4.42 25 Memenuhi Syarat
Suhu Udara ±
5 Suhu ° 25 3°C Memenuhi Syarat
6 Warna - Tidak Berwarna Tidak Berwarna Memenuhi Syarat
7 Rasa - Tidak Berasa Tidak Berasa Memenuhi Syarat
B. KIMIA
Nitrat (sebagai
1 NO₃) mg/l 0.0001 10 Memenuhi Syarat
Nitrit (sebagai
2 NO₂) mg/l 0.0013 1.0 Memenuhi Syarat
3 Besi (Fe) mg/l 0.0001 1.0 Memenuhi Syarat
4 Mangan (Mn) mg/l 0.0173 0.5 Memenuhi Syarat
Kesadahan
5 (CaCO₃) mg/l 32.3200 500 Memenuhi Syarat
6 Klorida (CI) mg/l 4.8159 600 Memenuhi Syarat
7 pH - 6.9 6.5 - 9.0 Memenuhi Syarat
8 Sisa klor mg/l # - -
Sumber : Hasil Uji Laboratorium

Tabel 14.12. Hasil Uji Laboratorium Kualitas Air sumber air


Setebak (PP 82 tahun 2001)

Baku Mutu
(PP 82
No Parameter Satuan HASIL Tahun2001) Keterangan
A. FISIKA
Bebas dari Bau
1 Bau - mengganggu - Memenuhi Syarat
Total Zat Padat
2 Terlarut (TDS) mg/l 46 1000 Memenuhi Syarat
Daya Hantar
3 Listrik (DHL) µ mho 58 - Memenuhi Syarat
4 Kekeruhan NTU 4.42 - Memenuhi Syarat
5 Suhu ° 25 Deviasi 3 Memenuhi Syarat

BAB XIV-30
LAPORAN AKHIR
FS KONSERVASI DANAU, SITU DAN EMBUNG

DI KEPULAUAN RIAU

Baku Mutu
(PP 82
No Parameter Satuan HASIL Tahun2001) Keterangan
6 Warna - Tidak Berwarna - -
7 Rasa - Tidak Berasa - -
B. KIMIA
Nitrat (sebagai
1 NO₃) mg/l 0.0001 10 Memenuhi Syarat
Nitrit (sebagai
2 NO₂) mg/l 0.0013 0.06 Memenuhi Syarat
3 Besi (Fe) mg/l 0.0001 0.3 Memenuhi Syarat
4 Mangan (Mn) mg/l 0.0173 0.1 Memenuhi Syarat
Kesadahan
5 (CaCO₃) mg/l 32.3200 - -
6 Klorida (CI) mg/l 4.8159 600 Memenuhi Syarat
7 pH - 6.9 6.5 - 9.0 Memenuhi Syarat
8 Sisa klor mg/l # - -
Sumber : Hasil Uji Laboratorium dan analisa

BAB XIV-31
LAPORAN AKHIR
FS KONSERVASI DANAU, SITU DAN EMBUNG

DI KEPULAUAN RIAU

14.10. KONSEP DESAIN KONSERVASI DAN PENYEDIAAN AIR BERSIH

SABANG MAWANG

Desain penataan Konservasi dan Perencanaan Kolong Sabang Mawang


ini adalah sebagai berikut :

1. Pembangunan tampungan Kolong Sabang Mawang dengan Luas


750 m2, direncanakan kedalaman galian Kolong 3,25 m atau
memiliki volume tampungan 2625 m3.
2. Pembangunan Utilitas Tampungan yaitu : Kontruksi bangunan
pelimpah / Bangunan Pengeluaran, Tampungan direncanakan
menggunakan tendon beton tanam.
3. Penataan Kawasan Konservasi dan Wisata Pendidikan
4. Pembangunan dan penataan perlindungan Mata Air Setebak Desa
Sabang Mawang Kecamatan Pulau Tiga Kabupaten Natuna
5. Pembangunan Instalasi JaringanTransmisi Pipa dari Mata Air
menuju Kolong Sabang Mawang sepanjang 3,7 km.
6. Pembangunan Utilitas sarana Drainase sekitar Kolong Sabang
Mawang
7. Pembangunan sumur sumur Resapan ( Sumur Biopori)
8. Penanaman Pohon di area sekitar dan di area Upstream Kolong
Sabang Mawang

BAB XIV-32
LAPORAN AKHIR
FS KONSERVASI DANAU, SITU DAN EMBUNG

DI KEPULAUAN RIAU

Gambar 14.33. Situasi Desain Konservasi Dan Penyediaan Air Baku Sabang Mawang

BAB XIV-33
LAPORAN AKHIR
FS KONSERVASI DANAU, SITU DAN EMBUNG

DI KEPULAUAN RIAU

Gambar 14.34. Visualisasi Area Kawasan Konservasi Tandon Sabang Mawang

BAB XIV-34
LAPORAN AKHIR
FS KONSERVASI DANAU, SITU DAN EMBUNG

DI KEPULAUAN RIAU

4.10.1. PEMBANGUNAN TAMPUNGAN KOLONG SABANG MAWANG

Rencana Tampungan Kolong Sabang Mawang adalah berupa Tandon


Beton Tanam dengan dimensi 25 m x 30 m dengan kedalaman tendon
3.25 m atau memiliki Volume sebesar 2625 m3. Desain Tandon Beton
ini di rencanakan dengan desain sebagai berikut:

Bak Tampungan Tandon Beton Terbuka  Sumber inflow selain dari


Sumber Mata Air setebak juga dari curah hujan yang jatuh bebas
tertangkap tendon.

Gambar 14.35. Site Plan Tandon Tanam Kolong Sabang Mawang Terbuka

BAB XIV-35
LAPORAN AKHIR
FS KONSERVASI DANAU, SITU DAN EMBUNG

DI KEPULAUAN RIAU

Gambar 14.36. Potongan memanjang desain tandon Sabang Mawang

BAB XIV-36
LAPORAN AKHIR
FS KONSERVASI DANAU, SITU DAN EMBUNG

DI KEPULAUAN RIAU

Gambar 14.37. Denah dan Potongan Sloof Lantai

BAB XIV-37
LAPORAN AKHIR
FS KONSERVASI DANAU, SITU DAN EMBUNG

DI KEPULAUAN RIAU

Gambar 14.38. Detail penulangan soof dan kolom

BAB XIV-38
LAPORAN AKHIR
FS KONSERVASI DANAU, SITU DAN EMBUNG

DI KEPULAUAN RIAU

Gambar 14.39. Potongan Sistem Outlet menggunakan Pompa

BAB XIV-39
LAPORAN AKHIR
FS KONSERVASI DANAU, SITU DAN EMBUNG

DI KEPULAUAN RIAU

Perencanaan Tandon Tanam tersebut terbuat dari beton dengan kebutuhan penulangan yaitu sebagai berikut :

No. Notasi Tekanan / Luas penampang Gaya Lengan Momen


( ton ) ( m ) ( ton.m )

1 Pw1 γw x Tinggi x Tinggi x rasio


1.000 x 3.000 x 3.000 x 0.500 = 4.500 -4.500 1.000 -4.500

2 Pa1 q x Ka x Tinggi x rasio


2.000 x 0.510 x 3.250 x 1.0 = 3.315 3.315 1.625 5.387

3 Pa2 Ka x γt x Tinggi x Tinggi x rasio


0.510 x 1.760 x 3.250 x 3.3 x 0.5 = 4.740 4.740 1.083 5.135

Total 6.022

BAB XIV-40
LAPORAN AKHIR
FS KONSERVASI DANAU, SITU DAN EMBUNG

DI KEPULAUAN RIAU

h = 300 mm Tulangan Utama


b = 1000 mm As hitung = 1085.8 mm2 Direncanakan menggunakan tulangan tunggal
p = 100 mm Rencana: Jarak tulangan baru
Dbagi = 10 mm Ast = 132.7 mm2 = 125 mm
Dutama = 13 mm Jumlah tulangan utama Jumlah tulangan utama
Mu = 60.22 kNm = 8.2 = 9 x 1 = 9 buah
2
fy = 400 Mpa Jarak tulangan utama As baru = 1194.6 mm
f'c = 25 Mpa = 122.248 mm
β1 = 0.85
Tulangan Bagi
As hitung = 0,18 * As tulangan utama Direncanakan menggunakan tulangan tunggal:
d = 183.5 mm 195.4 mm2 Jarak tulangan baru
= 0.184 m Rencana: = 250 mm
d' = 116.5 mm Ast = 78.54 mm2 Jumlah tulangan bagi
d'/d = 0.635 Jumlah tulangan bagi = 5 x 1 = 5 buah
= 2.5 As baru = 392.7 mm2
M/(b.d^2) = 1.789 N/mm2 Jarak tulangan utama
= 1.788 = 401.868 mm
ρ hitung = 0.00592

ρ min = 0.0018
ρ max = 0.0203

BAB XIV-41
LAPORAN AKHIR
FS KONSERVASI DANAU, SITU DAN EMBUNG

DI KEPULAUAN RIAU

Berdasarkan hasil perhitungan kebutuhan tulangan tersebut diatas


maka dapat disimpulkan kebutuhan kontruksi Tandon Beton Tanam
adalah sebagai berikut :

1. Diameter Tulangan Utama 13 mm  Desain 16 mm


2. Diameter Tulangan Bagi 10 mm
3. Tulangan direncanakan Tulangan Tunggal, direncanakan dengan
Jarak Tulangan Utama adalah 125 mm dan jarak tulangan bagi 250
mm
4. Ketebalan Plat Beton 300 mm
5. Jumlah tulangan utama tiap 1 m2 adalah sebanyak 9 buah
6. Jumlah tulangan bagi tiap 1 m2 adalah sebanyak 5 buah

4.10.2. PEMBANGUNAN UTILITAS BANGUNAN PENGELUARAN

Bangunan pengeluaran dibutuhkan direncanakan untuk tujuan


pembuangan kelebihan air pada tampungan. Hal ini dimungkinkan
terjadi ketika debit Sumber Air besar dan terdapat inflow dari resapan
limpasan lahan sekitar yang cukup besar di saat musim hujan.

Konsep pembuatan Tandon Kolong Sabang Mawang ini adalah :

1. Sumber inflow dari Mata Air Setebak yang disalurkan


menggunakan Pipa Transmisi menuju Kolong sejauh 3,7 km, debit
sumber antara 0,2 lt/det sampai dengan 1,5 lt/det
2. Sumber inflow lainnya untuk menjaga kestabilan tampungan saat
musim kering adalah dari hasil peresapan air limpasan lahan yang
ditangkap oleh sumur sumur resapan di sekitar Tandon Sabang
mawang yang di hubungkan menggunakan pipa conection.

Kebutuhan Lebar Pelimpah yang dibutuhkan untuk membuang


kelebihan air tersebut adalah dengan menggunakan hasil evaluasi
penelusuran debit diatas pelimpah, yaitu sebagai berikut :

BAB XIV-42
LAPORAN AKHIR
FS KONSERVASI DANAU, SITU DAN EMBUNG

DI KEPULAUAN RIAU

Tabel 14.13. Lengkung Kapasitas Tandon Sabang Mawang

H Luas Volume
0.25 700 175
0.5 700 350
0.75 700 525
1 700 700
1.25 700 875
1.5 700 1050
1.75 700 1225
2 700 1400
2.25 700 1575
2.5 700 1750
2.75 700 1925
3 700 2100
3.25 700 2275

Direncanakan dimensi pengeluaran dengan lebar 1 m, didapatkan hasil


tinggi air diatas bangunan pelimpah adalah sebesar :1 m

Gambar 14.40. Grafik Inflow Outflow Bangunan Pengeluaran Q 2th

BAB XIV-43
LAPORAN AKHIR
FS KONSERVASI DANAU, SITU DAN EMBUNG

DI KEPULAUAN RIAU

Gambar 14.41. Grafik Inflow Outflow Bangunan Pengeluaran Q 10 th

Berdasarkan penelusuran limpahan kelebihan air akibat kejadian hujan


dan inflow limpasan lahan melalui pipa sumur sumur resapan maka
didapatkan kesimpulan bahwa :
1. Kebutuhan dimensi Bangunan pengeluaran sebesal B = 1 m
2. Pada tendon yang direncanakan di tambahkan tinggi jagaan
sebesar 1 m
3. Air limpahan pada bangunan pengeluaran di salurkan melalui
saluran pembuang dan di teruskan menggunakan saluran tertutup
atau terbuka menjadi satu kesatuan saluran Drainase jalan menuju
area pemukiman, sebagai simpanan air yang dapat difungsikan
untuk kebutuhan umum, disaat musim kering.

BAB XIV-44
LAPORAN AKHIR
FS KONSERVASI DANAU, SITU DAN EMBUNG

DI KEPULAUAN RIAU

Gambar 14.42. Profil Perencanaan Bangunan Pengeluaran dan Tinggi


Jagaan

Konstruksi bangunan mercu pelimpah di atas dapat di gantikan dengan


menggunakan susunan pipa 4 Ø yang d susun selebar 1 meter. Hal ini
di butuhkan apabila tampungan penuh kelebihan air dapat keluar bebas
dari tampungan tandon.

Bangunan pengambilan untuk layanan di distribusikan ke penduduk


adalah dengan menggunakan pompa submersible.

BAB XIV-45
LAPORAN AKHIR
FS KONSERVASI DANAU, SITU DAN EMBUNG

DI KEPULAUAN RIAU

4.10.3. PENATAAN KAWASAN KONSERVASI DAN WISATA PENDIDIKAN

Untuk menambah manfaat dari pembangunan Tampungan penyediaan


air bersih Desa Sabang Mawang ini, maka direncanakan penataan
kawasan yang dapat di arahkan sebagai lokasi wisata pendidikan dan
konservasi, yakni mulai dari Tandon tampungan Sabang Mawang
hingga menuju lokasi Mata Air.

