Anda di halaman 1dari 11

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian
Metode penelitian ini adalah penelitian non eksperimental dengan jenis
deskripsi korelasi dengan menggunakan pendekatan cross sectional.
B. Populasi dan Sampel Penelitian
1. Populasi Penelitian
Populasi dalam penelitian ini adalah lansia wanita dengan
osteoarthritis di wilayah kerja Puskesmas Pleret Kabupaten Bantul
Yogyakarta yang tercatat pada bulan Desember 2017 dengan jumlah
sebanyak 182 orang pada Dusun Trayeman.
2. Sampel Penelitian
Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu
probability sampling dengan cara simple random dengan kriteria sebagai
berikut:
a. Kriteria inklusi
1) Wanita dengan osteoarthritis
2) Usia ≥ 60-70 tahun.
3) Mampu berkomunikasi secara verbal dan kooperatif
4) Bersedia menjadi responden
b. Kriteria eksklusi
1) Lansia yang mengalami gangguan tidur karena cidera
2) Lansia dengan gangguan penglihatan atau tunanetra
Berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi jumlah sampel pada penelitian
ini adalah 60 orang.
C. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan di Dusun Trayeman wilayah kerja
Puskesmas Pleret Kabupaten Bantul Yogyakarta.Waktu penelitian bulan
Januari-Desember 2017.

41
42

D. Hubungan Antar Variabel

Kualitas tidur lansia


Kemampuan fungsional wanita osteoarthritis

Variabel Bebas Variabel Terikat

1. Lingkungan
2. Makanan
3. Aktivitas Fisik

Gambar 3.1
Hubungan Antar Variabel

Keterangan :
: Diteliti
: Tidak Diteliti

E. Variabel Penelitian
Variabel dalam penelitian ini meliputi variabel bebas dan variabel
terikat.
1. Variabel bebas (independent variable)
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah kemampuan fungsional
2. Variabel terikat (dependent variable)
Variabel terikat dalam penelitian ini adalah kualitas tidur
3. Variabel Pengganggu (counfounding)
Variabel pengganggu dalam penelitian ini adalah
a. Lingkungan
Lingkungan fisik adalah segala sesuatu yang berada di
sekitar manusia yang bersifat tidak bernyawa, misalnya
kelembaban udara, suhu, angin, rumah dan benda mati lainnya
(Nurhidayah et al. 2007 dalam Silvanasari,2012 ). Lingkungan
tempat lansia tidur berpengaruh penting terhadap kemampuan
untuk tertidur dan tetap tertidur (Potter & Perry, 2005).
43

Lingkungan merupakan variabel pengganggu yang tidak dapat


dikendalikan oleh peneliti
b. Makanan
Potter & Perry (2005), menyatakan bahwa makan besar,
berat, dan berbumbu pada makan malam dapat menyebabkan
kesulitan dalam proses pencernaan. Hal ini dapat mengganggu
tidur. Alergi terhadap makanan juga dapat menyebabkan insomnia.
Hauri & Linde (1990, dalam Potter & Perry, 2005). Makanan
merupakan variabel pengganggu yang tidak dapat dikendalikan
oleh peneliti
c. Aktivitas Fisik
Aktivitas dan latihan fisik dapat meningkatkan kelelahan
dan untuk tidur. Latihan fisik yang melelahkan sebelum tidur
membuat tubuh mendingin dan meningkatkan relaksasi. Individu
yang mengalami kelelahan menengah biasanya memperoleh tidur
yang tenang terutama setelah bekerja atau melakukan aktivitas
yang menyenangkan (Potter & Perry, 2006) Aktivitas fisik
merupakan variabel pengganggu yang tidak dapat dikendalikan
oleh peneliti.
F. Definisi Operasional
Definisi operasional dari masing-masing variabel dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut:
1. Kemampuan fungsional
Kemampuan fungsional merupakan kemampuan lansia wanita
untuk tetap menjalankan aktivitas sehari-hari. Alat ukur yang digunakan
adalah Western Ontario and McMaster Universities Osteoarhtritis
Index (WOMAC SCORE ). Terdiri dari 24 pertanyaan dengan
ketentuan 5 pertanyaan yang berhubungan dengan nyeri, 2 pertanyaan
yang berhubungan dengan kekakuan dan 17 pertanyaan yang
berhubungan dengan aktivitas fungsional, skala data yang digunakan
adalah data ordinal. Dengan kategori sebagai berikut: kemampuan
44

