Anda di halaman 1dari 13

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah deskriptif korelasional dengan pendekatan
cross sectional. Penelitian korelasional adalah penelitian yang mengkaji
hubungan antara variabel. Peneliti dapat mencari, menjelaskan suatu
hubungan, memperkirakan, dan menguji berdasarkan teori yang ada
(Nursalam, 2016).

B. Populasi Dan Sampel


1. Populasi
Populasi merupakan keseluruhan objek penelitian atau objek yang
diteliti (Notoatmodjo, 2014). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh
remaja siswa di SMP Negeri 9 Yogyakarta sejumlah 613 orang.
Menurut Morris, et al . (2003) dalam Fitriani dan Alsa (2015), bahwa
meningkatnya regulasi emosi lebih dominan pada siswa SMP karena masa
itu adalah waktu yang tepat untuk mengeksplorasi proses yang
berhubungan dengan regulasi emosi dan pada masa ini, remaja mengalami
masa transisi yang disertai dengan perubahan fisik, psikologis, dan
transformasi sosial yang menimbulkan pengalaman emosional yang baru.
Siswa SMP termasuk dalam kategori remaja awal yang terjadi pada usia
12 sampai 15 tahun (Monks, et al., 2001; Fitriani dan Alsa, 2015).
2. Sampel
Sampel merupakan objek yang diteliti dan dianggap mewakili
seluruh populasi. Teknik sampling yang digunakan yaitu probality
sampling dengan teknik stratified random sampling. Pengambilan sampel
secara stratified random sampling didasarkan untuk mengetahui beberapa
variabel pada populasi yang merupakan hal yang penting untuk mencapai

38
39

sampel yan representatif (Nursalam, 2016). Perhitungan besar sampel


dalam penelitian ini menggunakan Rumus Slovin:

N
n=
1 + N (d)2

keterangan :
n : Besar sampel
N : Besar populasi
d : Tingkat signifikasi
n= N
1 + N (d)2

613
=
1 + 613 (0,0025)

= 613/2,5325

n = 243

Jadi besar sampel dalam penelitian ini adalah 243 orang.

Pemilihan proporsi jumlah sampel untuk masing-masing kelas


(stratikasiya) adalah sebagai berikut:
208
Kelas VII: x 243 = 82
613

203
Kelas VII: x 243 =81
613

202
Kelas IX: x 243 =80
613
Jadi dari ketiga kelas yaitu kelas VII,VII,IX sampel sebanyak 243
anak.
40

C. Lokasi dan Waktu Penelitian


Penelitian ini akan dilakukan di SMP Negeri 09 Yogykarta pada bulan
Februari-Maret 2018.

D. Variabel Penelitian
Variabel yang diteliti antara lain:
1. Variabel bebas (independent)
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah tingkat regulasi emosi
(emotional regulation level).
2. Variabel terikat (dependent)
Variabel terikat dalam penelitian ini adalah tingkat ansietas (anxiety level).

E. Hubungan antar Variabel

Variabel dependent: Variabel independent:


Tingkat regulasi emosi
Tingkat ansietas remaja di
SMP N 9 Yogyakarta

Faktor yang mempengaruhi


regulasi emosi: Faktor yang mempengaruhi
ansietas:
1. Faktor lingkungan
2. Faktor pengalaman 1. Lingkungan
3. Pola asuh orang tua 2. Emosi yang ditekan
4. Pengalaman traumatik 3. Sebab-sebab fisik
5. Jenis kelamin
6. Usia
7. Perubahan jasmani Keterangan :
8. Perubahan pandangan
luar : Diteliti