Konsep untuk wisata hingga menuju Sumber Mata Air dilakukan


dengan akses jalan kaki, dengan tujuan perlindungan kawasan.

Penataan kawasan yang direncanakan adalah dengan pembuatan


taman taman dan akses jalan kaki. Tematik yang diangkat adalah
Kawasan Konservasi Sumber Daya Air Sabang Mawang.

Gambar 14.43. Konsep Penataan Kawasan Tandon Sabang Mawang


Komponen Perencanaan Penataan Kawasan Pendidikan Sabang
Mawang adalah terdiri dari :

1. Penataan Lahan Rumput seluas : 2606.84 m2


2. Penanaman Taman Bunga Sepanjang 437.735 m
3. Pengaspalan Jalan sepanjang 102 m dengan lebar jalan 3 m
4. Pengadaan Alat Bermain

BAB XIV-46
LAPORAN AKHIR
FS KONSERVASI DANAU, SITU DAN EMBUNG

DI KEPULAUAN RIAU

Ayunan  3 Buah
Luncuran  2 Buah
Jungkat Jungkit  3 Buah
5. Pengadaan Bangku Taman  10 Buah

Gambar 14.44. Penataan Kawasan Taman Wisata Pendidikan

BAB XIV-47
LAPORAN AKHIR
FS KONSERVASI DANAU, SITU DAN EMBUNG

DI KEPULAUAN RIAU

4.10.4. PEMBANGUNAN DAN PENATAAN PERLINDUNGAN MATA AIR

SETEBAK DESA SABANG MAWANG KECAMATAN PULAU TIGA

KABUPATEN NATUNA

Gambar 14.45. Fisual 3D Penataan Kawasan Sumber Mata Air

Penataan Kawasan Sumber Mata Air Setebak adalah bertujuan untuk


melestarikan kawasan ini untuk tetap terjaga dan dipertahankan
ketersediaan aliran Sumber Mata Air Setebak ini.

Penataan kawasan tersebut adalah terdiri dari :

 Penataan Akses Jalan yaitu berupa pemberian batu batu koral


pada akses jalan dengan dimensi Panjang 10 m lebar 1.25 m
 Pemasangan pagar Pelindung Sepanjang Jalan dan lahan
luar
 Pembuatan jembatan hantar
 Broncapter bak penampung yang berfungsi untuk penjernian
air, dengan menggunakan kontruksi Tembok Beton.
Broncaptur ini menggunakan treathment tiga fase
penyaringan.Lapisan pertama penyaringan pasir, lapisan

BAB XIV-48
LAPORAN AKHIR
FS KONSERVASI DANAU, SITU DAN EMBUNG

DI KEPULAUAN RIAU

kedua juga sebagai penyaringan pasir untuk butiran yang


lebih halus dan lapisan terakhir merupakan tampungan air
bersih sebelum di alirkan menggunakan pipa transmisi ke
tampungan Sabang Mawang.

Sumber Air

Lapisan Pasir
Lapisan Pasir

Tampungan Air
Bersih Pipa Transmisi

Gambar 14.46. Fisual Broncapter Bak Penampung

BAB XIV-49
LAPORAN AKHIR
FS KONSERVASI DANAU, SITU DAN EMBUNG

DI KEPULAUAN RIAU

Gambar 14.47. Denah dan Potongan Broncapture

BAB XIV-50
LAPORAN AKHIR
FS KONSERVASI DANAU, SITU DAN EMBUNG

DI KEPULAUAN RIAU

Selain penataan kawasan sumber air Setebak di atas, pada studi FS ini
di rencanakan sistem broncapture yang dibuat sederhana tanpa
menggunakan treathment penyaringan karena karakter mata air Setebak
masih alami. Penyaringan broncapture ini hanya di rencanakan trash
rack (penyaring sampah) sebelum air dari broncapture dialirkan melalui
transmisi pipa.

Sebagai upaya pengembangan kawasan sumber mata air Setebak yang


dapat digunakan sebagai kawasan wisata edukatif mengenai konservasi
perlidungan SDA maka alteratif pertama sangat layak untuk di gunakan.

BAB XIV-51
LAPORAN AKHIR
FS KONSERVASI DANAU, SITU DAN EMBUNG

DI KEPULAUAN RIAU

Gambar 14.48. Denah dan Potongan alternatif Broncapture

BAB XIV-52
LAPORAN AKHIR
FS KONSERVASI DANAU, SITU DAN EMBUNG

DI KEPULAUAN RIAU

4.10.5. PEMBANGUNAN INSTALASI JARINGAN TRANSMISI PIPA DARI

MATA AIR MENUJU KOLONG SABANG MAWANG SEPANJANG

3,7 KM.

Setelah melakukan survey pendahuluan di dapatkan sumber air yang


cukup besar untuk pemenuhan kebutuhan air bagi warga desa. Sumber
itu berada pada 3.608033° LU dan 108.102058° BT sejauh ± 3 km dari
ujung timur desa Sabang Mawang dan berada pada elevasi 48 mdpl.
Pada saat musim kemarau panjang sekalipun sumber air ini tidak
pernah kekeringan air. Lokasi ini nantinya akan di buat broncap untuk
menangkap air yang nantinya akan di salurkan melalui pipa menuju bak
penampungan yang ada pada posisi 3.620067° LU dan 108.123261°
BT.

Gambar 14.49. Skema perpipaan

BAB XIV-53
LAPORAN AKHIR
FS KONSERVASI DANAU, SITU DAN EMBUNG

DI KEPULAUAN RIAU

Gambar 14.50. Profil ketinggan perpipaan


Jaringan pipa yang di rencanakan nantinya sejauh 3,7 km dengan
memanfaatkan elevasi sumber menuju 525 meter ke arah bibir pantai
selanjutnya pipa di buat menyusur daerah dataran rendah pada bibir
pantai sejauh 3,175 km untuk selanjutnya di tampung pada bak
penampungan. Untuk membuat skema perpipaan di butuhkan bantuan
menggunakan aplikasi Water CAD versi 8. Komponen-komponen yang
di butuhkan untuk membangun suatu model perpipaan menggunakan
waterCAD v.8 antara lain sebagai berikut:

1. Karakteristik Pipa (meliputi jenis dan diameter pipa)


2. Elevasi sumber air
3. Elevasi bak penampungan
4. Debit sumber air

Hasil Simulasi

Pada permodelan ini menggunakan trial and error dengan


menggunakan debit 0,2 l/det, 0,5 l/det, 0,75 l/det, 1 l/det dan 1,5 l/det.
Hasil simulasi pepipaan masing-masing dapat di lihat pada uraian di
bawah ini:

BAB XIV-54
LAPORAN AKHIR
FS KONSERVASI DANAU, SITU DAN EMBUNG

DI KEPULAUAN RIAU

1. Permodelan dengan debit 0,2 l/det

Gambar 14.51. Grafik Base Pressure Head debit 0,2 l/det


Tabel 14.14. Kehilangan energi pipa debit 0,2 l/det

Tim
e P-6 - Base - P-5 - Base - P-23 - Base - P-4 - Base - P-22 - Base - P-3 - Base -
(hou Headloss Headloss Headloss Headloss Headloss Headloss
rs) (Friction) (m) (Friction) (m) (Friction) (m) (Friction) (m) (Friction) (m) (Friction) (m)
0 0 0 0 0 0 0
Tim
e P-21 - Base - P-2 - Base - P-20 - Base - P-19 - Base - P-18 - Base - P-17 - Base -
(hou Headloss Headloss Headloss Headloss Headloss Headloss
rs) (Friction) (m) (Friction) (m) (Friction) (m) (Friction) (m) (Friction) (m) (Friction) (m)
0 0 0 0 0 0 0
Tim
e P-16 - Base - P-15 - Base - P-14 - Base - P-12 - Base - P-13 - Base - P-24 - Base -
(hou Headloss Headloss Headloss Headloss Headloss Headloss
rs) (Friction) (m) (Friction) (m) (Friction) (m) (Friction) (m) (Friction) (m) (Friction) (m)
0 0 0 0 0 0 0.01
Tim
e P-11 - Base - P-10 - Base - P-9 - Base - P-8 - Base - P-7 - Base - P-25 - Base -
(hou Headloss Headloss Headloss Headloss Headloss Headloss
rs) (Friction) (m) (Friction) (m) (Friction) (m) (Friction) (m) (Friction) (m) (Friction) (m)
0 0 0 0 0 0 0

BAB XIV-55
LAPORAN AKHIR
FS KONSERVASI DANAU, SITU DAN EMBUNG

DI KEPULAUAN RIAU

Tabel 14.15. Tekanan air pada Junction debit 0,2 l/det

Time J-26 - Base - J-24 - Base - J-23 - Base - J-22 - Base - J-3 - Base - J-21 - Base -
(hour Pressure Pressure Pressure Pressure Pressure Pressure
s) Head (m) Head (m) Head (m) Head (m) Head (m) Head (m)
0 32.99 24.97 27.97 34.97 31.99 38.97
Time J-2 - Base - J-20 - Base - J-19 - Base - J-18 - Base - J-17 - Base - J-30 - Base -
(hour Pressure Pressure Pressure Pressure Pressure Pressure
s) Head (m) Head (m) Head (m) Head (m) Head (m) Head (m)
0 35.99 39.97 37.97 36.97 34.97 27.99
Time J-28 - Base - J-38 - Base - J-37 - Base - J-36 - Base - J-35 - Base - J-34 - Base -
(hour Pressure Pressure Pressure Pressure Pressure Pressure
s) Head (m) Head (m) Head (m) Head (m) Head (m) Head (m)
0 35.99 37.97 33.98 40.98 34.98 34.98
Time J-33 - Base - J-32 - Base - J-31 - Base - J-10 - Base - J-29 - Base - J-9 - Base -
(hour Pressure Pressure Pressure Pressure Pressure Pressure
s) Head (m) Head (m) Head (m) Head (m) Head (m) Head (m)
0 28.98 30.99 26.99 23.98 26.99 19.99

Pressure Head 0,2 l/det


45

40

35

30

25
Kpa

20

15

10

0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
Junction

Gambar 14.52. Grafik Pressure Pada Pipa Transmisi 3,7 km


Berdasarkan hasil pembacaan simulasi model perpipaan dengan
diameter 4” dan debit yang mengalir 0,2 lt/det pipa dalam kondisi aman.

BAB XIV-56
LAPORAN AKHIR
FS KONSERVASI DANAU, SITU DAN EMBUNG

DI KEPULAUAN RIAU

Tabel 14.16. Kecepatan air pada pipa debit 0,2 l/det

Time P-6 - Base - P-5 - Base - P-23 - Base - P-4 - Base - P-22 - Base - P-3 - Base -
(hour Velocity Velocity Velocity Velocity Velocity Velocity
s) (m/s) (m/s) (m/s) (m/s) (m/s) (m/s)
0 0.02 0.02 0.02 0.02 0.02 0.02
Time P-21 - Base - P-2 - Base - P-20 - Base - P-19 - Base - P-18 - Base - P-17 - Base -
(hour Velocity Velocity Velocity Velocity Velocity Velocity
s) (m/s) (m/s) (m/s) (m/s) (m/s) (m/s)
0 0.02 0.02 0.02 0.02 0.02 0.02
Time P-16 - Base - P-15 - Base - P-14 - Base - P-12 - Base - P-13 - Base - P-24 - Base -
(hour Velocity Velocity Velocity Velocity Velocity Velocity
s) (m/s) (m/s) (m/s) (m/s) (m/s) (m/s)
0 0.02 0.02 0.02 0.02 0.02 0.02
Time P-11 - Base - P-10 - Base - P-9 - Base - P-8 - Base - P-7 - Base - P-25 - Base -
(hour Velocity Velocity Velocity Velocity Velocity Velocity
s) (m/s) (m/s) (m/s) (m/s) (m/s) (m/s)
0 0.02 0.02 0.02 0.02 0.02 0.02

Tabel 14.17. Waktu perjalanan air dari reservoir menuju bak


penampungan debit 0,2 l/det

Tim
e P-6 - Base - P-5 - Base - P-23 - Base - P-4 - Base - P-22 - Base - P-3 - Base -
(hou Travel Time Travel Time Travel Time Travel Time Travel Time Travel Time
rs) (hours) (hours) (hours) (hours) (hours) (hours)
0 1.727 1.09 1.326 1.089 0.77 0.887
Tim
e P-21 - Base - P-2 - Base - P-20 - Base - P-19 - Base - P-18 - Base - P-17 - Base -
(hou Travel Time Travel Time Travel Time Travel Time Travel Time Travel Time
rs) (hours) (hours) (hours) (hours) (hours) (hours)
0 1.455 1.055 1.645 0.342 1.014 0.531
Tim
e P-16 - Base - P-15 - Base - P-14 - Base - P-12 - Base - P-13 - Base - P-24 - Base -
(hou Travel Time Travel Time Travel Time Travel Time Travel Time Travel Time
rs) (hours) (hours) (hours) (hours) (hours) (hours)
0 0.264 0.959 0.471 4.66 0.414 6.001
Tim
e P-11 - Base - P-10 - Base - P-9 - Base - P-8 - Base - P-7 - Base - P-25 - Base -
(hou Travel Time Travel Time Travel Time Travel Time Travel Time Travel Time
rs) (hours) (hours) (hours) (hours) (hours) (hours)
0 3.469 2.044 2.09 2.102 1.757 0.066