fungsional ringan jika jumlah skor 0-<40%, sedang skor 40-<70%,


berat skor 70%-100%.
2. Kualitas tidur
Kualitas tidur merupakan penilian aktifitas tidur yang dapat
digambarkan dengan kriteria baik dan buruk. Kualitas tidur baik yaitu
keadaan seseorang yang tidak mengalami gangguan dalam tidurnya dan
senantiasa merasa bugar saat bangun di pagi hari, sedangkan kualitas
tidur buruk yaitu keadaan seseorang yang mengalami gangguan dalam
tidurnya sehingga membuatnya tidak nyaman untuk tidur dan
mengganggu aktifitasnya di siang hari. Alat ukur yang digunakan
adalah Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI). Terdiri dari 7
komponen: kualitas tidur, latensi tidur, durasi tidur, efesiensi kebiasaan
tidur,gangguan tidur, penggunaan obat tidur dan gangguan fungsi tubuh
disiang hari, tiap domain nilainya berkisar antara 0=tidak ada masalah
sampai 3=masalah berat skala data yang digunakan adalah data ordinal.
Dengan kategori yaitu buruk jika skor total ˃5 dan baik jika skor total ≤
5.
G. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
1. Data primer
Data primer dalam penelitian ini berupa data yang bersumber
langsung dari responden. Data primer ini diperoleh melalui hasil
kuesioner.
2. Data sekunder
Data yang didapatkan dari jurnal, buku, serta data dari Puskesmas
Pleret Kabupaten Bantul Yogyakarta.
H. Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini ada dua yaitu instrumen
WOMAC SCORE untuk mengukur kemampuan fungsional dan instrumen
Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI) untuk mengukur kualitas tidur.
45

1. Instrumen kemampuan fungsional


Instrumen kemampuan fungsional menggunakan WOMAC
SCORE yang di adopsi dari penelitian Agung (2016). Terdiri dari 24
pertanyaan dengan ketentuan 5 pertanyaan yang berhubungan dengan
nyeri, 2 pertanyaan yang berhubungan dengan kekakuan dan 17
pertanyaan yang berhubungan dengan aktivitas fungsional. Dalam
kuesioner tersebut, jawaban dari masing-masing pertanyaan diberi skor 1
sampai 5.Dengan ketentuan penilaian: 1=Tidak ada, 2=Ringan, 3=Sedang,
4=Berat, 5=Sangat berat Selanjutnya skor dari 24 pertanyaan dijumlah,
dibagi 96 dan dikalikan 100% untuk mengetahui skor totalnya. Dengan
kategori sebagai berikut: ringan jika jumlah skor 0-<40%, sedang skor 40-
<70%, berat skor 70%-100%. Semakin besar skor menunjukkan semakin
berat nyeri dan disabilitas pasien OA tersebut, dan sebaliknya.

Tabel 3.2
Kisi-kisi kuesioner Western Ontario and McMaster Universities
Osteoarhtritis Index ( WOMAC SCORE)
Komponen Item Jumlah
Nyeri 1, 2, 3, 4, 5 5
Kekakuan 6, 7 2
Aktivitas fungsional 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17
17, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 24

2. Instrumen kualitas tidur


Instrumen kualitas tidur menggunakn Pittsburgh Sleep Quality
Index (PSQI) yang di adopsi dari penelitian Amalia (2017). PSQI
terdiri dari 7 komponen: kualitas tidur, latensi tidur, durasi tidur,
efesiensi kebiasaan tidur,gangguan tidur, penggunaan obat tidur dan
gangguan fungsi tubuh disiang hari Tiap domain nilainya berkisar
antara 0 (tidak ada masalah) sampai 3 (masalah berat). Nilai setiap
komponen kemudian dijumlahkan menjadi skor global antara 0-21.
Interpretasi skor <5 menandakan kualitas tidur baik, dan skor ≥5
menandakan kualitas tidur buruk Skor global >5.
46

