Anda di halaman 1dari 21

BAB III

KEGIATAN PENDAHULUAN

Dalam kegiatan pendahuluan yang telah dilakukan pada Tahap Laporan Pendahuluan
pelaksanaan Pekerjaan ini adalah memiliki Sasaran hasil sebagai berikut :
1. Mendapatkan Gambaran Kondisi Lokasi Outlet Pipa Pembuangan Lumpur
Lapindo menuju Kali Porong
2. Mendapatkan Gambaran Profil Penampang Sungai dan memanjang Sungai
serta Denah
3. Mengetahui Sistem Persungaian dan kondisi Fisik sepanjang Kali Porong mulai
dari lokasi Outlet Pipa pembuangan lumpur Sidoarjo menuju Kali Porong hingga
muara.
4. Mengetahui Kondisi eksisting Muara kali Porong dan pemotretan Udara Muara
Kali Porong untuk mengetahui profil endapan Sedimen di Muara.
5. Merencanakan Methode Pelaksanaan dan lokasi area kegiatan Lapangan
nantinya diantaranya :
a) Pengukuran Topografi penampang memanjang dan Site Plan Kali Porong
Mulai 500 m Hulu Outlet Pipa Pembuangan Lumpur Sidoarjo hingga Muara
Kali Porong
b) Pengukuran Hidrometri Debit aliran Kali Porong pada lokasi lokasi penting
seperti pada Anak Sungai Kali Porong, pada site lokasi pipa Outlet
pembuangan Lumpur Sidoarjo
c) Pengambilan Sample Kualitas air Kali Porong Sebelum Outlet hingga Muara
Kali Porong dan Lokasi Semburan Lumpur sidoarjo
d) Pengukuran Konsentrasi sedimen Kali Porong mulai sebelum Pipa Outlet
Pembuangan Lumpur Sidoarjo hingga Muara Kali Porong

LAPORAN PENDAHULUAN V - 1
e) Pengambilan Sampling Sedimen Bed Load dan suspended Load Kali Porong
mulai sebelum Pipa Outlet Pembuangan Lumpur Sidoarjo hingga Muara
Kali Porong
Berikut ini hasil kegiatan Pendahuluan yang sudah terlaksana pada Tahap
Pendahuluan ini :

3.1 KONDISI OUTLET PIPA PEMBUANGAN LUMPUR SIDOARJO

Gambar 3.1. Lokasi Outlet Pipa Pembuangan Lumpur Sidoarjo

LAPORAN PENDAHULUAN V - 2
Pipa pembuangan Lumpur Lapindo adalah sejumlah 2 Pipa Outlet sebagai
fasilitas pembuang lumpur Sidoarjo menuju Kali Porong. Kondisi Pipa masih
tergolong baik, tidak memiliki indikasi adanya kerusakan atau kebocoran. Pipa
ini berfungsi mengeluarkan aliran lumpur dari kolam penampung terakhir dan
untuk dilepaskan pada Kali Porong.

Gambar 3.2. Tampak Atas Pipa Outlet Pengeluara Lumpur Sidoarjo

Pipa Outlet Pembuangan Lumpur Sidoarjo berada pada lokasi Jalan Tol lama
Surabaya Gempol , berada pada sisi kiri dan kanan dari jembatan Jalan Tol
tersebut.
Kondisi pipa disebelah Kiri Jembatan Tol arah Gempol tersebut sejumlah 4
lubang pipa pelepasan lumpur ke Kali Porong, dengan fasiltias bangunan berupa
struktur baja untuk pijakan Inspeksi. Kondisi Pipa secara struktur masih baik,
hanya karena cuaca dan iklim Pipa sudah membutuhkan perlindungan Cat untuk
mengatasi korosi yang terjadi.

Gambar 3.3. Pipa Outlet Lumpur Sidoarjo Sisi Kiri Jembatan Tol Lama ( Arah
Surabaya Gempol)

LAPORAN PENDAHULUAN V - 3
Gambar 3.4. Pipa Outlet Pembuangan Lumpur Sidoarjo sebelah Kanan
Jembatan Tol Lama arah Gempol

Pipa pengeluaran sebelah Kanan Jembatan Tol Lama Arah Gempol adalah
sejumlah 2 lubang pelepasan. Kondisi pipa secara kontruksi masih dalam kondisi
baik, sama seperti kondisi Pipa sebelah kiri jembatan tol lama arah gempol ini.