BAB XIV-57
LAPORAN AKHIR
FS KONSERVASI DANAU, SITU DAN EMBUNG

DI KEPULAUAN RIAU

Time Travel
40

35

30

25
Jam

20

15

10

0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23
Pipa

Gambar 14.53. Time Travel Aliran Pipa Transmisi


Pada permodelan debit 0,2 l/det waktu yang di butuhkan air dari
reservoir mengalir menuju bak penampungan adalah selama 37,22 jam

2. Permodelan dengan debit 0,5 lt/det

Gambar 14.54. Grafik profile Pressure Head debit 0,5 l.det

BAB XIV-58
LAPORAN AKHIR
FS KONSERVASI DANAU, SITU DAN EMBUNG

DI KEPULAUAN RIAU

Tabel 14.18. Kehilangan energi pada pipa debit 0,5 l/det

Tim
e P-6 - Base - P-5 - Base - P-23 - Base - P-4 - Base - P-22 - Base - P-3 - Base -
(hou Headloss Headloss Headloss Headloss Headloss Headloss
rs) (Friction) (m) (Friction) (m) (Friction) (m) (Friction) (m) (Friction) (m) (Friction) (m)
0 0.01 0.01 0.01 0.01 0 0
Tim
e P-21 - Base - P-2 - Base - P-20 - Base - P-19 - Base - P-18 - Base - P-17 - Base -
(hou Headloss Headloss Headloss Headloss Headloss Headloss
rs) (Friction) (m) (Friction) (m) (Friction) (m) (Friction) (m) (Friction) (m) (Friction) (m)
0 0.01 0 0.01 0 0 0
Tim
e P-16 - Base - P-15 - Base - P-14 - Base - P-12 - Base - P-13 - Base - P-24 - Base -
(hou Headloss Headloss Headloss Headloss Headloss Headloss
rs) (Friction) (m) (Friction) (m) (Friction) (m) (Friction) (m) (Friction) (m) (Friction) (m)
0 0 0 0 0.02 0 0.03
Tim
e P-11 - Base - P-10 - Base - P-9 - Base - P-8 - Base - P-7 - Base - P-25 - Base -
(hou Headloss Headloss Headloss Headloss Headloss Headloss
rs) (Friction) (m) (Friction) (m) (Friction) (m) (Friction) (m) (Friction) (m) (Friction) (m)
0 0.02 0.01 0.01 0.01 0.01 0

Tabel 14.19. Tekanan air pada Junction debit 0,5 l/det

Time J-26 - Base - J-24 - Base - J-23 - Base - J-22 - Base - J-3 - Base - J-21 - Base -
(hour Pressure Pressure Pressure Pressure Pressure Pressure
s) (kPa) (kPa) (kPa) (kPa) (kPa) (kPa)
0 322.7 242.9 272.4 340.9 312.9 380.1
Time J-2 - Base - J-20 - Base - J-19 - Base - J-18 - Base - J-17 - Base - J-30 - Base -
(hour Pressure Pressure Pressure Pressure Pressure Pressure
s) (kPa) (kPa) (kPa) (kPa) (kPa) (kPa)
0 352 390 370.4 360.7 341.1 273.6
Time J-28 - Base - J-38 - Base - J-37 - Base - J-36 - Base - J-35 - Base - J-34 - Base -
(hour Pressure Pressure Pressure Pressure Pressure Pressure
s) (kPa) (kPa) (kPa) (kPa) (kPa) (kPa)
0 352 370.5 331.4 399.9 341.2 341.5
Time J-33 - Base - J-32 - Base - J-31 - Base - J-10 - Base - J-29 - Base - J-9 - Base -
(hour Pressure Pressure Pressure Pressure Pressure Pressure
s) (kPa) (kPa) (kPa) (kPa) (kPa) (kPa)
0 282.9 302.8 263.7 234.1 263.8 195

BAB XIV-59
LAPORAN AKHIR
FS KONSERVASI DANAU, SITU DAN EMBUNG

DI KEPULAUAN RIAU

Prassure Head 0,5 l/det


450
400
350
300
250
Kpa

200
150
100
50
0
J-22

J-18
J-3
J-23

J-20

J-28

J-31
J-10
J-29
J-2

J-9
J-26
J-24

J-21

J-19

J-17
J-30

J-38
J-37
J-36
J-35
J-34
J-33
J-32
Junction

Gambar 14.55. Grafik Pressure Pada Pipa Transmisi 3,7 km Debit 0,5
lt/det

Tabel 14.20. Kecepatan air pada pipa debit 0,5 l/det

Time P-6 - Base - P-5 - Base - P-23 - Base - P-4 - Base - P-22 - Base - P-3 - Base -
(hour Velocity Velocity Velocity Velocity Velocity Velocity
s) (m/s) (m/s) (m/s) (m/s) (m/s) (m/s)
0 0.06 0.06 0.06 0.06 0.06 0.06
Time P-21 - Base - P-2 - Base - P-20 - Base - P-19 - Base - P-18 - Base - P-17 - Base -
(hour Velocity Velocity Velocity Velocity Velocity Velocity
s) (m/s) (m/s) (m/s) (m/s) (m/s) (m/s)
0 0.06 0.06 0.06 0.06 0.06 0.06
Time P-16 - Base - P-15 - Base - P-14 - Base - P-12 - Base - P-13 - Base - P-24 - Base -
(hour Velocity Velocity Velocity Velocity Velocity Velocity
s) (m/s) (m/s) (m/s) (m/s) (m/s) (m/s)
0 0.06 0.06 0.06 0.06 0.06 0.06
Time P-11 - Base - P-10 - Base - P-9 - Base - P-8 - Base - P-7 - Base - P-25 - Base -
(hour Velocity Velocity Velocity Velocity Velocity Velocity
s) (m/s) (m/s) (m/s) (m/s) (m/s) (m/s)
0 0.06 0.06 0.06 0.06 0.06 0.06

BAB XIV-60
LAPORAN AKHIR
FS KONSERVASI DANAU, SITU DAN EMBUNG

DI KEPULAUAN RIAU

Tabel 14.21. Waktu Perjalanan Air Dari Reservoir Menuju Bak


Penampungan debit 0,5 l/det

Tim
e P-6 - Base - P-5 - Base - P-23 - Base - P-4 - Base - P-22 - Base - P-3 - Base -
(hou Travel Time Travel Time Travel Time Travel Time Travel Time Travel Time
rs) (hours) (hours) (hours) (hours) (hours) (hours)
0 0.691 0.436 0.53 0.436 0.308 0.355
Tim
e P-21 - Base - P-2 - Base - P-20 - Base - P-19 - Base - P-18 - Base - P-17 - Base -
(hou Travel Time Travel Time Travel Time Travel Time Travel Time Travel Time
rs) (hours) (hours) (hours) (hours) (hours) (hours)
0 0.582 0.422 0.658 0.137 0.406 0.212
Tim
e P-16 - Base - P-15 - Base - P-14 - Base - P-12 - Base - P-13 - Base - P-24 - Base -
(hou Travel Time Travel Time Travel Time Travel Time Travel Time Travel Time
rs) (hours) (hours) (hours) (hours) (hours) (hours)
0 0.106 0.384 0.188 1.864 0.165 2.4
Tim
e P-11 - Base - P-10 - Base - P-9 - Base - P-8 - Base - P-7 - Base - P-25 - Base -
(hou Travel Time Travel Time Travel Time Travel Time Travel Time Travel Time
rs) (hours) (hours) (hours) (hours) (hours) (hours)
0 1.387 0.817 0.836 0.841 0.703 0.026

Time Travel
16

14

12

10
Jam

0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23
Pipa

Gambar 14.56. Time Travel Aliran Pipa Transmisi


Pada permodelan debit 0,5 l/det waktu yang di butuhkan air dari reservoir
mengalir menuju bak penampungan adalah selama 14,89 jam

BAB XIV-61
LAPORAN AKHIR
FS KONSERVASI DANAU, SITU DAN EMBUNG

DI KEPULAUAN RIAU

3. Permodelan dengan debit 0,75 lt/det

Gambar 14.57. Grafik profile Pressure Head debit 0,75 l/det

Tabel 14.22. Kehilangan Energi Pada Pipa debit 0,75 l/det

Tim
e P-6 - Base - P-5 - Base - P-23 - Base - P-4 - Base - P-22 - Base - P-3 - Base -
(hou Headloss Headloss Headloss Headloss Headloss Headloss
rs) (Friction) (m) (Friction) (m) (Friction) (m) (Friction) (m) (Friction) (m) (Friction) (m)
0 0.02 0.01 0.01 0.01 0.01 0.01
Tim
e P-21 - Base - P-2 - Base - P-20 - Base - P-19 - Base - P-18 - Base - P-17 - Base -
(hou Headloss Headloss Headloss Headloss Headloss Headloss
rs) (Friction) (m) (Friction) (m) (Friction) (m) (Friction) (m) (Friction) (m) (Friction) (m)
0 0.01 0.01 0.02 0 0.01 0.01
Tim
e P-16 - Base - P-15 - Base - P-14 - Base - P-12 - Base - P-13 - Base - P-24 - Base -
(hou Headloss Headloss Headloss Headloss Headloss Headloss
rs) (Friction) (m) (Friction) (m) (Friction) (m) (Friction) (m) (Friction) (m) (Friction) (m)
0 0 0.01 0 0.05 0 0.06
Tim
e P-11 - Base - P-10 - Base - P-9 - Base - P-8 - Base - P-7 - Base - P-25 - Base -
(hou Headloss Headloss Headloss Headloss Headloss Headloss
rs) (Friction) (m) (Friction) (m) (Friction) (m) (Friction) (m) (Friction) (m) (Friction) (m)
0 0.03 0.02 0.02 0.02 0.02 0

BAB XIV-62
LAPORAN AKHIR
FS KONSERVASI DANAU, SITU DAN EMBUNG

DI KEPULAUAN RIAU

Tabel 14.23. Tekanan Air Pada Junction debit 0,75 l/det

Time J-26 - Base - J-24 - Base - J-23 - Base - J-22 - Base - J-3 - Base - J-21 - Base -
(hour Pressure Pressure Pressure Pressure Pressure Pressure
s) (kPa) (kPa) (kPa) (kPa) (kPa) (kPa)
0 322.4 241 270.5 339.1 312.5 378.4
Time J-2 - Base - J-20 - Base - J-19 - Base - J-18 - Base - J-17 - Base - J-30 - Base -
(hour Pressure Pressure Pressure Pressure Pressure Pressure
s) (kPa) (kPa) (kPa) (kPa) (kPa) (kPa)
0 351.7 388.3 368.8 359.1 339.6 273
Time J-28 - Base - J-38 - Base - J-37 - Base - J-36 - Base - J-35 - Base - J-34 - Base -
(hour Pressure Pressure Pressure Pressure Pressure Pressure
s) (kPa) (kPa) (kPa) (kPa) (kPa) (kPa)
0 351.5 369 329.9 398.5 339.8 340.3
Time J-33 - Base - J-32 - Base - J-31 - Base - J-10 - Base - J-29 - Base - J-9 - Base -
(hour Pressure Pressure Pressure Pressure Pressure Pressure
s) (kPa) (kPa) (kPa) (kPa) (kPa) (kPa)
0 281.9 302.1 263.1 233.1 263.4 194.2

Pressure Head 0,75 l/det


450

400

350

300

250
Kpa

200

150

100

50

0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
Junction

Gambar 14.58. Grafik Pressure Pada Pipa Transmisi 3,7 km Debit 0,75
lt/det

BAB XIV-63
LAPORAN AKHIR
FS KONSERVASI DANAU, SITU DAN EMBUNG

DI KEPULAUAN RIAU

Tabel 14.24. Kecepatan Air Pada Pipa debit 0,75 l/det

Time P-11 - Base - P-10 - Base - P-9 - Base - P-8 - Base - P-7 - Base - P-6 - Base -
(hour Velocity Velocity Velocity Velocity Velocity Velocity
s) (m/s) (m/s) (m/s) (m/s) (m/s) (m/s)
0 0.09 0.09 0.09 0.09 0.09 0.09
Time P-5 - Base - P-4 - Base - P-3 - Base - P-2 - Base - P-25 - Base - P-24 - Base -
(hour Velocity Velocity Velocity Velocity Velocity Velocity
s) (m/s) (m/s) (m/s) (m/s) (m/s) (m/s)
0 0.09 0.09 0.09 0.09 0.09 0.09
Time P-23 - Base - P-22 - Base - P-21 - Base - P-20 - Base - P-19 - Base - P-18 - Base -
(hour Velocity Velocity Velocity Velocity Velocity Velocity
s) (m/s) (m/s) (m/s) (m/s) (m/s) (m/s)
0 0.09 0.09 0.09 0.09 0.09 0.09
Time P-17 - Base - P-16 - Base - P-15 - Base - P-14 - Base - P-13 - Base - P-12 - Base -
(hour Velocity Velocity Velocity Velocity Velocity Velocity
s) (m/s) (m/s) (m/s) (m/s) (m/s) (m/s)
0 0.09 0.09 0.09 0.09 0.09 0.09