Tabel 3.3
Kisi-kisi kuesioner Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI)

Komponen No.item Sistem penilain


Jawaban Nilai skor

Kualitas 8 Sangat baik 0


tidur Cukup baik 1
Buruk 2
Sangat buruk 3
Latensi tidur 2 0-15 menit 0
16-30 menit 1
31-60 menit 2
>60 menit 3
Skor latensi tidur 2+5a 1-2 1
3-4 2
5-6 3
Durasi tidur 4 >7 jam 0
6-7 jam 1
5-6 jam 2
> 5 jam 3
Efisiensi tidur 1+3 ≥85% 1
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑙𝑎𝑚𝑎𝑛𝑦𝑎
𝑡𝑖𝑑𝑢𝑟
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑥 100 <85-75% 2
𝑙𝑎𝑚𝑎𝑛𝑦𝑎 𝑗𝑎𝑚
𝑑𝑖𝑡𝑒𝑚𝑝𝑎𝑡 𝑡𝑖𝑑𝑢𝑟
<75-65% 3

<65% 4

Gangguan tidur 5b,5c,5d,5f, 0 0


5g,5h,5i,5j ≥1 dan <9 1
>9 dan ≤18 2
>18 3
Penggunaan obat
Disfungsi di siang hari 7+8 0 0
1-2 1
3-4 2
5-6 3

I. Validitas dan Reabilitas


1. Instrumen WOMAC SCORE
WOMAC SCORE sudah distandarisasi secara internasional.
Beberapa negara sudah melakukan uji coba validitas dan reabilitas alat
ini seperti Swedia, Italia, Spanyol, Israel, Thailand, Maroko dan
47

Jerman, semuanya menyatakan bahwa Indeks WOMAC adalah


instrumen yang sangat reliabel dan valid untuk mengevaluasi tanda dan
gejala osteoarthritis (Stucki, et al.,1996; Neumann dan Yaron, 1999;
Roos dan Lohmander,1999; Escobar, et al.,2002; Salaffi et al.,2003;
Faik et al.2008 dalam Bachtiar 2010).
Penelitian yang dilakukan oleh Bachtiar (2010) mengungkapan
bahwa Hasil uji validitas dan reabilitas yang dilakukan oleh peneliti
juga memperhatikan bahwa indeks WOMEC merupakan instrumen
yang reliabel dan valid. Dari 24 pertanyaan pada indeks WOMEC di
dapatkan df = 22. Pada tingkat kemaknaan 5%, didaptkan angka r tabel
= 0,404. Sementara itu, dalam uji statistik antar skor masing-masing
variabel dengan skor total didaptkan nilai r hasil seluruh pernyataan
dinyatakan valid. Dengan uji Alpha Cronbach terhadap indeks
WOMEC didaptkan nilai 0,951. Nilai ini berada di atas batas minimal
0,70 sehingga dapat dismpulkan bahwa indeks WOMEC mempunyai
reabilitas yang bak. Hasil ini menunjukan konsistensi dengan uji coba-
uji coba yang telah dilakukan dibeberapa negara sebagaimana telah
disebutkan di atas. sehingga peneliti tidak dilakukan uji validitas dan
reliabilitas.
2. Instrumen PSQI
Validitas dan reliabilitas kuesioner PSQI telah baku dan telah di
publish sehingga peneliti tidak perlu melakukan uji validitas dan
reliabilitas. Kuesioner PSQI telah dilakukan uji validitas dan
reliablilitas pada penelitian Agustin (2012) dengan melakukan uji coba
kepada 30 orang responden dengan hasil bahwa r hitung (0,410-0,831)
> r tabel (0,361), dan koefisien reliablilitas (Cronbach Alpha) sebesar
0,83, sehingga peneliti tidak dilakukan uji validitas dan reliabilitas.
PSQI telah banyak digunakan dalam penelitian-penelitian sebelumnya,
yaitu digunakan dalam penelitian oleh Widyastuti (2015), Amalia
(2017), dan Magfirah (2016).
48