: Tidak diteliti

Gambar 3.1 Hubungan antar Variabel


41

F. Definisi Operasional
1. Regulasi emosi adalah kemampuan siswa SMP N 9 Yogyakarta untuk
mengelola emosi. Tingkat regulasi akan diungkap melalui skala regulasi
emosi yang dibuat berdasarkan aspek regulsi emosi oleh Thompson (1994
dalam Rasyid, 2012) yaitu memonitor emosi, mengevaluasi emosi dan
memodifikasi emosi secara intensif dan dapat diterima secara sosial untuk
menyelesaikan suatu tujuan. Hasil penilaian regulsai emosi akan
dinyatakan dalam tingkat regulasi emosi: rendah, sedang, tinggi. Semakin
tinggi tingkat yang diperoleh subjek berarti semakin tinggi regulasi emosi
subjek, dan sebaliknya semakin rendah tingkat yang diperoleh subjek
berarti semakin rendah regulasi emosi yang dimiliki subjek. Skala data
yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala data ordinal.
2. Ansietas merupakan perasaan ketakutan Siswa SMP N 9 Yogyakarta yang
disertai dengan penyebab yang tidak diketahui. Tingkat ansietas akan
dinilai menggunakan Hamilton Rating Scale For Anxiety (HARS) yang
didasarkan pada 14 symptomps yaitu perasaan cemas, ketegangan,
ketakutan, gangguan tidur, gangguan kecerdasan, perasaan depresi, gejala
somatic, gejala sensorik, gejala kardiovaskuler, gejala pernapasan, gejala
gastrointestinal, gejala urogenital, gejala vegetative, dan perilaku sewaktu
wawancara . Hasil penelitian tingkat ansietas akan dinyatakan dalam
tingkat ansietas. Semakin tinggi tingkat yang diperoleh subjek berarti
semakin berat ansietas subjek, dan sebaliknya semakin rendah tingkat
yang diperoleh subjek berarti semakin ringan ansietas yang dimiliki
subjek. Skala data yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala data
ordinal.

G. Teknik Pengumpulan Data


1. Data Primer
Data primer pada penelitian ini meliputi: lembar observasi, lembar
kuisioner regulasi emosi dan lembar kuisioner tingkat ansietas (HARS).
42

2. Data Sekunder
Data sekunder mengenai jumlah data siswa di SMP Negeri 9
Yogyakarta didapatkan dari website kemdikbud dan absensi sekolah.
Selain itu peneliti juga mendapatkan data sekunder terkait masalah, dari
buku tentang regulasi emosi, buku kecemasan dari jurnal dan skripsi.

H. Instrumen Penelitian
1. Kuisioner Regulasi Emosi
Penelitian ini menggunakan satu jenis skala sikap yaitu skala
tentang regulasi emosi. Menurut Azwar (1999) dalam Rasyid (2012) skala
yang digunakan dalam penelitian ini merupakan modifikasi skala likert,
dimana skala memiliki ciri-ciri alternatif jawaban yang dipisahkan
menjadi pernyataan favourable dan unfavourable, dengan cara penilaian
dengan empat kategori jawaban yaitu sebagai berikut :
Tabel 3.1
Penilaian Pertanyaan Favourable dan Pertanyaan Unfavorable
Kategori Jawaban Favourable Unfavourable
SS (Sangat Sesuai) 4 1
S (Sesuai) 3 2
TS (Tidak Sesuai) 2 3
STS (Sangat Tidak Sesuai) 1 4

Penelitian ini menggunakan empat alternatif jawaban yaitu sangat


sesuai, sesuai, tidak sesuai dan sangat tidak sesuai dengan menghilangkan
alternatif jawaban “ragu-ragu”, hal tersebut dilakukan karena “ragu-ragu”
mengindikasikan subjek tidak yakin dengan jawaban yang diberikan
(Azwar,1999; Rasyid, 2012). Penghilangan alternatif jawaban “ragu-ragu”
dilakukan peneliti sebagai upaya agar subjek hanya memberikan jawaban
yang diyakini oleh subjek.
Penilaian skor bergerak mulai dari satu sampai empat. 1 untuk tidak
sesuai, 2 tidak sesuai, 3 sesuai dan 4 sangat sesuai. Hal ini dilakukan
43