Tabel 14.25. Waktu Perjalanan Air Dari Reservoir Menuju Bak


Penampungan debit 0,75 l/det

Tim
e P-11 - Base - P-10 - Base - P-9 - Base - P-8 - Base - P-7 - Base - P-6 - Base -
(hou Travel Time Travel Time Travel Time Travel Time Travel Time Travel Time
rs) (hours) (hours) (hours) (hours) (hours) (hours)
0 0.925 0.545 0.557 0.56 0.469 0.461
Tim
e P-5 - Base - P-4 - Base - P-3 - Base - P-2 - Base - P-25 - Base - P-24 - Base -
(hou Travel Time Travel Time Travel Time Travel Time Travel Time Travel Time
rs) (hours) (hours) (hours) (hours) (hours) (hours)
0 0.291 0.29 0.237 0.281 0.018 1.6
Tim
e P-23 - Base - P-22 - Base - P-21 - Base - P-20 - Base - P-19 - Base - P-18 - Base -
(hou Travel Time Travel Time Travel Time Travel Time Travel Time Travel Time
rs) (hours) (hours) (hours) (hours) (hours) (hours)
0 0.354 0.205 0.388 0.439 0.091 0.27
Tim
e P-17 - Base - P-16 - Base - P-15 - Base - P-14 - Base - P-13 - Base - P-12 - Base -
(hou Travel Time Travel Time Travel Time Travel Time Travel Time Travel Time
rs) (hours) (hours) (hours) (hours) (hours) (hours)
0 0.142 0.07 0.256 0.126 0.11 1.243

BAB XIV-64
LAPORAN AKHIR
FS KONSERVASI DANAU, SITU DAN EMBUNG

DI KEPULAUAN RIAU

Time Travel
12

10

8
Jam

0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23
Pipa

Gambar 14.59. Time Travel Aliran Pipa Transmisi debit 0,75 l/det
Pada permodelan debit 0,5 l/det waktu yang di butuhkan air dari reservoir
mengalir menuju bak penampungan adalah selama 9,928 jam

4. Permodelan dengan debit 1,00 lt/det


Output yang di hasilkan:

Gambar 14.60. Grafik profile Pressure Head debit 1,00 l/det

BAB XIV-65
LAPORAN AKHIR
FS KONSERVASI DANAU, SITU DAN EMBUNG

DI KEPULAUAN RIAU

Tabel 14.26. Kehilangan energi pada pipa debit 1,00 l/det

Tim
e P-6 - Base - P-5 - Base - P-23 - Base - P-4 - Base - P-22 - Base - P-3 - Base -
(hou Headloss Headloss Headloss Headloss Headloss Headloss
rs) (Friction) (m) (Friction) (m) (Friction) (m) (Friction) (m) (Friction) (m) (Friction) (m)
0 0.03 0.02 0.02 0.02 0.01 0.01
Tim
e P-21 - Base - P-2 - Base - P-20 - Base - P-19 - Base - P-18 - Base - P-17 - Base -
(hou Headloss Headloss Headloss Headloss Headloss Headloss
rs) (Friction) (m) (Friction) (m) (Friction) (m) (Friction) (m) (Friction) (m) (Friction) (m)
0 0.02 0.02 0.03 0.01 0.02 0.01
Tim
e P-16 - Base - P-15 - Base - P-14 - Base - P-12 - Base - P-13 - Base - P-24 - Base -
(hou Headloss Headloss Headloss Headloss Headloss Headloss
rs) (Friction) (m) (Friction) (m) (Friction) (m) (Friction) (m) (Friction) (m) (Friction) (m)
0 0 0.02 0.01 0.08 0.01 0.1
Tim
e P-11 - Base - P-10 - Base - P-9 - Base - P-8 - Base - P-7 - Base - P-25 - Base -
(hou Headloss Headloss Headloss Headloss Headloss Headloss
rs) (Friction) (m) (Friction) (m) (Friction) (m) (Friction) (m) (Friction) (m) (Friction) (m)
0 0.06 0.03 0.04 0.04 0.03 0

Tabel 14.27. Tekanan Air Pada Junction debit 1,00 l/det

Time J-26 - Base - J-24 - Base - J-23 - Base - J-22 - Base - J-3 - Base - J-21 - Base -
(hour Pressure Pressure Pressure Pressure Pressure Pressure
s) (kPa) (kPa) (kPa) (kPa) (kPa) (kPa)
0 322 238.4 268 336.7 312 376.1
Time J-2 - Base - J-20 - Base - J-19 - Base - J-18 - Base - J-17 - Base - J-30 - Base -
(hour Pressure Pressure Pressure Pressure Pressure Pressure
s) (kPa) (kPa) (kPa) (kPa) (kPa) (kPa)
0 351.3 386.1 366.6 357 337.5 272.3
Time J-28 - Base - J-38 - Base - J-37 - Base - J-36 - Base - J-35 - Base - J-34 - Base -
(hour Pressure Pressure Pressure Pressure Pressure Pressure
s) (kPa) (kPa) (kPa) (kPa) (kPa) (kPa)
0 351 366.9 327.9 396.5 337.9 338.6
Time J-33 - Base - J-32 - Base - J-31 - Base - J-10 - Base - J-29 - Base - J-9 - Base -
(hour Pressure Pressure Pressure Pressure Pressure Pressure
s) (kPa) (kPa) (kPa) (kPa) (kPa) (kPa)
0 280.5 301.1 262.3 231.9 262.7 193.1

BAB XIV-66
LAPORAN AKHIR
FS KONSERVASI DANAU, SITU DAN EMBUNG

DI KEPULAUAN RIAU

Pressure Head 1,00 l/det


450

400

350

300

250
Kpa

200

150

100

50

0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
Junction

Gambar 14.61. Grafik Pressure Pada Pipa Transmisi 3,7 km Debit 1.00
lt/det

Tabel 14.28. Kecepatan air pada pipa debit 1,00 l/det

Time P-11 - Base - P-10 - Base - P-9 - Base - P-8 - Base - P-7 - Base - P-6 - Base -
(hour Velocity Velocity Velocity Velocity Velocity Velocity
s) (m/s) (m/s) (m/s) (m/s) (m/s) (m/s)
0 0.12 0.12 0.12 0.12 0.12 0.12
Time P-5 - Base - P-4 - Base - P-3 - Base - P-2 - Base - P-25 - Base - P-24 - Base -
(hour Velocity Velocity Velocity Velocity Velocity Velocity
s) (m/s) (m/s) (m/s) (m/s) (m/s) (m/s)
0 0.12 0.12 0.12 0.12 0.12 0.12
Time P-23 - Base - P-22 - Base - P-21 - Base - P-20 - Base - P-19 - Base - P-18 - Base -
(hour Velocity Velocity Velocity Velocity Velocity Velocity
s) (m/s) (m/s) (m/s) (m/s) (m/s) (m/s)
0 0.12 0.12 0.12 0.12 0.12 0.12
Time P-17 - Base - P-16 - Base - P-15 - Base - P-14 - Base - P-13 - Base - P-12 - Base -
(hour Velocity Velocity Velocity Velocity Velocity Velocity
s) (m/s) (m/s) (m/s) (m/s) (m/s) (m/s)
0 0.12 0.12 0.12 0.12 0.12 0.12

BAB XIV-67
LAPORAN AKHIR
FS KONSERVASI DANAU, SITU DAN EMBUNG

DI KEPULAUAN RIAU

Tabel 14.29. Waktu perjalanan air dari reservoir menuju bak


penampungan debit 1,00 l/det

Tim
e P-11 - Base - P-10 - Base - P-9 - Base - P-8 - Base - P-7 - Base - P-6 - Base -
(hou Travel Time Travel Time Travel Time Travel Time Travel Time Travel Time
rs) (hours) (hours) (hours) (hours) (hours) (hours)
0 0.694 0.409 0.418 0.42 0.351 0.345
Tim
e P-5 - Base - P-4 - Base - P-3 - Base - P-2 - Base - P-25 - Base - P-24 - Base -
(hou Travel Time Travel Time Travel Time Travel Time Travel Time Travel Time
rs) (hours) (hours) (hours) (hours) (hours) (hours)
0 0.218 0.218 0.177 0.211 0.013 1.2
Tim
e P-23 - Base - P-22 - Base - P-21 - Base - P-20 - Base - P-19 - Base - P-18 - Base -
(hou Travel Time Travel Time Travel Time Travel Time Travel Time Travel Time
rs) (hours) (hours) (hours) (hours) (hours) (hours)
0 0.265 0.154 0.291 0.329 0.068 0.203
Tim
e P-17 - Base - P-16 - Base - P-15 - Base - P-14 - Base - P-13 - Base - P-12 - Base -
(hou Travel Time Travel Time Travel Time Travel Time Travel Time Travel Time
rs) (hours) (hours) (hours) (hours) (hours) (hours)
0 0.106 0.053 0.192 0.094 0.083 0.932

Time Travel
8

5
Jam

0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23
Pipa

Gambar 14.62. Time Travel Aliran Pipa Transmisi debit 1,00 l/det
Pada permodelan debit 0,5 l/det waktu yang di butuhkan air dari
reservoir mengalir menuju bak penampungan adalah selama 7,44 jam

BAB XIV-68
LAPORAN AKHIR
FS KONSERVASI DANAU, SITU DAN EMBUNG

DI KEPULAUAN RIAU

5. Permodelan dengan debit 1,50 lt/det

Gambar 14.63. Grafik profile Pressure Head debit 1,50 l/det

Tabel 14.30. Kehilangan Energi Pada Pipa debit 1,50 l/det

Tim
e P-6 - Base - P-5 - Base - P-23 - Base - P-4 - Base - P-22 - Base - P-3 - Base -
(hou Headloss Headloss Headloss Headloss Headloss Headloss
rs) (Friction) (m) (Friction) (m) (Friction) (m) (Friction) (m) (Friction) (m) (Friction) (m)
0 0.06 0.04 0.05 0.04 0.03 0.03
Tim
e P-21 - Base - P-2 - Base - P-20 - Base - P-19 - Base - P-18 - Base - P-17 - Base -
(hou Headloss Headloss Headloss Headloss Headloss Headloss
rs) (Friction) (m) (Friction) (m) (Friction) (m) (Friction) (m) (Friction) (m) (Friction) (m)
0 0.05 0.04 0.06 0.01 0.04 0.02
Tim
e P-16 - Base - P-15 - Base - P-14 - Base - P-12 - Base - P-13 - Base - P-24 - Base -
(hou Headloss Headloss Headloss Headloss Headloss Headloss
rs) (Friction) (m) (Friction) (m) (Friction) (m) (Friction) (m) (Friction) (m) (Friction) (m)
0 0.01 0.03 0.02 0.17 0.01 0.21
Tim
e P-11 - Base - P-10 - Base - P-9 - Base - P-8 - Base - P-7 - Base - P-25 - Base -
(hou Headloss Headloss Headloss Headloss Headloss Headloss
rs) (Friction) (m) (Friction) (m) (Friction) (m) (Friction) (m) (Friction) (m) (Friction) (m)
0 0.12 0.07 0.07 0.08 0.06 0

BAB XIV-69
LAPORAN AKHIR
FS KONSERVASI DANAU, SITU DAN EMBUNG

DI KEPULAUAN RIAU

Tabel 14.31. Tabel tekanan air pada Junction debit 1,50 l/det

Time J-26 - Base - J-24 - Base - J-23 - Base - J-22 - Base - J-3 - Base - J-21 - Base -
(hour Pressure Pressure Pressure Pressure Pressure Pressure
s) (kPa) (kPa) (kPa) (kPa) (kPa) (kPa)
0 320.9 231.5 261.3 330.1 310.7 369.8
Time J-2 - Base - J-20 - Base - J-19 - Base - J-18 - Base - J-17 - Base - J-30 - Base -
(hour Pressure Pressure Pressure Pressure Pressure Pressure
s) (kPa) (kPa) (kPa) (kPa) (kPa) (kPa)
0 350.2 380.1 360.7 351.3 331.9 270.4
Time J-28 - Base - J-38 - Base - J-37 - Base - J-36 - Base - J-35 - Base - J-34 - Base -
(hour Pressure Pressure Pressure Pressure Pressure Pressure
s) (kPa) (kPa) (kPa) (kPa) (kPa) (kPa)
0 349.5 361.3 322.5 391.2 332.6 334.3
Time J-33 - Base - J-32 - Base - J-31 - Base - J-10 - Base - J-29 - Base - J-9 - Base -
(hour Pressure Pressure Pressure Pressure Pressure Pressure
s) (kPa) (kPa) (kPa) (kPa) (kPa) (kPa)
0 276.8 298.6 260 228.6 261 190.2

Pressure Head 1,50 l/det


450

400

350

300

250
Kpa

200

150

100

50

0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
Junction

Gambar 14.64. Grafik Pressure Pada Pipa Transmisi 3,7 km Debit 1.00
lt/det

BAB XIV-70
LAPORAN AKHIR
FS KONSERVASI DANAU, SITU DAN EMBUNG

DI KEPULAUAN RIAU

Tabel 14.32. Kecepatan Air Pada Pipa debit 1,50 l/det

Time P-11 - Base - P-10 - Base - P-9 - Base - P-8 - Base - P-7 - Base - P-6 - Base -
(hour Velocity Velocity Velocity Velocity Velocity Velocity
s) (m/s) (m/s) (m/s) (m/s) (m/s) (m/s)
0 0.19 0.19 0.19 0.19 0.19 0.19
Time P-5 - Base - P-4 - Base - P-3 - Base - P-2 - Base - P-25 - Base - P-24 - Base -
(hour Velocity Velocity Velocity Velocity Velocity Velocity
s) (m/s) (m/s) (m/s) (m/s) (m/s) (m/s)
0 0.19 0.19 0.19 0.19 0.19 0.19
Time P-23 - Base - P-22 - Base - P-21 - Base - P-20 - Base - P-19 - Base - P-18 - Base -
(hour Velocity Velocity Velocity Velocity Velocity Velocity
s) (m/s) (m/s) (m/s) (m/s) (m/s) (m/s)
0 0.19 0.19 0.19 0.19 0.19 0.19
Time P-17 - Base - P-16 - Base - P-15 - Base - P-14 - Base - P-13 - Base - P-12 - Base -
(hour Velocity Velocity Velocity Velocity Velocity Velocity
s) (m/s) (m/s) (m/s) (m/s) (m/s) (m/s)
0 0.19 0.19 0.19 0.19 0.19 0.19