Gambar 3.5. Kolam Tampungan Sebelum Pipa Pembuangan

Gambar 3.6. Jalur Pipa Pembuang Dari Kolam Menuju Outlet

LAPORAN PENDAHULUAN V - 4
Untuk kebutuhan analisa pekerjaan ini, salah satunya adalah dilakukan
pengumpulan data sekunder volume debit pelepasan mnemalui ke dua pipa
tersebut. Pada saat kegiatan ini berlangsung Pipa Peembuangan tidak beroperasi
untuk membuang lumpur ke Kali prong.

Pada saat kegiatan peninjauan lapangan Pendahuluan


Tinggi muka air pada Pile Scale Pilar Jembatan terukur
setinggi 2.5 m. Kondisi aliran secara Visual aliran yang
mengalir di lokasi Site Pipa Pembuangan Lumpur Sidoarjo
ini dalam kondisi Normal seperti sungai sungai pada
umumnya di Indonesia.

Gambar 3.7. Jalur Pipa Menuju Outlet Pembuangan

LAPORAN PENDAHULUAN V - 5
Gambar 3.8. Jalur Pipa Dari Kolam Tampungan Terakhir

LAPORAN PENDAHULUAN V - 6
3.2 GAMBARAN KONDISI EKSISTING KALI PORONG

Gambar 3.9. Kali Porong Outlet Hingga Muara Kali Porong

Secara morfologi Sungai, Kali Porong merupakan Sungai yang memiliki bentuk
Lurus, tidak memiliki meandering belokan yang berbelok belok, sehingga
sepanjang aliran Kali Porong hingga menuju muara tidak terdapat hambatan
aliran karena bentuk morfologinya.

LAPORAN PENDAHULUAN V - 7
Perubahan arus yang terjadi pada aliran Kali Porong ini cenderung dikarenakan
oleh profil Dasar Sungainya, Seperti yang disajikan pada pengambilan Visual
lapangan dibawah ini.

Gambar 3.10. Profil Arus Deras pada ruas Kali Porong Setelah Outlet Pipa
Pengeluaran Lumpur Sidoarjo

Gambar 3.11. Pril Arus Tenang Pada Ruas Kali Porong Setelah Outlet Pipa
Pengeluaran Lumpur Sidoarjo

Keberadaan Tanggul tanggul Kali porong masih memiliki tinggi jagaan yang
sangat cukup dan tinggi, sehingga sepanjang Kali Porong Hingga Ruas Sungai
mendekati Muara Kali Porong, saat ini masih tergolong aman terhadap bahaya
banjir. Tanggul tanggul Kali Porong saat ini menggunakan Struktur Timbunan dan
dilapisi oleh pasangan Batu Kali, dimana saat ini Tanggul lapisan Pasangan Batu
Kali tersebut sudah penuh oleh tanaman rumput yang merambat.
Badan timbunan Tanggul didapati tanaman tanaman Keras yang mungkin secara
alami tumbuh, namun banyak juga yang sengaja untuk kegiatan tanam tanaman
produksi seperti Pisang bahkan tanaman sayur mayur dan bumbu bumbuan.
Dikhawatirkan aktifitas kegiatan tanam ini berdampak pada potensi kerusakan
Tanggul seperti longsoran Badan Tanggul akibat adanya pengolahan tanah

LAPORAN PENDAHULUAN V - 8
tanggul untuk bercocok tanam, adanya gangguan perakaran pada Pondasi
Tanggul Kali Porong.

Gambar 3.12. Kegiatan Bercocok Tanam pada Badan Timbunan Tanggul Kali
Porong

Gambar 3.13. Badan Tanggul di Tanami Pohon Pisang

Gambar 3.14. Struktur Lapisan Pasangan Batu Kali telah ditumbuhi tanaman
Rumput

Pada Ruas Kali Porong bagian Hilir mendekati muara, lahan lahan kiri dan kanan
Kali porong memiliki tinggi jagaan yang cukup dangkal / rendah. Berdasarkan
pengamatan bentuk profil lahan di ruas ruas tersebut, merupakan ruas Site Kali
Porong tanpa adanya Tanggul.

