Network Administrator atau Administrator Jaringan (KBJI: 2522.02; ISCO: 2522) memiliki
tanggung jawab dalam memelihara perangkat keras komputer dan perangkat lunak yang
terdiri dari suatu jaringan komputer yang mencakup penyebaran, konfigurasi, pemeliharaan
dan pemantauan peralatan jaringan aktif. Skema Network Administrator bertujuan untuk
digunakan sebagai acuan dalam kegiatan sertifikasi kompetensi jabatan kerja Network
Administrator. Skema mengacu pada Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia
(SKKNI) Kategori Informasi dan Komunikasi Golongan Pokok Telekomunikasi Bidang
Jaringan Komputer Nomor 321 Tahun 2016 tanggal 24 November 2016.
1. LATAR BELAKANG
Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) yang pesat menjadikan TIK
sebagai sebuah enabler dan aset yang berharga bagi organisasi dalam bersaing di kancah
global. Dengan demikian, TIK telah menjadi bagian yang tak terpisahkan dari sebuah
organisasi di Abad ke-21. Tingginya penetrasi TIK di berbagai organisasi berdampak pada
besarnya kebutuhan akan Sumber Daya Manusia berbasis TIK atau SDM TIK, salah
satunya adalah kebutuhan akan jabatan kerja Network Administrator.
Skema Network Administrator terdiri dari 7 (tujuh) unit kompetensi yang mengacu pada
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) Kategori Informasi dan Komunikasi
Golongan Pokok Telekomunikasi Bidang Jaringan Komputer Nomor 321 Tahun 2016
tanggal 24 November 2016. Skema ini disusun untuk menjawab kebutuhan akan jabatan
kerja Network Administrator yang memiliki tanggung jawab dalam memelihara perangkat
keras komputer dan perangkat lunak yang terdiri dari suatu jaringan komputer yang
mencakup penyebaran, konfigurasi, pemeliharaan dan pemantauan peralatan jaringan aktif.
Selain itu, skema ini juga bertujuan untuk digunakan sebagai acuan dalam kegiatan
sertifikasi kompetensi Network Administrator bagi tenaga kerja yang telah memperoleh
kompetensi melalui proses pendidikan dan pelatihan, maupun melalui pengalaman kerja.
Diharapkan skema sertifikasi dapat memberikan manfaat bagi para pemangku kepentingan
sebagai berikut:
Bagi Industri
Membantu industri meyakinkan kepada kliennya bahwa jasanya telah dibuat oleh
tenaga-tenaga yang kompeten
Membantu industri dalam rekruitmen dan mengembangkan tenaga berbasis
kompetensi guna meningkatkan efisensi pengembangan SDM khususnya dan
efisiensi nasional pada umumnya
Membantu industri dalam sistem pengembangan karir dan remunerasi tenaga
berbasis kompetensi dan meningkatkan produktivitas
Membantu memastikan link and match antara kompetensi lulusan dengan tuntutan
kompetensi dunia industri
Membantu memastikan tercapainya efisiensi dalam pengembangan program diklat
1
SKEMA NETWORK ADMINISTRATOR FR.SKEMA-02
3. TUJUAN SERTIFIKASI
3.1. Memberikan Sertifikat Network Administrator yang mengacu pada SKKNI bagi
tenaga kerja yang memenuhi persyaratan dan memelihara kompetensinya pada
bidang networking.
3.2. Sebagai acuan pelaksanaan uji kompetensi bagi LSP INFORMATIKA dan asesor
kompetensi.
4. ACUAN NORMATIF
2
SKEMA NETWORK ADMINISTRATOR FR.SKEMA-02
5.2. Deskripsi
Network Administrator bertanggung jawab dalam memelihara perangkat keras
komputer dan perangkat lunak yang terdiri dari suatu jaringan komputer yang
mencakup penyebaran, konfigurasi, pemeliharaan dan pemantauan peralatan
jaringan aktif.
5.3. Tugas
Network Administrator memiliki tugas meliputi:
1) Memantau dan memelihara jaringan, server, dan keamanan;
2) Memastikan konektivitas jaringan di seluruh LAN / WAN infrastruktur
perusahaan;
3) Memperbaiki masalah-masalah yang tidak dapat diselesaikan di Tier1
(helpdesk) atau Tier 2 (desktop /teknisi jaringan);
4) Melakukan pemeliharaan fasilitas jaringan, seperti driver dan pengaturan
komputer pribadi serta printer dan semacamnya; bertanggung jawab terhadap
keamanan jaringan;
5) Menetapkan alamat IP ke perangkat yang terhubung ke jaringan;
6) Menetapkan alamat IP; dan
7) Membantu untuk memastikan bahwa administrator mengetahui setiap sistem
yang terhubung dan yang secara pribadi bertanggung jawab untuk sistem.
3
SKEMA NETWORK ADMINISTRATOR FR.SKEMA-02
pengguna.
2.3. Fitur-fitur fisik dipertimbangkan sebagai hasil dari desain
jaringan.