Tabel 14.33. Waktu Perjalanan Air Dari Reservoir Menuju Bak


Penampungan debit 1,50 l/det

Tim
e P-11 - Base - P-10 - Base - P-9 - Base - P-8 - Base - P-7 - Base - P-6 - Base -
(hou Travel Time Travel Time Travel Time Travel Time Travel Time Travel Time
rs) (hours) (hours) (hours) (hours) (hours) (hours)
0 0.462 0.272 0.279 0.28 0.234 0.23
Tim
e P-5 - Base - P-4 - Base - P-3 - Base - P-2 - Base - P-25 - Base - P-24 - Base -
(hou Travel Time Travel Time Travel Time Travel Time Travel Time Travel Time
rs) (hours) (hours) (hours) (hours) (hours) (hours)
0 0.145 0.145 0.118 0.141 0.009 0.8
Tim
e P-23 - Base - P-22 - Base - P-21 - Base - P-20 - Base - P-19 - Base - P-18 - Base -
(hou Travel Time Travel Time Travel Time Travel Time Travel Time Travel Time
rs) (hours) (hours) (hours) (hours) (hours) (hours)
0 0.177 0.103 0.194 0.219 0.046 0.135
Tim
e P-17 - Base - P-16 - Base - P-15 - Base - P-14 - Base - P-13 - Base - P-12 - Base -
(hou Travel Time Travel Time Travel Time Travel Time Travel Time Travel Time
rs) (hours) (hours) (hours) (hours) (hours) (hours)
0 0.071 0.035 0.128 0.063 0.055 0.621

BAB XIV-71
LAPORAN AKHIR
FS KONSERVASI DANAU, SITU DAN EMBUNG

DI KEPULAUAN RIAU

Time Travel
6

4
Jam

0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23
Pipa

Gambar 14.65. Time Travel Aliran Pipa Transmisi debit 1,50 l/det

Pada permodelan debit 1,5 l/det waktu yang di butuhkan air dari
reservoir mengalir menuju bak penampungan adalah selama 4,962 jam
Berdasarkan hasil simulasi Water Cad Perpipaan jaringan Transmisi
diatas disimpulkan bahwa desain Pipa HDPE 4” memiliki kondisi aman
terhadap resiko Pipa pecah dan kehilangan energy untuk mengalirkan
0,2 lt/det sampaidengan 1.5 lt/det sejauh 3,7 km.
FASILITAS UTILITAS JARINGAN PIPA 3,7 KM
1. Bak Pelepas Tekan
Berdasarkan profil topografi jalur Pipa Mata Air Setebak menuju
Tandon Sabang mawang tidak memiliki beda ketinggian < 100 m
maka tidak dibutuhkan pemasangan BPT ( Bak Pelepas Tekan)
2. Gate off valve
Adalah gate valve yang dipasang pada setiap dead end atau titik
terendah dari setiap jalur pipa. Pada sepanjang jaringan Pipa
Setebak menuju Tandon Sabang Mawang diperklukan pemasangan
6 BlowOff Valve, pada jarak ke dengan masing masing Blow Off

BAB XIV-72
LAPORAN AKHIR
FS KONSERVASI DANAU, SITU DAN EMBUNG

DI KEPULAUAN RIAU

Valve dilengkapi dengan Manhole/valve chamber  Untuk


pengecekan dan pemeliharaan pada valve.
Tabel 14.34. Lokasi Pemasangan Blow Off Valve dan Valve Chamber

Jarak Elevasi
No (m) X Y (m)
1 525 108.015604 3.605037 12
2 1230 108.11161 3.60667 14
3 1621 108.115214 3.606179 8
4 2014 108.118423 3.606945 5
5 3072 108.112407 3.614645 10
6 3460 108.123353 3.618057 6
Sumber: Hasil analisa
3. Air Release Valve (katup angin)
Berfungsi untuk melepaskan udara yang selalu ada dalam aliran. Air
release valve ini dipasang pada setiap bagian jalur pipa tertinggi dan
mempunyai tekanan lebih dari 1 atm, karena di tempat tersebut
udara cenderung terakumulasi.
Pada hasil nilai presur simulasi jaringan Pipa Setebak menuju tendon
Sabang Mawang titik lokasi pipa yang membutuhkan pemasangan
Air Release Valve adalah di :
Jarak Elevasi
No (m) X Y (m)
1 294 108,108490 3,604439 40
2 836 108,108283 3,605937 28
3 1390 108,113039 3,606473 25

BAB XIV-73
LAPORAN AKHIR
FS KONSERVASI DANAU, SITU DAN EMBUNG

DI KEPULAUAN RIAU

4. Meter air
Meter Air dipasang pada pipa seblum masuk Tandon, untuk tujuan
mengetahui besar debit aliran Inflow yang masuk Tandon, dan juga
dapat digunakan pengecekan ada tidaknya kebocoran pada system
jaringan Pipa.

4.10.6. PEMBANGUNAN UTILITAS SARANA DRAINASE SEKITAR

KOLONG SABANG MAWANG

Saluran Drainase direncanakan sekeliling Kolong Sabang mawang dan


akses jalan Kolong Sabang Mawang. Saluran ini menangkap besar
debit limpasan kawasan Daerah Tangkapan lokasi Kolong Sabang
Mawang yang telah dikaji pada pembahasan hidrologi limpasan diatas
sebelumnya. Kebutuhan dimensi saluran Drainase adalah sebagai
berikut :
Perencanaan Saluran Drainase ini direncanakan pada hilir udik lereng
lereng tebing sekitar kolong dan sepanjang jalan utama kawasan
kolong, dengan total panjang saluran yang dibutuhkan sepanjang 680
m. Berikut ini kebutuhan dimensi saluran yang direncanakan mampu
menampung kala ulang hujan 10 th.

BAB XIV-74
LAPORAN AKHIR
FS KONSERVASI DANAU, SITU DAN EMBUNG

DI KEPULAUAN RIAU

Tabel 14.35. Perhitungan Kebutuhan Dimensi Saluran Drainase Jalan


Raya

Qinflo m3/de B H
w t desain H ma A P R s V Q Saluran
2.31726 0.2 0.002 0.9 0.6
2th 0.632 1.25 0.53 0.66704 4 9 5 5 3 0.83
0.79252 2.51804 0.3 0.002 1.0 0.8
5 th 0.797 1.25 0.63 9 7 1 5 1 0 0.93
0.85074 2.61119 0.3 0.002 1.0 0.8
10 th 0.875 1.25 0.68 9 9 3 5 3 8 0.98
Desain B : 1.20 m Desain H 1 m

Drain Hole
Gambar 14.66. Konsep Desain Dimensi Saluran Drainase

Drain Hole adalah berfungsi untuk meresapkan Air aliran Drainase


kedalam tanah, sehingga kapasitas tangkapan kandungan air dalam
tanah sekitar kolong Sabang Mawang dapat dipertahankan.

BAB XIV-75
LAPORAN AKHIR
FS KONSERVASI DANAU, SITU DAN EMBUNG

DI KEPULAUAN RIAU

Tabel 14.36. Perhitungan Kebutuhan Dimensi Saluran Drainase


Tampungan

B H H
Qinflow m3/det desain ma A P R s V Q Saluran
2th 0.161 0.5 0.49 0.245603 1.482413 0.17 0.0025 0.66 0.16 0.79
5 th 0.203 0.5 0.59 0.297369 1.689476 0.18 0.0025 0.68 0.20 0.89
10 th 0.221 0.5 0.64 0.319324 1.777297 0.18 0.0025 0.69 0.22 0.94
Desain B : 0.5 m Desain H 1 m
Sumber : HEC HMS dan Perhitungan

4.10.7. PEMBANGUNAN SUMUR SUMUR RESAPAN ( SUMUR BIOPORI)

Pembangunan Sumur Sumur resapan - Biopori, di rencanakan pada


area kawasan sekitar Tandon Sabang mawang, daerah Upstream
Kolong, yaitu pada lahan lahan bagian atas pada lereng bukit bukit
sekitar Tandon. Tujuan Sumur Biopori ini adalah menangkap besar laju
limpasan permukaan lahan sekitar tendon Sabang Mawang, untuk
dialirkan masuk sebagai suplay tambahan Tandon Sabang Mawang
melalui Pipa.

Gambar 14.67. Kontruksi Sumur Bopori

BAB XIV-76
LAPORAN AKHIR
FS KONSERVASI DANAU, SITU DAN EMBUNG

DI KEPULAUAN RIAU

Gambar 14.68. Lokasi Pemasangan Sumur Bioporii

BAB XIV-77
LAPORAN AKHIR
FS KONSERVASI DANAU, SITU DAN EMBUNG

DI KEPULAUAN RIAU

4.10.8. PENANAMAN POHON DI AREA SEKITAR DAN DI AREA

UPSTREAM KOLONG SABANG MAWANG

Penanaman Pohon kawasan lahan DAS Rencana Tandon Sabang


Mawang adalah pada area lahan yang memiliki kelas keritisan III, IV, V
dengan total : 12,01 HA, yang berada pada sebelah Barat Utara dan
Timur Tandon Sabang Mawang.

Tujuan dari penanaman pohon ini adalah untuk melakukan cover lahan
agar memiliki kestabilan yang bagus terhadap erosi dan menambah
Daya Resap air.

Jenis tanaman yang di usulkan adalah tanaman Produksi keras


Tahunan, seperti Pohon Kapuk, Pohon Mangga, Pohon Nangka, Pohon
Cengkeh dan lain lainnya.

Gambar 14.69. Zona Penanaman Sekitar Tandon Sabang Mawang

BAB XIV-78
LAPORAN AKHIR
FS KONSERVASI DANAU, SITU DAN EMBUNG

DI KEPULAUAN RIAU

4.10.9. SIMULASI KEANDALAN LAYANAN TAMPUNGAN TANDON

SABANG MAWANG

Tabel 14.37. Data Jumlah Penduduk


Tahun Jumlah Penduduk (jiwa) Pertumbuhan penduduk
2012 616
2013 625 1.5017
2014 633 1.3002
2015 642 1.4292
2016 649 1.0225
Rata-rata 1.3134
e 2.718281828

Tabel 14.38. Proyeksi Penduduk Desa Sabang Mawang

Jumlah Penduduk
No Tahun Geometrik Aritmatik Ekponensial
1 2016 649 649 649
2 2017 666 666 666
3 2018 675 675 675
4 2019 684 683 684
5 2020 693 692 693
6 2021 702 700 702
7 2022 711 709 711
8 2023 720 717 721
9 2024 730 726 730
10 2025 739 734 740
11 2026 749 743 750
12 2027 759 751 760
13 2028 769 760 770
14 2029 779 768 780
15 2030 789 777 790
16 2031 800 785 801
17 2032 810 794 811
18 2033 821 802 822
19 2034 832 811 833
20 2035 843 819 844
Standar Deviasi 58 51 59

BAB XIV-79
LAPORAN AKHIR
FS KONSERVASI DANAU, SITU DAN EMBUNG

DI KEPULAUAN RIAU

Gambar 14.70. Proyeksi Pertambahan Penduduk Desa Sabang Mawang

Berikut ini adalah analisa perhitungan proyeksi kebutuhan Air Baku:

Tabel 14.39. Perhitungan Kebutuhan Air Baku Desa Sabang Mawang


Tahun
No Uraian Satuan
2017 2018 2019 2020
1 Proyeksi Jumlah Penduduk jiwa 666 675 684 693
2 Jumlah Jiwa/Rumah jiwa 4 4 4 4
3 Jumlah Rumah unit 167 169 171 173
4 Pelayanan Penduduk (%) % 90% 90% 90% 90%
5 Kebutuhan Air lt/orang/hari 60 60 60 60
lt/hari 35972.628 36445.09 36923.757 37408.711
6 Kebutuhan Air Baku
lt/detik 0.4163499 0.4218182 0.4273583 0.4329712
Kebutuhan Non Domestik = 15% dari
7 lt/detik
kebutuhan domestik 0.0624525 0.0632727 0.0641037 0.0649457
l/detik 0.124905 0.1265455 0.1282075 0.1298914
8 Kehilangan Air (30%)
m3/det 0.0001249 0.0001265 0.0001282 0.0001299
l/detik 0.6037073 0.6116364 0.6196695 0.6278082
9 Total Kebutuhan rata-rata
m3/det 0.0006037 0.0006116 0.0006197 0.0006278

No Uraian Satuan
2021 2022 2023 2024
1 Proyeksi Jumlah Penduduk jiwa 702 711 720 730
2 Jumlah Jiwa/Rumah jiwa 4 4 4 4
3 Jumlah Rumah unit 175 178 180 182
4 Pelayanan Penduduk (%) % 90% 90% 90% 90%
5 Kebutuhan Air lt/orang/hari 60 60 60 60
lt/hari 37900.034 38397.811 38902.125 39413.062
6 Kebutuhan Air Baku
lt/detik 0.4386578 0.4444191 0.4502561 0.4561697
Kebutuhan Non Domestik = 15% dari
7 lt/detik
kebutuhan domestik 0.0657987 0.0666629 0.0675384 0.0684255