LAPORAN PENDAHULUAN V - 9
Gambar 3.15. Ruas Sungai Tak Bertanggul

LAPORAN PENDAHULUAN V - 10
3.3 SISTEM PERSUNGAIAN KALI PORONG INFLOW DEBIT

Gambar 3.16. Situasi Bendung Lengkong Baru

Dimuali dari Bendung Lengkong Baru Inflow Debit Kali Porong telah diatur besar
pengalirannya ke arah Hilirnya. Besaran debit yang mengalir ke Kali Porong ini
diataur dari pelepasan Bendung Lengkong Baru.
Besaran debit ke dua Yang masuk menjadi Inflow Kali Porong adalah pada Anak
Sungai di Hilir Bendung Lengkong Baru yaitu Sungai Sadang.

Gambar 3.17. Pertemuan Anak Sungai Kali Porong, Kali Sadang dan Kali
Porong

LAPORAN PENDAHULUAN V - 11
Gambar 3.18. Pertemuan Anak Sungai Kali Porong, Kali Kambing dan Kali
Porong

Selain dari pada, 2 anak Sungai tersebut, pada Kali Porong juga ditemukan sistem
inflow lain dari Drainasi besar area Urban sebelah kanan Aliran yaitu pada lokasi
112.72282o BT dan 7.54619o LS , ditemukan kontruksi Pintu pembuang
aliran yang dilepaskan masuk pada aliran Kali Porong.

Gambar 3.19. Pintu Pelapasan Debit Outflow Sebelah Kanan Aliran Kali Porong

LAPORAN PENDAHULUAN V - 12
Gambar 3.20. Saluran Pembawa Pelepasan Debit Menuju Kali Porong

3.4 KONDISI MUARA KALI PORONG

Kali Porong menuju Muara diawali dengan meandering sungai yang berbelok
mengarah keutara kemudian menuju arah Selatan, pada ruas ini lah dipastikan
aliran mengalami perlambatan, sehingga diperkirakan sepanjang ruas belokan
tersebut didapati banyak pendangkalan dasar Sungai Kali Porong oleh materialk
Sedimen.
Aliran menuju Muara pada awalnya tercabang menjadi 2, aliran cabang kecill
mengarah ke kiri aliran atau Arah utara, berdasarkan bentuk sudut belokan pada
Ruas tersebut, diperkirakan tidak berpengaruh terhadap laju reduksi
pengurangan beban sedimen pada Saungai Utama Kali Porong dalam jumlah
yang signifikan.
Muara Besar Sungai Utama Kali Porong merupakan pertemuan muara Sungai
antara Kali Porong dan Sungai disebelah Selatannya. Akibat adanya riwayat
pembuangan Lumpur Sidoarjo ini dimualai sejak Tahun 2006 dikabarkan pada
pertemuan Muara tersebut telah terbentuk Pulau yang dinamakan masyarakat
sekitar menjadi Pulau Lusi kepanjangan dari Lumpur Sidoarjo.

LAPORAN PENDAHULUAN V - 13
Dampak yang diterima oleh Muara Kali Porong akibat adanya pembuangan
Lumpur Sidoarjo ini napak jelas terlihat perubahannya dari waktu kewaktu
memiliki pola perubahan yang sangat dinamis yaitu pada area pertemuan Muara
Kedua sungai tersebut, Kali Porong dan Sungai sebelah selatannya.