J. Teknik Pengolahan Data


Setelah terkumpul data, maka dilakukan pengolahan data yang
diperoleh dengan empat tahap yaitu :
1. Editing atau memeriksa data yaitu data yang diperoleh dari kuesioner
dilihat kelengkapan datanya. Kalau ada data yang belum lengkap maka
kuesioner tersebut tidak digunakan.
2. Coding dengan memberikan kode pada kolom untuk mempermudah
pada saat analisis data. Lembar kode berisi nomor responden dan
nomor-nomor pertanyaan.
3. Processing atau memasukan data yaitu setelah diubah dalam bentuk
kode (angka atau huruf) kemudian dimasukkan kedalam komputer atau
software komputer.
4. Cleaning atau pembersihan yaitu semua data dimasukkan ke dalam
program komputer, dan di periksa kembali kemungkinan adanya
kesalahan-kesalahan dan kemudian dilakukan pembetulan.
K. Metode Analisis Data
Analisis data yang digunakan peneliti yaitu analisis univariat dan
bivariate
1. Analisis Univariat (deskriptif)
Analisis Univariat, yaitu untuk menganalisis tiap-tiap variabel
penelitian yang ada secara deskriptif dengan menghitung distribusi
frekuensi, mean, standar deviasi, dan deviasi.
2. Analisis Bivariat
Analisis bivariat, adalah analisis yang digunakan untuk melihat
hubungan kemampuan fungsional dengaan kualitas tidur wanita. Uji
yang digunakan untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini yaitu:
Kendall Tau.
L. Jalannya Penelitian
Proses penyususnan penelitian ini dimulai dari bulan Juli 2017 dengan
pengajuan topik penelitian, kemudian mulai dilakukan konsultasi topik dan
pembuatan proposal pada bulan Oktober 2017 dengan dosen pembimbing.
Proses pembuatan proposal penelitian yang dilakukan dengan melalui
49

beberapa tahap. Tahap pertama persiapan yaitu dengan pembuat time table
penelitian dan mencari jurnal untuk dianalisis yang kemudian digunakan
untuk referensi topik penelitian yang akan diteliti. Tahap selanjutnya yaitu
menyusun BAB I Pendahuluan yang terdiri dari Latar belakang masalah,
Rumusan masalah, Tujuan penelitian, Manfaat penelitian, Ruang lingkup
masalah, dan keaslian penelitian. Dalam penyususnan latar belakang
masalah membutuhkan hasil studi pendahuluan untuk memperkuat masalah
yang akan diteliti.
Setelah BAB I selesai dan dilanjutkan penyusunan BAB II Tinjauan
Pustaka yang terdiri dari Landasan teori, Kerangka teori, Kerangka Konsep,
dan Hipotesis. Kemudian dilanjutkan penyusunan BAB III Metodologi
Penelitian yang terdiri dari Jenis penelitian, Populasi dan sampel, Lokasi
dan waktu penelitian, hubungan antar variabel penelitian, definisi
operasional, teknik pengumpulan data, instrumen penelitian, teknik
pengolahan data, metode analisis data, dan jalannya penelitian. Kemudian
proposal penelitian ini di presentasikan dengan mahasiswa, dosen
pembimbing dan dosen penguji dalam seminar proposal.
Selanjutnya, peneliti mengurus surat dan beberapa persaratan uji etik
yang akan dilaksanakan di kampus STIKES Surya Global Yogyakarta,
setelah selesai uji etik peneliti mengurus surat izin untuk melakukan
penelitian. Peneliti mengurus surat rekomendari dari kampus dan
menyerahkan surat tersebut ke Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Daerah
Istimewa Yogyakarta (KESBANGPOL,DIY) kemudian surat rekomendasi
penelitian dari KESBANGPOL DIY yang sudah ada kemudian peneliti
serahkan kepada Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA)
Kabupaten Bantul untuk mendapat izin penelitian. Setelah mendapatkan
surat izin penelitian peneliti memberikan surat izin penelitian tersebut
berupa tembusan ke beberapa instansi terkait yaitu Ketua STIKES Surya
Global, KESBANGPOL Kabupaten Bantul, Dinas Kesehatan Kabupaten
Bantul, kantor Kecamatan Pleret, Kelurahan desa Pleret, Puskesmas Pleret,
dan Kepala Dukuh Trayeman. Setelah itu peneliti meminta izin kepada
50