BAB XIV-80
LAPORAN AKHIR
FS KONSERVASI DANAU, SITU DAN EMBUNG

DI KEPULAUAN RIAU

No Uraian Satuan
2021 2022 2023 2024
l/detik 0.1315973 0.1333257 0.1350768 0.1368509
8 Kehilangan Air (30%)
m3/det 0.0001316 0.0001333 0.0001351 0.0001369
l/detik 0.6360538 0.6444077 0.6528713 0.6614461
9 Total Kebutuhan rata-rata
m3/det 0.0006361 0.0006444 0.0006529 0.0006614

No Uraian Satuan
2025 2026 2027 2028
1 Proyeksi Jumlah Penduduk jiwa 739 749 759 769
2 Jumlah Jiwa/Rumah jiwa 4 4 4 4
3 Jumlah Rumah unit 185 187 190 192
4 Pelayanan Penduduk (%) % 90% 90% 90% 90%
5 Kebutuhan Air lt/orang/hari 60 60 60 60
lt/hari 39930.71 40455.157 40986.492 41524.806
6 Kebutuhan Air Baku
lt/detik 0.462161 0.468231 0.4743807 0.4806112
Kebutuhan Non Domestik = 15% dari
7 lt/detik
kebutuhan domestik 0.0693241 0.0702346 0.0711571 0.0720917
l/detik 0.1386483 0.1404693 0.1423142 0.1441834
8 Kehilangan Air (30%)
m3/det 0.0001386 0.0001405 0.0001423 0.0001442
l/detik 0.6701334 0.6789349 0.687852 0.6968862
9 Total Kebutuhan rata-rata
m3/det 0.0006701 0.0006789 0.0006879 0.0006969

No Uraian Satuan
2029 2030 2031 2032
1 Proyeksi Jumlah Penduduk jiwa 779 789 800 810
2 Jumlah Jiwa/Rumah jiwa 4 4 4 4
3 Jumlah Rumah unit 195 197 200 203
4 Pelayanan Penduduk (%) % 90% 90% 90% 90%
5 Kebutuhan Air lt/orang/hari 60 60 60 60
lt/hari 42070.189 42622.736 43182.54 43749.696
6 Kebutuhan Air Baku
lt/detik 0.4869235 0.4933187 0.4997979 0.5063622
Kebutuhan Non Domestik = 15% dari
7 lt/detik
kebutuhan domestik 0.0730385 0.0739978 0.0749697 0.0759543
l/detik 0.146077 0.1479956 0.1499394 0.1519087
8 Kehilangan Air (30%)
m3/det 0.0001461 0.000148 0.0001499 0.0001519
l/detik 0.7060391 0.7153121 0.724707 0.7342252
9 Total Kebutuhan rata-rata
m3/det 0.000706 0.0007153 0.0007247 0.0007342

BAB XIV-81
LAPORAN AKHIR
FS KONSERVASI DANAU, SITU DAN EMBUNG

DI KEPULAUAN RIAU

No Uraian Satuan
2033 2034 2035
1 Proyeksi Jumlah Penduduk jiwa 821 832 843
2 Jumlah Jiwa/Rumah jiwa 4 4 4
3 Jumlah Rumah unit 205 208 211
4 Pelayanan Penduduk (%) % 90% 90% 90%
5 Kebutuhan Air lt/orang/hari 60 60 60
lt/hari 44324.301 44906.453 45496.251
6 Kebutuhan Air Baku
lt/detik 0.5130127 0.5197506 0.526577
Kebutuhan Non Domestik = 15% dari
7 lt/detik
kebutuhan domestik 0.0769519 0.0779626 0.0789865
l/detik 0.1539038 0.1559252 0.1579731
8 Kehilangan Air (30%)
m3/det 0.0001539 0.0001559 0.000158
l/detik 0.7438685 0.7536384 0.7635366
9 Total Kebutuhan rata-rata
m3/det 0.0007439 0.0007536 0.0007635

Pada Tahun 2035 ( 18 Tahun Kedepan) debit air bersih dibutuhkan


pada Desa Sabang Mawang sebesar 0,76 lt/det.

4.10.10. SIMULASI KEANDALAN

Komponen Simulasi keandalan tampungan adalah kesetimbangan


Inflow Outflow dimana komponennya adalah sebagai berikut :
 Debit Inflow  Harian Limpasan Permukaan Tahun 2008 - 2016
 Hujan Yang Jatuh Pada Area Tampungan
 Kebutuhan Demand Air Baku
 Evaporasi pada area Genangan Tampungan
Dimana simulasi tampungan ini dikaji terhadap 2 Alternatif
pembangunan tampungan yaitu :
Kolam Tampungan dengan ukuran 40m x 40m x 3 m
Kolam Tampungan Tandon Tanam 30m x 25m x 3m
EVAPORASI POTENSIAL LOKASI STUDI
Evapotranspirasi adalah besarnya air yang diperlukan oleh tanaman
untuk proses evaporasi dan transpirasi pada perakaran tanaman.
Besarnya evapotranspirasi dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu:
suhu rerata bulanan (t), kelembaban relatif bulanan rerata (Rh),

BAB XIV-82
LAPORAN AKHIR
FS KONSERVASI DANAU, SITU DAN EMBUNG

DI KEPULAUAN RIAU

kecerahan matahari bulanan rerata (n/N), kecepatan angin bulanan


rerata (u), dan posisi geografis lokasi yang ditinjau.
Berdasarkan Data Klimatologi Tahun 2008 sd 2016 maka berikut ini
adalah perhitungan Evaporasi Potensial lokasi Studi :

Evapotranspirasi Potensial
6.00
Evapotranspirasi Potensial mm/hari

5.00

4.00

3.00

2.00

1.00

0.00
Des

Des
Mei

Sept
Feb

Nov
Apr

Feb
Jan

Jan

Apr

Jan

Jan
Okt

Agst

Okt

Okt
Jul

Mar

Jul

Jul

Mar
Jun

Jun
2008 2009 2010 2011 2013 2014 2015 2016
Tahun Bulan

Curah Hujan Sta Ranai

Gambar 14.71. Evapotranspirasi Potensial Lokasi Studi Tahun 2008 sd


2016

SIMULASI KEANDALAN LAYANAN TAMPUNGAN KOLAM 40 m x


40m x 3 m
Simulasi Keandalan Tampungan Kolong Sabang Mawang adalah
sebagai berikut:

BAB XIV-83
LAPORAN AKHIR
FS KONSERVASI DANAU, SITU DAN EMBUNG

DI KEPULAUAN RIAU

Gambar 14.72. Profil Muka Air Tampungan Kolong Sabang Mawang

Gambar 14.73. Profil Debit Spill Out Tampungan Kolong Sabang Mawang

Berdasarkan Simulasi keandalan layanan Tampungan diatas, maka


disimpulkan masih didapati air yang terbuang dalam jumlah yang besar

BAB XIV-84
LAPORAN AKHIR
FS KONSERVASI DANAU, SITU DAN EMBUNG

DI KEPULAUAN RIAU

melalui pelimpah. Agar debit air buangan tersebut dapat dimanfaatkan


maka di usulkan adanya kolam tampungan bak simpanan dibagian
lebih hilir untuk menangkap air buangan pada pelimpah Kolong Sabang
Mawang yang dialirkan melalui Saluran Drainase, sehingga disaat
musim musim hujan pengambilan air dapat dibantu suply ke penduduk
pada kolam tambahan ini.

SIMULASI KEANDALAN TANDON TANAM 30 m x 25 m x 3 m


Simulasi Keandalan Tampungan Tandon Tanam Alternatif tampungan
ke 2 Sabang Mawang adalah sebagai berikut:

Gambar 14.74. Profil Muka Air Pemakaian Volume Tandon Tanam 30m x
25m x 3m

Berdasarkan simulasi diatas maka disimpulkan bahwa pada Desain


Tampungan Alternatif 2, disimpulkan bahwa pada saat musim musim
kering, dengan pemakaian dan pengaliran untuk kebutuhan air bersih

BAB XIV-85
LAPORAN AKHIR
FS KONSERVASI DANAU, SITU DAN EMBUNG

DI KEPULAUAN RIAU

di Sabang Mawang tampungan tersebut selama 7 tahun beroperasi


terdapat peluang kegagalan tampungan menjadi habis selama 25 hari.
Untuk tetap menjaga profil tampungan air tetap pada genangan volume
normal maka setidaknya Tandon di Operasikan OFF ketika elevasi
muka air pada Tandon menurun hingga +7.5 m, ( pada simulasi
tampungan 7 tahun total hari untukoperasi off adalah 24 hari) sehingga
pada Tampungan Tandon Tanam tiak pernah mengalami kekosongan
yaitu seperti berikut di bawah ini: :

Gambar 14.75. Profil Muka Air Pemakaian Volume Tandon Tanam 30m x
25m x 3m Dengan O dan P.

BAB XIV-86
LAPORAN AKHIR
FS KONSERVASI DANAU, SITU DAN EMBUNG

DI KEPULAUAN RIAU

4.10.11. DESAIN TAMPUNGAN TANDON DINDING BETON MIRING

Pada desain alternatif ini, perencanaan tandon di rencanakan dengan


dinding beton dengan kemiringan 1 : 1. Tujuan alternatif desain ini
adalah untuk menambah kapasitas tampungan tandon menjadi lebih
besar daripada alternatif dinding beton tegak.

Selain daripada penambahan kapasitas tampungan, dengan


menggunakan dinding miring juga akan mengurangi dimensi plat
dinding beton menjadi lebih tipis,karena beban yang harus ditahan
menjadi jauh lebih berkurang.

Pada kajian ini dilakukan analisa stabilitas kontruksi terhadap bahaya :

1. Potensi longsor / Sliding


2. Potensi Guling
3. Potensi Geser

Berikut ini adalah kajian stabilitas kontruksi terhadap potensi berikut


diatas.

KAJIAN KEAMANAN TERHADAP SLIDING

Tabel 14.40. Parameter Propertis Tanah Sabang Mawang


Parameter Balai 1 Balai 2 Balai 3 Balai 4 Rerata
W 62.32 62.41 52.45 74.96 63.04
Wet (g/cm3) 1.76 1.71 1.76 1.68 1.73
C (Kg/cm2) 0.02 0.04 0.21 0.02 0.07
sudut geser 12.25 11.32 18.89 9.49 12.99
GS 2.69 2.7 2.81 2.71 2.73
gamma air
(g/cm3) 1 1 1 1 1.00
e 0.96 0.99 0.84 1.22 1.00
gamma SAt
(g/cm3) 1.86 1.85 1.98 1.77 1.87
gamma dry
(g/cm3) 1.37 1.36 1.52 1.22 1.37
Sumber: Hasil Uji Laboratorium

BAB XIV-87
LAPORAN AKHIR
FS KONSERVASI DANAU, SITU DAN EMBUNG

DI KEPULAUAN RIAU

BAB XIV-88
LAPORAN AKHIR
FS KONSERVASI DANAU, SITU DAN EMBUNG

DI KEPULAUAN RIAU

Berdasarkan kajian diatas kontruksi dinding Tandon miring memiliki


angka keamanan sebesar 1,9 atau dalam kategori aman.

KAJIAN KEAMANAN TERHADAP GAYA GULING DAN GESER

Stabilitas perlu dianalisis untuk mengetahui apakah konstruksi


bangunan ini kuat atau tidak, agar diperoleh bendung yang benar-benar
stabil, kokoh dan aman dari berbagai gaya-gaya yang bekerja pada
tubuh Sabo Dam maupun oleh berat tubuh Sabo Dam itu sendiri.
Perhitungan stabilitas Sabo Dam perlu dicari besarnya gaya-gaya yang
berusaha mengangkat dan mendorong Sabo Dam dari kedudukannya,
perhitungan dilakukan dengan meninjau keamanan dari pasangan
tubuh bendung terhadap adanya bahaya guling dan geser.
Gaya-Gaya Pada Tubuh Tampungan
Gaya-gaya yang bekerja pada tampungan, terdiri dari berbagai macam
gaya, baik gaya vertikal (tekanan tanah, berat sendiri bangunan serta
berat air diatasnya) dan gaya horizontal (tekanan air hilir dan hulu serta
tekanan tanah pasif dan aktif). Secara rinci gaya-gaya yang bekerja
pada tampungan adalah:
 Berat bangunan
 Tekanan tanah aktif dan pasif
 Gaya gempa
 Tekanan air dari luar

BAB XIV-89
LAPORAN AKHIR
FS KONSERVASI DANAU, SITU DAN EMBUNG

DI KEPULAUAN RIAU

Gambar 14.76. Gaya-gaya yang bekerja pada dinding miring tampungan

BAB XIV-90
LAPORAN AKHIR
FS KONSERVASI DANAU, SITU DAN EMBUNG

DI KEPULAUAN RIAU

Tabel 14.41. Berat Bangunan


Lengan (m) Momen (tm)
Notasi Perhitungan Berat
X Y Mx My
W1 4,04 x 0,14 x 1 x 2,4 1.36 1.5 1.75 2.036 2.376
W2 1/2 x 0,14 x 0,14 x 1 x 2,4 0.02 2.95 3.26 0.069 0.077
W3 1/2 x 0,14 x 0,14 x 1 x 2,4 0.02 0.05 0.26 0.001 0.006
W4 0,47 x 0,30 x 1 x 2,4 0.34 2.25 3.27 0.761 1.107
W5 1,35 x 0,15 x 1 x 2,4 0.486 3.15 3.34 1.531 1.623
W6 20 x 0,2 x 1 x 2,4 9.6 0.2 0.10 1.920 0.960
Jumlah 11.83 6.32 6.15
Sumber: Perhitungan

Koefisien tanah aktif

1−sin ɸ
Ka =
1+sin ɸ

dimana ɸ adalah sudut geser material tanah. Dalam perencanaan ini


sudut geser material lokasi perencanaan adalah 18,89º (hasil uji
laboratorium)