Meandering Kali Porong Ruas Menuju Muara Kali Porong

Gambar 3.21. Pertemuan Muara Kali Prong dan Sungai lainnya sebelah Selatan

Gambar 3.22. Pulau Lusi Pulau yang muncul setelah adanya pembuangan
lumpur Sidoarjo

LAPORAN PENDAHULUAN V - 14
Gambar 3.23. Peta Lokasi Outlet Pembuangan Lumpur Kali Porong

LAPORAN PENDAHULUAN V - 15
Gambar 3.24. Peta Identifikasi Pendahuluan Outlet Pipa Pembuangan Lumpur Sidoarjo

LAPORAN PENDAHULUAN V - 16
Gambar 3.25. Peta Identifikasi Pendahuluan Kondisi Kali Porong (B)

LAPORAN PENDAHULUAN V - 17
Gambar 3.26. Peta Identifikasi Pendahuluan Kondisi Kali Porong (C)

LAPORAN PENDAHULUAN V - 18
3.5 KAJIAN PENDEKATAN METHODOLOGI LAPANGAN
Berdasarkan data data lapangan dan data sekunder yang didapatkan, maka
pada kegiatan ini dilakukan pendekatan hal hal yang akan dihadapi dilapangan
untuk aksi kegiatan yang dituju, dan membutuhkan methode bagaimana agar
target tujuan kegiatan dapat terlaksana dengan baik.
I. Methode dan Site pengukuran Topografi Kali Porong 500 m sebelum Outlet
Pembuuangan Hingga Muara

Kali porong adalah memiliki bentangan lebar yang sangat lebar ± 150 m,
dan kedalaman saat kondisi musimBulan Maret, ketinggian muika air kali
Porong sekitar ± 2,5 m. Menimbang lebar dan kedalamn arus sangat besar
maka methode pengukuran yang dilakukan adalah:
a. menggunakan Perahu Motor, sebagai akses saat perjalanan di air.
b. Jenis sifat pekerjaan ini adalah lebih condong kepada jenis kegiatan
penelitian, maka kegiatan pengukuran profil penampang sungai
dilakukan setiap range lebar sungai 5 sd 10 m an.
c. Untuk menunjang kegiatan survey hidrometri, selain pengukuran Kali
Porong 500 hulu outlet Pipa Pembuangan lumpur Sidoarjo, juga
dilakukan pengukuran profil penampang sungai pada muara anak
sungai Kali Porong.
II. Methode Pengambilan Sampel Kualitas Air dan Kandungan Semburan
Lumpur Sidoarjo
Pengambilan sampel Kualitas air dan semburan lumpur Sidoarjo, dapat
dilakukan pada tampungan Kolam Terakhir, pada area yang tenang.

LAPORAN PENDAHULUAN V - 19
Gambar 3.27. Kolam Penampung Terakhir Semburan Lumpur Sidoarjo

III. Pengukuran Hidrometri Debit Aliran, Sample Sedimen Bed Load, Suspended
Load, dan Insitu TSS, serta pengambilan Sampel Kualitas Air.
Setelah mempelajari kondisi persungaian dilapangan dan komparasi
menggunakan peta cita Satelit, maka dalam kegiatan pendahuluan ini
dilakukan pendekatan rencana kegiatan lapangan tersebut diatas dilakukan
:
a. Pengukuran Hidrometri Debit, Kecepatan, Sampling Sedimen dan
Kualitas air pada pertemuan anak sungai Sadang dan Kali Porong.
b. Pengukuran Hidrometri Debit, Kecepatan, Sampling Sedimen dan
Kualitas air pada pertemuan anak sungai Kambing dan Kali Porong.
c. Pengukuran Hidrometri Debit, Kecepatan, Sampling Sedimen dan
Kualitas air pada Kali Porong Sebelum Outlet Pipa Pembuangan lumpur
Sidoarjo
d. Pengukuran Hidrometri Debit, Kecepatan, Sampling Sedimen dan
Kualitas air pada Kali Porong sesudah Outlet Pipa Pembuangan lumpur
Sidoarjo
e. Pengukuran Hidrometri sampling Sedimen pada Ruas Sungai yang
berpotensi mengalami adanya perubahan Aliran, dilakukan Hingga
Muara.
IV. Pengukuran Bathimetri

Bathimetri yang dilakukan dapat menjangkau kondisi mewakili 200 m


kearah laut, dengan sepanjang cakupan muara yang terpengaruh langsung
terhadap aliran Kali Porong

LAPORAN PENDAHULUAN V - 20
Gambar 3.28. Batas Pendekatan Awal Cakupan Luasan Bathimetri Muara Kali
Porong

LAPORAN PENDAHULUAN V - 21

Anda mungkin juga menyukai