2.4. Peta jaringan sesuai dengan keadaan gedung/lapangan
dibuat.
2.5. Rancangan kebutuhan perkabelan disusun.
2.6. Biaya keseluruhan diperhitungkan.
2.7. Analisis proyeksi pengembangan jaringan dibuat.
5
SKEMA NETWORK ADMINISTRATOR FR.SKEMA-02
laporan tertulis.
2.2. Konfigurasi jaringan yang berhubungan dengan masalah
dikumpulkan.
3. Menganalisis informasi 3.1. Hasil semua fakta dianalisis dengan pengetahuan dan
sumber informasi referensi lainnya.
3.2. Hasil analisis yang ada menjadi prioritas solusi untuk
dijadikan solusi.
4. Memperbaiki kerusakan 4.1. Konfigurasi disesuaikan dengan hasil rekomendasi
konfigurasi jaringan perbaikan.
4.2. Konfigurasi diuji dengan menggunakan tools perbaikan
masalah jaringan.
5. Mendokumentasikan 5.1. Hasil konfigurasi yang baru didokumentasikan.
tindakan terhadap 5.2. Informasi perbaikan konfigurasi diinformasikan kepada
perbaikan kerusakan pihak-pihak yang bersangkutan.
konfigurasi
7
SKEMA NETWORK ADMINISTRATOR FR.SKEMA-02
6.1. Minimal telah menyelesaikan pendidikan Sekolah Menengah Atas (SMA) / Sekolah
Menengah Kejuruan (SMK) / Madrasah Aliyah (MA); atau
6.2. Memiliki sertifikat pelatihan bidang networking yang sesuai dengan skema
sertifikasi; atau
6.3. Memiliki pengalaman kerja pada bidang yang sesuai dengan unit kompetensi yang
diujikan minimal 1 tahun.
8
SKEMA NETWORK ADMINISTRATOR FR.SKEMA-02
8. BIAYA SERTIFIKASI
9. PROSES SERTIFIKASI
9
SKEMA NETWORK ADMINISTRATOR FR.SKEMA-02
10
SKEMA NETWORK ADMINISTRATOR FR.SKEMA-02
11
SKEMA NETWORK ADMINISTRATOR FR.SKEMA-02
12
SKEMA NETWORK ADMINISTRATOR FR.SKEMA-02
9.9. Banding
9.9.1. Peserta dapat mengajukan banding jika mendapatkan hasil yang tidak sah
dan/atau proses tidak sah atau tidak adil.
9.9.2. Banding dapat dilakukan peserta pada:
a. Tahap pra-asesmen dimana calon peserta dinyatakan belum memenuhi
persyaratan untuk mengikuti proses uji kompetensi.
b. Tahap Proses asesmen dimana peserta direkomendasikan harus
mengikuti uji kompetensi.
c. Tahap Keputusan uji kompetensi dimana peserta dinyatakan belum
kompeten.
d. Tahap penetapan oleh LSP INFORMATIKA dimana dalam pleno LSP
INFORMATIKA mensahkan/tidak mensahkan rekomendasi asesor.
9.9.3. LSP INFORMATIKA menetapkan prosedur untuk menerima, melakukan
kajian, dan membuat keputusan terhadap banding. Proses penanganan
banding mencakup setidaknya unsur-unsur dan metoda berikut :
a. Proses untuk menerima, melakukan validasi dan menyelidiki banding,
dan untuk memutuskan tindakan apa yang diambil dalam
menanggapinya, dengan mempertimbangkan hasil banding sebelumnya
yang serupa;
b. Penelusuran dan perekaman banding, termasuk tindakan-tindakan untuk
mengatasinya;
c. Memastikan bahwa, jika berlaku, perbaikan yang tepat dan tindakan
perbaikan dilakukan.
9.9.4. LSP INFORMATIKA membuat kebijakan dan prosedur yang menjamin bahwa
semua banding direspon secara konstruktif dan tidak memihak.
9.9.5. Penjelasan mengenai proses penanganan banding dapat diketahui publik
tanpa diminta.
9.9.6. LSP INFORMATIKA bertanggung jawab atas semua keputusan di semua
tingkat proses penanganan banding. LSP INFORMATIKA menjamin bahwa
personil yang terlibat dalam pengambilan keputusan proses penanganan
banding berbeda dari mereka yang terlibat dalam keputusan yang
menyebabkan banding.
9.9.7. Penyerahan, investigasi dan pengambilan keputusan atas banding tidak akan
mengakibatkan tindakan diskriminatif terhadap pemohon banding.
9.9.8. LSP INFORMATIKA memberitahukan secara resmi kepada pemohon
banding pada akhir proses penanganan banding.
Berikut ini merupakan prinsip etika profesi yang mengacu pada Ikatan Profesi Komputer
dan Informatika Indonesia (IPKIN):
10.1. Prinsip Standar Teknis – melaksanakan tugas secara profesional sesuai dgn
bidang profesinya
13
SKEMA NETWORK ADMINISTRATOR FR.SKEMA-02
14