1−sin 18,89°
Ka =
1+sin 18,89°

= 0,52

Tabel 14.42. Tekanan Tanah Aktif


Notasi Perhitungan Gaya lengan momen
Rumus P = 1/2 x τ x h² x (t) (m) (tm)
ka
Pa1 1/2 x 1,76 x 3² x 0,52 4.118 0.333 1.373
Pa2 1/2 x 1,76 x 0.12² x 0,52 0.007 0.013 0.000088
Jumlah 4.125 1.373
Sumber: Perhitungan

Beban Gempa

Beban gempa didapat dari hasil perhitungan hasil perhitungan antara


berat bangunan dengan faktor gempa (E) dan dianggap bekerja

BAB XIV-91
LAPORAN AKHIR
FS KONSERVASI DANAU, SITU DAN EMBUNG

DI KEPULAUAN RIAU

sebagai gaya horizontal menuju hilir bendung. Besarnya faktor gempa


: (KP-06 Parameter Bangunan)

𝑎𝑑
E=
𝑔

dimana:

ad = n.(𝑎𝑐. 𝑧)𝑚

ac = percepatan dasar gempa dengan kala ulang

𝑎𝑐20 = 160 cm/dt² = 1,6 m/dt²

z = koefisien daerah gempa yang tergantung pada letak


geografis

= Kabupaten Natuna  0,1

Tanah Aluvium :n = 1,58

m = 0,89

ad = 1,58.(1,6 𝑥 0,1)0,89

= 0,309

g = percepatan gravitasi (9,81 m/dt²)

Tabel 14.43. Koefisien Jenis Tanah


Jenis n m
Batu 2,76 0,71
Divilium 0,87 1,05
Aluvium 1,58 0,89
Aluvium Lunak 0,29 1,32
Sumber: KP-06

Tabel 14.44. Periode Ulang dan Percepatan dasar Gempa


Periode Ulang Tahun ac (cm/dt²)
20 85

BAB XIV-92
LAPORAN AKHIR
FS KONSERVASI DANAU, SITU DAN EMBUNG

DI KEPULAUAN RIAU

100 160
500 225
1000 275
Sumber: KP-06

𝑎𝑑
Sehingga didapat nilai E =
𝑔

0,309 𝑚/𝑑𝑡²
= = 0,031
9,81 𝑚/𝑑𝑡²

Untuk beban gempa selanjutnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 14.45. Beban Gempa


Berat Berat.E Lengan Momen
Notasi
(ton) (ton) (m) (ton.meter)
W1 1.36 0.043 1.75 0.075
W2 0.02 0.001 3.26 0.0024
W3 0.02 0.001 0.26 0.0002
W4 0.34 0.011 3.27 0.0349
W5 0.49 0.015 3.34 0.0512
W6 9.60 0.303 0.1 0.0303
Jumlah 11.83 0.37 0.19
Sumber: Perhitungan

Tekanan Air

Tekanan air di bedakan menjadi dua menurut arah datangnya yaitu


tekanan air Horizontal dan tekanan air Vertikal.

Menurut kondisi air, tekanan air juga dibagi dua kondisi yaitu tekanan
air muka air normal dan tekanan air muka air banjir.

BAB XIV-93
LAPORAN AKHIR
FS KONSERVASI DANAU, SITU DAN EMBUNG

DI KEPULAUAN RIAU

Tabel 14.46. Tekanan air kondisi tampungan penuh


Gaya lengan momen
Notasi Perhitungan (t) (m) (tm)
Pw1 1/2 x τw x H²
1/2 x 1 x 2,9² 4.205 0.860 3.616
Wb1 τw x h1 x H
1 x 2,9 x 2,9 8.410 1.000 8.410
Sumber: Perhitungan

Tabel 14.47. Rekapitulasi Pembebanan


Gaya (ton) Momen (tm)
No Resume Pembebanan
Vertikal Horizontal Mx My
1 Berat Sendiri 11.829 - 6.319 6.148
2 Beban Gempa - 0.373 0.194 -
3 Tekanan Tanah Aktif (Pa) - 4.122 1.373 -
4 Tekanan Air Kondisi Penuh - 4.205 3.616 -
5 Berat Air Kondisi Penuh 8.410 - 8.410 -
Sumber: Perhitungan

Stabilitas Terhadap Guling

Untuk perhitungan stabilitas terhadap guling menggunakan persamaan


dibawah ini:

 Kondisi tampungan kosong (tanpa gempa)


𝑀𝑜𝑚𝑒𝑛 𝑇𝑎ℎ𝑎𝑛𝑎𝑛
SF =
𝑀𝑜𝑚𝑒𝑛 𝑔𝑢𝑙𝑖𝑛𝑔

𝑀𝑏𝑠
=
𝑀𝑝𝑎

6,319
=
1.373

= 4,60 > 1,5............Aman !

 Kondisi tampungan kosong (dengan gempa)


𝑀𝑜𝑚𝑒𝑛 𝑇𝑎ℎ𝑎𝑛𝑎𝑛
SF =
𝑀𝑜𝑚𝑒𝑛 𝑔𝑢𝑙𝑖𝑛𝑔

BAB XIV-94
LAPORAN AKHIR
FS KONSERVASI DANAU, SITU DAN EMBUNG

DI KEPULAUAN RIAU

𝑀𝑏𝑠
=
𝑀𝑝𝑎+𝑀𝑔𝑒𝑚𝑝𝑎

6,319
=
1.373+ 0.194

= 4,03 > 1,5............Aman !

 Kondisi tampungan terisi penuh (tanpa gempa)


𝑀𝑏𝑠+𝑀𝑎𝑏
SF =
𝑀𝑝𝑎+𝑀𝑝𝑤
6,319+8.410
=
1.373− 3,616

= 6,56 > 1,5 ............Aman !

 Kondisi tampungan terisi penuh (dengan gempa)


𝑀𝑏𝑠+𝑀𝑎𝑏
SF =
𝑀𝑝𝑎+𝑀𝑝𝑤+𝑀𝑔𝑒𝑚𝑝𝑎
6,319+8.410
=
1.373 − 3,616+ 0.194

= 7,18 > 1,5 ............Aman !

Stabilitas Terhadap Geser

Untuk perhitungan stabilitas terhadap geser menggunakan persamaan


dibawah ini:

𝑓.∑ 𝑉+𝐶.𝐴
Sf = ≥ Sf
∑𝐻

dimana

f = koefisien geser bahan (beton normal = 0,7)

C =0

A = 1 meter panjang

BAB XIV-95
LAPORAN AKHIR
FS KONSERVASI DANAU, SITU DAN EMBUNG

DI KEPULAUAN RIAU

 Kondisi tampungan kosong (tanpa gempa)


0,7 𝑥 (𝑊𝑏𝑠)+𝐶.𝐴
Sf =
𝑃𝑎
0,7 𝑥 (11.829)+0
Sf =
4.122

= 2,01 ≥ 1,5 .............Aman !

 Kondisi tampungan kosong (dengan gempa)


0,7 𝑥 (𝑊𝑏𝑠)+𝐶.𝐴
Sf =
𝑃𝑔𝑒𝑚𝑝𝑎+𝑃𝑎
0,7 𝑥 (11.829)+0
Sf =
4.122+0,373

= 1,84 ≥ 1,5 .............Aman !

 Kondisi tampungan terisi penuh (tanpa gempa)


0.7 𝑥 (𝑊𝑏𝑠+𝑊𝑎𝑏)+𝐶.𝐴
Sf =
𝑃𝑎𝑏+𝑃𝑎
0,7 𝑥 (11.829+ 8.410)+0
Sf =
− 4,205+ 4.122
= 177,06 ≥ 1,5 .............Aman !

 Kondisi tampungan terisi penuh (dengan gempa)


0,7 𝑥 (𝑊𝑏𝑠+𝑊𝑎𝑏)+𝐶.𝐴
Sf =
𝑃𝑎𝑏+𝑃𝑔𝑒𝑚𝑝𝑎+𝑃𝑎
0,7 𝑥 (11.829+ 8.410)+0
Sf =
− 4,205+ 4.122+ 0,373
= 48,36 ≥ 1,5 .............Aman !

Konsep Desain adalah sama dengan konsep alternatif terpilih diatas,


hanya perbedaan pada profil dinding beton pada tampungan Tandon.

Berikut adalah gambaran Desain Tandon Sabang Mawang alternatif


dinding beton miring.

BAB XIV-96
LAPORAN AKHIR
FS KONSERVASI DANAU, SITU DAN EMBUNG

DI KEPULAUAN RIAU

Gambar 14.77. Site Plan Tampungan Alternatif Dinding Miring Beton

BAB XIV-97
LAPORAN AKHIR
FS KONSERVASI DANAU, SITU DAN EMBUNG

DI KEPULAUAN RIAU

Gambar 14.78. Denah Dimensi Tandon Dinding Beton Miring

BAB XIV-98
LAPORAN AKHIR
FS KONSERVASI DANAU, SITU DAN EMBUNG

DI KEPULAUAN RIAU

Gambar 14.79. Potongan Tandon Dinding Miring Sabang Mawang (1)

BAB XIV-99
LAPORAN AKHIR
FS KONSERVASI DANAU, SITU DAN EMBUNG

DI KEPULAUAN RIAU

Gambar 14.80. Potongan Tandon Dinding Miring Sabang Mawang (2)

BAB XIV-100
LAPORAN AKHIR
FS KONSERVASI DANAU, SITU DAN EMBUNG

DI KEPULAUAN RIAU

Gambar 14.81. Visual Penataan Kawasan Tandon Miring Sabang Mawang

BAB XIV-101
LAPORAN AKHIR
FS KONSERVASI DANAU, SITU DAN EMBUNG

DI KEPULAUAN RIAU

14.1. UMUM ...................................................................................... 1

Gambar 14.1. Mata Air desa Sabang Mawang Setebak .............................. 2

Gambar 14.2. Lokasi Usulan Desa Sabang Mawang .................................. 3

14.2. KARAKTERISTIK HIDROLOGI SABANG MAWANG ............ 4

14.2.1. CURAH HUJAN RANCANGAN ..................................................... 4

Gambar 14.3. Curah hujan harian st Ranai Kabupaten Natuna ................. 4

Gambar 14.4. Curah hujan maksimum daerah st. Ranai ............................ 5

Tabel 14.1. Perhitungan log pearson III curah hujan Natuna ................. 5

Tabel 14.2. Perhitungan curah hujan rancangan Natuna ....................... 6

14.2.2. UJI SMIRNOV KOLMOGOROV ..................................................... 6

Tabel 14.3. Uji Smirnov Kolmogorov curah hujan Natuna ..................... 6

14.2.3. UJI CHI SQUARE........................................................................... 7

Tabel 14.4. Penentuan interval kelas CH Natuna .................................... 7

14.3. ANALISA LIMPASAN LAHAN SABANG MAWANG .............. 7

Gambar 14.5. Peta ketinggian wilayah Kabupaten Natuna ........................ 8

Gambar 14.6. Peta kemiringan wilayah Kabupaten Natuna ....................... 9

Tabel 14.6. Pembagian daerah tangkapan Sabang Mawang ............... 10

PERHITUNGAN DEBIT LIMPASAN HUJAN SABANG MAWANG ............ 11

Gambar 14.7. Grafik limpasan subbassin 1 Sabang Mawang .................. 11

Gambar 14.8. Grafik limpasan subbassin 2 Sabang Mawang .................. 11

Gambar 14.9. Grafik limpasan subbassin 3 Sabang Mawang .................. 12

Gambar 14.10. Grafik limpasan subbassin 4 Sabang Mawang .................. 12

Gambar 14.11. Grafik limpasan subbassin 5 Sabang Mawang.................. 13

Gambar 14.12. Grafik limpasan subbassin 6 Sabang Mawang .................. 13

Gambar 14.13. Grafik limpasan subbassin 7 Sabang Mawang.................. 14

BAB XIV-102
LAPORAN AKHIR
FS KONSERVASI DANAU, SITU DAN EMBUNG

DI KEPULAUAN RIAU

Gambar 14.14. Peta Limpasan Permukaan Lahan DAS Rencana Kolong


Sabang Mawang ............................................................................................. 15

14.4. DEBIT INFLOW AREA KOLONG SABANG MAWANG ....... 16

Gambar 14.15. Grafik limpasan outlet Sabang Mawang............................. 16

14.5. PERHITUNGAN DEBIT HUJAN RANCANGAN SABANG


MAWANG 17

Gambar 14.16. Grafik debit pada outlet kala ulang Q2 tahun .................... 17

Gambar 14.17. Grafik debit pada outlet kala ulang Q5 tahun .................... 17

Gambar 14.18. Grafik debit pada outlet kala ulang Q10 tahun .................. 18

Tabel 14.7. Rekapitulasi debit limpasan kala ulang kejadian hujan 2 th,
5th, 10 th 18

Gambar 14.19. Grafik rekapitulasi debit limpasan kala ulang kejadian hujan
2 th, 5th, 10 th 19

14.6. ANALISA EROS DAS RENCANA KOLONG SABANG


MAWANG 20

Gambar 14.20. Pembagian daerah tangkapan Sabang Mawang ............... 20

Gambar 14.21. Kelas Kekeritisan lahan Sabang mawang .......................... 21

Gambar 14.22. Grafik Rerata Erosi Sabang Mawang .................................. 21

Gambar 14.23. Peta Sebaran Erosi Lahan DAS Rencana Kolong Sabang
Mawang (Ton/Ha/Bulan) ................................................................................. 22

Gambar 14.24. Peta Sebaran Kelas Kekritisan Lahan DAS Rencana Kolong
Sabang Mawang ............................................................................................. 23