peneliti dengan alasan ada beberapa sumber berpendapat bahwa nilai nol
dapat diartikan bahwa subjek tidak memiliki hal yang disebutkan dalam
suatu pernyataan dalam skala.
Regulasi emosi dalam penelitian ini akan diukur dengan
menggunakan skala regulasi emosi berdasarkan aspek-aspek regulasi
emosi yang dikemukakan oleh Thompson, 1994 (dalam Rasyid, 2012) dan
Hurlock (1978), yaitu memonitor emosi, mengevaluasi emosi dan
memodifikasi reaksi emosi secara intensif dan dapat diterima secara sosial
untuk menyelesaikan suatu tujuan. Skala regulasi emosi ini terdiri dari 38
butir aitem, terdiri dari 20 butir aitem favourable dan 18 butir aitem
unfavourable.
Tabel 3.2
Kisi-Kisi Kuisioner Skala Regulasi Emosi
No Keterangan No Item Total
Item
1 Favourable 1,9,21,2,28,3,12,22,4,31,13,24,33,10, 20
35,7,15,37,17,26

2 Unfavourable 11,27,29,20,32,19,30,23,34,5,38,6,14 18
,16,25,8,18,36

JUMLAH 38
Pemberian interpretasi skor skala dalam penelitian ini menggunakan
kategori subjek secara normatif, kategorisasi yang digunakan adalah kategori
jenjang yang berdasarkan pada model distribusi normal. Tujuan kategorisasi
ini adalah menempatkan individu kedalam kelompok-kelompok yang terpisah
secara berjenjang menurut suatu kontinum berdasar atribut yang diukur
(Azwar,1999; Rasyid, 2012). Kategorisasi subjek dalam penelitian ini
menggunakan tiga kategori yaitu tinggi, sedang dan rendah. Norma
kategorisasi yang digunakan adalah sebagai berikut :
44

Tabel 3.3
Kategorisasi Jenjang
No Nilai Kategori
1. X < (µ-1,0σ) Rendah
2. (µ-1,0σ) ≤ X < (µ+1,0σ) Sedang
3. (µ+1,0σ) ≤ X Tinggi
Keterangan :
X : raw skor skala
µ : Mean
σ : Standar deviasi
2. Kuisioner Tingkat Ansietas
Tingkat ansietas dalam penelitian ini akan diukur dengan
menggunakan Hamilton Rating Scale for Anxiety (HARS) yang terdapat 14
symptoms dimana yang nampak pada individu yang mengalami
kecemasan. Setiap item yang diobservasi diberi 5 tingkatan skor antara 0
(nol present) sampai dengan 4 (severe). Skala HARS pertama kali
digunakan pada tahun 1959, yang diperkenalkan oleh Max Hamilton dan
sekarang telah menjadi standar dalam pengukuran kecemasan terutama
pada penilitian trial clinic. Skala HARS telah dibuktikan memiliki
validitas dan reliabilitas cukup tinggi untuk melakukan pengukuran
kecemasan pada penelitian trial clinic yaitu 0,93 dan 0,97. Hal ini
menunjukan bahwa pengukuran kecemasan dengan menggunakan skala
HARS akan diperoleh hasil yang valid dan reliable. Derajat kecemasan
dapat dikategorisasikan sebagai berikut (Nursalam, 2016):
Skor < 6 : Tidak ada kecemasan
6-14 : Kecemasan ringan
15-27 : Kecemasan sedang
>27 : Kecemasan berat
45

I. Uji Validitas dan Reliabilitas


Sebelum melakukan penelitian kuisioner sebaiknya dilakukan uji
validitas dan reliabilitas.
1. Uji Validitas
Validitas adalah suatu indeks yang menunjukan alat ukur itu benar-
benar mengukur apa yang diukur (Notoatmojo, 2014). Riwidikdo (2012),
untuk menghitung nilai korelasi antara masing-masing skor butir jawaban
dengan skor total dan butir jawaban dapat dilakukan dengan rumus
korelasi pearson product moment:

N.ƩX.Y-ƩX.ƩY
r=
{ N.ƩX2-(ƩX )2}{NƩY2-(ƩY)2}

Keterangan :
r : Koefisien koelasi
N : Jumlah subjek
X : Skor dari tiap-tiap item
Y : Jumlah dari skor item
Dengan kriteria pengujian apabila r hitung >r tabel dengan α = 0.05
maka alat ukur tersebut dinyatakan valid, dan sebaliknya apabila r hitung < r
table , maka alat ukur tersebut adalah tiak valid.
Uji validitas dalam penelitian ini akan dilaksanakan di SMP N 2
Yogyakarta.
2. Uji Reliabilitas
Reliabilitas merupakan indeks yang menunjukan sejauh mana suatu
alat pengukur dapat dipercaya atau diandalkan. Hal ini berarti menunjukan
sejauh mana hasil pengukuran itu tetap konsisten atau tetap asas (ajeg)
bila dilakukan pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama,
dengan menggunakan alat ukur yang sama (Notoatmojo, 2014).
46

Menurut Djemari (2003) dalam Riwidikdo (2012), kuesioner atau


angket dikatakan reliable atau handal jika memiliki nilai Cronbach’s
Alpha > 0,7. Reliabilitas instrumen diukur dengan rumus alpha karena
berbentuk angket dengan skala ordinal dengan bantuan program SPSS for
Window.
Rumus yang digunakan untuk uji reliabilitas adalah menggunakan
koefisien Alpha Cronbach sebagai berikut:

k Ʃsi2
ri = 1-
k-1 st 2

Dimana:
ri : reliabilitas instrumen
k : banyak butir pertanyaan

J. Pengolahan dan Metode Analisa Data


1. Pengolahan Data
Data yang telah dikumpulkan, kemudian diolah dengan langkah-
langkah sebagai berikut:
a. Editing
Editing bertujuan untuk memastikan apakah data yang telah diisi oleh
responden telah terisi dengan lengkap dan mudah dibaca. Hal ini akan
dilakukan peneliti dengan memeriksa kembali pengisian lembar
observasi dan lembar kuisioner.
b. Coding
Peneliti akan memberikan kode pada masing-masing alat ukur untuk
mempermudah pengolahan selanjutnya.
c. Tabulating
Data yang telah ditata kemudian disusun peneliti dalam bentuk tabel
distribusi sesuai kriteria.
d. Entry data
47

Dalam hal ini peneliti akan memasukan data hasil penelitian kedalam
program aplikasi statistik SPSS 17 untuk pengujian statistik.
2. Analisis Data
Setelah dilakukan pengumpulan data, maka komponen variabel
penelitian dapat dilakukan analisis. Menurut Notoatmojo (2012), analisis
data dilakukan dalam 2 tahap:
a. Analisis univariat
Analisis univariat yaitu menganalis tiap-tiap variabel penelitian yang
ada secara deskriptif dengan menghitung distribusi frekuensi, mean,
standar deviasi, dan deviasi. Data yang akan di analisi univariat
meliputi : faktor lingkungan, faktor pengalaman, pola asuh orang tua,
pengalaman traumatik, jenis kelamin, usia, perubahan jasmani,
perubahan pandangan luar, lingkungan, emosi yang ditekan, dan
sebab-sebab fisik.
b. Analisis Bivariat
Apabila telah dilakukan analilis univariat tersebut di atas,
hasilnya akan diketahui karakteristik atau distribusi setiap variabel,
dan dapat dilanjutkan analisis bivariat. Analisis bivariat yang
dilakukan terhadap dua variabel yang diduga berhubungan atau
berkorelasi (Notoatmojo, 2012).
Analisa bivariat dalam penelitian ini dilakukan untuk menguji
hubungan antara tingkat regulasi emosi dan tingkat ansietas. Skala
data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu skala data ordinal dan
ordinal. Sehingga untuk mendapatkan korelasi kedua variabel yang
ada dalam penelitian ini maka akan dianalisis menggunakan uji
statistik korelasi yaitu korelasi Kendall Tau. Penggunaan Kendall Tau
untuk menguji dua variabel dengan skala data ordinal. Kelebihan
teknik ini bisa digunakan untuk menganalisis sampel yang jumlah
anggotanya lebih dari 30, dan dapat dikembangkan untuk mencari
koefisien korelasi parsial (Riwidikdo, 2012).
48

Rumus umum Kendall Tau adalah:


ƩA – ƩB
τ=
N(N-1)