Kepala Dukuh Trayeman dan ketua kader posyandu untuk melakukan


penelitian bersamaan dengan posyandu di dukuh tersebut.
Pada tahap pelaksanaan penelitian, lansia wanita yang datang ke
posyandu di duku trayeman adalah lansia yang memenuhi kriteria inklusi
dan eksklusi. Setelah itu peneliti memberikan lembar persetujuan menjadi
responden. Lansia wanita yang setuju menjadi responden maka peneliti
berikan kuesioner penelitian. Pengisian kuesioner berlangsung selama 30
menit. Setelah responden selesai mengisi kuesioner, peneliti memeriksa
kembali lembar kuesioner tersebut untuk memastikan kuesioner terisi
lengkap. Jika terdapat lembar kuesioner yang belum lengkap maka peneliti
akan meminta kepada responden untuk mengisi ketidaklengkapan jawaban
tersebut.
Setelah melakukan penelitian kemudian peneliti mengolah data yang
telah terkumpul dan konsultasi kepada dosen pembimbing bahwa penelitian
telah selesai dilaksanakan, kemudian dilakukan penyusunan BAB IV
(gambaran umum lokasi penelitian, hasil penelitian, pembahasan,
kekurangan dan kelebihan dalam penelitian), BAB V (kesimpulan dan
saran). Hasil penelitian ini dituangkan kedalam bentuk laporan utuh dalam
satu kesatuan mulai dari BAB I sampai dengan BAB V, tahap selanjutnya
dilakukan seminar hasil akhir/ ujian pendadaran.
M. Etika penelitian
Dalam melakukan penelitian khususnya jika yang menjadi subyek
penelitian adalah manusia, maka peneliti harus memahami hak dasar
manusia. Manusia memiliki kebebasan dalam menentukan dirinya,
sehingga penelitian yang akan dilaksanakan benar-benar menjunjung tinggi
kebebasan manusia, etika penelitian ini meliputi :
1. Informed consent
Informent consent merupakan bentuk persetujuan antara peneliti
dengan responden peneliti dengan memberikan lembar persetujuan.
Informend consent tersebut diberikan sebelum penelitian dilakukan
dengan memberikan lembar persetujuan untuk menjadikan responden.
Tujan informent consent adalah agar subyek mengerti maksud dan
51

tujuan penelitian, agar mengetahui dampaknya. Jika subyek bersedia


maka mereka harus mendatangani lembar persetujuan. Apabila
responden tidak bersedia, maka peneliti harus menghormati hak
responden. Bebrapa informasi yang harus ada dalam informed consent
tersebut antara lain dibutuhkan, komitmen, prosedur pelaksanaan,
potensial masalah yang
2. Confidentality (kerahasiaan)
Masalah ini merupakan masalah etika dengan memberikan jaminan
kerahasiaan hasil penelitian, baik informasi maupun masalah-masalah
lainnya. Semua informasi yang telah dikumpulkan dijamin kerahasiaan
oleh peneliti, hanya kelompok data tertentu yang akan dilaporkan pada
hasil riset.
3. Beneficience
Kemanfaatan dalam hal ini menjelaskan terkait dengan posedur dan
tindakan yang akan dilaksanakan secara detail. Sehingga kemanfaatan
dari penelitian yang dilakukan akan dirasakan oleh responden serta
peneliti memberikan manfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan.
4. Non Maleficience
Penelitian yang dilakukan ini tidak mengandung unsur bahaya
atau merugikan responden baik fisik maupun psikis.
5. Justice
Peneliti memperlakukan responden atau subjek penelitian dengan
adil dan memperlakukan sama kepada semua responden. Semua
responden yang memiliki karateristik yang berbeda-beda dan semua
memiliki hak untuk diikutsertakan dalam penelitian.

Anda mungkin juga menyukai