14.7. ANALISA POTENSI PENCEMARAN KUALITAS AIR .......... 24

Tabel 14.8. Tabel rerata bulanan inflow pollutant Sabang Mawang .... 24

Gambar 14.25. Grafik rerata Organik N Sabang Mawang kg N/Bulan ....... 24

Gambar 14.26. Grafik rerata Organik P pada outlet Sabang Mawang kg


P/Bulan 25

BAB XIV-103
LAPORAN AKHIR
FS KONSERVASI DANAU, SITU DAN EMBUNG

DI KEPULAUAN RIAU

Gambar 14.27. Grafik rerata NO3 pada outlet Sabang Mawang kg N/Bulan
25

Gambar 14.28. Grafik rerata NO2 pada outlet Sabang Mawang kg N/Bulan
26

Gambar 14.29. Grafik rerata NH4 pada outlet Sabang Mawang kg N/Bulan
26

Gambar 14.30. Grafik rerata Mineral P pada outlet Sabang Mawang kg


P/Bulan 27

Gambar 14.31. Grafik rerata CBOD pada outlet Sabang Mawang kg O/Bulan
27

Gambar 14.32. Grafik rerata DO pada outlet Sabang Mawang kg O/Bulan


28

14.8. DATA UJI LABORATORIUM MEKANIKA TANAH HASIL


BOR RENCANA KOLONG SABANG MAWANG ........................................... 28

Tabel 14.9. Lokasi pengambilan sampel tanah Sabang Mawang ........ 28

Tabel 14.10. Hasil uji Laboratorium mekanika tanah Sabang Mawang. 29

14.9. DATA UJI LABORATORIUM KUALITAS AIR MATAAIR


SUMBER INFLOW RENCANA KOLONG SABANG MAWANG ..................... 29

Tabel 14.11. Hasil Uji Laboratorium Kualitas Air sumber air Setebak
(PerMenkes 1990) ........................................................................................... 29

Tabel 14.12. Hasil Uji Laboratorium Kualitas Air sumber air Setebak (PP
82 tahun 2001) 30

14.10. KONSEP DESAIN KONSERVASI DAN PENYEDIAAN AIR


BERSIH SABANG MAWANG ......................................................................... 32

Gambar 14.33. Situasi Desain Konservasi Dan Penyediaan Air Baku


Sabang Mawang ............................................................................................. 33

Gambar 14.34. Visualisasi Area Kawasan Konservasi Tandon Sabang


Mawang 34

BAB XIV-104
LAPORAN AKHIR
FS KONSERVASI DANAU, SITU DAN EMBUNG

DI KEPULAUAN RIAU

4.10.1. PEMBANGUNAN TAMPUNGAN KOLONG SABANG


MAWANG 35

Gambar 14.35. Site Plan Tandon Tanam Kolong Sabang Mawang Terbuka
35

Gambar 14.36. Potongan memanjang desain tandon Sabang Mawang.... 36

Gambar 14.37. Denah dan Potongan Sloof Lantai ...................................... 37

Gambar 14.38. Detail penulangan soof dan kolom ..................................... 38

Gambar 14.39. Potongan Sistem Outlet menggunakan Pompa ................ 39

4.10.2. PEMBANGUNAN UTILITAS BANGUNAN PENGELUARAN 42

Tabel 14.13. Lengkung Kapasitas Tandon Sabang Mawang ................. 43

Gambar 14.40. Grafik Inflow Outflow Bangunan Pengeluaran Q 2th ........ 43

Gambar 14.41. Grafik Inflow Outflow Bangunan Pengeluaran Q 10 th ..... 44

Gambar 14.42. Profil Perencanaan Bangunan Pengeluaran dan Tinggi


Jagaan 45

4.10.3. PENATAAN KAWASAN KONSERVASI DAN WISATA


PENDIDIKAN 46

Gambar 14.43. Konsep Penataan Kawasan Tandon Sabang Mawang ...... 46

Gambar 14.44. Penataan Kawasan Taman Wisata Pendidikan .................. 47

4.10.4. PEMBANGUNAN DAN PENATAAN PERLINDUNGAN MATA


AIR SETEBAK DESA SABANG MAWANG KECAMATAN PULAU TIGA
KABUPATEN NATUNA ................................................................................... 48

Gambar 14.45. Fisual 3D Penataan Kawasan Sumber Mata Air ................ 48

Gambar 14.46. Fisual Broncapter Bak Penampung .................................... 49

Gambar 14.47. Denah dan Potongan Broncapture ..................................... 50

Gambar 14.48. Denah dan Potongan alternatif Broncapture ..................... 52

BAB XIV-105
LAPORAN AKHIR
FS KONSERVASI DANAU, SITU DAN EMBUNG

DI KEPULAUAN RIAU

4.10.5. PEMBANGUNAN INSTALASI JARINGAN TRANSMISI PIPA


DARI MATA AIR MENUJU KOLONG SABANG MAWANG SEPANJANG 3,7
KM. 53

Gambar 14.49. Skema perpipaan ................................................................. 53

Gambar 14.50. Profil ketinggan perpipaan .................................................. 54

1. Permodelan dengan debit 0,2 l/det ............................................................ 55


Gambar 14.51. Grafik Base Pressure Head debit 0,2 l/det ......................... 55

Tabel 14.14. Kehilangan energi pipa debit 0,2 l/det ................................ 55

Tabel 14.15. Tekanan air pada Junction debit 0,2 l/det .......................... 56

Gambar 14.52. Grafik Pressure Pada Pipa Transmisi 3,7 km .................... 56

Tabel 14.16. Kecepatan air pada pipa debit 0,2 l/det .............................. 57

Tabel 14.17. Waktu perjalanan air dari reservoir menuju bak


penampungan debit 0,2 l/det ......................................................................... 57

Gambar 14.53. Time Travel Aliran Pipa Transmisi ...................................... 58

2. Permodelan dengan debit 0,5 lt/det ........................................................... 58


Gambar 14.54. Grafik profile Pressure Head debit 0,5 l.det ....................... 58

Tabel 14.18. Kehilangan energi pada pipa debit 0,5 l/det....................... 59

Tabel 14.19. Tekanan air pada Junction debit 0,5 l/det .......................... 59

Gambar 14.55. Grafik Pressure Pada Pipa Transmisi 3,7 km Debit 0,5 lt/det
60

Tabel 14.20. Kecepatan air pada pipa debit 0,5 l/det .............................. 60

Tabel 14.21. Waktu Perjalanan Air Dari Reservoir Menuju Bak


Penampungan debit 0,5 l/det ......................................................................... 61

Gambar 14.56. Time Travel Aliran Pipa Transmisi ...................................... 61

3. Permodelan dengan debit 0,75 lt/det ......................................................... 62


Gambar 14.57. Grafik profile Pressure Head debit 0,75 l/det ..................... 62

Tabel 14.22. Kehilangan Energi Pada Pipa debit 0,75 l/det .................... 62

BAB XIV-106
LAPORAN AKHIR
FS KONSERVASI DANAU, SITU DAN EMBUNG

DI KEPULAUAN RIAU

Tabel 14.23. Tekanan Air Pada Junction debit 0,75 l/det ....................... 63

Gambar 14.58. Grafik Pressure Pada Pipa Transmisi 3,7 km Debit 0,75
lt/det 63

Tabel 14.24. Kecepatan Air Pada Pipa debit 0,75 l/det ........................... 64

Tabel 14.25. Waktu Perjalanan Air Dari Reservoir Menuju Bak


Penampungan debit 0,75 l/det ....................................................................... 64

Gambar 14.59. Time Travel Aliran Pipa Transmisi debit 0,75 l/det ............ 65

4. Permodelan dengan debit 1,00 lt/det ......................................................... 65


Gambar 14.60. Grafik profile Pressure Head debit 1,00 l/det ..................... 65

Tabel 14.26. Kehilangan energi pada pipa debit 1,00 l/det..................... 66

Tabel 14.27. Tekanan Air Pada Junction debit 1,00 l/det ....................... 66

Gambar 14.61. Grafik Pressure Pada Pipa Transmisi 3,7 km Debit 1.00
lt/det 67

Tabel 14.28. Kecepatan air pada pipa debit 1,00 l/det ............................ 67

Tabel 14.29. Waktu perjalanan air dari reservoir menuju bak


penampungan debit 1,00 l/det ....................................................................... 68

Gambar 14.62. Time Travel Aliran Pipa Transmisi debit 1,00 l/det ............ 68

5. Permodelan dengan debit 1,50 lt/det ............................................................ 69


Gambar 14.63. Grafik profile Pressure Head debit 1,50 l/det ..................... 69

Tabel 14.30. Kehilangan Energi Pada Pipa debit 1,50 l/det .................... 69

Tabel 14.31. Tabel tekanan air pada Junction debit 1,50 l/det ............... 70

Gambar 14.64. Grafik Pressure Pada Pipa Transmisi 3,7 km Debit 1.00
lt/det 70

Tabel 14.32. Kecepatan Air Pada Pipa debit 1,50 l/det ........................... 71

Tabel 14.33. Waktu Perjalanan Air Dari Reservoir Menuju Bak


Penampungan debit 1,50 l/det ....................................................................... 71

Gambar 14.65. Time Travel Aliran Pipa Transmisi debit 1,50 l/det ............ 72

BAB XIV-107
LAPORAN AKHIR
FS KONSERVASI DANAU, SITU DAN EMBUNG

DI KEPULAUAN RIAU

Tabel 14.34. Lokasi Pemasangan Blow Off Valve dan Valve Chamber . 73

4.10.6. PEMBANGUNAN UTILITAS SARANA DRAINASE SEKITAR


KOLONG SABANG MAWANG ....................................................................... 74

Tabel 14.35. Perhitungan Kebutuhan Dimensi Saluran Drainase Jalan


Raya 75

Gambar 14.66. Konsep Desain Dimensi Saluran Drainase ........................ 75

Tabel 14.36. Perhitungan Kebutuhan Dimensi Saluran Drainase


Tampungan 76

4.10.7. PEMBANGUNAN SUMUR SUMUR RESAPAN ( SUMUR


BIOPORI) 76

Gambar 14.67. Kontruksi Sumur Bopori...................................................... 76

Gambar 14.68. Lokasi Pemasangan Sumur Bioporii .................................. 77

4.10.8. PENANAMAN POHON DI AREA SEKITAR DAN DI AREA


UPSTREAM KOLONG SABANG MAWANG .................................................. 78

Gambar 14.69. Zona Penanaman Sekitar Tandon Sabang Mawang .......... 78

4.10.9. SIMULASI KEANDALAN LAYANAN TAMPUNGAN TANDON


SABANG MAWANG ........................................................................................ 79

Tabel 14.37. Data Jumlah Penduduk........................................................ 79

Tabel 14.38. Proyeksi Penduduk Desa Sabang Mawang ....................... 79

Gambar 14.70. Proyeksi Pertambahan Penduduk Desa Sabang Mawang 80

Tabel 14.39. Perhitungan Kebutuhan Air Baku Desa Sabang Mawang 80

4.10.10. SIMULASI KEANDALAN ...................................................... 82

EVAPORASI POTENSIAL LOKASI STUDI .................................................. 82

Gambar 14.71. Evapotranspirasi Potensial Lokasi Studi Tahun 2008 sd


2016 83

SIMULASI KEANDALAN LAYANAN TAMPUNGAN KOLAM 40 m x 40m x 3 m .. 83


Gambar 14.72. Profil Muka Air Tampungan Kolong Sabang Mawang ...... 84

BAB XIV-108
LAPORAN AKHIR
FS KONSERVASI DANAU, SITU DAN EMBUNG

DI KEPULAUAN RIAU

Gambar 14.73. Profil Debit Spill Out Tampungan Kolong Sabang Mawang
84

SIMULASI KEANDALAN TANDON TANAM 30 m x 25 m x 3 m .......................... 85


Gambar 14.74. Profil Muka Air Pemakaian Volume Tandon Tanam 30m x
25m x 3m 85

Gambar 14.75. Profil Muka Air Pemakaian Volume Tandon Tanam 30m x
25m x 3m Dengan O dan P. ........................................................................... 86

4.10.11. DESAIN TAMPUNGAN TANDON DINDING BETON MIRING


87

Tabel 14.40. Parameter Propertis Tanah Sabang Mawang .................... 87

Gambar 14.76. Gaya-gaya yang bekerja pada dinding miring tampungan90

Tabel 14.41. Berat Bangunan ................................................................... 91

Tabel 14.42. Tekanan Tanah Aktif ............................................................ 91

Tabel 14.43. Koefisien Jenis Tanah ......................................................... 92

Tabel 14.44. Periode Ulang dan Percepatan dasar Gempa .................... 92

Tabel 14.45. Beban Gempa ....................................................................... 93

Tabel 14.46. Tekanan air kondisi tampungan penuh .............................. 94

Tabel 14.47. Rekapitulasi Pembebanan ................................................... 94

Gambar 14.77. Site Plan Tampungan Alternatif Dinding Miring Beton ..... 97

Gambar 14.78. Denah Dimensi Tandon Dinding Beton Miring .................. 98

Gambar 14.79. Potongan Tandon Dinding Miring Sabang Mawang (1) .... 99

Gambar 14.80. Potongan Tandon Dinding Miring Sabang Mawang (2) .. 100

Gambar 14.81. Visual Penataan Kawasan Tandon Miring Sabang Mawang


101

BAB XIV-109
LAPORAN AKHIR
FS KONSERVASI DANAU, SITU DAN EMBUNG

DI KEPULAUAN RIAU

BAB XIV-110
LAPORAN AKHIR

Anda mungkin juga menyukai