2
Dimana :
τ : koefisien korelasi Kendall Tau yang besarnya (-1 < 0 < 1)
ƩA : jumlah rangking atas
ƩB : jumlah rangking bawah
N : jumlah anggota sampel
Uji signifikasnsi koefisien korelasi menggunakan rumus z, karena
distribusinya mendekati distribusi normal. Rumusnya adalah sebagai berikut:
τ
z=
2(2N+5)

9N (N-1)

K. Jalanya Penelitian
1. Tahap Pra-Persiapan
Pada tahap pra-persiapan, peneliti mengurus surat izin penelitian
dari kampus STIKes Surya Global Yogyakarta, surat izin tersebut
ditujukan kepada kepala sekolah SMP N 9 Yogyakarta keperluan
mengambil data penunjang dan untuk dijadikan lokasi penelitian.
2. Tahap Persiapan
Pada tahap ini, dilakukan konsultasi judul dengan dosen
pembimbing kemudian dilakukan penyusunan proposal. Setelah proposal
disetujui, kemudian disempurnakan atas dasar masukan dan saran dari
pembimbing dan mengurus peerijinan penelitian.
3. Tahap Pelaksanaan
Pada tahap ini, peneliti melakukan pengumpulan data yaitu
menentukan sampel yang menjadi responden dalam penelitian. Sampel
49

akan diambil dari masing-masing kelas di SMP N 9 Yogyakarta. Kelas


VII diambil sebanyak 82 anak, kelas VIII 81 anak dan kelas IX 80 anak.
Peneliti beserta asisten peneliti yang sebelumnya telah disamakan persepsi
selanjutnya akan bertemu dengan responden dan menjelaskan maksud dan
tujuan penelitian, manfaat beserta kerugian dari keikutsertaan menjadi
responden serta memberikan lembar persetujuan menjadi responden yang
akan diisi oleh orang tua wali. Peneliti akan memberikan kebebasan
kepada responden untuk ikut serta dalam penelitian, menjaga kerahasiaan
responden dengan tidak menampilkan data secara individu, serta
memberikan hak untuk keluar dari keikutsertaan sebagai responden setiap
saat. Pengisian kuisioner akan diisi oleh orang tua wali yang akan
didampingi oleh peneliti dan asisten peneliti. Setelah keseluruhan data
didapat kemudian akan dilakukan pengolahan dan analisis data dengan
menggunakan SPSS 17.
4. Tahap Penyelesaian
Setelah pengumpulan data selesai, kemudian dilakukan analisis
data. Setelah semua data terkumpul dan sudah dilakukan perhitungan,
kemudian peneliti mengerjakan penyelesaian atau pembahasan dari hasil
penelitian. Setelah semua skripsi diselesaikan selanjutnya dilakukan
presentasi di depan dosen penguji.

L. Etika Penelitian
Secara garis besar, dalam melaksanakan sebuah penelitian ada empat
prinsip yang harus dipegang teguh (Notoatmojo, 2012) yaitu :
1. Menghormati harkat dan martabat manusia (respect for human dignity)
Peneliti meberi kebebasan terhadap responden untuk keluar dari
keikutsertaan menjadi responden sewaktu-waktu dan tidak memberikan
unsur paksaan untuk ikut dalam penelitian ini.
2. Keadilan dan inklusivitas/keterbukaan (respect for justice an
inclusiveness)
50

Peneliti akan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang akan


diajukan oleh responden terkait penelitian dan bersikap adil kepada setiap
responden dengan tidak membeda-bedakan antara yang satu dengan yang
lain.
3. Memperhitungkan manfaat dan kerugian yang ditimbulkan (balancing
harms and benefits)
Peneliti akan menjelaskan manfaat dan tujuan penelitian beserta
kerugian dan keuntungan yang akan diperoleh dalam keikutsertaan
menjadi responden. Keuntungan dalam penelitian ini mungkin tidak
langsung bisa dirasakan oleh responden akan tetapi mampu bermanfaat
untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat regulasi
emosi dan tingkat ansietas. Kerugian mengikuti penelitian ini mengganggu
aktivitas dan menyita waktu responden.
Uji etik dalam penelitian ini akan dilakukan di Stikes Surya Global
Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai